batuk darah bulan

32
REFERAT BATUK DARAH (HEMOPTISIS) Oleh : Bulan Handestiany S.Ked PEMBIMBING : dr. Antonius Sianturi Sp.P dr. Widya Sri Hastuti Sp.P BAGIAN ILMU PARU RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2015

Upload: bulan-handestiany

Post on 26-Sep-2015

248 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tuuytuytyu

TRANSCRIPT

Batuk Darah

21

REFERAT BATUK DARAH (HEMOPTISIS)

Oleh :Bulan Handestiany S.Ked

PEMBIMBING :dr. Antonius Sianturi Sp.Pdr. Widya Sri Hastuti Sp.P

BAGIAN ILMU PARURSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAMTAHUN 2015

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iDAFTAR ISI 1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang 2BAB II A. Definisi ...4B. Etiologi ........................................................................................................5C. Patogenesis 8D. Gejala Klinis......10E. Diagnosis ................................................................. 12F. Penatalaksanaan .......................................................14G. Komplikasi 17H. Prognosis .............................................18BAB III KESIMPULAN ...................................................................20DAFTAR PUSTAKA 21

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Batuk merupakan suatu ekspirasi yang eksplosive, merupakan mekanisme perlindungan normal untuk membersihkan tracheobronchial dari sekret dan benda asing. Batuk dapat terjadi dengan sengaja atau karena refleks. Batuk dimulai dengan inspirasi dalam diikuti dengan menutupnya glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan penutupan glotis yang menyebabkan tekanan intratoraks meningkat . Ketika glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antara saluran napas dan udara luar menghasilkan aliran udara yang cepat melewati trakea. Batuk membantu membuang mukus dan bahan-bahan asing. (1)

Saluran pernapasan dimulai dari rongga hidung sampai saluran saluran kecil alveoli paru. Pada setiap saluran ini terdapat pembuluh darah. Umumnya penyebab terjadinya perdarahan sehingga terjadi batuk darah adalah karena robeknya lapisan saluran pernapasan sehingga pembuluh darah di bawahnya ikut sobek dan darah mengalir keluar. Adanya cairan darah kemudian dikeluarkan oleh adanya refleks batuk. (1)

Batuk darah adalah darah atau dahak bercampur darah yang dibatukkan yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah (mulai glotis ke arah distal). batuk darah adalah suatu keadaan menakutkan / mengerikan yang menyebabkan beban mental bagi penderita dan keluarga penderita sehingga menyebabakan takut untuk berobat ke dokter .biasanya penderita menahan batuk karena takut kehilangan darah yang lebih banyak sehingga menyebabkan penyumbatan karena bekuan darah. batuk darah pada dasarnya akan berhenti sendiri asal tidak ada robekan pembuluh darah. Batuk darah merupakan suatu gejala atau tanda suatu penyakit infeksi. Volume darah yang dibatukkan bervariasi dan dahak bercampur darah dalam jumlah minimal hingga masif, tergantung laju perdarahan dan lokasi perdarahan. (2)

Batuk darah atau hemoptisis adalah ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran napas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala penyakit dasar sehingga etiologi harus dicari melalui pemeriksaan yang lebih teliti. Batuk darah masif dapat diklasifikasikan berdasarkan volume darah yang dikeluarkan pada periode tertentu. Batuk darah masif memerlukan penanganan segera karena dapat mengganggu pertukaran gas di paru dan dapat mengganggu kestabilan hemodinamik penderita sehingga bila tidak ditangani dengan baik dapat mengancam jiwa. (2)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Sinonim batuk darah adalah hemoptoe atau hemoptysis. Hemoptysis berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah dan ptysis yang berarti diludahkan. Menurut kamus kedokteran Dorland, hemoptysis atau batuk darah adalah ekspektorasi darah atau mucus yang berdarah.2Hemoptysis adalah mendahakkan darah yang berasal dari bronkus atau paru. hemoptysis bisa banyak atau bisa pula sedikit sehingga hanya berupa garis merah cerah di dahak.5Berdasarkan jumlah darah yang keluar, Pursel membagi batuk darah menjadi:2Derajat1:Bloodstreak

2:1 30 cc

3:30 150 cc

4:150 500 cc

Massive 500 1000 cc atau lebih

Johnson membuat pembagian lain menurut jumlah darah yang keluar menjadi:21. Single hemoptysis yaitu perdarahan berlangsung kurang dari 7 hari.2. Repeated hemoptysis yaitu perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari dengan interval 2 sampai 3 hari.3. Frank hemoptysis yaitu bila yang keluar darah saja tanpa dahak.Pseudohemoptysis adalah membatukkan darah yang bukan berasal dari saluran napas bagian bawah. Hemoptysis palsu seperti ini dapat berasal dari rongga mulut, hidung, faring, lidah atau bahkan hematemesis (perdarahan saluran cerna bagian atas) yang masuk ke tenggorokan dan memancing refleks batuk. Pseudohemoptysis juga bisa timbul pada pasien yang mengalami kolonisasi kuman Serratia marcescens yang berwarna merah. Kolonisasi ini sering timbul pada pasien yang dirawat serta menerima antibiotik berspektrum luas dan ventilator mekanik. Hemoptysis palsu juga dapat berasal dari kelebihan dosis rifampisin dan juga kejadian malingering atau pasien yang melukai diri sendiri sehingga tampak sebagai batuk darah.5

B. Etiologi Berdasarkan etiologi maka dapat digolongkan :1. Batuk darah idiopatik.Yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya, dengan insiden 0,5 sampai 58% . dimana perbandingan antara pria dan wanita adalah 2:1. Biasanya terjadi pada umur 30- 50 tahun kebanyakan 40-60 tahun Yang berhenti spontan dengan suportif terapi.

Berdasarkan penyebab batuk darah, Ingbar membagi sebagai berikut:2Kardiologi Mitral stenosis Tricuspid endocarditis Penyakit jantung bawaanParu Bronkiektasis Emboli paru Kistik fibrosis Emfisema bulosa

Hematologi Koagulopati DIC Trombositopeni Platelet dysfunctionIstrogenik Bronkoskopi Swan-Ganz infarction Rupture arteri Pulmonaris Aspirasi transtrakeal Lymphangiograp, ky

Infeksi Abses paru Misetoma Pneumonia nekrotikan Parasit Jamur / tuberkulosa VirusVaskuler Hipertensi pulmonal AV malformation Aneurisma aorta

Neoplasma Adenoma bronkial Karsinoma bronkogenik Metastase kankerObat / Toksin Antikoagulan Penisilamin Anhidrid trimetaliksolvents Kokain Aspirin Trombolitik

Trauma Cedera dada tajam / tumpul Ruptur bronkus Emboli lemak Tracheal-innominate Artery fistulaLain-lain Amyloidosis Bronkolitiasis Endometriosis Benda asing Kriptogenik Septic pulmonary emboli

Penyakit sistemik Goodpasteur syndrome Wegeners granulomatosis Systemic lupus erythematosus Vaskulitis Idinnathir pulmnnarv homosiderosis

Berdasarkan usia penderita, Pursel membagi batuk darah menjadi:2a. Anak-anak dan remaja: Bronkiektasis Stenosis mitral Tuberkulosis b. Umur 20 40 tahun: Tuberkulosis Bronkiektasis Stenosis mitralc. Umur lebih dari 40 tahun: Karsinoma bronkogen Tuberkulosis Bronkiektasis

C. PatogenesisSetiap proses yang terjadi pada paru akan mengakibatkan hipervaskularisasi dari cabang-cabang arteri bronkialis yang berperanan untuk memberikan nutrisi pada jaringan paru bila terjadi kegagalan arteri pulmonalis dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas. Terdapatnya aneurisma Rasmussen pada kaverna tuberkulosis yang merupakan asal dari perdarahan pada hemoptoe masih diragukan. Teori terjadinya perdarahan akibat pecahnya aneurisma dari Ramussen ini telah lama dianut, akan tetapi beberapa laporan autopsi membuktikan bahwa terdapatnya hipervaskularisasi bronkus yang merupakan percabangan dari arteri bronkialis lebih banyak merupakan asal dari perdarahan pada hemoptoe. (4)

Mekanisma terjadinya batuk darah adalah sebagai berikut :1. Radang mukosaPada trakeobronkitis akut atau kronis, mukosa yang kaya pembuluh darah menjadi rapuh, sehingga trauma yang ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk darah.2. Infark paruBiasanya disebabkan oleh emboli paru atau invasi mikroorganisme pada pembuluh darah, seperti infeksi coccus, virus, dan infeksi oleh jamur.3. Pecahnya pembuluh darah vena atau kapilerDistensi pembuluh darah akibat kenaikan tekanan darah intraluminar seperti pada dekompensasi cordis kiri akut dan mitral stenosis.4. Kelainan membran alveolokapilerAkibat adanya reaksi antibodi terhadap membran, seperti pada Goodpastures syndrome.5. Perdarahan kavitas tuberkulosaPecahnya pembuluh darah dinding kavitas tuberkulosis yang dikenal dengan aneurisma Rasmussen; pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh darah bronkial. Perdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh darah cabang bronkial. Diduga hal ini terjadi disebabkan adanya anastomosis pembuluh darah bronkial dan pulmonal. Pecahnya pembuluh darah pulmonal dapat menimbulkan hemoptisis masif.6. Cedera dadaAkibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah (7).

D. Gejala KlinisUntuk mengetahui penyebab batuk darah kita harus memastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari saluran pernafasan bawah, dan bukan berasal dari nasofaring atau gastrointestinal. Dengan perkataan lain bahwa penderita tersebut benar-benar batuk darah dan bukan muntah darah. (3)Tabel 1.Tabel membedakan batuk darah dengan muntah darah (8)NoKeadaan

BATUK DARAHMUNTAH DARAH

1ProdromalDarah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokanDarah dimuntahkan dengan rasa mual (Mual Stomach Distress)

2OnsetDarah dibatukkan, dapat disertai dengan muntahDarah dimuntahkan, dapat disertai dengan batuk

3TampilanDarah berbuih Darah tidak berbuih

4WarnaMerah segarMerah tua

5IsiLekosit, mikroorganisme, hemosiderin, makrofagSisa makanan

6PhAlkalisAsam

7Riwayat penyakit dahulu (RPD)Penyakit paruPeminum alkohol, ulcus pepticum, kelainan hepar

8AnemisKadang tidak dijumpaiSering disertai anemis

9TinjaBlood test (-) / Benzidine Test (-)Blood Test (+) / Benzidine Test (+)

Kriteria batuk darah: (9)1. Batuk darah ringan (