patofisiologi
TRANSCRIPT
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 1/6
Patofisiologi
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sirosis hati, tapi peminum minuman keras
dianggap sebagai faktor penyebab utama. Meskipun defesiensi gizi dengan penurunan asupan
protein turut menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun asupan alkohol yang
berlebihan dapat menyebabkan fatty liver. Faktor lainnya dapat menyebabkan sirosis hati
adalah pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen terklorinasi, arsen
atau fosfor) atau infeksi skistosomiasis yang menular. Jumlah laki-laki penderita sirosis
adalah dua kali lebih banyak daripada wanita, dan mayoritas pasien sirosis berusia 40-60
tahun.
Sirosis Laennec merupakan penyakit yang ditandai oleh episode nekrosis yang
melibatkan sel-sel hati dan kadang-kadang nekrosis yang melibatkan sel-sel hati dan kadang-
kadang berulang di sepanjang perjalan penyakit tersebut. Sel-sel hati yang dihancurkan itu
secara berangsur-angsur digantikan oleh jaringan parut; akhirnya jumlah jaringan parut
melampaui jumlah jaringan hatu yagn masih berfungsi. Pulau-pulau jaringan normal yang
masih tersisa dan jaringan hati hasil regenerasi dapat menonjol dari bagian-bagian yang
berkonstriksi sehingga hati yang sirotik memperlihatkan gambaran mirip paku sol sepatu
berkepala besar (hobnail apperance) yang khas. Sirosis hepatis biasanya memiliki awitan
yang insidius dan perjalanan penyakit yang sangat panjang sehingga kadang-kadang melewati
rentang waktu 30 tahun atau lebih.
Hepatitis virus
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-
sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas.
(Smeltzer. 2001).
Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama.
Enampuluh sampai 90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung
tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali
kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyabab
pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. Meskipun kurang lebih 50% orang dewasa
di Amerika Serikat telah memiliki antibodi terhadap virus hepatitis A, banyak orang tidak
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 2/6
dapat mengingat kembali episode atau kejadiaan sebelumnya yang memperlihatkan gejala
hepatitis.
Hepatitis virus A
Disebabkan oleh virus RNA dari famili enterovirus. Cara penularan penyakit ini adalah
melalui jalur fekal-oral, terutama lewat konsumsi makanan atau minuman yang tercemar
virus tersebut. Virus hepatitis A ditemukan dalam tinja klien yang terinfeksi sebelum
gejalanya muncul dan selama beberapa hari pertama menderita sakit. Hepatitis A lebih
prevalen di negara-negara berkembang atau pada populasi yang tinggalnya berdesakan
dengan sanitasi yang buruk. Penjaja makanan yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit
tersebut, dan masyarakat dapat terjangkit melalui konsumsi air atau ikan dari sungai yang
tercemar limbah. Kadang-kadang penyakit ini ditularkan melalui transfusi darah.
Masa inkubasi hepatitis virus A diperkirakan berkisar dari 1 hingga 7 minggu dengan
rata-rata 30 hari. Perjalanan penyakit dapat berlangsung lama, dari 4 hingga 8 minggu.
Umumnya hepatitis A berlangsung lebih lama dan lebih berat pada penderita yang berusia di
atas 40 tahun.
Manifestasi klinis
Banyak klien tidak tampak ikterik dan tanpa gejala. Ketika gejalanya muncul, bentuknya
berupa infeksi saluran napas atau yang ringan seperti flu dengan panas yang tidak begitu
tinggi. Anoreksia merupakan gejala dini dan biasanya berat. Gejala ini diperkirakan terjadi
akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak atau akibat kegagalan sel hati yang rusak
tersebut untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal. Belakangan dapat timbul
ikterus dan urine yang berwarna gelap. Gejala dispepsia dapat terjadi dalam berbagai derajat
yang ditandai oleh rasa nyeri epigastrium, mual, nyeri ulu hati, dan flatulensi.
Semua gejala cenderung menghilang segera setelah gejala ikterus mencapai puncak
(mungkin 10 hari sesudah kemunculan awal). Hati dan limpa sering mengalami pembesaran
moderat selama beberapa hari setelah awitan penyakit.
Meskipun gejala hepatitis A pada anak-anak mungkin sangat ringan, namun pada
klien dewasa, penyakit ini cenderung lebih bersifat simtomatik dengan gejala yang lebih berat
dan perjalanan penyakit yang lebih lama.
Penatalaksanaan
Tirah baring selama stadium akut dan diet yang akseptabel serta bergizi merupakan bagian
dari pengobatan dan asuhan keperawatan. Selama periode anoreksia, klien harus makan
sedikit-sedikit tapi sering dan jika diperlukan, disertai dengan infus glukosa. Karena klien
sering menolak makan. Jumlah makanan dan cairan yang optimal diperlukan untuk
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 3/6
menghadapi penurunan berat badan dan kesembuhan yang lambat. Namun demikian, banyak
klien telah pulih selera makannya bahkan sebelum fase ikterik serhingga tidak perlu
digunakan untuk mempertahankan diet yang baik.
Perasaan sehat yang dialami klien disamping hasil-hasil pemeriksaan laboratorium
umumnya merupakan pedoman yang tepat untuk menentukan diperlukannya tirah baring dan
pembatasan aktivitas fisik. Ambulasi bertahap namun progresif akan mempercepat pemulihan
bila klien beristirahat sesudah melakukan aktivitas dan tidak turut serta dalam aktivitas yang
menimbulkan kelelahan.
Virus hepatitis B
Virus hepatitis B merupakan vitus DNA yang tersusun dari partikel antigen berikut ini:
HBcAg: antigen inti (core) hepatitis B (material antigen terdapat di inti sebelah dalam/ inner
core)
HBsAg: antigen permukaan (surface) hepatitis B (materi terial antigen pada permukaan
HBV)
HBeAg: protein independen yang beredar dalam darah
HBxAg: produk genetik dari gen X pada HBV/DNA.
Setiap antigen menimbulkan antibodi spesifiknya:
anti-HBc: antibodi terhadap antigen inti atau HBV; anti-HBc akan bertahan selama fase akut;
dapat menunjukkan virus hepatitis B yang berlanjut dalam hati.
anti-HBs: antibodi terhadap permukaan tertentu pada HBV; terdeteksi selama fase
konvalensensi lanjut; biasanya menunjukkan pemulihan dan pembentukan imunitas.
anti-HBe: antibodi terhadap antigen e hepatitis B; biasanya menyatakan penurunan
inefektivitas.
anti-HBxAg: antibodi terhadap antigen x hepatitis B; dapat menunjukkan replikasi HBV yang
tengah berlangsung.
HBsAg muncul dalam sirkulasi darah pada 80% hingga 90% klien yang terinfksi 1
hingga 10 minggu setelah kontak dengan HBV dan 2 hingga 8 minggu sebelum munculnya
gejala atau meningkatnya kadar transferase (transaminase). Klien dengan HbsAg yang
bertahan selama 6 bulan atau lebih sesudah mengalami infeksi akut dinyatakan sebagai karier
HBsAg.
HbeAg merupakan antigen HBV yang muncul berikutnya dalam serum setelah
munculnya HbsAg dan sebelum terjadinya perubahan kadar aminotransferase untuk
kemudian menghilang dari serum dalam waktu 2 minggu. DNA HBV, yang terdeteksi lewat
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 4/6
pemeriksaan reaksi rantai polimerase, muncul dalam serum pada saat yang kurang lebih sama
seperti HbeAg. HbcAg tidak selalu terdeteksi dalam serum pada infeksi HBV.
Hepatitis B ditularkan melalui darah (jalur perkutan dan permukosa). Virus tersebut
penah ditemukan dalam darah, saliva, semen serta sekret vagina, dan dapat ditularkan lewat
membrane mukosa serta luka pada kulit.
Hepatitis B memiliki masa inkubasi yang panjang. Virus B mengalami replikasi
dalam hati dan tetap berada dalam serum selama periode yang relatif lama sehingga
memungkinkan penularan virus tersebut. Individu yang berisiko untuk terkena hepatitis B
adalah para dokter bedah, pekerja laboratorium klinik, dokter gigi, perawat dan terapis
respiratorik. Staf dan klien dalam unit hemodalisis serta onkologi dan laki-laki biseksual serta
homoseksual yang aktif dalam hubungan seksual dan para pemakai obat-obat IV juga
berisiko tinggi.
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala hepatitis B dapat samar dan bervariasi. Panas dan gejala pada
pernapasan jarang dijumpail; sebagian klien mungkin mengeluhkan artralgia dan ruam. Klien
hepatitis B mengalami penurunan selera makan, dispepsia, nyeri abdomen, pegal-pegal yang
menyeluruh, tidak enak badan dan lemah. Gejala ikterus dapat terlihat atau kadang-kadang
tidak tampak. Apabila terjadi ikterus, gejala ini akan disertai dengan tinja yang berwarna
cerah dan urine yang berwarna gelap. Hati penderita hepatitis B mungkin terasa nyeri ketika
ditekan dan membesar hingga panjangnya mencapai 12 hingga 14 cm. Limpa membesar dan
pada sebagian kecil klien dapat diraba; kelenjar limfe servikal posterior juga dapat membesar.
Penatalaksanaan
1. Interferon
Ujicoba klinik dengan interferon menunjukkan bahwa terapi dini dengan penyuntikan
interferon setiap hari akan menyembuhkan penyakit hepatitis B pada lebih sepertiga klien
dan menghilangkan antigen permukaan hepatitis B (yang menunjukkan status karier) pada
10% klien. Penyuntikan interferon setiap hari memberikan efek samping berupa
intoksikasi hati. Karena itu, preparat interferon hanya boleh diberikan pada kondisi yang
terkendali dengan cermat.
2. Tirah baring
Tirah baring biasanya direkombinasikan tanpa memperhitungkan bentuk terapi yang lain
sampai gejala hepatitis sudah mereda. Selanjutnya, aktivitas klien harus dibatasi samapi
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 5/6
gejala pembesaran hati dan kenaikan kadar bilirubin serta enzim-enzim hati dalam serum
sudah kembali normal.
3. Nutrisi yang adekuat
Nutrisi yang adekuat harus dipertahankan; asupan protein dibatasi bila kemampuan hati
untuk memetabolisme produk sampingan protein terganggu sebagaimana diperlihatkan
oleh gejalanya. Upaya kuratif untuk mengendalikan gejala dispepsia dan malaise umum
mencakup penggunaan antasid, beladona serta preparat antiemetik.
Hepatitis C
Lebih dari 90% hepatitis C di Amerika Serikat terjadi akibat transfusi darah. Orang-
orang dengan risiko khusus untuk terkena hepatitis C mencakup anak-anak yang sering
mendapatkan transfusi atau individu yang memerlukan darah dalam jumlah besar. Hepatitis
lebih besar kemungkinannya untuk ditularkan dari donor komersial atau donor bayaran
ketimbang donor relawan. Hepatitis C bukan hanya terjadi pada klien-klien pasca transfusi
dan diantara pemakai obat-obat IV, tetapi juga pada petugas kesehatan yang bekerja dalam
unit-unit dialisis renal.
Masa inkubasi hepatitis C bervariasi dan dapat berkisar dari 15 hingga 160 hari.
Perjalanan klinis hepatitis C yang akut serupa dengan hepatitis B; gejala hepatitis C biasanya
ringan. Meskipun demikian, status karier yang kronis sering terjadi dan terdapat peningkatan
risiko untuk menderita penyakit hati yang kronis sesudah hepatitis C, termasuk sirosis atau
kanker hati. Terapi interferon dosis rendah untuk jangka waktu yang lama terbukti efektif
dalam sejumlah uji coba pendahuluan pada beberapa penderita hepatitis C; walaupun begitu,
respons tersebut hanya bersifat sementara. Kombinasi preparat interferon dengan ribavirin,
suatu analog nukleosida, kini tengah diuji untuk menentukan apakah terdapat manfaat yang
lebih lama.
Hepatitis D
Hepatitis D (agens atau virus delta) terdapat pada beberapa kasus hepatitis B. Karena
vitus ini memerlukan antigen permukaan hepatitis B untuk replikasinya, maka hanya
penderita hepatitis B yang berisiko terkena hepatitis D. Antibodi anti-delta dengan HBAf
pada pemeriksaan laboratorium memastikan diagnosis tersebut. Heptitis D juga sering
dijumpai di antara para pemakai obat-obat IV, klien-klien hemodialisis dan penerima
transfusi darah dengan donor multiple. Hubungan seksual dengan penderita hepatitis B
5/16/2018 Patofisiologi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/patofisiologi-55ab556cc07b7 6/6
dianggap sebagai suatu cara penularan hepatitis B dan D yang penting. Masa inkubasi
hepatitis D bervariasi antara 21 dan 140 hari.
Gejala hepatitis D serupa dengan gejala hepatitis B, kecuali klien lebih cenderung
untuk menderita hepatitis fulminan dan berlanjut menjadi hepatitis aktif yang kronis serta
sirosis hati. Terapi hepatitis D serupa dengan terapi pda bentuk hepatitis yang lain, meskipun
penggunaan interferon yang merupakan obat khusus bagi hepatitis D masih diselidiki.
Hepatitis E
Virus hepatitis E, yang merupakan jenis virus hepatitis terbaru yang teridentifikasi,
dianggap ditularkan melalui jalur fekal-oral. Masa inkubasi hepatitis E bervariasi dan
diperkirakan berkisar dari 15 hinga 65 hari. Awitan dan gejalanya serupa dengan yang
terdapat pada tipe hepatitis virus lain.
Menghindari kontak dengan virus melalui higiene perorangan yang baik, termasuk
kebiasaan mencuci tangan, merupakan cara utama untuk mencegah hepatitis E. Efektivitas
preparat imun globulin dalam memberikan perlindungan terhadap virus hepatitis E belum
diketauhi.