pasien adalah seorang laki

6
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan penampilan fisik sesuai dengan usianya. Pasien menggunakan kaos, rambut rapi, kulit sawo matang, postur tubuh atletikus. tampak terawat. Pasien diantar oleh polisi ke Rehabilitasi NAPZA RSJ RSJ Provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 April 2015 karena menggunakan narkoba. Pasien memakai narkoba sejak tahun 1993 (usia 18 tahun) hingga 2015. Obat yang digunakan, yaitu: pil BK, ganja, pil inex, dan sabu-sabu. Pasien menggunakan obat-obatan karena pergaulan dengan teman-temannya. Pasien mengggunakan narkoba hanya untuk mencari efek agar lebih semangat dalam melakukan pekerjaan. Pasien pernah mengalami overdosis setelah menggunakan pil inex dengan alcohol, dimana pasien tidak sadara dan badan terasa lemas untuk beberapa hari. Pasien tidak pernah mengalami sakau. Pasien aktif dalam kegiatan olahraga berupa lari atau bermain sepak bola. Sejak kecil pasien tidak mengalami gangguan perkembangan fisik maupun kepribadian. Pasien adalah tipe orang mudah bersosialiasi dengan lingkungannya dan memiliki banyak teman. Pasien memiliki hubungan yang baik terhadap orang tua dan saudara-saudaranya. Pasien memiliki prestasi yang sangat baik terutama pada sepak bola. Kesadaran neurologis pasien compos mentis, kesadaran psikiatrik tampak tidak terganggu. Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, sikap terhadap pewawancara kooperatif. Cara berbicara pasien cepat, spontan. Tidak terdapat adanya gangguan 1

Upload: riana-angelina

Post on 11-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bjwq

TRANSCRIPT

Page 1: Pasien Adalah Seorang Laki

Pasien adalah seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan penampilan fisik sesuai dengan

usianya. Pasien menggunakan kaos, rambut rapi, kulit sawo matang, postur tubuh atletikus.

tampak terawat. Pasien diantar oleh polisi ke Rehabilitasi NAPZA RSJ RSJ Provinsi Jawa

Barat pada tanggal 3 April 2015 karena menggunakan narkoba.

Pasien memakai narkoba sejak tahun 1993 (usia 18 tahun) hingga 2015. Obat yang

digunakan, yaitu: pil BK, ganja, pil inex, dan sabu-sabu. Pasien menggunakan obat-obatan

karena pergaulan dengan teman-temannya. Pasien mengggunakan narkoba hanya untuk

mencari efek agar lebih semangat dalam melakukan pekerjaan. Pasien pernah mengalami

overdosis setelah menggunakan pil inex dengan alcohol, dimana pasien tidak sadara dan badan

terasa lemas untuk beberapa hari. Pasien tidak pernah mengalami sakau. Pasien aktif dalam

kegiatan olahraga berupa lari atau bermain sepak bola.

Sejak kecil pasien tidak mengalami gangguan perkembangan fisik maupun kepribadian.

Pasien adalah tipe orang mudah bersosialiasi dengan lingkungannya dan memiliki banyak

teman. Pasien memiliki hubungan yang baik terhadap orang tua dan saudara-saudaranya.

Pasien memiliki prestasi yang sangat baik terutama pada sepak bola.

Kesadaran neurologis pasien compos mentis, kesadaran psikiatrik tampak tidak terganggu.

Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, sikap terhadap pewawancara kooperatif. Cara

berbicara pasien cepat, spontan. Tidak terdapat adanya gangguan berbicara. Sensorium dan

kognisi pasien baik. Pengendalian impuls baik. Daya nilai sosial dan uji daya nilai baik. Daya

nilai realitas baik. Tilikan pasien derajat 6.

I. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I: Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan

mengalami:

1

Page 2: Pasien Adalah Seorang Laki

1. Gangguan mental dan Perilaku akibat penggunaan zat psiko

aktif

2. Termasuk kedalam keadaan sindroma ketergantungan karena :

a. adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa ( kompulsi ) untuk

menggunakan zat psikoaktif

b. terbukti adanya toleransi berupa peningkatan dosis zat psikoaktif yang diperlukan

guna memperoleh efek yang sama yang biasanya diperoleh dengan dosis lebih

rendah

c. tetap menggunakan zat tersebut meski telah mengetahui adanya akibat yang

merugikan kesehatannya

3. Termasuk kedalam gangguan mental dan perilaku karena penggunaan alcohol

4. Termasuk kedalam gangguan mental dan perilaku karena penggunaan tembakau

Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Tidak ada diagnosis.

Aksis III: Kondisi Medik Umum

Tidak ada diagnosis.

Aksis IV: Masalah Psikososial dan Lingkungan

Berkaitan dengan lingkungan sosial

Aksis V: Global Assessment of Functioning (GAF)

Global Assessment Functional 90-81:

Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa

II. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F15.2 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulan, dengan

sindrom ketergantungan

F16.2 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogen,

dengan sindrom ketergantungan

F10.0 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol

F17.0 gangguan mentl dan perilaku akibat penggunaan tembakau

2

Page 3: Pasien Adalah Seorang Laki

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : berkaitan dengan lingkungan sosial

Aksis V : GAF 90-81

III. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad Sanationam : ad bonam

Hal –hal yang memperingan prognosis :

Ada faktor presipitasi yang jelas

Riwayat social

Menikah

Sistem pendukungan baik

Hal- hal yang memperberat prognosis:

Awitan muda

Riwayat sosial

DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologi : tidak ada

2. Psikiatri / psikologi : tidak ada waham dan halusinasi

3. Sosial / keluarga : pergaulan dengan teman-teman pecandu

IV. TERAPI

Psikofarmaka

3

Page 4: Pasien Adalah Seorang Laki

Tidak ada

Psikoterapi

a. Terapi individual

Menjalin komunikasi interpersonal dengan pasien, sehingga menumbuhkan rasa percaya

terhadap dokter dan orang lain.

Membantu pasien dalam mempelajari kelebihan dan kelemahan diri.

Menjelaskan pasien mengenai bahaya penggunaan zat terlarang dan motivasi pasien untuk

menghentikan sama sekali penggunaan zat-zat berbahaya ketika pasien sudah keluar dari

rumah sakit.

b. Terapi terhadap keluarga

Motivasi keluarga untuk membawa pasien control ke dokter secara teratur dan menciptakan

suasana yang dapat membantu penyembuhan.

Memberikan nasehat kepada keluarga untuk menciptakan kondisi rumah yang kondusif.

Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus.

c. Lingkungan

Tidak menjauhi pasien

Menjauhi berinteraksi dengan teman-temannya.

Membiarkan pasien berinteraksi dengan lingkungan.

4