pasir besi di indonesiaftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/pasir-besi-di... · bab 4...

141
PASIR BESI DI INDONESIA Geologi, Eksplorasi dan Pemanfaatannya | 1 PASIR BESI DI INDONESIA Geologi, Eksplorasi dan Pemanfaatannya TIM PENYUSUN Prima Muharam Hilman Sabtanto Joko Suprapto Dwi Nugroho Sunuhadi Armin Tampubolon Rina Wahyuningsih Denni Widhyatna Bambang Pardiarto Rudy Gunradi Franklin Koswara Yudawinata Deddy T Sutisna Dedeh Dinarsih Sukaesih Euis Tintin Yuningsih Candra Penny Oktaviani Retno Rahmawati Raden Maria Ulfa Indra Sukmayana Irfan Ostman KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI 2014

Upload: buiminh

Post on 02-Mar-2019

298 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 1

PASIR BESI DI INDONESIA Geologi , Eksplorasi dan Pemanfaatannya

TIM PENYUSUN

Prima Muharam Hilman Sabtanto Joko Suprapto Dwi Nugroho Sunuhadi

Armin Tampubolon Rina Wahyuningsih Denni Widhyatna

Bambang Pardiarto Rudy Gunradi

Franklin

Koswara Yudawinata Deddy T Sutisna Dedeh Dinarsih

Sukaesih Euis Tintin Yuningsih

Candra

Penny Oktaviani Retno Rahmawati Raden Maria Ulfa

Indra Sukmayana Irfan Ostman

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

2014

Page 2: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 2

PASIR BESI DI INDONESIA Geologi , Eksplorasi dan Pemanfaatannya

Penasihat

Kepala Badan Geologi

Pengarah Kepala Pusat Sumber Daya Geologi

Penanggungjawab

Prima Muharam Hilman

Editor

Sabtanto Joko Suprapto Dwi Nugroho Sunuhadi

Redaktur

Rina Wahyuningsih

Denni Widhiyatna

Desain Grafis Candra

Rizki Novri Wibowo

Sekretariat

Ella Dewi Laraswati Penny Oktaviani

Diterbitkan oleh:

Pusat Sumber Daya Geologi – Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jalan Soekarno Hatta No. 444 Bandung 40254

Telp. (022) 5226270, 5205572, Fax. (022) 5206263

website : www.esdm.go.id, http://psdg.bgl.esdm.go.id email : [email protected]

ISBN:9786022928060

Page 3: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 3

KATA PENGANTAR

Atlas Geokimia Daerah Kalimantan Bagian Timur Laut merupakan seri kelima Atlas Gokimia Regional Sistematik Indonesia, setelah seri: Kesatu (Sumatera Bagian Utara), Kedua (Sumatera Bagian Selatan), Ketiga (Sulawesi 2° ke selatan) dan Keempat (Sulawesi 2° ke utara).

Penyelidikan geokimia sedimen sungai di daerah Kalimantan Bagian Timur Laut merupakan Proyek CTA39, yaitu proyek kerjasama Pemerintah Republik Indonesia (Direktorat Sumberdaya Mineral) dengan Pemerintah Republik Perancis (BRGM - Bureau de Recherches Geologiques et Miniers), sebagai kelanjutan dari program penyelidikan geotektonik dan potensi mineral di wilayah Kepulauan Sunda Kecil (sebelah timur Bali).

Publikasi hasil penyelidikan ini untuk menyajikan data bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Potensi daerah penyelidikan yang secara keseluruhan merupakan daerah terpencil dapat lebih terungkap. Sehingga dapat menjadi pemicu berkembangnya pembangunan di daerah penyelidikan.

Dengan telah tersusunnya atlas ini, diucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, terutama seluruh personil yang terlibat pada pengambilan sampel geokimia dan penyelidikan lapangan.

Bandung, Agustus 2014 Penyusun

Page 4: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 4

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR Iii

DAFTAR ISI Iv

Bab 1 Pendahuluan 1

Bab 2 Geologi 2

Bab 3 Eksplorasi Pasir besi 5

Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi 24

Bab 5 Penambangan Pasir besi 35

Bab 6 Pengolahan Pasir Besi 42

Bab 7 Konservasi Pasir besi 50

Bab 8 Kegunaan, Peluang, dan Kendala Pemanfaatan 53

Bab 9 Kegiatan Inventarisasi oleh Pusat Sumber Daya Geologi 61

Bab 10 Potensi Pasir Besi di Indonesia 63

Peristilahan 125

Daftar Pustaka 131

1. PENDAHULUAN

Pasir besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel besi

(magnetit), yang terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses

penghancuran oleh cuaca, air permukaan dan gelombang terhadap batuan

asal yang mengandung mineral besi seperti magnetit, ilmenit, oksida besi,

kemudian terakumulasi serta tercuci oleh gelombang air laut. Pasir besi ini

biasanya berwarna abu-abu gelap atau kehitaman. Secara umum pasir

besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran

Page 5: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 5

mineral seperti kuarsa, kalsit, felspar, amfibol, piroksen, biotit, dan turmalin.

Pasir besi terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan

hematit. Pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik

volkanik (www.tekmira.esdm.go.id). Pasir besi secara umum, banyak

dipakai dalam industri diantaranya sebagai bahan baku pabrik baja dan

bahan magnet dengan mengambil bijih besinya, pabrik keramik dan bahan

refractory dengan mengambil silikatnya (Austin, 1985).

Pasir besi umumnya merupakan pasir besi pantai yang banyak

tersebar antara lain di sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan

Jawa dan Bali, pantai-pantai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan

pantai utara Papua. Beberapa lokasi telah dilakukan eksplorasi, bahkan

eksploitasi, namun sebagian besar lagi belum dilakukan eksplorasi atau

kalaupun sudah dieksploitasi tidak dilakukan melalui tahapan eksplorasi

yang benar.

Selandia Baru adalah salah satu negara di dunia yang membuat

baja dari pasir besi. Dibandingkan dengan bijih besi import, pasir

titanomagnetit Selandia Baru menyediakan bahan baku yang relatif

berkualitas tinggi, mengandung 58-60% besi dari konsentrasi beratnya.

Magnetit adalah oksida besi dengan komposisi Fe3O4. Titanomagnetit

Selandia Baru juga mengandung sedikit titanium, mangan, vanadium, dan

elemen lain. Begitu juga dengan Cina yang sudah sejak lama

menggunakan pasir besi sebagai bahan baku pembuatan besi baja.

Page 6: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 6

2. GEOLOGI

2.1 Genesa

Pasir Besi adalah partikel yang mengandung besi (magnetit),

terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses penghancuran

batuan asal oleh cuaca, dan air permukaan, yang kemudian tertransportasi

dan diendapkan di sepanjang pantai. Gelombang laut dengan energi

tertentu memilah dan mengakumulasi endapan tersebut menjadi pasir besi

yang memiliki nilai ekonomis.

Mineral ringan dan mineral berat yang mengandung besi diendapkan

dalam bentuk gumuk – gumuk pasir sepanjang dataran pantai, antara lain

di sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa dan Bali, pantai-

pantai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan pantai utara Papua.

Endapan ini mengandung mineral utama, seperti magnetit

(Fe3O4/FeO.Fe2O3) hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3/FeO.TiO2) serta

mineral ikutan pirhotit (FenSn), pirit (FeS2), markasit (FeS2), kalkopirit

(CuFeS2), kromit (FeO,Cr2O3), almandit [Fe3Al2(SiO4)3], andradit

[Ca3Fe2(SiO4)3], SiO2 bebas, serta unsur jejak (trace element) lainnya,

antara lain : Mn, Mg, Zn, Na, K, Ni, Cu, Pb, As, Sb, W, Sn, V, (Wilfred W.,

1939).

Pembentukan endapan pasir besi ditentukan oleh beberapa faktor

antara lain batuan asal, proses perombakan, media transportasi, proses

serta tempat pengendapannya. Sumber mineral endapan pasir besi pantai

sebagian besar berasal dari batuan gunungapi bersifat andesit–basal.

Proses perombakan terjadi akibat dari pelapukan batuan karena proses

alam akibat panas dan hujan yang membuat butiran mineral terlepas dari

batuan.

Media transportasi endapan pasir besi pantai antara lain: aliran

sungai, gelombang, dan arus laut. Proses transportasi membawa material

lapukan dari batuan asal, menyebabkan mineral-mineral terangkut hingga

ke muara, kemudian gelombang dan arus laut mencuci dan memisahkan

mineral-mineral tersebut berdasarkan perbedaan berat jenisnya.

Di daerah pantai mineral-mineral diendapkan kembali oleh

gelombang air laut yang menghempas ke pantai, akibat hempasan tersebut

sebagian besar mineral yang mempunyai berat jenis yang besar akan

terendapkan di pantai, sedang mineral yang berat jenisnya lebih ringan

akan kembali terbawa oleh arus balik kembali ke laut, demikian terjadi

Page 7: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 7

secara terus menerus hingga terjadi endapan pasir besi di pantai (Gambar

2.1).

Tempat pengendapan pasir besi umumnya terjadi pada pantai yang

landai, sedangkan pada pantai yang curam sulit terjadi proses

pengendapan.

Gambar 2.1 Proses pembentukan pasir besi

Page 8: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 8

2.2 Sifat Fisik Pasir Besi

Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu titanomagnetit

dengan sedikit magnetit dan hematit yang disertai dengan mineral pengotor

seperti kuarsa, piroksen, biotit, dan lain-lain. Pengotor lainnya yang biasa

terdapat dalam pasir besi yaitu fosfor dan sulfur.

Pasir besi berwana abu-abu hingga kehitaman, berbutir sangat

halus dengan ukuran antara 75 – 150 mikron, densitas 2-5 gr/cm3, bobot isi

(Specific Gravity, SG) 2,99-4.23 g/cm3, dan derajat kemagnitan (MD) 6,40

- 27,16%.

Page 9: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 9

3. EKSPLORASI PASIR BESI

Eksplorasi pasir besi meliputi urutan kegiatan eksplorasi pasir besi

mulai dari kegiatan-kegiatan sebelum pekerjaan lapangan, saat pekerjaan

lapangan dan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan untuk

mengetahui potensi pasir besi.

3.1 Kegiatan Sebelum Pekerjaan Lapangan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

potensi atau prospek endapan pasir besi serta keadaan geologinya, antara

lain meliputi studi: literatur, penginderaan jarak jauh dan geofisika.

Selain itu dalam kegiatan ini dilakukan juga persiapan dan

penyediaan peralatan lapangan.

3.1.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan meliputi: pengumpulan dan

pengolahan data serta laporan kegiatan sebelumnya.

3.1.2 Studi Penginderaan Jarak Jauh

Jenis data yang dapat digunakan dalam studi ini meliputi : data Citra

Landsat MSS TM/ Tematic mapper, SLAR, Spot image dan foto udara.

Dengan data penginderaan jarak jauh ini dapat dilakukan interpretasi

gejala–gejala geologi yang berguna sebagai acuan dalam eksplorasi

pasir besi.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penerapan penginderaan

jarak jauh ini dengan melakukan ekstraksi data penginderaan jarak jauh

yang meliputi :

Analisis digital image processing: penafsiran data penginderaan

jarak jauh dilakukan dengan pengolahan digital menggunakan

perangkat komputer dan perangkat lunak tertentu untuk melakukan

pengolahan data digital.

Penafsiran visual dengan menggunakan kriteria penafsiran pada foto

udara meliputi : rona dan warna; ciri morfologi; tekstur

topografi/relief; bentuk dan ukuran obyek; litologi aluvial pantai.

Page 10: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 10

3.1.3 Studi Geofisika

Data yang digunakan dalam studi ini merupakan data geofisika

berupa anomali kemagnetan.

3.1.4 Persiapan dan Penyediaan Peralatan Lapangan

Penyediaan peralatan untuk pekerjaan lapangan antara lain: peta

dasar topografi dan peta geologi, alat bor tangan, alat ukur topografi,

palu geologi, kompas geologi, loupe, alat tulis, magnetik pen,

susceptibility meter, Global Positioning System (GPS), kamera, alat gali,

pita ukur, alat preparasi conto, kantong conto dan peralatan

keselamatan kerja.

3.2 Kegiatan Pekerjaan Lapangan

Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain: pemetaan

geologi, pengukuran topografi, pemboran, pembuatan sumur uji,

preparasi conto dan survei geofisika.

3.2.1 Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi dalam penyelidikan pasir besi meliputi pemetaan

batas pasir pantai dengan litologi lainnya, sehingga dapat diperoleh

gambaran sebaran endapan pasir besi.

3.2.2 Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilakukan untuk menggambarkan morfologi

pantai dan perencanaan penempatan titik-titik lokasi pemboran dan

sumur uji serta lintasan geofisika.

Urutan kegiatan yang dilakukan dalam pengukuran topografi adalah

sebagai berikut:

Penentuan koordinat titik awal pengukuran pada punggungan sand

dune.

Pembuatan garis sumbu utama (base line) dan

pengukuran siku-siku untuk garis lintang (cross line).

Garis sumbu utama diusahakan searah dengan garis pantai dan

garis-garis lintang yang merupakan tempat kedudukan titik bor, arahnya

dibuat tegak lurus terhadap sumbu utama dengan interval jarak tertentu.

3.2.3 Geofisika (Geomagnetik)

Metoda geofisika yang digunakan dalam studi ini adalah metoda

geomagnetik yang meliputi: aeromagnetic dan groundmagnetic, namun

jarang diterapkan. Tujuan dari penerapan metode ini adalah untuk

mencari sebaran anomali magnetik daerah pantai yang dieksplorasi.

Page 11: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 11

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Penentuan daerah survei secara lateral baik searah pantai maupun

tegak lurus pantai

Penentuan jalur lintasan terbang (aeromagnetic) dan lintasan

pengukuran (groundmagnetic)

Pekerjaan perekaman data magnetik

Pengolahan data

Pembuatan citra magnetik

Penentuan anomali yang menggambarkan respon magnetik dari

pasir besi.

Gambar 3.1 Peta sebaran Magnetit Degree (MD) Komposit Daerah Kotakarang, Lampung

Page 12: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 12

Gambar 3.2 Peta sebaran Berat Jenis (BD) Komposit Daerah Tanjungjati

Gambar 3.3 Penampang endapan pasir besi tegak lurus pantai Blok Kotakarang

3.2.4 Pemboran

Pemboran ini dimaksudkan untuk mengambil conto-conto pasir

besi pantai baik yang ada diatas permukaan laut maupun yang berada

dibawahnya.

Pekerjaan pemboran pasir besi dilakukan dengan menggunakan

bor dangkal baik yang bersifat manual (Doormer) maupun bersifat semi

mekanis (Gambar 3.4).

Page 13: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 13

Gambar 3.4 Sketsa Bor Tangan Doormer

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Penentuan lokasi titik bor

Setting alat bor

Pembuatan lubang awal dilakukan dengan menggunakan mata bor

jenis Ivan sampai batas permukaan air tanah.

Setelah menembus lapisan air tanah, pemboran dilakukan dengan

menggunakan casing yang didalamnya dipasang bailer.

Pemboran dihentikan sampai batas batuan dasar.

Pengambilan conto pasir besi yang terletak di atas permukaan air

tanah diambil dengan sendok pasir (sand auger) jenis Ivan berdiameter

2,5 inchi, sedangkan conto pasir yang berada di bawah permukaan air

tanah dan bawah permukaan air laut diambil dengan bailer yang

dilengkapi ball valve.

Conto-conto diambil untuk setiap kedalaman 1,5 meter atau setiap

satu meter dan dibedakan antara conto dari horizon A, conto horizon B

dan conto dari horizon C.

Page 14: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 14

Pola pemboran dan interval titik bor yang digunakan pada pekerjaan

ini disesuikan dengan tahapan survei, sebagai contoh pada tahapan

eksplorasi rinci digunakan pola pemboran dengan interval 100 m x 20 m

(Gambar 3.5).

Gambar 3.5 Pola Pemboran dan Nomor Urut Titik Bor Tahap Eksplorasi Rinci

3.2.5 Pembuatan Sumur Uji

Pembuatan sumur uji pada umumnya dilakukan pada pasir besi

undak tua yang telah mengalami kompaksi. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk mengambil conto-conto pasir besi pantai sampai pada kedalaman

tertentu sampai mencapai permukaan air dan untuk mengetahui

profil/penampang tegak perlapisan pasir besi.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Penentuan lokasi sumur uji.

Penggalian dengan luas bukaan sumur 1m x 1m atau 1,5m x 1,5m.

Bila terjadi runtuhan maka dibuat penyangga.

Pembuatan sumur dihentikan apabila telah mencapai permukaan air

atau telah mencapai batuan dasar.

Pengambilan conto pasir besi dari sumur uji diambil dengan interval

setiap satu meter menggunakan metoda channel sampling, dengan

ukuran 5 cm x 10 cm.

20 cm

Page 15: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 15

Gambar 3.6 Pengambilan conto bor pada zona sand dune pasir besi daerah

Tanjung Jati Kecamatan Pesisir Selatan

3.2.6 Preparasi Conto

Proses preparasi di lapangan untuk conto bor dan sumur uji dapat

dilakukan dengan dua metoda, yaitu: increment atau Riffle splitter.

Conto yang diambil harus homogen dari setiap interval kedalaman.

Dengan pengambilan yang cukup representatif akan menjamin ketelitian

dalam analisis kimia, perhitungan sumber daya atau cadangan dari

endapan pasir besi pantai. Pengambilan conto-conto tersebut didasari

oleh prosedur baku dalam eksplorasi endapan pasir besi pantai.

Kegiatan yang dilakukan dalam proses preparasi dengan metoda

increment mengacu pada Japan Industrial Standard (J.I.S ), yaitu :

Conto pasir hasil pemboran atau sumur uji ditampung pada suatu

wadah dan diaduk hingga homogen

Conto tersebut di atas dimasukkan dalam kotak increment, diratakan

dan dibagi dalam garis kotak- kotak (Gambar 3.7).

Conto direduksi dengan menggunakan sendok increment dari kotak

increment, dari tiap-tiap kotak ditampung dalam kantong conto

(Gambar 3.8).

Conto hasil reduksi kemudian dikeringkan (Gambar 3.9).

Page 16: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 16

Conto yang sudah dikeringkan dari tiap – tiap interval dibagi menjadi

3 bagian. Satu bagian untuk conto individu, satu bagian untuk conto

komposit dan satu bagian untuk duplikat.

Satu bagian conto dari tiap interval digabungkan dengan interval

lainnya menjadi conto komposit.

Gambar 3.7 Sketsa Alat Reduksi Penyontoan dengan Metoda “Increment” (Standar J.I.S.)

Page 17: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 17

Gambar 3.8 Teknik Penyontoan Pasir Besi Metoda Increment

Gambar 3.9 Pengambilan conto pasir besi dari increment box

Page 18: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 18

Gambar 3.10 Conto hasil pemboran dikeringkan dengan panas matahari

Kegiatan yang dilakukan dalam proses preparasi dengan metoda

riffle splitter, yaitu :

Conto pasir hasil pemboran atau sumur uji ditampung pada suatu

wadah dan diaduk hingga homogen, kemudian dikeringkan

Conto yang telah kering direduksi dengan riffle splitter hingga

mendapatkan berat yang diinginkan (+ 3 kg).

Conto yang sudah mengalami splitting dari tiap – tiap interval dibagi

menjadi 3 bagian. Satu bagian untuk conto individu, satu bagian

untuk conto komposit dan satu bagian untuk duplikat.

Satu bagian conto dari tiap interval digabungkan dengan interval

lainnya menjadi conto komposit.

3.2.7. Penentuan Persentase Kemagnetan (MD)

Penentuan persentase kemagnetan diawali dengan pemisahan

mineral magnetik dengan non-magnetik, sebagai berikut:

Hasil preparasi conto dilapangan sebanyak 1 kg, direduksi hingga +

100 gr menggunakan splitter (conto hasil reduksi).

Conto hasil reduksi ditaburkan dalam suatu tempat secara merata.

Pemisahan dilakukan dengan menggerakkan magnet batang 300

gauss berulang-ulang minimal 7 kali di atas selembar kaca setebal 2

mm yang dibawahnya tertabur conto pasir untuk mendapatkan conto

konsentrat yang cukup bersih. Jarak antara magnet batang dengan

Page 19: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 19

lapisan pasir harus dibuat tetap untuk menghindari perbedaan kuat

medan magnet.

Konsentrat yang diperoleh dari pemisahan magnet, ditimbang dalam

satuan gram. Dengan membandingkan berat konsentrat dan berat

conto hasil reduksi, maka didapat harga persentase magnetik

dengan rumus :

M.D = Berat Konsentrat X 100 %

Berat conto hasil reduksi

Gambar 3.11 Pemisahan mineral magnetik dengan non magnetit

3.2.8. Penentuan Berat Jenis

Penentuan berat jenis insitu dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Penghitungan volume conto dari bor berdasarkan perhitungan

volume bagian dalam dari casing dengan rumus:

V= π x r2 x t

V= Volume conto

π = Konstanta (3,14)

r = jari-jari bagian dalam casing;

t = ketinggian conto dalam casing.

Penentuan berat dengan cara menimbang setiap interval conto

Page 20: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 20

Gambar 3.12 Pengukuran persentase kemagnetan (Magnetic Degree)

3.3. Kegiatan Setelah Pekerjaan Lapangan

Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain:

analisis laboratorium dan pengolahan data.

3.3.1. Analisis Laboratorium

Conto-conto setelah dikumpulkan dilakukan analisis laboratorium.

Pekerjaan analisis laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika

(Gambar.3.11)

Page 21: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 21

Gambar 3.13 Bagan Alir Penyiapan Conto Untuk Analisis Laboratorium

Page 22: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 22

3.3.1.1. Analisis Kimia

Analisis kimia dilakukan terhadap conto individu untuk mengetahui

kandungan unsur dalam konsentrat, antara lain: Fetotal (FeO dan Fe2O3,

Fe3O4) dan Titan. Analisis kimia dapat dilakukan dengan beberapa

metoda, antara lain: AAS, volumetrik, XRF dan ICP.

3.3.1.2. Analisis Fisika

Analisis fisika yang dilakukan antara lain analisis mineral butir,

analisis ayak, analisis sifat magnetik dan berat jenis.

Analisis Mineral Butir

Analisis mineral butir dilakukan untuk mengetahui jenis dan persen

berat mineral baik untuk fraksi magnetik maupun nonmagnetik.

Conto yang dianalisis mineral butir berasal dari conto komposit, yang

mewakili wilayah/ blok pemboran.

Analisis Ayak

Analisis ayak dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butiran pasir

besi yang dominan. Analisis ayak dilakukan terhadap conto pilihan

berasal dari bagian-bagian blok interval dalam bentuk conto

komposit berat 500 gram yang dibagi menjadi 6 fraksi, yakni :

1. butiran yang lebih besar + 2 mm atau + 10 mesh

2. butiran antara –2 + 1mm atau –10 + 18 mesh

3. butiran antara –1 + ½ mm atau –18 + 35 mesh;

4. butiran antara –1/2 + ¼ mm atau –35 + 72 mesh;

5. butiran antara –1/4 + 1/8 atau –72 + 150 mesh dan

6. butiran yang lebih kecil dari –1/8 mm.

Masing-masing fraksi jumlahnya dinyatakan dalam persen berat

yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram balok sehingga

sebaran fraksi pasir besi yang dominan dapat diketahui (Gambar 3.15).

Analisis Ayak/ Besar Butir

mm

+ 2

-2 +

1 - 1 + 1/2 -1/2 + 1/4 1/4 + 1/8

-

1/8

Fraksi

mesh +10

-10

+ 18 -18 + 35 35 + 72 72 + 150

% Fraksi 0,25 0,35 0,5 13,5 79,5 5,90

Page 23: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 23

Diagram Balok Sebaran Besar Butir

Komposisi Mineral

+ 2 -2 + 1 - 1 + 1/2 -1/2 + 1/4 1/4 + 1/8 - 1/8 Total

100 100 40 2 - - 1.05

- - - 3 55 59 45.17

- - - 1 5 5 4.35

- - 40 40 2 5 7.5

- - - 20 37 31 36.43

- - 20 34 1 Tr 5.5

Fe3 O4

Fe2 Ti

O3

Fe2O3

Ca, Mg, Fe, SiO2 Gambar 3.15 Conto Hasil Analisis Ayak

Analisis Berat Jenis

Analisis berat jenis dimaksudkan untuk mengetahui berat jenis pasir

besi. Analisis dilakukan dengan cara conto asli (crude sand) seberat

100 gram dimasukkan ke dalam air yang diketahui volumenya di

dalam gelas ukur. Untuk memudahkan perhitungan ditetapkan volume

200 cc, apabila kenaikan air menjadi A cc, maka volume pasir yang

dimasukkan = A – 200 cc.

Jadi berat jenis = 100 / (A-200) gram /cc.

Page 24: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 24

Gambar 3.14 Pengukuran berat jenis (BD) pasir besi

3.3.2 Pengolahan Data

Hasil pengamatan dan analisis laboratorium diolah dan ditafsirkan

secara seksama untuk memberikan gambaran tentang kondisi geologi

daerah penelitian yang berkembang dari aspek genetik, posisi,

hubungan serta distribusinya.

Data hasil analisis MD dan pemboran dibuat profil penyebaran

endapan pasir besi terhadap sumbu panjang (sejajar pantai) dan sumbu

pendek (tegak lurus pantai) dan isograde. Lokasi-lokasi pengambilan

conto diplot dalam peta topografi hasil pengukuran (Peta Lokasi

Pengambilan Conto dan Peta Isograde).

Peta-peta yang dihasilkan bertujuan untuk keperluan

penambangan, misalnya : peta isograde dan peta topografi serta

penampang tegak sebaran bijih besi ke arah kedalaman baik sejajar

garis pantai maupun yang memotong tegak lurus garis pantai. Bentuk–

bentuk gumuk pasir baik yang front maupun back dunes dipetakan

secara rinci.

Perhitungan sumber daya secara manual dilakukan dengan

beberapa metoda, antara lain:

Metoda daerah pengaruh dengan rumus :

C = (L x t) X MD x SG

Dimana : C = Sumber daya dalam ton

Page 25: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 25

L = Luas daerah pengaruh dalam m2

t = Tebal rata-rata endapan pasir besi dalam meter

MD = prosentase kemagnetan dalam %

SG = Berat Jenis dalam ton/m3

Metoda Geostatistik

Metoda ini digunakan untuk membantu dalam perhitungan estimasi

sumber daya/cadangan endapan bahan galian dimana nilai conto

merupakan realisasi fungsi acak (statistik spasial). Pada hipotesis ini,

nilai conto merupakan suatu fungsi dari posisi dalam cebakan, dan

posisi relatif conto dimasukkan dalam pertimbangan. Kesamaan nilai-

nilai conto yang merupakan fungsi jarak conto serta yang saling

berhubungan ini merupakan dasar teori statistik spasial. Metoda ini

jarang dilakukan dalam perhitungan estimasi sumber daya /cadangan

pasir besi.

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan spasial antara titik–titik di

dalam cebakan, maka harus diketahui fungsi strukturalnya yang

dicerminkan oleh model semivariogramnya.

Menetapkan model semivariogram merupakan langkah awal dalam

perhitungan geostatistik, selanjutnya dengan perhitungan varian

estimasi, varian dispersi, varian kriging, dll.

Metoda geostatistik yang digunakan dalam eksplorasi pasir besi

adalah varian estimasi. Pada metoda ini estimasi suatu cadangan

dicirikan oleh suatu ekstensi/pengembangan satu atau beberapa harga

yang diketahui terhadap daerah sekitarnya yang tidak dikenal. Suatu

harga yang diketahui (diukur pada conto inti, atau pada suatu blok)

diekstensikan terhadap bagian-bagian yang diketahui pada satu

endapan bijih.

Ada beberapa cara estimasi yang sudah dikenal pada kegiatan

pertambangan antara lain :

a. Estimasi kadar rata-rata suatu cadangan bijih berdasarkan rata-rata

suatu kadar yang didapat dari analisis conto pemboran/sumur uji.

b. Estimasi endapan bijih pada suatu tambang atau blok-blok

penambangan dengan menggunakan sistem poligon sebagai daerah

pengaruh, yang antara lain didasari oleh titik-titik pengamatan

berikutnya, pembobotan secara proporsional yang berbanding

terbalik dengan jarak dan lain-lain.

Tujuan dari penggunaan metoda ini antara lain untuk memperoleh

gambaran tiga dimensi dari bentuk endapan pasir besi. Pada

Page 26: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 26

penerapannya untuk perhitungan dalam geostatistik umumnya

memerlukan bantuan komputer. Geoplan merupakan perangkat lunak

yang diperlukan dalam paket perhitungan variogram. Selain itu juga

digunakan perangkat lunak program KRIG3D yang merupakan paket

program kriging, varian estimasi dan varian dispersi.

3.4. Tahapan Eksplorasi

Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang

umumnya dilaksanakan melalui 4 tahap sebagai berikut : survei tinjau,

prospeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci. Khususnya dalam

eksplorasi pasir besi lazim dilakukan dua tahap, yaitu : penyelidikan umum

dan eksplorasi. Pekerjaan yang dilakukan mengambil acuan kegiatan

eksplorasi yang telah dilakukan oleh Direktorat Sumber Daya Mineral.

Tujuan dari penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi

keterdapatan pasir besi pada suatu daerah yang meliputi aspek ukuran,

bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya sehingga dapat dilakukan

kajian untuk nilai ekonomisnya.

3.4.1. Penyelidikan Umum

Penyelidikan umum adalah tahapan eksplorasi untuk

mengidentifikasi daerah potensial keterdapatan pasir besi pada skala

regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis

penginderaan jarak jauh. Pada tahapan ini juga dilakukan pekerjaan

pemboran sejajar pantai secara acak disertai pengambilan conto dan

pembuatan sumur – sumur uji apabila diperlukan.

Tujuan dari tahapan survei tinjau ini adalah untuk mengidentifikasi

daerah yang prospektif untuk diteliti lebih lanjut. Adapun pekerjaan yang

dilakukan pada tahapan ini adalah :

Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 25.000 sampai skala 1 :

10.000

Pemboran dengan jarak antara lubang bor 2 km x 0,08 km sampai

dengan 1 km x 0,08 km

Pembuatan sumur uji

Penentuan sumber daya endapan pasir besi hipotetik sampai tereka

3.4.2. Eksplorasi

Eksplorasi adalah tahapan lanjutan setelah penyelidikan umum.

Tujuannya adalah untuk mengetahui sumber daya endapan pasir besi

secara rinci.

Page 27: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 27

Adapun pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :

Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000

Pemboran dengan jarak antara lubang bor 0,4 km x 0,04 km sampai

0,1 km x 0,02 km (Gambar 4.14 )

Penentuan sumber daya endapan pasir besi terunjuk dan terukur

Gambar 3.16 Daerah Pengaruh Pemboran Diambil ½ Jarak Lubang Bor

3.5. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan merupakan kegiatan terakhir seluruh pekerjaan

eksplorasi yang berisi uraian teknis dan non-teknis. Laporan terdiri dari

bab–bab yang berisi Pendahuluan, Kegiatan penyelidikan, Hasil

Penyelidikan dan Kesimpulan. Laporan dilengkapi dengan sari, daftar isi,

daftar gambar , daftar foto, daftar tabel dan lampiran, serta daftar pustaka.

Contoh format laporan mengacu pada SNI 13-6606-2001, tentang tata cara

umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian.

Page 28: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 28

4. ANALISIS LABORATORIUM CONTO PASIR BESI

Analisis conto pasir besi dapat dilakukan dengan metode fisika dan

kimia yang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Analisis Fisika (Derajat Kemagnetan, Densitas, Analisis Ayak dan

Mineral Butir)

2. Analisis kimia meliputi parameter Fe total, FeO,Fe2O3Al2O3, CaO,

MgO, Na2O, K2O, SiO2, TiO2, MnO2, Cr2O3, S total, P total, H2O,

HD/LOI atau partial Fe total, Fe2O3 , FeO, TiO2, H2O–.

Gambar 4.1 Bagan alir preparasi dan analisis fisika dan kimia terpadu

Page 29: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 29

4.1 Prosedur Analisis Fisika

4.1.2 Analisis Mineralogi Butir

Gambar 4.2 Peralatan preparasi dan analisis mineral butir

Page 30: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 30

Gambar 4.3 Peralatan preparasi dan analisis mineral butir

Page 31: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 31

4.2 Prosedur Analisis Kimia Conto Pasir Besi

Analisis kimia pasir besi dapat dilakukan dengan beberapa metoda

diantaranya metoda konvensional dan metoda instument, metoda

konvensional menggunakan metoda Gravimetri dan Volumetri, sedangkan

metoda instrument menggunakan Spectrofotometer, Spectrofotmetri

Serapan Atom (SSA) dan metoda sinar X (X-Ray Fluoresence).

Gambar 4.4 Baganalir analisis pasir besi metoda konvensional dan instrument

(Spestrofotometer & SSA)

Page 32: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 32

4.2.1 Preparasi Conto di Laboratorium Kimia ( SNI-13-3496-1994) a. Prinsip

Conto dikeringkan, displiting (quartering), digerus halus sampai lolos saringan 150 – 200 mesh. b. Cara Preparasi

Conto pasir besi dikeringkan di udara terbuka atau di dalam oven dengan suhu 50º – 60º

C, kemudian displiting (quartering), selanjutnya

digerus dengan alat “Tema Mill” selama 3 menit, dituangkan ke dalam plastik lembaran kemudian diaduk, setelah homogen dimasukkan ke dalam kantung plastik/botol conto yang sudah diberi label nomor analisis dan kode conto (gambar 4.5).

Gambar 4.5 Peralatan dan proses preparasi conto pasir besi

Page 33: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 33

4.2.2 Preparasi Larutan Conto dengan asam Flurida dan asam sulfat (ASTM E 507-1998, ASTM E 508-98)

a. Prinsip Conto pasir besi dilarutkan dengan asam sulfat, asam fluorida dan

asam chlorida di dalam teflon, kemudian dipanaskan, disaring, filtrat merupakan larutan induk conto untuk analisis Fe total, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, TiO2, Cr2O3, b. Cara Pelarutan :

Conto dan standar pasir besi ditimbang,kemudian dimasukan ke dalam teflon, dibasahi dengan aquadest. Larutan ditambah asam sulfat dan asam fluorida kemudian dipanaskan di atas hot plate lalu didinginkan. Setelah dingin ditambah asam chlorida kemudian dipanaskan. Larutan ditambah aquadest kemudian dipanaskan sampai hampir mendidih(±80

0C), setelah dingin disaring. Filtrat ditampung di

dalam labu ukur, kemudian diencerkan, dikocok sampai homogen (ini adalah larutan induk conto untuk analisis total Fe, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, TiO2, MnO2, Cr2O3). Residu dalam kertas saring dicuci, untuk blanko dilakukan tahapan yang sama seperti standar dan conto pasir besi.

4.2.3 Analisis total Fe secara Volumetri-Bikhromatometri 4.2.3.1 Analisis Total Fe secara Bikromatometri dengan Pereduksi Ag

(Volumetri/ASTM E 1081-95a-1998) a. Prinsip :

Larutan induk conto dipipet, diasamkan, kemudian direduksi dengan perak granular kemudian dititrasi dengan kalium dikromat dan digunakan indikator diphenilamin sulfonat untuk penentuan titik ahir titrasi. b. Cara Analisis

Larutan induk conto dan standar di pipet kemudian di masukkan ke dalam gelas kimia ditambah asam khlorida kemudian direduksi dengan perak granular (Ag) di dalam kolom Jones Reductor, dicuci dengan asam chlorida.Filtrat ditampung di dalam erlenmeyer dan ditambah indikator diphenilamin sulfonat kemudian dititrasi dengan larutan Kalium Dikhromat sampai larutan tepat berubah menjadi violet. Hasilnya berupa nilai konsentrasi Fe Total dalam persen.

4.2.3.2 Analisis Total Fe secara Bikromatometri dengan Pereduksi

SnCl2 /Volumetri

a. Prinsip : Larutan induk conto dipipet, diasamkan, kemudian direduksi, dengan

Tin (II) chloride, kemudian dioksidasi dengan kalium dikromat dan

Page 34: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 34

ditambahkan indikator diphenilamin sulfonat untuk penentuan titik akhir titrasi b. Cara Analisis

Larutan induk conto dan standar di pipet kemudian di masukkan ke dalam erlenmeyer ditambah asam khlorida kemudian dipanaskan pada suhu ± 70

0C, direduksi dengan larutan Tin(II) chlorida, ditambah

merkuri chlorida dan campuran asam khlorida, asam nitrat dan asam sulfat serta ditambah indikator barium diphenil amin sulfonat. Larutan dititrasi dengan dengan larutan kalium dikhromat sampai tepat berubah menjadi violet. Hasilnya berupa nilai konsentrasi Fe Total dalam persen.

4.2.3.3 Analisis FeO secara Volumetri – Permanganimetri/ KF-III-32-22

IKNL a. Prinsip

Conto pasir besi dilarutkan dengan asam fluorida dan asam sulfat, kemudian dipanaskan dan direaksikan dengan kalium permanganat dalam suasana asam borat jenuh. b. Cara Analisis

Conto dan standar pasir besi ditimbang kemudian dimasukan ke dalam cawan platina bertutup, ditambah asam florida dan asam sulfat dipanaskan pada suhu 150

0 C, kemudian dimasukkan ke dalam larutan

asam borat jenuh dandititrasi dengan kalium permanganat sampai larutan tepat berwarna merah muda (Gambar 4.6). Hasilnya berupa nilai konsentrasi FeO dalam persen (%).

Gambar 4.6 Peralatan analisis FeO secara Volumetri

4.2.3.4 Analisis TiO2 secara Spektrofotometri*)/SNI-15.04449-1989 a. Prinsip

Larutan conto pasir besi dalam suasana asam direaksikan dengan hidrogen peroksida dan asam fosfat, larutan kuning yang terbentuk diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm.

Page 35: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 35

Gambar 4.7 Peralatan analisis TiO2 dan P total secara Spektrofotometri

Cara Analisis Larutan induk

*) conto, larutan standar, blanko dipipet kemudian

dimasukkan ke dalam gelas kimia, ditambahkan asam sulfat. Larutan tersebut dipanaskan hingga (±80

oC), sampai keluar uap putih,

didinginkan, kemudian ditambahkan aquades. Larutan dituangkan ke dalam labu ukur kemudian ditambah asam fosfat dan hidrogen peroksida pekat, sehingga terbentuk larutan berwarna kuning (gambar 4.7). Larutan berwarna kuning yang terbentuk di bandingkan dengan standar dan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) 400 nm. Hasilnya berupa nilai konsentrasi TiO2 dalam persen (%).

Page 36: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 36

4.2.3.5 Analisis SiO2 (Dibuat sama dengan di atas)

a. Prinsip Conto pasir besi dilarutkan dalam campuran asam khlorida, asam

nitrat dan asam sulfat dipanaskan kemudian disaring, residu diabukan, ditimbang kemudian direaksikan dengan asam fluorida dan asam sulfat, dikeringkan, dipijarkan dan ditimbang, berat yang hilang merupakan kadar SiO2. b. Cara Analisis

Conto pasir besi ditimbang kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia, dibasahi aquadest kemudian ditambah asam khlorida lalu dipanaskan di atas “water bath” atau di atas hotplate pada suhu 100

oC .

Larutan ditambahkan asam nitrat dan dipanaskan sampai kering di atas “water bath atau diatas hotplate pada suhu 100

oC, ditambahkan asam

sulfat, dipanaskan, kemudian diencerkan dengan aquades dan dipanaskan sampai hampir mendidih (±80

oC) kemudian disaring dan

endapan dicuci dengan asam khlorida. Endapan dan kertas saring dimasukan ke dalam cawan platina kemudian dimasukkan ke dalam furnace, dipanaskan bertahap pada suhu 100ºC, 200ºC, kemudian suhu pembakaran dinaikan menjadi suhu 400

oC kemudian diabukan

dengan menaikkan suhu dari mulai 600ºC, 800ºC dan akhirnya 1000ºC, didinginkan kemudian ditimbang .

Endapan ditambah asam fluorida dan asam sulfat kemudian dipanaskan dan dipijarkan diatas pembakar “Meker (Fisher)”, lalu didinginkan dan masukkan ke dalam eksikator, kemudian timbang, berat yang hilang merupakan kadar SiO2 dalam persen. Hasilnya berupa nilai konsentrasi SiO2 dalam persen (%)

4.2.3.6 Analisis Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, Cr2O3 secara AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry)/ASTM E 507-1998, ASTM E 508-98; ASTM E 314-95

a. Prinsip : Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, Cr2O3 dari larutan conto induk

merupakan bentuk ion–ion (Al3+

, Ca2+

, Mg2+

, Na+, K

+, Mn

2+, Cr

3+). ion

tersebut masuk melalui atomizer, terjadi pengabutan dalam nebulizer dan diberi energi, terjadi atom-atom bebas (Al

o, Ca

o, Mg

o, Na

o, K

o, Mn

o,

Cro). Atom tersebut menyerap sinar resonansi energi cahaya dengan

panjang gelombang tertentu dari lampu “hallow cathoda”. Intensitas cahaya diinterpretasikan dengan detektor, jumlah cahaya yang diserap akan sebanding dengan konsentrasinya

b. Cara Analisis

Page 37: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 37

Alat AAS dikalibrasi dengan larutan standar masing-masing unsur. Untuk mengkalibrasi AAS langkah pertama menyiapkan larutan standar gabungan Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO, Cr2O3. Langkah kedua menyiapkan larutan conto yang akan diukur. Untuk pengukuran Al2O3 dilakukan secara langsung, menggunakan gas acetylene dan Nitrous Oxyde/N2O sedangkan untuk pengukuran Cr2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, dan MnO dipipet larutan induk conto, ditambah larutan lantan khlorida, dikocok, kemudian diukur dengan AAS (Gambar 4.8). Menggunakan gas acetylene masing–masing parameter diukur dengan panjang gelombang (λ) (untuk Al = 309,3 nm; Ca = 422,7 nm; Mg = 202,5 nm; Na = 589,6 nm; Mn = 279,5 nm; K = 766,5 nm; Cr = 359,3 nm) pengukuran dimulai dari larutan standar dengan konsentrasi rendah, kemudian baca nilai absorbansinya. Setelah diperoleh grafik dengan linearitas cukup baik (koefisien regresi R > 0,99) maka dapat dilakukan pengukuran larutan conto dengan langkah yang sama. Konsentrasi larutan conto dibaca dari grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasinya. Hasilnya berupa nilai konsentrasi Al2O3 Cr2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, MnO dalam persen (%)

Gambar 4.8 Peralatan analisis AAS

Page 38: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 38

4.2.3.7 Analisis Posfat ( P total ) secara Spektrofotometri/ SNI 13-3496-1994

a. Prinsip Conto pasir besi dilarutkan dalam asam nitrat, kemudian dikeringkan

dan direaksikan dengan larutan ammonium molibdo vanadat sehingga terbentuk larutan berwarna kuning. Larutan tersebut kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) 420 nm. b. Cara Analisis

Conto pasir besi ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan asam nitrat pekat dan panaskan sampai hampir keringkemudian ditambah asam nitrat dan dipanaskan. Larutan ditambahkan aquades, diaduk, dan dipanaskan kembali. Setelah larutan tersebut panas kemudian didinginkan, disaring .Filtrat ditampung ke dalam labu. kemudian ditambahkan asam sulfat dan larutan molybdovanadat. diencerkan dengan aquades dan dikocok kemudian dibiarkan selama 45 menit. Larutan kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm dan dibaca nilai absorbansinya. Hasilnya berupa nilai konsentrasi P Total/ P2O5 dalam persen (%)

4.2.3.8 Analisis S total secara Gravimetri a. Prinsip

Conto pasir besi dilarutkan dengan aquaregia,kemudian disaring. Filtrat diendapkan dengan larutan barium klorida, endapan disaring dan dibakar pada suhu 800ºC, kemudian ditimbang sebagai barium sulfat. S total dihitung berdasarkan faktor kimia dari barium sulfat b. Cara Analisis

Conto pasir besi ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian ditambah asam klorida pekat dan asam nitrat pekat. Setelah itu, dipanaskan di atas hot plate dan didinginkan. Setelah dingin, ditambahkan asam klorida, diaduk dan dipanaskan di atas hot plate, didinginkan, kemudian disaring. Filtrat dipanaskan sampai hampir mendidih, ditambahkan barium klorida, diaduk, didegradasi selama ± 2 jam / dibiarkan semalam. Larutan disaring, residu yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselin. Cawan yang berisi residu kemudian dimasukkan ke dalam furnace, dikeringkan pada suhu 110ºC, suhu dinaikkan sampai 200ºC, dibakar pada suhu 400ºC, dan dipijarkan pada suhu 800ºC. Setelah dipijarkan, didinginkan dan ditimbang. Hasilnya berupa nilai konsentrasi S Total/SO3 dalam persen (%).

Page 39: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 39

4.2.3.9 Analisis Air Kelembaban (H2O

-) secara Gravimetri

SNI 1965.2008/SNI 7574-2010/ASTM C 25-2011 a. Prinsip

Conto pasir besi ditimbang, dipanaskan pada suhu 100 – 110ºC selama 2 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang kembali. Kehilangan berat setelah pemanasan sama dengan % H2O

-.

b. Cara Analisis

Conto pasir besi ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam botol timbang. Setelah itu, botol timbang yang berisi conto dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan pada suhu 100 – 110ºC selama 2 jam (Gambra 4.9). Hasilnya berupa nilai konsentrasi H2O

- dalam persen (%).

Gambar 4.9 Peralatan alnalisis Fe2O3 4.2.3.10 Analisis Hilang Dibakar (HD) atau Loss on Ignition (LOI)

secara Gravimetri/ SNI 1965.2008/ SNI 7574-2010/ ASTM C 25-2011

a. Prinsip Conto pasir besi ditimbang, dibakar pada suhu 1000ºC, kemudian

didinginkan dan ditimbang kembali. Kehilangan berat setelah pembakaran sama dengan % HD.

b. Cara Analisis

Conto pasir besi ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan porselen, kemudian cawan porselen yang berisi conto dimasukkan ke dalam furnace. Setelah itu furnace dipanaskan bertahap pada suhu

Page 40: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 40

100ºC, 200ºC, 400ºC, 600ºC, 800ºC, dan akhirnya 1000ºC (Gambar 4.10). Setelah itu, suhu furnace diturunkan menjadi 200ºC, cawan diangkat dan disimpan di atas asbes, kemudian dimasukkan ke dalam eksikator dan dibiarkan dingin. Setelah dingin, cawan tersebut ditimbang. Hasilnya berupa nilai konsentrasi HD/LOIdalam persen (%)

Gambar 4.10 Peralatan analisis hilang dibakar (HD)

4.2.3.11 Analisis Fe2O3 secara Stochiometri

Perhitungan mineral secara stochiometri ini dilakukan berdasarkan perhitungan kimia. a. Prinsip

Stochiometri (perhitungan kimia) mineral Fe2O3, dihitung dari hasil analisis Fe total, FeO. Perhitungan dimulai dari kandungan FeO, dan, Fe total .

b. Cara perhitungan

Fe2O3 dihitung dari faktor kimia Berat Molekul Fe2O3 dibagi Berat Atom 2Fe dikurangi selisih % Fe total yang diperoleh dari hasil analisis kimia dikurangi Fe yang dihitung dari FeO (Berat Atom Fe dibagi Berat Molekul FeO dikalikan FeO yang diperoleh dari hasil analisis kimia), kemudian dikurangi lagi dengan Fe2O3 yang dihitung dari Fe3O4 (Berat Molekul Fe2O3 dibagi Berat Molekul Fe3O4 dikali persen Fe3O4 atau Fe2O3 terpakai pada Fe3O4)

Page 41: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 41

FeOx

FeOBM

FeBAtotalFex

FeBA

OFeBMOFe %%

2

32

32

4.2.3.12 Analisis Fe2O3Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, SiO2, TiO2, MnO2, Cr2O3, P2O5 dengan metoda X-RF ( K-III-20-IKNL)

4.2.3.12.1 Preparasi Conto untuk metoda X-RF a. Prinsip

Conto dan conto standar/SRM (Standar Reference Material) /In-House Standar PSDG dicampur microwax powder, dipress dalam Press machine HERZOG hingga menghasilkan pelet dengan tekstur permukaan yang rata, halus dan kompak (Gambar 4.11).

Gambar 4.11 Peralatan dan proses preparasi dengan alat XRF

Page 42: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 42

b. Cara Preparasi X-RF Conto dan conto standar/SRM (Standar Reference Material) /In-

House Standar PSDG ditimbang kemudian ditambah microwax powder, diaduk sampai homogen kemudian dimasukan ke dalam aluminium cup dan diratakan. Setelah rata dimasukkan ke dalam Press Machine HERZOG kemudian di press dengan kekuatan 90 kN( kilo Newton) ± 15 detik. Label nomor sesuai nomor analisis/kode conto ditempelkan dibelakang aluminium cup, press powder disimpan dalam tempatnya.

4.2.3.13 Analisis Fe2O3, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, SiO2, TiO2, MnO2, Cr2O3, P2O5 dengan metoda X-RF

a. Prinsip Pasir besi ditembak dengan radiasi eksterna unsur tersebut

sehingga tereksitasi, selang waktu tertentu (orde mikrodetik), akan kembali ke keadaan dasarnya (de-eksitasi) dengan memancarkan radiasi sinar X- karakteristik, jumlah sinar radiasi yang dipancarkan sebanding dengan jumlah unsur didalam conto pasir besi.

Pantulan Sinar X- karakteristik memiliki luas area/ λ (panjang gelombang) tertentu sehingga jumlah atau intensitas radiasi kadar masing- masing unsur dapat ditentukan. b. Cara Analisis

Conto press powder pasir besi di masukkan ke dalam holder, kemudian tekan start untuk memulai analisis, akurasi dan presisi dari standar SRM, In-House Standar Pasir besi PSDG dicek. Apabila memenuhi persyaratan bisa langsung dilakukan analisis conto. Evaluasi hasil analisis dan lakukan analisis ulang bila perlu. Hasilnya berupa nilai konsentrasi Fe2O3, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, SiO2, TiO2, MnO2, Cr2O3, P2O5 dalam persen (%)

Page 43: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 43

Gambar 4.12 Bagan Alir Analisis Fe2O3, Al2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O, SiO2,

TiO2, MnO2, Cr2O3, P2O5 dengan metoda XRF

Page 44: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 44

5. PENAMBANGAN PASIR BESI

Penyebaran endapan pasir besi berada pada permukaan atau dekat

permukaan tanah, bersifat lepas, umumnya mempunyai kandungan besi

tidak homogen. Tahapan penambangan pasir besi meliputi penggalian,

pemindahan, pengangkutan, dan penimbunan.

Penambangan pasir besi dilakukan dengan tambang

terbuka/permukaan (surface mining). Pengertian tambang terbuka adalah

cara penambangan yang kegiatannya berhubungan langsung dengan alam

terbuka atau di atas permukaan (Hutamadi dan Agung, 2012).

Teknik penambangan sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara

lain:

Letak/posisi bahan galian

Topografi permukaan

Kondisi geologi

Alat yang digunakan

Nilai bahan galian

Ketentuan perundang-undangan

Penambangan diawali dengan mengupas lapisan penutup

(overburden) dan memisahkan tanah pucuk (top soil). Pada saat reklamasi

tanah pucuk tersebut dikembalikan fungsinya untuk menjaga kesuburan

lahan (Mcdonald, 1983).

Berdasarkan cara penggaliannya, alluvial mining dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu :

1. Penambangan mekanik(mechanical mining), terdiri dari:

a. Metode kering (dry methods)

b. Metode basah (wet methods)

2. Dredging (kapal keruk).

3. Manual/ Hand mining.

5.1 Penambangan Mekanik

5.1.1 Metode Kering

Metode penambangan mekanik kering menggunakan proses

mekanik dilakukan tanpa menggunakan air. Salah satu di antaranya

yaitu menggunakan Bucket Wheel Excavator (Gambar 5.1).

Penambangan mekanik kering menggunakan truk, excavators,

Page 45: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 45

scrapers, loaders dan bulldoser untuk memindahkan material ke unit

pengolahan. Penambangan secara mekanik metode kering digunakan

untuk pasir besi dengan sebaran dangkal atau di atas permukaan air

tanah.

Gambar 5.1 Contoh penambangan metode kering dengan menggunakan

Bucket Wheel Excavator penambangan pasir besi di New

Zealand dengan kapasitas 3500 ton/jam

(sumber: http://australiantailings.com/Announce_4.html)

5.1.2 Penambangan Mekanik Metode Basah

Penambangan metode ini menggunakan air untuk menggali dan

mengangkut pasir besi. Penggalian dilakukan dengan menggunakan

semprotan air bertekanan tinggi yang disebut monitor atau water jet.

Tekanan semprotan air dapat diatur disesuaikan dengan keadaan

material yang akan digali, biasanya tekanan bisa mencapai 10 atm

(Gambar 5.2).

Page 46: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 46

Gambar 5.2 Penggunaan pompa monitor pada penambangan mekanik basah

(sumber://en.wikipedia.org/wiki/Hydraulic-mining)

Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau bulldoser

terutama untuk mengupas lapisan penutup. Hasil semprotan berupa

lumpur mengandung pasir besi dan pengotor dengan menggunakan

pompa hisap dialirkan ke instalasi pengolahan. Untuk meningkatkan

kapasitas produksi penambangan dapat dengan menggunakan lebih

dari satu monitor, yaitu penggunaan beberapa monitor pada beberapa

permukaan kerja (front penambangan) atau penggunaan beberapa

monitor pada satu permukaan kerja (Gambar 5.3).

Gambar 5.3 Penggunaan beberapa pompa monitor pada satu front penambangan

(sumber://www.museumca.org/goldrush/fever19-hy.html)

Page 47: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 47

5.2 Penambangan dengan Kapal Keruk (Dredging)

Metode ini digunakan apabila endapan yang digali terletak di bawah

permukaan air atau tersedia cukup air untuk berjalannya operasi kapal

keruk. Pengoperasian kapal keruk umumnya dilakukan di daerah lepas

pantai, sungai, dan rawa. Pola arah pergerakan kapal keruk dalam

penambangan mengikuti arah memanjang sebaran lateral pasir besi atau

dapat juga dengan pola arah pergerakan tegak lurus garis pantai (Gambar

5.4).

Kapal keruk umumnya disertai dengan separator magnetik, sehingga

proses penambangan dapat langsung diikuti proses pemisahan, bahan

pengotor dipisahkan dan dibuang menjadi tailing.

Berdasarkan jenis alat gali yang digunakan, kapal keruk dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

a. Multi bucket dredge

b. Cutter suction dredge

c. Bucket wheel dredge

Gambar 5.4 Pola arah pergerakan penambangan menggunakan kapal keruk

(Macdonald, 1983)

Page 48: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 48

Multi bucket dredge (Gambar 5.5), yaitu kapal keruk menggunakan alat gali berupa rangkaian mangkok (bucket). Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat gali berupa pisau pemotong yang menyerupai bentuk mahkota (Gambar 5.6). Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel) sebagai alat gali (Gambar 5.7).

Gambar 5.5 Multi bucket dredge (sumber: http://www.tradeindia.com/selloffer)

Gambar 5.6 Cutter suction dredge pada penambangan pasir besi di pantai Cianjur

Page 49: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 49

Gambar 5.7 Bucket wheel dredge (sumber: http://qzyongsheng.en.alibaba.com/product)

Sistem pengerukan menggunakan kapal keruk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Sistem jenjang (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk jenjang (Gambar 5.8).

Gambar 5.8 pengerukan sistem jenjang (Sumber : http://technology.infomine.com)

2. Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga pengeruk (ladder) sampai pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk jenjang (Gambar 5.9).

3. Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari sistem jenjang dengan sistem tekan. Biasanya sistem jenjang dipakai untuk menggali tanah penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan pasir besi.

Page 50: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 50

Gambar 5.9 Pengerukan dengan menekan tangga pengeruk (ladder)

(Sumber: http://www.miningandmetallurgy.com/

5.3 Penambangan Manual

Penambangan secara manual atau sederhana adalah penambangan menggunakan tenaga manusia tidak menggunakan tenaga mesin atau alat mekanis (Gambar 5.10). Penggunaan metode ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau pengusaha skala kecil. Endapan pasir besi yang ditambang umumnya mempunyai jumlah cadangan tidak terlalu besar.

Gambar 5.10 Penambangan pasir besi secara manual (sumber:

http://industri.bisnis.com/read/20140208/44/201979/

Page 51: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 51

6. PENGOLAHAN PASIR BESI

6.1 Pengolahan pasir besi menjadi bijih besi

Pasir besi seperti juga bijih logam lainnya tidaklah murni, biasanya

tersusun atas mineral utama yang terdiri dari besi, titanium, dan oksigen

dan mineral pengotor yang terdiri dari alumunium, silikon, vanadium, fosfor

dan sulfur. Untuk mendapatkan logam besi diperlukan tahap pengolahan

menggunakan magnetic separation. Logam besi dalam pasir besi memiliki

sifat kemagnetan yang tinggi. Sedangkan mineral pengotornya atau

gangue memiliki sifat kemagnetan yang rendah.

Pengolahan pasir besi biasanya dilakukan secara fisik. Tujuan dari

pengolahan ini untuk meningkatkan kadar logam besi dengan cara

membuang material yang tidak diinginkan (Gambar 6.1). Secara umum,

setelah proses pengolahan akan dihasilkan dua kategori produk, yaitu :

1. Konsentrat berupa logam besi

2. Tailing berupa kumpulan bahan-bahan kurang berharga (mineral

pengotor).

Gambar 6.1 Proses Pengolahan Pasir Besi

Magnetic separation adalah proses pemisahan material dengan

memanfaatkan sifat kemagnetan mineral (Gambar 6.2). Teknik pemisahan

ini sangat berguna pada pengolahan pasir besi karena praktis dan

ekonomis.

Page 52: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 52

Gambar 6.2 Magnetic Separator di Penambangan Pasir Besi Cianjur

Gambar 6.3 Magnetic Separator

Di dalam mesin magnetic separator, ruah dilewatkan di bawah dua

pasang elektromagnet. Pasangan elektromagnet pertama memiliki kuat

magnet yang rendah 400-600 gauss, berguna untuk menarik logam besi

yang ada. Pasangan elektromagnet kedua memiliki kuat magnet yang lebih

Page 53: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 53

kuat 5000-8000 gauss, berguna untuk menarik logam besi yang memiliki

sifat kemagnetan yang lebih rendah (gambar 2). Pengolahan

menggunakan dua tahap pemisahan ini berguna untuk menghasilkan

konsentrat akhir yang mengandung Fe lebih besar. Proses ini dapat

dilakukan dengan bantuan air maupun tidak. Produk sisa dari magnetic

separator pada pengolahan pasir besi adalah tailing berupa material bukan

magnet.

6.2 Pengaruh Mineral Middling terhadap Recovery dan Kandungan

Fe dalam Konsentrat

Ketika pengolahan harus menghasilkan kandungan Fe yang tinggi,

maka mineral middling harus masuk dalam jalur tailing. Hal ini akan

menyebabkan sebagian mineral besi, yaitu mineral besi yang terikat

dengan gangue atau middling masuk dalam jalur tailing. Hasil akhirnya

adalah recovery Fe menjadi turun atau rendah. Ketika pengolahan harus

mendapatkan recovery Fe yang tinggi, maka mineral middling akan masuk

dalam konsentrat. Karena mineral middling mengikat mineral gangue,

maka konsentrat yang dihasilkan akan memiliki kadar Fe rendah.

Di sini sangat jelas bahwa mineral middling menjadi sangat

kompromis dalam pengolahan. Artinya jika mineral middling tetap seperti

apa adanya maka, kadar dan recovery akan menjadi saling berlawanan

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.4. Dari Gambar 6.4 dapat

dijelaskan, jika pengolahan pasir besi menargetkan kadar Fe sekitar 59

persen, maka Fe yang dapat di-recover atau diambil hanya sekitar 52%.

Artinya sekitar 48% Fe akan masuk jalur tailing. Sebaliknya, jika

pengolahan pasir besi mentargetkan recovery Fe sekitar 80%, maka

konsentrat hanya akan memiliki kadar Fe sekitar 54%. Artinya sejumlah

mineral gangue, biasanya dalam middling masuk jalur konsentrat.

Page 54: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 54

Gambar 6.4 Hubungan Recovery Fe Dengan Kadar Fe di Konsentrat

(http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pengolahan-pasir-besi/)

6.3 Hubungan Konsentrat Fe dengan Ukuran Partikel Pasir Besi

Pengaruh ukuran partikel pasir besi terhadap kandungan Fe

setelah dilakukan konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 6.5 di bawah.

Pada ukuran yang kasar sekitar 500 mikron, kandungan Fe adalah antara

38 – 48%. Sedangkan kandungan Fe dapat mencapai 59 – 61% jika

ukuran pasir besi yang diolah kurang dari 125 mikron.

Gambar 6.5 Pengaruh Ukuran Pasir Besi Terhadap Kadar Fe Dalam Konsentrat

(http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/pengolahan-pasir-besi/)

Dari gambar diketahui, jika pasir besi yang diolah memiliki ukuran

100 - 500 mikron, maka kandungan Fe dalam konsentrat tidak akan pernah

Page 55: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 55

mencapai 61%. Kandungan Fe hanya akan mencapai angka 59 - 61%, jika

pasir besi yang berukuran lebih besar daripada 125 mikron dikeluarkan dari

proses pengolahan dengan cara diayak. Tentu saja hal ini akan

menyebabkan recovery menjadi sangat rendah.

6.4 Pengolahan konsentrat pasir besi menjadi besi gumbal (pig

iron)

Konsentrat Pasir besi sebelum diolah menjadi besi gumbal, harus

dimurnikan terlebih dahulu. Pemurnian besi biasanya dilakukan dengan

cara smelting atau peleburan yang dilakukan dengan menggunakan panas

dan bahan kimia pereduksi bijih (kokas), untuk memisahkan unsur lain

menjadi gas atau terak sehingga hanya menyisakan unsur logamnya.

Kokas tersebut mengoksidasi dalam dua tahap, pertama

memproduksi karbon dioksida dan kemudian karbon monoksida. Karena

sebagian besar bijih tidaklah murni, biasanya diperlukan flux, seperti

batugamping, untuk melepaskan mineral gauge yang menyertainya

sebagai terak.

Secara komersial, besi di murnikan dari bijihnya dengan cara

reduksi di suhu tinggi dalam sebuah tanur tinggi (furnaces blast). Bijih besi

yang memiliki kandungan hematit atau magnetit tinggi dapat langsung

diolah dengan tanur tinggi.

Bahan baku yang perlu dimasukkan dalam tanur tinggi antara lain

bijih besi, karbon, dan batu kapur (CaCO3). Proses tanur tinggi adalah

reduksi bijih besi dengan karbon monoksida yang dihasilkan dari kokas dan

udara yang dihembuska dari dasar tanur.

Tanur bekerja secara tarus menerus (Gambar 6.6). Campuran

pereaksi dimasukkan dari puncak tanur dalam selang waktu yang teratur,

bergerak ke bawah sampai lapisan terbawah yang panas keputih-putihan.

Campuran pereaksi harus memiliki pori yang cukup untuk melewatkan gas

buangan. Oleh karena itu karbon yang digunakan harus berukuran cukup

besar dan permeable, artinya kokas atau charcoal yang digunakan tidak

boleh berupa partikel halus. Dan harus cukup kuat sehingga tidak hancur

karena beban material di atasnya. Selain sifat fisiknya, karbon yang

digunakan harus memiliki kandungan sulfur, fosfor, dan abu yang rendah.

Campuran bahan baku akan turun ke bagian bawah dengan suhu yang

lebih tinggi ± 800 °C.

Page 56: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 56

Gambar 6.6 Skema Tanur Tinggi

Reaksi kimia utama yang terjadi dalam menghasilkan besi cair

(gambar 6.7) adalah :

Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2

Reaksi tersebut di bagi beberapa tahap, reaksi pertama yang

terjadi adalah saat pemanasan awal pada tungku. Udara panas bereaksi

dengan karbon dan memproduksi karbon monoksida seperti dalam reaksi:

2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g)

Karbon monoksida panas tersebut menjadi agen reduksi untuk bijih

besi dan bereaksi dengan oksida besi menghasilkan besi cair dan karbon

dioksida. Besi ini direduksi beberapa kali, bergantung pada temperatur

bagian yang dilewati. Pada bagian atas, dimana temperatur biasanya di

antara 200 °C dan 700°C, besi oksida ini sebagian direduksi menjadi

oksida besi (I,II), Fe3O4.

3 Fe2O3(s) + CO(g) → 2 Fe3O4(s) + CO2(g)

Pada temperature sekitar 850 °C, pada bagian bawah tungku, besi

(I, II) direduksi menjadi oksida besi (II) dengan reaksi :

Fe3O4(s) + CO(g) → 3 FeO(s) + CO2(g)

Page 57: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 57

Gambar 6.7 Tanur Tinggi dan reaksi kimia di dalamnya

Karbon dioksida panas, karbon monoksida yang tidak bereaksi,

dan nitrogen dari udara yang dimasukkan ke tungku bergerak turun menuju

zona reaksi. Selama material ini bergerak ke bawah, arus gas yang ada

memanaskan bahan baku dan membusukkan batugamping menjadi oksida

kalsium dan karbon dioksida dengan reaksi :

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)

Oksida besi (II) yang turun ke area dengan temperatur lebih tinggi,

sekitar 1200 °C, tereduksi kembali menjadi logam besi :

FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)

Karbon dioksida yang terbentuk pada reaksi diatas bereaksi

dengan kokas menjadi karbon monoksida :

C(s) + CO2(g) → 2 CO(g)

Page 58: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 58

Suhu yang bergantung pada kesetimbangan mengatur atmosfer

gas di tungku di sebut reaksi Boudouard :

2CO CO2 + C

Proses dekomposisi batugamping yang terjadi pada zona tengah

dari tungku:

CaCO3 → CaO + CO2

Oksida kalsium terbentuk oleh reaksi dekomposisi dengan

berbagai asam pengotor besi (biasanya silika), untuk membentuk terak

fayalitic yang pada dasarnya kalsium silikat, CaSiO3.

SiO2 + CaO → CaSiO3

Besi gumbal (iron pig) yang dihasilkan tanur tinggi, disebut besi

tuang, memiliki kandungan karbon yang realtif tinggi sekitar 4-5%,

membuatnya sangat getas, dan penggunaannya terbatas hanya untuk

komersial. Komposisi besi tuang bervariasi bergantung pada sumbernya.

Kebanyakan besi gumbal yang di hasilkan oleh tanur tinggi, diolah

kembali untuk mengurangi kandungan karbon dan menghasilkan

bermacam-macam kualitas baja yang digunakan untuk material konstruksi,

mobil, kapal, dan mesin.

Meskipun efisiensi tanur tinggi terus dikembangkan namun reaksi

kimia yang terjadi di dalamnya tetap sama. Berdasarkan American Iron and

Steel Institute, tanur tinggi akan tetap dipakai hingga milenium selanjutnya

karena ukurannya yang besar dan menghasilkan logam panas dengan

biaya yang kompetitif dibandingkan dengan teknologi pembuat besi

lainnya. Salah satu kelemahan tanur tinggi adalah produksi karbon

dioksida yang tinggi sebagai gas buangan, yang menyumbang emisi

karbon dioksida (CO2 )di dunia.

Untuk mengurangi emisi tersebut telah dilakukan beberapa proses

baru dalam tanur tinggi, dan berhasil mengurangi sekitar 50% emisi karbon

dioksida yang dihasilkan. Beberapa mengandalkan penangkapan dan

penyimpanan (CCS) dari CO2, sementara yang lain memilih dekarbonasi

besi dan baja, dengan menggunakan hidrogen, listrik, atau biomass.

Page 59: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 59

7. KONSERVASI PASIR BESI

Konservasi sumber daya mineral adalah upaya pengelolaan

sumber daya mineral untuk mendapatkan manfaat yang optimal,

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan bagi kepentingan rakyat secara

luas. Tanpa penerapan kaidah konservasi secara intensif dan efektif, akan

berakibat menurunnya peran dan manfaat sumber daya mineral dalam

pembangunan sebagai akibat hilangnya kesempatan untuk mengusahakan

ataupun hilangnya atau menurunnya nilai sumber daya mineral, baik

secara fisik, ekonomis maupun fungsinya.

Pelaku usaha pertambangan apabila hanya bertendensi untuk

memperoleh keuntungan yang besar dengan mudah dan cepat, yaitu

hanya menambang mineral kadar tinggi atau mineral yang mudah dan

murah proses eksploitasinya serta melakukan pengolahan dengan cara

yang kurang efisien dengan perolehan (recovery) yang rendah, akan

menyebabkan banyak sumber daya yang masih potensial tertinggal atau

terbuang, sehingga hilang atau berkurang peluang memanfaatkannya.

Disamping itu para penambang hanya menambang bahan galian pokok

saja tanpa mengolah mineral ikutan yang terdapat bersama-sama bahan

galian pokok sehingga banyak sekali mineral ikutan yang terbuang

bersama tailing.

Pasir besi merupakan mineral yang banyak mengandung senyawa

besi oksida, misalnya magnetit (Fe3O4), ilmenit (FeTiO3), hematit (Fe2O3)

dan mineral lain seperti alumina, silika dalam jumlah sedikit, dengan variasi

kandungan di lokasi yang berbeda.

Menurut Yulianto, dkk. (2002), pasir besi mempunyai potensi untuk

bahan industri baja dan industri semen. Selama ini pasir besi ditambang

hanya digunakan sebagai bahan mentah (raw material) dan dijual langsung

ke pihak pengguna tanpa melalui pengolahan. Pemanfaatan seperti ini,

tentu saja tidak efektif dan optimal, mengingat masih adanya mineral lain

yang tidak diperhitungkan, dan mineral tersebut mungkin berpotensi

mengandung nilai ekonomi tinggi.

Umumnya pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur

dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit,

feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. Mineral tersebut terdiri

dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit.

Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan

ubahan dari magnetit dan ilmenit.

Page 60: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 60

Adanya kandungan TiO2 yang cukup tinggi dalam pasir besi dan

mineral ikutan lainnya yang ekonomis lainnya dapat memberikan nilai

tambah yang signifikan pada pasir besi tersebut.

Peningkatan Nilai Tambah pasir besi di Indonesia dapat dikaitkan

dengan upaya konservasi sumberdaya alam tak terbarukan (non-

renewable resources). Hal ini lebih diarahkan untuk menjaga agar

persediaan sumberdaya yang tak terbarukan relatif tetap dapat memenuhi

kebutuhan dalam masa yang relatif panjang.

Upaya untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan batubara

telah dimandatkan oleh pemerintah dalam UU No.4/2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara, pada pasal 102 dan pasal 103.

Kemudian dijabarkan dalam PP No. 23/2010 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, yang kemudian

direvisi menjadi PP No.24/ 2012. Kemudian diperjelas lagi dengan

diterbitkannya Permen ESDM No.7/2012 yang disempurnakan dengan

diterbitkannya Permen ESDM No.11/2012, tentang Peningkatan Nilai

Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian. Maka

pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi

Produksi khusus pengolahan dan pemurnian wajib melakukan peningkatan

nilai tambah terhadap mineral atau batubara yang diproduksinya.

Ketentuan ini langsung mengikat bagi mereka yang akan berinvestasi di

bidang pertambangan mineral dan batubara, serta diberi kesempatan

selambat-lambatnya 5 (lima) tahun kepada perusahaan yang sedang

berjalan setelah UU No. 4/ 2009 diberlakukan dan berlaku efektif pada

tahun 2014. Pada awal tahun 2014 diterbitkan Permen ESDM No.1/2014,

tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan

Dan Pemurnian di Dalam Negeri, yang mewajibkan para IUP Operasi

Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus

pengolahan dan pemurnian, disamping melakukan peningkatan nilai

tambah terhadap mineral atau batubara yang diproduksinya sebagai bahan

baku industri dalam negeri juga mengolah produk samping sisa

pengolahan/pemurnian untuk bahan baku industri kimia dan pupuk dalam

negeri.

Dengan diterbitkannya peraturan ini bertujuan meningkatkan dan

mengoptimalkan nilai suatu komoditi di sektor pertambangan, tersedianya

bahan baku di dalam negeri, serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja

dan penerimaan negara.

Page 61: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 61

Penerapan teknologi rendah dalam mengeksploitasi sumberdaya

alam utamanya sumberdaya mineral dapat menghambat upaya konservasi.

Hambatan ini dapat diatasi dengan cara meningkatkan kualitas teknologi

pengolahan dan pemurnian mineral-mineral logam yang dihasilkan di

Indonesia.

Page 62: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 62

8. KEGUNAAN, PELUANG, KENDALA PEMANFAATANNYA DAN REGULASI

8.1 Kegunaan

Pasir besi adalah salah satu hasil dari Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu bahan baku dasar dalam industri besi baja. Selain sebagai bahan baku industri baja, pasir besi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri semen dalam pembuatan beton. Pasir besi yang mempunyai kandungan Fe2O3, SiO2, MgO dan ukuran beton 80-100 mesh berpotensi untuk digunakan sebagai pengganti semen dalam produksi beton berkinerja tinggi.

Pemanfaatan produksi pasir besi lebih diarahkan untuk pasaran dalam negeri, terutama untuk industri semen. Dengan berkembangnya industri semen di dalam negeri, permintaan pasar domestik akan pasir besi meningkat kembali. Hasil penelitian menunjukkan manfaat dan kegunaan pasir besi adalah:

Pemakaian pasir besi sebesar 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diantara kadar pasir besi yaitu 42,65 MPa dan dapat meningkatkan kuat tekan sebesar 28,41% dibandingkan beton normal.

Pemakaian pasir besi sebesar 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diantara kadar pasir besi yaitu 3,07 MPa dan meningkatkan kuat tarik belah sebesar 4,84% dibandingkan beton normal.

Pada pasir besi ini meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah hingga 80%, hal ini dimungkinkan karena selain sifat filler juga sifat kimiawi pasir besi yang mengandung SiO2 sehingga membantu kinerja semen sebagai bahan pengikat. Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah

batu kapur, pasir silika, tanah liat dan pasir besi. Total kebutuhan bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi semen yaitu:

1. Batu kapur digunakan sebanyak ± 81%. Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempunyai rumus CaCO3 (Kalsium Karbonat),pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%.

2. Pasir silika digunakan sebanyak ± 9% Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir

Page 63: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 63

silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%

3. Tanah liat digunakan sebanyak ± 9%. Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20%, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46%

4. Pasir besi digunakan sebanyak ± 1%. Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ± 75% – 80%. Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total

pembuatan semen (A). Potensi bijih besi nasional masih belum dimanfaatkan oleh industri baja nasional secara optimal karena kendala teknis dan investasi (Masduki, 2002). Dalam memproduksi baja banyak dibutuhkan material baik sebagai bahan baku diantaranya adalah bijih besi, maupun bahan imbuh dan bahan penolong. Jenis-jenis material yang umum dibutuhkan dalam memproduksi baja ditunjukan pada Gambar 8.1.

Tabel 8.1 memperlihatkan kebutuhan material untuk produksi baja di PT. Krakatau Steel sebelum & selama tahun 2000an. Sebagian besar material yang digunakan untuk memproduksi baja merupakan material impor. Dengan kondisi tersebut besar peluang untuk dilakukan pengembangan sumberdaya lokal untuk memasok kebutuhan industri baja.

Gambar 8.1 Material yang dibutuhkan untuk produksi 1 ton baja (Masduki, 2002)

Page 64: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 64

Tabel 8.1 Kebutuhan Material untuk Produksi Baja 2.5 juta ton/tahun di PTKS

MATERIAL KEBUTUHAN (Ton) SUMBER

Pellet bijih besi 3.5 juta Swedia, Chili, dll

Besi skrap 1.7 juta Eropa, Lokal

Refraktori 39,000 China

Kapur bakar 250,000 Lokal

Bahan imbuh: FeSi, FeMn, SiMn

12,750 China

Elektroda 6,500 China

Alumunium 8,000 Lokal

Coke breeze 37,500 China

8.2 Peluang

Indonesia memiliki cadangan bijih besi yang dihasilkan dari tipe endapan pasir besi yang memiliki prospek untuk dimantaatkan pada pengembangan industri baja nasional (Tabel 8.2). Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya mineral yang sangat besar serta posisi yang strategis di kawasan Asia Pasifik mempunyai peluang untuk mengembangkan potensi mineralnya apabila ditunjang dengan strategi yang sesuai serta iklim berusaha yang mendukung.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pendapatan yang meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi akan menjadi pasar yang potensial bagi produk yang berbasis sumber daya mineral. Restrukturisasi industri di negara-negara maju juga akan membuka peluang sebagai pasar bijih besi Indonesia. Dengan sumber daya alam mineral logam besi yang kaya (Tabel 8.3), Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai tempat relokasi industri dari negara maju, termasuk industri pengolahan hasil tambang.

Tabel 8.2 Cadangan Bijih Besi Lokal

TIPE

ENDAPAN

CADANGAN LOKASI

Laterit 936.447.000 ton

(Fe: 39,8 – 55,2%)

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Kontak Metasomatik

15.407.561 ton (Fe: 38 – 70,40%)

Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Barat, Flores,

Kalimantan Selatan

Sedimen 1.061.000 ton (Fe: 30 – 69%)

Aceh, Lampung, Jawa Barat

Pasir besi 158.893.645 ton (Fe: 34 – 59%, TiO2: 5,4

– 23,17%)

Aceh, Bengkulu, Lampung selatan, P.

Jawa dan Bali

Sumber : Yudawinata and Sunarya (1996)

Page 65: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 65

Tabel 8.3 Potensi Sumberdaya dan Cadangan Mineral Logam Besi di Indonesia

Sumber: Pusat Sumber Daya Geologi, 2013

8.3 Kendala

Masih terdapatnya kasus tumpang-tindih lintas sektor dan terhambatnya proses ijin pinjam pakai menjadi salah satu kendala dalam pengembangan pertambangan di Indonesia. Hal ini menyebabkan sinkronisasi lebih lanjut untuk legislasi lintas sektor (pertambangan, kehutanan, lingkungan dan tata ruang) perlu segera diselesaikan. Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan pertambangan yang baik dan benar juga menjadi kendala yang diantaranya menyebabkan munculnya PETI (perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan pertambangan yang baik dan benar). Hal ini juga disertai dengan kurang berkembangnya sistem informasi geologi dan sumber daya mineral yang terpadu dengan memanfaatkan teknologi informasi yang mutakhir (adanya keterbatasan dalam kemampuan penguasaan teknologi). Bagaimana meningkatkan sumber daya manusia yang profesional baik dalam jumlah maupun kualitasnya untuk mempelajari teknologi ini sangat diperlukan.

Dengan rencana pengembangan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral di Indonesia yang pada saat ini jumlahnya masih terbatas, akan memerlukan infrastruktur pendukung seperti jalan, pelabuhan dan yang paling penting dukungan sumber energi. Sehingga penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi tersebut harus segera terlaksana. Hal ini juga akan berdampak pada bagaimana meningkatkan keterkaitan antara usaha pertambangan dengan industri pengolahan dan sektor-sektor lainnya. Hal yang harus diingat juga bahwa berbagai kegiatan usaha pertambangan tersebut mulai dari eksplorasi,

BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM

1 Besi Laterit/Laterite Iron 1.879.728.017,30 684.517.136,67 424.146.020,00 101.405.611,09

2 Besi Primer/Primary Iron 712.464.366,32 401.771.218,67 65.579.511,00 39.825.354,30

3 Besi Sedimen 18.661.823,37 11.748.735,25 18.625.623,37 11.745.536,95

4 Kobal/Cobalt 1.481.642.000,00 1.630.161,04 490.336.020,00 471.693,33

5 Kromit Plaser/Placer Chromite 5.782.929,00 2.442.554,30 4.078.029,00 2.834.916,25

6 Kromit Primer/Chromite 32.254.881,50 75,91 - -

7 Mangan/Manganese 15.490.762,73 6.304.770,42 4.429.029,00 2.834.916,25

8 Molibdenum/Molydenum 706.000.005,59 238.400,39 - -

9 Nikel/Nickel 3.565.478.997,00 52.152.471,35 1.168.108.558,40 21.625.738,10

10 Pasir Besi/Iron Sand 2.116.772.029,90 425.416.226,90 173.810.612,00 25.412.652,63

11 Titan Laterit/Lateritic Titanium 741.298.559,00 2.985.335,15 - -

12 Titan Plaser/Placer Titanium 71.314.609,90 7.192.219,95 1.480.000,00 118.306,00

NOKOMODITI

COMMODITIES

TOTAL SUMBER DAYA (TON) TOTAL CADANGAN (TON)

Page 66: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 66

penambangan, serta pengolahan dan pemurnian hasil tambang memerlukan dana yang besar.

Kegiatan usaha pertambangan juga banyak menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup fisik meliputi air, udara, tanah, dan bentang alam, ataupun nonfisik seperti sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Hal ini terutama pertambangan yang diusahakan oleh rakyat setempat yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan ataupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, usaha pertambangan rakyat secara tradisional tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat penambang secara nyata. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pertambangan secara efektif sehingga usaha pertambangan rakyat dapat ditata dan dikembangkan secara mantap dan terpadu sebagai bagian integral dari sistem pertambangan nasional yang berwawasan lingkungan.

Arus globalisasi telah mendorong terjadinya persaingan yang makin ketat dalam menarik investasi, baik persaingan antar negara maupun persaingan antar sektor ekonomi. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan iklim investasi yang lebih mendukung serta sistem insentif untuk menarik masuknya investor baru dalam usaha pertambangan.

8.4 Regulasi

Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan landasan konstitusional pengelolaan sumber daya mineral dan batubara yang pada hakikatnya mengamanatkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam termasuk batubara, merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, mempengaruhi sistem perizinan, kebijakan DMO dan kebutuhan nilai tambah pada produk pertambangan. Undang-Undang No.4 tahun 2009 (pasal 108 dan 109) ini pun merupakan perwujudan kebijakan sosial yang ada di sektor pertambangan (comdev). Pada pasal tersebut dinyatakan pemegang Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan peraturan pemerintah No. 23 tahun 2010 (pasal 106 – 109) tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Ada tiga alasan penting bagi perusahaan melakukan comdev, antara lain untuk mendapatkan izin lokal beroperasinya perusahaan, menciptakan sustainable future (masa depan yang berkelanjutan), dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Page 67: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 67

memenuhi sasaran-sasaran usahanya. Kebijakan sosial di sektor pertambangan mempunyai arti khusus dalam memecahkan masalah atau peningkatan kesejahteraan sosial untuk pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan kemandirian, bukan ketergantungan.

Dalam pengelolaan tambang, ada dua aspek penting yang harus diperhatikan yaitu aspek lingkungan dan aspek sosial-ekonomi. Kedua aspek ini akan saling berintegrasi sampai dengan suatu tambang tutup. Dengan demikian harus ada program CSR yang tepat sasaran dan sesuai perencanaan. Aspek lingkungan dan sosial serta program CSR yang saling berintegrasi dengan didasari platform kebijakan ekonomi dan sosial serta regulasi yang ada maka akan tercapai kemandirian masyarakat dan pembangunan berkelanjutan (Gambar 8.2).

Sumber: Persentasi CSR, diolah

Gambar 8.2 Keterkaitan CSR dengan Kebijakan Sosial Pada tahun 2009, dikeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34

(Permen 34/2009) tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri. Permen 34/2009 yang bertujuan untuk mengatasi dan mencegah kelangkaan pasokan mineral dan batubara sekaligus menjamin pasokan di dalam negeri. Ketentuan mengenai pengutamaan pemasokan kebutuhan mineral dan batubara untuk dalam negeri ini berlaku kepada Badan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (BUPMB). BUPMP terdiri dari: Kontrak Karya (KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi Produksi. BUPMB wajib menjual

Page 68: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 68

mineral atau batubara yang diproduksi kepada Pemakai Mineral Dalam Negeri (PMDN) atau kepada Pemakai Batubara Dalam Negeri (PBDN).

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan dikeluarkan untuk menata pertambangan agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan meminimalisir tumpang tindih penggunaan lahan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, budaya dan ekonomi.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan. Peningkatan nilai tambah produk pertambangan sangat penting mengingat selama ini peran Indonesia hanya sebagai produsen atau penjual bahan galian tambang yang sebagian besar tanpa diolah sementara industri dalam negeri yang berbasis tambang masih mengimpor bahan baku tersebut dari negara lain yang bahan bakunya berasal dari Indonesia. Beberapa komoditas mineral logam telah diolah di dalam negeri menjadi produk akhir seperti bijih timah, bijih nikel dan bijih tembaga. Pemerintah dalam hal ini telah mengatur mengenai peningkatan nilai tambah.

Pemanfaatan bahan dan hasil tambang terus dikembangkan melalui peningkatan produksi dan usaha pemasarannya di dalam negeri dan di luar negeri serta pengolahannya perlu didukung oleh industri pengolahan yang maju agar mampu meningkatkan nilai tambah dan pendapatan negara. Pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan untuk dapat menjalankan pengelolaan pertambangan dengan mendorong pengembangan nilai tambah produk komoditi hasil tambang, antara lain pengolahan, pemurnian, local content, local expenditure, tenaga kerja dan CSR. Berdasarkan PP 23/2010 tersebut, Menteri ESDM memiliki wewenang menetapkan kebutuhan mineral dan batubara di dalam negeri. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan untuk industri pengolahan dan pemakaian langsung. Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi produksi diperkenankan mengekspor mineral dan batubara yang mereka produksi setelah kebutuhan di dalam negeri terpenuhi.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 membahas tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Dalam peningkatan pembinaan dan pengawasan dilakukan inspeksi terpadu Pemerintah Pusat dan Daerah dengan menyiapkan inspektur tambang serta kerjasama untuk audit terhadap perusahaan tambang di daerah. Pembangunan pertambangan diselenggarakan secara terpadu dengan pembangunan daerah dan pembangunan berbagai sektor lainnya, terutama yang berkaitan erat dengan perluasan lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta pengembangan wilayah dengan selalu memperhatikan kebutuhan masa depan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Page 69: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 69

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca tambang, mengisyaratkan bahwa pembangunan berkelanjutan pada daerah bekas tambang akan menjadi promosi yang baik terhadap industri pertambangan untuk beroperasi di daerah prospek lainnya. Kesemua ini dilakukan untuk memajukan ekonomi tanpa menghabiskan modal alam.

Perpres No. 32 Tahun 2011 telah mencanangkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk jangka waktu 2011 – 2025.

Page 70: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 70

9. KEGIATAN INVENTARISASI PASIR BESI OLEH PUSAT SUMBER

DAYA GEOLOGI

Ekplorasi pasir besi sudah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya

Geologi, Badan Geologi dimulai dari tahun 1971 hingga 2011. Terdapat 32

kegiatan inventarisasi pasir besi di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera,

Sulawesi, dan Kepulauan Maluku (Tabel 9.1).

Tabel 9.1 Kegiatan Inventarisasi Pasir Besi

1. Eksplorasi Sentjara Umum Endapan Pasir Besi Pantai Selatan Jogjakarta

1971

2. Laporan Pendahuluan Eksplorasi Endapan Pasir Besi Titanam Di

Pantai Selatan Kulon Progo Jogjakarta

1971

3. Titano Iron Deposit at The Southern Coast Of Kulon-Progo (West-Progo) Jogjakarta

1971

4. Laporan Perdjalanan Dinas Pada Endapan Pasir Besi Titan Dipantai

Selatan Djawa Tengah,Djawa Timur Dan P.Bali

1972

5. Keterangan Singkat Tentang Tjara Pengambilan Dan Preparasi Tjonto Endapan Pasir Besi Pantai Selatan Djawa

1972

6. Rentjana Kerdja Eksplorasi Pendahuluan Pada Pasir Besi Titan

Pantai Selatan Djampang Kulon Djawa Barat

1972

7. Eksplorasi Pendahuluan Terhadap Endapan Pasir Besi Titan Di Daerah Pangandaran – Parigi Jawa Barat

1972

8. Laporan Perjalanan Dinas Pada Peninjauan Endapan Pasir Besi

Titan Di Pantai Selatan Pulau Jawa dan Bali Bersama Team New Zealand

1972

9. Laporan Pendahuluan Penyelidikan Endapan Pasir Besi Titan Di

Pantai Selatan Jampang Kulon Jawa Barat

1972

10. Hasil Penyelidikan Terhadap Endapan Pasir Besi Titan Di Daerah Pantai Jampang Kulon Jawa Barat

1973

11. Laporan Perihal Potensi Dan Prospek-Prospek Dari Deposit Pasir

Besi Jogya Dalam Rangka Pendirian Proyek Pabrik Baja

1973

12. Reconnaicance Report On The iron Sand Of Southern Coast OF Flores

1974

13. Laporan Eksplorasi Pendahuluan Pasir Besi Puger Pasirian Jawa

Timur

1974

14. Penyelidikan Singkat Terhadap Pasir Besi Di Daerah Pantai Teluk Betung Dan Kalianda Lampung Selatan

1976

15. Peninjauan Terhadap Penyebaran Pasir Besi Di Sekitar Pantai Kota 1976

Page 71: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 71

16. Eksplorasi Pasir Besi Titan Di Daerah Pantai Selatan Cianjur-Sukabumi Jawa Barat

1980

17. Hasil Eksplorasi Endapan Pasir Besi Di Daerah Pantai Pasur Dan Jolosutro Blitar

1981

18. Hasil Eksplorasi Endapan Pasir Besi-Titan Di Daerah Pantai antara S. Cibuni – S. Ci Kakap Cianjur Jawa Barat

1982

19. Hasil Eksplorasi Endapan Pasir Besi – Titan Di Daerah Pantai Antara S. Cibuni – S. Cikaso Sukabumi Jawa Barat

1982

20. Laporan Eksplorasi Endapan Pasir Besi di Daerah Brebes – Tegal, Jawa Tengah

1983

21. Exploration For Titanoferous Iron Sand in the Coastial Area Of Cipatujah, West Java

1984

22. Percobaan Pelindian Titanium Dioksida (TiO2) Dari Konsentrat Pasir

Besi Daerah Yogyakarta Dengan Asam Sulfat

1990

23. Reduksi Langsung Pasir Besi Dari Kulonprogo Yogyakarta Dengan Batubara Dan CO2

1991

24. Penyelidikan Pendahuluan Bahan Galian Pasir Besi Di Kabupaten

Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur

1995

25. Inventarisasi Endapan Pasir Besi Di Provinsi Sulawesi Utara 2006

26. Eksplorasi Endapan Pasir Besi Di Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara

2006

27. Laporan Eksplorasi Endapan Pasir Besi Di Daerah Kabupaten

Halamhera Utara Provinsi Maluku

2006

28. Laporan Eksplorasi Pasir Besi Di Kabupaten Manggaria Provinsi Nusa Tenggara Timur

2006

29. Laporan Eksplorasi Umum Endapan Pasir Besi Di Kabupaten

Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara

2007

30. Eksplorasi Umum Pasir Besi Di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat

2008

31. Pasir Besi Di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung 2011

32. Laporan Prospeksi Pasir Besi DI Kabupaten Lampung Barat Provinsi

Lampung

2011

Page 72: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 72

10. POTENSI PASIR BESI DI INDONESIA

Berdasarkan data neraca sumberdaya dan cadangan mineral logam

Indonesia Tahun 2013, total sumber daya konsentrat pasir besi sebesar 2.121.476.550 ton dan total logam besi sebesar 443.732.972 ton. Sedangkan total cadangan konsentrat pasir besi di Indonesia adalah sebesar 173.810.612 ton, dengan total cadangan logam besi sebesar 25.412.653 ton. Data yang tersebar pada 67 lokasi di seluruh Indonesia, kecuali Pulau Kalimantan tersebut bersumber dari hasil penyelidikan Pusat Sumber Daya Geologi dan beberapa dari pemegang Ijin Usaha Pertambangan dan Kontrak Karya. Namun data tersebut kemungkinan besar merupakan data pesimistik, karena ada data lain yang belum terinventarisasi, yaitu data yang bersumber dari pemegang Ijin Usaha Pertambangan Pasir Besi yang tidak melaporkan atau tidak tercatat data sumber daya atau bahkan cadangannya. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sampai dengan tahun 2012 terdapat 219 Ijin Usaha Pertambangan Pasir Besi dengan perincian 81 IUP Eksplorasi, 1 IUP Studi Kelayakan dan 137 IUP Operasi Produksi. Dengan kegiatan status perijinan Operasi Produksi seharusnya data sumber daya dan cadangan sudah tersedia, sehingga bila seluruh atau sebagian data tersebut terhimpun, maka data sumber daya dan cadangan pasir besi akan meningkat.

Dari 67 lokasi potensi tersebut, 2 lokasi diantaranya tidak terdapat di pantai, yaitu di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang merupakan luapan lumpur Sidoarjo dan di Timika, Papua yang merupakan lokasi tailing penambangan tembaga PT. Freeport.

Selain mengandung besi, di beberapa lokasi endapan pasir besi juga mempunyai kandungan titanium dalam bentuk mineral ilmenit (FeTiO3). Di beberapa tempat seperti di pantai selatan Pulau Jawa kandungannya mencapai 11% sampai dengan 13%. 10.1. Pulau Sumatera

Di Pulau Sumatera, lokasi sumber daya dan cadangan pasir besi dijumpai di beberapa provinsi, yaitu : Provinsi Aceh, Bengkulu dan Lampung. Di Provinsi Aceh, pasir besi dijumpai di Kota Banda Aceh yaitu endapan pasir pantai berupa magnetit dan ilmenit dengan kadar Fe total 55%, total sumber daya bijih tertunjuk sebesar 2.897.114 ton dan sumber daya logam tertunjuk sebesar 1.593.413 ton.

Di Provinsi Bengkulu, pasir besi dijumpai di Kabupaten Seluma, Mukomuko dan Bengkulu Utara. Perincian lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.1.

Page 73: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 73

Tabel 10.1 Potensi Pasir besi di Provinsi Bengkulu (Tabel Bukan Potensi Provinsi Bengkulu)

Di Provinsi Lampung, potensi pasir besi dapat dijumpai di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung dengan perincian lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, cadangan dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.2.

Tabel 10.2 Potensi Pasir besi di Provinsi Lampung

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

SUMBER DAYA

TERTUNJUK KETERANGAN

1 Blok Malaya-Cahaya Negeri-Lemong Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi 50.525

2 Kotakarang Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi 40.884

3 Baturaja-Way Guday Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi 26.082

4 Tanjungjati Pesisir Selatan Lampung Barat Prospeksi 53.267

5 Kalianda Kalianda Lampung Selatan Eksplorasi Umum 661.895 Kadar Fe total 46,05%

6 Teluk Betung Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung Eksplorasi Umum 112.776 Kadar Fe total 50%

945.429

Kadar Fe total 37,24%

J u m l a h

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

SUMBER DAYA

TERTUNJUK KETERANGAN

1 Blok Malaya-Cahaya

Negeri-Lemong Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi

50.525

2 Kotakarang Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi 40.884

3 Baturaja-Way Guday Pesisir Utara Lampung Barat Prospeksi 26.082

4 Tanjungjati Pesisir Selatan Lampung Barat Prospeksi 53.267

5 Kalianda Kalianda Lampung Selatan Eksplorasi Umum 661.895 Kadar Fe total 46,05%

6 Teluk Betung Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung Eksplorasi Umum 112.776 Kadar Fe total 50%

945.429

Kadar Fe total 37,24%

J u m l a h

Page 74: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 74

Gambar 10.1 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Sumatera

Page 75: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 75

Tabel 10.3 Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Pulau Sumatera

Page 76: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 76

10.2. Pulau Jawa Potensi pasir besi di Pulau Jawa dijumpai di Provinsi Jawa Barat,

Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan data lokasi sebaran

potensi terbanyak, yaitu di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, dan Subang dengan perincian lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, cadangan dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.4.

Tabel 10.4 Potensi Pasir besi di Provinsi Jawa Barat

Gambar 10.2 Endapan pasir besi titan sepanjang Pantai Sindangbarang

dan Cidaun, Kabupaten Cianjur

TERTUNJUK TERUKUR

1 Cibadogol,

Citanglar

Ciemas Sukabumi Eksplorasi Umum 6.676.925 - - F total 37,8%

2 Sindangbarang Sindangbarang Cianjur Eksplorasi Rinci - 4.039.651 - Fe total 57,43%

3 Cidaun Cidaun Cianjur Eksplorasi Rinci - 3.329.500 - Fe total 57,43%,

TiO2 12,73%

4 Cijulang Cijulang Ciamis Eksplorasi Umum 162.222 - - Fe total 60%

5 Cikakap, Cikaso Tegalbuleud Sukabumi Eksplorasi Umum 9.786.229 - - Fe total 57%

6 Cikalong Cipatujah,

Karangnunggal

Tasikmalaya Eksplorasi Umum 2.357.390 - - Fe total 56,13%

7 Cipatujah Cipatujah Tasikmalaya Eksplorasi Rinci - - 1.302.000 Fe total 56,32%

8 Cidadap Karangnunggal Tasikmalaya Eksplorasi Umum 4.570.000 Fe total 35% s.d.

60%

9 Pangandaran Pangandaran Ciamis Eksplorasi Umum 113.094 - - Fe total 59%

10 Pantai Utara

Pamanukan

Pusakanagara Subang Eksplorasi Umum 30.021 - - Fe total 54,7%

23.695.881 7.369.152 1.302.000

KETERANGANSUMBER DAYA KONSENTRAT (ton)CADANGAN TERKIRA

KONSENTRAT (ton)

J u m l a h

NO. LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 77: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 77

Gambar 10.3 Endapan pasir besi undak tua yang ditemukan di Kampung

Taibeusi, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur

Gambar10.4 Endapan pasir besi titan sepanjang Pantai Sindangbarang

dan Cidaun, Kabupaten Cianjur

Di Provinsi Jawa Tengah, pasir besi dijumpai di pantai selatan

maupun di pantai utara, yaitu di Kabupaten Cilacap, Purworejo dan Jepara dengan perincian lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, cadangan dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.5

Page 78: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 78

Tabel 10.5 Potensi Pasir besi di Provinsi Jawa Tengah

Di Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, kegiatan pertambangan

pasir besi dengan menerapkan tahapan yang benar dijumpai di daerah pantai antara Sungai Progo sampai Sungai Bogowonto, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Wilayah ini dikelola oleh PT. Jogja Mangasa dengan total sumber daya konsentrat dan cadangan konsentrat masing-masing 230.801.330 ton dan 169.078.612 ton dengan kadar Fe 12,8% sampai dengan 13,7%. Selain di Kulon Progo, pasir besi juga dijumpai di pantai antara Sungai Opak dan Sungai Progo Kabupaten Bantul dengan sumber daya tertunjuk konsentrat 2.011.033 ton dan total cadangan 399.879.942 ton dan kadar Fe total 59%.

Di Provinsi Jawa Timur, endapan pasir besi tercatat dijumpai di 4 lokasi, 3 lokasi di pantai yaitu Desa Popoh dan Perigi, pantai selatan Tulungagung (Tabel 10.6), di Pantai Pasirian sampai Puger Kabupaten Jember, Lumajang dan di Rejosari serta 1 lokasi di daerah luapan lumpur Sidoarjo. Berdasarkan hasil survey, lumpur Sidoarjo mengandung besi 3,5%, sehingga bila dikalikan volume lumpurnya 46.153.500 ton, maka sumberdaya besinya 1.638.449 ton.

Tabel 10.6 Potensi Pasir besi di Provinsi Jawa Timur

CADANGAN KONSENTRAT (ton)

TERKIRA TERBUKTI

1 Adipala Cilacap Eksploitasi 780.000 Kadar Fe Total 52%

2 Pantai selatan

Kutoarjo

Purworejo Eksploitasi 1.700.000 250.000 Kadar Fe total 47,4%,

3 Pantai Keling -

Bangsri

Jepara Eksplorasi Rinci 9.714.000 Kadar Fe total 66,8%

9.714.000 1.700.000 1.030.000

SUMBER DAYA TERUKUR

KONSENTRAT ( ton )KETERANGANNO LOKASI KABUPATEN

TINGKAT

PENYELIDIKAN

J u m l a h

HIPOTETIK TERTUNJUK TERUKUR1 Ds.Popoh dan

Perigi, Pantai

Sel.Tulungagung

Campur Darat, Tanggung

Gunung

Tulungagung Eksplorasi Umum 1.100 Fe total 42%

2 Porong Porong Sidoarjo Survei Tinjau 46.153.500 Lumpur Lapindo, Fe 3,55 %

3 Pantai Pasirian

sampai Puger

Pesisiran, Tempeh, Kunir,

Yosowilangun, Kencong,

Gumukmas, Puger

Lumajang, Jember Eksplorasi Rinci 700.000 Fe total 49,7%,

4 Rejosari Kalidawir Tulungagung Eksplorasi 253.753

46.153.500 1.100 253.753 700.000

KETERANGANSUMBER DAYA KONSENTRAT (ton) CADANGAN KONSENTRAT

TERKIRA (ton)

J u m l a h

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 79: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 79

Gambar 10.5 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Jawa

Page 80: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 80

Tabel 10.7 Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Pulau Jawa

BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM1 Cibadogol, Citanglar Ciemas Sukabumi Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 6.676.925 2.523.878 - - - - - - Fe 37,8%

2 Sindangbarang Sindangbarang Cianjur Jawa Barat Eksplorasi Rinci - - - - 4.039.651 2.319.972 - - - - Fe 57,43% Dinas PSDAP Kab. Cianjur

2002

3 Cidaun Cidaun Cianjur Jawa Barat Eksplorasi Rinci - - - - 3.329.500 1.912.132 - - - - Kadar 57,43 % Fe, 12,73 % TiO2 Dinas PSDAP Kab. Cianjur

2002

4 Cijulang Cijulang Ciamis Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 162.222 97.333 - - - - - - Fe 60%

5 Cikakap, Cikaso Tegalbuleud Sukabumi Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 9.786.229 5.578.151 - - - - - - Fe 57%

6 Cikalong Cipatujah,

Karangnunggal

Tasikmalaya Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 2.357.390 1.323.203 - - - - - - Fe 56,13%

7 Cipatujah Cipatujah Tasikmalaya Jawa Barat Eksplorasi Rinci - - - - - 1.302.000 733.286 - - Fe 56,32%, Jumlah fraksi magnetik

1.302.000 ton.

Laporan Tahunan 2000,

PT. ANTAM, tbk

8 Pangandaran Pangandaran Ciamis Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 113.094 66.725 - - - - - - Fe 59% Djumhani, 1978, Laporan

Teknik Proyek Survey

Mineral Logam, Dit. Geologi,

1977-1978

9 Pantai Utara Pamanukan Pusakanagara Subang Jawa Barat Eksplorasi Umum - - 30.021 16.421 - - - - - - Fe 54,7%

10 Adipala Adipala Cilacap Jawa Tengah Operasi Produksi - - - - - - - - 780.000 405.600 Ketebalan rata-rata 3 s/d 8 meter,

Kadar Fe 52%, Jumlah fraksi magnetik

780.000 ton.

Laporan Tahunan 2004,

PT. ANTAM, tbk

11 Pantai selatan Kutoarjo Kutoarjo Purworejo Jawa Tengah Operasi Produksi - - - - - - 1.700.000 812.600 250.000 118.575 Konsentrat, kadar Fe = 47,4%, Summary 2005, PT. Antam,

tbk, s/d 31 Desember 2005

12 Pantai Keling - Bangsri Keling - Bangsri Jepara Jawa Tengah Eksplorasi Rinci - - - - 9.714.000 6.488.952 - - - - Berupa magnetit & hematit, Kadar

Fe2O3 rata-rata 66,8%

Laporan PT. Pasir Rantai

Emas, 2012

13 S. Progo - S.

Bogowonto

Wates, Panjatan Kulon Progo D.I. Jogjakarta Studi Kelayakan - -193.100.000 26.454.700 37.701.330 4.825.770 139.606.193 18.986.442 29.472.419 4.008.249

Kadar Fe 12,8 - 13,7 % F(COG5%) Studi Kelayakan PT Jogja

Mangasa Iron, 2011

14 S. Progo - S. Opak Srandakan, Sanden Bantul D.I. Jogjakarta Eksplorasi Umum 2.011.033 1.186.509 Konsentrat pasir besi endapan pantai,

kadar Fe 59%

DSM, 1996

15 Ds.Popoh dan Perigi,

Pantai Sel.Tulungagung

Campur Darat,

Tanggung Gunung

Tulungagung Jawa Timur Eksplorasi Umum - - 1.100 462 - - - - - - Terdpt pd gumuk sepanjang pantai

Popoh dengan kadar Fe 42%

16 Porong Porong Sidoarjo Jawa Timur Survei Tinjau 46.153.500 1.638.449 - - - - - - - - Dari Lumpur Lapindo, Kadar Fe 3,55

%

KPP Konservasi, 2007

17 Pantai Pasirian sampai

Puger

Pesisiran, Tempeh,

Kunir, Yosowilangun,

Kencong, Gumukmas,

Puger

Lumajang, Jember Jawa Timur Eksplorasi Rinci - - - - - - 700.000 347.900 - - Konsentrat, kadar Fe 49,7 % , Summary 2005, PT. Antam,

tbk, s/d 31 Desember 2005

18 Rejosari Kalidawir Tulungagung Jawa Timur Eksplorasi 253.753 Laporan CV. Sumber Mas,

2012

19 Cidadap Karangnunggal Tasikmalaya Jawa Barat 4.570.000 2.376.400 Kadar Fe total 35% s.d.60% Laporan PT Mina Bandar

Galunggung, 2011

46.153.500 1.638.449 218.808.014 39.623.783 55.038.235 15.546.826 143.308.193 20.880.229 30.502.419 4.532.424J u m l a h

SUMBER DAYA ( ton ) CADANGAN (ton)

KETERANGAN SUMBER DATAHIPOTETIK TERTUNJUK TERUKUR TERKIRA TERBUKTINO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN PROPINSITINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 81: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 81

10.3. Nusa Tenggara

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, endapan pasir besi terdata di

Pulau Lombok dan Sumbawa dengan status sumber daya hipotetik. Di

Pulau Lombok, pasir besi dijumpai di pantai barat dan pantai timur,

sedangkan di Pulau Sumbawa dijumpai di pantai utara dengan perincian

lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya,

cadangan dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.8.

Tabel 10.8 Potensi Pasir besi di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, endapan pasir besi terdata di

Pulau Flores dan Sumba. Di Pulau Flores, pasir besi dijumpai di daerah

pantai selatan Kabupaten Manggarai Timur dan Ende, sedangkan di Pulau

Sumba dijumpai di Kabupaten Sumba Barat dengan perincian lokasi,

kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, cadangan dan

keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.9.

Tabel 10.9 Potensi Pasir besi di Provinsi Nusa Tenggara Timur

1 Tawun, Ds Sekotong Sekotong Lombok Barat Survai Tinjau 7 Kadar Fetotal 63%

2 Pantai Labuhan Haji Selong Lombok Timur Survai Tinjau 200 Kadar Fetotal 59%

3 Pantai Sanggar Sanggar Bima Survei Tinjau 1.328 Fe 1,7 - 12%

4 Pantai Tolokala Kilo Dompu Survei Tinjau 2.745 Fe 1 - 10%

5 Pantai Sowa, Pantai

Tololai, Pantai Wisata

Donggo Bima Survai Tinjau 2.025 Kadar Fe total 64%

6 Pantai Saniang Darat Wera Bima Survai Tinjau 13.828 Kadar Fe Oksida 71%

20.134J u m l a h

SUMBER DAYA HIPOTETIK

KONSENTRAT (ton)NO. LOKASI KECAMATAN KABUPATEN

TINGKAT

PENYELIDIKANKETERANGAN

SUMBER DAYA KONSENTRAT (ton)

TEREKA TERTUNJUK

1 Pantai Selatan

Ende-Phondo

Nangapanda,

Ende

Ende Eksplorasi Umum 568.824 Fe rata-rata 15

2 Wendewa Utara Laratama Sumba Barat Eksplorasi 50.000 Fe2O3 58 - 64 %

3 Patawang Rindi Umalulu Sumba Timur Eksplorasi 50.000 Fe2O3 51 %

4 Nangarawa Borong Manggarai

Timur

Eksplorasi Umum 134.520 Fe total 53,07 %

100.000 703.344

KETERANGAN

J u m l a h

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 82: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 82

Gambar 10.6 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Nusa Tenggara

Page 83: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 83

Tabel 10.10 Potensi Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Nusa Tenggara

BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM1 Tawun, Ds Sekotong Sekotong Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Survai Tinjau 7 4 - - - - Endapan rombakan pantai mutu

belum diketahui, Kadar Fe 63%

2 Pantai Labuhan Haji Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Survai Tinjau 200 118 - - - - Endapan rtombakan pantai, berlapis

tipis, Kadar Fe 59%

3 Pantai Sanggar Sanggar Bima Nusa Tenggara Barat Survei Tinjau 1.328 80 - - - - Fe 1,7 - 12% Kanwil DPE NTB, 1994

4 Pantai Tolokala Kilo Dompu Nusa Tenggara Barat Survei Tinjau 2.745 137 - - - - Fe 1 - 10% Kanwil DPE NTB, 1994

5 Pantai Sowa, Pantai

Tololai, Pantai Wisata

Donggo Bima Nusa Tenggara Barat Survai Tinjau 2.025 1.355 - - - - Endapan panta lapisan tipis Mutu

belum diketahui, Kadar Fe 64%

6 Pantai Saniang Darat Wera Bima Nusa Tenggara Barat Survai Tinjau 13.828 1.381 - - - - Endapan rombakan pantai lapisan

tipis, Kadar Fe Oksida 71%

7 Pantai Selatan Ende-

Phondo

Nangapanda, Ende Ende Nusa Tenggara Timur Eksplorasi Umum - - - - 568.824 85.324 Endapan Pantaidan dengan kadar

rata-rata 15 % Fe mineral ikutan

Titan

DSM, Eksplorasi Logam Besi

di Pesisir Selatan kab. Ende.

NTT

8 Wendewa Utara Laratama Sumba Barat Nusa Tenggara Timur Eksplorasi - - 50.000 30.500 - - Fe2O3 58 - 64 % DIM 2004

9 Patawang Rindi Umalulu Sumba Timur Nusa Tenggara Timur Eksplorasi - - 50.000 25.500 - - Fe2O3 51 % DIM 2004

10 Nangarawa Kota Komba Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur Ekspolrasi Umum 134.520 71.390 Kadar Fe Total 53,07% PSDG, Laporan Eksplorasi

Pasir Besi Kabupaten

Manggarai, 2006

20.134 3.076 100.000 56.000 703.344 156.713J u m l a h

SUMBER DAYA ( ton )

KETERANGAN SUMBER DATAHIPOTETIK TEREKA TERTUNJUKNO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN PROPINSITINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 84: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 84

10.4. Pulau Sulawesi

Potensi pasir besi di Pulau Sulawesi dijumpai di Provinsi Sulawesi

Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dengan

tingkat penyelidikan survei tinjau sampai dengan eksplorasi umum.

Di Provinsi Sulawesi Selatan, endapan pasir besi terdata di 3

kabupaten, yaitu Kabupaten Jeneponto, Selayar dan Takalar dengan

perincian lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber

daya, dan keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.11.

Tabel 10.11 Potensi Pasir besi di Provinsi Sulawesi Selatan

Di Provinsi Sulawesi Barat, endapan pasir besi hanya terdata di 1

lokasi yang merupakan hasil kegiatan Prospeksi Mineral Logam di

Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Pusat Sumber Daya Geologi

Tahun 2010, yaitu di daerah Paku Kecamatan Binuang dengan sumber

daya konsentrat hipotetik 2.088.000 ton dan kadar Fe 5,6 sampai dengan

5,9%.

Di Provinsi Sulawesi Tengah, endapan pasir besi juga hanya terdata

di 1 lokasi yaitu di Pantai Kola Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten

Morowali dengan sumber daya tereka konsentrat 355331 ton dan kadar

Fe2O3 23,7-28,7%.

Potensi endapan pasir besi di Sulawesi Utara seluruhnya merupakan

hasil kegiatan Inventarisasi Pasir Besi Pusat Sumber Daya Geologi Tahun

2006 dan tahun 2007 dengan perincian lokasi, kecamatan, kabupaten,

SUMBER DAYA KONSENTRAT (ton)

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK

1 Pabiringa Binamu Jeneponto Eksplorasi Umum - 7.809

2 Kampala Arungkeke Jeneponto Eksplorasi Umum 19.695

3 Bulo-bulo Arungkeke Jeneponto Eksplorasi Umum 72.406

4 Punagaya Arungkeke Jeneponto Eksplorasi Umum 20.103

5 Parapungta Galesong

Selatan

Takalar Survei Tinjau 2.865.000 - - Fe total 40%

6 Batubatu-

Bontosunggu

Galesong Utara Takalar Prospeksi - 1.984.000 - Fe2O3 17%, FeO 16%

7 Bontokonan-

Bontomaru

Galesong

Selatan

Takalar Prospeksi - 2.865.000 - Fe2O3 7,5%, FeO

6,7%

8 TanahJampea Pasimasungu Selayar Survei Tinjau 37.500 - - Fe total 43%

2.902.500 4.849.000 120.013

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN KETERANGAN

Fe total 45,48%

J u m l a h

TINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 85: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 85

tingkat penyelidikan, sumber daya, cadangan dan keterangan kandungan

besi tercantum dalam tabel 10.12.

Tabel 10.12 Potensi Pasir besi di Provinsi Sulawesi Utara

HIPOTETIK TERTUNJUK

1 Poigar Tenga Bolaang

Mongondow

Survei Tinjau 4.955.543 Kadar Fe 42.04 %

2 Lolan Poigar Bolaang

Mongondow

Survei Tinjau 11.724.893 Kadar Fe 45.73 %

3 Lolak Lolak Bolaang

Mongondow

Survei Tinjau 65.613.563 Kadar Fe 53.44 %

4 Bintauna Bintauna Bolaang

Mongondow

Survei Tinjau 16.321.692 Kadar Fe 36.28 %

5 Kotabunan Kotabunan Bolaang

Mongondow

Survei Tinjau 20.168.974 Kadar Fe 43,49 %

6 Teling Tombariri Minahasa Survei Tinjau 4.131.374 Kadar Fe 10.37 %

7 Sidate Tenga Minahasa

Selatan

Survei Tinjau 5.716.151 Kadar Fe 31.30 %

8 Belang Belang-

Posumaen

Minahasa

Selatan

Eksplorasi Umum 425.986 Fe total 30 ~ 40 %.

128.632.190 425.986

KETERANGANSUMBER DAYA KONSENTRAT (ton)

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

J u m l a h

Page 86: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 86

Gambar 10.7 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Sulawesi

Page 87: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 87

Tabel 10.13 Potensi Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Pulau Sulawesi SUMBER DAYA ( ton )

BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM1 Pabiringa Binamu Jeneponto Sulawesi Selatan Eksplorasi Umum - - 7.809 3.552

2 Kampala Arungkeke Jeneponto Sulawesi Selatan Eksplorasi Umum 19.695 8.957

3 Bulo-bulo Arungkeke Jeneponto Sulawesi Selatan Eksplorasi Umum 72.406 32.930

4 Punagaya Arungkeke Jeneponto Sulawesi Selatan Eksplorasi Umum 20.103 9.143

5 Parapungta Galesong Selatan Takalar Sulawesi Selatan Survei Tinjau 2.865.000 1.146.000 - - - - Pasir besi Endapan Pantai, kadar Fe

40%

6 Batubatu-Bontosunggu Galesong Utara Takalar Sulawesi Selatan Prospeksi - - 1.984.000 317.440 - - Fe2O3 17%, FeO 16% Darwis, 1993, Kanwil DPE,

Sulsel

7 Bontokonan-Bontomaru Galesong Selatan Takalar Sulawesi Selatan Prospeksi - - 2.865.000 191.955 - - Fe2O3 7,5%, FeO 6,7% Darwis, 1993, Kanwil DPE,

Sulsel

8 Tanah Jampea Pasimasungu Selayar Sulawesi Selatan Survei Tinjau 37.500 16.125 - - - - Pasir besi Endapan Pantai, kadar Fe

43%

9 Paku Binuang Polewali Mandar Sulawesi Barat Survei Tinjau 2.088.000 123.192 Pasir besi Endapan Pantai, kadar Fe

5,6 - 5,9%

Laporan Prospeksi Mineral

Logam di Kabupaten Polewali

Mandar, Sulawesi Barat, 2010,

PSDG

10 Pantai Kola Bungku Tengah Morowali Sulawesi Tengah Prospeksi - - 355.331 88.833 - - Bijih Fe2O3 23,7-28,7% dan mineral

ikutan Khrom,Titan

11 Poigar Tenga Bolaang

Mongondow

Sulawesi Utara Survei Tinjau 4.955.543 2.083.310 - - - - Kadar Fe 42.04 %

12 Lolan Poigar Bolaang

Mongondow

Sulawesi Utara Survei Tinjau 11.724.893 5.361.794 - - - - Kadar Fe 45.73 %

13 Lolak Lolak Bolaang

Mongondow

Sulawesi Utara Survei Tinjau 65.613.563 35.063.888 - - - - Kadar Fe 53.44 %

14 Bintauna Bintauna Bolaang

Mongondow

Sulawesi Utara Survei Tinjau 16.321.692 5.921.510 - - - - Kadar Fe 36.28 %

15 Kotabunan Kotabunan Bolaang

Mongondow

Sulawesi Utara Survei Tinjau 20.168.974 8.771.487 - - - - Kadar Fe 43,49 %

16 Teling Tombariri Minahasa Sulawesi Utara Survei Tinjau 4.131.374 428.423 - - - - Kadar Fe 10.37 %

17 Sidate Tenga Minahasa Selatan Sulawesi Utara Survei Tinjau 5.716.151 1.789.155 - - - - Kadar Fe 31.30 %

18 Belang Belang-Posumaen Minahasa Selatan Sulawesi Utara Eksplorasi Umum - - - - 425.986 149.095 Fe total 30 ~ 40 % . Franklin, dkk, 2007, Pusat

Sumber Daya Geologi

133.622.690 60.704.884 5.204.331 598.228 545.999 203.677J u m l a h

Konsentrat Pasir besi Endapan Pantai,

kadar Fe 45,48%

Laporan Eksplorasi Umum

Pasir Besi, 2008, PMG

Inventarisasi Endapan

Pasirbesi di Sulawesi Utara

(Hotma S; dkk)

KETERANGAN SUMBER DATAHIPOTETIK TEREKA TERTUNJUKNO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN PROPINSITINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 88: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 88

10.5. Kepulauan Maluku

Potensi pasir besi di daerah Maluku hanya terdata di Kabupaten

Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan perincian lokasi,

kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, dan keterangan

kandungan besi tercantum dalam tabel 10.14.

Tabel 10.14 Potensi Pasir besi di Provinsi Halmahera Utara

TEREKA TERTUNJU TERUKUR

1 Towil Maba Halmahera

Timur

Eksplorasi Umum 246.000 Kadar Fe 55%

2 Ake Aru - Ake

Pasowani

Galela Utara Halmahera

Utara

Eksplorasi Umum 519.899 Fetotal antara 51,98% -

62,73%

3 Jangailulu Loloda Halmahera

Utara

Eksplorasi 550.000.000 Kadar Fe total 52,94%

4 Loloda Utara Loloda Halmahera

Utara

Eksplorasi 30.517.221 Kadar Fe total 51% s.d.

55%

30.517.221 765.899 550.000.000

SUMBER DAYA KONSENTRAT (ton)NO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN

TINGKAT

PENYELIDIKANKETERANGAN

J u m l a h

Page 89: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 89

Gambar 10.8 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Maluku

Page 90: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 90

Tabel 10.15 Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Maluku

Jumlah Sumber Daya Pulau Sulawesi dan Maluku sebesar 1,073,754,174 ton

SUMBER DAYA ( ton )

BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM1 Towil Maba Halmahera Timur Maluku Utara Eksplorasi Umum - - 246.000 135.300 - - Kadar Fe 55%

2 Ake Aru - Ake

Pasowani

Galela Utara Halmahera Utara Maluku Utara Eksplorasi Umum - - 519.899 285.944 - - Kandungan Fetotal berkisar

antara 51,98% - 62,73%,

untuk kandungan TiO2

maksimal 9,26% .

Laporan Eksplorasi Pasir Besi

di daerah Kecamatan Galela

Utara, Kab. Halmahera Timur,

Prop. Maluku Utara (Pusat

Sumber Daya Geologi)

3 Jangailulu Loloda Halmahera Utara Maluku Utara Eksplorasi 550.000.000 291.170.000 Kadar Fe total 52,94% Laporan PT. Karunia Mitra

Abadi, 2012

4 Loloda Utara Loloda Halmahera Utara Maluku Utara Eksplorasi 30.517.221 15.868.955 Kadar Fe total 51% s.d. 55% Laporan PT Amo Ngajama,

2010

30.517.221 15.868.955 765.899 421.244 550.000.000 291.170.000J u m l a h

KETERANGAN SUMBER DATATEREKA TERTUNJUK TERUKURNO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN PROPINSITINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 91: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 91

10.5. Pulau Papua

Data potensi pasir besi di Papua tercatat 4 lokasi, yaitu 3 lokasi di

Kabupaten Sarmi yang merupakan wilayah Kontrak Karya PT. Kumamba

Mining dan 1 lokasi di Kabupaten Mimika yang merupakan hasil pendataan

Pusat Sumber Daya Geologi di daerah tailing PT. Freeport. Perincian

lokasi, kecamatan, kabupaten, tingkat penyelidikan, sumber daya, dan

keterangan kandungan besi tercantum dalam tabel 10.16.

Tabel 10.16 Potensi Pasir besi di Pulau Papua

NO LOKASI KECAMATAN KABUPATENTINGKAT

PENYELIDIKAN

SUMBER DAYA KONSENTRAT

TEREKA (ton)KETERANGAN

1 Verkame Pantai Barat Sarmi Eksplorasi 200.400.000 Magnetit High Titanium

2 Dabe - Nengke Tor Atas Sarmi Eksplorasi 206.550.000 Magnetit High Iron

3 Wiru Bonggo Sarmi Eksplorasi 199.900.000 Magnetit Mixed

4 Timika Mimika Timur Mimika Eksplorasi 465.000.000 Tailing PT. Freeport,

kadar Fe 8,92 kg/m3.

1.071.850.000J u m l a h

Page 92: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 92

Gambar 10.9 Peta Potensi Pasir Besi Pulau Papua

Page 93: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 93

Tabel 10.17 Potensi Sumber Daya dan Cadangan Pasir Besi di Papua

BIJIH LOGAM1 Verkame Pantai Barat Sarmi Papua Eksplorasi 200.400.000 1.002.000 Magnetit High Titanium

2 Dabe - Nengke Tor Atas Sarmi Papua Eksplorasi 206.550.000 6.196.500 Magnetit High Iron

3 Wiru Bonggo Sarmi Papua Eksplorasi 199.900.000 4.997.500 Magnetit Mixed

4 Timika Mimika Timur Mimika Papua Prospeksi 465.000.000 1.659.120 Tailing PT. Freeport, kadar Fe 8,92

kg/m3.

KPP Konservasi PSDG, 2007

1.071.850.000 13.855.120J u m l a h

SUMBER DAYA ( ton )

RKAB 2009, PT. Kumamba

Mining

KETERANGAN SUMBER DATATEREKANO LOKASI KECAMATAN KABUPATEN PROPINSITINGKAT

PENYELIDIKAN

Page 94: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 94

10.6 Data Produksi Pasir Besi Indonesia

Produksi pasir besi di Indonesia tidak begitu besar bila di bandingkan dengan sumber daya yang dimiliki. Hingga tahun 2013 Indonesia telah memproduksi pasir besi sekitar 19.000.000 ton (Tabel 10.18).

Tabel 10.18 Produksi Pasir Besi Indonesia, 1996-2013

Tahun Pasir Besi

(ton)

1996 425.101

1997 516.403

1998 509.978

1999 502.198

2000 420.418

2001 440.648

2002 190.946

2003 245.911

2004 79.635

2005 87.940

2006 84.954

2007 84.371

2008 4.455.259

2009 4.561.059

2010 8.975.507

2011 r) 11.814.544

2012 *) 11.545.752

2013 **) 19.000.000

Keterangan:

Sumber: Publikasi Statistik Pertambangan Non Minyak dan

Gas Bumi

*) Angka Sementara **) Sumber : Direktur Jenderal Mineral dan Batubara –

KESDM r) Revisi

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=10&notab=3

Page 95: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 95

Gambar 10.10 Grafik Produksi Pasir Besi Indonesia 1996 - 2013

10.7 Lokasi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Pasir Besi di Indonesia

Menurut data Ijin Usaha Pertambangan (IUP) status tahun 2013 dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, IUP Pasir Besi di Indonesia berjumlah 225 IUP dengan status kegiatan dari Eksplorasi sampai Operasi Produksi. IUP pasir besi terbanyak berada di pesisir selatan pulau Jawa.

10.7.1 IUP Pasir Besi Pulau Sumatera dan Sekitarnya IUP Pasir Besi di Pulau Sumatera terdapat 27 lokasi yang tersebar di

beberapa provinsi yaitu Provinsi Aceh 3 lokasi, Sumatera Utara 1 lokasi, Sumatera Barat 4 lokasi, Lampung 7 lokasi dan terbanyak di Provinsi Bengkulu sebanyak 12 lokasi.

Page 96: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 96

Gambar 10.11 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Aceh

Gambar 10.12 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat

Page 97: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 97

Gambar 10.13 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Bengkulu

Gambar 10.14 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Lampung

Page 98: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 98

Tabel 10.19 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Pulau Sumatera

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUBATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 SAMANA CITRA AGUNG

ACEH ACEH BESAR KEC. SEULIMEUM, ACEH BESAR

360 TAHUN 2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 120,6

2 GLEE RINDER PRATAMA

ACEH PIDIE KEC. MUARA TIGA, KAB. PIDIE

38 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 48,02 09APR001

3 GANESHA INDO JAYA

ACEH BIREUEN GANDAPURA, JANGKA DAN KUTA BLANG

540/041/2012

EKSPLORASI IUP 10000 012JAP002

4 QUANTUM MULTI MINERAL

SUMATERA UTARA

MANDAILING NATAL

DESA KUALA BATAHAN, TOMPET,PARTEMUAN

DAN SEKITARNYA, KEC.BATAHAN

540/347.A/K/2010

EKSPLORASI IUP 13720 00 IUP.078

5 SUNUR SUMBER REJEKI

SUMATERA BARAT

AGAM

JORONG DURIAN KAPEH, NAGARI TIKU UTARA, KEC. TANJUNG MUTIARA, KAB. AGAM

548 TAHUN 2009

EKSPLORASI IUP 354

6 MINANG MINING MAKAO

SUMATERA BARAT

SUMATERA BARAT PROV

KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

544-235-2011

EKSPLORASI IUP 30000

7 ANDALAS MINANG

MALINDO

SUMATERA

BARAT AGAM

JORONG DURIAN KAPEH, NAGARI TIKU

UTARA, KEC. TANJUNG MUTIARA, KAB. AGAM

301

TAHUN 2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 196

8 GALIAN ENDAPAN

BUANA

SUMATERA

BARAT AGAM

JORONG LABUHAN, NAGARI TIKU V JORONG, KEC.

TANJUNG MUTIARA, KAB. AGAM

493 TAHUN

2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 190

9 DAFASSANUR UTAMA

BENGKULU BENGKULU UTARA

KEC.BATIK NAU, LAIS, AIR BESI DAN NAPAL, BENGKULU UTARA

221 TAHUN 2011

EKSPLORASI IUP 13940 KWBU.011-005

Page 99: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 99

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUBATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

10 INTERMITRA SELARAS UNGGUL

BENGKULU SELUMA

DESA PENAGO I DAN TALANG KABU, KEC. ILIR TAGO, KAB. SELUMA

275 TAHUN

2010

EKSPLORASI IUP 5267,94

SL. 08 DES. 035

11 BELINDO INTI ALAM

BENGKULU SELUMA

DESA PASAR SELUMA, KEC. SELUMA SELATAN, KAB. SELUMA

273 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 3645 04 MIP. 013

12 PUGUK SAKTI PERMAI

BENGKULU SELUMA

DESA PASAR SELUMA DAN PURBOSARI, KEC. SELUMA BARAT, KAB. SELUMA

283 TAHUN 2010

EKSPLORASI IUP 1918,4

KW. 04 MIP. 015

13 BEJANA INTI ALAM BENGKULU SELUMA

DESA PEMATANG

RIDING, GENTING JUAR, DAN KETAPANG BARU, KAB. SELUMA

276

TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 5370 04 APP. 005

14 BELINDO INTI ALAM

BENGKULU SELUMA DESA PASAR NGALAM, KEC. AIR PERIUKAN,

KAB. SELUMA

274 TAHUN

2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 2156 04 MIP 017

15 FAMIATERDIO NAGARA

BENGKULU SELUMA

DESA RAWA INDAH, DESA PENAGO BARU, KEC. ILIR TALO, KAB. SELUMA

271 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 3645 05 FRP 020

16 BENGKULU MEGA STEEL

BENGKULU KAUR

DESA PASAR BARU DAN TEBING RAMBUTAN, KEC. NASAL, KAB. KAUR

151.B TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 58,66

17 FAMINGLEVTO

BAKTIABADI BENGKULU SELUMA

DESA PASAR SELUMA KEC. SELUMA

SELATAN, KAB. SELUMA

467 TAHUN

2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 168

SL. 08 DES

036

18 BUKIT RESOURCES

BENGKULU KAUR

386 TAHUN 2010

EKSPLORASI IUP 1482

Page 100: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 100

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUBATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

19 SELO MORO BANYU ARTO

BENGKULU KAUR KEC NASAL 283A TAHUN 2010

EKSPLORASI IUP 1163

20 JEMBAR AGRO LESTARI

BENGKULU KAUR KEC. NASAL 630 TAHUN 2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 197

21 ANINDYA MITRA INTERNASIONAL

LAMPUNG LAMPUNG BARAT

PEKON PAGAR DALAM, KEC.LEMONG, LAMPUNG BARAT

B/154.A/KPTS/06/2008

EKSPLORASI KP 5

22 TOP MINERAL INDONESIA

LAMPUNG LAMPUNG BARAT

DESA BANDAR PUGUNG, KEC.LEMONG,LAMPUNG BARAT

B/198.A/KPTS/II.11/2009

EKSPLORASI IUP 19,18 180101200901003

23 MURNI TRI MUSTIKA GASIRTUB

LAMPUNG TANGGAMUS DESA BADAK, KEC LIMAU, KAB TANGGAMUS

B.275/37/12/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 19,12 180201201002023

24 TOP MINERAL INDONESIA

LAMPUNG LAMPUNG BARAT

DESA BAMBANG, KEC.LEMONG,

KAB.LAMPUNG BARAT

B/204.A/KPTS/II.11/2

009

EKSPLORASI IUP 29,88 180101200901001

25 WAHANA BUMI SELATAN

LAMPUNG LAMPUNG SELATAN

RAJABASA 503.540/08/KP/III.6/2008

OPERASI PRODUKSI

KP 711

26 TOP MINERAL INDONESIA

LAMPUNG LAMPUNG BARAT

DESA MALAYA,

KEC.LEMONG, KAB.LAMPUNG BARAT

B/203.A/K

PTS/II.11/2009

OPERASI PRODUKSI

IUP 14,61 180101200902001

27 TOP MINERAL INDONESIA

LAMPUNG LAMPUNG BARAT

DESA PAGAR DALAM, KEC. LEMONG, LAMPUNG BARAT

B/199.A/KPTS/II.11/2009

EKSPLORASI IUP 24,09 180101200901002

Page 101: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 101

10.7.2 IUP Pasir Besi Pulau Jawa

Pulau Jawa memiliki jumlah lokasi IUP Pasir Besi terbanyak di Indonesia yaitu 123 IUP yang seluruhnya tersebar di pesisir pantai selatan. 2 IUP berada di Provinsi Banten, 52 IUP berada di Provinsi Jawa Barat, 1 IUP di DI Yogyakarta, 40 IUP di Jawa Tengah dan Jawa Timur 30 IUP.

Gambar 10.15 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Banten

Page 102: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 102

Gambar 10.16 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Jawa Barat

Gambar 10.17 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Jawa Tengah

Page 103: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 103

Gambar 10.18 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Yogyakarta

Gambar 10.19 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Jawa Timur

Page 104: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 104

Tabel 10.20 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Pulau Jawa

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 TELUK SEMAKA LAMPUNG

BANTEN PANDEGLANG

KEC. CIMANGGU KAB.PANDEGLANG

503/KEP.01 BPPT/2011

EKSPLORASI

IUP 10

2 SUKAWARIS 1 BANTEN PANDEGLANG

KAMP. CIJAMBU, DESA SUKAWARIS, KEC. CIKEUSIK, PANDEGLANG

503.KEP.07-BPPT/2012

EKSPLOITASI

IPR 5

3 MARVELZON INDONESIA

JAWA BARAT

CIAMIS CIAMIS 540/KPTS.28-HUK/2004

EKSPLOITASI

KP 10000

4

USAHA PERTAMBANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

SUKASARI RANCAMAMBO, DESA CIKAWUNGADING, KEC.CIPATUJAH,

TASIKMALAYA

540/KEP.181/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 12

5 ADIGUNA USAHA SEMESTA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

BANTARPARI DESA SINDANGJAYA, KEC.CIKALONG, KAB.TASIKMALAYA

540/KEP.178/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 42

6 SUMBER SURYADAYA PRIMA

JAWA BARAT

SUKABUMI KEC. TEGALBULUED, KAB. SUKABUMI

503.8/4219-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 756,1

7 METRO GLOBAL SYSTEM

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA MANDALA JAYA, KEC.CIKALONG,

TASIKMALAYA

540/KEP.38/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,8

8 MITRA INVESTASI ARTAPERDANA

JAWA BARAT

SUKABUMI DESA CIBITUNG, KEC. CIBITUNG, KAB. SUKABUMI

503.8/4217-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 25,12

9 MEGAH CIPTA

SAWARGITAMAS

JAWA

BARAT

TASIKMALAY

A

DESA SINDANGJAYA, KALAPAGENEP,

KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.176/DIS

TAMBEN/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 182,2

10 PUTRA MANDIRI ABADI

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIKAWUGADING, KEC. CIPATUJAH, TASIKMALAYA

540/KEP.59/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 0,84

Page 105: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 105

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

11 MEGATOP INTISELARAS

JAWA BARAT

CIANJUR KEC. AGRABINTA 503/TMB.1926/DPSDA.P

OPERASI PRODUKSI

IUP 5000

12

ADIGUNA

USAHA SEMESTA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

SONDONGWANGI, DESA SINDANGJAYA, KEC.CIKALONG, KAB.TASIKMALAYA

540/KEP.177/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 43

13 MINERAL GENERAL

RESOURCES

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIHERAS, KEC.CIPATUJAH,

TASIK,ALAYA

540/KEP.185/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 140

14 SUMBER SURYADAYA PRIMA

JAWA BARAT

SUKABUMI KEC. SIMPENAN, KAB. SUKABUMI

503.8/4220-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 44,14

15

BUMI PERTIWI

MAKMUR SEJAHTERA

JAWA BARAT

SUKABUMI

LEPAS PANTAI KEC.

CIBITUNG DAN KEC. TEGALBULUED, KAB. SUKABUMI

503.8/2051-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 2167,6

16 TIRTA MINING KAHURIPAN

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIMANUK, KEC. CIKALONG TASIKMALAYA

540/KEP.73/DISTAMBEN/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,7

17 INDOMINERAL MULTI PRATAMA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA MANDALAJAYA, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.41/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,5

18 NUSAMBADHA PRATAMA IS

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

KARANGNUNGGAL 540/KEP.05/DISTAMBEN/2009

OPERASI PRODUKSI

IUP 505

19 PUTERA CIANDUM MINING

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIANDUM, KEC.CIPATUJAH, TASIKMALAYA

540/KEP.186/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 77

20 GENERAL MINERAL RESOURCES

JAWA BARAT

CIAMIS CIMERAK 540/04/BPPT.03/2011

EKSPLORASI

IUP 10300

21 PUTERA CIWULAN MINING

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIDADAP, KEC. KARANGNUNGGAL, TASIKMALAYA

540/KEP.211/DISTAMBEN/2011

EKSPLORASI

IUP 210,5

22 MINA BANDAR

GALUNGGUNG

JAWA

BARAT

TASIKMALAY

A

MUARA SUNGAI CIWULAN-MANGKABAYA,

DESA CIDADAP-

540/KEP.183/DIS

TAMBEN/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 400

Page 106: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 106

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

MANDALAJAYA, KEC.KARANGMANUNGGAL-CIKALONG TASIKMALAYA

23 MULTI MAKMUR MARGOS

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIANDUM, KEC.CIPATUJAH, TASIKMALAYA

540/KEP.182/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 15

24 PUTRA MANDIRI

ABADI

JAWA

BARAT

TASIKMALAY

A

DESA CIHERAS,

KEC.CIPATUJAH, TASIKMALAYA

540/KEP.43/DIST

AMBEN/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 4,7

25 WIJAYA NIAGA BAKTI

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA MANDALAJAYA, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.52/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,7

26 SUMBER BUMI TASIK

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

540/KEP.41/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 14006

27 KHO TJIAN KWANG (EDDY.S)

JAWA BARAT

SUKABUMI

SUNGAI KARANG BOLONG DESA SUKATANI KEC. SURADE, KAB. SUKABUMI

503.8/2488-DPTPM/2009

OPERASI PRODUKSI

IUP 3

28 INDO ASIA KUNYU MINING

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA KALAPAGENEP, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.68/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,801

29 PANCA SAKTI UTAMA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIMANUK , KEC.CIKALONG,

TASIKMALAYA

540/KEP.042/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,7

30

PERUSDA ANEKA TAMBANG DAN ENERGI

(PD.ATE)

JAWA BARAT

SUKABUMI TEGALBULUED, KAB. SUKABUMI

503.8/7737-BPPT/2010

EKSPLORASI

IUP 158

31 ASGARINDO PRIMA UTAMA

JAWA BARAT

GARUT PAMEUNGPEUK & CIBALONG

540/2514.A/SDAP/XII/2009

EKSPLORASI

IUP 2160

32 BUMI PERTIWI MAKMUR

SEJAHTERA

JAWA

BARAT SUKABUMI

LEPAS PANTAI KEC. CIBITUNG DAN KEC.

TEGALBULUED, KAB.

503.8/2053-

BPPT/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 51,66

Page 107: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 107

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

SUKABUMI

33 GALUH BAHARI LESTARI

JAWA BARAT

CIAMIS

DESA LEGOKJAWA, DESA

MASAWAH, KEC. CIMERAK, KAB. CIAMIS

540/003/BPPT.03/2011

EKSPLORASI

IUP 756 32

34 ANUGRAH SUMBER ALAM

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA CIANDUM,KEC.CIPATUJAH, TASIKMALAYA

540/KEP.51/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 2

35 INDO SINORANG RESOURCES

JAWA BARAT

CIAMIS WILAYAH LEPAS PANTAI, KEC. CIMERAK, KAB. CIAMIS

540/001/BPPT.03/2011

EKSPLORASI

IUP 10010 32

36 MEGAH CIPTA SAWARGITAMAS

JAWA BARAT

GARUT

KEC. CARINGIN, BUNGBULANG, MEKARMUKTI, DAN

CIKELET, KAB. GARUT

540/2254.A/SDAP/XI/2009

EKSPLORASI

IUP 3900

37 ASGARINDO PRIMA UTAMA

JAWA BARAT

GARUT CIBALONG 540/KEP. 494-SDAP/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 140

38 JASSMAS JAWA

BARAT

TASIKMALAY

A

DESA CIKAWUNGADING, KEC.CIPATUJAH,

TASIKMALAYA

540/KEP.180/DIS

TAMBEN/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 14,1

39 BUMI PERTIWI MAKMUR SEJAHTERA

JAWA BARAT

SUKABUMI

LEPAS PANTAI KEC. CIBITUNG DAN KEC. TEGALBULUED, KAB. SUKABUMI

503.8/2052-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 2632,5

40 SUMBER SURYADAYA PRIMA

JAWA BARAT

SUKABUMI KEC. CIBITUNG, KAB. SUKABUMI

503.8/4218-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 212,3

41 INDO ASIA

KUNYU MINING

JAWA

BARAT

TASIKMALAY

A

DESA SINDANGJAYA, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.54/DIST

AMBEN/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 4,85

42 MUSTIKA PRATAMA

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

BLOK BURUJUL, DESA CIMANUK, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.44/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,6

Page 108: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 108

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

43 PUTERA SULUNG BUBUJUNG

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

CIPATUJAH 540/KEP.210/DISTAMBEN/2011

EKSPLORASI

IUP 155

44 ANUGRAH LESTARI ALAM

JAWA BARAT

CIANJUR DESA TERSEBAR, KEC. SINDANGBARANG, KAB. CIANJUR

503/TMB.2440/DPSDA&P

OPERASI PRODUKSI

IUP 187,5

45 TIGER ROOT JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA MANDALAJAYA, KEC.CIKALONG

TASIKMALAYA

540/KEP.184/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 156

46 BERLIAN CAHAYA AGUNG

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA SINDANGJAYA. KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.55/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4

47 CAKRA BUANA JAWA BARAT

CIAMIS

DESA LEGOKJAWA, DESA

KERTAMUKTI, DESA CIPARANTI, KEC. CIMERAK, KAB. CIAMIS

540/002/BPPT.03/2011

EKSPLORASI

IUP 1262 32

48 INDO ASIA KUNYU MINING

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA KOLOT, KALAPAGENEP, KEC.CIKALONG, TASIKMALAYA

540/KEP.47/DISRAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,5

49 INDO ASIA KUNYU MINING

JAWA BARAT

TASIKMALAYA

DESA SINDANGJAYA, KEC.CIKOLONG, TASIKMALAYA

540/KEP.39/DISTAMBEN/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,9

50 ASGARINDO

PRIMA UTAMA

JAWA

BARAT GARUT PAMEUNGPEUK

540/KEP. 493-

SDAP/2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 200

51 KARYA SAKTI PURNAMA

JAWA BARAT

SUKABUMI DESA CIBITUNG, KEC. CIBITUNG, KAB. SUKABUMI

503.8/4215-BPPT/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 43

52 MEGATOP

INTISELARAS

JAWA

BARAT CIANJUR

KEC. CIDAUN, KEC.

SINDANGBARANG, KEC. AGRABINTA

503/TMB.2046/DP

SDA.P

EKSPLORA

SI IUP 15000

53 GUCI MAS NUSANTARA

JAWA TENGAH

JEPARA DS. BANDUNGHARJO, KEC. DONOROJO

540/002/IUP-OP/BPPT/IV/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 14,39

54 BANGUN REDJA

PERKASA

JAWA

TENGAH CILACAP

DESA WLAHAR DAN

BUNTON, KEC. ADIPALA, 545/0347/19/2012

OPERASI

PRODUKSI IUP 188,7

KW.12.FE

L.05.046-

Page 109: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 109

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

KAB. CILACAP CP

55 DJEMAKIR HADI SUMARNO

JAWA TENGAH

CILACAP

DESA WIDARAPAYUNG

WETAN, KEC. BINANGUN, KAB. CILACAP

545/996/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,94 KW.10APL012-CP

56 SERANDIL MAKMUR

JAWA TENGAH

CILACAP DESA WELAHAN WETAN, KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/1900/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 30 KW.09OKP.080-CP

57 TUNAS SEJATI MANDIRI

JAWA TENGAH

CILACAP DESA PEDANGSONG DAN GLEMPANGPASIR, KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/3205/25/2010 EKSPLORASI

IUP 50 KW.10.NPL023-CP

58 JATI KUSUMA JAWA TENGAH

CILACAP DESA PAGUBUGAN KULON, KEC.BINANGUN

545/960/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 68 KW11MEL621CP

59 BHINEKA BUMI JAWA TENGAH

CILACAP

DESA SIDAURIP, PAGUBUGAN KULON,KE. BINANGUN, KAB. CILACAP

545/0727/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 54 KW.11.MEL.6-21-CP

60 SUKAINAH JAWA

TENGAH CILACAP

SUNGAI TIPAR, DESA KARANGBENDA , KEC.

ADIPALA, KAB.CILACAP

545/966/25/2010 OPERASI

PRODUKSI IUP 0,95

KW10APL

004CP

61 ALAM MINERAL LESTARI

JAWA TENGAH

JEPARA

DS. BANDUNGHARJO, DS. BANYUMANIS, DS. UJUNGWATU, KEC. DONOROJO

540/001/IUP-EKSPLR/BPPT/IV/2010

EKSPLORASI

IUP 200

62 MAJU SETIA JAWA TENGAH

CILACAP DESA SLARANG, KEC. KESUGIHAN, KAB. CILACAP

545/2013/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 12

63 AGUS BAYU SETIYAWAN

JAWA TENGAH

CILACAP DESA WIDARAPAYUNG WETAN, KEC BINANGUN

545/998/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95 10APL008-CP

64 BHINEKA BUMI JAWA

TENGAH CILACAP

DESA WELAHAN, KEC.

ADIPALA, KAB. CILACAP 545/1032/19/2011

OPERASI

PRODUKSI IUP 47,6

KW.11.JN

L.539-CP

65 BHINEKA BUMI JAWA TENGAH

CILACAP DESA WELAHAN WETAN, KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/537/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 100 KW..08JAP054-CP

Page 110: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 110

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

66 INDRIANTI JAWA TENGAH

CILACAP

DESA WIDARAPAYUNG KULON DAN SIDAYU, KEC. BINANGUN, KAB. CILACAP

545/993/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,96

67 DAVID WIJAYA SASMITA

JAWA TENGAH

CILACAP DESA WIDARAPAYUNG WETAN, KEC.BINANGUN, KAB.CILACAP

545/995/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,96 KW.10APL009-CP

68 SUKAINAH JAWA

TENGAH CILACAP

SUNGAI SERAYU, DESA

SLARANG, KEC. KESUGIHAN, CILACAP

545/2084/25/2010 OPERASI

PRODUKSI IUP 0,38

KW.10.JL

L017-CP

69

MITRA

NIAGATAMA CEMERLANG

JAWA

TENGAH KEBUMEN

DESA WIROMARTAN, LEMBUPURWO, TLOGOPRAGOTO,

TLOGODEPOK, MIRIT DAN DESA MIRITPETIKUSAN KEC. MIRIT, KAB. KEBUMEN

503/001/KEP/201

1

OPERASI

PRODUKSI IUP 984,79

70 HARUM INDO MINERAL

JAWA TENGAH

CILACAP DESA GLEMPANGPASIR, KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/4103/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 45,53 KW.10.DSL024-CP

71 KARWAN JAWA TENGAH

CILACAP DESA KARANGBENDA,KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/2809/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,72 KW.10.SPL020-CP

72 DAVID WIJAYA SASMITA

JAWA TENGAH

CILACAP

DESA WIDARAPAYUNG

WETAN, KEC.BINANGUN, KAB.CILACAP

545/994/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,94

73 BANIYAH JAWA TENGAH

CILACAP

DESA WIDARAPAYUNG KULON DAN SIDAYU, KEC. BINANGUN, KAB.

CILACAP

545/999/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,97 KW.10.APL006-CP

74 SERANDIL MAKMUR

JAWA TENGAH

CILACAP DESA BUNTON, KEC.ADIPALA

545/979/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 6,2 KW11MEL520CP

75 HARUM INDO

MINERAL

JAWA

TENGAH CILACAP

DS.WIDARA PAYUNG KULON DAN SIDAYU,

KEC. BINANGUN, KAB.

545/4102/25/2010 OPERASI

PRODUKSI IUP 100

KW.10.DS

L025-CP

Page 111: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 111

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

CILACAP

76

REPINDO

GRAHA NUSA SEJATI

JAWA TENGAH

CILACAP

DESA SLARANG, KEC.

KESUGIHAN, KAB. CILACAP

545/2039/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95 KW.09MRP071-CP

77 INDRIANTI JAWA TENGAH

CILACAP DESA WIDARAPAYUNG WETAN, KEC. BINANGUN, KAB. CILACAP

545/992/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,94 KW.10.APL011-CP

78 VACATION INTERNATIONAL INDONESIA

JAWA TENGAH

CILACAP DESA BUNTON, KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/2041/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 5,1 KW.08JLP059-CP

79 AFIF KHUMAENI JAWA TENGAH

CILACAP SLARANG KESUGIHAN 545/672/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95 KW10APL001CP

80 SERANDIL MAKMUR

JAWA TENGAH

CILACAP DESA BUNTON, KEC ADIPALA

545/525/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 55 KW09MRP070CP

81 DANDY GUSTIAR

JAWA TENGAH

CILACAP DESA SLARANG, KEC. KESUGIHAN, KAB. CILACAP

545/2204/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95 KW.10JLL.019.CP

82 CILACAP STEEL JAWA TENGAH

CILACAP

DESA WELAHAN WETAN,

KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/716/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 32,5

KW.09

MEP075-CP

83 MAJU SETIA JAWA TENGAH

CILACAP DESA SLARANG, KEC KESUGIHAN, KAB CILACAP

545/2040/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 5 11OKTP076-CP

84 PASIR RANTAI EMAS

JAWA TENGAH

JEPARA DS. BUMIHARJO DAN BALONG, KEC. KELING

540/001/IUP-OP/BPPT/XI/2009

OPERASI PRODUKSI

IUP 200 KW99PP0096

85 MUKSIN JAWA TENGAH

CILACAP DESA SLARANG, KEC. KESUGIHAN, KAB. CILACAP

545/2085/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,52 KW.10.JLL018-CP

86 ASEP WAWAN IRAWAN

JAWA TENGAH

CILACAP

DESA BUNTON,

KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/2037/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95

87 SAKINO JAWA TENGAH

CILACAP DESA KARANGBENDA,KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/2810/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,72 KW.10.SPL021-CP

Page 112: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 112

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

88 IKA YULIATINA HASMAR

JAWA TENGAH

CILACAP DESA BUNTON, KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/2038/19/2011 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,95 KW.10.APL002-CP

89 PASIR BESI INDONESIA

JAWA TENGAH

CILACAP DESA BUNTON,KEC.ADIPALA, KAB.CILACAP

545/536/25/2010 OPERASI PRODUKSI

IUP 31,9 KW.05OKP012-CP

90 SUGI HASTUTI JAWA TENGAH

CILACAP DESA WIDARAPAYUNG WETAN, KEC. BINANGUN,

KAB. CILACAP

545/997/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,97 KW.10.APL007-CP

91 SITI AMINAH JAWA TENGAH

CILACAP DESA SEDAYU, KEC BINANGUN, KAB. CILACAP

545/2404/25/2009 OPERASI PRODUKSI

IUP 0,92 KW.09AGP079-CP

92 MITRA HANDAL

ABADI

JAWA

TENGAH CILACAP

DESA WELAHAN WETAN,

KEC. ADIPALA, KAB. CILACAP

545/1423/25/2009 OPERASI

PRODUKSI IUP 87

KW.09.JL

P078-CP

93 JOGJA MAGASA IRON

YOGYAKARTA

PUSAT KULON PROGO 607.K/30/DJB/2011

STUDI KELAYAKAN

KK 2988 07pkpsb001

94 SINAR ANUGERAH GEMILANG

JAWA TIMUR

TRENGGALEK

DESA NGLEBENG, KEC. PANGGUL, KAB. TRENGGALEK

188.45/543/425.013/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 15,3

95 INDO MODERN MINING SEJAHTERA

JAWA TIMUR

LUMAJANG DUSUN DAMPAR DESA BADES KEC. PASIRIAN KAB. LUMAJANG

188.45/ 224 /427.12/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 872,1

96 ARDI MANUNGGAL

JAWA TIMUR

TULUNGAGUNG

DESA KALIBATUR, KEC. KALIDAWIR

188.45/55/031/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 4,5

97 BHUMI PERTIWI SUPRA MULTI GUNA

JAWA TIMUR

BLITAR DS. BULULAWANG (KEC. BAKUNG)

503/001/IUP-PERUBAHAN/409.304/I/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 2

98 BHUMI PERTIWI SUPRA MULTI GUNA

JAWA TIMUR

BLITAR DS. NGADIPURO (KEC. WONOTIRTO)

503/003/IUP/409.304/IV/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 18,9

99 INDO MODERN MINING

SEJAHTERA

JAWA

TIMUR LUMAJANG

KEC. PASIRIAN, TEMPEH, KUNIR, YOSOWILANGUN,

KAB. LUMAJANG

503/302/427.14/2

012

EKSPLORA

SI IUP 4398 67316

Page 113: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 113

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

100 SURYA ABADI JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/92/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

101 SARI RAYA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/89/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

102 SUMBER GLOBALINDO MINING

JAWA TIMUR

TRENGGALEK

DESA NGULUNG WETAN, KEC. MUNJUNGAN, KAB. TRENGGALEK

188.45/581/406.013/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 8,72

103 LENTERA EMAS JAWA TIMUR

LUMAJANG SUNGAI MUJUR DESA PANDAN ARUM KEC.

TEMPEH KAB LUMAJANG

188.45/175/427.12/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 2,5

104 PERKEMI JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/85/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

105 BUMI PERTIWI JAWA TIMUR

JEMBER DESA MAYANGAN, KEC. GUMUKMAS, KAB. JEMBER

541.3/003A/411/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5,03

106 KARYA MULYA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB.

LUMAJANG

503/87/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

107 TANI MAKMUR JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/88/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

108 NEW JEMBER GOLDEN INTERNATIONAL

JAWA TIMUR

JEMBER

DS.KEPANJEN, DS.MAYANGAN, DS.MOJOSARI, DS.MOJOMULYO

541.3/006/411/2011

EKSPLORASI

IUP 1924

109 ANEKA

TAMBANG (TBK)

JAWA

TIMUR LUMAJANG

DESA WOTGALIH KEC.

YOSOWILANGUN KAB

188.45 / 225 /

427.12 / 2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 462,2

Page 114: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 114

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

LUMAJANG

110 NIRWANA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG,

DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/84/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

111 SEJAHTERA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB.

LUMAJANG

503/95/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

112 RAHARJA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/91/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

113 AL HIKMAH JAWA TIMUR

TULUNGAGUNG

DESA NGREJO, KEC. TANGGUNGGUNUNG

188.45/53/031/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 1

114 BAHARI JAYA ABADI

JAWA TIMUR

BLITAR BULUWALANG, KEC BAKUNG, BLITAR

503/002/IUP/409.304/IV/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 0,9

115 BUDI LUHUR JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG,

DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/93/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

116 KARYA SANTOSA

JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/97/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

117 JOYO MULYO JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/90/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

118 ARTA MULYA JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/94/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

Page 115: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 115

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

119 LANGGENG JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG, DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/96/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

120 EDI SAMPURNA JAWA TIMUR

BLITAR PANTAI JOLOSUTRO (DS. RINGINREJOKEC. WATES)

503/002/IUP/409.304/IV/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 56

121 SARI REJEKI JAWA TIMUR

LUMAJANG

DUSUN KALIWELANG,

DESA GONDORUSO, KEC. PASIRIAN, KAB. LUMAJANG

503/86/427.73/IPR/2011

OPERASI PRODUKSI

IPR 5

122 AWARA JAWA TIMUR

BLITAR DESA BULULAWANG,KEC. BAKUNG KAB.BLITAR

503/001/IUP-PERUBAHAN/409

.304/I/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 6,97

123 AGTIKA DWI SEJAHTERA

JAWA TIMUR

JEMBER DESA PASEBAN, KEC. KENCONG, KAB. JEMBER

541.3/029/411/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 491,8

Page 116: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 116

10.7.3 IUP Pasir Besi Kalimantan

IUP Pasir Besi di pulau Kalimantan hanya terdapat di Pulau Pelapis di daerah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat dengan status kegiatan masih eksplorasi.

Gambar 10.20 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Pulau Kalmantan

Page 117: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 117

Tabel 10.21 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Pulau Kalimantan

NO

NAMA PERUSAHAA

N PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN JENIS IZIN LUAS

KODE WILAYA

H

1 BERKAT PAWAN REZEKI

KALIMANTAN BARAT

KAYONG UTARA

PULAU PELAPIS, KEC. PULAU MAYA KARIMATA, KAB. KAYONG UTARA

281 TAHUN 2009

EKSPLORASI

IUP 2000

Page 118: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 118

10.7.4 IUP Pasir Besi Sulawesi

IUP Pasir Besi di Pulau Sulawesi sebanyak 29 lokasi yang tersebar terutama di Provinsi Sulawesi Utara 20 lokasi, Provinsi Sulawesi Selatan 8 lokasi dan Provinsi Sulawesi Tenggara 1 lokasi.

Gambar 10.21 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Sulawesi Utara

Daerah Pulau Sangihe dan Pulau Karakelong

Page 119: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 119

Gambar 10.22 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Sulawesi Utara

Gambar 10.23 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Sulawesi Selatan

Page 120: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 120

Gambar 10.24 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Sulawesi Tenggara

Page 121: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 121

Tabel 10.22 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Pulau Sulawesi

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 INDAH SARI SULAWESI UTARA

BOLAANG MONGONDOW

LOLAK 99 TAHUN 2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 18

2 ANUGRAH JAYA SULAWESI UTARA

KEPULAUAN TALAUD

KEC. MELONGUANE, KAB. TALAUD, SULUT

37 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 7357

3 HAMPARAN PASIR BESI

SULAWESI UTARA

BOLAANG MONGONDOW

KEC. LOLAK, BOLAANG, BOLAANG TIMUR DAN POIGAR, KAB. BOLAANG

MONGONDOW

48 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 800

4 MEITHA PERKASA UTAMA

SULAWESI UTARA

BOLAANG MONGONDOW TIMUR

DESA PARET, KEC.KOTABUNAN, KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR

50 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 500

5 ENPEKA TABUKAN FERRONUSA

SULAWESI UTARA

KEPULAUAN SANGIHE

KEC TABUKAN UTARA, KAB KEPULAUAN SANGIHE

127 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 2000

6 MALTA SULAWESI UTARA

BOLAANG MONGONDOW

KEC. POIGAR 30 TAHUN 2012

EKSPLORASI

IUP 535,5

7 DUTAM MINERAL

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC.TENGA, MINBAHASA SELATAN

831 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1626 95354

8 JAPALINDO NUANSA NUSANTARA

SULAWESI UTARA

KEPULAUAN TALAUD

KEC. TAMPAN DAN AMMA 28 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 7950

9 NIKITA GEMILANG INTI TAMBANG

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC. SINONSAYANG, MINAHASA SELATAN

830 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 2000

10 SATRIA BARA

MAS

SULAWESI

UTARA

MINAHASA

TENGGARA

DESA MINANGA, TUMBAK DAN BENTENAN, KEC. PUSOMAEN,

KAB. MINAHASA TENGGARA

25.E TAHUN

2010

EKSPLORA

SI IUP 1993

11 HARUM INDO MINERAL

SULAWESI UTARA

KEPULAUAN SANGIHE

DESA SIMUENG, KEC. TABUKAN SELATAN, KAB. KEPULAUAN SANGIHE

105 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 3000

12 ARMADA INTI SULAWESI MINAHASA MOLINOW, KEC.TENGA 218 OPERASI IUP 199

Page 122: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 122

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

MALFUZHAT UTARA SELATAN MINAHASA SELATAN TAHUN 2011

PRODUKSI

13 PRIMA BANGUN PERSADA NUSANTARA

SULAWESI

UTARA

MINAHASA

SELATAN

KEC. TUMPAN, MINAHASA

SELATAN

842 TAHUN 2010

EKSPLORA

SI IUP 1423

14 DELTA SARANA SENTOSA

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC. AMURANG, MINAHASA SELATAN

846 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1563

15 INDAH SARI SULAWESI UTARA

BOLAANG MONGONDOW TIMUR

DESA MOTONGKAD, KEC.NUANGAN, KAB.KEC. NUANGAN, BOLAANG MONGONDOW TIMUR

57 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 15,55

16 SUKSES USAHA

MANDIRI

SULAWESI

UTARA

KEPULAUAN

TALAUD

KEC. MELONGUANE, BEO DAN

ESSANG SELATAN

31 TAHUN

2010

EKSPLORA

SI IUP 3750

17 SINAR AMURANG ABADI

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC. TENGA, MINAHASA SELATAN

172 TAHUN 2012

OPERASI PRODUKSI

IUP 199

18 SATRIA BARA MAS

SULAWESI UTARA

MINAHASA TENGGARA

25.D

TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1212

19 PANTAS INDOMINING

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC. TENGA, MINAHASA SELATAN

853 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1856

20 ARMADA INTI MALFUZHAT

SULAWESI UTARA

MINAHASA SELATAN

KEC.TENGA, MINAHASA SELATAN

856 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1800

21 GOBISARI UTAMA

SULAWESI SELATAN

KEPULAUAN SELAYAR

DESA MAMINASA, KAB. KEP. SELAYAR, SULAWESI SELATAN

425/X/TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 1000

22 INDO BANGUN MINERAL

SULAWESI SELATAN

TAKALAR KEC. MANGARABOMBANG, MAPPAKASUNGGU, SANROBONE, KAB. TAKALAR

174 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 4176

23 RANI AZNANDA

PRATAMA

SULAWESI

SELATAN

KEPULAUAN

SELAYAR

DESA DOLO, KEC. PASIMASUNGGU DAN

PASIMASUNGGU, KAB.

423 TAHUN

2009

OPERASI

PRODUKSI IUP 415,3

Page 123: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 123

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

KEPULAUAN SELAYAR

24 NIAGA MAJU

PASIFIK

SULAWESI

SELATAN

KEPULAUAN

SELAYAR

KALAOTOA KEC

PASILAMBENA

239/I/TAH

UN 2010

EKSPLORA

SI IUP 13000

25

NIAGA MAJU PASIFIK

SULAWESI SELATAN

KEPULAUAN SELAYAR

KEC. BONTOSIKUYU KAB. SELAYAR

238/I/TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 5600

26 MARGA WIJAYA SULAWESI SELATAN

KEPULAUAN SELAYAR

PASIMASUNGGU 441/XI/TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 301,18

27 ANUGERAH MINERAL BARRU

SULAWESI SELATAN

BARRU DESA PANTAI, KEC. MALLUSETASI, KAB. BARRU

397 TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 500

KW 18/IUP/EP-BR

28

GALENA

SUMBER ENERGI

SULAWESI

SELATAN SINJAI

DESA PASIMARANNU & SINJAI

KEC. SINJAI TIMUR

401

TAHUN 2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 180

29 SHANTUNG MINERAL RESOURCES

SULAWESI TENGGARA

BOMBANA KEC.KABAENA TENGAH 396 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 695

Page 124: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 124

10.7.5 IUP Pasir Besi di Kepulauan Nusa Tenggara

IUP Pasir Besi di Kepulauan Nusa Tenggara tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 8 IUP Pasir Besi berada di wilayah Provinsi NTB masuk ke dalam Kabupaten Bima, Dompu, dan Lombok Timur. 7 lokasi IUP Pasir Besi berada di wilayah Provinsi NTT meliputi Kabupaten Ende, Sikka dan Nagekeo

Gambar 10.25 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Nusa Tenggara Barat

Gambar 10.26 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Nusa Tenggara Timur

Page 125: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 125

Tabel 10.23 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Kepulauan Nusa Tenggara

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 INDOMINING KARYA BUANA

NUSA TENGGARA BARAT

BIMA DESA OI TUI DAN TAWALI, KEC. AMBALAWI, KAB. BIMA

188.45/354/004/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 1500

2 JAGAD MAHESA KARYA

NUSA TENGGARA BARAT

BIMA KEC. WERA DAN AMBALAWI, KAB. BIMA

188.45/191/01.16/2012

OPERASI PRODUKSI

IUP 3772

3 BIMA MINERAL INDONESIA

NUSA TENGGARA BARAT

DOMPU KEC. PEKAT KAB. DOMPU 251 TAHUN 2011

EKSPLORASI

IUP 6000

4 INDOMINING KARYA BUANA

NUSA TENGGARA

BARAT

BIMA DESA MAWU DAN NIPA, KEC. AMBALAWI, KAB.

BIMA

188.45/355/004/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 500

5 TIMUR RAYA MAS NUSA TENGGARA BARAT

DOMPU KEC. PEKAT KAB. DOMPU 547 TAHUN 2012

EKSPLORASI

IUP 7378

6 ANUGRAH MINERALINDO

NUSA

TENGGARA BARAT

DOMPU KEC. PEKAT, KAB. DOMPU

330 TAHUN 2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 10010 DU2008_EL70_12

7 TIMUR RAYA MAS NUSA TENGGARA BARAT

DOMPU DESA DOROPETI, KEC. PEKAT, DOMPU

190 TAHUN 2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 710

8 ANUGRAH MITRA GRAHA

NUSA TENGGARA BARAT

LOMBOK TIMUR

DESA DEDALPAK,KEC.PRINGGABAYA,KAB LOMBOK TIMUR

3832.A/503/PPT.I/IV/2010

EKSPLORASI

IUP 2,02

9 KAPITALINDO MANAGEMENT

NUSA TENGGARA

TIMUR

ENDE KEC. NDONA, KAB. ENDE PE.625/SEKRT.1/E/XII/2009

OPERASI PRODUKSI

IUP 16,24

10 SKYLINE FLORES ADIJAYA

NUSA TENGGARA TIMUR

SIKKA LAUT SAWU/LAUT SELATAN, KAB. SIKKA

184/HK/2010 EKSPLORASI

IUP 10000 184/HK/2

Page 126: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 126

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

11 UTAM SENTOSA ABADI FLOBAMORA

NUSA TENGGARA TIMUR

NAGEKEO KEC NANGARORO 44I/KEP/HK/2010 EKSPLORASI

IUP 5512

12 ADHIYASA UTAMA REKA VENTURA

NUSA TENGGARA TIMUR

NAGEKEO KEC MAUPONGGO 44.H/KEP/HK/2010

EKSPLORASI

IUP 3860

13 SKYLINE FLORES ADIJAYA

NUSA TENGGARA

TIMUR

ENDE LAUT SAWU/LAUT SELATAN, KAB. ENDE

235 TAHUN 2009

EKSPLORASI

IUP 10000

14 HIKMAH TAMA USAHA MANDIRI

NUSA TENGGARA TIMUR

NAGEKEO KEC MAUPONGGO 44.C/KEP/HK/2010

EKSPLORASI

IUP 6590 07 DEDE

15 RAHMAD RAYA

NUSA

TENGGARA TIMUR

ENDE KEC. ENDE UTARA, KAB.

ENDE

PE.43/SEKRT.1/

E/II/2010

OPERASI

PRODUKSI IUP 5,73

Page 127: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 127

10.7.6 IUP Pasir Besi di Kepulauan Maluku Utara

Jumlah IUP Pasir Besi yang berada di wilayah Maluku Utara berjumlah 27 IUP dengan tahapan kegiatan dari Eksplorasi sampai Operasi Produksi. IUP Pasir Besi di Maluku Utara umumnya menempati wilayah di pesisir pantai sebelah timur dari Pulau Halmahera, Pulau Morotai dan Pulau Obi.

Gambar 10.27 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Maluku Utara

Page 128: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 128

Tabel 10.24 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Provinsi Maluku Utara

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 KARUNIA ARTA KAMILAN

MALUKU UTARA

PULAU MOROTAI

DESA TOROWA, PANGEO, KEC. MOROTAI JAYA, KAB. PULAU

MOROTAI

540/54B/PM/2010

EKSPLORASI

IUP 2750

2 INDONESIA BINA MINERAL

MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

LOLODA UTARA, HALUT 540/197C/HU/2010

EKSPLORASI

IUP 1587

3 DEFESNA UTAMA MALUKU

UTARA

HALMAHERA

SELATAN

DESA ALAM KENANGA DSK, KEC. OBI BARAT, KAB. HALMAHERA

SELATAN

149 TAHUN

2011

EKSPLORA

SI IUP 2062

KW.P.OBI.149.13092

011.IUP.EKS

4 HALMAHERA SENTRA MINERAL

MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

DESA PACAO, KAPA-KAPA, GISI, GALAO, KAILUPA, KEC. LOLADA UTARA, KAB. HALMAHERA

TENGAH

540/123/HU/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 1500 HU11PPO09

5 INTIM JAYA KARYA

MALUKU UTARA

PULAU MOROTAI

DESA TUTUHU, KEC. MOROTAI SELATAN BARAT, KAB. PULAU MOROTAI

540/85/PM/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 123 10IUPPRO

6 PUTRA GAMALAMA MANDIRI

MALUKU UTARA

HALMAHERA TENGAH

DESA NUSILIKO, TILOPE, SOSOWOMO. KEC WEDA, WEDA SELATAN. KAB HALMAHERA TENGAH

540/KEP/172/2009

EKSPLORASI

IUP 3816

7 INTIM

RESOURCES

MALUKU

UTARA

HALMAHERA

UTARA

DESA TOGASA, TUTUMALOLEO, SALIMULI, DODOWO, BOBISINGO, LALONGA, LIMAU, SIMAU, KEC. GALELA DAN GALELA UTARA, KAB. HALMAHERA UTARA

540/94.A/

HU/2010

EKSPLORA

SI IUP 858,19 HU10PPE2

8 SARANA EMAESA JAYA ABADI

MALUKU UTARA

HALMAHERA SELATAN

DESA TANJUNG JERE & DESA MATUTING KECAMATAN GANE TIMUR KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

35.A TAHUN

2010

EKSPLORASI

IUP 5485

9 BELA SARANA PERMAI

MALUKU UTARA

HALMAHERA SELATAN

DESA WOI DSK, KEC. OBI TIMUR, KAB HALMAHERA SELATAN

31.A TAHUN 2010

EKSPLORASI

IUP 4290 KW.P.OBI

10 KARYA INTAN MAKSIMA

MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

LOLODA UTARA, HALUT 540/197D/HU/2010

EKSPLORASI

IUP 2237

Page 129: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 129

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

11 INTIM JAYA KARYA

MALUKU UTARA

PULAU MOROTAI

DESA TOROWA, PANGEO, KEC. MOROTAI JAYA, KAB. PULAU MOROTAI

540/69/PM/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 186 10IUPPRO

12 ADDIS PRATAMA PERKASA

MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

DESA KAILUPA, DORUME, NGAJAM, WORIMOI, DOITIA, KEC. LOLODA UTARA, KAB. HALMAHERA UTARA

540/95.B/HU/2010

EKSPLORASI

IUP 3054,02

HU09PPE31

13

ALGIFARI

WILDAN SEJAHTERA

MALUKU

UTARA

HALMAHERA

SELATAN

DESA LALUBI KECAMATAN GANE

TIMUR KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

105 A

TAHUN 2009

EKSPLORA

SI IUP 3622

14 HALIM PRATAMA MALUKU UTARA

HALMAHERA SELATAN

DESA SUM DSK KEC. OBI TIMUR KAB HALMAHERA SELATAN

209 TAHUN 2009

EKSPLORASI

IUP 1548 KW. P. O

15 INDONESIA BINA MINERAL

MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

KEC LOLODA UTARA, KAB HALMAHERA UTARA

540/197.E/HU/2010

EKSPLORASI

IUP 399

16 ANIMUS DHARMA NUSANTARA

MALUKU UTARA

HALMAHERA TIMUR

DESA WASILEO DAN TANJUNG LILI, KEC MABA TENGAH DAN MAA UTARA, KAB HALMAHERA TIMUR

188.45/540-85A/2010

EKSPLORASI

IUP 11125

17 BERKAT ANUGRAH MAJU ABADI

MALUKU UTARA

TIDORE KEPULAUAN

KEC. OBA UTARA DAN OBA TENGAH, KOTA TIDORE KEPULAUAN

7.2 TAHUN 2012

EKSPLORASI

IUP 1468

18 BERKAT ANUGERAH

TAMA SEJATI

MALUKU UTARA

HALMAHERA SELATAN

DESA BISUI, LUIN DSK. RANGA-RANGA, KAB HALMAHERA

SELATAN

18.A TAHUN

2010

EKSPLORASI

IUP 21770 P.GANE 1

19 ANUGERAH BERKAH SEMESTA

MALUKU UTARA

HALMAHERA TENGAH

DESA SIBENPOPO, KEC. PATANI BARAT, KAB. HALMAHERA TENGAH

540/KEP/269.A/2010

EKSPLORASI

IUP 4523

20 INTIM JAYA

KARYA

MALUKU

UTARA

HALMAHERA

SELATAN

DESA KELO DAN DUSUN LELE

KEC. OBI TIMUR KAB. HALMAHERA SELATAN

16

TAHUN 2010

EKSPLORA

SI IUP 1500

KW 0502

IUP-EKS.IJK

21 INTIM JAYA KARYA

MALUKU UTARA

PULAU MOROTAI

DESA TAWAKALI DSK, KEC. MOROTAI UTARA, KAB. PULAU MOROTAI

540/86/PM/2010

OPERASI PRODUKSI

IUP 195 10IUPPRO.PM07

Page 130: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 130

NO NAMA

PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN

JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

22 AMO NGAJAMA MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

LOLODA UTARA 540/39/HU/2011

OPERASI PRODUKSI

IUP 1300

23 HOBBY MINING MALUKU UTARA

HALMAHERA UTARA

540/55/HU/2010

EKSPLORASI

IUP 9694 540/55/H

24 BERKAT ANUGERAH TAMA SEJATI

MALUKU UTARA

HALMAHERA SELATAN

DESA TANJUNG JERE, FIDA DSK, KAB HALMAHERA SELATAN

11.A TAHUN 2009

EKSPLORASI

IUP 12060 KW 0107

25 KARUNIA MITRA

ABADI

MALUKU

UTARA

HALMAHERA

BARAT

KEC. LOLODA, KAB. HALMAHERA

BARAT

182 TAHUN 2011

EKSPLORA

SI IUP 4000 82.01.02

26 HOBBY MINING MALUKU UTARA

PULAU MOROTAI

KEC. MOROTAI UTARA, KAB. PULAI MOROTAI

540/94/PM/2011

EKSPLORASI

IUP 4311 07 EKS.PM/2011

27 DOMINIUM MINING

MALUKU UTARA

MOROTAI KEC MOROTAI JAYA 540/85A/PM/2010

EKSPLORASI

IUP 1000 KW10IUPEKS.PM01

Page 131: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 131

10.7.7 IUP Pasir Besi di Pulau Papua

Lokasi IUP Pasir Besi di wilayah Papua berjumlah 3 IUP, 2 IUP di wilayah Provinsi Papua dan 1 IUP di wilayah Provinsi Papua Barat.

Gambar 10.28 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Papua Barat

Page 132: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 132

Gambar 10.29 Peta Lokasi IUP Pasir Besi Provinsi Papua

Page 133: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 133

Tabel 10.25 Tabel Lokasi IUP Pasir Besi di Pulau Papua

NO NAMA PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN LOKASI SK IUP KEGIATAN JENIS IZIN

LUAS KODE

WILAYAH

1 SALAF MULIA PAPUA SARMI DISTRIK PANTAI BARAT, SARMI

49 TAHUN 2011

EKSPLORASI IUP 3961

2 MEGA DAYA BUANA PAPUA WAROPEN KAB. WAROPEN 89 TAHUN 2010

EKSPLORASI IUP 25000

3 MIOSSU INDAH ABADI

PAPUA BARAT

TAMBRAUW DISTRIK SAUSAPOR DAN KWOOR, KAB. TAMBRAUW

56 TAHUN 2010

EKSPLORASI IUP 6376,6

D.U 002

Page 134: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 134

PERISTILAHAN

Absorbance (A) adalah nilai serapan atom atau molekul terhadap cahaya tunggal (monokhromatis).

Aeromagnetic adalah survei sifat magnetik batuan dimana pengukurannya dilakukan di udara. Dalam metoda ini umumnya dilakukan dengan menggunakan pesawat udara.

Analisis Ayak (Analisis Besar Butir) adalah pemilahan zat padat menurut ukurannya dng menggunakan pengayak

Analisis Mineral Butir (grain counting) adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kadar dari suatu sampel (konsentrat mineral berat, sayatan poles, maupun sayatan tipis), dengan membandingkan antara persen volume suatu mineral tertentu terhadap mineral secara keseluruhan.

Anomali adalah penyimpangan dr keseragaman sifat fisik, sering menjadi perhatian ekplorasi

Aquades adalah air hasil destilasi/penyulingan. Back dunes adalah Sederetan gumuk pasir yang terletak di belakang front

dune. Bailer adalah bagian dari bor tangan yang berfungsi untuk menangkap

conto pasir. Ball Valve (Katup Bola) adalah katup berbentuk bola dalam bailer

berfungsi sebagai alat penutup agar conto pasir tidak tumpah. Berat Ekivalen (BE) atau Berat Setara (BS) adalah berat atom atau berat

molekul dibagi jumlah penambahan atau pengurangan elektron pada reaksi reduksi - oksidasi (redoks) atau berat atom atau berat molekul dibagi valensi (muatan/bilangan ion atom) pada reaksi bukan redoks.

Besi Gumbal (Iron pig) adalah produk menengah hasil peleburan bijih besi yang di hasilkan oleh tanur tinggi.

Bichromatometri adalah metoda analisis volumetri dengan menggunakan larutan peniter Kalium Bichromat (K2Cr2O7).

Bor Tangan (Hand Auger) adalah alat bor yang umumnya dipakai untuk mengambil conto pasir sampai batuan dasar (yang umumnya sampai kedalaman ± 10 m).

Bobot Isi (Specific Gavity) adalah rasio kepadatan zat untuk densitas dari suatu substansi.

Cadangan Pasir Besi Terbukti (Proved Ore Reserves) adalah sumber daya terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang, semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.

Citra Satelit/ Landsat image adalah penggambaran bentuk rupa bumi oleh satelit. Data yang disajikan dalam bentuk format band interleaved by line (BIL) atau band interleaved by pixel (BIP).

Page 135: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 135

Conto individu adalah conto pasir besi hasil pemboran yang diambil dari tiap interval kedalaman tertentu, biasanya tiap 1 atau 1,5 m.

Conto komposit adalah conto pasir besi hasil pemboran yang diambil dari satu lubang bor.

Conto Ruah (bulk sample) adalah Crude Sand yang diambil sebagai conto untuk analisis laboratorium.

Coning and Quartering adalah proses pembagian percontoh yang homogen, menjadi empat bagian yang sama banyak kemudian diambil contoh yang posisinya berseberangan.

Crude Sand adalah pasir besi di alam yang belum pernah mengalami benefisiasi.

Degrasi adalah proses penghabluran endapan untuk menghindari feftisasi dalam penyaringan.

Densitas (BV) adalah besaran yang dinyatakan dalam massa per volume. Derajat Kemagnetan (Magnetic degree/MD) adalah persentase jumlah

mineral yang tertarik magnet terhadap crude sand dengan metode yang telah ditentukan.

Deskripsi Megaskopis adalah proses pengidentifikasian percontoh secara visual tanpa menggunakan alat bantu atau dengan alat bantu sederhana.

Deskripsi Mikroskopis adalah proses pengidentifikasian conto dengan menggunakan mikroskop.

Duplo adalah proses pengerjaan analisis dua kali dari conto/standar yang sama

Eksplorasi adalah penyelidikan dan penjajakan daerah yg diperkirakan mengandung mineral berharga dng jalan survei geologi, survei geofisika, atau pengeboran untuk menemukan deposit dan mengetahui luas wilayahnya.

Eksploitasi adalah pengusahaan; pendayagunaan. Feftisasi adalah terjadinya penerobosan endapan melaluikertas saring Flux adalah agen pembersih kimia atau agen pemurni. Fluks mungkin

memiliki lebih dari satu fungsi, dapat digunakan saat metalurgi ekstraktif maupun panggabungan logam (metalurgi).

Front dune adalah Gumuk pasir yang berdekatan dengan garis pantai. Geostatistik adalah metoda estimasi perhitungan sumber daya/cadangan

endapan bahan galian dengan menggunakan komponen statistik.

Gumuk Pasir (Sand Dunes) adalah longgokan pasir besi atau bukan pasir besi yang terletak searah dengan pantai dan memanjang, yang mempunyai ketinggian sampai dengan 15 meter.

Gravimetri adalah metoda analisis untuk menentukan kadar suatu unsur berdasarkan penimbangan sebelum dan sesudah proses.

Grek (Gram Ekivalen) adalah berat zat dalam gram dibagi BE.

Page 136: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 136

Groundmagnetic adalah survei sifat magnetik batuan dimana pengukurannya dilakukan dipermukaan tanah

Hematit adalah bijih besi yg berwarna merah kehitam-hitaman; Fe2O3 Horison A adalah Lapisan pasir yang terdapat antara lapisan penutup

dengan permukaan air tanah. Horison B adalah Lapisan pasir yang terdapat antara permukaan air tanah

dengan permukaan air laut. Horison C adalah Lapisan pasir yang terdapat antara permukaan air laut

dengan batuan dasar. Ilmenit adalah mineral hitam, titanium oksida besi, FeTiO3, mengkristal

dalam sistem heksagonal. Biasanya ditemukan pada batuan beku, metamorf, dan pasir hasil pelapukan batuan asal.

Increment adalah sejumlah massa yang diambil dari conto endapan yang dihasilkan oleh pengambilan conto di lapangan.

In situ adalah frase latin dalam bahasa inggris dapat di artikan “on site” atau “in position”. Yang berarti “lokal” atau “ditempatnya”.

Isograde adalah garis kontur yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai MD yang sama.

Izin Usaha Pertambangan (IUP) adalah izin yang diberikan untuk melaksanakan usaha pertambangan.

Ivan (Sand Auger) adalah bagian alat bor yang digunakan untuk mengambil conto pasir di atas permukaan air tanah.

Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA) adalah seluruh perencanaan dan kegiatan sistematik yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memedai bahwa suatu barang atau jasa memenuhi persyaratan mutu.

Kuarsa adalah penyusun utama dl pasir, batuan, dan berbagai mineral, bersifat lebih tembus cahaya ultra-ungu dp kaca biasa sehingga banyak digunakan dl alat optik; silika (SiO2)

Konsentrat Pasir Besi adalah Crude Sand yang telah mengalami benefisiasi melalui proses antara lain dengan pemisahan secara magnetik.

Laboratorium adalah suatu instansi/lembaga yang melaksanakan pengujian dan/atau kalibrasi.

Larutan Conto Induk adalah larutan yang mengandung conto dengan berat tertentu dalam suatu volume tertentu dan dari larutan inilah ditetapkan beberapa unsur yang akan dianalisis.

Larutan Pekat adalah larutan kimia konsentrasi tinggi dan murni. N (Normalitas) adalah gram ekivalen (grek) suatu zat dalam satu liter

larutan. Neraca Sumber Daya merupakan alat evaluasi sumber daya mineral dan

batubara, yang menyajikan informasi cadangan awal, perubahan atau pemanfaatan, dan tingkat kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sebagai faktor degradasi

Page 137: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 137

lingkungan, termasuk pembiayaannya kedalam bentuk tabel maupun peta neraca sumber daya mineral dan batubara.

Magnetit adalah bijih besi hitam yg mempunyai sifat magnet Magnetic separation adalah proses pemisahan material dengan

memanfaatkan sifat kemagnetan mineral. Metoda Instrumen adalah metoda analisis dengan menggunakan

instrument (seperti AAS, ICP, Spectrofotometer, XRD dan lain - lain).

Metoda Konvensional (Metoda gravimetri, volumetri, kolorimetri, dan turbidimetri) adalah cara analisis manual, yang dalam pengukurannya masih menggunakan kemampuan indera manusia.

Metode Standar adalah metode yang dikembangkan oleh suatu organisasi atau kelompok dengan menggunakan studi banding. Metode ini dipublikasikan secara internasional maupun nasional dan disahkan oleh badan yang berwenang seperti ISO,ASTM, JIS, AS, AOAC, APHA, dll.

Middling adalah pertengahan antara konsentrat dan tailing (metalurgi). Mineral adalah benda padat anorganik dan homogen yang terbentuk

secara alamiah, mempunyai sifat – sifat fisik dan kimia tertentu, dapat berunsur tunggal atau berbentuk persenyawaan.

Mineral ikutan (gangue minerals) adalah komponen mineral dr batuan yg terdapat dl jumlah kecil sehingga tidak diperhitungkan dl klasifikasi.

Morfologi adalah struktur luar dr batu-batuan dl hubungan dengan perkembangan ciri topografis

Pasir Besi adalah endapan pasir yang mengandung partikel besi (magnetit), yang terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses penghancuran oleh cuaca, air permukaan dan gelombang terhadap batuan asal yang mengandung mineral besi seperti magnetit, ilmenit, oksida besi, kemudian terakumulasi serta tercuci oleh gelombang air laut

Penampang Isograde adalah penampang zona pasir besi yang menggambarkan pola isograde secara vertikal baik dua maupun tiga dimensi.

Penginderaan Jarak Jauh/Remote Sensing adalah metoda teknik pengumpulan data dan informasi permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan obyek. Obyek penelitian seolah-olah dipindahkan ke laboratorium untuk diteliti, dianalisis dengan proses digital image processing dan interpretasi visual.

Pengujian adalah suatu kegiatan teknis terdiri dari penetapan karakteristik suatu bahan, zat atau produk tertentu berdasarkan metode tertentu.

Page 138: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 138

Pengendalian Mutu (Quality Control, QC) adalah suatu cara untuk mengetes kebenaran dari data yang dihasilkan oleh suatu laboratorium setelah dibandingkan dengan conto acuan standar (Standard Reference Material/SRM) yang dapat dipercaya.

Pereduksi Conto (Increment box) adalah alat pereduksi conto di lapangan yang berupa bak terbuat dari kayu dengan ukuran lebar x panjang x tebal: 60 cm x 90 cm x 2 cm (J.I.S., 1965), untuk mendapatkan conto yang representatif.

Persen (%) adalah satu bagian dalam seratus bagian. Peta Isograde adalah peta zona pasir besi yang menggambarkan pola

isograde pasir besi suatu daerah. ppm (part per million) adalah satu bagian dalam satu juta bagian. Preparasi adalah rangkaian kegiatan mempersiapkan conto yang

representatif sesuai dengan jumlah dan ukuran yang dikehendaki untuk dianalisis.

Reduksi adalah pengurangan conto secara splitty atau kuartering. Repeatibility adalah proses pengulangan analisis minimal delapan kali

yang merupakan rangkaian untuk mendapat nilai standar deviasi dan presisi.

Riffle Splitter adalah alat pembagi conto terbuat dari baja anti karat dengan lebar chute 6 mm kemiringan 60°, panjang 12 cm, lebar 4,9 cm, tinggi 7,6 cm, tinggi kaki 16,5 cm, biasanya dipakai di laboratorium.

Sendok Increment adalah sendok khusus berukuran 3 cm x 3 cm x 2 cm untuk mereduksi conto pasir dalam Increment box.

Setifikat Hasil Analisis (Certificate of analysis) adalah dokumen yang menyajikan hasil dan informasi yang berkaitan dengan analisis/pengujian.

Sistem Mutu adalah struktur organisasi, tanggung jawab, posedur, proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen atau pengelolaan mutu.

Spektrofotometri adalah metoda analisis dengan menggunakan alat spektrofotometer.

Splitter adalah alat pembagi perconto homogen yang terbuat dari baja anti karat, sehingga diperoleh conto lebih kecil (tereduksi) dari conto awal.

Splitty adalah pengurangan conto dengan menggunakan riffle splitter. Sumber Daya Endapan Pasir Besi Hipotetik adalah sumber daya yang

dihitung dengan interval bor > 1000 m. Sumber Daya Endapan Pasir Besi Tereka adalah sumber daya yang

dihitung dengan interval bor 1000 m x 80 m. Sumber Daya Endapan Pasir Besi Tertunjuk adalah sumber daya yang

dihitung dengan interval bor 400 m x 40 m.

Page 139: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 139

Sumber Daya Endapan Pasir Besi Terukur adalah sumber daya yang dihitung dengan interval bor 100 m x 20 m.

Survei adalah teknik riset dengan memberi batas yg jelas atas data; penyelidikan; peninjauan

Susceptibility meter adalah alat untuk mengukur derajat kemagnetan. SRM (Standar Raw Material) adalah suatu bahan yang dikeluarkan oleh

Badan Sertifikasi Internasional sebagai pembanding yang mempunyai satu atau lebih sifatnya telah diberi sertifikat atau dokumen lain yang diterbitkan oleh Badan sertifikasi tersebut.

Stoichiometry adalah cara perhitungan berdasarkan faktor unsur kimia. Tailing adalah bahan yang tertinggal setelah pemisahan fraksi bernilai bijih

besi. Tambang terbuka (Surface Mining) adalah cara penambangan yang

kegiatannya berhubungan langsung dengan alam terbuka atau di atas permukaan.

Tanur Tinggi (furnaces blast) adalah perapian yg bentuknya tinggi (untuk membakar batu kapur, bijih besi, dsb)

Titanomagnetit adalah salah satu mineral dari kelompok oksida, merupakan magnetit dengan inklusi dari hasil peluruhan ulvospinel (Fe2TiO4) dan ilmenit.

Topografi adalah keadaan muka bumi pd suatu kawasan atau daerah Transmitance (T) adalah nilai sisa serapan atom atau molekul terhadap

cahaya tunggal (monokhromatis). Uji Banding (Validasi) adalah pengelolaan unjuk kerja danevaluasi

pengujian atas bahan yang sama oleh dua atau lebih laboratorium yang berbeda sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Uji Profisiensi adalah suatu cara untuk mengetahui kinerja/unjuk kerja laboratorium penguji dengan cara uji banding antar laboratorium

Undak adalah sebarang permukaan panjang, smpit, aga rata sedikit melandai, biasanya tak sebarapa luas dibanding luas dataran, di batasi pada satu sisinya oleh lereng naik yang curam, dan disisi laon oleh lereng menurun yang lebih curam. ~pantai yang terbentuk di pantai.

Volumetri atau Titrimetri adalah metoda analisis untuk menentukan kadar suatu unsur berdasarkan pengukuran volume tertentu dari larutan conto dan volume tertentu dan larutan peniter yang telah diketahui konsentrasinya.

Page 140: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 140

DAFTAR PUSTAKA

ASTM, 1998 E 1081 – 95a Standard Test Method for Determination of Total Iron in Iron Ores and Related Materials by Silver Reduction- Dichromate Titration

1

ASTM, 1998 E 507 – 98 Standard Test Method for Aluminium in Iron Ores by AAS

ASTM, 1998 E 508 – 98 Standard Test Method for Calsium and Magnesium in Iron Ores by AAS

ASTM,1998,E 247 – 96 Standar Test Method for Determination of Silica in Mangan Ore, Iron Ores and related Materials by Gravimetry

Austin, GT. 1985. Shreve’s Chemical Process Industries, Fifth Edition, McGraw-Hill Book Co., New York

Hartati, R.D. 2000. Prosedur Analisis Geokimia dan Logam. DSM, Bandung.

Hillebrand, Lundell Bright and Hoffman, 1980. Applied Inorganic analysis, Second Edition, R.E.Kriger Publishing Company, Huntington, New York.

Hutamadi, R., dan Agung, LN., 2012. Pengenalan Sistem Penambangan dan Estimasi Cadangan Secara Konvensional. Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.

ISO 2597 – 1973 (E) Iron Ores Determination of Iron Content – Volumetric Method .

Macdonald, E.H., 1983. Alluvial Mining. Chapman and Hall, New York. Purbo, M.M., dan Hadiwidjoyo. 2013. Kamus Geologi dan Ranah

Rinangkun. Badan Geologi, Bandung. SNI 13-3496-1994 tentang Cara Preparasi Contoh Bahan Galian Secara

Umum untuk Analisis Kimia dan Uji Sifat Fisika di Laboratorium. SNI 13-6606-2001 tentang Tata Cara Umum Penyusunan Laporan

Eksplorasi Bahan Galian. Soepriadi, Nadhira Seraphine, dan Dyah Manis Novihapsari. 2013. Potensi

Endapan Pasir Besi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Buletin Sumber Daya Geologi Volume 8 Nomor I. Bandung

Tim Penyusun, 2005, Konsep Pedoman Teknis Metoda Preparasi dan Analisis Mineral Butir, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung. Tim Penyusun, 2005, Konsep Pedoman Teknis Eksplorasi Pasir Besi,

Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung. http://australiantailings.com/Announce_4.html http://dc426.4shared.com/doc/o1jpo31K/preview.html http://en.wikipedia.org/wiki/Blast_furnace http://en.wikipedia.org/wiki/Hydraulic-mining http://en.wikipedia.org/wiki/Ironsand

Page 141: PASIR BESI DI INDONESIAftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Pasir-Besi-di... · Bab 4 Analisis Laboratorium Conto Pasir Besi ... pengolahan data serta laporan kegiatan

PASIR BESI DI INDONESIA G eol og i , E kspl or as i d an P eman f aat an n ya | 141

http://en.wikipedia.org/wiki/Mineral_processing http://industri.bisnis.com/read/20140208 /44/201979/ http://kbbi.web.id/ http://nurul.kimia.upi.edu/arsipkuliah/web2012/0900598/besi.htm http://qzyongsheng.en.alibaba.com/product http://www.andyyahya.com/2013/07/share-analisis-mineral-butirderajat.html http://www.amex.net.au/projects/ironsand-a-product-in-demand http://www.hukumpertambangan.com/izin-usaha-pertambangan/ http://www.miningandmetallurgy.com/DredgingPump http://www.mineraltechnologies.com/gravity-separation-technolog http://www.museumca.org/goldrush/ fever19-hy.html http://www.pam-group.com/en/en.prmprocess.htm http://www.teara.govt.nz/en/graph/5892/chemical-composition-of-ironsands http://www.tekmira.esdm.go.id/data/PasirBesi/ulasan.asp?xdir=PasirBesi&commId=26&comm=Pasir%20Besi http://www.tenovagroup.com/pdf/brochure/17-Processing%20Iron%20Ore http://www.tradeindia.com/selloffer