paper schlumberger manual

Upload: ikhsan-setyawan

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    1/7

    1

    PENGOLAHAN DATA MANUAL GEOLISTRIK DENGAN

    MENGGUNAKAN KONFIGURASI SCHLUMBERGER

    Ikhsan Setyawan115.120.043

    Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional VeteranYogyakarta

    Jalan SWK 104 Condongcatur [email protected]

    INTISARI

    Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mengukur sifat

    kelistrikan batuan yang berada di bawah permukaan bumi. Dalam pengukurannya,metode Geolistrik memiliki beberapa konfigurasi yang salah satunya adalah konfigurasiSchlumberger. Konfigurasi schlumberger ini dapat mendeteksi adanya sifat ketidakhomogenan suatu lapisan batuan pada permukaan, dan dapat mengukur parameter-parameter seperti jarak antar stasiun dengan elektroda- elektroda (AB/2 dan MN/2), arus(I), dan beda potensial (V). Pengolahan data konfigurasi schlumberger dilakukandengan Microsoft Exceluntuk menghitung nilai Rho serta Rhoapparent,dan dilakukansecara manual dengan membuat curve matching untuk menentukan nilai resistivitasmasing-masing lapisan. Dari pengolahan menggunakan MicrosoftExcel didapat hasilResistivitas, dan RhoApparent.Dimana nilai resistivitas terendah adalah 0,09 dan nilairesistivitas tertinggi adalah 7,69 , dari nilai resistivitas tersebut maka nilai Rho apparentdapat dihasilkan dari nilai resistivitas yang dikalikan dengan faktor geometri. Nilai Rho

    apparent terendah yaitu 18,12 m dan nilai tertinggi adalah 227,96 m.Sedangkan daripengolahan secara manual dengan membuat curve matchingdidapatkan 3 buah lapisan,pada lapisan pertama didapatkan nilai resistivitas pertama sebesar 16 m dan resistivitas

    kedua sebesar 80 m, pada lapisan kedua didapatkan nilai resistivitas ketiga sebesar 870m, dan pada lapisan ketiga didapatkan nilai resistivitas keempat sebesar 43,5 m.

    Kata Kunci: Geolistrik, Konfigurasi Schlumberger, Rho apparent, Curve Matching

    1. PENDAHAHULUAN

    Metode geolistrik merupakan

    salah satu metode geofisika yangmemanfaatkan sifat kelistrikan padabatuan dan bagaimana untuk dapat

    mendeteksinya di atas permukaan.Metode geolistrik dibagi manjadi

    metode aktif dan pasif, dimana metodeaktif memerlukan penginjeksian aruskebawah permukaan bumi, sebagaicontoh adalah metode resistivitas, danpolarisasi terimbas (inducedpolaritation). Pada metode ini arusdiinjeksikan kedalam bumi melalui duabuah elektroda arus dan dilakukan

    pengukuran potensial listrik melalui dua

    buah elektroda potensial.Dalam pengukurannya, metode

    Geolistrik memiliki beberapakonfigurasi yang salah satunya adalahkonfigurasi Schlumberger. Dimana

    Konfigurasi schlumberger ini dapatmendeteksi adanya sifat ketidak

    homogenan suatu lapisan batuan padapermukaan, dan dapat mengukurparameter-parameter seperti jarak antarstasiun dengan elektroda- elektroda(AB/2 dan MN/2), arus (I), dan bedapotensial (V). Serta parameter yangdihitung : Tahanan jenis (R), Faktor

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    2/7

    2

    geometrik (K) dan Tahanan jenis semu().

    Maksud dari acara praktikum iniadalah untuk dapat memahami prosespengolahan data menggunakan

    Microsoft Excel maupun pengolahansecara manual konfigurasi wenner alpha.Tujuan dari acara praktikum kali iniuntuk mengetahui keadaan bawahpermukaan dengan membuat penampang

    2D (pseudosection 2D) secara manual,yang didapat dari hasil nilai Rho

    apparent, resistivitas (R), faktorgeometri (K), Datum Point (DP), dandepth (Z).

    2. DASAR TEORI

    Tujuan dari survei Geolistrikadalah untuk menentukan distribusiresistivitas bawah permukaan denganmelakukan pengukuran di permukaantanah. Dari pengukuran tersebut,

    resistivitas sebenarnya di bawahpermukaan bumi dapatdiperkirakan. Resistivitas tanahberkaitan dengan berbagai parameter

    geologi seperti mineral dan kontenfluida, porositas dan derajat kejenuhanair di batuan. Survei resistivitas listriktelah digunakan selama beberapa dekadedi hidrogeological, pertambangan, daninvestigasi geothecnical. Baru-baru ini,telah digunakan untuk surveilingkungan. (Dr. M. H. Loke, 1996-2004).

    Prinsip konfigurasi Schlumbergeridealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara

    teoritis tidak berubah. Tetapi karenaketerbatasan kepekaan alat ukur, makaketika jarak AB sudah relative besarmaka jarak MN hendaknya dirubah.

    Dimana perubahannya itu tidak lebihbesar dari 1/5 jarak AB seperti padagambar 1.

    Gambar 1. Rangkaian elektroda

    Konfigurasi Schlumberger

    Kelemahan dari konfigurasi

    Schlumberger adalah pembacaan

    tegangan pada elektroda MN adalahlebih kecil terutama ketika jarak AByang relative jauh, sehingga diperlukanalat ukur multimeter yang mempunyaikarakteristik High Impedance denganmengatur tegangan minimal 4 digit atau2 digit dibelakang koma, atau dengancara peralatan arus yang memepunyaitegangan listrik DC yang sangat tinggi.

    Keunggulan dari konfigurasischlumberger adalah kemampuan untukmendeteksi adanya sifat tidak homogenlapisan batuan pada permukaan yaitumembandingkan nilai resistivitas semuketika terjadi perubahan jarak elektrodaMN/2 (Anonim, 2007a)Parameter yang diukur yaitu:

    1.jarak antar stasiun denganelektroda- elektroda (AB/2 danMN/2),

    2. Arus (I), dan3. Beda potensial (V).

    Parameter yang dihitung yaitu:

    1.

    Tahanan jenis(R)2. Faktor Geometri (k).Faktor geometri (k) dapat dicari

    dengan rumus :

    Secara umum faktor geometri untukkonfigurasi Schlumberger adalahsebagai berikut:

    Berdasarkan Sunaryo, dkk (2003)resistivitas semu (a) pada pengukuranresistivitas secara umum adalah dengancara menginjeksikan arus kedalam tanahmelalui 2 elektroda arus (C1 dan C2).

    Dan mengukur hasil Beda potensial

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5)

    (6)

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    3/7

    3

    yang ditimbulkannya pada 2 elektrodapotensial (P1 dan P2). Dari data hargaarus (I) dan beda potensial (V), dapatdihitung nilai resistivitas semu (a)sebagai berikut:

    Resistivitas ditentukan dari suatu

    tahanan jenis semu yang dihitung daripengukuran perbedaan potensi antarelektroda yang ditempatkan dibawahpermukaan. Pengukuran suatu bedapotensial antara dua elektroda sepertipada gambar dibawah ini sebagai hasildua elektroda lain pada titik C yaitu

    tahanan jenis dibawah permukaan tanahdibawah elektroda (Todd.D.K.1959).

    Cara intepretasi Schlumbergeradalahdengan metode penyamaan kuva (kurvamatching). Ada 3 (tiga) macam kurva

    yang perlu diperhatikan dalamintepretasi Schlumberger dengan metode

    penyamaan kurva, yaitu : Kurva Baku Kurva Bantu, terdiri dari tipe H,

    A, K dan Q Kurva Lapangan

    Untuk mengetahui jenis kurvabantu yang akan dipakai, perlu diketahuibentuk umum masing-masing kurvalapangannya.

    Kurva bantu H, menunjukanharga minimum dan adanyavariasi 3 lapisan dengan 1> 2< 3.

    Kurva bantu A, menunjukkanpertambahan harga dan variasilapisan dengan 1< 2< 3.

    Kurva bantu, K menunjukan

    harga maksimum dan variasilapisan dengan 1< 2> 3.

    Kurva bantu Q, menunjukanpenurunan harga yangseragam : 1> 2>

    3. METODELOGI

    Penelitian Praktikum metodegeolistrik Konfigurasi SchlumbergerAlpha dilaksanakan di kelas REP-8 padahari Kamis tanggal 2 Oktober 2014

    pukul 15.00 WIB sampai selesai. Dalampembuatan paper pada acara ini, terdapatbeberapa alat yang diperlukan sepertilaptop, kurva standart, kurva bantu (tipeH, A, K dan Q) dan Tabel Bilog.

    Diagram Alir

    Gambar 2. Diagram alirpengolahan data

    Tahapan pengolahan datageolistrik Konfigurasi Schlumbergerberdasarkan diagram alir diatas:

    Mendapatkan data sintetik yangberupa susunan elektroda, Arus (I),dan Beda potensial (V).

    Melakukan pengolahan data untuk

    mencari resistivitas (R), dan Rho

    Mulai

    Data Sintetik

    Pengolahan Data

    Rho apparent

    Penampang

    Selesai

    Kesimpulan

    Grafik AB/2 vsapparent

    pada tabel bilog

    CurveMatching

    Perhitungan , ketebalan,

    KurvaBaku Kurva Bantu

    Menentukan P Nilai Koreksi

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    4/7

    4

    apparent, dengan menggunakanMicrosoft Excel.

    Membuat Penampang secaramanual, dengan cara:

    1.

    Memplot titik pada tabel Bilog,dengan nilai AB/2 pada sumbuX dan nilai Rho apparent padasumbu Y

    2. Menarik garis sesuai dengantitik yang telah di plot tadi,sehingga membentuk kurva.

    3. Lapisan pertamao Mencocokkan bentuk kurva

    yang sama pada kurvastandart untukmendapatkan nilai P1,

    dengan cara mencari bentukawalan kurva yang sama

    kemudian catat nilai P1dan tandai pada grafik titikperpotongan antara sumbuY kurva baku dengan nilaiP1.

    o Kemudian tarik garis lurussecara horizontal terhadap

    sumbu Y untukmendapatkan nilai

    resistivitas 1 (1), dan

    menarik lurus secaravertikal untuk mendapatkan

    nilai kedalaman danketebalan pertama.

    o Menghitung nilairesistivitas ke-2 denganmengalikan P1 dengan 1.

    4. Lapisan keduao Mencari P2 menggunakan

    kurva bantu, caranyadengan meletakkan titik P1yang telah ditandai di tabel

    bilog pada nilai yang sesuaidi kurva bantu dan mencari

    garis perpotongan antarakurva pada tabel bilogdengan kurva bantu,kemudian tandai dengantitik P2.

    o Menarik garis lurus secaravertikal ke atas untukmendapatkan nilai faktorkoreksi

    o Pada tabel bilog tariksecara horizontal untukmendapatkan nilai 2.

    o Menghitung nilai 3 denganmengalikan P

    2dengan

    2.

    o

    Menghitung ketebalanlapisan kedua denganmengalikan kedalamanpertama dengan faktorkoreksi.

    o Menghitung kedalamandengan menjumlahkan

    ketebalan lapisan pertamadengan ketebalan lapisankedua.

    5. Lapisan ketiga

    o

    Mencari P3 denganmenggunakan kurva bantutipe K, dengan meletakkannilai P2 pada nilai yangsesuai di kurva bantu danmencari titik perpotonganantara kurva di tabel bulogdan di kurva bantu,

    kemudain ditandai dengantitik P3.

    o Menarik garis lurus secaravertikal untuk mendapatkan

    nilai faktor koreksi.o Pada tabel bilog tarik

    sevara horizontal untukmendapatkan nilai 3.

    o Menghitung nilai 4 denganmengalikan P3 dengan 3.

    o Menghitung ketebalanlapisan kedua denganmengalikan kedalamanpertama dengan faktorkoreksi.

    6. Lapisan keempato

    Mendapatkan nilairesistivitas keempat darihasil pengalian nilai P1dengan resistivitas ketiga.

    Menyimpulkan hasil penampang.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan dari pengolahan datakonfigurasi Schlumberger baik

    menggunakan Microsoft Excel maupunsecara manual maka didapatkan nilai

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    5/7

    5

    resistivitas (R), Rho apparent. Nilairesistivitas didapatkan dari hasilpembagian antara beda potensial (V)dengan arus (I), nilai resistivitasmaksimum sebesar 7,69 m, dan nilai

    resistivitas minimum sebesar 0,09 ,dari nilai resistivitas kita bisa kalikandengan faktor geometri sehinggadidapatkan nilai Rho apparent. NilaiRho apparent maksimum sebesar

    227,96m, dan nilai Rho Apparentminimum sebesar 18,12 m.

    Dari hasil pembuatan penampangsecara manual (curve matching)didapatkan empat lapisan.

    1) Lapisan pertama didapatkan nilai

    P1 sebesar 5 dengan ketebalanlapisan 0,6 meter dan kedalaman 6meter. Didapatkan juga nilairesistivitas pertama 16 m danresistivitas kedua yang didapatkandari nilai resistivitas pertama yangdikalikan dengan nilai P1, yaitusebesar 80 m, dengan nilai

    resistivitas yang relatif rendah danpada kedalaman yang dangkalmaka dapat diinterpretasikan padalapisan pertama ialah endapan

    aluvial.2) Lapisan kedua didapatkan nilai P2

    dengan nilai 15, faktor koreksisebesar (fk) 4, dan nilai resistivitassemu kedua sebesar 58 m.Lapisankedua memiliki ketebalan lapisanyang didapatkan dari kedalamanlapisan pertama dikalikan denganfaktor koreksi sebesar 2,4m, dankedalaman yang dihasilkan daripenjumlahan antara ketebalanlapisan kedua dijumlahkan dengan

    kedalaman lapisan pertama sebesar3m, berdasarkan nilai resistivitasyang kecil dapat diinterpretasikandengan batuan yang memiliki

    porositas yang kecil danmengandung air.

    3) Lapisan ketiga didapatkan nilai P3sebesar 0,3, faktor koreksi sebesar0,3 dan nilai resistivitas semu

    ketiga yang didapatkan daripencocokan tabel bilog 145 m.Didapatkan nilai resistivitas ketigayang dihasilkan dari nilai P2

    dikalikan dengan resistivitas semukedua sebesar 870 m. Lapisanketiga memiliki ketebalan yangdihaslikan dari perkalian ketebalanlapisan kedua dengan faktor koreksi

    lapisan ketiga sebesar 0,72m dankedalaman pada lapisan ketigasebesar 3,72m. Berdasarkan nilairesistivitas yang cukup tinggi makadapat diinterpretasikan dengan

    litologi batulempung.4) Lapisan keempat memiliki nilai

    resistivitas yang didapatkan darihasil pengalian P3 dengan nilairesistivitas ke tiga sehingga

    didapatkan nilai resisitivitas sebesar

    43,5 m, namun pada lapisankeempat tidak diketahui ketebalanmaupun kedalaman, dikarenakantidak ditemukannya kurva yangsama pada tabel bilog dan padakurva bantu. Berdasarkan nilairesistivitas yang cukup kecil, dapatdiinterpretasikan dengan litologi

    batupasir berporos besar.

    5. KESIMPULAN

    Dari hasil pengolahan datamenggunakan Microsoft Excel dansecara manual (Curve Matching)didapatkan hasil :

    Dari hasil olahan menggunakan

    Microsoft Excel nilai resistivitasmaksimum sebesar 7,69 m, dannilai resistivitas minimum sebesar0,09 . Nilai Rho apparentmaksimum sebesar 227,96m, dannilai RhoApparent minimum sebesar

    18,12 m.

    Dari hasil pengolahan secara manual(Curve Matching) didapatkan 3lapisan:o Lapisan pertama didapatkan nilai

    P1 sebesar 5 dengan ketebalanlapisan 0,6 meter dan kedalaman6 meter.Didapatkan juga nilairesistivitas pertama 16 m danresistivitas kedua sebesar 80 m,dapat diinterpretasikan pada

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    6/7

    6

    lapisan pertama ialah endapanaluvial..

    o Pada lapisan kedua didapatkannilai P2 dengan nilai 15, faktorkoreksi sebesar 4, dan nilai

    resistivitas semu kedua sebesar58 m sehingga didapatkan nilairesistivitas ketiga sebesar 870m. Lapisan kedua memilikiketebalan lapisan sebesar 2,4m,

    dan kedalaman sebesar 3m, dapatdiinterpretasikan dengan batuan

    yang memiliki porositas yangkecil dan mengandung air..

    o Pada lapisan ketiga didapatkan

    nilai P3 sebesar 0,3, faktor

    koreksi sebesar 0,3 dan nilairesistivitas semu ketiga sebesar 45m, serta nilai resistivitas

    keempat sebesar 43,5 m.Lapisan ketiga memiliki ketebalansebesar 0,72m dan kedalamanpada lapisan ketiga sebesar3,72m, Berdasarkan nilai

    resistivitas yang cukup tinggimaka dapat diinterpretasikandengan litologi batulempung.

    o Pada lapisan keempat didapatkannilai resistivitas sebesar 43,5 m,

    dapat diinterpretasikan denganlitologi batupasir berporos besar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Staf Asisten. 2014. Panduan PraktikumGeolistrik. LaboratoriumGeofisika Eksplorasi : Yogyakarta

  • 7/21/2019 Paper Schlumberger manual

    7/7

    7

    Hasil Pengolahan Manual Konfigurasi Schlumberger

    Gambar .Penampang Manual Schlumberger