paper melanoma maligna mata

Upload: rd-napitupulu

Post on 03-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    1/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Melanoma maligna merupakan jenis kanker yang sangat agresif dan bisa

    cepat menyebar. Melanoma maligna berkembang dari sel-sel melanosit. Sel

    melanosit adalah sel yang menghasilkan pigmen melanin berwarna gelap, yang

    bertanggung jawab untuk warna kulit.1,2

    Sebagian besar melanoma mulai tumbuh di kulit, tetapi juga

    memungkinkan untuk melanoma untuk memulai di bagian lain dari tubuh, seperti

    mata. Melanoma pada mata dapat tumbuh di beberapa tempat, meliputi seluruh

    saluran uveal mata, yaitu iris, badan siliar dan choroid serta dapat terjadi pada

    konjungtiva.1,2

    Melanoma adalah tipe yang paling umum tumor mata pada orang dewasa.

    Meskipun demikian, melanoma primer mata jarang terjadi. Melanoma uvea

    adalah tipe yang paling umum dari melanoma okular. Choroid merupakan bagian

    dari dinding bola mata. Choroid berwarna gelap (pigmen) untuk mencegah cahaya

    dipantulkan di bagian dalam mata. Corpus siliar berperan dalam akomodasi

    dengan mengubah bentuk lensa. Iris adalah cakram berwarna jelas terlihat di

    depan mata, yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk mata. Semua struktur

    ini diwarnai dengan melanin. Melanoma juga dapat terjadi pada lapisan tipis di

    atas bagian putih mata (konjungtiva) atau pada kelopak mata, tetapi ini sangat

    jarang terjadi.1,2

    Gejala awal melanoma maligna terkadang tidak nampak atau dirasakan.

    Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan

    buram atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian

    gelap yang tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram.2,3

    Hasil diagnosis sangat menetukan pilihan pengobatan bagi penderita.

    Faktor yang dipertimbangkan adalah lokasi dan ukuran dari melanoma, serta

    kesehatan fisik penderita secara keseluruhan.1,2

    Pilihan pengobatan melanoma maligna mata tergantung pada ukuran, jenis

    sel dan lokasi tumor, dan faktor-faktor lain seperti kesehatan umum pasien, usia

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    2/17

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    3/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    3

    BAB 2

    ISI

    2 . 1. Definisi Melanoma Maligna

    Melanoma maligna adalah kanker yang berkembang dari sel-sel melanosit.

    Melanosit adalah sel yang menghasilkan pigmen melanin berwarna gelap, yang

    bertanggung jawab untuk warna kulit.2

    Pada mata, melanoma dapat berkembang dalam beberapa tempat.

    Melanoma malignan uvea adalah melanoma dari traktus uvea. Uvea merupakan

    lapisan berpigmen dari bola mata yang termasuk didalamnya iris, badan siliaris

    dan koroid. Iris memberikan warna mata. sedangkan melanosit adalah sel

    penghasil pigmen dari traktus uvea. Jumlah melanin bervariasi tergantung ras dan

    ciri khas keluarga. Iris berfungsi sebagai diafragma, secara konstan menjaga

    ukuran pupil sesuai intensitas cahaya. Badan siliaris adalah kelanjutan dari iris.

    Fungsinya termasuk sekresi cairan bola mata dan perubahan bentuk lensa untuk

    tuiuan memfokuskan penglihatan. Dibelakangnya adalah koroid berfungsi untuk

    mensuplai oksigen dan makanan bagi lapisan retina. Melanoma uveal adalah tipe

    yang paling umum dari melanoma mata. Semua struktur ini diwarnai dengan

    melanin.1,2

    Melanoma juga dapat terjadi padan konjungtiva atau pada kelopak mata,

    tetapi ini jarang terjadi. Melanoma konjungtiva merupakan neoplasma invasif

    yang timbul dari melanosit konjungtiva dan dapat meluas secara lokal dan

    metastase secara regional atau ke tempat jauh lainnya.3

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    4/17

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    5/17

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    6/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    6

    oval dan prognosi lebih jelek dibanding A. Persentasi sel spindle adalah 45

    %.

    Sel epitheloidUkuran sel besar dan bervariasi dalam bentuk dan pigmentasinya. Ada

    gambaran mitotic sel. Mempunyai prognosa yang sangat jelek.

    Persentasinya 5 %.

    Mixed sel, merupakan gabungan sel spindle dan epitheloid. Persentasinya45 %.

    Varian lain berupa fasikular dan tumor nekrotik yang menunjukkanadanya gambaran reaksi inflamasi. Persentasinya 5 %.

    2 . 4. Gejala Klinis Melanoma Maligna

    Melanoma konjungtiva dapat timbul pada konjungtiva palpebral, namun

    paling banyak ditemukan di konjungtiva bulbi atau limbus. Derajat pigmentasi

    bervariasi. Karena banyak vaskularisasi, tumor ini sangat mudah berdarah.

    Tumbuh sebagai nodul dan dapat menyebar ke bola mata atau orbita. Melanoma

    konjungtiva bulbi tampak nodul berwarna hitam atau abu-abu dengan pembuluh

    darah yang melebar dan dapat melekat pada episklera. Menurut tempatnya

    melanoma konjungtiva bulbar lebih baik prognosanya dibanding melanoma pada

    konjungtiva palpebra atau forniks. Melanoma konjungtiva dapat bermetastase

    melalui limfnode-regional, otak atau tempat lainnya.1,5

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    7/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    7

    Melanoma Konjungtiva berpigmen4

    Primary Acquired Melonosis (PAM) tampak sebagai bintik kecil rata

    unilateral, atau gabungan bintik kecil dari pigmentasi abu-abu emas dengan batas

    ireguler. Kebanyakan terjadi pada usia pertengahan. Lesi dapat bertambah besar

    sedikit demi sedikit atau tumbuh dengan lambat tanpa remisi selama lebih dari l0

    tahun. Sulit untuk memprediksi pasien PAM yang mungkin akan menjadi

    melanoma maligna hanya berdasarkan penampakan klinis. Walaupun begitu

    gambaran histologis dapat di identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi

    keganasan.1,4

    Melanoma iris tampak sebagai nodul berpigmen atau tidak berpigmen

    dengan diameter 3 mm dan tebal 1 mm. Biasanya berlokasi pada setengah bagian

    bawah iris dan sering memiliki pembuluh darah di permukaannya.1,4

    Melanoma iris3

    Melanoma badan siliar, % dari seluruh melanoma uvea, awalnya dapat

    tanpa gejala, sebab posisinya tersembunyi dibelakang iris, saat terdeteksi

    ukurannya sudah besar. Bila ada keluhan paling sering keluhan kehilangan

    penglihatan, fotopsia dan perobahan lapangan pandang. Melanoma badan siliar

    tidak selalu terlihat sampai pupil betul-betul lebar. Beberapa diantaranya mengikis

    akar iris sampai berada di bilik mata depan dan akhirnya terlihat pada

    pemeriksaan luar atau dengan gonioskopi. Tumor yang lain meluas secara

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    8/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    8

    langsung melalui sklera pada zona siliaris, menimbulkan gambaran masa gelap

    epibulbar. Gejala awal dari melanoma badan siliaris dapat berupa pelebaran

    pembuluh darah sentinel episklera pada kwadran tumor berada. Tumor dapat

    menjadi besar dan menekan lensa, menimbulkan astigmat, katarak sektoral atau

    difus, subluksasi lensa, glaukoma sekunder, ablasio retina, uveitis anterior dan

    bahkan neovaskularisasi iris. Pada kasus yang jarang, melanoma badan siliaris

    menujukan pertumbuhan yang difus dan meluas 180-360 derajat pada badan

    siliaris. Melanoma tipe ini dikenal sebagai ring melanoma.1,4,5

    Sebanyak 85 % dari melanoma uveal adalah melanoma koroid dengan ciri

    khasnya coklat, menonjol, masa sub retina seperti gambaran kumbah ( Dome

    Shape). Derajat pigmentasi mempunyai rentang dari coklat gelap sampai total

    amelanotik. Sesuai dengan waktu, banyak tumor menembus membrana Bruch dan

    menunjukan gambaran kumbah pada potongan melintang.4,6

    Melanoma koroid9

    Ablasio retina serosa sekunder dipinggir tumor sering tejadi, yang

    bertanggung jawab atau berpengaruh terhadap kehilangan penglihatan, walaupun

    tumor tidak melibatkan lapisan koroid submakula secara langsung. Dapat terjadi

    degenerasi retina dengan perubahan pigmentasi pada puncak tumor. Permukaan

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    9/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    9

    beberapa melanoma menunjukan gambaran bercak pigmen orange, yang secara

    ultrastruktur berupa lipofusin dalam makropage dan pigmen epitelial retina, suatu

    keadaan yang dijumpai pada sel yang mengalami ketuaan. Gumpalan yang

    menonjol dari pigmen warna orange pada levelRetinal Pigment Epithelium (RPE)

    bisa tampak menutupi permukaan atas tumor. Retina yang melingkupi tumor

    menunjukan gambaran perubahan degeneratif, adakalanya menuju penipisan

    dengan perforasi tumor kedalam vitreous. Sel-sel yang terlepas akan perploriferasi

    didalam vitrerus atau sepanjang permukaan retina, menimbulkan bercak-bercak

    pigmentasi menyerupai retinitis pigmentosa.4,7,8

    Jika ablasio retina sangat luas, terjadi pergeseran kedepan diafragma lensa

    iris dan menimbulkan glaukoma sekunder sudut tertutup. Glaukoma sekunder

    dapat terjadi melalui beberapa mekanisme. Jika tumor meluas melalui retina atau

    tumbuh pada badan siliar atau iris, sel-sel yang terlepas akan berkumpul pada

    jaringan trabekula dan menghalangi outflow aqueous. Bentuk gloukoma ini

    disebut gloukoma melanomatik. Melanoma nekrotik juga dapat melepaskan sel

    sehat dan nekrotik tanpa pigmen dan dengan pigmen yang dimuati makropag,

    dengan demikian menimbulkan kondisi yang serupa. Tumor dari badan siliar dan

    iris khususnya yang luas juga dapat melibatkan secara langsung jaringan

    trabekula.5,8

    Neovaskularisasi iris dapat timbul pada mata tersebut dan perdarahan

    spontan ke ruang subretina dapat terjadi. Perdarahan vitreous biasanya hanya

    terlihat pada kasus dimana melanoma telah menembus membrana Bruch. Secara

    teoritis ini terjadi karena aliran vena dalam tumor yang berlokasi di membrana

    Bruch terhalang oleh adanya efek konstriksi dari membaran tersebut.6,7

    2 . 5. Diagnosis Melanoma Maligna

    Evaluasi klinis terhadap semua sangkaan melanoma harus mencakup

    riwayat penyakit, penilaian optalmoskopi dan pemeriksaan penyokong untuk

    menetapkan hasil diagnosa secara tepat. Pengamatan perubahan perilaku suspek

    tumor secara klinis akan dapat membantu dalam menegakkan diagnosa yang

    tepat.4,6

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    10/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    10

    Lesi yang tidak khas dapat ditentukan dengan pemeriksaan biopsi berupa

    biopsi eksisional atau Biopsi Aspirasi Jarum Halus (FNAB). Biopsi eksisional

    dilakukan pada suspek lesi epibulbar berpigmen. Eksisi konjungtiva yang

    dilakukan adalah 4 mm dari batas tumor.7,8

    Pada tumor intra okuli, optalmoskopi binokular indirek adalah

    pemeriksaan standar, memberikan gambaran stereoptosis dan lapangan pandang

    yang luas dan memungkinkan pengamatan terhadap fundus perifer, terlebih lagi

    bila digunakan dengan tehnik depresi sklera. Pemeriksaan ini memungkinkan

    penilaian klinis yang akurat terhadap luas dasar dan puncak tumor. Namun tehnik

    ini tidak berguna pada media yang keruh, sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang

    lain seperti transiluminasi, Ultrasonografi (USG), Computer Tomoghrapy (CT).

    dan atau Magnetic Resonans Imaging (MRI).8,9

    Slit lamp biomikroskopi dikombinasi bersama gonioskopi rnerupakan

    metoda yang terbaik untuk menentukan adanya lesi dan penyebaran yang

    melibatkan bagian anterior badan siliaris. Sebagai tambahan, adanya katarak

    sektoral. keterlibatan sudut mata sekunder atau bentuk pernbuluh darah sentinel

    menjadi tanda untuk melanoma badan siliar. Lensa fundus Hruby, Goldman dan

    lainnya dapat digunakan dengan slit lamp untuk mengevaluasi lesi pada fundus

    posterior dengan pembesaran tinggi. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan

    ablasio neurosensori retina, pigmen orange, ruptur membrana Bruch, penyebaran

    tumor intra retina dan keterlibatan vitreous. Biomikroskopi fundus dengan lensa

    kontak threemirror/triplemirror berguna untuk menilai lesi dilokasi perifer

    fundus.1,5,6

    Transiluminasi sering dapat membantu dalam evaluasi kasus dengan

    sangkaan melanoma badan siliar dan koroid. Sangat berguna untuk mengukur

    derajat pigmentasi tumor dan menentukan diameter basal tumor anterior.

    Bayangan tumor dapat terlihat dengan cahaya transiluminasi, dianjurkan dengan

    memakai serat optik intensitas tinggi, ditempatkan pada permukaan yang

    berhadapan dengan lesi atau juga melalui cornea dengan memakai cap kornea

    khusus. Transiluminasi dapat juga dipakai dengan indirek optalmoskopi. Tingkat

    cahaya yang terhalang oleh lesi dapat diukur dengan kaliper. Pada kasus dengan

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    11/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    11

    lepasnya segmen siliokoroidal jenis serosa dan tumor amelanotik biasanya

    memberikan gambaran terang. sehingga pemeriksaan ini tidak efektif.5,7

    Pemakaian fotografi dalam hal ini tidak membantu karena

    ketidakmampuannya menilai lesi fundus perifer pada melanoma badan siliaris.

    Bila posisinya tidak diperifer maka fotografi fundus dapat dipakai untuk

    pemeriksaan serial fundus dan dapat dicatat hubungan lesi dengan struktur

    intraokular. Sebagai marker perubahan ukuran tumor dapat diperhatikan posisi

    pembuluh darah retina. Cara ini membutuhkan tekhnik fotografi yang baik.2,

    Angiografi fluorosensi memberikan informasi mengenai suplai darah

    tumor, sehingga dapat membedakan apakah lokasinya di koroid atau retina.

    Sangat membantu menyingkirkan lesi yang menyerupai melanoma koroid.

    Melanoma koroid akan menunjukan florosensi pembuluh darah intralesi pada fase

    arteriol dan arteriovenosa. Angiografi fluorosensi dapat memberikan bukti

    tambahan dalam menegakkan diagnosa melanoma. Sekitar 2/3 kasus dapat

    menunjukan adanya pola sirkulasi ganda", khas pada melanoma yang telah

    menembus membrana Bruch, berupa gambaran pengisian pembuluh darah retina

    yang menutupi permukaan tumor, sebagai lapisan atas dari pembuluh darah

    internal tumor yng dilatasi. RPE sering rusak dan memberikan gambaran hot

    spots, akibat adanya kebocoran. Sayangnya tidak ada gambaran fluorosensi yang

    patognomonik untuk satu jenis tumor intraokuli. Idiocyanin hijau angiografi

    adalah alternatif untuk membuat gambaran perdarahan koroid, gambaran detail

    dari pembuluh darah koroid lebih efektif dibang fluorosensi.4,6

    Pemeriksaan USG sangat membantu sebagai pemeriksaan tambahan. A-

    scan maupun B-scan menunjukan melano dengan internal refleksi yang rendah

    sampai sedang, kadang disebut hallo akustik. A scan USG memberikan gambaran

    tumor yang solid, dengan low internal refleksi, kadang dapat dijumpai pulsasi

    vaskular spontan pada beberapa kasus. B-scan USG menyediakan informasi

    ukuran relatif berupa tinggi dan diameter basal, bentuk dan posisi tumor. B scan

    dapat dipakai pada media yang keruh. Karena kesulitan pengamatan lokasi perifer

    maka USG kurang berguna pada kasus tumor badan siliaris. USG tiga dimensi

    mungkin dapat memecahkan permasalahan tersebut.5

    Evaluasi perimetri

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    12/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    12

    dapat menunjukan adanya skotoma absolut pada lokasi tumor dan berhubungan

    dengan skotoma relatif pada kasus ablasio retina serosa. Pemeriksaan lain colour-

    coded dopler, CT dan MRI dapat digunakan dalam mengidentifikasi tumor pada

    media keruh dan pada kasus adanya penyebaran ekstrasklera dan keterlibatan

    organ lain. MRI dapat membedakan lesi vaskutar atipikal dari tumor melanositik.6

    2 . 6. Diagnosis Banding Melanoma Maligna

    Diagnosa banding melanoma konjungtiva berupa a large nevus, melanoma

    korpus siliar dengan penyebaran ektraokuler, melanositoma, pigmented

    conjungtival carcinoma.4

    Diagnosa banding melanoma uvea berupa uveal effusion syndrome, nevus

    coroidal, macula disciform, lesi ektra macula, hemangioma koroid, melanositoma,

    proliperasi epithel pigmen, granuloma koroid solitary, posterior skleritis, osteoma

    koroid.1,2,4

    2 . 7. Penatalaksanaan Melanoma Maligna

    Penatalaksanaan melanoma maligna tergantung faktor-faktor antara lain:1,3,4

    1. ukuran, lokasi dan penyebaran tumor.2. status penglihatan pada mata yang sakit dan yang sehat.3. umur dan status kesehatan umum pasien.

    Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien:1,3,5, Observasi, dilakukan

    secara serial. Adanya lesi dengan ketebalan lebih dari 0,1 mm dengan adanya

    tanda-tanda pertumbuhan harus dievaluasi kemungkinannya untuk terapi definitif.

    Observasi sangat ditekankan untuk kasus pada orang tua dan adanya penyakit

    sistemik lain dimana tidak memungkinkan terapi singkat. Kontroversi terjadi bila

    menghadapi kasus melanoma ukuran kecil. Bila ukuran

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    13/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    13

    1. Wide eksisi dengan cryoterapi. Dilakukan pada melanoma konjungtiva yangberbatas tegas. Jika jaringan histologi tidak bersih sempurna, wide reeksisi dan

    cyoterapi diberikan lagi. Untuk melanoma difus, eksisi terbatas pada nodul.

    2. Radiasi eksternal, efektif bila dikombinasi dengan terapi lain dalammenurunkan kekambuhan, tapi terhadap harapan hidup tidak bermakna secara

    statistik untuk tumor yang besar. Komplikasinya bulu mata rontok,

    depigmentasi kulit kelopak mata, kanalikulitis dengan epifora. keratinisasi

    konjungtiva, keratitis, ablasio eksudatif dan glaukoma neovaskular.

    3. Brachyterapi ( logam radioaktif ) berupa penempatan logam radioaktif padasklera dasar tumor memungkinkan paparan radiasi yang tinggi terhadap tumor

    dan relatif lebih rendah terhadap jaringan normal sekitarnya. Caranya, lapisan

    metal yang mengandung sedikit zat radioaktif dijahitkan pada bagian luar

    lapisan sklera yang menutupi tumor. Secara prinsip dosis radiasi diberikan

    kedasar tumor dan sedikit berkurang kearah puncak tumor. Ukuran logam ini

    didesain agar termasuk 2 mm pinggir sekitar tumor. Logam ini dibiarkan

    pada tempatnya sampai dosis terapinya mencukupi sekitar 8000-.000 cGy

    pada puncak tumor, kira-kira 5 sampai 7 hari kemudian dibuang. Terapi ini

    telah digunakan sejak 50 tahun lalu, isotop yang paling sering digunakan yaitu

    Cobalt 60, Iodine 125, Rothenium 6 dan lridium. Di Amerika Serikat yang

    paling sering dipakai untuk kasus melanoma koroid dan badan siliar adalah

    Iodine 125. Komplikasi jangka panjang khususnya optik neuropati dan

    retinopati yang mengurangi penglihatan pada 50% penderita.

    4. Enukleasi dalam sejarahnya merupakan terapi standar untuk tumor ganasintraocular. Adanya hipotesis bahwa tindakan manipulasi terhadap mata yang

    menderita malignan melanoma meningkatkan penyebaran dan kematian

    dibantah oleh penelitian CMOS. Hasil survei menunjukan secara statistik tidak

    bermakna, antara terapi radiologi preenukleasi dengan enukleasi saja.

    Enukleasi dilakukan terhadap tumor yang terlalu besar untuk tindakan

    radioterapi dimana mata yang sebelah masih baik, mata yang sakit kehilangan

    harapan untuk melihat misalnya pada ablasio luas atau invasi telah mengenai

    optik disk atau bila terjadi glaukoma sekunder. Bila mata tersebut satu-

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    14/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    14

    satunya atau pasien tua atau adanya bukti metastase, maka tindakan

    selanjutnya hanya bersifat paliaiif bukan lagi kuratif.

    5. Eksenterasi secara tradisional diberlakukan pada pasien melanoma malignandengan adanya penyebaran transklera. Akhir-akhir ini terapi lebih cenderung

    konservatif terhadap kasus-kasus tersebut. Enukleasi disertai radioterapi

    menunjukan hasil akhir berupa angka harapan hidup yang hampir sama

    dengan tindakan eksenterasi.

    Terapi alternatif, yang sebagian besar masih dalam penelitian antara lain :

    Transpupillary Thermotherapy Foto ablasi atau Hipertermi Cryotherapy Transkleral Diatermi Kemoterapi Imunnoterapi Generator microrvave Termoterapi infra merah jarak dekat Gamma Knife radiosurgery

    2 . 8. Prognosis Melanoma Maligna

    Beberapa faktor prognostik yang membuat tumor mempunyai prognosa yang jelek

    antara lain:1,3,4

    Secara histologi banyaknya sel epithelod, gambaran vaskuler loops daninfiltrasi limfosit.

    Besar tumor. Makin besar tumor prognosa makin jelek. Abnormalitas kromosom melanoma. Adanya metastase ke tempat lain. Lokasi tumor. Lokasi tumor yang tersembunyi memiliki prognosa jelek. Pertumbuhan yang difus.

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    15/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    15

    Tumor dengan tingkat pigmentasi kuat

    Usia penderita diatas 50 tahun

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    16/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    16

    BAB 3

    PENUTUP

    Melanoma maligna berkembang dari sel-sel melanosit. Sel melanosit

    adalah sel yang menghasilkan pigmen melanin berwarna gelap, yang bertanggung

    jawab untuk warna kulit.Sebagian besar melanoma mulai tumbuh di kulit, tetapi

    juga memungkinkan untuk melanoma untuk memulai di bagian lain dari tubuh,

    seperti mata. Melanoma pada mata dapat tumbuh di beberapa tempat, meliputi

    seluruh saluran uveal mata, yaitu iris, badan siliar dan choroid serta dapat terjadi

    pada konjungtiva.

    Gejala awal melanoma maligna terkadang tidak nampak atau dirasakan.

    Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan

    buram atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian

    gelap yang tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram.

    Hasil diagnosis sangat menetukan pilihan pengobatan bagi penderita.

    Faktor yang dipertimbangkan adalah lokasi dan ukuran dari melanoma, serta

    kesehatan fisik penderita secara keseluruhan.

    Pilihan pengobatan melanoma maligna mata tergantung pada ukuran, jenis

    sel dan lokasi tumor, dan faktor-faktor lain seperti kesehatan umum pasien, usia

    dan tingkat penglihatan pada kedua mata. Pengobatan yang dilakukan antara lain

    eksisi dengan cryoterapi, radiasi, brachyterapi, kemoterapi, transpupillary

    thermoterapi, enukleasi dan eksenterasi.

    Prognosa tumor berbeda-beda tergantung pada antara lain jenis sel tumor,

    besar tumor, lokasi tumor, pertumbuhan tumor, adanya metastase ke tempat lain

    dan usia penderita

  • 7/28/2019 Paper Melanoma Maligna Mata

    17/17

    PAPER

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

    FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    NAMA :

    NIM :

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Vaugan and Asburys. General Ophtalmology. Edition 16th. Chapter2,2004.

    2. Tsai JC, et al. 2011. Oxford American Handbook of Ophthalmology .Oxford University Press :China pp.247-248

    3. Olver J, Classidy. Ophtalmology at a Glance.Chapter 11. 2005. Hal 27, 54,55

    4. Kummar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins Basic Pathology 8th Edition.Saunders, Elsevier, 2007.

    5. Manolette R Roque, et al. Conjunctival Melanoma. Accessed from :http://emedicine.medscape.com/article/1191840-overview. Accessed on

    May 5th 2013.

    6. Nadia K Waheed, et al. Iris Melanoma. Accessed from :http://emedicine.medscape.com/article/1208624-overview. Accessed on

    May 5th 2013.

    7. Garcia, Enrique. et al. Choroidal Melanoma and Ciliar Body. Accessedfrom : http://emedicine.medscape.com/article/1190564-overview.

    Accessed on May 5th 2013.

    8. Tasman, Williams, et al. 2001. Wills Eye Hospital Atlas of ClinicalOphthalmology , The, 2nd Edition : Tumor Of Uveal Tracts. Lippincott

    Williams and Wilkins. p.248-260

    9. Carlson JA, Slominski A, Linette GP, Mysliborski J, Hill J, Mihm MC,Ross JS.Malignant Melanoma 2003. Am J Clin Pathol 2003;120.