patofisiologi d m 2

30
PATOFISIOLOGI Diabetes Mellitus

Upload: anitafebrian

Post on 08-Dec-2015

469 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

materi kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi D M 2

PATOFISIOLOGI

Diabetes Mellitus

Page 2: Patofisiologi D M 2

S

uatu kelompok penyakit

metabolik dengan

karakteristik

hiperglikemia yang terjadi

karena kelainan sekresi

insulin, kerja insulin atau

keduanya.

PEGERTIAN

Page 3: Patofisiologi D M 2
Page 4: Patofisiologi D M 2

KRITERIA DIAGNOSIS

G

ejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200

mg/dl

G

ejala klasik DM + glukosa plasma puasa > 126 mg/dl

G

lukosa plasma 2 Jam pada TTGO > 200 mg/dl

Page 5: Patofisiologi D M 2
Page 6: Patofisiologi D M 2

VIDEO

Page 7: Patofisiologi D M 2
Page 8: Patofisiologi D M 2

PENATALAKSANAAN

Page 9: Patofisiologi D M 2
Page 10: Patofisiologi D M 2
Page 11: Patofisiologi D M 2

INTERAKSI OBAT

A

lkohol dapat meningkatkan peningkatan efek pada

obat diabetes mellitus oral maupun insulin.

E

fek samping timbul gejala hipoglikemia: gelisah,

pingsan, lesu, berkeringat, aritmia jantung,nanar,

gangguan penglihatan.

Page 12: Patofisiologi D M 2

BIGUANID (METFORMIN)

M

etformin terdapat dalam konsentrasi tinggi pada usus dan hati.

M

etformin tidak dimetabolisme tetapi dikeluarkan melalui ginjal

S

etelah diberikan konsentrasi tertinggi dalam darah setelah 2 jam

D

an diekskresi lewat urin dalam keadaan utuh dengan waktu paruh

2,5 jam.

Page 13: Patofisiologi D M 2

MEKANISME KERJA

M

enurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat

seluler, distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi glukosa hati.

M

eningkatkan pemakaian glukosa oleh sel usus dan menghambat absorpsi glukosa

di usus sesudah asupan makan

P

eningkatan penggunaan glukosa oleh jar. Perifer

M

enstimulasi produksi Glucagon like peptide-1 (GLP-1) dari gastrointestinal yang

dapat menekan fungsi sel alfa pankreas sehingga menurunkan glukagon serum

dan mengurangi hiperglikemia puasa.

Page 14: Patofisiologi D M 2

PENGGUNAAN DALAM KLINIK

D

apat menurunkan berat badan ringan hingga sedang

akibat penekanan nafsu makan.

M

enurunkan hiperinsulinemia akibat resistensi insulin

Page 15: Patofisiologi D M 2

EFEK SAMPING

E

fek samping gastrointestinal (~50%) didapatkan pada pemakaian

awal dan dapat dikurangi dengan pemberian obat dimulai dengan

dosis rendah dan diberikan bersamaan dengan makanan.

A

sidosis laktat (0,03 per 1000 pasien) pada pasien dengan

gangguan fungsi ginjal yang berat. Sebaiknya tidak diberikan

pada pasien dengan gangguan ginjal (kreatinin > 1,3 mg/dL pada

perempuan 1,5 mg/dL pada laki – laki)

Page 16: Patofisiologi D M 2

EFEK SAMPING

P

enggunaan pada usia > 80 tahun memerlukan

pemantauan ketat

M

engganggu absorbsi vitamin b12 dan menurinkan

konsentarsi vitamin b12 serum.

Page 17: Patofisiologi D M 2

GLITAZONE

S

etelah diberikan konsentrasi tertinggi dalam darah

setelah 1-2 jam

W

aktu paruh rosiglitazone : 3 – 4 jam pioglitazone 3 –

7 jam

Page 18: Patofisiologi D M 2

MEKANISME KERJA

A

gonist peroxisome proliferator – activated receptor gamma (PPAR). Reseptor tersebut terdapat di jar

adiposa, otot skelet dan hati

M

eningkatkan efisiensi dan respon sel beta pankreas dengan menurunkan glukotoksisitas dan

lipotoksisitas.

M

emperbaiki sensitivitas insulin dan memperbaiki glikemia

M

eningkatkan berat badan dan edema pada 3- 5% pasien

R

osiglitazone meningkatkan LDL dan HDL

P

ioglitazone menurunkan trigliserida dan meningkatkan HDL

M

enurunkan tekanan darah sedikit

Page 19: Patofisiologi D M 2

PENGGUNAAN DALAM KLINIK

P

emakaian bersama dengan insulin dapat

mengakibatkan peningkatan berta badan berlebih

dan retensi cairan

Page 20: Patofisiologi D M 2

EFEK SAMPING

P

enambahan berat badan dan edema

K

eluhan infeksi saluran nafas atas

S

akit kepala

A

nemia

Page 21: Patofisiologi D M 2

SULFONILUREA

D

iberikan bila konsentrasi glukosa tinggi dan sudah

terjadi gangguan pada sekresi insulin.

E

fek akut obat golongan ini berbeda dengan

pemakaian jangka lama.

Page 22: Patofisiologi D M 2

MEKANISME KERJA

M

erangsang sel beta pankreas untuk melepaskan

simpanan insulin

Page 23: Patofisiologi D M 2

PENGGUNAAN DALAM KLINIK

M

enurunkan kadar glukosa puasa 36%

M

enurunkan kadar glukosa sewaktu 21%

Page 24: Patofisiologi D M 2

EFEK SAMPING

H

ipoglikemia

K

enaikan berta badan 4 – 6 kg

G

angguan pencernaan

G

angguan enzim hati

F

lushing

Page 25: Patofisiologi D M 2

GLINID

M

asa kerja pendek

D

iabsorbsi dan dikeluarkan melalui metabolisme hati

Page 26: Patofisiologi D M 2

PENGHAMBAT ALFA GLUKOSIDASE

H

ampir tidak diabsorbsi dan bekerja lokal pada saluran cerna

M

engalami metabolisme di dalam sal cerna : flora mikrobiologis, hidrolisis intestinal

dan aktifitas enzim pencernaan.

W

aktu paruh 2 jam

D

ikeluarkan melalui feses

M

enghambat kinerja enzim alfa glukosidase

Page 27: Patofisiologi D M 2

MEKANISME KERJA

M

emperlambat pemecahan dan penyerapan karbohidrat

kompleks dengan menghambat enzim alpha glukosidase

yang terdapat pada dinding enterosit proksimal usus halus.

M

enghambat pembentukan monosakarida intarluminal,

menghambat peningkatan glukosa postprandial,

mempengaruhi respon insulin plasma.

Page 28: Patofisiologi D M 2

PENGGUNAAN DALAM KLINIK

E

fek maksimal dengan cara pemberian segera setelah

makanan utama

P

emberian 15 menit sebelum dan sesudahnya dapat

menurunkan efek kerja.

Page 29: Patofisiologi D M 2

EFEK SAMPING

M

eteorismus (penumpukan volume udara pada sal

cerna dan atau rongga peitonium)

f

latuence

D

iare

Page 30: Patofisiologi D M 2

GOLONGAN INCRETIN

D

ikelutakan sebagai respon terhadap asupan makanan

sehingga meningkatkan sekresi insulin.