patofisiologi

9
Patofisiologi Inflamasi saluran napas yang ditemukan pada pasien asma diyakini merupakan hal yang mendasari gangguan fungsi obstruksi saluran napas menyebabkan hambatan aliran udara yang dapat kembali secara spontan atau setelah pengobatan. Perubahan fungsional yang dihubungkan dengan gejala khas pada asma ; batuk, sesak dan wheezing dan disertai hipereaktivitas saluran respiratorik terhadap berbagai rangsangan. Batuk sangat mungkin disebabkan oleh stimulasi saraf sensoris pada saluran respiratorik oleh mediator inflamasi dan terutama pada anak, batuk berulang bisa jadi merupakan satu-satunya gejala asma yang ditemukan. Mekanisme Terjadinya Kelainan Pernapasan Baik orang normal maupun penderita asma, bernapas dengan udara yang kualitas dan komposisinya sama. Udara pada umumnya mengandung 3 juta partikel/mm kubik. Partikel-partikel itu dapat terdiri dari debu, kutu debu (tungau), bulu-bulu binatang, bakteri, jamur, virus, dll.Oleh karena adanya rangsangan dari partikel-partikel tersebut secara terus menerus, maka timbul mekanisme rambut getar dari saluran napas yang bergetar hingga partikel tersebut terdorong keluar sampai ke arah kerongkongan yang seterusnya dikeluarkan dari dalam tubuh melalui reflek batuk. Klasifikasi Asma Klafikasi asma berdasarka gejala, yaitu : n Asma Intermitten Pada jenis ini serangan asma timbul kadang- kadang. Diantara dua serangan APE (Pemantaun Arus Puncak Ekspirasi) normal, tidak terdapat atau ada hipereaktivitas bronkus yang ringan. n Asma Persisten

Upload: iiel-bozz

Post on 27-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi

Patofisiologi

Inflamasi saluran napas yang ditemukan pada pasien asma diyakini merupakan hal yang mendasari gangguan fungsi obstruksi saluran napas menyebabkan hambatan aliran udara yang dapat kembali secara spontan atau setelah pengobatan. Perubahan fungsional yang dihubungkan dengan gejala khas pada asma ; batuk, sesak dan wheezing  dan disertai hipereaktivitas saluran respiratorik terhadap berbagai rangsangan. Batuk sangat mungkin disebabkan oleh stimulasi saraf sensoris pada saluran respiratorik oleh mediator inflamasi dan terutama pada anak, batuk berulang bisa jadi merupakan satu-satunya gejala asma yang ditemukan.

Mekanisme Terjadinya Kelainan Pernapasan

Baik orang normal maupun penderita asma, bernapas dengan udara yang kualitas dan komposisinya sama. Udara pada umumnya mengandung 3 juta partikel/mm kubik. Partikel-partikel itu dapat terdiri dari debu, kutu debu (tungau), bulu-bulu binatang, bakteri, jamur, virus, dll.Oleh karena adanya rangsangan dari partikel-partikel tersebut secara terus menerus, maka timbul mekanisme rambut getar dari saluran napas yang bergetar hingga partikel tersebut terdorong keluar sampai ke arah kerongkongan yang seterusnya dikeluarkan dari dalam tubuh melalui reflek batuk.

Klasifikasi Asma

Klafikasi asma berdasarka gejala, yaitu :

n  Asma Intermitten

                  Pada jenis ini serangan asma timbul kadang-kadang. Diantara dua serangan APE (Pemantaun Arus Puncak Ekspirasi) normal, tidak terdapat atau ada hipereaktivitas bronkus yang ringan.

n  Asma Persisten

                  Terdapat variabilitas APE antara siang dan malam hari, serangan sering terjadi dan terdapat hiperaktivitas bronkus. Pada beberapa penderita asma persisten yang berlangsung lama, faal paru tidak pernah kembali normal meskipun diberikan peng-obatan kortikosteroid yang intensif.

n  Brittle Asthma

                  Penderita jenis ini mempunyai saluran napas yang sangat sensitif, variabilitas obstruksi saluran napas dari hari ke hari sangat ekstrim: Penderita ini mempunyai risiko tinggi untuk efektif meskipun tidak dapat disembuhkan. Penatalaksanaan yang paling efektif adalah mencegah atau mengurangi inflamasi kronik dan menghilangkan faktor penyebab. Faktor utama yang berperan dalam kesakitan dan kematian pada asma adalah tidak terdiagnosisnya penyakit ini dan pengobatan yang tidak cukup.

Page 2: Patofisiologi

Klasifikasi asma berdasarkan penyebabnya, asma digolongkan menjadi :

1.      Asma alergi

Asma alergi berhubungan dengan sejarah penyakit alergi yang diderita seseorang dan atau keluarganya (rhinitis, urtikaria, dan eksim) memberikan reaksi kulit positif pada pemberian injeksi antigen secara intradermal, peningkatan IgE dalam serum, serta memberikan respon positif pada uji inhalasi antigen spesifik

 

 

.

2.      Asma non alergi

Asma dapat pula dapat terjadi pada seseorang yang tidak memiliki sejarah alergi, uji kulit negatif, dan kadar IgE dalam serumnya normal. Asma jenis ini antara lain dapat timbul ketika seseorang menderita penyakit saluran nafas atas

3.      Campuran asma alergi dan non alergi

Banyak penderita asma yang tidak dapat jelas dikelompokkan pada asma alergi dan non alergi, tapi memiliki penyebab diantara kedua kelompok tersebut.

Klasifikasi berdasarkan organ yang diserang

1.      Asma bronkhial

Asma ini merupakan serangan gangguan pernapasan dan terjadi kesulitan respirasi karena penyempitan spastik bronkhus dan pembengkakan mukosa yang disertai pengeluaran lendir kental dan kelenjar bronkhus.

2.      Asma kardiak

Asma ini merupakan serangan gangguan pernapasan pada penderita penyakit jantung akibat tidak berfungsi bilik kiri jantung dan bendungan pada paru-paru.

Pengobatan Asma.                 

 Pengobatan non farmakologi

1. Menjaga Kesehatan

Page 3: Patofisiologi

Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya. Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat

yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.

 

2. Menjaga kebersihan lingkungan

Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah.Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.

3. Menghindari Faktor Pencetus

Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.

Page 4: Patofisiologi

Contoh: Uji Bioekuivalensi AMINOFILINPendahuluanAminofilin adalah suatu bronkhodilator, digunakan untuk terapi asma dan peyakit paru obstruktif. Aminofilin merupakan senyawa kompleks teofilin dengan etilendiamin, dengan kandungan teofilin anhidrat bervariasi antara 79-86 %. Sebagai pedoman, 1,27 g aminofilin setara dengan 1 g teofilin.Dalam tubuh aminofilin terurai menjadi teofilin. Dosis teofilin bervariasi tergantung kondisi dan respon pasien, umumnya berkisar antara 10-13 mg/kg BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali pemberian.……..pendahuluanTeofilin termasuk obat-obat yang mempunyai lingkup terapi (therapeutic range) sempit. Artinya, jarak antar dosis terapatik dan dosis toksis kecil, sehingga efek toksik akan mudah timbul apabila dosis atau kadarnya melewati ambang toksik.

Telah diketahui bahwa pencegahan efek toksik temyata dapat diupayakan dengancara mempertahankan kadamya pada lingkup terapeutik optimal antar 7,5-15 ug/ml.

Kadar diatas 15 ug/ml dapat menimbulkan gejala toksik, beruapa palpitasi, gangguan konsentrasi, aritmia, takhikardi dan agitasi.

Efek samping teofilin yang sering dijumpai adalah sakit kepala, insomnia dan iritasi gastrointestinal.SIFAT FARMAKOKINETIK

Kelarutan aminofilin lebih besar daripada teofilin, tetapi temyata derajad absorpsinya tidak banyak berbeda. Setelah pemberian per-oral, obat ini diabsorpsi dengan cepat, sehingga kadang-kadang terjadilonjakan kadar dalam darah yang menimbulkan gejala efek samping.Pemberian teofilin/aminofilin bersama dengan katekolamin dan simpatomimetik golongan amina harus hati-hati karena dapat memperkuat aksi takhiaritmia. Teofilin mengalami metabolisme terutama di hepar dan ± 8 % fraksi obat diekskresikan melalui urin dalam bentuk tetap.UJI KETERSEDIAAN HAYATI

Sukarelawan : penelitian melibatkan 12 sukarelawan laki-laki sehat, berumur 20-31 tahun, dengan berat badan 49-68 kg. Sukarelawan tidakmempunyai riwayat gangguan gastrointestinal, penyakit jantung, hepar maupun ginjal.

Pemeriksaan laboratorik terhadap fungsi ginjal, fungsi hepar, hematologi dan kimia darah menunjukkan hasil yang normal.

Page 5: Patofisiologi

Obat uji dan cara pemberian : penelitian ini membandingkan 2 bahan uji, yakni tablet AMINOF1LIN 200 mg (Generik) vs. sirop AMINOFILIN 200 mg/20 ml (____).

Obat uji diberikan sebagai dosis tunggal 200 mg setelah puasa semalam. Obat diminum dengan ± 200 ml air putih.

Analisa kinetik : sampel darah diambil pada jam-jam ke 0, 0.25, 0.5, 1, 1.5, 2, 4, 8, dan 24 jam setelah minum obat uji, untuk kemudian dipisahkan plasmanya.Analisis kadar teofilin dalam plasma dilakukan dengan High Performance Liquid Chromatography, kemudian parameter ketersediaan hayati (Tmax, Cmax, AUCo" ) dihitung dengan asumsi model satu kompartemen terbuka. Analisis Statistik : Uji- t-pasangan digunakan untuk membandingkan nilai Tmax, Cmax dan AUCo yang diperoleh setelah pemberian kedua obat uji.

HASIL PENGUJIAN

Nilai ketiga parameter ketersediaan hayati yang diperoleh setelah pemberian tablet AMINOFILIN (Generik) maupun strop AMINOFILIN (_____) temyata praktis sama.

'Nilai Tmax tablet AMINOFILIN dijumpai sedikit lebih besar, yakni 1,7±0,1 jam vs 1,6±0,1 jam, namun hal ini bisa dimengerti karena pembandingnya berupa sediaan cair.

Telah diketahui, bahwa disolusi obat dalam sediaan cair lebih cepat bila dibandingkan sediaan padat. Namun demikian, perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik.

Nilai Cmax maupun AUCo, yang menunjukkan derajad ketersediaan hayati juga praktis sama antara kedua sediaan, yaitu berturut-turut 2,8±0,0 vs 2,8±0,0 ug/ml dan 33,4±1,4 vs 34,9±1,4 ug/ml.jam.

Waktu paruh eliminasi (Tl/2) kedua sediaan praktis sama, yakni 5,8±0,2 jam dan 5,8±0,1 jam.

Tabel. Nilai parameter ketersediaan hayati teofilin setelah pemberiaan dosis tunggal 200mg AMINOFILIN tablet (Genetik) dan AMINOFILIN sirop (_____) pada 12 sukarelawan laki-laki sehat (maan±SEM).

Obat Uji Tmax Cmax AUC(jam) (ug/ml) (ug/ml.jam)

AMINOFILIN 1,7±0,1 2,8 ±0,0 33,4 ±1,4(Generik)

AMINOFILIN 1,6±0,1 2,8 ±0,0 34,9 ±1,4

Page 6: Patofisiologi

Uji t-pasangan, p>0,05

Dari kurva kadar teofilin vs waktu berikut ini, dapat dilihat bahwa pada fase absorpsi, profil kedua obat uji praktis sama.

Kemudian penurunan kadar pada fase eleminasi juga nampak identik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecepatan eleminasi antara kedua obat yang dibandingkan.

Dengan melihat bahwa sediaan tablet Aminofilin Generik mempunyai kecepatan dan ketersediaan hayati yang sama dengan sediaan pembandingnya, maka dapat dikatakan bahwa sediaan Aminofilin generik ini mempunyai ketersediaan hayati yang sangat baik.Kurva kadar teofilin plasma Vs waktu.

KESIMPULANDari hasil uji ketersediaan hayati ini dapat disimpulkan, bahwa tablet AMINOFILIN (Generik) dan strop AMINOFILIN (___) adalah bioekuivalen.Metode lain untuk perhitungan bioekivalen produk obat.

Cara perhitungan bioekuivalen dengan menggunakan persamaan- persamaan parameter farmakokinetik sbb.: Persamaan-persamaan Bioavaibilitas

Studi ini berhubunngan dengan pharmako- kinetik caffeine. Caffein dengan dosis 2.5 mg/kg yang diberikan melalui intra vena dan oral pada kuda dengan berat rata-rata sekitar 500 kg. Kesimpulan dari beberapa data ditetapkan dari percobaan adalah seperti berikut dibawah ini. Silahkan isi sel yang kosong.

Cefetamet pivoxil merupakan prodrug dari cefetamet. Studi perbandinngan bioavailibilitas cefetamet pivoxil bentuk tablet dengan bentuk syrup. Kesimpulan dari beberapa data ditetapkan dari percobaan adalah seperti berikut dibawah ini. Selanjutnya isilah sel dengan data yang tepat.

Cefixime merupakan obat golongan cephalosporin berspektrum luas dimana aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Pada studi ini, 16 subjek masing-masing diberikan 200 mg dosis secara intravena dan kemudian 200 mg kapsul dengan Perbedaan waktu pemberian masing-masing dosis.

Page 7: Patofisiologi

Kesimpulan dari beberapa data yang ditetapkan dari percobaan ini seperti berikut dibawah ini.Dari data sebelumnya, silahkan hitung tabel berikut :

Ceftibuten merupakan senyawa baru dari cephalosporin oral dengan aktivitas yang potent terhadap enterobacteriaceae dan organisme gram positif tertentu. Dalam studi ini dua grup diberikan berlainan , 400 mg bentuk dosis oral ceftibuten atau 200 mg iv bentuk bolus ceftibuten. Kesimpulan dari beberapa data yang ditetapkan dari percobaan ini seperti berikut dibawah ini.Dari data sebelumnya, silahkan hitung tabel berikut

Cimetidin merupakan antagonis reseptor histamin dimana dengan treatment pada penyakit gastric dan duodenal ulser.Pada studi ini, pasien diberikan 300 mg cimetidin dalam bentuk iv bolus pada hari pertama dan data yang ada dikumpulkan. Pada hari kedua, pasien diberikan 300 mg cimetidine oral dan data dikumpulkan. Kesimpulan dari beberapa data yang ditetapkan dari percobaan ini seperti berikut dibawah ini.