BONITA INTAN SUSIMAH07300130019

TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

PENDAHULUAN• PASIR BESI ADALAH MINERAL ENDAPAN / SEDIMEN YANG MEMILIKI UKURAN BUTIR 0,074 – 0,075 MM, DENGAN UKURAN

KASAR (5 – 3 MM) DAN HALUS (< 1 MM). PERBEDAAN KARAKTER FISIK KANDUNGAN MINERAL PASIR SEPERTI FE, TI, MG, DAN SIMUNGKIN TERJADI DISEBABKAN OLEH PERBEDAAN LOKASI ENDAPAN. MINERAL MAGNETIK YANG BIASANYA DITEMUKAN DIDAERAH PANTAI ATAU SUNGAI ADALAH MAGNETIT (FE3O4). SENYAWA MAGNETIT INI BERASAL DARI SENYAWA VARIANNYAYAITU TITANOMAGNETIT (FE3-XTIXO4)

• PASIR BESI SECARA UMUM TERDIRI DARI MINERAL OPAK YANG BERCAMPUR DENGAN BUTIRAN-BUTIRAN DARI MINERAL NONLOGAM SEPERTI, KUARSA, KALSIT, FELDSPAR, AMPIBOL, PIROKSEN, BIOTIT, DAN TOURMALINE

• MINERAL BIJIH PASIR BESI TERUTAMA BERASAL DARI BATUAN BASALTIK DAN ANDESITIK VOLKANIK.

GENESA

• SYARAT UTAMA DARI TERBENTUKNYA PASIR BESI ADALAH GUNUNG API, DAN SUNGAI

YANG MENGALIR MELALUI PANTAI. GUNUNG API MERUPAKA SUMBER (SOURCE) DARI

PASIR BESI, YANG BERWARNA KEHITAMAN.

• LETAK GUNUNG BERAPI SEPANJANG SUMATERA YANG LEBUH KE ARAH BARAT, SERTA

JAWA YANG LEBIH DEKAT DENGAN SISI SELATAN, SERTA ADANYA SUNGAI YANG

MENGALIR KE LEBIH DEKAT KE SISI BARAT DAN SELATAN, MEMBUAT PASIR BESI HASIL

ERUPSI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF, TERTRANSPORTASI KE PANTAI DAN

TERAKUMULASI DI PANTAI TERSEBUT.

• PASIR BESI TERMASUK KE DALAM ENDAPAN SEDIMENTER, KARENA MENGALAMI

PROSES:

• 1. PEROMBAKAN

• 2. TRANSPORTASI

• 3. PEMILAHAN

• 4. PENGKAYAAN.

KARAKTERISTIK PASIR BESI

BESI YANG DIPEROLEH DARI BIJIH BESI DITEMUKAN DALAMBENTUK BESI OKSIDA.

OKSIDA LOGAM INI DITEMUKAN DALAM DUA FASE DI DALAMPASIR BESI YAITU FE2O3 DAN

FE3O4 YANG BERKONTRIBUSI DALAM SIFAT KEMAGNETAN.FE2O3 MEMILIKI INTERAKSI YANG

LEBIH LEMAH DI DALAM MEDAN MAGNET DIBANDINGKANFE3O4. PASIR BESI INI LEBIH

DIMANFAATKAN DALAM BIDANG MATERIAL SCIENCE DENGANNILAI EKONOMI YANG LEBIH

TINGGI DAN RAMAH LINGKUNGAN

PASIR BESI MERUPAKAN AGREGAT YANG MEMPUNYAI MASSA JENIS TINGGI

SEKITAR 4,2 – 5,2. PASIR BESI UMUMNYA TERDIRI DARI MINERAL OPAK YANG

BERCAMPUR DENGAN BUTIRAN-BUTIRAN NONLOGAM SEPERTI KUARSA, KALSIT,

FELDSPAR, AMPIBOL, PIROKSEN, BIOTIT, DAN TOURMALIN. MINERAL TERSEBUT

TERDIRI ATAS MAGNETIT, TITANIFEROUS MAGNETIT, ILMENIT, LIMONIT, DAN

HEMATITE. KANDUNGAN BESI YANG TERDAPAT PADA ENDAPAN PASIR BESI UTAMA

ADALAH MINERAL TETANOMAGNETIK DENGAN KOMPOSISI FE 60%, AL2O33,3%,

SIO2 0,26%, P2O5 0,55%, TIO2 9,2%, MGO 0,6%. BIJI BESI DALAM

BENTUKENDAPAN PASIR BESI DENGAN KADAR FE SEKITAR 38 – 59%. AGREGAT INI

BANYAK TERDAPATDI PANTAI DI KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN BELUM TERMANFAATKAN.

BERDASARKAN PENELITIAN YANG DILAKUKAN PUTRA ET AL. (2008), PASIR BESI

KULONPROGO MEMILIKI MASSA JENIS 4,311 GR/CM3 YANG TERGOLONG TINGGI DAN

DAPAT MENDASARI DIGUNAKANNYA SEBAGAI BAHAN AGREGAT PERISAI RADIASI SINAR

GAMMA. BERAT SATUAN PASIR BESI KULONPROGO ADALAH 2,554 GR/CM3 DAN

PENYERAPAN AIR SSD 0,422%. HASIL PEMERIKSAAN GRADASI MASUK DALAM DAERAH

IV (SANGAT HALUS) DENGAN NILAI MHB 1,330. PERBANDINGAN KARAKTERISASI PASIR

BESI KULONPROGO DAN PASIR BIASA DAPAT DILIHAT PADA TABEL 2.4.

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PASIR BESI KULONPROGO DENGAN PASIR BESI BIASA

Bahan Pasir Besi Kulonprogo Pasir Biasa

Kuat tekan (MPA) 7,92 20,65

Massa Jenis (gr/cm3)

2,59 2,08

Serapan (s) 10,61 6,67

EKSPLORASITATA CARA EKSPLORASI PASIR BESI MELIPUTI URUTAN KEGIATAN EKSPLORASI PASIR BESIMULAI DARI:

a) KEGIATAN SEBELUM PEKERJAAN LAPANGAN,

b) SAAT PEKERJAAN LAPANGAN

c) DAN SETELAH PEKERJAAN LAPANGAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI POTENSI PASIR BESI

KEGIATAN SEBELUM PEKERJAAN LAPANGAN

• - STUDI LITERATUR

• - STUDI PENGINDERAAN JARAK JAUH

• - STUDI GEOFISIKA

• - PERSIAPAN DAN PENYEDIAAN PERALATAN LAPANGAN

KEGIATAN PEKERJAAN LAPANGAN

• - PEMETAAN GEOLOGI

• - PENGUKURAN TOPOGRAFI

• - GEOFISIKA (GEOMAGNETIK)

• AEROMAGNETIC• GROUNDMAGNETIC

• - PEMBORAN

• - PEMBUATAN SUMUR UJI

3) KEGIATAN SETELAH PEKERJAAN LAPANGAN

• - ANALISA LABORATORIUM

• - PENGOLAHAN DATA

PENAMBANGAN

DALAM PROSES PENAMBANGAN PASIR

BESI KEDALAMAN PENGERUKAN BIASANYA

MAKSIMAL SAMPAI 4 METER, KARENA KALAU LEBIH

DARI ITU HARUS MENGGUNAKAN POMPA UNTUK

MENGELUARKAN AIR TANAH REMBESAN, YANG

SELANJUTNYA DARI LOKASI TAMBANG, PASIR

TERSEBUT DIANGKUT OLEH TRUK KE LOKASI

PENCUCIAN PASIR. DI SINILAH RAW MATERIAL

PASIR BESI DIPISAHKAN DENGAN MATERIAL

LAINNYA. SETELAH DICUCI, MATERIAL PASIR BESI

SIAP DIKIRIM, SEDANGKAN LIMBAHNYA DIBUAT

UNTUK REKLAMASI/MENUTUP LUBANG-

LUBANG BEKAS PENAMBANGAN

POTENSI CADANGANDI INDONESIA, ENDAPAN BIJIH BESI DALAM BENTUK PASIR BESI DIPERKIRAKAN BERJUMLAH 83 JUTA TON DENGAN KADAR SEKITAR 38-59 % FE.

TERDAPAT DI :

• PULAU JAWA (LUMAJANG, CIAMIS, CILACAP, BANTEN, YOGYAKARTA, TASIKMALAYA)

• ACEH

• SULAWESI UTARA (MINAHASASELATAN)

• NTT (KABUPATEN MANGGARAI)

• BENGKULU

• PALING BANYAK TERDAPAT DI PANTAI CILACAP, JATENG

Fe3O4 59,97 % Al2O3 4,34 %

SiO2 11,71 % MgO 3,72 %

TiO2 6,48 % V2O3 0,54%

CaO 4,66 % MnO 0,48%

Chemical composition in iron sand

[Katim, 1994].

The spread of iron sand in Indonesia [Tekmira, 2011]

PERTAMBANGAN PASIR BESI DI DESA CIKAWUNGADING, TASIKMALAYA

MENURUT PENELITIAN PASIR BESI DI

DAERAH CIKAWUNGADING TERSEBUT

MEMILIKI KANDUNGAN UNSUR BESI YANG

SANGAT TINGGI SEKITAR 66,58%

6 PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

EKSPLOITASI YAITU PT JASMASS, CV ASAM,

PDUP, PT MAKTAL, PT MARGOS DAN PT

MANDIRI

No Jenis Kandungan Persentase (%)

1 Al2O 3,27

2 Cr2O4 -

3 Fe2O3 66,58

4 K2O 0,14

5 Ca2O 1,52

6 MgO 5,20

7 MnO2 0.59

8 NaO2 1,07

9 SiO2 7,45

10 TiO 14,04

PASIR BESI DI BANTUL, YOGYAKARTA

TERDAPAT DI PESISIR SELATAN YOGYAKARTA DARI PARANGTRITIS DI KAWASAN BANTUL

SAMPAI PESISIR GLAGAH DI KULONPROGO YANG DITETAPKAN SEBAGAI AREA

PENAMBANGAN PASIR BESI.

SEKITAR 33,6 JUTA TON

(A) THE SOUTHERN COAST OF BANTUL YOGYAKARTA (B) BLACK SAND CONTAINS

TAMBANG PASIR BESI PADA SAAT PRAKTEK LAPANGAN

PENGOLAHAN1) PROSES PENGHANCURAN (CRUSHING)

BAHAN BAKU DALAM BENTUK BATUAN ATAU PASIR DIHANCURKAN SAMPAI UKURAN

MENJADI 10 MESH.

2) PROSES PENGHALUSAN ( GRINDING)

DIMAKSUDKAN AGAR BUTIRAN HALUS BIJIH BESI LEBIH BANYAK LAGI TERPISAH DENGAN

KOTORAN ATAU MINERAL IKUTAN YANG TIDAK DIINGINKAN. PROSES INI SAMPAI MENGHASILKAN

UKURAN 120 MESH.

3) PROSES PEMISAHAN (MAGNETIC SEPARATOR)

UNTUK MEMISAHKAN MATERIAL LOGAM DAN NON LOGAM DENGAN PENCUCIAN DENGAN

MENGGUNAKAN AIR DALAM MESIN SILINDER YANG DILAPISI MAGNET. APABILA BIJIH BESI

TERSEBUT BANYAK MENGANDUNG HEMATIT ATAU MAGNETIT AKAN TERPISAH SEMPURNA

SEHINGGA KEMURNIAN DARI OKSIDA BESI MENINGKAT

4) PROSES PEMANGANGGAN

PROSES INI DILAKUKAN AGAR MATERIAL BIJIH BESI BANYAK MENGANDUNG BIJIH

HEMATIT DIUBAH MENJADI MAGNETIT YANG MEMPUNYAI DAYA MAGNET LEBIH KUAT

SEHINGGA TERPISAH ANTARA MATERIAL YANG NON MAGNET

5) PROSES PENGERINGAN (ROTARY DRYER)

PROSES INI BERTUJUAN UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN AIR DALAM

MATERIAL, MATERIAL DIUMPAKAN KE SILINDER YANG BERPUTAR DAN DIHEMBUSKAN GAS

PANAS DARI BURNER (TEMP 200-300))

PEMANFAATAN

• BAHAN BAKU INDUSTRI BAJA

• BAHAN BAKU INDUSTRI SEMEN

• BAHAN DASAR TINTA BUBUK (TONER)

• BAHAN UTAMA PITA MAGNETIK

• BAHAN DASAR UNTUK INDUSTRI MAGNET PERMANENT