seorang laki-laki yang mengeluh impoten
DESCRIPTION
Seorang Laki-laki Yang Mengeluh ImpotenTRANSCRIPT
Seorang laki-laki yang mengeluh
impoten
KELOMPOK 7
Laporan KasusPak Ahmad 58 tahun mengeluh impoten sejak beberapa bulan terakhir. Pak Ahmad tampakagak gemuk dengan perut agak membuncit, ikterik tidak ada. BB : 92 kg. TB : 170 cm. TD : 140/90 mmHg, suhu afebris. Pembesaran KGB leher (-). Kelenjar tiroid tidak membesar.
Paru : sonor, ronki -/-, wheezing -/-Jantung : Bj I dan II normal
Murmur (-)Abdomen : lemas, NTE (-)
Nyeri tekan Mc Burney (-)Murphy sign (-)Shifting dullness (-)Hepar teraba 2 jari, kenyal tepi tajamLien tidak terabaBising usus normal
Ekstremitas : edema -/-
Pada kulit tampak bekas-bekas garukan dan bercak-bercak kehitaman bekas luka/bisul kecil-kecil.
GD sewaktu 170 mg/dl.
Ibu pak Ahmad adalah penderita DM, meninggal dunia 15 tahun yang lalu karena stroke. Lingkar perut pak Ahmad 102 cm.
Gula darah puasa 115 mg/dl.Trigliserida: 225 mg/dlKolesterol HDL : 30 mg/dlHbA1C : 7,5 %CXR : elongatio aorta
CTR 62 %Infiltrat (-) efusi pleura (-)
Pak Ahmad mengaku sudah sejak 8 tahun ini menderita hipertensi dan minum obat amplodipin 5 mg sehari sekali tetapi tidak teratur. Ia juga mengeluh sering b.a.k terutama pada malam hari.
Masalah Masalah Dasar masalah
Impotensi _
Obesitas sentral Agak gemuk dengan perut agak membuncit
Obesitas kelas 1 BB/TB : 92 kg/170 cm → BMI : 31,83
Hipertensi derajat 1 TD : 140/90 mmHg
Hepatomegali Hepar teraba 2 jari, kenyal tepi tajam
Kulit tampak bekas-bekas garukan dan bercak-
bercak kehitaman bekas luka/bisul kecil-kecil._
Pre-diabetes / toleransi glukosa terganggu. Gula darah sewaktu 170 mg/dl
Kemungkinan masalah yang juga dimiliki :
Hipotiroid Kelenjar tiroid tidak membesar (mungkin Eutiroid atau Hipotiroid)
Mekanisme timbulnya masalah Impotensi
Disfungsi seksual yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengembangkan atau mempertahankan ereksi pada penis selama kinerja seksual.
Penyebab : ↑ Usia (menurunkan fungsi testosteron)Gaya hidup (Alkohol, merokok)Gangguan vaskularisasi (cth.
Aterosklerosis, hipertensi)Gangguan persarafan (cth Diabetic
Neuropathy)Trauma (mengganggu persarafan organ seksual) Psikogenik/Stres
Obesitas Disebabkan intake makanan yang berlebihan.di pengaruhi oleh faktor :- Faktor emosi dan stress - Gangguan pusat pengaturan makan di
hipotalamus.- Faktor genetik dan kebiasaan.
Obesitas Sentral
Stress kronik
Meningkatkan H.Kortisol
Obesitas abdominal
Hipertensi
Umur Bertambah
Perubahan dinding arteri dan vena
Hipertensi
Gula darah meningkat
Masalah yang mungkin dimiliki oleh pasien :Hipotiroidisme
Hipotiroid
Hormon tiroid Metabolisme basal
Berat badan
proclaktin Gonadotropin Fungsi kerja
organ seksual
Anamnesis yang diperlukanRiwayat prnyakit sekarang
Apakah pasie mengeluh cepat lapar ?Apakah pasien mengalami cepat haus ?Apakah pasien sering BAK ?Apakah berat badan pasien menurun secara drastis?Apakah pasien cepat lelah?Apakah pasien merasa baal pada penis nya
Riwayat pengobatan• Apakah paseien minum obat-obtan ?obat apa yang
diminum?Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah pasien memiliki riwayat prnyskit hati?Apakah pasien memiliki riwayat penyakit
jantung?Apakah paseien pernah mengalami stress?
Riwayat Penyakit KeluargaApakah ada keluarga yang menderita
hipertensi?Apakah ada keluarga yang menderita DM?
Pemeriksaan yang diperlukan
- Pengukuran tekanan darah pada tungkai - Mencari tanda fisik lain berhubungan dengan
↓ fungsi testosteron - Lipid profile - OGTT, HbA1c, urin - T3,T4, TSH - Liver function test - Foto Rongten
Penatalaksanaa Non Medikamentosa
Menurunkan berat badan Mengatasi obesitas pada pasienMengatur pola makan Olahraga teratur Perbaiki gaya hidup Mengatur komposisi makananEdukasi mengenai perawatan kulit
MedikamentosaObat anti hipertensi : ACE inhibitorSildenafil
Interpretasi LaboratoriumPemeriksaan Hasil Keterangan Nilai normal
Gula darah puasa 115 mg/Dl Meningkat 70-110 mg/dL
Trigliserida 225 mg/Dl Meningkat < 200 mg/dL
Kolesterol HDL 30 mg/Dl Menurun >45 mg/dL
HbA1C 7,5% Meningkat < 6,5%
Masalah Masalah Dasar masalah
Obesitas Lingkar Perut 102 cm
Hiperglikemia Gula darah puasa 115 mg/dl.
HbA1C 7,5 %
Dislipidemia Trigliserida 225 mg/dl
Kolesterol HDL 30 mg/dl
Kardiomegali CTR 62 %
Hipertensi kronik dan tidak terkontrol Elongatio aorta
Sudah 8 tahun menderita hipertensi dan minum
obat amplodipin 5 mg sehari sekali tetapi tidak
teratur.
Poliuria/Nokturia sering b.a.k terutama pada malam hari.
Diagnosis Kerja
Sindroma MetabolikHal yang dapat disimpulkan pada kasus ini bahwa masalah yang dialami oleh Pak Ahmad yaitu Sindroma Metabolik. Sindrom metabolik adalah kelompok berbagai komponen faktor risiko yang terdiri dari hipertensi, gangguan toleransi glukosa, obesitas sentral, dan dislipidemia.
PenatalaksanaanNon medikamentosa :Tangani obesitas Mengatur komposisi makananEdukasi mengenai kepatuhan minumEdukasi mengenai perawatan
Medikamentosa Obat Hipolipidemik
NiasinObat Anti hipertensi
AmlodipinObat Hipoglikemik Oral
Gol. Thiazolidinedion (Rosiglitazone 4-8mg/hari)
Prognosis Ad Vitam : Dubia Ad BonamAd Sanationam : Dubia Ad malamAd Functionan : Dubia Ad BonamAd Kosmetikum : Dubia Ad Bonam
Kesimpulan Sindrom metabolik adalah kelompok
berbagai komponen faktor risiko yang terdiri dari hipertensi, gangguan toleransi glukosa, obesitas sentral dan dislipidemia yang ditandai dengan meningkatnya trigliserida dan menurunnya kolesterol HDL yang dapat menimbulkan konsekuensi klinik yang serius berupa penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus tipe 2, dan perlemakan hati non-alkoholik.
Daftar pustaka1. Price SA, Wilson LM. Penyakit Pernapasan Restriktif. Hartanto
H, Susi N, Wulandari P, Mahanani DA, Editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. 6th ed. Jakarta: ECG; 2005. p. 784-86.
2. Dahlan Z. Pneumonia. In Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S, Editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2196-97.
3. Priyana A. Patologi Klinik untuk Kurikulum Pendidikan Dokter Berbasis Kompetensi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.
4. Aru, Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006; Hal 1849-1851, 1857-1869
Terima kasih