pbb

54
1 PBB DAN BPHTB Oleh : Ramzil Huda

Upload: nikeprimarini

Post on 01-Oct-2015

256 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pajak pbb

TRANSCRIPT

  • *PBB DAN BPHTB

    Oleh :Ramzil Huda

  • *SEJARAH PERKEMBANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNANZAMAN KERAJAANZAMAN PENJAJAHANZAMAN KEMERDEKAAN

  • *PAJAK BUMI DAN BANGUNAN(PBB)PAJAK KEBENDAAN ATASBUMI DAN/ATAU BANGUNANDIKENAKAN TERHADAPSUBJEK PAJAK ORANG PRIBADI ATAU BADAN SECARA NYATA:MEMPUNYAI HAK DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS BUMI, DAN/ATAU MEMILIKI, MENGUASAI, DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS BANGUNANADALAH

  • *Objek PAJAKBUMIADALAH :

    PERMUKAAN BUMI YGMELIPUTI TANAH DANPERAIRAN PEDALAMANSERTA LAUT WILAYAHINDONESIA,DAN TUBUH BUMI YGADA DIBAWAHNYABANGUNANADALAH :

    KONSTRUKSI TEKNIKYG DITANAM ATAU DILEKATKAN SECARA TETAP PADA TANAH DAN/ATAU PERAIRAN

  • *BANGUNANTERMASUK DALAM PENGERTIAN BANGUNAN ADALAH :Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut;Jalan tol;Kolam renang;Pagar mewah;Tempat olah raga;Galangan kapal, dermaga;Taman mewah;Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak;Fasilitas lain yang memberikan manfaat.Objek PAJAK

  • *FAKTOR YANG MENENTUKAN KLASIFIKASI Objek PAJAKBUMI/TANAH- Letak - Peruntukan- Pemanfaatan- Kondisi lingkungan- Dan lain-lainBANGUNAN- Bahan bangunan- Rekayasa- Letak- Kondisi lingkungan- Dan lain-lain

  • *Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang nyata-nyata tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik;Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.ADALAH Objek PAJAK YANG :Objek PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN PBBPasal 3 ayat (1)

  • *TARIF TUNGGALTARIF0,5 %

  • *N J O P(Nilai Jual Objek Pajak)DASAR PENGENAANPasal 6 Ayat (1), (2)NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnyaBilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui :- perbandingan harga dengan Objek lain yang sejenis;atau - nilai perolehan baru; atau - Nilai Jual Objek Pajak pengganti.Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar

  • *PENILAIAN Objek PBBPENDEKATAN PENILAIANPendekatan Data Pasar (Market Data Approach)Pendekatan Biaya (Cost Approach)Pendekatan Pendapatan (Income Approach) CARA PENILAIANPenilaian MassalPenilaian IndividualPENENTUAN NJOP

  • *Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)NJOP dihitung dengan cara membandingkan Objek pajak yang sejenis dengan Objek lain yang telah diketahui harga pasarnya.Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah, namun dapat juga dipakai untuk menentukan NJOP bangunan.

    Pendekatan Biaya (Cost Approach)Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai tanah atau bangunan terutama untuk menentukan NJOP bangunan dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutan phisiknya.

    Pendekatan Pendapatan (Income Approach)Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP yang tidak dapat dilakukan berdasarkan pendekatan data pasar atau pendekatan biaya, tetapi ditentukan berdasarkan hasil bersih objek pajak tersebutPendekatan ini terutama digunakan untuk menentukan NJOP galian tambang atau objek perairanPENDEKATAN PENILAIAN

  • *TATA CARA PENETAPAN NJOP TANAH1. Identifikasi Lapangan2. Membuat areal-areal yang sejenis3. Mencari Informasi Harga Jual4. Analisa Harga Tanah/ M25. Menentukan Nilai Indikasi Rata-rata dari masing-masing areal yang sejenis

  • *CARA MEMPEROLEH NJOP BUMI- Pengadaan peta kelurahan atau desa : dari KP PBB- Peta potensi dan perkembangan wilayah : Bappeda Tk I dan Tk II.Pengumpulan data harga jual dan penawaran obyek pajak, meliputi :a. Laporan PPAT/ Notaris b. Informasi dari agen/broker properti c. Informasi penjualan dan penawaran melalui mass media, brosur dan masyarakat langsung.

  • *PENENTUAN NJOP Nilai Indikasi Rata2(NIR)Peta Zona Nilai Tanah(ZNT)Building Cost Table(DBKB)NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP)NILAI TANAHNILAI BANGUNAN

  • *Penentuan NIR dalam Suatu ZNTKriteria :Nilai tanah yang hampir samaJenis penggunaan tanah yang miripJangkauan pelayanan fasilitas sosial & umum relatif samaKemudahan aksesibilitas relatif samaKeluasan rata-rata persil tanah relatif sama

  • *Penyesuaian:a. waktub. jenis dataPenyesuaian:a. lokasib. faktor lain

    Skema Sistem Penilaian Tanah

  • *Land Value Zone Map

  • Besarnya Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)(PP 25 Tahun 2002)40% x NJOP20% x NJOPSEKTOR :

  • Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak(NJOPTKP)Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)Kepada setiap Wajib Pajak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)NJOPTKP ditetapkan secara regional setinggi-tingginya Rp.12.000.000,00 untuk setiap Wajib PajakBesarnya NJOPTKP untuk setiap daerah Kabupaten/Kota, ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan pendapat Pemerintah Daerah setempat

    KMK 201/KMK.04/2000 :

  • *Nilai Jual Tidak Kena PajakPerkembanganBTKP

    NJOPTKP

  • Cara Menghitung PBBPBB=TARIFx NJKP= 0,5% = 0,5% UU No. 12/1985NJOP = NJOP bumi + ( NJOP bangunan - BTKP )UU No. 12/1994NJOP = ( NJOP bumi + NJOP bangunan ) - NJOPTKPx 20% x NJOP x 40% x NJOP TARIF EFEKTIF

  • Tarif Efektif PBBPerbandingan dengan beberapa negara lainNAIROBI 3,80% x NJOPMUANGTHAI0,75% x NJOPJEPANG 1,90% x NJOPMALAYSIA0,48% x NJOPLUSAKA1,10% x NJOPPHILIPINA1,40% x NJOPTAIWAN1,04% x NJOPINDONESIA0,10% x NJOP 0,20% x NJOPKOREA 0,90% x NJOP

  • *KLASIFIKASI PENGGOLONGAN NJOP BUMI DAN BANGUNANKMK NO 523/KMK.04/1998KLASIFIKASI BUMI TERBAGI DALAM 2 KELOMPOK A DAN BMASING-MASING KELOMPOK TERDIRI DARI 50 KLASKLASIFIKASI BANGUNAN TERBAGI DALAM 2 KELOMPOKMASING-MASING TERDIRI DARI 20 KLAS

  • *

    KELAS TANAH PER M2 MINIMAL MAKSIMUM A01 3.100 3.000 3.200 A02 2.925 2.850 3.000 A03 2.779 2.708 2.850 A04 2.640 2.573 2.708 A05 2.508 2.444 2.573 A06 2.352 2.261 2.444 A07 2.176 2.091 2.261 A08 2.013 1.934 2.091 A09 1.862 1.789 1.934 A10 1.722 1.655 1.789 A11 1.573 1.490 1.655 A12 1.416 1.341 1.490 A13 1.274 1.207 1.341 A14 1.147 1.086 1.207 A15 1.032 977 1.086 A16 916 855 977 A17 802 748 855 A18 702 655 748 A19 614 573 655 A20 537 501 573 A21 464 426 501 A22 394 362 426 A23 335 308 362 A24 285 262 308 A25 243 223 262

    KELAS TANAH PER M2 MINIMAL MAKSIMUM A26 200 178 223 A27 160 142 178 A28 128 114 142 A29 103 91 114 A30 82 73 91 A31 64 55 73 A32 48 41 55 A33 36 31 41 A34 27 23 31 A35 20 17 23 A36 14 12 17 A37 10 8 12 A38 7,2 5,9 8,4 A39 5,0 4,1 5,9 A40 3,5 2,9 4,1 A41 2,5 2,0 2,9 A42 1,7 1,4 2,0 A43 1,2 1,1 1,4 A44 0,9 0,8 1,1 A45 0,7 0,6 0,8 A46 0,5 0,4 0,6 A47 0,4 0,3 0,4 A48 0,3 0,2 0,3 A49 0,2 0,2 0,2 A50 0,1 - 0,2

  • *

    KELAS TANAH PER M2 MINIMAL MAKSIMUM B01 68.545 67.390 69.700 B02 66.255 65.120 67.390 B03 64.005 62.890 65.120 B04 61.795 60.700 62.890 B05 59.625 58.550 60.700 B06 57.495 56.440 58.550 B07 55.405 54.370 56.440 B08 53.355 52.340 54.370 B09 51.345 50.350 52.340 B10 49.375 48.400 50.350 B11 47.445 46.490 48.400 B12 45.555 44.620 46.490 B13 43.705 42.790 44.620 B14 41.895 41.000 42.790 B15 40.125 39.250 41.000 B16 38.395 37.540 39.250 B17 36.705 35.870 37.540 B18 35.055 34.240 35.870 B19 33.445 32.650 34.240 B20 31.875 31.100 32.650 B21 30.345 29.590 31.100 B22 28.855 28.120 29.590 B23 27.405 26.690 28.120 B24 25.995 25.300 26.690 B25 24.625 23.950 25.300

    KELAS TANAH PER M2 MINIMAL MAKSIMUM B26 23.295 22.640 23.950 B27 22.005 21.370 22.640 B28 20.755 20.140 21.370 B29 19.545 18.950 20.140 B30 18.375 17.800 18.950 B31 17.245 16.690 17.800 B32 16.155 15.620 16.690 B33 15.105 14.590 15.620 B34 14.095 13.600 14.590 B35 13.125 12.650 13.600 B36 12.195 11.740 12.650 B37 11.305 10.870 11.740 B38 10.455 10.040 10.870 B39 9.645 9.250 10.040 B40 8.875 8.500 9.250 B41 8.145 7.790 8.500 B42 7.455 7.120 7.790 B43 6.805 6.490 7.120 B44 6.195 5.900 6.490 B45 5.625 5.350 5.900 B46 5.095 4.840 5.350 B47 4.605 4.370 4.840 B48 4.155 3.940 4.370 B49 3.745 3.550 3.940 B50 3.375 3.200 3.550

  • *KLASIFIKASI NILAI JUAL BANGUNAN KELOMPOK AKLASIFIKASI NILAI JUALBANGUNAN KELOMPOK B(dalam ribuan rupiah)(dalam ribuan rupiah)

    KD_KLS NJOP/M2 MINIMAL MAKSIMAL A01 1.200 1.034 1.366 A02 968 902 1.034 A03 823 744 902 A04 700 656 744 A05 595 534 656 A06 505 476 534 A07 429 382 476 A08 365 348 382 A09 310 272 348 A10 264 256 272 A11 225 194 256 A12 191 188 194 A13 162 136 188 A14 132 128 136 A15 116 104 128 A16 98 92 104 A17 83 74 92 A18 71 68 74 A19 60 52 68 A20 50 - 52

    KD_KLS NJOP/M2 MINIMAL MAKSIMAL B01 15.250 14.700 15.800 B02 14.150 13.600 14.700 B03 13.075 12.550 13.600 B04 12.050 11.550 12.550 B05 11.075 10.600 11.550 B06 10.150 9.700 10.600 B07 9.275 8.850 9.700 B08 8.450 8.050 8.850 B09 7.675 7.300 8.050 B10 6.950 6.600 7.300 B11 6.225 5.850 6.600 B12 5.500 5.150 5.850 B13 4.825 4.500 5.150 B14 4.200 3.900 4.500 B15 3.625 3.350 3.900 B16 3.100 2.850 3.350 B17 2.625 2.400 2.850 B18 2.200 2.000 2.400 B19 1.833 1.666 2.000 B20 1.516 1.366 1.666

  • *Contoh Perhitungan Besar Ketetapan PBBLuas Tanah = 125 m2 (NJOP = Rp 160.000/m2)Luas Bangunan = 65 m2 (NJOP = Rp 310.000/m2)Perhitungan :NJOP Bumi = 125m2 X Rp 160.000= Rp 20.000.000NJOP Bangunan= 65m2 X Rp 310.000= Rp 20.150.000NJOP Total= Rp 40.150.000NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak)= Rp 8.000.000NJOPKP= Rp 32.150.000NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 20% = Rp 6.430.000Tarif PBB = 0,5% X NJKP= Rp 32.150PBB Terhutang sebesar Rp 32.150,-

  • *Contoh Perhitungan Besar Ketetapan PBB (NJKP 40%)Luas Tanah = 2.500 m2 (NJOP = Rp 335.000/m2)Luas Bangunan = 300 m2 (NJOP = Rp 700.000/m2)Perhitungan :NJOP Bumi = 2.500m2 X Rp 335.000 = Rp 837.500.000NJOP Bangunan = 300m2 X Rp 700.000 = Rp 210.000.000NJOP Total = Rp 1.047.500.000NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 8.000.000NJOP sbg perhitungan PBB = Rp 1.039.500.000NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 40% = Rp 415.800.000Tarif PBB = 0,5% X NJKP = Rp 2.079.000 PBB Terhutang sebesar Rp 2.079.000,-

  • *TAHUN PAJAK, SAAT DAN TEMPATYANG MENENTUKAN PAJAK TERHUTANGTahun pajak adalah jangka waktu satu tahun takwimSaat yang menentukan pajak terhutang berdasarkan Objek Pajak pada tanggal 1 JanuariTempat terhutang :- Di wilayah Daerah Khusus Ibukota (Daerah Jakarta)- Diluar DKI (kabupaten/Kota meliputi letak OP)

  • *TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENAGIHANSPPT 6 bulan dari tanggal diterimanya SPPTSKP 1 bulan dari tanggal diterimanya SKPPembayaran lewat jatuh tempo dikenakan denda 2% setiap bulanDibayar di Tempat Pembayaran yang telah ditunjuk dalam SPPTSPPT ditagih dgn STP ditagih dengan Surat Tegoran (ST) ditagih dengan Surat Paksan (SP) Sita Lelang

  • *Keberatan diajukan atas :Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT);Surat Ketetapan Pajak (SKP).Jangka waktu pengajuan keberatan adalah 3 (tiga) bulan setelah SPPT atau SKP diterima oleh WP kecuali WP dalam keadaan di luar kekuasaannya. Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas keberatan WPAtas keberatan yang diajukan, Direktur Jenderal Pajak dapat menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah jumlah pajak terutang.Keberatan dapat diajukan dalam hal terjadi perbedaan persepsi antara Wajib Pajak dan FiskusWajib Pajak dapat mengajukan banding atas keberatan terhadap keputusan Direktur Jenderal Pajak kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak.Pengajuan keberatan atau banding tidak menunda pembayaran pajak.KEBERATAN DAN BANDING

  • *PENGURANGANMenteri Keuangan dalam hal :- Kondisi tertentu Objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak/sebab -sebab tertentu lainnya

    - Objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasaDirjen Pajak atas permintaan WAJIB PAJAKkarena hal-hal tertentuPAJAKTERUTANGDENDAADMINISTRASI

  • *- PIDANA KURUNGAN SELAMA-LAMANYA 6 (ENAM) BULAN, ATAU- DENDA SETINGGI-TINGGINYA 2 (DUA) KALI PAJAK TERUTANGKARENA ALPAKETENTUAN PIDANAMENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARA

  • *TIDAK MENGEMBALIKAN/ MENYAMPAIKANSPOP KEPADA DITJEN PAJAKSPOP TIDAK BENAR/TIDAK LENGKAPDAN/ATAU MELAMPIRKANKETERANGAN YANGTIDAK BENARMEMPERLIHATKANSURAT/DOKU-MEN PALSU ATAU DIPALSUKANTIDAK MEMPERLIHATKAN/MEMINJAMKANSURAT/DOKUMEN LAINNYATIDAK MENUNJUKKAN/MENYAMPAIKAN DATA/KETERANGAN YANGDIPERLUKAN- PIDANA PENJARA SELAMA-LAMANYA 2 (DUA) TAHUN, ATAU- DENDA SETINGGI- TINGGINYA 5 (LIMA) KALI PAJAK TERUTANGMENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARAKETENTUAN PIDANAD E N G A N S E N G A J A

  • *Terhadap bukan wajib pajak yang bersangkutan, yang dengan sengaja melakukan tindakan :tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau dokumen lainnya;tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan; dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun atau denda setinggi-tingginya Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

    Ancaman pidana dilipatkan dua, apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun terhitung sejak selesai menjalani pidana penjara/sejak dibayarnya denda.

    Tindak pidana tidak dapat dituntut setelah lampau waktu 10 (sepuluh) tahun sejak berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.KETENTUAN PIDANA

  • *PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PBB

    Berdasarkan Kep. MenKeu No. 83/KMK.04/1994tgl 19 Maret 1994, 10 % bagian pem. Pusat dibagikankepada seluruh Daerah Tk. II SKB DJA-DJP KEP. 56/A/44/1996; KEP.50/PJ.06/1996

  • *PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PBBPenerimaan PBB bagian pemerintah Pusat sebesar 10% dari total penerimaan didistribusikan kembali kemasing-masing Kab/Kota. Dengan rincian 65% dari 10% dibagi secara merata ke 412 Kab/Kota.35% dari 10% dibagi terhadap kab/kota yang berhasil meraih SKB 100% atau lebih.

  • *TATA CARA PEMBAYARAN & PEMBAGIANPetugas Pemungut/DukuhTempat Pembayaran yg ditunjuk (BRI, BNI, BPD, BPR)ATM BCA & BIITiap Jumat setoran PBB dari TP dipindah bukukan ke Bank PersepsiJumat berikutnya setoran PBB tsb dipindah bukukan/transfer ke Bank Operasional IIIJumat berikutnya seluruh penerimaan PBB dibagikan ke Pusat, Propinsi dan Kab/Kota

  • *PEMUTAKHIRAN NILAI JUAL OBYEK PAJAK (NJOP) DENGAN PENDEKATAN DATA PASAR

  • *TATA CARA PENETAPAN NJOP TANAH1. Identifikasi Lapangan2. Membuat areal-areal yang sejenis3. Mencari Informasi Harga Jual4. Analisa Harga Tanah/ M25. Menentukan Nilai Indikasi Rata-rata dari masing-masing areal yang sejenis

  • *CARA MEMPEROLEH NJOP BUMI- Pengadaan peta kelurahan atau desa : dari KP PBB- Peta potensi dan perkembangan wilayah : Bappeda Tk I dan Tk II.Pengumpulan data harga jual dan penawaran obyek pajak, meliputi :a. Laporan PPAT/ Notaris b. Informasi dari agen/broker properti c. Informasi penjualan dan penawaran melalui mass media, brosur dan masyarakat langsung.

  • *PEMUTAKHIRAN OBJEK DAN SUBJEK PBBadalah kegiatan yang terus menerus dilakukan oleh KP PBB dan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan data yang terbaru dan up to date mengenai objek (tanah dan bangunan) maupun siapa yang menjadi subjek PBB karena sifat objek dan subjek PBB yang perubahannya sangat dinamis

  • *KEGIATAN PENDUKUNG PEMUTAKHIRAN OBJEK DAN SUBJEK PBBMengumpulkan Informasi Bangunan baru dari Dinas Tata KotaMelaksanakan pemutakhiran data melalui laporan PPAT/NotarisMelaksanakan pemutakhiran secara menyeluruh di satu desa/kel. dengan bantuan aparat (untuk daerah-daerah yang sangat dinamis)

  • *Pembuatan Peta Digital SIGPBBSIGPBB merupakan alat bantu dan alat kontrol yang sangat membantu petugas PBB dalam menjaga kualitas data objek, subjek maupun penerapan NJOP tanah dan bangunan

  • *PENGEMBANGAN SISTEM DIREKTORAT PBB DAN BPHTBAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PBB (SIGPBB)Pembayaran PBB Online Nasional melalui ATM BCA dan BII di seluruh IndonesiaLayanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan melalui Telepon Bebas PulsaLayanan Informasi Pajak bumi dan Bangunan melalui SMS (Short Message Service)Layanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan melalui Faksimili

  • *Untuk Wajib Pajak PBB, Direktorat Jenderal Pajak Telah mengembangkan Pembayaran PBB Online Nasional melalui ATM BCA dan BII di seluruh IndonesiaLayanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan melalui Telepon Bebas PulsaLayanan Informasi Pajak bumi dan Bangunan melalui SMS (Short Message Service)

  • *Pembayaran PBB Online NasionalTelah dimulai pada hari Jumat, 11 Juli 2003 dan merupakan pembayaran PBB Terhutang menggunakan kartu ATM Bank BCA dengan memasukkan kode NOP dan tahun pajak terhutang

  • *Perbaikan dari sisi pelayanan kepada Wajib PajakWaktu Pelayanan pembayaran selama 24 jam termasuk hari liburTidak perlu membawa uang tunai untuk membayar pajak terhutangDapat dibayarkan melalui kurang lebih 2200 unit ATM BCA dan BII di seluruh IndonesiaDapat membayar semua pajak terhutang di seluruh Indonesia hanya dari salah satu ATM BCA dan BII

  • *Perbaikan dari sisi pelayanan kepada Wajib Pajak (lanjutan)Membayar PBB lebih nyaman dan fleksibel sesuai aktivitas Wajib PajakSebagai salah satu Tempat Pembayaran PBB alternatif kepada Wajib Pajak untuk membayar pajak terhutangStruk ATM diakui sebagai bukti pembayaran yang sah dan sebagai pengganti STTS

  • *Isi Layanan Informasi PBB melalui Telepon Bebas PulsaInformasi jumlah tagihan PBBInformasi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)Layanan faksimili:Informasi SPPTInformasi pelayanan PBB lainnyaInformasi Pelayanan Satu Tempat (PST)

  • * Layanan tersebut dapat diakses melalui

    0-813-80-777-722 termasuk untuk layanan SMS bagi semua operator.

    Format : PBB[spasi]NOP[koma]Tahun PajakContoh : PBB 347107000100200150,2005

  • *Pelayanan Informasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Melalui Telepon dan Faksimili

  • *14 Jenis Layanan Informasi PBB Yg Dapat DiperolehPendaftaran Data BaruMutasi Objek PajakPembetulan SPPT/SKP/STPPembatalan SPPT/SKPSalinan SPPT/SKPKeberatan Penunjukan Wajib PajakKeberatan Atas Pajak Terhutang

  • *14 Jenis Layanan Informasi PBB Yg Dapat Diperoleh (Lanjutan)

    Pengurangan Atas Besarnya Pajak Terhutang Restitusi dan KompensasiPengurangan Denda AdministrasiPenentuan Kembali Tanggal Jatuh TempoPenundaan Tanggal Jatuh Tempo SPOPPemberian Informasi PBBPembetulan SK Keberatan

    ***************************