asas desain urban

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Malang merupakan pusat dari urabanisasi, kota menjadi tempat sandaran hidup bagi para warga pendatang untuk mencari pekerjaan. Selain itu juga menjadi tempat hidup bagi mahasiswa mahasiswa yang sedang menimba ilmu. Kota kota pada zaman ini mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama bagi kota yang memiliki tingkat perekonomian yang baik. Kota dituntut untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman bagi para penghuninya. Perancangan kota dibutuhkan agar sebuah kota menjadi rapi dan teratur. Di kota Malang sendiri telah mengalami banyak perubahan apalagi jumlah penduduknya bertambah setiap tahunnya. Maka kota Malang perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan terhadap pembangunan dan penataan rung kota. 1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana analisis karakteristik pada kawasan Jalan Letnan Jendral Sutoyo – Jalan Jaksa Agung Suprapto yang berada pada kota Malang? 1.3 TUJUAN Mengetahui analisis karakteristik pada kawasan Jalan Letnan Jendral Sutoyo – Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Upload: gevi-vembrista

Post on 29-Dec-2015

99 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: asas desain urban

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Malang merupakan pusat dari urabanisasi, kota menjadi tempat sandaran hidup bagi para warga pendatang untuk mencari pekerjaan. Selain itu juga menjadi tempat hidup bagi mahasiswa mahasiswa yang sedang menimba ilmu.

Kota kota pada zaman ini mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama bagi kota yang memiliki tingkat perekonomian yang baik. Kota dituntut untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman bagi para penghuninya. Perancangan kota dibutuhkan agar sebuah kota menjadi rapi dan teratur.

Di kota Malang sendiri telah mengalami banyak perubahan apalagi jumlah penduduknya bertambah setiap tahunnya. Maka kota Malang perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan terhadap pembangunan dan penataan rung kota.

1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana analisis karakteristik pada kawasan Jalan Letnan Jendral Sutoyo – Jalan Jaksa Agung

Suprapto yang berada pada kota Malang?

1.3 TUJUAN Mengetahui analisis karakteristik pada kawasan Jalan Letnan Jendral Sutoyo – Jalan Jaksa Agung

Suprapto.

Page 2: asas desain urban

1.4 METODE STUDI

Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer (observasi dan studi objek)

Pengamatan langsung (observasi) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2002:133). Penggalian informasi melalui teknik observasi lapangan dilakukan di daerah jalan Jendral Letnan Sutoyo – jalan Jaksa Agung Suprapto mengenai tata guna lahan, aksesibilitas (sarana transportasi, ruang parkir dan trotoar), street furniture (lampu jalan, marka/rambu lalu lintas, tempat sampah dan vegetasi, fasad bangunan (set-back, bentukan bangunan). Teknik observasi lapangan yang dilakukan berupa pengambilan gambar dengan menggunakan alat bantu kamera. Informasi yang digali berupa informasi karakteristik.

b. Data SekunderPengumpulan data melalui foto, gambar, yang terkait dengan masalah yang akan dikaji untuk

mengidentifikasi karakteristik kawasan Jalan Letnan Sutoyo – jalan Jaksa Agung Suprapto. Dokumentasi ini bertujuan untuk gambaran yang jelas mengenai bagaimana mengidentifikasi karakteristik suatu kawasan.

Data yang didapat dari proses ini antara lain mengenai pengertian tata guna lahan, aksesibilitas (sarana transportasi, ruang parkir dan trotoar), street furniture (lampu jalan, marka/rambu lalu lintas, tempat sampah dan vegetasi, fasad bangunan (set-back, bentukan bangunan)mengenai kawasan jalan Letnan Jendral Sutoyo – Jalan Jaksa Agung Suprapto .

Page 3: asas desain urban

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN KOTA

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.

Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut: Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan Tersedianya tempat-tempat untuk parkir Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga

Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut: Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan

jenis pekerjaan. Adanya jarak social dan kurangnya toleransi social diantara warganya. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalahdengan pertimbangan perbedaan

kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan social disebabkan adanya

keterbukaan terhadap pengaruh luar. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong

royong sudah mulai tidak terasa lagi.

Page 4: asas desain urban

PERMASALAHAN PERENCANAAN KOTA

Faktor-faktor yang mempengaruhiperencanaankota di negaraberkembang 

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebagai “generating factors”:(Taylor dan William; dalamNurmandi, 1999) 

1. FaktorDemografi

Bersumber pada urbanisasi didorong oleh faktor pendorong(‘push factors’/ Daya Dorong Desa) dan penarik kota(Daya Tarik Kota) – kota menjadi impian bagi kaum migran dari desa.-Ada faktor mobilitas penduduk non permanen

 2. FaktorEkonomi

Ada dualism ekonomi kota – desaSektor perkotaan= sektor modern ><perdesaan= sector tradisionalDi perkotaan berkembang pula sektor informal sebagai penampungan anggota masyarakat yang tersisih dari sektor formal modern.

3. FaktorSosialUnsur-unsurnya sangat bervariasi, antara lain masalah sosio-kultur masyarakat, kondisi permukiman yang tidak kondusif yang berkorelasi kuat dengan kriminalitas.cultural shock, cultural alienation, cultural lag....dll.

4. FaktorPolitikPerencanaan kota berkaitan pula dengan unit-unit politik dalam pemerintahan kota, partai politik, kelompok penekan, dan lainnya.perencanaan dan pengelolaan kota dilihat sebagai proses politik.Perencanaan kota tidak hanya dilihat sebagai “outcomes” saja, tetapi merupakan konsiliasi berbagai kepentingan yang ada dalam masyarakat. sebagai proses penyeimbangan kepentingan dari berbagai kelompokdalammemanfaatkanruangkota.

Page 5: asas desain urban

5. FaktorLingkunganPertimbangan terhadap kesesuaiannya dengan lingkungan untuk kepentingan masyarakat luas.Mis: okupasi kawasan resapan air oleh kelompok masyarakat yang mempunyai akses kepengambil keputusan, yang bias menimbulkan banjir pada kota di sekitarnya.

 6. FaktorTeknis

Berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan merencanakan yang dikuasai perencana.Selain itu adalah pengetahuan teknis tertentu yang bersifat spesialis.

3 MASALAH DASAR DALAM PERKEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN  1. Bangunan-bangunan perkotaan lebih diperlakukan sebagai objek yang terpisah daripada sebagai

bagian dari pola yang lebih besar2. Keputusan-keputusan terhadap perkembangan kawasan perkotaan sering diambil berdasarkan

rencana-rencana yang bersifat 2 dimensi saja, tanpa banyak memperhatikan hubungan antara bangunan dan ruang yang terbentuk di antaranya, yang sebetulnya bersifat 3 dimensi

3. Kurang memahami perilaku manusia

 (Roger Trancik. 1986. Finding Lost Space. New York)

Menurut Hamid Shavani, elemen elemen dalam perancangan kota adalah sebagai berikut

1. Pemanfaatan Tanahmerupakan suatu bentuk penerapan rencana-rencana dasar dua dimensi ke dalam pembuatan

ruang tiga demensi dan penyelenggaraan fungsi ruang tersebut. Peruntukan lahan mempertimbangkan tujuan dan prinsip yang akan dicapai pada guna tertentu seperti guna hunian, komersil, rekrasional, industri dan sebagainya. Mempertimbangkan kondisi daya

Page 6: asas desain urban

dukung alam terhadap kapasitas kegiatan yang ditampung, kondisi ini juga berkaitan dengan pemakaian lantai dasar bangunan dan kofisien lantai bangunan.

2. Bentuk dan massa bangunan

Building form and massing membahas mengenai bagaimana bentuk dan massa-massa bangunanyang ada dapat membentuk suatu kota serta bagaimana hubungan antar-massa (banyakbangunan) yang ada. Pada penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa sepertiketinggian bangunan, jarak antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan, dan sebagainyaharus diperhatikan sehingga ruang yang terbentuk menjadi teratur, mempunyai garis langit -horizon (skyline) yang dinamis serta menghindari adanya lost space (ruang tidak terpakai).

Building form and massing dapat meliputi kualitas yang berkaitan dengan penampilan bangunan,yaitu :

a. Ketinggian BangunanKetinggian bangunan berkaitan dengan jarak pandang manusia, baik yang berada dalambangunan maupun yang berada pada jalur pejalan kaki (luar bangunan). Ketinggian bangunanpada suatu kawasan membentuk sebuah garis horizon (skyline). Ketinggian bangunan di tiapfungsi ruang perkotaan akan berbeda, tergantung dari tata guna lahan. Sebagai contoh, bangunandi sekitar bandara akan memiliki ketinggian lebih rendah dibanding bangunan di kawasanperekonomian.

b. Kepejalan BangunanPengertian dari kepejalan adalah penampilan gedung dalam konteks kota. Kepejalan suatu gedung

Page 7: asas desain urban

ditentukan oleh perbandingan tinggi : luas : lebar : panjang, olahan massa (desain bentuk), danvariasi penggunaan material.

c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)Koefisien Lantai Bangunan adalah jumlah luas lantai bangunan berbanding luas tapak (jikaKLB=200%, maka di tapak seluas 100m2, dapat dibangun bangunan dengan luas lantai 200m2 -lantai banyak). Koefisien Lantai Bangunan dipengaruhi oleh daya dukung tanah, daya dukunglingkungan, nilai harga tanah, dan faktor-faktor khusus tertentu sesuai dengan peraturan ataukepercayaan daerah setempat.

d. Koefisien Dasar Bangunan (Building Coverage)Adalah luas tapak yang tertutup dibandingkan dengan luas tapak keseluruhan. Koefisien DasarBangunan dimaksudkan untuk meny ediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agartidak keseluruhan tapak diisi dengan bangunan. Hal ini dimaksudkan agar daur lingkungan tidakterhambat terhambat, terutama peny erapan air ke dalam tanah.

e. Garis Sempadan Bangunan (GSB)Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bangunan terhadap as jalan. Garis ini sangat pentingdalam mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota. Selain itu juga berfungsi sebagai jarakkeselamatan pengguna jalan, terutama jika terjadi kecelakaan.

f. LanggamLanggam atau gaya dapat diartikan sebagai suatu kumpulan karakteristik bangunan dimanastruktur, kesatuan dan ekspresi digabungkan di dalam satu periode atau wilayah tertentu. Perandari langgam ini dalam skala urban jika direncanakan dengan baik dapat menjadi guide line yangdapat menyatukan fragmen-fragmen dan bentuk bangunan di kota.

g. SkalaRasa akan skala dan perubahan-perubahan dalam ketinggian ruang atau bangunan dapat

Page 8: asas desain urban

memainkan peranan dalam menciptakan kontras visual yang dapat membangkitkan daya hidupdan kedinamisan.

h. MaterialPeran material berkenaan dengan komposisi visual dalam perancangan. Komposisi yangdimaksud diwujudkan oleh hubungan antar elemen visual.

i. TeksturDalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu yang dilihat dari jarak tertentumaka elemen yang lebih besar dapat menimbulkan efek-efek tekstur.

j. WarnaDengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna), dapat memperluas kemungkinanragam komposisi yang dihasilkan.

3. Sirkulasi dan Parkir

Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk danmengkontrol pola kegiatan kota, sebagaimana halnya dengan keberadaan sistem transportasi darijalan publik, pedestrian way , dan tempat-tempat transit yang saling berhubungan akanmembentuk pergerakan (suatu kegiatan). Sirkulasi di dalam kota merupakan salah satu alat yangpaling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena dapat membentuk,mengarahkan, dan mengendalikan pola aktivitas dalam suatu kota. Selain itu sirkulasi dapatmembentuk karakter suatu daerah, tempat aktivitas dan lain sebagainya.Tempat parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada kegiatankomersial di daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh visual pada beberapa daerahperkotaan. Penyediaan ruang parkir yang paling sedikit memberi efek visual yang merupakansuatu usaha yang sukses dalam perancangan kota.

Page 9: asas desain urban

Tempat parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada kegiatankomersial di daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh visual pada beberapa daerahperkotaan. Peny ediaan ruang parkir yang paling sedikit memberi efek visual yang merupakansuatu usaha yang sukses dalam perancangan kota.

Elemen ruang parkir memiliki dua efek langsung pada kualitas lingkungan, yaitu :a. Kelangsungan aktivitas komersial.b. Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota.

Dalam merencanakan tempat parkir yang benar, hendaknya memenuhi persyaratan :a. keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasanb. pendekatan program penggunaan bergandac. tempat parkir khususd. tempat parkir di pinggiran kota

Dalam perencanaan untuk jaringan sirkulasi dan parkir harus selalu memperhatikan :a. Jaringan jalan harus merupakan ruang terbuka yang mendukung citra kawasan dan aktivitaspada kawasan.b. Jaringan jalan harus memberi orientasi pada penggunan dan membuat lingkungan yanglegible.c. Kerjasama dari sektor kepemilikan dan privat dan publik dalam mewujudkan tujuan darikawasan.

4. Open space

Berbicara tentang ruang terbuka (open space) selalu menyangkut lansekap. Elemen lansekapterdiri dari elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya)serta elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka biasa berupa lapangan,

Page 10: asas desain urban

jalan, sempadan sungai, green belt, taman dan sebagainya.Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan perabot taman/jalan (streetfurniture). Street furniture ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku tamandan sebagainya.

Menurut S Gunadi (197 4) dalam Y oshinobu Ashihara, ruang luar adalah ruang yang terjadidengan membatasi alam. Ruang luar dipisahkan dengan alam dengan memberi “frame”, jadibukan alam itu sendiri (yang dapat meluas tak terhingga).

Fungsi ruang terbuka dapat dijabarkan sebagai berikut:  Fungsi umum: 

- Tempat bersantai. -Tempat komunikasi sosial. - Tempat peralihan, tempat menunggu. - Sebagai ruang terbuka untuk mendapatkan udara segar dengan lingkungan. - Sebagai pembatas atau jarak diantara massa bangunan 

Fungsi ekologis: -Penyegaran udara. -Penyerapan air hujan. - Pengendalian banjir. - Memelihara ekosistem tertentu. - Pelembut arsitektur bangunan

Elemen ruang terbuka kota meliputi lansekap, jalan, pedestrian, taman, dan ruang-ruangrekreasi. Jalur pedestrian ways

Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen-elemen dasar desain tatakota dan harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktivitas sertas sesuai denganrencana perubahan atau pembangunan fisik kota di masa mendatang.

Page 11: asas desain urban

Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkanarus pejalan kaki dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :a. Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial seperti toko, restoran, café.b. Street furniture berupa pohon-pohon, rambu-rambu, lampu, tempat duduk, dan sebagainya.

Dalam perancangannya, jalur pedestrian harus mempunyai syarat-syarat untuk dapat digunakandengan optimal dan memberi kenyamanan pada penggunanya. Syarat-syarat tersebut adalah :a. Aman dan leluasa dari kendaraan bermotor.b. Meny enangkan, dengan rute yang mudah dan jelas yang disesuaikan dengan hambatankepadatan pejalan kaki.c. Mudah, menuju segala arah tanpa hambatan yang disebabkan gangguan naik-turun, ruang yangsempit, dan peny erobotan fungsi lain.d. Punya nilai estetika dan daya tarik, dengan peny ediaan sarana dan prasarana jalan seperti:taman, bangku, tempat sampah dan lainnya.

5. ACTIVITY SUPPORT

PENDUKUNG AKTIFITAS (ACTIVITY SUPPORT)Aktivitas pendukung adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan yang mendukungruang publik suatu kawasan kota. Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki cirikhusus akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan pendukungnya.Aktivitas pendukung tidak hanya meny ediakan jalan pedestrian atau plasa tetapi jugamempertimbangkan fungsi utama dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas.

Meliputi segala fungsi dan aktivitas yang memperkuat ruang terbuka publik, karena aktivitas danruang fisik saling melengkapi satu sama lain. Pendukung aktivitas tidak hanya berupa saranapendukung jalur pejalan kaki atau plaza tapi juga pertimbangankan guna dan fungsi elemen kotayang dapat membangkitkan aktivitas seperti pusat perbelanjaan, taman rekreasi, alun-alun, dansebagainya.

Page 12: asas desain urban

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity support adalah :a. Adanya koordinasi antara kegiatand engan lingkungan binaan yang dirancang.b. Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam suatu ruang tertentu.c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual.d. Pengadaan fasilitas lingkungan.e. Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan lokasi dan fasilitas yang .menampungactivity support yang bertitik-tolak dari skala manusia

6. SIGNAGEPenandaan yang dimaksud adalah petunjuk arah jalan, rambu lalu lintas, media iklan, danberbagai bentuk penandaan lain. Keberadaan penandaan akan sangat mempengaruhi visualisasikota, baik secara makro maupun mikro, jika jumlahnya cukup banyak dan memiliki karakter yangberbeda. Sebagai contoh, jika banyak terdapat penandaan dan tidak diatur perletakannya, makaakan dapat menutupi fasad bangunan di belakangnya. Dengan begitu, visual bangunan tersebutakan terganggu. Namun, jika dilakukan enataan dengan baik, ada kemungkinan penandaantersebut dapat menambah keindahan visual bangunan di belakangnya.

Oleh karena itu, pemasangan penandaan haruslah dapat mampu menjaga keindahan visualbangunan perkotaan. Dalam pemasangan penandaan harus memperhatikan pedoman teknissebagai berikut:a. Penggunaan penandaan harus merefleksikan karakter kawasan.b. Jarak dan ukuran harus memadahi dan diatur sedemikian rupa agar menjamin jarakpenglihatan dan menghindari kepadatan.c. Penggunaan dan keberadaannya harus harmonis dengan bangunan arsitektur di sekitar lokasi.d. Pembatasan penggunaan lampu hias kecuali penggunaan khusus untuk theatre dan tempatpertunjukkan (tingkat terangnya harus diatur agar tidak mengganggu).e. Pembatasan penandaan yang berukuran besar yang mendominir di lokasi pemandangan kota.Penandaan mempunyai pengaruh penting pada desain tata kota sehingga pengaturan bentuk danperletakan papan-papan petunjuk sebaiknya tidak menimbulkan pengaruh visual negatif dan

Page 13: asas desain urban

tidak mengganggu rambu-rambu lalu lintas7. Conservation

Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal(permukiman) dan urban places (alun-alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyaiciri khas, seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah. Manfaat dari adanyapreservasi antara lain:a. Peningkatan nilai lahanb. Peningkatan nilai lingkunganc. Menghindarkan dari pengalihan bentuk dan fungsi karena aspek komersiald. Menjaga identitas kawasan perkotaane.Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi

BAB III

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASAN

Tata Guna Lahan

Kawasan yang kami identifikasi adalah kawasan jalan Jendral Letnan Sutoyo – jalan Jaksa Agung Suprapto Malang

Page 14: asas desain urban

Keterangan = bangunan pemukiman

=bangunan komersial

=bangunan fasilitas pelayanan publik

Page 15: asas desain urban
Page 16: asas desain urban
Page 17: asas desain urban
Page 18: asas desain urban

Street Furniture

Lampu Jalan

Page 19: asas desain urban

Letak lampu jalan terdapat pada bagian tengah jalan dan pencahayaan lainnya bersumber dari bangunan yang ada di sepanjang jalan ini sehingga pencahayaan pada jalan ini cukup baik pada malam harinya. Jarak tiap lampu jalan adalah 40-20 meter

Jalan Letnan Jendral Sutoyo

Pada Jalan ini tiap lampu jalan nya berjarak 40 meter dan hanya memiliki satu macam lampu jalan saja.Lampu di Jalan ini berfungsi dengan baik pada malam hari.

Jalan Jaksa Agung Suprapto

dengan jalan Letnan Jendral Sutoyo karena pada jalan ini jarak tiap lampu nya 20 meter dan memiliki 2 macam lampu yang urutannya berganti-gantian .Sehingga pencahayaan pada malam harinya semakin baik.

Keterangan

Keterangan :

Lampu Jalan Tipe 1

Page 20: asas desain urban

Tempat Sampah

Page 21: asas desain urban

Pada kawasan ini memiliki tempat sampah yang memiliki jarak sekitar 12-15 meter dan kondisi tempat sampah nya masih dapat digunakan dengan baik.

Page 22: asas desain urban
Page 23: asas desain urban

Vegetasi

Vegetasi di kawasan ini terlihat masih kurang, hanya beberapabangunan yang memanfaatkan halaman depannya untuk ruang terbuka hijau, tak sebanding dengan jalannya dan kendaraan yang lewat di jalan ini.Vegetasi pada daerah ini ditanam tanpa menggunakan pot dan kebanyakan vegetasi daerah ini mempunyai fungsi sebagai peneduh sehingga banyak didominasi oleh pepohonan.

Page 24: asas desain urban

Vegetasi pada kawasan ini hanya terletak pada tepi jalan.

Fasad BangunanKeterangan :

Vegetasi

Page 25: asas desain urban

Fasad bangunan pada kawasan ini kebanyakan sudah modern mulai dari pertokoan,perkantoran, hotel sampai rumahsakit Saiful Anwar.Akan tetapi ada beberapa bangunan yang fasad nya masih sama saat dibanagun dan masih dijaga bentuknya hingga saat ini karena merupakan salah satu bangunan history seperti sekolah Cor Jesu.

Jalan Letnan Jendral Sutoyo

Page 26: asas desain urban

Jalan Jaksa Agung Suprapto

Page 27: asas desain urban