paper jurnal online prasangka dan ...pernah menjadi salah satu contoh yang dianggap negatif di...

21
PAPER JURNAL ONLINE PRASANGKA DAN STEREOTYPE TERHADAP REMAJA BERAMBUT GIMBAL (Studi Kasus Prasangka dan Stereotype Anak Muda Berambut Gimbal Di Surakarta) Disusun Oleh : ROSA HAFIDZ KURNIADI D1211070 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Upload: voxuyen

Post on 03-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PAPER JURNAL ONLINE

PRASANGKA DAN STEREOTYPE TERHADAP REMAJA BERAMBUT

GIMBAL

(Studi Kasus Prasangka dan Stereotype Anak Muda Berambut Gimbal Di

Surakarta)

Disusun Oleh :

ROSA HAFIDZ KURNIADI

D1211070

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

1

PRASANGKA DAN STEREOTYPE TERHADAP REMAJA BERAMBUT

GIMBAL

(Studi Kasus Prasangka dan Stereotype Anak Muda Berambut Gimbal Di

Surakarta)

Rosa Hafidz Kurniadi

Prahastiwi Utari

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The study aims to describe and analyze the initial review perception 'youth

against society dreadlocked in surakarta. Describe and analyze perception young

himself the subscription about the stereotypical 'people against dreadlocks.

Describe and analyze perception 'community size good family, friends,

environmental youth about dreadlocked subscribe stereotypical' people against

dreadlocks.

The study aims to research conducted using qualitative methods. Tourism

research in surakarta. Data collection techniques with interview. The sampling

technique used purposive sampling techniques (sample intended) so the

researchers conducted interviews against the speaker is the speaker elected. That

validity used triangulation techniques. The analysis model uses interactive

analysis techniques owned miles and huberman.

This is, the researcher analyzes the results of dreadlocks as identity,

perception families shocked and a little disturbed with appearance of dreadlocks,

perception 'the negative public because with agree dreadlocks.

Keywords: perception, stereotype, gimbal, dreadlocks, purposive sampling

2

Pendahuluan

Menunjukan identitas diri seseorang, orang tersebut terkadang

berpenampilan melebihi orang pada umumnya sehingga terlihat exstrem menurut

pandangan orang lain. Apa yang anda pikirkan jika melihat seseorang berpakaian

seadanya dan berdandan rambut gimbal ala penyanyi reggae Bob Marley ?. Bila

berbicara mengenai fashion, sangat erat hubungannya dengan gaya hidup anak

muda masa kini. Segala dandanan yang dikenakan anak muda mulai dari rambut

hingga kaki menampilkan tren fashion.

Fenomena rambut gimbal ini juga terjadi pada kalangan anak muda di

Indonesia, khususnya di daerah-daerah perkotaan yang memang menjadi sarana

berkembang pesatnya penyebaran fashion dan ditunjang akses informasi yang

semakin mudah dan cepat. Kota Surakarta salah satunya, juga banyak ditemui

anak muda berambut gimbal. Anak muda berambut gimbal di Surakarta tidak

hanya berasal dari satu kelompok atau komunitas saja, melainkan berasal dari

berbagai kelompok. Seperti dari komunitas vespa, komunitas musik reggae,

maupun komunitas kesenian. Keberadaan anak muda berambut gimbal di Kota

Surakarta ini, sedikit banyak memancing perhatian masyarakat sehingga

menimbulkan sebuah penilaian pada penampilan mereka.

Gambar 1. Penulis dan Narasumber Pendiri Rumah Baca Sangkrah

Sumber: Diolah Penulis

3

Namun banyak masyarakat yang memberikan penilaian negatif pada anak

muda yang berambut gimbal. Seperti yang dikemukakan oleh Bondet Wrahatnala.

S.Sos, M.Si, selaku dosen etnomusikologi ISI Surakarta yang mengatakan bahwa.

”Pandangan orang terhadap gimbal yang saya tau banyak miringnya

daripada lurusnya. Ada pun yang mengidentikkan bahwa orang berambut

gimbal pasti pengganja atau narkoba-nan”.

”orang gimbal dilihat dari segi perfomance membuat orang bernegatif

thinking, kesannya jorok kemproh. Karena yang namanya dreadlock tidak

boleh tersentuh oleh shampoo dan lainnya sehingga orang menjadi jijik”

Berbeda halnya dengan Ras Muhamad selaku Duta Musik Reggae Indonesia

punya pendapat sendiri mengenai rambut gimbal tidak selalu identik dengan Bob

Marley dan reggae. Musisi reggae itu mengatakan.

“Musisi reggae nggak harus gimbal, ada kok yang botak. Terus mengenai

pemakaian ganja, itu tergantung individu masing-masing,” ujar Ras yang

menggimbal rambutnya sejak tahun 1999, dan kini sudah sepanjang pantat"

Dari temuan data diatas orang berambut gimbal dianggap jorok, kumal dan

menjijikkan, perokok ganja, dan pengonsumsi narkoba. Anggapan negatif ini

menimbulkan prasangka yang memunculkan stereotype di kalangan masyarakat

luas.

Dilihat dari aspek komunikasi, masyarakat disini sebagai komunikan yang

menerima pesan yang melakukan pemaknaan terhadap orang berambut gimbal.

Menurut peneliti, apa yang menjadi pandangan masyarakat erat kaitannya dengan

kajian ilmu komunikasi. Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai

suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian

rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau merespon dari

pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator. Dari

pengertian tersebut maka apa yang dilihat masyarakat terhadap anak muda

berambut gimbal di Surakarta dapat menimbulkan pandangan atau penilaian yang

berbeda-beda baik negatif maupun positif. Melihat anak muda yang berambut

gimbal tidaklah mudah untuk langsung bisa menilai bahwa anak berambut gimbal

itu ada yang berperilaku positif. Pandangan negatif masyarakat terhadap mereka

yang berambut gimbal ini bisa menimbulkan prasangka. Ketika prasangka mulai

4

ada maka hal tersebut bisa memunculkan stereotype di kalangan masyarakat luas.

Dalam penelitian ini khususnya di kota Surakarta.

Prasangka diartikan Robert A. Baron et al (2008) adalah sebuah sikap

(biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan

keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Dari pengertian tersebut

prasangka-prasangka masyarakat bisa menimbulkan stereotype. Menurut Lary A.

Samovar mengemukakan stereotype merupakan bentuk kompleks dari

pengelompokan yang secara mental mengatur pengalaman dan mengarahkan

sikap dalam menghadapi orang-orang tertentu.

Sedangkan dalam buku “Gender dan Demokrasi” disebutkan stereotype

merupakan suatu pelabelan yang dilekatkan pada salah satu jenis kelamin baik

perempuan dan laki-laki. Di berbagai aspek kehidupan cendrung pelabelan

tersebut mengarah pada pelabelan negatif yang ditujukan pada perempuan. Jika

dikaitkan pada kasus penelitian ini pelabelan ditujukan pada orang-orang yang

berambut gimbal. Pelabelan ini cenderung bersifat negatif yang menganggap

rambut gimbal identik dengan kumal, jorok, menjijikan, perokok ganja, dan

pengonsumsi narkoba.

Hal ini menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti karena adanya

stereotype pada masyarakat terhadap orang berambut gimbal itu kumal, jorok,

menjijikan, perokok ganja, dan pengkonsumsi narkoba. Namun peneliti

beranggapan bahwa tidak semua orang berambut gimbal sama dengan apa yang

dipikirkan masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan di kota Surakarta, karena peneliti juga pernah

berambut gimbal ketika duduk dibangku kuliah semasa menjalani studi Ahli

Madya. Semasa berambut gimbal peneliti melihat banyak orang-ornag

memandang sebelah mata anak muda yang berambut gimbal dan peneliti juga

pernah menjadi salah satu contoh yang dianggap negatif di kalangan masyarakat.

Menanggapi anggapan masyarakat yang miring terhadap anak muda

berambut gimbal, peneliti mencoba menjawab dengan menggunakan metode

penelitian studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu

sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan

5

longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut

studi kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan

pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya

Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa

sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya.

Perumusan Masalah

Secara Umum

Bagaimana persepsi masyarakat terhadap anak muda berambut gimbal di

Surakarta ?

Secara Khusus

1. Bagaimana anak muda berambut gimbal mempersepsikan dirinya atas

pandangan negatif masyarakat terhadap rambut gimbal ?

2. Mengapa dan bagaimana masyarakat memiliki stereotype dalam

memepersepsikan para anak muda berambut gimbal ?

Tujuan

1. Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi anak muda berambut gimbal

tentang dirinya yang terkait dengan stereotype masyarakat terhadap rambut

gimbal.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat luas baik keluarga,

teman, lingkungan tentang anak muda berambut gimbal terkait stereotype

masyarakat terhadap rambut gimbal.

Tinjauan Pustaka

a. Komunikasi

Harold Laswell pada tahun 1948, misalnya, yang menerangkan bahwa

komunikasi adalah who says what, in what channel, to whom, with wath effect

(siapa mengatakan apa, pada saluran apa, kepada siapa, dengan efek seperti

apa) merupakan contoh definisi atau teori yang memandang komunikasi

berdasarkan elemen yang membentuknya.1 Pandangan Harold Laswell

1 Morissan, Teori Komunikasi, (Bogor: 2013), hal. 17

6

menunjukan bahwa komunikasi terjadi karena meliputi lima unsur dari

jawaban yang diajukan tersebut, yaitu: komunikator, pesan, media, komunikan,

efek. Maka dari paradigma Laswell, komunikasi merupakan proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.2

b. Persepsi

Ayesha Shadaf menjelaskan bahwa “Perception is the sorting out,

interpretation, analysis and integration of stimuli involving our sense organs

and brain”. 3 Dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa komunikasi yang

terjadi di masyarakat tentang rambut gimbal tidak berjalan dengan lancar

sehingga memunculkan kekeliruan dan berujung pada kesalahan dalam

mempersepsikan suatu objek. Menurut definisi Deddy Mulyana, suatu

kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda adalah prasangka, suatu

konsep yang sangat dekat dengan stereotype.4

c. Prasangka

Sarwono dan Meinarno memaparkan prasangka atau prejudice adalah

sebuah sikap yang biasanya bersifat negatif yang ditujukan bagi anggota-

anggota beberapa kelompok, yang didasarkan pada keanggotaannya dalam

kelompok.5 Dalam penelitian ini yanng menjadi objek prasangka adalah anak

muda berambut gimbal, dimana anak muda tersebut dianggap menjijikan,

kumal.

d. Stereotype

Lippman mengemukakan stereotype adalah gambar di kepala yang

merupakan rekontruksi dari keadaan lingkungan yang sebenarnya.6

2 Onong Effendy Uchana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: 2004), hal. 6 3 Ayesha Sadaf, Public Peception of Media Role, 2011, Volume 1, Nomor 5, May 4 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: 2014), hal. 243 5 Sarwono W, S, dan Meinarno A, E, Psikologi Sosial, (Jakarta: 2009), hal. 226 6 Suwarnih Warnean, Stereotip Etnis dalam Masyarakat Multietnis, (Yogyakarta:

2002), hal 117

7

e. Konsep Diri

Pandangan Deddy Mulyana, kosep diri kita yang paling dini umunya

dipengaruhi oleh keluarga, dan orang-orang dekat lainnya di sekitar kita,

termasuk kerabat. Mereka itulah yang disebut significant others.7

f. Individu Rambut Gimbal

Di Indonesia rambut gimbal sangat jarang ditemui, budaya timur yang

bertolak belakang dengan budaya barat menjadi salah satu alasan kenapa

rambut gimbal di negara kita masih dianggap sebagai hal yang aneh dan unik.

Hal inilah yang menyebabkan munculnya prasangka yang berujung pada

stereotip terhadap orang berrambut gimbal di negara yang diidentikan lekat

dengan hal-hal negatif. Meski tidak semua orang berambut gimbal di negara

kita ini berkelakuan negatif.

Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan cara wawancara dan observasi sebagai alat untuk

memperoleh informasi. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada orang-

orang berambut gimbal yang ada di Surakarta sebagai objek dengan berbagai latar

belakang pendidikan dan pekerjaan. penelitian ini peneliti menggunakan teknik

purposive sample (sampel bertujuan) sehingga wawancara yang dilakukan peneliti

terhadap narasumber adalah para narasumber terpilih.

Sajian dan Analisis Data

Dalam sajian dan analisa data ini peneliti akan melihat bagaimana

stereotype terhadap remaja berambut gimbal terjadi. Ada tiga kelompok analisis

yang dilakukan yaitu

A. Penilaian Diri Terhadap Pelaku Rambut Gimbal

Melihat bagaimana penilaian orang lain terhadap seseorang yang

berambut gimbal, terlebih dahulu akan di analisis bagaimana seseorang yang

berambut gimbal melihat dirinya sendiri terkait dengan gaya rambutnya.

7 Deddy Multana, op-cit, 2014, hal. 8

8

Pemahaman tentang konsep diri menjadi penting karena ini adalah cara

bagaimana kita memandang diri kita sendiri.

a. Pemahaman Tentang Rambut Gimbal

Berdasarkan beberapa narasumber berambut gimbal yang penulis

wawancarai terdapat berbagai pemahaman tentang konsep rambut gimbal.

Ada tiga pemahaman yang muncul dari hasil wawancara ini, antara lain:

1) Memahami Rambut Gimbal Secara Harfiah Atau Apa Adanya

Beberapa narasumber memahami bahwa rambut gimbal itu adalah

model rambut yang dibuat dengan cara-cara tertentu secara alami antara

lain: dikelabang dan disongket atau disasak dan disongket

2) Memahami Rambut Gimbal Sebagai Cara Untuk Memberontak

Terdapat data yang mengungkapkan bahwa rambut gimbal itu

adalah suatu gerakan perlawanan atau pemberontakan. Dari beberapa

narasumber mengatakan bahwa rambut gimbal ini adalah juga sebagai

suatu bentuk perlawanan atau pemberontakan mereka terhadap

kemapanan yang ada.

3) Memahami Rambut Gimbal Sebagai Peniruan Terhadap Role Model.

Sebagian dari narasumber menyatakan bahwa pemahaman

mereka tentang rambut gimbal sangat tergantung pada seorang role

model yang mereka gandrungi, yaitu Bob Marley.

b. Alasan Pelaku Menggimbal Rambut

Ada dua alasan mengapa pelaku menggimbal rambutnya yaitu:

a. Identitas Diri

a) Penyampaian Pesan

Menggimbal rambut sebagai penyampaian pesan kepada orang

lain bahwa menilai seseorang tidak hanya sekedar melihat dari

penampilan luarnya saja. Media rambut gimbal sebagai cara untuk

menyampaikan pesan agar orang lain bisa menerima meski tanpa

menjelaskan dan mengerti dengan sendirinya.

9

b) Ciri Khas

Tatanan rambut gimbal menjadikan ciri khas seseorang di

lingkungan sekitarnya.

2) Pencapaian

a) Menambah Rasa Percaya Diri

b) Rasa Penasaran

c. Pelaku di Keluarga

Dalam hal ini komunikasi keluarga sangat penting, bagaimana si

pelaku menyampaikan pesan kepada anggota keluarga mengenai

pilihannya untuk menggimbal rambutnya.

1) Demokratis

Sikap keluarga mereka menanggapi penampilan narasumber

dengan bijaksana tanpa ada rasa marah atau tekanan. Hal ini

mencerminkan salah satu sikap demokrasi dalam keluarga yang bisa

menerima dan memberi kebebasan.

2) Kaget

Budaya di Indonesia khususnya Jawa memang erat dengan

penampilan rapi dan tingkah laku sopan. Penulis temukan ada sikap

kaget dari pihak keluarga mengenai penampilan salah satu anggota

keluarganya yang berambut gimbal. Pihak keluarga kaget dan heran

dengan pilihan salah satu anggota keluarganya untuk memilih

menggimbal rambutnya.

d. Penilaian Keluarga

Hampir semua yang dilakukan para pelaku sama dalam menyikapi

pandangan keluarga terhadap mereka, yaitu mencoba memberi penjelasan.

Memberikan penjelasan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar

keluarga bisa mengerti atas pilihan yang telah diambil. Diharapkan pesan

yang tersampaikan bisa dipahami oleh pihak keluarga. baik dengan cara

bercanda maupun secara hangat

10

e. Rambut Gimbal di Masyarakat

Bagaimana pihak masyarakat di sekitar pelaku menanggapi

penampilannya yang berambut gimbal. Pandangan masyarakat ketika

melihat orang berambut gimbal di lingkungannya yaitu preman, aneh,

kaget

f. Sikap Pelaku Terhadap Penilaian Masyarakat

Pelaku memberi kebebasan orang lain mau berpikiran apa terhadap

penampilannya. Bagi pelaku masyarakat masih kurangnya pemahaman

dan wawasan akan arti penampilan dan menganggap orang berambut

gimbal dengan hal-hal negatif.

Kebanyakan masyarakat melihat orang berambut gimbal dari segi

penampilannya. Karena budaya kita yang bertentangan dengan budaya

luar, sehingga penampilan dan kerapian selalu menjadi acuan. Meski

begitu para pelaku sendiri tetap berpendirian tanpa harus berubah agar bisa

diterima, mereka lebih suka menjadi diri sendiri meski mereka harus

menerima konsekuensi bahwa orang berambut gimbal selalu

dikonotasikan negatif.

B. Prasangka Keluarga Dan Teman Terhadap Rambut Gimbal

a. Pemahaman Rambut Gimbal Menurut Keluarga Dan Teman

Menurut mereka rambut gimbal itu apa, seperti apa, bagaimana.

1) Dikelabang Dan Disongket

Rata-rata rambut gimbal memang sengaja dibuat dengan proses

yang agak rumit. Sepengetahuan penulis yang juga pernah menggimbal

rambut, untuk memulai menggimbal awalnya harus menggondrongkan

rambut entah itu nantinya mau disambung atau langsung dari rambut asli,

kemudian rambut dikelabang secara acak dan dirapikan dengan songket.

2) Seperti Anak Reggae

Hampir semua pasti tahu tentang musik reggae dan rambut gimbal.

Warna merah kuning hijau, rambut gimbal, dan penampilan ala-ala anak

pantai selalu dihubung-hubungkan dengan anak reggae.

11

3) Seperti Orang Gila

Orang gila tidak keramas karena orang gila tidak waras, hal ini

biasanya dihubung-hubungkan dari segi tampilan. Sehingga orang yang

berambut gimbal diidentika dengan orang gila.

b. Sudut Pandang Keluarga Dan Teman Melihat Orang Berambut Gimbal

Pendapat keluarga atau teman ketika pertama kali melihat salah satu

anggota keluarga atau teman yang rambutnya di gimbal.

1) Kaget Dan Anyel

Kaget adalah sikap pertama yang biasanya orang lakukan ketika

melihat sesuatu yang kita anggap tak seperti sewajarnya atau perubahan

mendadak yang membuat kita heran.

2) Aneh

Kata Aneh biasa muncul setelah rasa kaget, banyak yang menilai

rambut gimbal itu aneh. Baik dari aneh karena bagaimana cara merawat

rambut gimbal, aneh karena lucu maupun aneh karena tidak pantas.

c. Alasan, Penyebab, Atau Faktor Seseorang Menggimbal Rambut Dari

Sudut Pandang Keluarga Dan Teman

1) Lingkungan Dan Pergaulan

Faktor perubahan seseorang salah satunya bisa dimulai dari

lingkungan dan pergaualan. Seseorang bisa menjadi diri sendiri atau

karena terbawa lingkungan pergaulan terbentuk karena sendirinya.

a) Pergaulan Dan Seni

Lingkungan pergaulan sangat mendukung dalam perubahan

seseorang baik dari penampilan maupun karakter. Contohnya

lingkungan perkuliahan di jurusan yang berhubungan dengan seni

biasanya mereka berpenampilan bebas, mereka meluapkan

kebebasannya salah satunya dengan menggimbal rambut.

b) Coba-coba Karena Faktor Lingkungan

Benar adanya jika awal masuk ke lingkungan memicu untuk

mencoba hal-hal baru yang ditemukan atau di lihat saat itu. Rasa

penasaran yang membuat untuk mencoba agar bisa merasakan

12

kemudian berubah menjadi kebiasaan jika hal baru tersebut di rasa

nyaman setelah merasakan.

c) Komunitas

Dari faktor komunitas bisa memunculkan rasa untuk ingin

menggimbal rambut. Komunitas musik seperti reggae maupun

komunitas motor vespa dimana komunitas vespa di Indonesia identik

dengan music reggae, ska, dan rambut gimbalnya.

2) Menjadi Diri Sendiri

Menjadi diri sendiri adalah keinginan semua orang bagi yang bisa

menilai dirinya sendiri tentang bagaimana kita mengambil sebuah

keputusan dan siap menerima segala konsekuensinya. Kebanggaan

menjadi ciri khas merupakan wujud kesenangannya bisa dikenal banyak

orang meski adanya pro dan kontra bagi orang yang menilainya.

d. Keluarga Dan Teman Menanggapi Rambut Gimbal

Berikut analisa mengenai tangapan keluarga dan teman terhadap si

pelaku.

1) Dipotong

Penulis hanya menemukan satu dari pihak keluarga yang

berkeinginan agar anaknya yang berambut gimbal untuk memangkas

rambutnya yang gimbal agar terlihat rapi, meski tidak memaksa karena

si anak sudah cukup umur namun dalam penjelasannya terlihat pihak

keluarga juga ingin jika salah satu anggota keluarga bisa berubah

menjadi lebih baik.

2) Nyaman Dan Beda Dari yang Lain

a) Nyaman dan Ikut Merawat

Saudari Yeni yang merupakan istri dari mas Dani

mengutarakan bagaimana nyamannya dia hingga ikut merawat

rambut sang suami. Tidak merasa malu dan justru senang malah

menjadi kebanggan tersendiri untuk saudari Yeni akan penampilan

sang suami.

13

"Nyaman, nyaman-nyaman wae. Malah aku sing ngrawat,

tetep tak rawat. Tak kramasi, yang penting kulit kepala pake

shampoo anti ketombe. Yang penting tetap jaga

kebersihan.Aku sering kok dulu awal-awal tak ajakin jagong

kemana-kemana sampai temen-temen heboh.Yang diejeklah

yang macem-macemlah. Pernah mas acara mantenan disuruh

pake blangkon gak muat. hhaaaa...biasalah".(Narasumber:

Yeni, wawancara tanggal 8 Desember 2014).

b) Beda Dari Yang Lain

Salah satu narasumber berikut yang merupakan adik dari si

pelaku yang bernama Raras mengutarakan bahwa dia merasa biasa

dan bangga karena beda dari yang lainnya saat jalan bersama.

"Biasa aja, malah seneng soalnya beda sama yang lain.

Nyaman aja".(Narasumber: Raras Pramesti, wawancara

tanggal 8 Desember 2014).

c) Tidak Ada Masalah

Dari segi keseharian si pelaku yang tidak aneh-aneh dan hanya

penampilan rambut saja yang menurut mereka bukan suatu masalah

yang besar.

e. Keluarga Dan Teman Menanggapi Pandangan Miring Masyarakat

Tidak semua orang berpenampilan jelek pasti berkelakuan negatif,

dan tidak semua orang yang berpenampilan rapi pasti berkelakuan baik.

1) Jangan Memandang Sebelah Mata

Memandang sebelah mata yang berarti meremehkan, tidak

percaya adalah suatu sikap yang seharusnya dihilangkan, dalam semua

ajaran agama memandang sebelah mata seseorang adalah suatu

tindakan yang tidak baik. Apa yang kita lihat bukan berarti itu benar

menurut kita tanpa mengetahu kebenarannya.

2) Menanyakan Dan Menjelaskan

Rasa tidak terima tetap ada jika ada salah satu orang terdekat di

cap jelek dengan penampilan rambut gimbalnya.

14

a) Menjelaskan Cara Merawat Rambut Gimbal

Memberi pengertian bagaimana cara merwat rambut gimbal.

Dengan rambut yang sperti itu sebenarnya cukup sulit merawatnya

dan jika tidak dirawat justru akan membuat rambut rusak sehingga

rambut gimbal itu justru lebih ekstra bersih dari pada rambut biasa.

b) Didekati Dan Menayakan Sebab

Pelaku merasa heran kenapa orang lain bisa menilai jika

rambut gimbal itu identik dengan hal-hal negatif.

C. Prasangka Masyarakat Terhadap Anak Muda Berambut Gimbal

a. Apa Pengertian Anda Tentang Rambut Gimbal?

Yang pertama penulis ingin menyampaikan pemahaman masyarakat

akan arti dari rambut gimbal itu sendiri.

1) Orang Yang Kurang Pas Dan Kurang Waras

Bagi sebagian orang-orang tua lama penampilan yang sopan sangat

penting pada saat penilaian pertama. Dari adat yang ada di Indonesia

khusunya Surakarta, penampilan rambut gimbal dianggap kurang pas dan

kurang disetujui bagi sebagian masyarakat. Sebagian masyarakat melihat

rambut gimbal adalah senagai ciri khas orang yang kurang pas dan

dianggap kurang waras.

2) Rambut Yang Jarang Disisir Dan Kumal

Rambut Gimbal memang model rambut yang jarang disisir dan

berbentuk satuan karena rambutnya menggumpal. Jika rambut tidak

menggumpal maka sulit untuk bisa dibuat menjadi gimbal. Rambut

model seperti ini memang sulit untuk disisir apalagi dikeramas sehingga

terlihat kumal dan tak jarang jika bau.

3) Seperti Bob Marley

Benar adanya bila ada sebagian masyarakat menilai orang

berambut gimbal itu meniru pemain musik reggae dari Jamaika, Bob

Marley. Karena masyarakat umum yang menjadi narasumber penulis

juga mengalami era dimana Bob Marley mulai terkenal. Musik reggae

hampir semua usia mengenal, musik santai yang selalu identik dengan

15

pembawaan musik santai serta penampilan rambut gimbal yang menjadi

ciri khas dari aliran musik lainnya dan menjadi salah satu simbol musik

reggae.

b. Masyarakat Menanggapi Anak Muda Berambut Gimbal

Bagaimana anak muda berambut gimbal dimata masyarakat umum

baik dari rambut, penampilan, dan tingkah laku menurut mereka.

1) Kurang Setuju

Masyarakat umum banyak yang kurang setuju dengan model

rambut gimbal.

a) Berinteraksi Meski Tidak Setuju

Meski tidak setuju narasumber tetap mau berkomunikasi,

berinteraksi, dan tidak menjauh karena rasa menghargai sesama

manusia.

b) Karena Orang Indonesia Tidak Seperti Itu

Budaya timur khususnya Indonesia memang tidak bisa

disamakan dengan budaya barat yang bebas dakam segala hal. Norma-

norma masih berlaku di sini, dan hal inilah yang bertentangan dengan

permasalah rambut gimbal yang dilakukan oleh anak-anak muda

sekarang ini.

c) Tidak Setuju Karena Kurang Rapi Dan Kotor

Dari model yang kumal serta jarangnya keramas, rambut gimbal

memang terlihat kotor dan tidak terurus.

2) Mencari Sensasi

Jika dilihat dari sebagian para pelaku memang ada yang sekedar

mencari sensasi, apalagi di usia muda khusunya mereka yang mulai ingin

menjadi pusat perhatian atau sekedar ikut-ikutan. Pergaulan yang tidak

bisa membawa diri menimbulkan rasa ingin diperhatian sehingga

mengekspresikan dengan cara menggimbal rambut slah satunya.

3) Negatif

Hal ini memang sudah menjadi hal yang tidak umum lagi bahwa

anak muda yang berambut gimbal cenderung negatif di mata orang lain.

16

Dari segi penampilan, tatanan rambut, dan untuk sebagian para pelaku

juga ada yang berkelakuan miring meski tidak semua anak muda

berambut gimbal identik dengan hal-hal yang miring.

c. Masyarakat Menanggapi Anggota Keluarga Jika Ada Yang Ingin

Rambutnya di Gimbal

1) Tidak Setuju

Dari semua masyarakat umum menjawab tidak setuju jika ada

salah satu anggota keluarga berambut gimbal baik dari segi agama,

aqidah, maupun kebersihan.

a) Dari Segi Agama

Dari segi agama Islam sesuai yang penulis anut memang

rambut gimbal itu dilarang, apalagi menyambung rambut.

b) Kotor , Seperti Orang Gila, Dan Tidak Enak Dilihatnya

Masih soal kerapian, dikarenakan penampilannya menjadi

tidak bagus dan lebih seperti orang gila.

d. Masyarakat Menanggapi Jika Ada Anggota Keluarga Yang Sudah

Terlanjur Rambutnya di Gimbal

1) Ditegur

Sikap yang dilakukan pihak keluarga bermacam-macam, salah

satunya bagi narasumber yang tidak setuju akan rambut gimbal adalah

dengan cara menegur langsung. Mencoba memberi penjelasan agar bisa

berubah dan tidak seperti itu lagi.

2) Memberi Penjelasan Baik-Baik

Memberi penjelasan secara baik-baik adalah wujud pengertian

terhadap masa berkembangnya anak dan pemakluman dimasanya.

Meski tidak setuku orang tua tetap berusah memberi pengarahan yang

benar untuk kenaikan san anak baik di mata keluarga ataupun orang

lain.

a) Tidak Marah dan Kasar

Dengan sikap lemah lembut diharapkan oleh narasumber

berikut bahwa nantinya salah satu anggota keluarga yang berambut

17

gimbal bisa mengerti dan mau berubah, tidak dengan cara marah

ataupun kasar.

b) Diarahkan

Dalam memberi penjelasan sebaiknya tidak hanya sekedar

kata-kata tapi juga diarahkan agar si anak bisa tahu maksud dari

penjelasan orang tua akan baik dan buruk nantinya.

e. Saran Masyarakat Untuk Anak Muda Berambut Gimbal

1) Lebih Baik Dikembalikan Seperti Semula

"Bagi mereka-mereka yang sudah gimbal itu silahkan, mereka

kan punya pemikiran sendiri. Kalau menurut sya semisal bisa

dikembalikan seperti semula ya kembalikan saja seperti mula.

Kalau yang sudah terlanjur gimbal ya kalau bisa jangan

memprovokasi teman-teman yang lain untuk ikut-ikutan gimbal

juga". (Narasumber: Bapak Purwoto, wawancara tanggal 13

Desember 2014).

2) Lebih Baik Jangan

"Menurut saya ya mbok kalau bisa jangan gimbal, kalau masih

pengen seni ya mbok dirawat biar kebersihan itu tetap

terjamin.Gimbal yo gimbal o tapi dirawat. Tapi kalau bisa ya

jangan gimbal".(Narasumber: Bapak Purnomo, wawancara

tanggal 13 Desember 2014).

3) Gimbal Yang Rapi

"Sarannya ya kalau mereka suka gimbal ya mbok dirapiin. Orang

kan sendiri-sendiri, ya dirawat dan dirapiin ja biar enak

dilihatnya". (Narasumber: Ibu Irawati, wawancara tanggal 13

Desember 2014).

"Sarannya sih sekedar gimbal gak papa tapi harus bersih lah,

dari kesehatan terjaga, rapi, jangan asal gimbal saja".

(Narasumber: Bapak Doddy, wawancara tanggal 13 Desember

2014).

4) Sesuai Profesi

"Gak masalah asal disesuaikan profesi aja, jangan ikut-ikut. Saya

ada saudara di gimbal tapi rapi jadi saya gak bisa gimana-

gimana, tapi saya gak setuju". (Narasumber: Bapak Sudarta,

wawancara tanggal 13 Desember 2014).

18

D. Persepsi Masyarakat Terhadap Individu Berambut Gimbal

a. Pemahaman Rambut Gimbal

Pada dasarnya individu berambut gimbal tahu tentang pemahaman

rambut gimbal. Dari mana model itu ada sampai cara pembuatannya. Pihak

individu mengartikan pemahaman rambut gimbal sebagai wujud

pengekspresian diri bagi mereka diluar pemahaman rambut gimbal yang

sesungguhnya.

Pihak keluarga dan teman jelas bisa menerima apapun alasannya

dikarenakan si individu sudah cukup lama bersama dan mengerti karakter si

individu maka bisa memaklumi dan menerima. Dari hal ini peneliti menilai

di sinilah titik aman untuk si individu memulai kepercayaan dirinya dengan

rambut gimbalnya. Keluarga dan teman adalah lingkungan pertama dimana

bisa diterima atau tidak, ketika keluarga bisa menerima begitu jauga dengan

teman hal inilah yang membuat si individu lebih berani keluar dan

terkadang tidak memperdulikan tanggapan sekitar karena setidaknya masih

ada yang bisa menerima mereka meskipun orang lain belum tentu bisa, yaitu

keluarga.

Persepsi masyrakat umumnya memandang negatif anak-anak muda

berambut gimbal sekarang ini dikarenakan dari segi penampilan dan

pemahaan mereka sejak dulu karena penampilan mereka terlihat sangar

seperti preman, narkobanan seperti pemusik reggae Bob Marley yang suka

mengganja, dan kumuh seperti orang gila yang tidak pernah keramas.

b. Alasan Rambut Gimbal

Pada bagian ini alasan mereka menggimbal rambut hampir sama

dengan bagaimana mereka memahami arti rambut gimbal pada diri mereka.

Sebagai identitas diri merupakan alasan kebanyakan narasumber yang

peneliti temukan.

c. Penilaian Rambut Gimbal

Di sini masyarakat sebagai komunikan dimana pada pihak ini peneliti

ingin ketahui atas dasar apa pihak masyarakat bisa menilai bahwasanya anak

muda yang berambut gimbal identik dengan hal-hal negatif.

19

Sebagaian narasumber mengemukakan bahwa rambut gimbal tidak

cocok dengan budya yang ada di negara kita. Kerapian dan kesopanan masih

mereka lihat sebagai patokan awal menilai seseorang. Ada juga yang

menilai bahwa anak muda berambut gimbal identik dengan lingkungan

seniman, dan pengertian mereka tentang seniman identik dengan hal-hal

yang sesukanya sendiri.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

a. Individu Rambut Gimbal Mempersepsi Identitas Dirinya.

Pakaian, penampilan rambut, dan keseharian yang menjadi acuan

penilaian masyarakat membuat para individu lebih memikirkan bagaimana

mereka mengekspresikan keseharian mereka dengan wujud penampilan

melalui rambut gimbalnya.

b. Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Individu Rambut Gimbal

1) Keluarga

Anggota keluarga kebanyakan lebih bisa menerima meski pribadi

mereka juga tidak mau jika ada salah satu angghota keluarganya

berpenampilan seperti itu karean bagaimanapun individu tersebut adalah

anggota keluarga mereka.

2) Masyarakat

Di sini masyarakat sebagai komunikan dimana pada pihak ini peneliti

menyimpulkan bahwa masyarakat masih memandang negatif para anak

muda berambut gimbal. Masyarakat menilai negatif para individu berambut

gimbal dikarenakan dari segi tampilan pada awalnya yang berujung sampai

ke hal-hal negatif yang mereka ketahui. Ada juga masyarakat yang menilai

bahwa anak muda berambut gimbal identik dengan lingkungan seniman,

dan pengertian mereka tentang seniman identik dengan hal-hal yang

sesukanya sendiri, hampir semua menyatakan tidak setuju dengan tampilan

rambut gimbal. Kumuh seperti gelandangan, sangar seperti preman, dan

negatif karena narkobanan.

20

c. Terdapat Persamaan dan Perbedaan Pada Pandangan Keluarga Dengan

Pandangan Masyarakat Terhadap Individu Rambut Gimbal.

Masyarakat pada umumnya menilai bahwa individu berambut gimbal itu

lekat dengan hal-hal negatif. Penampilan yang kumuh dan tatanan rambut yang

gimbal seperti gelandangan. Di pihak lain khusunya keluarga menilai hal yang

serupa, bahwa rambut gimbal seperti gelandangan dan mereka juga sadar

bahwa nantinya individu yang merupakan anggota keluarga mereka bisa jadi

akan di cap jelek di lingkungan luar.

Perbedaan terdapat dalam lingkup dimana individu berada, di keluarga

individu bagaimanapun tetap diterima. Keluarga yang berpandangan sama

dengan masyarakat umum pun bagaimanapun tetap akan mendukung pilihan si

individu.

Saran

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa kendala dalam

pengambilan data. Peneliti mengharapakan penelitian selanjutnya tetap

menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti selanjutnya

dapat memperoleh data yang lebih luas dan jelas. Diharapkan penelitian

selanjutnya pun agar lebih variatif dan komplit dalam pengambilan data.

Daftar Pustaka

Effendy, Onong Uchana. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakaya.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyana, Deddy. (2014) . Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sadaf, Ayesha. (2011). Public Peception of Media Role, Volume 1, Nomor 5,

May.

W, Sarwono S, dan A, Meinarno E. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta:

Salemba Humanika.

Warnean, Suwarnih. (2002). Stereotip Etnis dalam Masyarakat

Multietnis. Yogyakarta: Mata Bangsa.