paper urban power

7
TUGAS KELOMPOK PL4042 PERENCANAAN DAN POLITIK Qisthi K.W. 15411022 Mareta F. 15411028 Rian Farhan A.H. 15411049 S. Munawaroh H. 15411057 URBAN POWER & IMPLEMENTASINYA DI KOTA BANDUNG Urban politic adalah suatu sistem politik yang ada pada suatu wilayah, dimana dibahas tentang distribusi kekuatan (power) yang ada pada wilayah tersebut. Distribusi kekuatan ini dapat berubah karena adanya politik, gerakan sosial, dan kepemimpinan. Sementara urban power adalah pihak-pihak pemilik kekuasaan dimana perilakunya harus menentukan distribusi kekuatan dalam perumusan sebuah kebijakan. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Di dalamnya terdapat suatu pemerintahan dan terdapat pula aktor-aktor penggerak pemerintahan tersebut. Begitu pula dengan Kota Bandung yang merupakan salah satu kota di Indonesia. Kota Bandung yang dipimpin oleh Ridwan Kamil (RK) sebagai walikota sudah cukup banyak berpengaruh dalam pengembangan dan pembangunan Kota Bandung. Di awal pemerintahannya, RK telah banyak membuat perubahan di Kota Bandung dan tentunya warga Bandung juga merasa puas akan kinerjanya. Yang unik dalam pemerintahan RK ini adalah adanya berbagai aktor pembangunan yang dilibatkan untuk membangun Kota Bandung. Tidak hanya sebatas pemerintah dan swasta, kalangan akademik dan berbagai komunitas yang ada di Kota Bandung juga turut berperan aktif dalam membangun Kota Bandung. 1

Upload: s-munawaroh-harahap

Post on 18-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Urban Power di Kota Bandung

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK PL4042 PERENCANAAN DAN POLITIK

Qisthi K.W. 15411022

Mareta F. 15411028

Rian Farhan A.H. 15411049

S. Munawaroh H. 15411057

URBAN POWER & IMPLEMENTASINYA DI KOTA BANDUNGUrban politic adalah suatu sistem politik yang ada pada suatu wilayah, dimana dibahas tentang distribusi kekuatan (power) yang ada pada wilayah tersebut. Distribusi kekuatan ini dapat berubah karena adanya politik, gerakan sosial, dan kepemimpinan. Sementara urban power adalah pihak-pihak pemilik kekuasaan dimana perilakunya harus menentukan distribusi kekuatan dalam perumusan sebuah kebijakan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Di dalamnya terdapat suatu pemerintahan dan terdapat pula aktor-aktor penggerak pemerintahan tersebut. Begitu pula dengan Kota Bandung yang merupakan salah satu kota di Indonesia. Kota Bandung yang dipimpin oleh Ridwan Kamil (RK) sebagai walikota sudah cukup banyak berpengaruh dalam pengembangan dan pembangunan Kota Bandung. Di awal pemerintahannya, RK telah banyak membuat perubahan di Kota Bandung dan tentunya warga Bandung juga merasa puas akan kinerjanya. Yang unik dalam pemerintahan RK ini adalah adanya berbagai aktor pembangunan yang dilibatkan untuk membangun Kota Bandung. Tidak hanya sebatas pemerintah dan swasta, kalangan akademik dan berbagai komunitas yang ada di Kota Bandung juga turut berperan aktif dalam membangun Kota Bandung.

Aktor Pembangunan di Kota Bandung

Pemerintah adalah representasi dari kekuatan suatu daerah, begitu halnya Kota Bandung. Pemerintah adalah pemilik kekuasaan dan perilakunya harus menentukan distribusi kekuatan pada tiap-tiap pihak pemilik urban power dalam perumusan sebuah kebijakan. Adapun pemerintah yang berperan dalam pengambilan keputusan di Kota Bandung adalah Pemerintah Daerah Kota Bandung, DPRD Kota Bandung, serta dinas-dinas dan SKPD.Kalangan bisnis atau yang biasa dikenal sebagai pihak swasta juga merupakan aktor penting dalam pengambilan keputusan dan aktor yang berperan dalam pembangunan Kota Bandung. Aktor-aktor ini sedikitnya terdiri dari pemilik modal/pengusaha atau developer. Swasta cukup membantu dalam hal pembangunan Kota Bandung. Terkadang dalam suatu pembangunan dibutuhkan dana yang cukup besar dan pemerintah juga tidak sepenuhnya bisa tertutupi. Dengan adanya pihak swasta sangat membantu dalam keberjalanan kegiatan pembangunan ini.Komunitas juga menjadi salah satu aktor yang berpengaruh dalam pengambilan kebijakan di Kota Bandung. Kota Bandung terkenal dengan banyak komunitas yang kreatif, sehingga membuat Kota Bandung juga memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan melalui keberadaan dan pergeraka komunitas ini. Komunitas yang ada di Kota Bandung diantaranya adalah komunitas kreatif, komunitas pendidikan, komunitas sosial, komunitas budaya dan lain sebagainya. Para komunitas ini banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang menggerakkan masa dan biasanya orientasi dari komunitas komunitas ini adalah membuat Kota Bandng semakin baik.Kalangan akademik juga nerupakan aktor yang banyak membantu dalam perkembangan dan pengambilan kebijakan. Output dari kalangan akademik adalah berupa kajian-kajian akademis yang berkaitan tentang berbagai macam hal yang berguna yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembangunan. Tokoh-tokoh ini dapat berasal dari perguruan tinggi maupun tokoh-tokoh akademis lainnya.Urban power dalam suatu pemerintahan terbagi menjadi pluralisme, elitism, rezim dan growth machine. Keempat power tersebut bisa saja terjadi dalam satu kepemerintahan ataupun hanya salah satu saja yang berperan, semuanya tergantung pada karakteristik dan kondisi wilayah pemerintahannya. Kota Bandung saat dipimpin oleh RK dan dalam kepemimpinannya, beliau tidak hanya bekerja sendiri. RK mampu merangkul swasta, kalangan akademis dan berbagai komunitas untuk merumuskan arah pengembangan kota. Dengan demikian, keempat power yang sebelumnya telah disebutkan berlaku di dalam Kota Bandung.Pluralisme, dalam pemahaman kami diartikan sebagai kekuatan yang tidak terkonsentrasi pada satu kelompok dan dalam pengambilan kebijakan melibatkan banyak pihak namun tergantung pada interest atau ketertarikan masing-masing kelompok (interest beragam). Dalam pluralism, power tidak dominan dalam suatu kelompok, namun power itu terdistribusi secara merata, sehingga setiap orang mempunyai kesempatan atau peluang yang sama dalam proses pengambilan keputusan dan tentunya masing-masing individu ini hanya terlibat dalam kepentinga yang menurut dirinya menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Dalam perkembangannya, pluralisme berkembang menjadi dua bentuk teori, yaitu hyperpluralism dan neo-pluralism. Hyperplurarism adalah suatu kondisi dimana terlalu banyak kepentingan yang ingin memberikan aspirasi sehingga pengambilan keputusan tidak dapat berjalan. Sementara neo-pluralism muncul karena adanya reaksi yang kuat antara public dan swasta.Ilustrasi Teori Pluralisme

Teori pluralism merupakan teori yang dianut oleh Indonesia. Heterogenitas penduduk yang ada di Indonesia dan berbagai kepentingan dan minta yang ada, hal inilah yang memunculkan dianutnya teori pluralism di Indonesia. Kota bandung juga menerapkan teori ini. Berbagai pihak mempengaruhi pembuatan kebijakan dan program pembangunan di Kota Bandung. Layaknya yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, terdapat banyak satuan pemerintah yang masing-masing memiliki wewenang dan tugas yang tentunya semuanya merupakan organ dari system pemerintahan Kota Bandung. Misalnya, dinas tata ruang banyak berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan yang berhubungan dengan ranah tata ruang, dinas kebersihan yang juga memiliki power dalam bidangnya, dan banyak lagi. Setiap perangkat daerah ini memiliki bidang yang juga dapat disebut sebagai keterkatikan masing-masing, dan setiap perangkat ini memiliki power dalam pengemangan dan pengambilan keputusan di Kota Bandung. Selain itu, tidak hanya perangkat daerah di pemerintahan, komunitas juga menjadi aktor penting dalam pembuatan kebijakan dan program-program pembangunan yang ada di Kota Bandug. Komunitas-komunitas ini diantaranya Gerakan Pungut Sampah, Bandung Creative City Forum, Bike Bandung dan Bandung Berkebun, serta banyak komunitas lainnya. Masing-masing komunitas ini memiliki peluang yang sama dalam prose pengambilan keputusan. Elitisme adalah teori yang mengatakan bahwa power itu terkonsentrasi dalam satu aktor atau kelompok. Aktor-aktor ini mendominasi pengambilan kebijakan dalam suatu daerah karena aktor-aktor ini memiliki sumberdaya yang sangat banyak. Sumberdaya dalam ha ini diartikan sebagai uang, ilmu, maupun sumberdaya lainnya. Kalangan elit ini akan banyak mempengaruhi pengambilan keputusan dengan mengandalkan sumberdaya yang mereka miliki. Kota Bandung melibatkan banyak power dari kalangan elitis dalam pemerintahannya. Contohnya yaitu Agung Podomoro yang memiliki sumberdaya yang cukup sehingga banyak berperan dalam pengembangan Kota Bandung. Ilustrasi Teori Elitisme

Power Elitis di Kota Bandung

Rezim adalah teori yang mengatakan bahwa kekuasaan didalam suatu daerah terdiri dari koalisi antara pemerintahan dengan pihak swasta. Teori rezim merupakan alat yang digunakan untuk menjelaskan mengenai hubungan antara public dan sektor privat. Sektor ekonomi lebih dominan didalam teori ini meski begitu para pebisnis tidak harus selalu yang menjadi dominan jika dibandingkan dengan peran pemerintah. Dengna menggunakan teori rezim maka diharapkan terjadinya peningkatna produktifitas pada suatu area.

Ilustrasi Teori Rezim

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menganut teori rezim di dalamnya. Berbagai kepentingan ada di dalam kota bandung. Meski begitu, teori ini memiliki beberapa kelebihan terutama di dalam Kota Bandung yang dimana pemerintah bekerja sama dengan sektor privat yang diakibatkan dari ketertarikan yang sama. Oleh sebab itulah mereka berkoalisi. Salah satu program nya adalah seperti program bis sekolah, program taman-taman, bandros dan MRT.

Growth Machine merupakan teori yang mengatakan bahwa power yang dimiliki setiap kelompok kepentigan (private) membangun koalisi dengan tujuan pertumbuhan kota. Teori ini merupakan turunan dari teori elitisme. Dalam teori growth machine, kalangan elitism ini memaksimalkan nilai ekonomi dari lahan. Dengan memaksimalkan nilai ekonomi dari lahan, diharapkan mampu menggerakkan ekonomi dan pada akhirnya mampu mencapai tujuan yaitu pertumbuhan kota Karen seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indicator pertumbuhan kota.

Ilustrasi Teori Growth Machine

Berbagai aktor dilibatkan, mulai dari pemerintah, swasta akademisi, dan komunitas dalam memajukan Kota Bandung. Seperti halnya pembangunan apartemen di Kawasan Bandung Utara. Pembangunan ini dilakukan dengan maksud untuk mengembangkan Kota Bandung. Melengkapi berbagai fasilitas atau menambah fasilitas yang ada demi menggerakkan kegiatan ekonomi yang ada.Dari berbagai teori yang telah dipaparkan, diketahui bahwa Kota Bandung termasuk dalam kota yang menganut keempat teori urban power. Banyak kelebihan dan kekurangan yang didapat dari teraplikasikannya keempat teori urban power tersebut, serta belum jelasnya teori mana yang paling cocok diterpakan di Kota Bandung. 5