paper revisi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul
tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku
menjadi produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3)
tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern,
manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses,
mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap
aktifitas yang diperlukan.
Perusahaan manufktur adalah perusahaan yang di dalamnya terjadi proses industry
untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang layak untuk dipasarkan. Manufaktur
itu sendiri merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi
barang jadi melalui proses tahapan teknologi. Sementara secara gramatikal, arti kata
manufaktur sendiri berarti membuat barang dengan menggunakan tangan.
Pada perkembangannya, perusahaan manufaktur adalah yang menyangkut
pengubahan bahan mentah tadi melalui suatu tahapan proses material, shaping dan cutting.
Produk-produk manufaktur akan terus berubah spesifikasi atau sifatnya seiring dengan makin
berkembangnya kebutuhan dalam pemakaian. Pemakaian dalam bentuknya yang beraneka
ragam merupakan keinginan dari manusia yang setiap saatnya selalu menuntut perubahan dan
perkembangan.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan
keuangan perusahaan pada umumnya. Perbedaan yang paling terlihat hanyaah terdapat dalam
rekening-rekeningnya saja. Perbedaan rekening tersebut terutama karena perusahaan
manufaktur melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi, sedangkan
perusahaan dagang tidaklah demikian.
Laporan keuangan biasanya dibuat minimal satu tahun sekali di akhir periode
akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca atau balance
sheet, laporan laba rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan posisi keuangan.
Di dalam laporan keuangan manufaktur, neraca dan laporan laba rugi lebih
digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan. sementara laporan posisi keuangan
digunakan oleh pemilik perusahaan manufaktur dan atau para pemegang saham.
1
Dari beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
kami memilih 5 perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang makanan dan minuman.
Kelima perusahaan itu adalah PT ULTRAJAYA MILK INDUSTY & TRADING
COMPANY Tbk, PT MAYORA INDAH Tbk, PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk,
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk, dan PT NIPPON INDOSARI
CORPORINDO Tbk.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan
teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
Dalam menganalisis suatu laporan keuangan diperlukan pemahaman yang cukup
mengenai cara dan tekhnik-tekhnik untuk menganalisis laporan keuangan tersebut. Hal ini
dikarenakan laporan keuangan tersebut dapat menjadi indikator dalam mencapai beberapa
tujuan dan dapat pula digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kinerja perusahaan.
2.2 Pentingnya Analisa Laporan keuangan
Laporan keuangan yang disususn oleh suatu perusahaan itu pada pokoknya ditujukan
kepada pihak-pihak diluar perusahaan, sehingga yang bersanggkutan dapat menggunakannya
sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai perusahaan tadi. Pada umumnya pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan tersebut, perlu melakukan analisa-analisa
tertentu terhadap laporan agar dapat memperoleh informasi yang diperlukan, bahkan kadang-
kadang perusahaan sudah menyajikan analisa-analsa tadi. Analisa-analisa tersebut penting,
oleh karena hanya dengan melihat laopran keuangan itu saja akan tidak dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan atau neraca dan laporan hasil
prestasi operasi atau laporan laba rugi, disamping itu ada satu jenis laporan keuangan yang
lainnya yaitu laporan Sumber Dana atau Laporan Arus Dana dalam perusahaan. Bagi
pemegang saham (pemilik perusahaan), laporan keuangan penting untuk melihat posisi
“Rentabilitas atau Profitabilitas” yaitu kemampuan Manajemen Perusahaan untuk
menghasilkan Laba. Bagi kreditur laporan keuangan mempunyai kegunaan untuk melihat
posisi likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya.
Bagi penguasa negara (pemerintah) laporan keuangan perusahaan mempunyai
kegunaan untuk menentukan besarnya pajak perseroan (penghasilan) yang akan ditarik. Bagi
manajemen perusahaan yang bersangkutan, laporan keuangan mempunyai kegunaan untuk
menilai hasil kerja manajemen, baik dipandang dari sudut likuiditas, solvabilitas,
3
profitabilitas, maupun aktivitas. Bagi karyawan, laporan keuangan mempunyai kegunaan
untuk perbaikan nasib hidupnya.
2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan
di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan
prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran
keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.
Pengertian kinerja keuangan menurut Jumingan (2006:239) adalah sebagai berikut:
“Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya
diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas”.
Menurut Sutrisno (2009:53) menjelaskan tentang kinerja keuangan sebagai berikut:
“Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu
periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut”.
Dari definisi kinerja keuangan yang dipaparkan, dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa kinerja merupakan hasil atau prestasi yang dicapai perusahaan mengenai posisi
keuangan perushaan, informasi dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu untuk membantu
mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama. Untuk keperluan evaluasi maka perlu
menganalisis laporan keuangan dengan cara menghubungkan elemen-elemen yang ada dalam
laporan keuangan atau sering disebut analisis rasio keuangan.
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan
perusahaan , faktor yang paling utama untuk mendapat perhatian oleh penganalisa adalah :
a. Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih.
4
b. Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Rentabilitas atau profitability adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu.
d. Stabilitas Usaha adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutangnya dan akhirnya
membayar kembali hutang – hutang tersebut tepat pada waktunya.
2.4 Alat Analisis Laporan Keuangan
Alat analisis keuangan keuangan dapat membantu para pengguna dalam
menganalisis laporan keuangan, diantaranya ialah:
1. Analisis laporan keuangan komparatif
Analisis laporan keuangn komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca,
laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode
berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari
tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Perbandingan laporan selama beberapa
periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah tren.
Analisis keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal karena saat kita
menelaah komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan
atau sebaliknya.
2. Analisis laporan keuangan common-size
Analisis laporan keuangan common-size disebut analisis vertikal. Karena evaluasi
pos dari atas ke bawah (atau sebaliknya) dalam laporan common size. Analisis
laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal
laporan keuangan.
3. Analisis rasio
Analisis rasio merupakan sala h satu alat analisis keuangan yang paling populer dan
banyak digunakan. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk
mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan
menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan
5
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan dari suatu period ke periode berikutnya.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses
penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan
dari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang diwujudkan dalam
catatan keuangan dan laporan keuangan.
4. Analisis arus kas
Analisis arus kas merupakan alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana.
Analisis arus kas menyediakan pandangan tentan bagaimana perusahaan
memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga
digunakan dalam pramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.
5. Valuasi
Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau
sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang.teori ini menyatakan bahwa nilai
utang atau efek ekuitas (atau untuk masalh ini, semua aset)sama dengan jumlah
seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang didiskontokan ke saat
ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat.
6
BAB III
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
3.1 Analisa Kredit (Risiko)
3.1.1 Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan sebuah perusahaan utuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Ratio ini membandingkan antara harta lancar dan hutang lancar. Bila harta lancar
lebih besar daripada hutang lancar, disebut “likuid” dan sebaliknya disebut “ilikuid” atau
tidak mampu.
Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Ratio ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis ratio
yakni:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek yang mebandingkan antara aset lancar dengan hutang jangka pendek.
Teknik perhitungannya:
Aset LancarKewajiban Lancar
Berikut ini merupakan perbandingan Rasio Lancar (Current Ratio) antara lima
perusahaan makanan:
Rasio Lancar = aset lancar
kewajibanlancar
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 4.095 .298 .705.091
1.845 .791.716 .500=2,218722009
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 924.080 .291.058607.594 .391.942
=1,520883509
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
24.501.73412.831.304
=1,909527979
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
1.726 .581911.836
=1,893521423
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
190.230.952 .75848.209 .117.955
=3,945953812
7
Analisis:
Dari perhitungan tersebut, perusahaan yang nilai rasio lancarnya lebih tinggi dari
perusahaan lain adalah PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 3,94 aset lancar. PT
Nippon Indosari Corporindo Tbk dikategorikan sbagai perusahaan yang memiliki
likuiditas yang baik, karena semakin tinggi nilai current ratio semakin besar
kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Sedangkan PT Ultra Milk Industri
Tbk memiliki nilai rasio yang paling rendah di antara 4 perusahaan lainnya. Dimana
perusahaan hanya memiliki Rp 1,52 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap
Rp 1,00 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Hal tersebut berarti perusahaan itu masih
kurang modal dalam melunasi hutangnya.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio)
Rasio lain yang digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaaan adalah rasio
cepat (quick ratio), juga dikenal sebagai acid-test ratio. Rasio ini berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
mengandalkan persediaan.
Quick ratio menunjukkan seberapa baik sebuah perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek yang tengah ada dengan aset yang dapat diubah menjadi kas
tanpa kesulitan. Teknik perhitungannya:
kas+setara kas+surat berharga+ piutangkewajibanlancar
Berikut ini merupakan perbandingan Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test Ratio)
antara lima perusahaan makanan:
Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+ piutang
kewajibanlancar
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 325.316 .689.037+1.707 .354 .843 .427
1.845 .791 .716 .500=1,101246427
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 242.776 .108.938+275.488 .746.897607.594 .391.942
=0,85297834
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
13.006 .197+3.669 .30512.831 .304
=1,299595271
8
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 634.673+473.758
911.836=1,2156034
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 48.397 .360 .886+103.650 .499 .876
148.209.117 .955=1,025900855
Analisis:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki
rasio cepat yang tertinggi. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin
dengan Rp 1,29 aset lancar. Di mana perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam melunasi hutang lancarnya dibandingkan ke-empat perusahaan
lainnya. Namun, PT Ultra Milk Industri Tbk memiliki rasio cepat yang lebih rendah
yaitu hanya Rp 0,85. Hal tersebut berartikan bahwa PT Ultra Milk Industri Tbk masih
terlalu kurang modal dalam melunasi hutangnya.
c. Waktu penagihan ( collection periode )
Waktu penagihan (collection period) adalah rasio yang menunjukkan berapa lama rata-
rata jangka waktu penerimaan hasil penjualan sejak penjualan terlaksana.
Teknik perhitungannya:
piutang rata−rataPenjualan /360
Berikut ini merupakan perbandingan Waktu penagihan ( collection periode ) antara lima
perusahaan makanan:
Waktu penagihan = piutang rata−rata
penjualan /360No Nama Perusahaan
1 PT Mayora Indah Tbk (1.707 .354 .853 .427+1.328 .533 .917 .784)/29.453 .865 .992 .878÷ 360
=57,80280567
2 PT Ultra Milk Industri Tbk (275488746897+193510727669) /22.102.383 .741 .532÷ 360
=40,15437513
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(2911803+2400483)/245.332 .256÷360
=21,09340157
9
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
(473.758+159.843)/21.752 .802 ÷360
=65,066208
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
89.646 .070 .141813.342.078 .952 ÷ 360
=39,67898143
Analisis:
Dari perhitungan ke-5 perusahaan tersebut di atas, terlihat bahwa PT Indofood Sukses
Makmur Tbk memiliki waktu penagihan yang paling sedikit, yaitu selama 21,09 hari.
Hal itu berarti bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk lebih efektif karena mampu
mengubah piutang menjadi kas dalam waktu yang lebih cepat. Sedangkan PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk tidak dapat dikatakan efektif karena PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubah piutang menjadi
kas, yaitu selama 65,06 hari.
d. Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory)
Rasio jumlah hari untuk menjual persediaan adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan menjual persediaannya dalam waktu yang cepat. Teknik
perhitungan:
persediaanrata−rataBeban Operasional /360
Berikut ini merupakan perbandingan Jumlah hari untuk menjual persediaan (days to
sell inventory) lima perusahaan makanan:
Jumlah hari untuk menjual persediaan = persediaan rata−rata
penjualan/360
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 1.336 .250.118 .104+498.464 .228 .419
7.795 .454 .967 .722÷ 360=84,728494679
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 363.120.185 .2111.476 .677 .453.814 ÷ 360
=88,52526754
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
6.090 .24232.749.190÷ 360
=66,94782741
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
378.115,501,752,802÷ 360
=77,65941618
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
12954078667433.938 .241.819 ÷ 360
=10,74684799
10
Analisis:
Berdasarkan hasil perhitungan lima perusahaan tersebut di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwasanya PT Ultra Milk Industri Tbk tidaklah efektif bila dibandingkan
perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki waktu yang sangat lama
dalam menjual persediaannya yaitu selama 88,52 hari. Hal ini akan mendekatkan
perusahaan kepada risiko, yaitu risiko mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk
pemeliharaan persediaan serta risiko bila persediaan yang ada rusak atau sudah tak
layak lagi untuk dijual. Dibandingkan dengan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk,
perusahaan ini mampu menjual persediaannya dalam waktu 10,7 hari. Hal ini berarti
perusahaan ini jauh dari risiko pengeluaran biaya yang berlebihan.
3.1.2 Struktur Modal dan Solvabilitas
Ratio ini menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya
pada saat perusahaan di likuidasi. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai harta yang cukup
untuk memenuhi total tuntutan dari pihak ke III (claim). Ratio ini dibagi lagi menjadi
beberapa jenis ratio yakni:
a. Total Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt To Equity)
Yaitu rasio hutang dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal
sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Rasio total utang terhadap
ekuitas berfungsi untuk mengukur persentasi dana pembiayaan perusahaan yag
disediakan oleh kreditor. Rasio ini menggambarkan bagaimana perusahaan mengatur
komposisi antara hutang dengan ekuitas. Teknik perhitungannya:
totalkewajibanekuitas pemegang saham
Berikut ini merupakan perbandingan Total Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt To
Equity) lima perusahaan makanan:
Total Utang terhadap ekuitas =totalkewajiban
ekuitas pemegang sah am
No Nama Perusahaan
11
1 PT Mayora Indah Tbk 4.175 .176 .240 .8942.424 .669 .292.434
=1,721956992
2 PT Ultra Milk Industri Tbk776.735 .279 .582
1.402.446 .699 .852=0,553842994
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
21.975.70831.610.225
=0,695208845
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
1.757 .4921.832.817
=0,958902062
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
212.695.735 .714546.441 .182.786
=0,389238115
Analisis:
Dari hasil perbandingan lima perusahaan tersebut PT Mayora Indah Tbk memiliki
rasio yang paling tinggi yaitu 1,721956992. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut memiliki risiko yang lebih besar. Karena total kewajiban perusahaan tersebut
lebih besar daripada ekuitasnya. Posisi perusahaan yang baik yaitu besarnya hutang
tidak melebihi modal sendiri supaya beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Dari lima
perusahaan tersebut posisi yang paling baik adalah PT Nippon Indosari Corporindo
Tbk yang memiliki angka rasio hanya 0,389238115 dan total kewajiban perusahaan
ini lebih kecil dari ekuitas pemegang saham.
b. Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long Term Debt To Equity)
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan terhadap hutang jangka
panjang. Teknik perhitungannya:
kewajiban jangka panjangekuitas pemegang saham
Berikut ini merupakan perbandingan Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas
(Long Term Debt To Equity) lima perusahaan makanan:
Utang Jangka Panjang terhadap ekuitas ¿aset lancar
kewajibanlancar
No Nama Perusahaan
12
1 PT Mayora Indah Tbk 2.329.384 .524 .3942.424 .669 .292.434
=0,960701953
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 169.140 .887 .6401.402.446 .699 .852
=0,120604147
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
9.144 .40431.610.225
=0,289286267
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
845.6561.832.817
=0,461396855
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
64.486 .617 .759546.441.182 .786
=0,118012002
Analisis:
Dari hasil perhitungan tersebut di atas, bahwasanya PT Mayora Indah Tbk memiliki
pendanaan jangka panjang oleh kreditor yang lebih tinggi dibandingkan empat
perusahaan lainnya. Yaitu untuk setiap pendanaan ekuitas terdapat Rp 0,96 pendanaan
jangka panjang dari kreditor.
c. Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned)
Besarnya jaminan laba operasi yang digunakan untuk menjamin beban bunga hutang
jangka panjang atau setiap rupiah bunga hutang jangka panjang dijamin oleh laba
operasi. Teknik perhitungannya:
labasebelum pajak dan bebanbungabebanbunga
Berikut ini merupakan perbandingan Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned)
lima perusahaan makanan:
Kelipatan bunga =labasebelum pajak dan beban bunga
beban bunga
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 626.440 .817.709+123.856 .315.729
123.856 .315 .729=6,057802778
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 156.817 .906.428+27.643 .885.87727.643 .885 .877
=6,672788085
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk6.352.389+936.060
936.060=7,786305365
13
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk303.080117.901
=2,570631292
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
154.948.034 .286−¿=−¿¿
Analisis:
Berdasarkan hasil perhitungan lima perusahaan tersebut terlihat bahwa PT Nippon
Indosari Corporindo Tbk memiliki nilai rasio 0 (nol). Dimana kondisi ini sangat
berisiko bagi perusahaan karena semakin kecil timed interest earned ratio, semakin
besar ketidakmampuan perusahaan dalam membayar bunga hutang. Kemampuan
yang paling baik dalam membayar bunga utang adalah PT Indofood Sukses Makmur
Tbk yang mampu menutup beban bunga sebanyak 7,78 kali.
3.2 Analisa Profitabilitas
Ratio Profitabilitas merupakan ratio hasil operasi perusahaan. Ratio ini dapat disajikan secara
vertikal yang menunjukan saling hubungan antara laba dengan penjualan maupun secara
membandingkan antara laporan rugi – laba dengan neraca.
3.2.1 Tingkat Pengembalian Investasi (return on investment)
Tingkat Pengembalian Investasi (return on investment) adalah untuk menilai kompensasi
keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan hutang. Rasio ini terdiri dari:
a. Tingkat pengembalian asset (return on assests) Return on asset sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba dengan semua aset yang dimiliki
perusahaan. Teknik perhitungannya:
lababersih+bebanbunga x (1−tarif pajak )Rata−rata total asset
X 100 %
Berikut ini merupakan perbandingan Tingkat pengembalian asset (return on assests) lima perusahaan makanan:
Tingkat pengembalian aset
=lababersi h+bebanbunga×(1−tarif pajak )
rata−rata totalasetx100 %
No Nama Perusahaan
14
1 PT Mayora Indah Tbk 483.486 .152 .677+123.856 .315 .729×(1−0,25)(6.599 .845 .533.328+4.399 .191.135 .535)/2
x100 %=8,79 %
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 101.323.273 .593+27.643 .885 .877×(1−0,25)(2.179 .181.979 .434+2.006.595 .762 .260)/2
x 100 %=5,83%
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
4.891 .673+936.060 ×(1−0,25)(53.585.933+47.275 .955)/2
x 100 %=11,09%
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
149.951+117.901×(1−0,25)(3.590 .309+1.936 .950)/2
x100%=8,62%5 PT Nippon Indosari
Corporindo Tbk115.932.533 .042663.701.130 .163
x 100 %=17,46 %
Analisis:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
memiliki persentase pengembalian aset yang paling tinggi. Hal ini berarti bahwa
setiap Rp 1 investasi aset akan menghasilkan 17,46% laba tahunan sebelum dikurangi
bunga setelah pajak. Dengan kata lain, perusahaan memiliki kemampuan yang lebih
dalam menghasilakan laba dengan semua aset yang dimiliki perusahaan.
Dibandingkan dengan PT Ultra Milk Industri Tbk, perusahaan ini hanya mampu
menghasilkan 5,83% laba tahunan sebelum dikurangi bunga setiap Rp 1 investasi
aset.
b. Tingkat pengembalian ekuitas (return on common equity)
Besarnya laba bersih perusahaan dibanding dengan total modal sendiri.
Ratio ini dipengaruhi oleh perubahan modal saham, surplus modal (Agio Sero), laba
ditahan dan perubahan laba bersih. Ratio ini juga disebut rentabilitas usaha atau
rentabilitas modal sendiri. Ratio ini menunjukan besarnya laba bersih yang diperoleh
dari setiap rupiah modal sendiri yang ditanam dalam perusahaan. Teknik
perhitungannya:
lababersihrata−rata ekuitas pemegang saham
X 100 %
Berikut ini merupakan perbandingan Tingkat pengembalian ekuitas (return on
common equity) lima perusahaan makanan:
15
Tk Pengembalian Ekuitas =lababersih
rata−rata ekuitas pemegang sahamx 100 %
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 483486152677
(2424669292434+2040163635268)/2=0,21657525=21,65 %
2 PT Ultra Milk Industri Tbk101323273593
(1402446699852+1301123426259)/2=0,074955166=7,49%
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
4891673(31610225+24852838)/2
=0,17327=17,32 %
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 149951(1832817+590069)/2
=0,123778832=12,37 %
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
115932533042(546441182786+455452430838)/2
=0,231426833=23,14 %
Analisis:
Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif lebih tinggi biasanya menjual
dengan perkalian nilai buku yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan yang
pengembaliannya rendah. Berdasarkan tabel tabel di atas, dapat dilihat bahwa PT Nippon
Indosari Corporindo Tbk dengan tingkat pengembalian ekuitasnya 0,231426833 atau 23,14%,
dapat menjual barangnya dengan perkalian nilai buku yang lebih tinggi, sedangkan PT Ultra
Milk Industri Tbk, memiliki tingkat pengembalian ekuitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan perusahaan lain yaitu senilai 0,074955166 atau 7,49%. Dengan peningkatan ROE
dapat membuat manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk meningkatkan
pendanaan melalui ekuitas pemegang saham dengan cara menaikkan harga saham perusahaan
3.2.2 Kinerja Operasi
Analisis profitabilitas lainnya adalah evaluasi kinerja operasi. Kinerja operasi digunakan
untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi. Rasio ini terdiri dari :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Besarnya laba kotor atas penjualan dibanding dengan penjualan. Jika penjualan naik
pada biaya harga pokok penjualan yang tetap, maka ratio ini membaik. Ratio ini
ditentukan oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, dan perubahan biaya
produksi. Teknik perhitungannya:
16
Penjualan−harga pokok penjualanpenjualan
X 100 %
Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
lima perusahaan makanan:
Margin Laba Kotor =penjualan−harga pokok penjualan
penjualanx 100 %
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9453865992878−7795454967722
9453865992878=0,175421465=17,54 %
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2102383741532−14766774538142102383741532
=0.297617545=29,76 %
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 45332256−32749190
45332256=0.277574229=27,75 %
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food1752802−1330461
1752802=0.240951916=24,09 %
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813342078952−433938241819813342078952
=0.466475112=46,64 %
Analisis:
Semakin besar margin laba kotor, maka semakin baik bagi perusahaan, karena margin laba
kotor ini melihat seberapa baik sebuah perusahaan mengontrol biaya persediaan dan
pembuatan produk dan kemudian meneruskan biaya kepada nasabah. Berdasarkan tabel di
atas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki tingkat margin laba kotor terbaik yaitu
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk karena memiliki nilai margin laba kotor tertinggi yaitu
0.466475112 atau46,64 %. Sedangkan perusahaan yang memiliki margin laba kotor terendah
disbanding perusahaan lain yaitu PT Mayora Indah Tbk yang nilainya
0,175421465 atau 17,54 %. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin bagus,
karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah. Sebaliknya, semakin rendah margin
laba kotor semakin tinggi biaya produksi yang ditanggung perusahaan.
b. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
17
Besarnya laba operasi perusahaan dibanding dengan penjualan bersih. Ratio ini
dipengaruhi oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, biaya produksi per unit
dan perubahan biaya usaha. Teknik perhitungannya:
labaoperasipenjualan
X 100 %
Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Operasi (Operating Profit
Margin) lima perusahaan makanan:
Margin Laba operasi =labaoperasi
penjualanx100 %
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 757876976650
9453865992878=0.080165826=8,01 %
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 1820589176522102383741532
=0.086596426=8,65 %
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 6851019
45332256=0.151129011=15,11%
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food99374
1752802=0.056694367=5,66 %
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
153226854731813342078952
=0.188391648=18,83 %
Analisis:
Bersadarkan tabel diatas, perusahaan yang memiliki tingkat kemampuan rasio laba operasi
terbaik yaitu perusahaann PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, karena perusahaan ini
memiliki jumlah margin laba operasi lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,
yaitu senilai 0.188391648 atau 18,83 %. Sedangkan perusahaan yang memiliki margin laba
opersai nya rendah yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food yaitu 0.056694367 atau 5,66%.
Semakin tinggi margin laba operasi perusahaan, semakin bagus perusahaan itu.
c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Besarnya laba bersih perusahaan atau earning after tax dibanding dengan pejualan
bersih. Ratio ini dipengaruhi oleh perubahan harga pasar, volume penjualan, biaya
produksi per unit, biaya usaha, bunga dan tingkat pajak perseroan (pajak keuntungan
atau pajak penghasilan). Teknik perhitungannya:
18
Laba BersihPenjualan
X 100 %
Berikut ini merupakan perbandingan Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) lima
perusahaan makanan:
Margin Laba bersih =lababersihpenjualan
x 100 %
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 483486152677
9453865992878=0.051141634=5,11 %
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 1013232735932102383741532
=0.048194472=4,81 %
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 4891673
45332256=0.107907116=10,79 %
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food149,9511752802
=0.085549309=8,55 %
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
115932533042813342078952
=0.142538467=14,25 %
Analisis:
Margin ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih (penjualan
dikurangi semua biaya dan pajak). Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat
kemampuan rasio marjin laba bersih terbaik yaitu perusahaan PT Nippon Indosari
Corporindo Tbk karena perusahaan ini memiliki margin laba bersih yang tinggi yaitu
0.142538467 atau 14,25 % dibandingkan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang
memiliki margin laba bersih terendah yaitu perusahaan PT Ultra Milk Industri Tbk dengan
nilainya 0.048194472 atau 4,81%. Semakin tinggi margin laba bersih semakin bagus karena
itu berarti perusahaan mampu mencetak tingkat keuntungan yang tinggi. Dan nanti nya
perusahaan tersebut juga bisa membagikan dividen yang tinggi untuk pemegang saham.
3.2.3 Pemanfaatan Aset (Asset Utilization)
Ratio ini mengukur efektifnya perusahaan dalam menggunakan sumber daya perusahaan.
Ratio ini mencerminkan perbandingan antara penjualan dengan berbagai investasi dalam
19
harta. Rasio ini juga untuk melihat kewajaran nilai aset pada neraca, sehingga nilai aset yang
disajikan tidak terlalu tinggi, terlalu rendah. Rincian ratio ini adalah sebagai berikut:
a. Perputaran Kas (cash turnover)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Teknik
perhitungannya:
Penjualanrata−rata kas dan setara kas
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Kas (cash turnover) lima
perusahaan makanan:
Perputaran kas =penjualan
rata−rata kas dan setara kas
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9453865992878
(325316689037+472105631514)/2=23.71106439
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2102383741532(2424669292434+2040163635268)/2
=6.717992584
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 45332256
(13006197+10328991)/2=3.885313116
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 1752802(634673+15427) /2
=5.392407322
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813342078952(48397360886+120721694375)/2
=9.61857406
Analisis:
Semakin tinggi perputaran kas, maka semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya, ini
berarti ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihan. Berdasarkan tabel di
atas, dapat dilihat bahwa perusahaan yang memiliki perputaran kas tinggi yaitu PT
Mayora Indah Tbk senilai 23.71106439, sebaliknya apabila rasio perputaran kas
rendah dapat diartikan kas yang tertanam pada aset yang sulit dicairkan dalam waktu
singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas lebih sedikit. Perusahaan
yang memiliki perputaran kas yang lebih rendah senilai 3.885313116, yaitu PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.
b. Perputaran piutang usaha (account receivable turnover)
20
Perputaran piutang merupakan ukuran pengelolaan piutang. Perputaran piutang, yakni
realisasi term of sales perusahaan atau hubungan penjualan bersih dengan rata-rata
piutang perusahaan. Semakin cepat perputaran piutang semakin efektif perusahaan
dalam mengelola piutangnya. Teknik perhitungannya:
Penjualanrata−rata piutang
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran piutang usaha (account receivable
turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran piutang usaha =penjualan
rata−rata piutang
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9453865992878
(1707354853427+1328533917784 )/2=6.228071386
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2102383741532(275488746897+193510727669) /2
=8.965399134
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 45332256
(2911803+2400483)/2=17.06694858
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 1752802(473758+159843)/2
=5.532825864
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813342078952(101501209883+1886686454 )/2
=15.73379685
Analisis:
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada perusahaan yang memiliki
perputaran piutang yang lebih tinggi adalah PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
TBK dengan nilai 17.06694858 karena rasio perputaran yang tinggi mencerminkan
kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung
pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat
perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang
suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang
ditanamkan dalam piutang, sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin
efisien modal yang digunakan. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat
perputaran piutang yang lebih rendah adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food yaitu
5.532825864.
21
c. Perputaran Persediaan (inventory turnover)
Rasio perputaran persediaan yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan
persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi persediaan
berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. Teknik
perhitungannya adalah:
HargaPokok Penjualanrata−rata persediaan
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Persediaan (inventory turnover)
lima perusahaan makanan:
Perputaran persediaan =harga pokok penjualanrata−rata persediaan
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 7795454967722
(1336250118104+498464228419) /2=8.497731522
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 1476677453814(368496687848+357743682574 )/2
=4.066635549
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 32749190(6536343+5644141)/2
=5.377321624
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 1330461(331899+424332) /2
=3.518662948
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
433938241819(16305869407+9602287926)/2
=33.49819412
Analisa:
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) digunakan untuk mengukur
berapa kali persediaan telah terjual dan digantikan dalam setahun. Berdasarkan tabel
di atas, rasio perputaran persediaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk yaitu senilai
33.49819412 merupakan tingkat perputaran piutang terbaik, karena Semakin tinggi
rasio perputaran persediaan, menunjukkan perusahaan bekerja semakin efisien dan
likuid persediaan semakin baik. Sedangkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food memiliki
rasio perputaran persediaan terendah dibandingkan perusahaan lain yaitu 3.518662948
, ini berarti perusahaan ini bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak
22
barang persediaan yang menumpuk, hal ini akan mengakibatkan investasi dalam
tingkat pengembalian yang rendah.
d. Perputaran Modal Kerja (working capital turnover)
Kemampuan modal kerja menghasilkan penjualan bersih. Yang dimaksud dengan
modal kerja disini adalah selisih antara harta lancar atas hutang lancar. Teknik
perhitungannya:
Penjualanrata−rata modal kerja
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Modal Kerja (working capital
turnover) lima perusahaan makanan:
Perputaran modal kerja =penjualan
rata−rata modal kerja
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9453865992878
(2249506988591+1644520114450) /2=4.855572775
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2102383741532(316485899116+477884135854 )/2
=5.293210088
3 PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 45332256
(11670430+10218876)/2=4.141954615
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 1752802(1726581+911836 )/2
=3.642337344
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813342078952(42021834803+120347624411)/2
=10.01841212
Analisis:
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat perputaran modal kerja terbaik
dimiliki oleh perusahaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk yaitu senilai
10,01841212. Sedangkan perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food memiliki
perputaran modal kerja sebanyak 3,642337344 dalam 1 tahun. Perputaran modal kerja
yang rendah menunjukkan perusahaan sedang kelebihan modal kerja.Sebaliknya
perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan perputaran piutang atau saldo kas
yang terlalu kecil.
e. Perputaran Aset Tetap (PPE turnover)
23
Kemampuan harta tetap bersih perusahaan menghasilkan penjualan bersih. Rasio ini
mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada aset tetap dalam rangka
menghasilkan pendapatan. Rasio ini menggambarkan berapa rupiah pendapatan bersih
yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam aset tetap. Kalau
perputaran lambat, kemungkinannya adalah: kapasitas terlalu besar atau banyak aset
tetap yang kurang bemanfaat. Teknik perhitungannya:
Pendapatanrata−rata aset tetap
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Aset Tetap (PPE turnover) lima
perusahaan makanan:
Perputaran asset tetap =penjualan
rata−rata aset tetap
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9.453 .865 .992.878
(2.038 .406 .656 .429+1.489 .560 .955.852)/2=5,359383663
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2.102 .383 .741.532(1.069 .735 .963.102+941.931.552 .988)/2
=2,090190078
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
45332256(12921013+11737142)/2
=3,676857088
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 1752802(933.668+620.043)/2
=2,256278034
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813.342.078 .952(546098568681+345865687828)/2
=1,823710027
Analisis:
Berdasarkan perhitungan diatas, didapati bahwa perputaran aktiva tetap, memperoleh
informasi bahwa tingkat kemampuan perputaran aktiva tetap terbaik posisi pertama
yaitu PT Mayora Indah Tbk dengan angka 5,35, posisi kedua yaitu PT Indofood
Sukses Makmur Tbk dengan angka 3,67, posisi ketiga yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera
Food dengan angka 2,25, posisi keempat yaitu PT Ultra Milk Industri Tbk dengan
angka 2,09 dan posisi terakhir yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dengan
angka 1,82. Semakin besar aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin
24
besar pula pendapatan yang akan dihasilkan. Hal ini berarti PT Mayora Indah Tbk
memiliki aset tetap yang banyak untuk diinvestasikan maka pendapatannya pun
semakin besar.
f. Perputaran Total Aset (total asset turnover)
Rasio perputaran total aset merupakan rasio pengelolaan aset yang terakhir, mengukur
perputaran, atau pemanfaatan dari semua aset perusahaan. Rasio yang tinggi
menunjukkan manajemen yang baik. Rasio ini mengukur efisiensi penggunaan dana
yang tertanam pada total aset dalam rangka menghasilkan pendapatan. Kalau
perputaran lambat menunjukkan bahwa aset dimiliki terlalu besar dibandingkan
dengan kemampuan untuk memperoleh pendapatan. Teknik perhitungannya:
Penjualanrata−rata totalaset
Berikut ini merupakan perbandingan Perputaran Total Aset (total asset turnover)
lima perusahaan makanan:
Perputaran total asset =penjualan
rata−rata totalaset
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 9.453 .865 .992.878
(6.599 .845 .533 .328+4.399 .191 .135.535)/2=1,719035271
2 PT Ultra Milk Industri Tbk 2.102 .383 .741.532(2.179 .181 .979.434+2.006 .595 .762.260)/2
=1,00453673
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
45332256(53585933+47275955)/2
=0,898897629
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 17528022763629,5
=0,634239141
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
813.342.078 .952(759136918500+568265341826)/2
=1,225464357
Analisis:
Berdasarkan perhitungan diatas, didapati bahwa perputaran total aset, bahwa
tingkat kemampuan perputaran total aset terbaik posisi pertama yaitu PT Mayora Indah
Tbk dengan angka 1,71, posisi kedua yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk dengan
angka 1,22, posisi ketiga yaitu PT Ultra Milk Industri dengan angka 1,00, posisi keempat
yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan angka 0,89 dan posisi terakhir yaitu PT
25
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan angka 1,82. Apabila rasio ini tinggi berarti
manajemen perusahaan yang bersangkutan baik. Dalam hal ini manajemen PT Mayora
Indah Tbk telah bekerja secara optimal dengan menunjukkan bahwa pendapatan mereka
semakin tahun semakin naik.
3.3 Valuasi
Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya.
Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang.teori ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek
ekuitas (atau untuk masalh ini, semua aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang
diharapkan dari efek di masa depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan
tingkat diskonto yang tepat.
3.3.1 Ukuran Pasar (market measure)
1. Rasio harga terhadap laba ( price-to-earning ratio)
Price Earning Ratio mengukur kesediaan investor untuk membayar setiap uang
(dollar) laba yang diperoleh perusahaan. Makin tinggi nilai PER makin tinggi
kepercayaan investor pada perusahaaan atas kinerja yang akan datang. PER juga
merupakan indicator atas nilai saham perusahaan.
harga pasar per lembar sahamlaba persaham
Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT
Ultra Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) rasio harga
terhadap laba hasil perhitungannya sebagai berikut :
Rasio harga terhadap laba =harga pasar per lembar saham
laba per saham
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk −¿
614=−¿¿
2 PT Ultra Milk Industri Tbk −¿35
=−¿¿
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
−¿350
=−¿¿
26
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 47574,22
=6,399892212
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
−¿114,52
=−¿¿
Analisis:
Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio harga terhadap laba PT.
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 6,39. Hal ini merefleksikan pandangan pasar
yang baik terhadap PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Oleh karena nilai PER yang
dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tinggi maka para investor percaya
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan mereka.
2. Hasil laba (earning yield)
Rasio hasil laba memperlihatkan untuk setiap rupiah laba yang akan dibayarkan
ke investor untuk setiap rupiah periode berjalan.
laba per sahamharga pasar per lembar saham
Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra
Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya
sebagai berikut :
Hasil laba =laba per saham
harga pasar per lembar saham
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 614
−¿=−¿¿2 PT Ultra Milk Industri Tbk 35
−¿=−¿¿3 PT Indofood Sukses
Makmur Tbk350
−¿=−¿¿4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 74,22
475=0,156252632
27
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
114,52−¿=−¿¿Analisis:
Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio harga terhadap laba PT.
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 0,15. Hal dapat dilihat bahwa PT Tiga Pilar
Sejahtera Food dapat memberikan laba kepada para investor dibandingan dengan
keempat perusahaan lainnya.
3. Hasil dividen (dividend yield)
dividen tunai per sahamharga pasar per lembar saham
Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra
Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya
sebagai berikut :
Hasil dividen = dividen tunai per saham
harga pasar per lembar saham
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 100
−¿=−¿¿2 PT Ultra Milk Industri Tbk −¿
−¿=−¿¿ ¿
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
133−¿=−¿¿
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 6,5475
=0,087577472
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
133−¿=−¿¿
Dari perhitungan di atas rasio hasil dividen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk adalah
sebesar 0,08.
4. Tingkat pembayaran dividen (dividend payout rate)
28
dividen tunai per sahamlaba per saham
Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra
Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya
sebagai berikut :
Tingkat pembayaran dividen = dividen tunai per saham
laba per saham
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk 130
614=0,211726384
2 PT Ultra Milk Industri Tbk −¿35
=−¿¿
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
133−¿=−¿¿
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 6,574,22
=0,087577472
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
133−¿=−¿¿
Dari perhitungan di atas, didapati informasi bahwa rasio tingkat pembayaran
dividen terbaik diposisi pertama yaitu PT. Mayora Indah Tbk sebesar 0,21 dan
diposisi kedua yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 0,08.
5. Harga terhadap nilai buku (price-to-book)
Rasio ini untuk mengetahui besarnya harga saham yang ada di pasar dibandingkan
dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan
semakin dipercaya dan nilai perusahaan menjadi lebih tinggi. Rumusnya adalah:
h arga pasar per lembar sahamnilaibuku per lembar saham
Untuk perusahaan Makanan dan Minuman (PT Mayora Indah Tbk, PT Ultra
Milk Industy Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
29
Tbk, dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk) hasil laba hasil perhitungannya
sebagai berikut :
Harga terhadap nilai buku =harga pasar per lembar saham
nilaibuku per lembar saham
No Nama Perusahaan 1 PT Mayora Indah Tbk
2 PT Ultra Milk Industri Tbk −¿200
=−¿¿
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
−¿100
=−¿¿
4 PT Tiga Pilar Sejahtera Food 475500
=0,95
5 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
1000
=−¿
Analisis:
Dari perhitugan di atas, rasio harga terhadap nilai buku (price to book) sebesar
9,5. Ini berarti bahwa investor akan bersedia membayar lebih besar 9,5 kali untuk
setiap rupiah dari nilai buku. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan
semakin dipercaya dan nilai perusahaan menjadi lebih tinggi.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan di lima perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indonesia, dapat disimpulkan bahwa:
1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh
tempo. Berdasarkan pembahsan analisis lima perusahaan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk adalah perusahaan yang likuiditasnya paling baik.
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk mempunyai nilai rasio lancar yang tertinggi dibandingkan
30
lainnya, hal ini berarti kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya adalah
tinggi. Selain itu, dalam halmenjual persediaan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk tidak
membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dalam hal ini PT Nippon Indosari Corporindo Tbk tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk menanggung jika ada barang yang rusak karena terlalu lama di
gudang. Selanjutnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang mempunyai rasio cepat yang tertinggi
sehingga perusahaan juga dikategorikan perusahaan yang likuid. Tidak hanya dari informasi rasio
cepat, dari segi informasi waktu penagihan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki waktu
yang paling singkat dalam mengubah piutang menjadi kas. Secara keseluruhan, likuiditas
menunjukkan bahwa meskipun komposisi PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Nippon
Indosari Corporindo Tbk dalam aset dan kewajiban agak mengkhawatirkan, tetapi periode piutang
dan persediaan bersama-sama dengan arus kas operasional yang sangat baik menunjukkan bahwa
tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
2. Struktur Modal dan Solvabilitas
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Dari hasil pembahasan analisis lima perusahaan tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Karena
perusahaan ini tidak memiliki nilai yang tinggi pada rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang
terhadap ekuitas jangka panjang, karena apabila kedua rasio ini tinggi maka akan menimbulkan
risiko sovabilitas. Sedangkan nilai kelipatan bunga yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk memiliki nilai yang tinggi. Dalam hal ini berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh
perusahaan untuk memenuhi dan membayar utangnya dalam jangka panjang. Karena secara
keseluruhan terlihat bahwa perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, sehingga risiko
solvabilitasnya kecil.
3. Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan.
analisis rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu tingkat
pengembalian investasi, kinerja operasi dan pemanfaatan aset.
Dilihat dari tingkat pengembalian investasi, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
memiliki return on common equity dan return on assets yang lebih tinggi
dibandingkan dengan keempat perusahaan manufaktur lainnya. Return on
common equity dan return on assets perusahaan ini dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan ROE dapat membuat
31
manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk meningkatkan pendanaan
melalui ekuitas pemegang saham dengan cara menaikkan harga saham
perusahaan, selain itu perusahaan juga dapat mengambil keputusan untuk
memberikan insentif kompensasi kepada manajemen. Sedangkan dengan adanya
peningkatan ROA, maka manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan
untuk mengelola aset perusahaan dengan lebih efisien sehingga mendorong
efisiensi biaya dengan cara mengurangi investasi yang berlebihan pada aset
operasi dan melepaskan aset yang tidak bisa digunakan (usang) dalam proses
produksi.
Dilihat dari kinerja operasi, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki margin
laba kotor, margin laba operasi dan margin laba bersih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ke empat perusahaan manufaktur lainnya. Dengan tingginya
margin laba kotor, margin laba operasi dan margin laba bersih tersebut, keadaan
perusahaan ini semakin baik dan perusahaan mampu mencetak tingkat keuntungan
yang tinggi.
Dilihat dari pemanfaatan aset, PT Mayora Indah Tbk memiliki perputaran kas,
perputaran aset tetap dan perputaran total aset yang lebih tinggi dibandingkan
dengan keempat perusahaan lainnya. Ini berarti perusahaan ini penggunaan kasnya
banyak yang akan mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar
tagihan. PT INDF memiliki perputaran piutang usaha yang lebih tinggi
dibandingkan keempat perusahaan lainnya, ini sangat baik bagi perusahaan karena
semakin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali.
Sedangkan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki perputaran persediaan
dan perputaran modal kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keempat
perusahaan lainnya, Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, menunjukkan
perusahaan bekerja semakin efisien dan likuid persediaan semakin baik. Sedangan
jika perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan perusahaan sedang
kelebihan modal kerja, sebaliknya perputaran modal kerja yang tinggi
menunjukkan perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
4. Valuasi
Rasio ukuran pasar adalah bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki prospek
kelangsungan usaha yang lebih baik dibandingkan dengan 4 perusahaan lainnya dan
memiliki kepercayaan yang tinggi dari investor. Hal ini dikarenakan PT Tiga Pilar
32
Sejahtera Food Tbk memiliki rasio nilai pasar yang tinggi. Sehingga harga saham
perusahaan ini pun akan setinggi nilai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Stice, Skousen. (2006). Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Penerbit Dian Mas
Cemerlang
Subramanyam, K.R., J.Wild, John. (2010). Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/12/09/analisa-laporan-keuangan/
http://ekonomiunair.files.wordpress.com/2009/04/modulfsa.pdf
33
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/
RINI_ANDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/
Bab_11_LAPORAN_KEUANGAN_PERUSAHAAN.pdf
34