paper korupsi: kontra dalam penjatuhan hukuman mati bagi koruptor
DESCRIPTION
Paper ini merupakan argumen-argumen mengenai kontranya Saya dalam penjatuhan hukuman mati bagi koruptor. Ada juga satu poin solusinya. :)TRANSCRIPT
PAPER KORUPSI
KONTRA DALAM PENJATUHAN HUKUMAN MATI
BAGI KORUPTOR
Sudah menjadi rahasia umum, korupsi adalah tindak kriminal yang sering menjadi pilihan
bagi para petinggi negara kita. Tindak kriminal tentunya sangat merugikan masyarakat awam
Indonesia. Pajak dan uang lainnya yang sudah diserahkan kepada negara malah
disalahgunakan. Lebih-lebih, para koruptor tersebut mendapat status hukuman yang kurang
jelas dan tidak membuat jera. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan keluarnya opini untuk
memberi hukuman mati bagi para koruptor.
Kami di sini berdiri sebagai pihak yang tidak setuju dengan pemberian hukuman mati bagi
koruptor tersebut. Berikut alasan-alasan yang memperkuat pernyataan kami atas tak
setujunya penjatuhan hukuman mati bagi koruptor:
Bagaimana pun koruptor adalah manusia yang juga mempunyai hak asasi manusia,
hak untuk hidup. Memang koruptor melakukan kesalahan yang merugikan banyak
orang. Tapi semua orang melakukan kesalahan, dan semua orang dapat
memperbaikinya. Manusia bisa melakukan kekhilafan, begitu juga dengan orang yang
melakukan korupsi. Menurut kami, hukuman mati tak akan langsung begitu saja
menyelesaikan masalah. Orang yang yakin tindakan korupsinya tak akan tercium pasti
akan tetap banyak. Dan dengan hukuman yang mempunyai tingkatan paling tinggi ini,
tak kecil kemungkinan orang malah mencari jalan yang lebih canggih dan kreatif
untuk berkorupsi lebih ‘rapi’.
Bayangkanlah nasib keluarga yang ditinggalkannya. Sudah cukup nama dan muka
mereka tercoreng, haruskah mereka kehilangan lagi orang terkasihnya? Hal ini bisa-
bisa menambah jumlah orang depresi bahkan sakit jiwa dan lain-lain. Semua orang
berhak mendapatkan kesempatan kedua.
Kematian koruptor tak akan otomatis membuat bangsa kita menjadi lebih kaya dan
sejahtera. Hilangnya koruptor tak menjamin, misalnya, pendidikan lebih maju,
pembangunana tak lagi sentralisasi, jalanan tak lagi macet, kebijakan pemerintah
menyejahterakan rakyat, regulasi pemerintah lebih berjalan, lunasnya hutang negara,
dan lain-lain.
Definisi koruptor di sini luas. Koruptor adalah orang yang menyelewengkan
uang/barang milik perusahaan/negara dan suka menerima uang sogok1. Apakah
seorang guru yang menyelewengkan uang kas kelas sebesar seratus ribu rupiah akan
kita hukum mati? Dia termasuk seorang koruptor, dan melihat kategorinya tentunya
harus dihukum mati. Tapi melihat dari kecilnya perkara yang ia buat, apakah
hukuman ini tetap berlaku?
Itulah yang pihak kami permasalahkan di sini. Masalah keadilan. Akankah kita
memperlakukan koruptor yang mengorupsi 100juta dan 100 miliar sama, dengan
hukuman mati bagi keduanya? Menurut kami itu sangat tidak adil bagi yang
mengorupsi 100juta. Jika tahu demikian, lebih baik ia mengorupsi sebanyak-
banyaknya donk, jangan tanggung. Lihat? Hukuman mati sangat tak menyelesaikan
masalah, dan memiliki kemungkinan besar akan memperpanjang perkara karena sang
pengacara atau tersangka membandingkan dengan kasus korupsi yang lain yang
mengorupsi nominal yang berbeda.
Jika memang pihak pro akan mengatakan,”Kami akan membuat peraturan rinci.
Misalnya, yang mendapatkan hukuman mati adalah yang mengorupsi 10miliar ke
atas.” Betapa enaknya yang mengorupsi 9,9miliar. Ia hanya akan mendapatkan
hukuman penjara, misalnya. Jika tahu begini, semua koruptor akan memutar otaknya
dan bisa terjadi kemungkinan ada yang berpikir untuk mengorupsi dengan cara
menyicil. Yang benar saja!
Solusi:
Lebih baik beri para koruptor hukuman penjara yang jangka waktunya sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Dan tentunya sita semua hartanya, minimal sebesar
yang dikorupsinya. Uang rakyat kembali, koruptor (diharapkan) jera, dan tak ada
pertumpahan darah, bukan? Sesederhana itu.
Yang membuat selama ini hal ini menjadi tak sederhana adalah ketegasan
hukum/pemerintah. Pemerintah sangat diharapkan untuk sangat tegas dalam
melakukan hal ini. Sehingga koruptor benar-benar dibuat jera dengan lamanya
hukuman di penjara yang tentunya merupakan penjara biasa yang tanpa fasilitas apa
pun, tercoreng nama baik dan keluarganya, dan hilangnya sebagian besar hartanya.
Contoh: Soeharto dan kerabat Cendananya banyak memakan uang rakyat dan sampai
detik ini tak ada pemerintah yang berani menyita seluruh harta keluarga Cendana.
1 Pengertian atau Definisi Korupsi. Wordpress. 2 september 2008. mukhsonrofi.wordpress.com/2008/09/2