paper praktikum korosi - dewi lestari natalia
TRANSCRIPT
Dewi Lestari Natalia (1006704530)Kelompok VI Paper Praktikum Korosi dan Perlindungan Logam
PENGARUH KROMIUM DAN UNSUR PADUAN LAIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI PADA
STAINLESS STEEL
Stainless steel adalah baja paduan dengan kadar paduan tinggi (high alloy steel),
dimana terdapat penambahan unsur paduan kromium pada sistem paduan besi dan karbon.
Stainless steel mengandung unsur paduan utama minimal 10,5% dan maksimal 30% Krom
(Cr) serta paduan lainnya seperti Nikel (Ni), Molibdenum (Mo), Tembaga (Cu), Mangan (Mn),
dan lain-lain.
Stainless steel mendapatkan sifat ketahanan terhadap korosi yang tinggi dari
kandungan kromium yang tinggi pada paduan ini. Secara umum, semakin tinggi kadar Cr
semakin tahan besi terhadap korosi. Sifat tahan korosi ini didapat dari pembentukan lapisan
tipis yang disebut dengan lapisan film pasif Cr-oksida dan Ni-oksida yang stabil pada
permukaan stainless steel dan melindunginya dari lingkungan yang korosif. Oksida ini
terbentuk karena reaksi kromium dengan oksigen. Efek perlindungan Cr-oksida ini tidak
terlalu nampak pada stainless steel dengan kadar kromium yang rendah. Pembentukan
lapisan film pasif ini tidak memerlukan perlakuan kimia khusus, tetapi lapisan ini terbentuk
dengan spontan dengan hadirnya oksigen yang bereaksi dengan Cr dan Ni.
Unsur lain juga dapat mempengaruhi efektivitas kromium dalam pembentukan
lapisan film ini tetapi tidak ada unsur yang dapat menciptakan sendiri perlindungan anti-
korosi pada baja tahan karat. Lapisan tersebut pada awalnya terbentuk pada kandungan
kromium 10,5% tetapi pada kandungan kromium ini terbentuk lapisan film yang lemah dan
memberikan perlindungan yang tidak terlalu kuat terhadap korosi. Pada kandungan
kromium 17-20% , yaitu pada stainless steel austenitik efek perlindungan ini meningkat dan
pada kandungan kromium 26-29% pada stainless steel feritik akan didapat peningkatan
stabilitas lapisan yang besar.
Di sisi lain kekurangan kadar Chromium akan menyebabkan berkurangnya jumlah
lapisan film oksida protektif. Stainless perlu dijaga dalam keadaan rendah. Jika tidak, maka
akan terbentuk karbida Chrom sehingga Chrom tidak dapat ke permukaan membentuk
oksida film protektif.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUIPage 1
Dewi Lestari Natalia (1006704530)Kelompok VI Paper Praktikum Korosi dan Perlindungan Logam
Gambar 1. Chromium Oxide
Film
Penambahan unsur paduan lain dalam stainless steel berkontribusi terhadap
pembentukan fasa ferrite-austenite stabilizer dan pembentukan fasa kedua (presipitate)
yang melibatkan unsur Cr, Mo, W, Cu, dan N. Secara khusus ada beberapa unsur paduan
yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan korosi, yaitu Cr (pitting dan
crevice corrosion resistance), Ni, Cu, W, P, dan Mo. Jika unsur ini ditambahkan maka dapat
meningkatkan ketahanan korosi pada stainless steel. Pengaruh unsur paduan lain dalam
stainless stell dapat dilihat pada table di bawah ini:
Referensi:
Handout Kuliah Baja Paduan & Paduan Super “Corrosion Resistant Steel” DTMM FTUI oleh:
Prof.Dr.-Ing. Bambang Suharno.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUIPage 2
Dewi Lestari Natalia (1006704530)Kelompok VI Paper Praktikum Korosi dan Perlindungan Logam
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/mesn/1999/jiunkpe-ns-
s1-1999-24492066-10885-aisi_steel-chapter2.pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/132128628/material/PengetahuanBahanBabKetiga.pdf
Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUIPage 3