paper neraca nasional.docx

9

Click here to load reader

Upload: rizki-fitriana

Post on 04-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIPEMBAHASANA. Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi di setiap kabupaten seluruh Jawa Tengah dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan. Dalam pertumbuhan PDRB atas harga konstan tersebut nilai PDRB sudah di abaikan perubahan harga dari tahun ke tahun dan digantikan dengan harga barang atau jasa pada tahun dasar, yaitu digunakan tahun 2000. Dari perhitungan tersebut maka perubahan volume produksi barang dan jasa yang menjadi perhitungan dan dibandingkan dengan setiap tahunnya.Berikut adalah tabel pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Atas Dasar Berlaku dan Atas Dasar Konstan Tahun 2000, pada tahun 2011-2013:TahunPertumbuhan PDRB

Atas Dasar Harga BerlakuAtas Dasar Harga Konstan

201111,425,56

201212,246,02

201313,755,62

Dari tabel diatas untuk melihat Pertumbuhan Ekonomi, maka dapat dilihat pada bagian Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Maka berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten semarang tahun 2013 sebesar 5,62 %, tahun 2012 sebesar 6,02 dan tahun 2011 sebesar 5,56. Terlihat jelas bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2012, dan terendah pada tahun 2011. Urutan pertumbuhan ekonomi kabupaten semarang tahun 2013 dari terbesar sampai terkecil yaitu dari tahun 2012 (6,02), tahun 2013 (5,62) dan tahun 2011 (5,56).Selanjutnya akan disajikan data tentang perbandingan pertumbuhan ekonomi kabupaten semarang, Jawa Tengah dan Nasional tahun 2011-2013. Berikut grafik dari pertumbuhan ekonomi tersebut:

Grafik diatas menunjukkan perubahan pertumbuhan ekonomi Nasional, Jawa Tengah, dan kabupaten Semarang selama tiga tahu. Interpretasi dari grafik tersebut adalah bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten semarang masih di bawah pertumbuhan ekonomi jawa tengah dan nasional. Rata-rata pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Semarang adalah 5,73, Jawa Tengah 6.06 dan Nasional adalah 6,17. Sehingga Rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah pertumbuhan ekonomi Nasional (6,17) dan rata-rata pertumbuhan ekonomi terendah adalah rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (6,06). B. Pertumbuhan Ekonomi Per SektorBerikut adalah tabel pertumbuhan PDRB tahun 2011-2013 menurut sektor / sub sektor atas dasar harga konstan 2000 kabupaten semarang:Sektor/Sub sektorTahun

201120122013

Pertanian4,218,28-1,18

Penggalian0,53-5,52-0,56

Industri5,514,255,74

Listrik, gas dan air8,974,977,72

Konstruksi9,317,212,29

Perdagangan, rumah makan dan jasa akom4,86,867,51

Angkutan dan komunikasi7,144,057,42

Lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan4,535,468,66

Jasa-jasa7,9710,575,57

PDRB5,566,025,62

Interpretasi dari tabel diatas adalah pertumbuhan ekonomi sektor pertanian tertinggi pada tahun 2012 sebesar 8,28 dan terendah pada tahun 2013 sebesar -1.18. Pertumbuhan ekonomi sektor penggalian tertinggi berada pada tahun 2011 sebesar 0,53 dan terendah pada tahun 2012 sebesar -5,52. Pertumbuhan ekonomi sektor industri tertinggi berada pada tahun 2013 sebesar 5,74 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 4,25. Pertumbuhan ekonomi sektor listrik, gas dan air tertinggi berada pada tahun 2011 sebesar 8,97 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 4,97. Pertumbuhan ekonomi sektor konstruksi tertinggi berada pada tahun 2013 sebesar 12,29 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 7,20. Pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akom tertinggi berada pada tahun 2013 sebesar 7,51 dan terendah pada tahun 2011 sebesar 4,80. Pertumbuhan ekonomi sektor angkutan dan komunikasi tertinggi berada pada tahun 2013 sebesar 7,42 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 4,05. Pertumbuhan ekonomi sektor lembaga keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tertinggi berada pada tahun 2013 sebesar 8,66 dan terendah pada tahun 2011 sebesar 4,53. Pertumbuhan ekonomi sektor jasa-jasa tertinggi berada pada tahun 2012 sebesar 10,57 dan terendah pada tahun 2013 sebesar 5,57.C. Struktur EkonomiProduk unggulan Kabupaten Semarang tertuang dalam slogan INTANPARI, kependekan dari Industri, Pertanian dan Pariwisata. Dan dalam kenyataannya memang tiga sektor tersebut mempunyai kontribusi yang besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Semarang. Kegiatan pariwisata dalam PDRB masuk di sektor jasa-jasasub sektor jasa hiburan, dan pendukung kegiatan pariwisata adalah sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi. Keempat sektor tersebut mempunyai kontribusi sebesar 87,30 persen terhadap nilai PDRB Kabupaten Semarang.

Dari grafik struktur PDRB kabupaten semarang tahun 2013 bahwa sektor industri memberikan kontribusi tertinggi sebesar 41,81%, sektor kedua yang memberikan kontribusi cukup banyak adalah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 22,37%, dan sektor paling rendah yang memberikan kontribusi untuk PDRB kabuoaten semarang adalah sektor jasa sebesar 9,12%.Berikut adalah grafik dari kontribusi tiap sektor untuk PDRB kabupaten semarang tahun 2011-2013:Sektor EkonomiKontribusi Tiap sektor (%)

201120122013

Industri42,7642,3141,81

Perdaganga, hotel dan restoran20,5720,6322,37

Pertanian14,8115,1214

Jasa-jasa9,329,69,12

Bangunan4,034,034,3

Lembaga Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan4,214,194,25

Angkutan dan komunikasi2,772,692,69

Listrik, gas dan air1,41,311,34

Penggalian0,130,120,1

Urutan tertinggi untuk sektor ekonomi yang memberikan kontribusinya selama 3 tahun adalah dari sektor industri, kedua perdagangan, hotel dan restoran, dan yang ketiga adalah sektor pertanian. Interpretasi dari tabel diatas untuk sektor industri pada 3 tahun terakhir kontribusinya semakin menurun. Kontribusi tertinggi sektor industri untuk PDRB Kabupaten Semarang pada tahun 2011 (42,76%) dan terendah pad tahun 2013 (41,81%). Kontribusi untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 3 tahun terakhir adalah naik. Kontribusi tertinggi untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran berada pada tahun 2013 (22,37%) dan terendah pada tahun 2011 (20,57%).Kontribusi untuk sektor pertanian pada 3 tahun terakhir adalah naik-turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor pertanian berada pada tahun 2012 (15,12%) dan terendah pada tahun 2013 (14%). Kontribusi untuk sektor jasa-jasa pada 3 tahun terakhir adalah naik turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor jasa-jasa berada pada tahun 2012 (9,60%) dan terendah pada tahun 2013 (9,12%).Kontribusi untuk sektor bangunan pada 3 tahun terakhir adalah naik turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor bangunan berada pada tahun 2013 (4,30%) dan terendah pada tahun 2012 (4,03%).Kontribusi untuk sektor Lembaga Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan pada 3 tahun terakhir adalah naik turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor Lembaga Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan berada pada tahun 2013 (4,25%) dan terendah pada tahun 2012 (4,19%).Kontribusi untuk sektor angkutan dan komunikasi pada 3 tahun terakhir adalah naik turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor angkutan dan komunikasi berada pada tahun 2011 (2,77%) dan terendah pada tahun 2012 (2,69%).Kontribusi untuk sektor listrik, gas dan air pada 3 tahun terakhir adalah naik turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor listrik, gas dan air berada pada tahun 2011 (1,40%) dan terendah pada tahun 2012 (1,31%).Kontribusi untuk penggalian pada 3 tahun terakhir adalah semakin turun. Kontribusi tertinggi untuk sektor penggalian berada pada tahun 2011 (0,13%) dan terendah pada tahun 2013 (0,10%).D. Produk Domestik Regional Broto Per Kapita Kabupaten semarangPendapatan Regional adalah PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung Neto. Apabila Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun maka dihasilkan Pendapatan Regional per kapita. Pendapatan Regional per kapita inilah yang biasanya digunakan untuk penedekatan nilai pendapatan perkapita. Akan tetapi angka ini masih kasar karena belum memperhitungkan nilai tambah yang diciptakan oleh penduduk Kabupaten Semarang di luar Wilayah Kabupaten Semarang dan nilai tambah yang diciptakan di wilayah Kabupaten Semarang akan tetapi milik penduduk di luar Kabupaten Semarang. Meskipun belum mencerminkan tingkat pemerataan, pendapatan regional perkapita dapat dijadikan salah satu indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah. TahunPendapatan Regional Perkapita (Rupiah)Pertumbuhan (%)Perkembangan (%)

1234

201111.446.97611,1483,28

201212.769.81111,56116,01

201314.343.05212,32154,94

Pendapatan regional perkapitan di Kabupaten Semarang, untuk 3 tahun terakir mengalami kenaikan per tahun, Pendapatan regional perkapita tahun 2013 sebesar Rp 14.343.052,00 dan tahun sebelumnya Rp 12.769.811,00 sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.573.241/tahun. Pendapatan regional perkapita tahun 2012 sebesar Rp 12.769.811,00 dan tahun sebelumnya 11.466.976,00 sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.322.835,00.Pertumbuhan regionalnya kabupaten semarang untuk 3 tahun terakhir menunjukkan nilai yang bagus, karena dari tahun 2011-2013 pertumbuhannya selalu naik. Rata-rata dari pertumbuhan regional tersebut untuk tiga tahun terakhir adalah 11,67, dan pertumbuhan regional terendah pada tahun 2011 sebesar 11,14%.