prasangka ( prejudice )

30
PRASANGKA ( PREJUDICE )

Upload: fahrur-rozi-alfiqri

Post on 09-Feb-2016

110 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lah

TRANSCRIPT

Page 1: Prasangka ( Prejudice )

PRASANGKA ( PREJUDICE )

Page 2: Prasangka ( Prejudice )

Prasangka (prejudice) adalah sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut.

Page 3: Prasangka ( Prejudice )

Trait dan tingkah laku individual mereka memainkan peranan yang kecil, mereka tidak disukai (atau dalam beberapa kasus disukai) hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tersebut.

Page 4: Prasangka ( Prejudice )

Diskriminasi (discrimination)

Merujuk pada aksi negatif terhadap kelompok yang menjadi sasaran prasangka.

Page 5: Prasangka ( Prejudice )

Prasangka didefinisikan sebagai tipe khusus dari sikap, dua implikasi mengikutinya :

1. Berfungsi sebagaia Skema.2. Melibatkan perasaan negatif atau emosi

Page 6: Prasangka ( Prejudice )

Pertama : Sikap seringkali berfungsi sebagai skema (schemas)- kerangka pikir kognitif untuk mengorganisasi, menginterpretasi, dan mengambil informasi ( Wyer & Srull ).

Individu yang memiliki prasangka terhadap kelompok-kelompok tertentu cenderung memproses informasi tentang kelompok ini secara berbeda dari cara mereka memproses informasi tentang kelompok lain.

Page 7: Prasangka ( Prejudice )

Kedua :Sebagai sebuah sikap, prasangka juga melibatkan perasaan negatif atau emosi pada orang yang dikenai prasangka ketika mereka hadir atau hanya dengan memikirkan anggota kelompok yang tidak mereka sukai.

( Bodenhausen,Kramer&Susser,1944,Vanman dkk,1997).

Page 8: Prasangka ( Prejudice )

Prasangka melibatkan keyakinan dan harapan terhadap anggota berbagai kelompok, yaitu keyakinan bahwa semua anggota dari kelompok-kelompok ini menunjukkan trait-trait tertentu ( stereotypes ).

Prasangka juga dapat melibatkan kecenderungan untuk bertingkah laku secara negatif terhadap mereka yang menjadi objek prasangka.

Page 9: Prasangka ( Prejudice )

Ketika kecenderungan ini diwujudkan dalam tingkah laku, hasilnya adalah berbagai bentuk diskriminasi

Page 10: Prasangka ( Prejudice )

Mengapa ada prasangka ?

Page 11: Prasangka ( Prejudice )

Secara individu, mereka memiliki prasangka karena dengan melakukannya mereka meningkatkan citra diri mereka sendiri.

Karena dengan melakukan hal tersebut kita dapat menghemat usaha kognitif

Page 12: Prasangka ( Prejudice )

Manusia adalah ‘ cognitive misers’, mereka dalam kebanyakan situasi menanamkan usaha kognitif sesedikit mungkin.

Kecenderungan manusia yang kuat untuk menghemat usaha mental menjadi satu alasan lain mengapa prasangka dibentuk dan tetap ada.( Hasil dari beberapa penelitian )

Page 13: Prasangka ( Prejudice )

Prasangka tidak selalu direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak, karena adanya :

- hukum,- tekanan sosial dan - ketakutan akan dikucilkan,

Page 14: Prasangka ( Prejudice )

Ketiganya berfungsi untuk mencegah orang menampilkan pandangan prasangkanya di depan umum

Page 15: Prasangka ( Prejudice )

Aksi negatif terhadap objek prasangka rasial, etnis atau agama adalah dalam bentuk diskriminasi misalnya :

membatasi tempat duduk bagi anggota

kelompok-kelompok tertentu di bus, bioskop, restoran umum, sekolah, lingkungan.

(sekarang sudah tidak berlaku lagi di berbagai

negara ).

Page 16: Prasangka ( Prejudice )

Sebaliknya kriminalitas berdasarkan kebencian (hate crimes), berdasar pada prasangka rasial, etnis dan tipe-tipe prasangka lainnya terus berlangsung dalam frekwensi yang mengganggu.

Page 17: Prasangka ( Prejudice )

Contoh : Seorang laki-laki Afrika Amerika ( James Byrd ),

diseret di belakang sebuah truk oleh seorang laki-laki kulit putih dengan prasangka yang sangat tinggi, meninggal akibat luka-lukanya.

Seorang mahasiswa , dibunuh hanya karena ia seorang homoseksual.

Serangan tragis oleh teroris pada World Trade Center ( WTC ) dan Pentagon pada 11 September 2001. ( Karena kebencian pada Amerika ).

Page 18: Prasangka ( Prejudice )

Sumber Prasangka. 1. Konflik antar Kelompok 2. Peran Pembelajaran (Social

Learning) 3. Kategori Sosial 4. Kognisis Sosial

Page 19: Prasangka ( Prejudice )

1. Konflik Antar Kelompok Prasangka berakar dari kompetisi antar kelompok

untuk memperoleh komoditas berharga atau kesempatan.

Contoh : pekerjaan, perumahan, kesempatan pendidikan. Mereka memandang satu sama lain dengan

pandangan negatif yang terus meningkat. Hasilnya dapat berupa perkembangan prasangka

etnis atau rasial berskala penuh. Seringkali diekspresikan secara terbuka dalam bentuk

aksi yang membahayakan dan diarahkan pada mereka yang dipersepsikan sebagai musuh.

Page 20: Prasangka ( Prejudice )

2. Peran Pembelajaran Anak memperoleh sikap negatif melalui berbagai

kelompok sosial, karena mereka :- mendengar pandangan tersebut diekspresikan olehorang tua, teman, guru dan orang lain, dan karena mereka secara langsung diberikan imbalan ( berupa pujian, cinta dan persetujuan ) untuk mengadopsi pandangan-pandangan ini.

- mengobservasi orang lain, norma sosial, yang berupa peraturan dalam sebuah kelompok yang menyatakan tindakan atau sikap apa yang pantas. ( Pettigrew,1969 ).

Page 21: Prasangka ( Prejudice )

3. Kategori Sosial

Sumber prasangka dimulai dengan kenyataan

dasar bahwa pada umumnya orang membagi dunia sosial dalam dua kategori yang berbeda – ‘ kita ‘ dan ‘ mereka ‘ ( in-group atau out- group ).

Perbedaan tersebut didasarkan pada banyak

dimensi, beberapa diantaranya adalah ras, agama, jenis kelamin, usia, latar belakang etnis, pekerjaan dan pendapatan

Page 22: Prasangka ( Prejudice )

4. Kognisi Sosial

Yaitu berpikir mengenai orang lain, menyimpan dan mengintegrasikan informasi tentang mereka, dan kemudian menggunakan informasi ini untuk menarik kesimpulan tentang mereka atau membuat penilaian sosial.

Page 23: Prasangka ( Prejudice )

Stereotip ( stereotypes ) Yaitu kerangka berpikir kognitif

yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok sosial tertentu dan traits tertentu yang mungkin dimiliki oleh orang yang menjadi anggota kelompok- kelompok ini. ( Jud,Ryan & Parke,1991 )

Page 24: Prasangka ( Prejudice )

Bayangkan kelompok-kelompok berikut ini :- orang padang, madura, batak, solo, - saya seorang psikolog

Page 25: Prasangka ( Prejudice )

Stereotip Implisit

Yaitu ketika keyakinan yang tidak kita sadari mempengaruhi tingkah laku kita.

Kita seringkali memiliki stereotip implisit yang tidak dapat kita identifikasi dengan mudah melalui instrospeksi, tetapi tetap mempengaruhi keyakinan kita tentang karakteristik yang dimiliki oleh anggota dari kategori sosial tertentu.

Page 26: Prasangka ( Prejudice )

BEBERAPA TEHNIK UNTUK MENGATASI DAMPAK

PRASANGKA

Page 27: Prasangka ( Prejudice )

Dengan merubah pengalaman masa kanak-kanak, sehingga mereka tidak diajarkan untuk menjadi fanatik oleh orang tua dan orang dewasa lainnya.

Dengan berinteraksi secara langsung dengan orang dari kelompok yang berbeda.

Dengan mengetahui adanya anggota in-group telah berhasil membentuk persahabatan dengan anggota out-group

Page 28: Prasangka ( Prejudice )

Dengan memberikan pelatihan kepada individu untuk berkata tidak terhadap hubungan antara stereotip dengan kelompok tertentu.

Melalui pengaruh sosial, - memberi kesempatan pada individu dengan bukti yang menyatakan bahwa orang lain memiliki pandangan yang kurang berprasangka dibandingkan mereka.

Page 29: Prasangka ( Prejudice )

Pandangan baru thd prasangka Akhir-akhir ini , sebuah pandangan

baru terhadap prasangka telah muncul dalam psikologi sosial,

yang memandang target prasangka sebagai agen yang aktif,

dapat memilih situasi untuk dimasuki, berpikir secara aktif apa yang terjadi

dalam situasi tersebut dan berespon dengan berbagai cara

terhadap situasi tersebut.

Page 30: Prasangka ( Prejudice )

Melalui kategori ulang – merubah batasan antara ‘kita’ dan ‘mereka’, sehingga memasukan yang dulunya out-group ke dalam kategori ‘kita ‘.

Tehnik kognitif untuk mengurangi prasangka juga seringkali efektif. Hal ini seringkali memotivasi orang untuk tidak berprasangka dengan, contohnya : membuat mereka menyadari norma-norma demokrasi dan standar yang menuntut bahwa semua berhak menerima perlakuan yang sama.