pro kontra pengadilan soeharto

22
PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: stakeholder mapping & media analysis Segala paparan dan analisis dalam bentuk tulisan dan grafik di bawah ini merupakan contoh atas sebuah isu, kelompok dan orang dalam syarat pembatasan penelitian yang tertentu. Tidak terdapat pesan yang dimaksudkan atas paparan dan analisis tentang isu, kelompok dan orang di luar obyektifitas dalam data sekunder (media) yang dipergunakan. Semua sumber atau bahan diperoleh dari database pemberitaan media massa.

Upload: adam-rinaldi

Post on 14-Apr-2017

133 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: stakeholder mapping & media analysis Segala paparan dan analisis dalam bentuk tulisan dan grafik di bawah ini merupakan contoh atas sebuah isu, kelompok dan orang dalam syarat pembatasan penelitian yang tertentu. Tidak terdapat pesan yang dimaksudkan atas paparan dan analisis tentang isu, kelompok dan orang di luar obyektifitas dalam data sekunder (media) yang dipergunakan. Semua sumber atau bahan diperoleh dari database pemberitaan media massa.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

1

media content analysis

Deskripsi Bahan Periode 1 mei 2006 – 18 mei 2006 Jumlah artikel: 1128 artikel Daftar Media Analisa Nusa Bali Post Pelita Banjarmasin Post Pikiran Rakyat Berita Kota Pos Kota Bisnis Indonesia Radar Bogor Bisnis.com Radar Surabaya Buana Minggu Rakyat Merdeka Business News Republika cendrawasihpos.com Riau Pos Detik.com Samarinda Pos Fajar Sentana Forum Keadilan Sinar Harapan Gatra Singgalang Harian Ekonomi Neraca Solo Pos Harian Pakuan Raya Sriwijaya Post Harian Seputar Indonesia Suara Karya Harian Terbit Suara Merdeka Indo Pos Suara Pembaruan Investor Daily Indonesia Sumeks.co.id Jawa Pos Surya Kaltim Post Cyber News Tempo Mag - Indonesian Kedaulatan Rakyat tempointeraktif Kompas Cyber Media Tribun Jabar Kompas Tribun Kaltim Kontan Tribun Timur Koran Tempo Warta Kota Medan Bisnis Waspada Media Indonesia

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

2

KELOMPOK KONTRA Susunan kelompok yang menolak dapat terl ihat dalam beberapa pola pengelompokan antara lain: degree of influence (eigenfactor) dan betweeness. Degree of influence menunjukkan besarnya pengaruh berdasarkan korelasi dari para tokoh yang terlibat. Sedangkan betweeness menggambarkan peran broker atau penghubung dari t iap kelompok.

Pemetaan Seluruh Jaringan (Pro & Kontra)

Legends – warna yang sama menunjukkan clustering berdasarkan hitungan k-cores

yang menunjukkan pola peri laku yang hampir sama terhadap isu – tebal t ipis garis menunjukkan besarnya korelasi antar opinion leader dalam

perspektif agenda sett ing media – besar keci lnya l ingkaran menunjukkan besarnya degree inf luence opinion

leader dalam pembentukan isu terkait bank indonesia

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

3

Kontra - Degree of Influence Dari pemetaan di atas terl ihat bahwa tokoh utama yang bermain dalam kelompok yang kontra pembebasan Soeharto adalah:

Adnan Buyung Nasution, Munarman, Todung Mulya Lubis, Rizky Wibowo, Laode Ida, Permadi, Muhaimin Iskandar, Adian Napitupulu, dan Ray Rangkuti.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

4

Kontra - Betweeness Dari pemetaan di atas, tokoh yang menjadi penghubung dalam jeringan kontra Soeharto adalah:

Adnan Buyung Nasution, Muspani, Gayus Lumbuun, TodungMulya Lubis, Rizky Wibowo dan Ray Rangkuti.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

5

Pro - Degree of Influence Dari pemetaan di atas terl ihat bahwa tokoh utama yang bermain dalam kelompok yang pro pembebasan Soeharto adalah:

Zaenal Ma’arif, J imly Asshiddiqie, Muladi, AM Fatwa, Jusuf Kalla, dan Soetardjo Soerjogoeritno.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

6

Pro - Betweeness Dari pemetaan di atas, tokoh yang menjadi penghubung dalam jaringan pro pembebasan Soeharto adalah:

Zaenal Ma’arif, J imly Asshiddiqie, Muladi, Yusril Ihza Mahendra, Theo Sambuaga, Bursah Zarnubi, dan Abdul Rahman Saleh.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

7

media content analysis

Deskripsi Bahan Periode 1 mei 2006 – 18 mei 2006 Jumlah artikel: 1128 artikel Daftar Media Analisa Nusa Bali Post Pelita Banjarmasin Post Pikiran Rakyat Berita Kota Pos Kota Bisnis Indonesia Radar Bogor Bisnis.com Radar Surabaya Buana Minggu Rakyat Merdeka Business News Republika cendrawasihpos.com Riau Pos Detik.com Samarinda Pos Fajar Sentana Forum Keadilan Sinar Harapan Gatra Singgalang Harian Ekonomi Neraca Solo Pos Harian Pakuan Raya Sriwijaya Post Harian Seputar Indonesia Suara Karya Harian Terbit Suara Merdeka Indo Pos Suara Pembaruan Investor Daily Indonesia Sumeks.co.id Jawa Pos Surya Kaltim Post Cyber News Tempo Mag - Indonesian Kedaulatan Rakyat tempointeraktif Kompas Cyber Media Tribun Jabar Kompas Tribun Kaltim Kontan Tribun Timur Koran Tempo Warta Kota Medan Bisnis Waspada Media Indonesia

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

8

TREND Trend yang dimaksud adalah perbandingan antara volume dan impact dari

statement yang dikeluarkan oleh spokeperson, berdasarkan waktu. Volume disini merupakan kelipatan statement terhadap liputan media cetak. Sedangkan impact adalah jumlah dari skor statement yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh pernyataan spokeperson berbagai kalangan terhadap terhadap opini yang berkembang di media.

Setiap statement diberikan skor: o -1 pernyataan yang mendukung penghentian kasus Soeharto o 0 pernyataan yang netral o 1 pernyataan yang menginginkan/menuntut peradilan Soeharto.

Grafik 1. Perbandingan antara volume statement yang diliput media, dengan besarnya impact menolak/menerima penghentian kasus Soeharto. Paparan Dari grafik 1 dapat kita lihat, menjelang dikeluarkannya SKKP volume

statement yang diliput media meningkat dan didominasi oleh kutipan pernyataan yang menginginkan penghentian kasus Soeharto. Tren

0

20

40

60

80

100

120

140

01 M

ei 2

006

02 M

ei 2

006

03 M

ei 2

006

04 M

ei 2

006

05 M

ei 2

006

06 M

ei 2

006

07 M

ei 2

006

08 M

ei 2

006

09 M

ei 2

006

10 M

ei 2

006

11 M

ei 2

006

12 M

ei 2

006

13 M

ei 2

006

14 M

ei 2

006

15 M

ei 2

006

16 M

ei 2

006

17 M

ei 2

006

18 M

ei 2

006

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50SKPP dikeluarkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Mei 2006

adili

hentikan

impact

volumestatement

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

9

pemberitaan ini dapat bertahan hingga SKKP tersebut dikeluarkan pada tanggal 11 Mei dan di-release pada 12 Mei 2006.

Reaksi yang kontra terhadap SKKP tersebut mulai muncul pada tanggal 13 Mei dan terus meningkat hingga tanggal 18 Mei. Namun secara volume relatif lebih kecil.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

10

TOPIK Pengkategorian terhadap topik yang muncul dalam polemik penghentian kasus Soeharto ini, dilakukan untuk melihat secara garis besar argumentasi yang muncul dari spokeperson.

Grafik 2. Kategori topik yang muncul dengan pemilahan pilihan sikap secara eksplisit maupun implisit dari statement ( -1 = hentikan, 0 = netral, 1 = adili). Paparan Grafik 2 menunjukkan topik yang paling banyak muncul dari statement

adalah yang berkaitan dengan masalah hukum. Tampak bahwa antara pernyataan yang mendukung penghentian kasus dan yang menginginkan proses peradilan Soeharto hampir berimbang.

Kemudian topik yang sering juga dikemukakan adalah tentang kesehatan, kemanusiaan dan politik. Dari grafik dapat kita lihat:

o Tentang kesehatan lebih banyak didominasi oleh pernyataan yang netral. Hal ini disebabkan karena “rajinnya” tim dokter Soeharto memberikan keterangan mengenai kondisi kesehatan Soeharto. Kemudian cukup banyak juga pernyataan yang menginginkan penghentian proses peradilan dengan alasan

0 100 200 300 400 500

Ekonomi

Rehabilitasi Nama Baik

HAM

Jasa

Korupsi

Politik

Kemanusiaan

Kesehatan

Hukum

-1 0 1

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

11

kesehatan. Tetapi dalam topik kesehatan ini, tetap ada sedikit pernyataan yang menginginkan tetap diadilinya Soeharto. Statement berkaitan dengan hal ini menyatakan bahwa kesehatan tidak tepat untuk dijadikan alasan, karena pengadilan tetap dapat dilakukan secara in absentia.

o Dalam topik kemanusiaan, didominasi oleh pernyataan yang menginginkan penghentian proses peradilan. Hal ini mennujukkan bahwa alasan-alasan kemanusian sering diajukan untuk menghentikan proses pengadilan Soeharto.

o Pada topik politik, hampir berimbang antara, yang menginginkan penghentian dan pengadilan.

Topik yang juga muncul tetapi relatif kecil adalah mengenai: o Korupsi. Tampak dalam topik ini, sangat dominan pernyataan

yang menginginkan Soeharto diadili. Sudah tentu, tuntutan untuk mengadili Soeharto memang lebih didasari karena berbagai tindakan korupsi selama masa kekuasaannya.

o Jasa: Banyak pernyataan yang menjadikan jasa-jasa Soeharto pada saat berkuasa, juga harus dipertimbangkan untuk memaafkan dan menghentikan proses peradilan.

o HAM: Dapat kita lihat bahwa dalam pernyataan yang berkaitan dengan topik HAM, hampir secara keseluruhan berisi pernyataan yang menuntut pengadilan Soeharto. Pernyataan mengenai hal ini, berisi tentang berbagai bentuk pelanggaran HAM yang terjadi pada saat Soeharto berkuasa.

o Rehabilitasi nama baik: Topik ini muncul pada statement yang mengaitkan dengan Soekarno. Muncul beberapa pernyataan yang membandingkan apa yang dialami oleh Soekarno dengan Soeharto saat ini. Dan ada beberapa pernyataan yang mencoba melakukan tawar menawar antara status Soeharto saat ini dengan pemulihan nama baik Soekarno.

o Ekonomi: Sangat sedikit yang mengaitkan dengan topik ekonomi dan secara umum lebih bernuansa netral.

Pembahasan Dominannya polemik mengenai masalah hukum, dapat melupakan akar

dari gagasan mengapa Soeharto harus diadili. Dapat kita lihat, topik-topik

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

12

yang membahas mengenai Korupsi dan HAM (pelanggaran HAM) Soeharto relatif masih kecil.

Demikian juga dengan topik ekonomi. Selain sangat kecil, bahkan tidak ada spokeperson (terutama pengamat ekonomi atau ekonom) yang mengaitkan antara pembebasan Soeharto (pernyataan Soeharto tidak bersalah) dengan kebijakan pada saat dia berkuasa, seperti kebijakan BLBI. Dikuatirkan jika kebijakan BLBI hanya terkait pada Soeharto, maka ada kemungkinan kejahatan BLBI tidak dapat dituntut secara hukum.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

13

SHARE OF VOICE – top 10 opinion leader

Grafik 3. Opinion Leader 10 (sepuluh) teratas yang paling banyak mengeluarkan statement dan diliput media cetak dengan pemilahan pilihan sikap secara eksplisit maupun implisit dari statement ( -1 = hentikan, 0 = netral, 1 = adili). Paparan Dari grafik 3 tampak bahwa dari sepuluh spokeperson terartas (paling

banyak mengeluarkan statement dan diliput media) didominasi oleh yang mendukung pembebasan Soeharto (-1). Kemudian diikuti dengan yang mengeluarkan statement netral (0). Sedangkan yang mengeluarkan statement agar Soeharto diadili, menempati posisi terbawah.

Opinion leader yang secara menyolok kelihatan tidak konsisten dalam mengeluarkan pernyataan adalah A Rahman Saleh, Amien Rais, Hidayat Nur Wahid dan Agung Laksono.

Pada grafik ini juga dapat kita lihat opinion leader yang secara tegas mendukung pembebasan Soeharto, adalah: Yusril Ihsa Mahendra, Zenal Ma’arif dan Theo L. Sambuaga.

Sedangkan yang cenderung netral adalah dr. Mardjo Soebiandono dan dr. Djoko Rahardjo (keduanya dokter yang menangani pengobatan Soeharto).

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Hendarman Supandji

dr. Djoko Rahardjo

Theo L. Sambuaga

Zaenal Ma’arif

Agung Laksono

Hidayat Nur Wahid

dr. Mardjo Soebiandono

Amien Rais

Yusril Ihza Mahendra

A Rahman Saleh

-1 0 1

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

14

Selain itu Hendarman Supandji cenderunng mengeluarkan statement netral.

Pembahasan Penjelasan singkat mengenai statement yang tidak konsisten dari beberapa opinion leaeder adalah sebagai berikut: A Rahman Saleh

Grafik 3A. Tracking terhadap statement A Rahman Saleh, berdasarkan waktu.

Hingga 6 Mei 2006, dengan mengatasnamakan hukum, A Rahman Saleh masih “komit” untuk tidak akan menghentikan perkara Soeharto. Tetapi hanya dalam waktu satu minggu, tepatnya pada tanggal 12 Mei 2006, ketika dia harus mengumumkan dikeluarkannya SKKP, pernyataan yang muncul sama sekali berbeda. Juga dengan mengatasnamakan hukum A Rahman menyatakan bahwa perkara Soeharto ditutup. Alasannya adalah secara hukum perkara ini belum diajukan ke pengadilan dan Soeharto dalam kondisi sakit permanen.

Sudah tentu keluarnya SKKP ini mengundang kecurigaan berbagai kalangan tentang adanya tekanan politik yang sangat besar, sehingga seorang Jaksa Agung dapat mengubah “kebijakannya” dalam waktu yang sangat singkat.

02

Me

i 20

06

03

Me

i 20

06

05

Me

i 20

06

06

Me

i 20

06

07

Me

i 20

06

08

Me

i 20

06

09

Me

i 20

06

10

Me

i 20

06

11

Me

i 20

06

12

Me

i 20

06

13

Me

i 20

06

14

Me

i 20

06

15

Me

i 20

06

"Kami tidak akan berhenti. Ini demi kepentingan penegakan hukum, perkaranya, dan Pak Harto sendiri."

"Perkara ini ditutup demi hukum sebab kasusnya belum pernah diajukan ke persidangan karena mantan presiden itu mengalami sakit permanen. Tapi, apabila ditemukan ada alasan hukum lain, statusnya bisa dicabut kembali."

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

15

Amien Rais

Grafik 3B. Tracking terhadap statement Amien Rais, berdasarkan waktu.

Pada 10 Mei 2006, Amien Rais masih menyatakan bahwa mengadili Soeharto merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan memalukan mengingat kondisi Soeharto saat ini. Bahkan dia menyatakan mengadili Soeharto sekarang ini seperti pahlawan kesiangan (Harian Terbit, 10/5/2006).

Hingga 12 Mei 2006, banyak pernyataan Amien Rais yang cukup membingungkan untuk diterjemahkan sebagai sikap mendukung atau menolak pembebasan Soeharto. Beberapa media mengutip Amien Rais yang menyatakan bahwa Soeharto harus tetap diadili. Namun ada media yang mengutip bahwa bagi Amien Rais tidak manusiawi untuk mengadili Soeharto.

Untuk mendapatkan gambaran sikap Amien Rais secara umum di media, paling tidak kutipan ini dapat mewakili: “Amien menjelaskan sebagai sesama manusia dirinya bisa memaafkan Soeharto atas kesalahan masa lalu, tapi itu sifatnya hubungan sosial politik. Tapi dalam konteks persoalan hukum, seperti disangkakan atas Soeharto, maka solusinya tetap dengan melanjutkan proses hukum (bisnis.com, 11/5/2006)”.

07 M

ei 2

006

08 M

ei 2

006

10 M

ei 2

006

11 M

ei 2

006

12 M

ei 2

006

13 M

ei 2

006

15 M

ei 2

006

17 M

ei 2

006

18 M

ei 2

006

"Mengadili Pak Soeharto sekarang ini seperti pahlawan kesiangan." "Secara manusiawi, usia Soeharto yang memasuki 84 tahun, dan terkena perdarahan seperti sekarang, akan ditertawakan oleh komunitas internasional jika pemerintah ngotot mengadili Soeharto."

"Soeharto tidak mengaku bersalah, jadi kita mau memaafkan siapa? Korban penindasan Soeharto yang berhak menentukan apakah dia dimaafkan atau tidak. Pembebasan Soeharto akan membuat seluruh kejahatan kemanusiaan di masa lalu menjadi tanpa arti."

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

16

Hidayat Nur Wahid

Grafik 3C. Tracking terhadap statement,Hidayat Nur Wahid berdasarkan waktu.

Hingga tanggal 11 Mei 2006, Hidayat Nur Wahid masih mengeluarkan statement berkaitan dengan usulan MPR untuk melakukan terobosan membuat UU yang menyatakan penghentian perkara hukum Soeharto. Terobosan hukum dimaksud adalah dengan melaksanakan Tap MPR I Tahun 2003 tentang Peninjauan Matori dan Status Hukum Tap MPR Tahun 1960-2002.

Pada 15 Mei 2006 Hidayat Nur Wahid kembali mengingatkan pemerintah untuk segera menyelesaikan perkara Soeharto. Namun penyelesaian yang dimaksud adalah untuk mengadakan UU yang membatalkan TAP MPR No XI/1998. Mengenai kerugian negara yang dituduhkan dalam perkara tersebut, dia mengusulkan agar yayasan-yayasan yang diperkarakan itu dikembalikan pada negara.

11 M

ei 2

00

6

12 M

ei 2

00

6

13 M

ei 2

00

6

15 M

ei 2

00

6

16 M

ei 2

00

6

"MPR mengusulkan, agar ada terobosan hukum untuk membuat UU yang menyatakan menghentikan perkara hukum mantan Presiden Soeharto."

"Meminta Presiden Yudhoyono untuk tetap menyelesaikan kasus dugaan korupsi Pak Harto secara komprehensif dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. Penyelesaian itu harus tetap berbasis pada hukum dan Tap MPR yang mengatur pemberantasan KKN yang dilakukan mantan Presiden Soeharto dan kroninya."

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

17

Agung Laksono

Grafik 3D. Tracking terhadap statement,Agung Laksono berdasarkan waktu.

Pada tanggal 12 Mei 2006, bersamaan dengan pengumuman SKPP, Agung Laksono mengeluarkan pernyataan yang menyayangkan sikap Presiden SBY yang dianggap mengendapkan kasus Soeharto. Dia kembali mengingatkan SBY terhadap usulan untuk menyiapkan UU yang membatalkan TAP MPR No XI/1998. Dengan demikian hampir sama dengan sikap Hidayat Nur Wahid, sikap Agung Laksono dianggap tidak konsisten, jika menggunakan ukuran setuju atau tidak terhadap pengadilan Soeharto. Yang mereka lakukan adalah mencoba mensiasati dasar hokum, agar keputusan penghentian perkara Soeharto memiliki dasar hokum yang kuat.

Pada 18 Mei 2006, Agung Laksono kembali mengingatkan walaupun SKKP sudah dikeluarkan, Harta Soeharto masih bisa dipersoalkan secara perdata.

11

Me

i 20

06

12

Me

i 20

06

13

Me

i 20

06

14

Me

i 20

06

15

Me

i 20

06

16

Me

i 20

06

17

Me

i 20

06

18

Me

i 20

06

Menyayangkan sikap Presiden SBY yang mengendapkan kasus Soeharto. Seharusnya, SBY sudah bisa mengambil keputusan berdasarkan masukan dari pimpinan lembaga tinggi negara.

"Meski telah ada SKPP kasus Soeharto, harta bendanya yang dianggap dikumpulkan tidak sah masih bisa dipersoalkan secara perdata."

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

18

SPOKEPERSON – Mendukung Penghentian Perkara Soeharto

Grafik 4. Komposisi volume statement pendukung penghentian perkara Soeharto, dipilah berdasarkan topik yang dikemukakan.

Paparan Pernyataan dari kalangan yang menyatakan Soeharto tidak pantas untuk

diadili, pada umumnya berkisar tentang masalah kesehatan dan pertimbangan kemanusiaan; kurangnya barang bukti untuk melanjutkan perkaranya, atau jasa-jasa Soeharto selama berkuasa.

Tentang masalah hukum, penekanannya lebih ke soal bahwa Soeharto sudah menjalani proses hukum (penyelidikan dan penyidikan sudah dilakukan oleh kejaksaan. Perkaranya sudah dilimpahkan ke pengadilan, pengadilan sudah membuka sidang. Tapi jaksa tidak dapat menghadirkan Soeharto sebagai terdakwa karena kondisi kesehatannya.

Soeharto tak bisa diadili secara in absentia. Sebab, persidangan tanpa dihadiri terdakwa adalah suatu aturan pengecualian yang tidak dapat dilonggarkan. In absentia itu pengecualian dalam peradilan, tidak bisa

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Almuzammil YusufMohamad Assegaf

Adji Suprajitno

AM Fatwadr. Mardjo Soebiandono

Ginanjar KartasasmitaHaryono Suyono

Ichwan Syam Megawati Soekarnoputri

Otto HasibuanSuryadharma Ali

Zulkifli HasanAmien Rais

Bagir Manan

dr. Djoko RahardjoFaisal Riza Rahmat

Hasyim Muzadi

Jacobus Kamarlo MayongpadangRuhut Sitompul

Abdurrahman Wahid Akbar Tandjung Bursah Zarnubi

Denny JA Mahfud MD

MuladiSoetrisno Bachir

Susilo Bambang YudhoyonoJuan Felix Tampubolon

Pramono AnungAgung Laksono

Hidayat Nur Wahid

Jusuf KallaPriyo Budi Santoso

OC KaligisJimly Asshiddiqie

Zaenal Ma’arif Theo L. Sambuaga

A Rahman SalehYusril Ihza Mahendra

-1 - Hukum

-1 - Jasa

-1 - Kemanusiaan

-1 - Kesehatan

-1 - Politik

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

19

dilonggar-longgarkan. Soeharto waktu itu ada di tempat, dan beliau bersedia untuk hadir, hanya secara fisik beliau dalam keadaan sakit.

Penghentian penuntutan bukan karena kesehatan, melainkan karena kejaksaan tidak punya senjata untuk menyeret Soeharto. Penghentian penuntutan karena kasus-kasusnya tidak ada bukti, bukan kurang (bukti). Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP) dari Kejaksaan Agung bukan hanya menuntaskan kasus hukum mantan Presiden Soeharto. Dengan SKPP itu juga berarti tidak ada lagi pengusutan terhadap aset dan yayasan milik penguasa orde baru tersebut.

Banyak kalangan mengatakan, sudah kita lupakan masa lalu, mari kita bangkit untuk menatap masa depan. Kita harus berjiwa besar untuk dapat memaafkan Soeharto. Toh Soeharto pada saat akan lengsernya telah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

20

SPOKEPERSON – Menolak Penghentian Perkara Soeharto

Grafik 5. Komposisi volume statement penolak penghentian perkara Soeharto, dipilah berdasarkan topik yang dikemukakan.

Paparan Kalangan yang kontra terhadap penghentian kasus Soeharto mengatakan

bahwa proses penyelesaian kasus ini harus diselesaikan sampai tuntas demi penegakan hukum di Indonesia. Dalih tentang kemanusiaan yang dipakai sebagai alasan penghentian kasus ini, hanya sebagai pengalihan atas ketidakmampuan pemerintah untuk menuntaskannya. Dimana hal ini nantinya akan menjadi catatan buruk bagi penegakan hukum. Alasan kemanusiaan justru akan menjadi bumerang terhadap kemanusiaan itu sendiri. Karena ketika Soeharto berkuasa, pemerintahan sangat represif.

0 5 10 15 20 25 30

Muhaimin Iskandar Rachmawati

Adian NapitupuluAM FatwaAria Bima AS Hikam

Asmara NababanBambang WidjoyantoBudiman Sudjatmiko

Cecep Agam NugrahaDenny Indrayana

Didi K SafariEffendy Ghazali

Endang Suryadinata Karsiah Sie

MuspaniPermadi

Rudi SatryoSilly Nursahid

SoetardjoTrimedya Pandjaitan

Yassona H LaolyAgung Laksono

Benny K HarmanDanang Widoyoko

Emerson Juncto Mahfudz Siddiq

NursyahbaniPanda Nababan

Rizky WibowoTeten MasdukiTjahjo Kumolo

Arbi SanitHidayat Nur Wahid

Laode Ida Uli Parulian Sihombing

Chaerul ImamJohnson Panjaitan

MunarmanGayus Lumbuun

Ray RangkutiTaufiequrahman Ruki

HendardiUsman Hamid

Adnan Buyung NasutionAmien Rais

Todung Mulya LubisA Rahman Saleh

1 - HAM

1 - Hukum

1 - Kesehatan

1 - Korupsi

1 - Politik

PRO KONTRA PEMBEBASAN SOEHARTO sample: s takeholder mapping & media analys is

21

Ada juga yang beranggapan bahwa bagaimanapun juga Soeharto harus tetap menempuh proses peradilan sebelum diberikan amnesti (pengampunan). Pasalnya, amnesti bukan merupakan solusi bagi penyelesaian kasus ini. Hanya pengadilan yang berhak memutuskan, sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Seandainya kasus ini dihentikan tanpa proses hukum yang jelas, bukan saja usaha penegakan hukum yang mendapatkan catatan buruk, tetapi kemandirian dari lembaga peradilan pun patut dipertanyakan kredibilitasnya.

Walaupun keputusan ini dapat dinilai sebagai keputusan politik yang tak bisa diabaikan begitu saja oleh aparat penegak hukum. Tapi yang menjadi pertanyaan, adalah ketika penutupan kasus ini diputuskan dengan alasan kemanusiaan dan dinyatakan bahwa Soeharto harus dimaafkan. Sementara itu, Soeharto sendiri tidak pernah mau mengakui kesalahannya. Jadi untuk apa dimaafkan kalau kesalahannya saja tak diketahui.

Sementara ada kalangan yang berpendapat bahwa ada peluang untuk mengangkat kembali kasus Soeharto ini di lembaga peradilan, di luar permasalahan kasus korupsi di tujuh yayasan. Dan peluang itu juga masih terkait dengan kasus penyelewengan dana. Hal ini semakin menujukkan bahwa praktek korupsi merupakan bukti dari kesalahan Soeharto yang harus diungkapkan ke publik agar menjadi catatan sejarah bagi bangsa.