patofisiologi d m 2
DESCRIPTION
materi kuliahTRANSCRIPT
PATOFISIOLOGI
Diabetes Mellitus
S
uatu kelompok penyakit
metabolik dengan
karakteristik
hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau
keduanya.
PEGERTIAN
KRITERIA DIAGNOSIS
G
ejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200
mg/dl
G
ejala klasik DM + glukosa plasma puasa > 126 mg/dl
G
lukosa plasma 2 Jam pada TTGO > 200 mg/dl
VIDEO
PENATALAKSANAAN
INTERAKSI OBAT
A
lkohol dapat meningkatkan peningkatan efek pada
obat diabetes mellitus oral maupun insulin.
E
fek samping timbul gejala hipoglikemia: gelisah,
pingsan, lesu, berkeringat, aritmia jantung,nanar,
gangguan penglihatan.
BIGUANID (METFORMIN)
M
etformin terdapat dalam konsentrasi tinggi pada usus dan hati.
M
etformin tidak dimetabolisme tetapi dikeluarkan melalui ginjal
S
etelah diberikan konsentrasi tertinggi dalam darah setelah 2 jam
D
an diekskresi lewat urin dalam keadaan utuh dengan waktu paruh
2,5 jam.
MEKANISME KERJA
M
enurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat
seluler, distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi glukosa hati.
M
eningkatkan pemakaian glukosa oleh sel usus dan menghambat absorpsi glukosa
di usus sesudah asupan makan
P
eningkatan penggunaan glukosa oleh jar. Perifer
M
enstimulasi produksi Glucagon like peptide-1 (GLP-1) dari gastrointestinal yang
dapat menekan fungsi sel alfa pankreas sehingga menurunkan glukagon serum
dan mengurangi hiperglikemia puasa.
PENGGUNAAN DALAM KLINIK
D
apat menurunkan berat badan ringan hingga sedang
akibat penekanan nafsu makan.
M
enurunkan hiperinsulinemia akibat resistensi insulin
EFEK SAMPING
E
fek samping gastrointestinal (~50%) didapatkan pada pemakaian
awal dan dapat dikurangi dengan pemberian obat dimulai dengan
dosis rendah dan diberikan bersamaan dengan makanan.
A
sidosis laktat (0,03 per 1000 pasien) pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal yang berat. Sebaiknya tidak diberikan
pada pasien dengan gangguan ginjal (kreatinin > 1,3 mg/dL pada
perempuan 1,5 mg/dL pada laki – laki)
EFEK SAMPING
P
enggunaan pada usia > 80 tahun memerlukan
pemantauan ketat
M
engganggu absorbsi vitamin b12 dan menurinkan
konsentarsi vitamin b12 serum.
GLITAZONE
S
etelah diberikan konsentrasi tertinggi dalam darah
setelah 1-2 jam
W
aktu paruh rosiglitazone : 3 – 4 jam pioglitazone 3 –
7 jam
MEKANISME KERJA
A
gonist peroxisome proliferator – activated receptor gamma (PPAR). Reseptor tersebut terdapat di jar
adiposa, otot skelet dan hati
M
eningkatkan efisiensi dan respon sel beta pankreas dengan menurunkan glukotoksisitas dan
lipotoksisitas.
M
emperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemia
M
eningkatkan berat badan dan edema pada 3- 5% pasien
R
osiglitazone meningkatkan LDL dan HDL
P
ioglitazone menurunkan trigliserida dan meningkatkan HDL
M
enurunkan tekanan darah sedikit
PENGGUNAAN DALAM KLINIK
P
emakaian bersama dengan insulin dapat
mengakibatkan peningkatan berta badan berlebih
dan retensi cairan
EFEK SAMPING
P
enambahan berat badan dan edema
K
eluhan infeksi saluran nafas atas
S
akit kepala
A
nemia
SULFONILUREA
D
iberikan bila konsentrasi glukosa tinggi dan sudah
terjadi gangguan pada sekresi insulin.
E
fek akut obat golongan ini berbeda dengan
pemakaian jangka lama.
MEKANISME KERJA
M
erangsang sel beta pankreas untuk melepaskan
simpanan insulin
PENGGUNAAN DALAM KLINIK
M
enurunkan kadar glukosa puasa 36%
M
enurunkan kadar glukosa sewaktu 21%
EFEK SAMPING
H
ipoglikemia
K
enaikan berta badan 4 – 6 kg
G
angguan pencernaan
G
angguan enzim hati
F
lushing
GLINID
M
asa kerja pendek
D
iabsorbsi dan dikeluarkan melalui metabolisme hati
PENGHAMBAT ALFA GLUKOSIDASE
H
ampir tidak diabsorbsi dan bekerja lokal pada saluran cerna
M
engalami metabolisme di dalam sal cerna : flora mikrobiologis, hidrolisis intestinal
dan aktifitas enzim pencernaan.
W
aktu paruh 2 jam
D
ikeluarkan melalui feses
M
enghambat kinerja enzim alfa glukosidase
MEKANISME KERJA
M
emperlambat pemecahan dan penyerapan karbohidrat
kompleks dengan menghambat enzim alpha glukosidase
yang terdapat pada dinding enterosit proksimal usus halus.
M
enghambat pembentukan monosakarida intarluminal,
menghambat peningkatan glukosa postprandial,
mempengaruhi respon insulin plasma.
PENGGUNAAN DALAM KLINIK
E
fek maksimal dengan cara pemberian segera setelah
makanan utama
P
emberian 15 menit sebelum dan sesudahnya dapat
menurunkan efek kerja.
EFEK SAMPING
M
eteorismus (penumpukan volume udara pada sal
cerna dan atau rongga peitonium)
f
latuence
D
iare
GOLONGAN INCRETIN
D
ikelutakan sebagai respon terhadap asupan makanan
sehingga meningkatkan sekresi insulin.