paper korupsi: kontra dalam penjatuhan hukuman mati bagi koruptor

4
PAPER KORUPSI KONTRA DALAM PENJATUHAN HUKUMAN MATI BAGI KORUPTOR Sudah menjadi rahasia umum, korupsi adalah tindak kriminal yang sering menjadi pilihan bagi para petinggi negara kita. Tindak kriminal tentunya sangat merugikan masyarakat awam Indonesia. Pajak dan uang lainnya yang sudah diserahkan kepada negara malah disalahgunakan. Lebih-lebih, para koruptor tersebut mendapat status hukuman yang kurang jelas dan tidak membuat jera. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan keluarnya opini untuk memberi hukuman mati bagi para koruptor. Kami di sini berdiri sebagai pihak yang tidak setuju dengan pemberian hukuman mati bagi koruptor tersebut. Berikut alasan- alasan yang memperkuat pernyataan kami atas tak setujunya penjatuhan hukuman mati bagi koruptor: Bagaimana pun koruptor adalah manusia yang juga mempunyai hak asasi manusia, hak untuk hidup. Memang koruptor melakukan kesalahan yang merugikan banyak orang. Tapi semua orang melakukan kesalahan, dan semua orang dapat memperbaikinya. Manusia bisa melakukan kekhilafan, begitu juga dengan orang yang melakukan korupsi. Menurut kami, hukuman mati tak akan langsung begitu saja menyelesaikan masalah. Orang yang yakin tindakan korupsinya tak akan tercium pasti akan tetap banyak. Dan dengan hukuman yang mempunyai tingkatan paling tinggi ini, tak kecil

Upload: tamar-naomi

Post on 25-Jun-2015

1.205 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Paper ini merupakan argumen-argumen mengenai kontranya Saya dalam penjatuhan hukuman mati bagi koruptor. Ada juga satu poin solusinya. :)

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Korupsi: Kontra dalam Penjatuhan Hukuman Mati bagi Koruptor

PAPER KORUPSI

KONTRA DALAM PENJATUHAN HUKUMAN MATI

BAGI KORUPTOR

Sudah menjadi rahasia umum, korupsi adalah tindak kriminal yang sering menjadi pilihan

bagi para petinggi negara kita. Tindak kriminal tentunya sangat merugikan masyarakat awam

Indonesia. Pajak dan uang lainnya yang sudah diserahkan kepada negara malah

disalahgunakan. Lebih-lebih, para koruptor tersebut mendapat status hukuman yang kurang

jelas dan tidak membuat jera. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan keluarnya opini untuk

memberi hukuman mati bagi para koruptor.

Kami di sini berdiri sebagai pihak yang tidak setuju dengan pemberian hukuman mati bagi

koruptor tersebut. Berikut alasan-alasan yang memperkuat pernyataan kami atas tak

setujunya penjatuhan hukuman mati bagi koruptor:

Bagaimana pun koruptor adalah manusia yang juga mempunyai hak asasi manusia,

hak untuk hidup. Memang koruptor melakukan kesalahan yang merugikan banyak

orang. Tapi semua orang melakukan kesalahan, dan semua orang dapat

memperbaikinya. Manusia bisa melakukan kekhilafan, begitu juga dengan orang yang

melakukan korupsi. Menurut kami, hukuman mati tak akan langsung begitu saja

menyelesaikan masalah. Orang yang yakin tindakan korupsinya tak akan tercium pasti

akan tetap banyak. Dan dengan hukuman yang mempunyai tingkatan paling tinggi ini,

tak kecil kemungkinan orang malah mencari jalan yang lebih canggih dan kreatif

untuk berkorupsi lebih ‘rapi’.

Bayangkanlah nasib keluarga yang ditinggalkannya. Sudah cukup nama dan muka

mereka tercoreng, haruskah mereka kehilangan lagi orang terkasihnya? Hal ini bisa-

bisa menambah jumlah orang depresi bahkan sakit jiwa dan lain-lain. Semua orang

berhak mendapatkan kesempatan kedua.

Kematian koruptor tak akan otomatis membuat bangsa kita menjadi lebih kaya dan

sejahtera. Hilangnya koruptor tak menjamin, misalnya, pendidikan lebih maju,

pembangunana tak lagi sentralisasi, jalanan tak lagi macet, kebijakan pemerintah

menyejahterakan rakyat, regulasi pemerintah lebih berjalan, lunasnya hutang negara,

dan lain-lain.

Page 2: Paper Korupsi: Kontra dalam Penjatuhan Hukuman Mati bagi Koruptor

Definisi koruptor di sini luas. Koruptor adalah orang yang menyelewengkan

uang/barang milik perusahaan/negara dan suka menerima uang sogok1. Apakah

seorang guru yang menyelewengkan uang kas kelas sebesar seratus ribu rupiah akan

kita hukum mati? Dia termasuk seorang koruptor, dan melihat kategorinya tentunya

harus dihukum mati. Tapi melihat dari kecilnya perkara yang ia buat, apakah

hukuman ini tetap berlaku?

Itulah yang pihak kami permasalahkan di sini. Masalah keadilan. Akankah kita

memperlakukan koruptor yang mengorupsi 100juta dan 100 miliar sama, dengan

hukuman mati bagi keduanya? Menurut kami itu sangat tidak adil bagi yang

mengorupsi 100juta. Jika tahu demikian, lebih baik ia mengorupsi sebanyak-

banyaknya donk, jangan tanggung. Lihat? Hukuman mati sangat tak menyelesaikan

masalah, dan memiliki kemungkinan besar akan memperpanjang perkara karena sang

pengacara atau tersangka membandingkan dengan kasus korupsi yang lain yang

mengorupsi nominal yang berbeda.

Jika memang pihak pro akan mengatakan,”Kami akan membuat peraturan rinci.

Misalnya, yang mendapatkan hukuman mati adalah yang mengorupsi 10miliar ke

atas.” Betapa enaknya yang mengorupsi 9,9miliar. Ia hanya akan mendapatkan

hukuman penjara, misalnya. Jika tahu begini, semua koruptor akan memutar otaknya

dan bisa terjadi kemungkinan ada yang berpikir untuk mengorupsi dengan cara

menyicil. Yang benar saja!

Solusi:

Lebih baik beri para koruptor hukuman penjara yang jangka waktunya sesuai dengan

undang-undang yang berlaku. Dan tentunya sita semua hartanya, minimal sebesar

yang dikorupsinya. Uang rakyat kembali, koruptor (diharapkan) jera, dan tak ada

pertumpahan darah, bukan? Sesederhana itu.

Yang membuat selama ini hal ini menjadi tak sederhana adalah ketegasan

hukum/pemerintah. Pemerintah sangat diharapkan untuk sangat tegas dalam

melakukan hal ini. Sehingga koruptor benar-benar dibuat jera dengan lamanya

hukuman di penjara yang tentunya merupakan penjara biasa yang tanpa fasilitas apa

pun, tercoreng nama baik dan keluarganya, dan hilangnya sebagian besar hartanya.

Contoh: Soeharto dan kerabat Cendananya banyak memakan uang rakyat dan sampai

detik ini tak ada pemerintah yang berani menyita seluruh harta keluarga Cendana.

1 Pengertian atau Definisi Korupsi. Wordpress. 2 september 2008. mukhsonrofi.wordpress.com/2008/09/2

Page 3: Paper Korupsi: Kontra dalam Penjatuhan Hukuman Mati bagi Koruptor