lampiran paleontologi

23
LAMPIRAN ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI PEMETAAN GEOLOGI LANJUT Geologi Daerah Desa Cikeusal dan Sekitarnya, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat Oleh : Ari Virdiansyah Putra 270110110165

Upload: ari-virdy

Post on 02-Feb-2016

251 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

miosen tengah hingga pliosen awal

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Paleontologi

LAMPIRAN ANALISIS MIKROPALEONTOLOGIPEMETAAN GEOLOGI LANJUT

Geologi Daerah Desa Cikeusal dan Sekitarnya,Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya,

Provinsi Jawa Barat

Oleh :Ari Virdiansyah Putra

270110110165

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR2015

Page 2: Lampiran Paleontologi

Nama Stasiun : St. 15

Nama Satuan : Satuan Batupasir (Tmpb)

Kordinat : E 108° 10’ 1,0"

S 07° 26’ 45,1248"

Nomor plate : Ph. 15

Foraminifera Planktonik

Orbulina Universa, D’ORBIGNYCangkang globular, pada tahap awal trochospiral, globigerine-like. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori kasar, permukaan berlubang sedang. Cangkang terputar, kamar terakhir berbentuk globular menutupi kamar-kamar sebelumnya yang semakin mengecil. Aperture primer interiomarginal. Apertur sekunder tambahan terbentuk pada pertemuan antar sutura, dengan dinding tipis diantaranya. Ornamentasi spinose.

Umur : N.9 – N.23.

Globigerina Venezuelana, HEDBERGCangkang trochospiral rendah hingga sedang. Komposisi dinding cangkang gampingan, tebal, berpori, pemukaan halus. Kamar spherical, kamar pada putaran terakhir tertekan, tersusun atas tiga setengah putaran, empat kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit hingga luas, triangular. Aperture interiomarginal, umbilical, dalam pada umbilicus.

Umur : N.2 – N.19

Globorotalia pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZCangkang trochospiral sangat rendah, tertekan, dengan kell tipis. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori halus. Kamar menyudut, tertekan, tersusun atas tiga putaran, dengan lima hingga enam kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit, dalam. Aperture interiomarginal, extraumbilical - umbilical, slit-like, dibatasi bibir. Rugose.

Umur : N.17 – N.19

Page 3: Lampiran Paleontologi

Globorotalia multicamerata, CHUSMAN & JARVISCangkang trochospiral sangat rendah, bikonveks, tertekan, dengan kell lebar. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori halus. Kamar tertekan kuat, tersusun atas tiga putaran, dengan tujuh hingga delapan kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit, dangkal. Aperture interiomarginal, extraumbilical - umbilical, slit-like, dibatasi bibir jelas. Rugose.

Umur : N.17 – N.19

Sphaeroidinellopsis seminullina, SCHWAGERCangkang trochospiral rendah, biconvex asimetris, sisi equatorial lobulate, sisi axial membulat, dinding berlubang dan permukaan berduri, kamar spherical tersusun oleh tiga setengah putaran cangkang dengan 3 kamar pada putaran terakhir ukurannya bertambah dengan cepat, kamar terakhir tertekan kearah lateral-auxing, sutura pada sisi spiral agak melengkung, pada sisi umbilicus radial, aperture primer interiomarginal umbilical, low -medium arched, pada kamar terakhir terletak aperture tambahan pada sutura.

Umur : N.17-N.20

No.UMUR

MIOSEN PLIOSENE M L E M

Nama Fosil N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20

1 Orbulina Universa, D’ORBIGNY

2 Globigerina Venezuelana, HEDBERG

3 Globorotalia pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZ

4 Globorotalia multicamerata CHUSMAN & JARVIS

5 Ss. Seminulina, SCHWAGER

Foraminifera Bentonik

Bolivina vadecens, CHUSMANCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang elongate biserial, aperture memanjang loop-shaped, ornamentasi costae.

Kedalaman : 91,4 m.

Page 4: Lampiran Paleontologi

Cornuspira planorbis, SCHLUTZECangkang terdiri dari satu kamar yang terputar spiral. Sutura jelas, terputar. Apertur berada diujung kamar terletak palin luar cangkang, dengan bentuk bulat sederhana.

Kedalaman : 73,12m

Dentalina mutsui, HADACangkang uniserial, terlihat kamar kamar dengan sutura seperti leher, yang tegak lurus arah cangkang yang memanjang. Apertur membundar di ujung kamar terakhir.

Kedalaman : 86,87m

Patagiatella milletti, COLLINSCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang rotaloid, planoconvex, sutura tegak, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth dan berpori halus.

Kedalaman : 80,77 m

Anomalinoides globulosus, CHAPMAN & PARRCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang trochospiral, sutura melengkung, aperture crecentice pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 86,87m

Page 5: Lampiran Paleontologi

No. kotak

Zona BatimetriLitoral

Neritik Batial

Nama Fosil Dalam Tengah Luar Atas Tengah Bawah0 -20 -50 -100 -200 -600 -1000 -2000

25 Bolivina vadecens, CHUSMAN

26 Cornuspira planorbis, SCHLUTZE

27 Dentalina mutsui, HADA

28 Patagiatella milletti, COLLINS

29 Anomalinoides globulosus, CHAPMAN & PARR

Nomor Plate : L. 15

Foraminifera Planktonik

Globigerina nepenthes, TODD

Cangkang trochospiral rendah, equatorial periphery lobulate, kecuali pada bagian akhir cangkang, sumbu periphery membulat, cangkang berpori, permukaan bintik-bintik dengan rugosite dekat umbilical, disusun oleh tiga setengah putaran, dengan empat sampai lima kamar pada putara terakhir, sutural pada spiral side berbentuk curve, dan pada umbilical side berbentuk radial, umbilicus sempit dan rendah, aperture interiomarginal

Umur N.14 – N.19Globoquadrina altispira, CUSHMAN & JARVIS

Cangkang trochospiral sedang hingga tinggi. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori, permukaan berbintik-bintik. Kamar menggembung pada tahap awal, tertekan pada bagian akhir, tersusun atas tiga setengah hingga empat putaran, dengan empat hingga lima kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus lebar hingga sangat lebar dan dalam. Aperture interiomarginal, umbilical, ditutupi oleh penutup panjang, tooth-like. Rugose.

Umur : N.5 – N.19Orbulina universa, D’ORBIGNY

Cangkang globular, pada tahap awal trochospiral, globigerine-like. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori kasar, permukaan berlubang sedang. Cangkang terputar, kamar terakhir berbentuk globular menutupi kamar-kamar sebelumnya yang semakin mengecil. Aperture primer interiomarginal. Apertur sekunder tambahan terbentuk pada pertemuan antar sutura, dengan dinding tipis diantaranya. Ornamentasi spinose.

Umur : N.9 – N.23.

Page 6: Lampiran Paleontologi

Globorotalia Pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZCangkang trochospiral sangat rendah, tertekan, dengan kell tipis. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori halus. Kamar menyudut, tertekan, tersusun atas tiga putaran, dengan lima hingga enam kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit, dalam. Aperture interiomarginal, extraumbilical - umbilical, slit-like, dibatasi bibir. Rugose.

Umur : N.17 – N.19

Globigerinoides conglobatus, BRADYCangkang trochospiral sedang, subglobular sampai subquadrate, komposisi dinding cangkang gampingan, dinding berpori kasar, permukaan tebal berlubang jelas. Kamar pada tahapan awal subspherical, kemudian tertekan kuat, berkisar empat putaran, dengan tiga hingga tiga setengah kamar pada putaran terakhir membesar perlahan. Sutura pada sisi spiral tidak jelas, pada sisi umbilical hampir radial, tertekan. Umbilical sempit hingga hampir tertutup, dalam. Aperture primer interiomarginal. Aperture sekunder pada sisi spiral, juga dengan apertural rim. Ornamentasi spinose.

Umur : N.18 – N.23

No.UMUR

MIOSEN PLIOSENE M L E M

Nama Fosil N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20

1 Globigerina nepenthes, TODD

2 Globoquadrina altispira, CUSHMAN & JARVIS

3 Orbulina Universa, D’ORBIGNY

4 Globorotalia pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZ

5 Globigerinoides conglobatus, BRADY

Foraminifera Bentonik

Quinqueloculina quinquecarinata, COLLINSCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous porselen, cangkang quinqueloquline, aperture terminal berbentuk bulat sederhana, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 81,69

Page 7: Lampiran Paleontologi

Lagena subtriata, WILIAMSONCangkang monothalamus, komposisi dinding cangkang calcareous permukaan berbintik-bintik halus. Cangkang membulat sampai lonjong, berbentuk seperti botol, leher berbentuk silindris, halus, dengan ujung membulat. Apertur terminal, bulat sederhana.

Kedalaman : 66,6 m.

Bolivina vadescens, CHUSMANCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang elongate biserial, aperture memanjang loop-shaped, ornamentasi costae.

Kedalaman : 91,4 m.

Nonionoides auris, D’ORBIGNYCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang planispiral involute, sutura melengkung, aperture cresentic pada apertural face ,ornamentasi smooth dan berpori halus.

Kedalaman : 79,25m

Heterolepa subhaidingeri, PARRCangkang polythalamus, Komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang rotaloid, sutura melengkung, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 74,68m

Page 8: Lampiran Paleontologi

No. kotak

Zona BatimetriLitoral

Neritik Batial

Nama Fosil Dalam Tengah Luar Atas Tengah Bawah0 -20 -50 -100 -200 -600 -1000 -2000

25 Quinqueloculina quinquecarinata, COLLINS

26 Lagena subtriata, WILIAMSON

27 Bolivina vadecens, CHUSMAN

28 Nonionoides auris, D’ORBIGNY

29 Heterolepa subhaidingeri, PARR

Nama Stasiun : St. 29

Nama Satuan : Satuan Batupasir (Tmpb)

Kordinat : E 108° 9’ 32,0"

S 07° 24’ 36,0"

Nomor plate : Ph. 38

Foraminifera Planktonik

Globorotalia Pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZCangkang trochospiral sangat rendah, tertekan, dengan kell tipis. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori halus. Kamar menyudut, tertekan, tersusun atas tiga putaran, dengan lima hingga enam kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit, dalam. Aperture interiomarginal, extraumbilical - umbilical, slit-like, dibatasi bibir. Rugose.

Umur : N.17 – N.19

Hastigerina siphonefera, D’ORBIGNYBentuk cangkang planispiral, coiled, involute. Empat sampai lima kamar terakhir membesar cepat. apertur interiomarginal dan erkstra umbilical.

Umur : N.12 – N.23

Page 9: Lampiran Paleontologi

Globigerinoides immaturus, LEROYCangkang trochospiral, biconvex, berpori kasar, dengan pemukaan belubang. Cangkang terputar, terputar sekitar tiga setengah putaran, dengan tiga kamar pada putaran terakhir yang bertambah besar dengan ukuran sedang. Sutura pada sisi spiral melengkung rendah, tertekan, pada sisi umbilical berbentuk radial, tertekan. Aperture primer interiomarginal, pada beberapa kamar terakhir terdapat aperture sutura sekunder berlawanan dengan aperture primer.Umur : N.9 – N.23

Globigerinoides conglobatus, BRADYCangkang trochospiral sedang, subglobular sampai subquadrate, komposisi dinding cangkang gampingan, dinding berpori kasar, permukaan tebal berlubang jelas. Kamar pada tahapan awal subspherical, kemudian tertekan kuat, berkisar empat putaran, dengan tiga hingga tiga setengah kamar pada putaran terakhir membesar perlahan. Sutura pada sisi spiral tidak jelas, pada sisi umbilical hampir radial, tertekan. Umbilical sempit hingga hampir tertutup, dalam. Aperture primer interiomarginal. Aperture sekunder pada sisi spiral, juga dengan apertural rim. Ornamentasi spinose.Umur : N.18 – N.23

Globigerinoides obliquus obliquus, BOLLICangkang trochospiral, biconvex yang unik, peripheri equator lobulate, peripheri axial membundar luas. Dinding cangkang perforate, kamar spherical, kecuali ultimate yang tertekan pada lateral oblique, tersusun dari tiga setengah putaran, kamar ketiga dari putaran terakhir membesar cepat.

Umur : N.8 – N.19

No.UMUR

MIOSEN PLIOSENE M L E M

Nama Fosil N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20

1 Globorotalia Pseudomiocenica, BOLLI&BERMUDEZ

2 Hastigerina siphonefera, D’ORBIGNY

3 Globigerinoides immaturus, LEROY

4 Globigerinoides conglobatus, BRADY

5 Globigerinoides obliquus obliquus, BOLLI

Page 10: Lampiran Paleontologi

Foraminifera Bentonik

Hanzawaia haveana, D’ORBIGNYCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang planispiral involute, sutura melengkung, aperture crecentic pada apertural face, ornamentasi smooth dan berpori kasar.

Kedalaman : 102,37m

Heterolepa subhaidingeri, PARRCangkang polythalamus, Komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang rotaloid, sutura melengkung, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 60,96 m.

Amphistegina lessonii, D’ORBIGNYCangkang uniserial terputar pada satu bidang (planispiral), bikonveks. Dinding cangkang hyalin. Sutura tegas melengkung ke arah periphery. Terdapat ornamentasi disekitar sutura.

Kedalaman : 146,24m

Neoeponides bradyi, LECALVEZCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang rotaloid, biconvex, sutura melengkung, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth, dinding berpori halus.

Kedalaman : 79,25m

Page 11: Lampiran Paleontologi

Eponides pusillus, PARRCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang rotaloid, biconvex, sutura melengkung, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth, dinding berpori halus.

Kedalaman : 88,39m

No. kotak

Zona BatimetriLitoral

Neritik Batial

Nama Fosil Dalam Tengah Luar Atas Tengah Bawah 0 -20 -50 -100 -200 -600 -1000 -2000

25 Hanzawaia haveana, D’ORBIGNY

26 Heterolepa subhaidingeri, PARR

27 Amphistegina lessonii, D’ORBIGNY

28 Neoeponides bradyi, LECALVEZ

29 Eponides pusillus, PARR

Nomor plate : L. 29

Foraminifera Planktonik

Globorotalia merotumida, BOLLIKamar trochospiral sangat rendah, biconvex unik, tertekan. Peripheral equator sedikit lobulate, peripheral axial lancip dengan keel. Dinding berpori halus, hampir seluruh bagian permukaan halus, namun granule berkembang pada area di kamar kamar yang menghadap langsung pada aperture. Kamar tertekan, tersusun dari tiga putaran, 5 – 6 kamar membesar teratur.

Umur : N.17 – N.19

Globigerinoides obliquus obliquus, BOLLICangkang trochospiral, biconvex yang unik, peripheri equator lobulate, peripheri axial membundar luas. Dinding cangkang perforate, kamar spherical, kecuali ultimate yang tertekan pada lateral oblique, tersusun dari tiga setengah putaran, kamar ketiga dari putaran terakhir membesar cepat.

Umur : N.8 – N.19

Page 12: Lampiran Paleontologi

Globigerina nepenthes, TODDCangkang trochospiral rendah, equatorial periphery lobulate, kecuali pada bagian akhir cangkang, sumbu periphery membulat, cangkang berpori, permukaan bintik-bintik dengan rugosite dekat umbilical, disusun oleh tiga setengah putaran, dengan empat sampai lima kamar pada putara terakhir, sutural pada spiral side berbentuk curve, dan pada umbilical side berbentuk radial, umbilicus sempit dan rendah, aperture interiomarginal

Umur N.14 – N.19Hastigerina siphonefera, D’ORBIGNY

Bentuk cangkang planispiral, coiled, involute. Empat sampai lima kamar terakhir membesar cepat. apertur interiomarginal dan erkstra umbilical.

Umur : N.12 – N.23

Globigerinoides extremus, BOLLICangkang trochospiral tinggi, biconvex, komposisi dinding cangkang gampingan, berpori, pemukaan berbintik-bintik. Kamar pada putaran akhir tertekan, tersusun atas tiga hingga empat putaran, empat kamar pada putaran terakhir membesar bertahap, pada kamar terakhir tiba-tiba mengecil. Umbilicus sempit, dalam. Aperture primer interiomarginal, umbilical, dibatasi oleh bibir, kamar terakhir menunjukkan aperture tambahan berlawanan dengan aperture primer.

Umur : N.17 – N.21

No.UMUR

MIOSEN PLIOSENE M L E M

Nama Fosil N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20

1 Globorotalia merotumida, BOLLI

2 Globigerinoides obliquus obliquus, BOLLI

3 Globigerina nepenthes, TODD

4 Hastigerina siphonefera, D’ORBIGNY

5 Globigerinoides extremus, BOLLI

Page 13: Lampiran Paleontologi

Foraminifera Bentonik

Peneroplis pertusus, FORSKALCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang trochospiral, sutura melengkung, aperture crecentice pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 74,68m

Siphotextularia mestayerae, VELLACangkang polythalamus, komposisi dinding cangkangagglutinin, cangkang elongate, biserial, triangular, sutura tegak, kamar membesar cepat, aperture terminal, loop-shaped. Ornamentasi smooth.

Kedalaman : 95,06 m.

Lagena subtriata, WILLIAMSONCangkang monothalamus, komposisi dinding cangkang calcareous permukaan berbintik-bintik halus. Cangkang membulat sampai lonjong, berbentuk seperti botol, leher berbentuk silindris, halus, dengan ujung membulat. Apertur terminal, bulat sederhana.

Kedalaman : 66,6 m.

Heterolepa subhaidingeri, PARRCangkang polythalamus, Komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang rotaloid, sutura melengkung, aperture slit like pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 120,65 m.

Page 14: Lampiran Paleontologi

Anomalinoides globulosus, CHAPMAN AND PARRCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous hyaline, cangkang trochospiral, sutura melengkung, aperture crecentice pada apertural face, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 86,87

No. kotak

Zona BatimetriLitoral

Neritik Batial

Nama Fosil Dalam Tengah Luar Atas Tengah Bawah 0 -20 -50 -100 -200 -600 -1000 -2000

25 Peneroplis pertusus, FORSKAL

26 Siphotextularia mestayerae, VELLA

27 Lagena subtriata, WILLIAMSON

28 Heterolepa subhaidingeri, PARR

29 Anomalinoides globulosus, CHAPMAN AND PARR

Nama Stasiun : St. 22

Nama Satuan : Satuan Batugamping wackestone (Tmbw)

Kordinat : E 108° 7’ 8,0"

S 7° 27’ 50,0"

Nomor Plate : St.22

Foraminifera Bentonik Besar

Lepidocyclina sp.Sayatan tangensial; kamar lateral berbentuk spatulate besar; terlihat kamar equatorial memanjang hingga ke tepi.

Umur : Td – Upper Tf (Oligosen – Miosen Akhir).

Lingkungan : ± 50 – 60 m. (shallow-moderately deep open marine)

Page 15: Lampiran Paleontologi

Amphistegina sp.Sayatan vertikal; terdapat acute margin pada kamar lateral; terdapat marginal chord; pada setengah bagian dari kamar lateral terlihat bagian yang terkena erosi.

Umur : Tc – Resen (Oligosen Awal - Resen)

Nama Stasiun : St. 32

Nama Satuan : Satuan Batugamping Packestone (Tmbp)

Kordinat : E 108° 10’ 53,0"

S 7° 26’ 17,0"

Nomor Plate : St.32

Foraminifera Planktonik

Globigerinoides immaturus, LEROYCangkang trochospiral, biconvex, berpori kasar, dengan pemukaan belubang. Cangkang terputar, terputar sekitar tiga setengah putaran, dengan tiga kamar pada putaran terakhir yang bertambah besar dengan ukuran sedang. Sutura pada sisi spiral melengkung rendah, tertekan, pada sisi umbilical berbentuk radial, tertekan. Aperture primer interiomarginal, pada beberapa kamar terakhir terdapat aperture sutura sekunder berlawanan dengan aperture primer.

Umur : N.4 – N.23Globigerinoides bisphericus, LEROY

Cangkang trochospiral, proporsi kamar terakhir lebih besar dibandingkan 2 kamar sebelumkamar terakhir. Peripheral equator lobulate, peripheral axial bulat melebar. Dinding berpori,permukaan berlubang. Kamar spherical, terdiri dari tiga setengah putaran, tiga kamar padaputaran terakhir membesar sedang.

Umur : N.4 – N.23

Page 16: Lampiran Paleontologi

Globigerinoides ruber, D’ORBIGNYCangkang trochospiral rendah, biconvex. Komposisi dinding cangkang gampingan, berpori kasar, pemukaan berbintik-bintik. Cangkang sangat tebal, tersusun atas dua putaran, tiga kamar pada putaran terakhir membesar perlahan namun jelas terpisah. Umbilicus sempit. Aperture primer interiomarginal, umbilical, dibatasi oleh bibir, aperture sutural sekunder dengan posisi sebaliknya pada kamar awal. Spinose.

Umur : N.5 – N.13

G. praeorbulina glomerosa, BLOWCangkang globular, pada tahap awal trochospiral, globigerine-like. Komposisi dinding cangkang gampingan, cangkang berpori kasar, permukaan berlubang sedang. Cangkang terputar, kamar terakhir berbentuk globular menutupi kamar-kamar sebelumnya yang semakin mengecil. Aperture primer interiomarginal. Apertur sekunder tambahan terbentuk pada pertemuan antar sutura, dengan dinding tipis diantaranya. Ornamentasi spinose.

Umur : N.8 – N.9

No.UMUR

MIOSEN PLIOSENE M L E M

Nama Fosil N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20

1 Globigerinoides immaturus, LEROY

2 Globigerinoides bisphericus, LEROY

3 Globigerinoides ruber, D’ORBIGNY

4 G. praeorbulina glomerosa, BLOW

Foraminifera Bentonik

Siphotextularia mestayerae, VELLACangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang agglutinin, cangkang elongate, biserial, triangular, sutura tegak, kamar membesar cepat, aperture terminal, loop-shaped. Ornamentasi smooth.

Kedalaman : 95,06 m.

Page 17: Lampiran Paleontologi

Rectobolivina subbifrons, ZHENGCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous, cangkang elongate biserial, aperture memanjang loop-shaped, ornamentasi spines pada ujung-ujung kamar.

Kedalaman : 159 m.

Heterolepa praecincta, KARRERCangkang polythalamus. Komposisi dinding cangkang calcareouse hyaline, trochospiral. Cangkang berbentuk seperti mangkuk, bikonvek, terdapat kell, kamar-kamar tersusun atas tiga putaran, sebelas kamar pada putaran terakhir, membesar perlahan; sutura agak merebah ke arah belakang, apertur interomarginal, extraumbilical-umbilical, silt-like. Ornamentasi smooth.

Kedalaman : 60,96 m.

Spirosigmoilina parri, COLLINSCangkang polythalamus, komposisi dinding cangkang calcareous porselen, cangkang biloculine, semua kamar terlihat dari luar, aperture elongate, punya gigi pada kamar terakhir, ornamentasi smooth.

Kedalaman : 95,05m

No. kotak

Zona BatimetriLitoral

Neritik Batial

Nama Fosil Dalam Tengah Luar Atas Tengah Bawah 0 -20 -50 -100 -200 -600 -1000 -2000

25 Siphotextularia mestayerae, VELLA

26 Rectobolivina subbifrons, ZHENG

27 Heterolepa praecincta, KARRER

28 Spirosigmoilina parri, COLLINS