patofisiologi nyeri kepala sekunder

3
Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder Vaskuler Gambar 1. Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder Akibat Vaskuler Penyakit yang mendasari ex : Hipertensi Kerusakan endotel pembuluh darah di otak Agregasi trombosit Melepaskan serotonin dan adrenergik yang berlebih Vasokontriksi pembuluh darah Terjadi pernurunan aliran darah intrakranial Stimulasi N. Trigeminal (n.V) vomiting Chemorecept or Vasodilatasi serebral dan menyebabkan neurogenic inflamasi Iskemik aura Mekanisme otoregulasi Hypotalamus Photopobi a Nausea

Upload: aliydr

Post on 01-Jul-2015

1.590 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder

Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder

Vaskuler

Gambar 1. Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder Akibat Vaskuler

Penyakit yang mendasari ex : Hipertensi

Kerusakan endotel pembuluh darah di otak

Agregasi trombosit

Melepaskan serotonin dan adrenergik yang berlebih

Vasokontriksi pembuluh darah

Terjadi pernurunan aliran darah intrakranial

Stimulasi N. Trigeminal (n.V)

vomiting

Chemoreceptor

Vasodilatasi serebral dan menyebabkan neurogenic inflamasi

Iskemik aura

Mekanisme otoregulasi

Hypotalamus

Photopobia

Nausea

Page 2: Patofisiologi Nyeri Kepala Sekunder

Nyeri kepala

Peningkatan tekanan intrakranial akan menyebabkan traksi dan pergeseran struktur –

struktur peka nyeri. Iskemia yang diakibatkan dari penekanan tumor ke jaringan sekitarnya

dapat menyebabkan pelepasan mediator inflamasi. Traksi, pergeseran, serta inflamasi yang

terjadi pada kepala dapat menyebabkan nyeri kepala (McCance, 2006).

Mekanisme Peningkatan TIK

1. Volume intrakranial yang meninggi

Volume intrakranial yang meninggi dapat disebabkan oleh:

Tumor serebri

Infark yang luas

Trauma

Perdarahan

Abses

Hematoma ekstraserebral

Acute brain swelling

2. Dari faktor pembuluh darah

Meningginya tekanan vena karena kegagalan jantung atau karena obstruksi mediastinal

superior, tidak hanya terjadi peninggian volume darah vena di piameter dan sinus

duramater, juga terjadi gangguan absorpsi cairan serebrospinalis.

3. Obstruksi pada aliran dan pada absorpsi dari cairan serebrospinalis, maka dapat

terjadi hidrosefalus