paper ringkas

5
GANGGUAN PENYESUAIAN A. Definisi Gangguan penyesuaian mengacu pada emosi serta perilaku dan merupakan gangguan yang berkembang dalam menanggapi suatu stresor yang diidentifikasi, yang melibatkan tekanan lebih bear dari apa yang diharapkan dari paparan stresor, terutama pada penurunan fungsi sosial yang signifikan atau fungsi okupasi. Gangguan penyesuaian adalah gejala-gejala emosional atau perilaku yang bermakna secara klini dan terjadi sebagai respons terhadap satu atau lebih stresor yang nyata. Gejalanya harus timbul dalam waktu 3 bulan setelah onset dari suatu stresor. B. Epidemiologi Gangguan penyesuaian adalah salah satu diagnosis psikiatrik yang paling sering pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena masalah medis atau bedah. Dalam satu penelitian, 5% perawatan di rumah sakit selama periode tiga tahun diklasifikasikan menderita gangguan penyesuaian. Gangguan paling sering didiagnosis pada remaja tetapi dapat juga terjadi pada setiap usia. Dalam satu survei psikiatrik, 10% populasi sampel ditemukan menderita gangguan penyesuaian. Rasio wanita terhadap laki-laki adalah 2 berbanding 1. Wanita yang hidup sendirian biasanya secara jelas dinyatakan sebagai yang paling beresiko. Pada remaja, bentuk dari

Upload: lilisapriliapratiwi

Post on 27-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pr

TRANSCRIPT

GANGGUAN PENYESUAIAN

A. DefinisiGangguan penyesuaian mengacu pada emosi serta perilaku dan merupakan gangguan yang berkembang dalam menanggapi suatu stresor yang diidentifikasi, yang melibatkan tekanan lebih bear dari apa yang diharapkan dari paparan stresor, terutama pada penurunan fungsi sosial yang signifikan atau fungsi okupasi.Gangguan penyesuaian adalah gejala-gejala emosional atau perilaku yang bermakna secara klini dan terjadi sebagai respons terhadap satu atau lebih stresor yang nyata. Gejalanya harus timbul dalam waktu 3 bulan setelah onset dari suatu stresor.

B. EpidemiologiGangguan penyesuaian adalah salah satu diagnosis psikiatrik yang paling sering pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena masalah medis atau bedah. Dalam satu penelitian, 5% perawatan di rumah sakit selama periode tiga tahun diklasifikasikan menderita gangguan penyesuaian. Gangguan paling sering didiagnosis pada remaja tetapi dapat juga terjadi pada setiap usia. Dalam satu survei psikiatrik, 10% populasi sampel ditemukan menderita gangguan penyesuaian. Rasio wanita terhadap laki-laki adalah 2 berbanding 1. Wanita yang hidup sendirian biasanya secara jelas dinyatakan sebagai yang paling beresiko. Pada remaja, bentuk dari pencetus stres yang paling sering adalah masalah sekolah, penolakan orang tua, perceraian orang tua, dan penyalahgunaan zat. Sedangkan pada orang dewasa pencetus stres yang sering adalah masalah perkawinan, perceraian, pindah ke lingkungan yang baru, dan masalah finansial.

C. EtiologiGangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih stresor. Walaupun adanya stressor merupakan komponen esensial dari gangguan penyesuaian, namun stress adalah salah satu dari banyak faktor yang menentukan berkembangnya, jenis dan luasnya psikopatologi.

Namun, hingga sekarang, etiologi belum pasti dan dapat dibagi atas beberapa faktor sebagai berikut: 1. GenetikTemperamen yang tinggi ansietas cenderung lebih bereaksi terhadap suatu peristiwa stress dan kemudian mengalami gangguan penyesuaian. Ada penelitian menyatakan bahwa berbagai peristiwa kehidupan dan stressor ada kolerasi pada anak kembar.2. BiologikKerentanan yang besar dengan riwayat penyakit medis yang serius atau disabilitas.3. PsikososialKerentanan yang besar pada individu yang kehilangan orang tua pada masa bayi atau mereka yang ada pengalaman buruk dengan ibu, kemampuan mentolerir frustasi dalam hidup individu dewasa berhubungan dengan kepuasan dari kebutuhan dasar hidup masa bayi.

D. Perjalanan PenyakitPada umumnya individu dengan gangguan ini dapat mengalami resolusi gejala-gejala atau di lain pihak justru berkembang menjadi penyakit yang lebih berat. Yang akut adalah apabila gangguan dialami selama kurang dari 6 bulan, dan yang kronik bila gangguan ada selama 6 (enam) bulan atau lebih. Pasien kebanyakan akan kembali berfungsi sebagai semula dalam kurun waktu 3 bulan. Ada pula yang kemudian menderita gangguan mood dan gangguan yang berhubungan dengan zat. Para remaja membutuhkan waktu pulih lama daripada orang dewasa.

E. Manifestasi KlinisBerikut adalah gabungan dari beberapa gejala gangguan penyesuaian:1. Gejala psikologis. Meliputi depresi, cemas, khawatir, kurang konsentrasi, dan mudah tersinggung. 2. Gejala fisik. Meliputi berdebar-debar, nafas cepat, diare, dan tremor. 3. Gejala perilaku. Meliputi agresif, ingin menyakiti diri sendiri, alcohol abuse, penggunaan obat-obatan yang tidak tepat, kesulitan sosial, dan masalah pekerjaan.

F. DiagnosisKriteria diagnosis berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of mental Disorder (DSM-IV-TR) untuk gangguan penyesuaian adalah sebagai berikut:12 A. Adanya gejala emosional atau perilaku sebagai respon atas stressor yang mucul dalam jangka waktu 3 bulan setelah onset stressorB. Gejala atau perilaku sesuai dengan salah satu gejala klinis berikut:(1) Penderitaan yang jelas melebihi apa yang diharapkan dari pemaparan stresor(2) Penurunan fungsi sosial dan pekerjaan (akademik) yang signifikanC. Gangguan berhubungan dengan stress tidak memenuhi kriteria untuk gangguan Aksis I spesifik lain dan tidak semata-mata suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau Aksis II yang telah ada sebelumnya. D. Gejala-gejala tidak mencerminkan kondisi berkabungE. Berdasarkan definisi, gangguan penyesuaian seharusnya sembuh dalam jangka waktu 6 bulan setelah stressor hilang.

G. Penatalaksanaana. PsikoterapiIntervensi psikoterapi pada gangguan penyesuaian bertujuan untuk mengurangi efek dari stressor, meningkatkan kemampuan mengatasi (coping) stressor yang tidak bisa dikurangi, dan menstabilkan status mental dan system dukungan untuk memaksimalkan adaptasi. Psikoterapi dapat berupa: terapi perilaku-kognitif, terapi interpersonal, upaya psikodinamik atau konseling.

b. FarmakoterapiMedikasi dengan obat-obatan harus diberikan untuk waktu yang singkat, tergantung dari tipe gangguan penyesuaian , dapat diberikan pengobatan yang efektif. Pemberian antiansetas berguna untuk pasien dengan kecemasan, tetapi hindarilah ketergantungan obat seperti benzodiazepine. Antidepresi dapat diberikan bila dijumpai adanya depresi, mis. SSRI. Perlu diketahui bahwa intervensi farmakologik adalah sebagai augment psikoterapi dan bukan sebagai terapi primer