paper paleontologi .docx

Upload: heirbintang

Post on 01-Mar-2016

63 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

paper paleontologi (bivalvia)

TRANSCRIPT

Identifikasi Fosil Bivalvia Nomor Peraga 146Bunga Bumi Heir Bintang1211001141200251Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Abstract

Fosil berasal dari kata fossa yang berarti galian, adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan dan tumbuhan ini harus terkubur dalam suatu material sedimen yang dapat menahan pembusukkan sehingga dapat berlangsung fosiliasi (proses pemfosilan).Mollusca berasal dari bahasa latin yaitumolluscusyang artinya lunak. JadiFilum Molluscaadalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Filum Mollusa terbagi menjadi lima kelas yaitu polyplacophora, scapopoda, gastropoda, bivalvia, cephalopoda.Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas Bivalvia mempunyai dua keping atau belahan yaitu belahan sebelah kanan dan kiri yang disatukan oleh suatu engsel bersifat elastis disebut ligamen dan mempunyai satu atau dua otot adductor dalam cangkangnya yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan cangkang tersebut. Fosil dengan nomor peraga 146 termasuk jenis mold, dengan tingkat taksonominya yaitu filum mollusca, kelas gastropoda, ordo veneroida, famili carcidae, sehingga bernama Cardium semigranulatum.

Kata Kunci : Fosil, Mollusca, Bivalvia

3

PendahuluanFosil berasal dari kata fossa yang berarti galian, adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan dan tumbuhan ini harus terkubur dalam suatu material sedimen yang dapat menahan pembusukkan sehingga dapat berlangsung fosiliasi (proses pemfosilan).Mollusca berasal dari bahasa latin yaitumolluscusyang artinya lunak. JadiFilum Molluscaadalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang, habitatnya di air maupun darat, merupakan hewan triploblastik selomata, struktur tubuhnya simetri bilateral, tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel, Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf, organ ekskresi berupa nefridia, memiliki radula (lidah bergigi), Hidup secara heterotrof, Reproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa. Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi menjadi lima kelas yaitu polyplacophora, scapopoda, gastropoda, bivalvia, cephalopoda.Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas Bivalvia mempunyai dua keping atau belahan yaitu belahan sebelah kanan dan kiri yang disatukan oleh suatu engsel bersifat elastis disebut ligamen dan mempunyai satu atau dua otot adductor dalam cangkangnya yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan cangkang tersebut. Untuk membedakan belahan kanan dan balahan kiri cangkang terkadang mengalami kesulitan, hal ini biasa terjadi pada bivalvia yang hidup menempel pada benda keras misalnya pada karang, karena pertumbuhan bivalvia ini mengikuti bentuk dari permukaan karang tersebut sehingga bentuknya tidak wajar. Bivalvia tidak memiliki kepala, mata serta radula di dalam tubuhnya, tubuh bivalvia hanya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu kaki, mantel, dan organ dalam. Kaki dapat ditonjolkan antara dua cangkang tertutup, bergerak memanjang dan memendek berfungsi untuk bergerak dan merayap.Tinjauan pustakaPada kingdom animalia dikenal istilah vertebrata dan avertebrata. Yaitu hewan bertulang belakang dan tidak bertulang belakang. Yang mana mempunyai kelas kelas yang beragam di dalamnya. Dalam perairan juga ada istilah vertebrata dan avertebrata. Jika ditinjau lagi vertebrata kebanyakan orang telah banyak mengetahui, tetapi untuk avertebrata masih belum dibahas terlalu dalam karena spesiesnya yang sangat banyak. Sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengkaji lebih dalam tentang avertebrata di perairan. Banyak sekali kelas kelas untuk avertebrata air diantaranya adalah Cnidaria, Bivalvia, Echinodermata, Arthropoda, dan sebagainya. Beberapa spesies mungkin sudah diketahui dan masih banyak lagi yang belum diketahui. Walaupun untuk setiap daerah untuk spesies spesies tertentu memiliki nama daerah tersendiri, namun tidak mengetahui nama ilmiah spesies tersebut. Seperti contoh nama ilmiah dari kerang darah yaitu anadara sp, gurita yaitu octopus sp, ubur ubur yaituaurelia sp, dan lain sebagainya. Pada dasarnya nama ilmiah memang terlihat lebih sukar untuk dihafal tetapi untuk itulah praktikum kali ini supaya mempermudah memahami hal tersebut. Ada pun dari beberapa kelas tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sebagai mahasiswa patut untuk mengetahui hal tersebut, persamaan dan perbedaannya, ataupun dari ciri ciri, habitat, cara makan, sistem pernafasan, pencernaan dan lain sebagainya. Itu merupakan hal hal yang perlu diketahui untuk dapat menentukan suatu spesies masuk ke dalam genus, ordo, famili, atau kelas yang mana. Karena pada dasarnya untuk menentukan suatu spesies masuk ke dalam kelas mana itu tidak asal menentukan dan tidaklah mudah, perlu ada penelitian yang lebih mendalam.

Geologi Regional (Lingkungan Hidup)Bivalvia mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk dalam satu suku dan hidup dalam satu ekosistem. Bivalvia pada umumnya hidup membenamkan dirinya dalam pasir atau pasir berlumpur dan beberapa jenis diantaranya ada yang menempel pada benda-benda keras dengan semacam serabut yang dinamakan byssal threads. Bivalvia hidup menetap di dasar laut dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur bahkan pada karang-karang batu. Akan tetapi pada beberapa spesies bivalvia seperti Mytillus edulis dapat hidup di daerah intertidal karena mampu menutup rapat cangkangnya untuk mencegah kehilangan air MetodologiPada penulisan paper ini, peulis menggunakan studi pustaka yang bersumber dari website-website internet.DeskripsiFosil ini tergolong ke dalam filum mollusca, karena memiliki bagian tubuh yang yang lunak di bagian dalamnya, sedangkan untuk kelas dari fosil ini adalah bivalvia, karena fosil ini memiliki dua kepingan yang dihubungkan oleh ligamen. Peraga memiliki tubuh bilateral simetris. Bagian cangkangnya terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral. Pada bagian dorsal terdapat bagian gigi sendi, ligamen sendi, dan umbo. Sementara cangkangnya terdiri atas tiga lapisan dari yang terluar yakni, periostrakum, prismatik, dan nakreas. Untuk fosilisasinya termasuk kedalam jenis mold yakni terbentuknya yaitu karena pembentukan mold yang terbentuk apabila cangkang suatu organisme menekan sedimen yang belum membatu, kemudian meninggalkan cetakan bagian cangkang yang menekan sedimen tersebut.

Pembahasan

Pada saat pengamatan fosil secara megaskopis, fosil dengan nomor peraga 146 ini merupaka jenis fosil mold. Untuk dimensi dari fosil ini memiliki panjang 10 cm dengan lebar 8 cm, serta tinggi 7,5 cm.Fosil ini memiliki morfologi tubuhnya bersifat bilateral simetris, terlindungi oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkangnya terdiri atas bagian dorsal dan ventral. Pada bagaian dorsal terdapat gigi sendi, ligamen sendi dan umbo. Sementara cangkangnya terdiri atas tiga lapis yakni periostrakum, prismatik, dan n akreas yang urut dari lapisan luar ke lapisan dalam. Dilihat dari jenis fosilnya yang berupa mold dapat mengidikasikan proses fosilisasi dari fosil ini mula-mula hewan ini mati lalu tertransport oleh agen geologi ke suatu material sedimen yang belum membatu yang kemudian meninggalkan cetakan pada sedimen tersebut. Setelah itu material sedimen mengalami kompaksi dan akhirnya terlitifikasi dengan bekas cetakan cangkang yang masih terlihat.Untuk cara hidup dari hewan ini biasanya terdapat pada daerahh laut dangkal. Hewan ini biasanya hidup dengan cara membenamkan dirinya di pasir, lumpur, atau permukaan substrat. Tetapi ada juga yang hidup menempel di permukaan benda yang keras. Hewan ini hidup pada saat Ordovisium. Untuk lingkungan hidup dari hewan ini adalah pada daerah laut dangkal sebab pada daerah tersebut mengandung senyawa karbonat dalam jumlah yang banyak. Hewan ini mampu bertahan pada daerah laut dangkal sebab pada lingkungan ini terdapat arus yang tenang dengan sinar matahari yang mampu menembus sampai dasar lautan, serta suhu yang sedang.KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari data di atas, fosil peraga nomor 146 adalah tergolong kedalam jenis fosil mold. Dilihat dari taksonominya hewan ini termasuk kedalam kingdom animalia, kemudian untuk filumnya adalah mollusca sebab terdapat bagian tubuh yang lunak didalam cangkangnya, dan untuk kelas dari hewan ini adalah bivalvia , sebab memiliki dua kepingan cangkang yang dihubungkan oleh ligamen, ordo veneroida, famili carcidae, sehingga bernama Cardium semigranulatum.

Referensi[1]http://anggiyanagusing.blogspot.com/2013/02/mollusca.html (diakses pada hari Sabtu tanggal 22 November 2014 pukul 11.19 WIB)[2]https://www.academia.edu/3244744/Bivalvia_moluska_ (diakses pada hari Sabtu tanggal 22 November 2014 pukul 12.36 WIB) [3]http://id.wikipedia.org/wiki/Bivalvia (diakses pada hari Sabtu tanggal 22 November 2014 pukul 12.43 WIB) Lampiran

Gambar 1. Fosil Peraga Nomor 146(dorsal)

Gambar 2. Fosil Peraga Nomor 146(periferal)

Gambar 1. Fosil Peraga Nomor 146(ventral)