hubungan antara prasangka dengan...

120
HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN PADA ETNIS BETAWI DAN ETNIS MADURA DI CAKUNG JAKARTA TIMUR Oleh: NUR ISLAMI NIM : 102070025919 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H /2007 M

Upload: buikien

Post on 01-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN

KETERANCAMAN PADA ETNIS BETAWI DAN ETNIS MADURA

DI CAKUNG JAKARTA TIMUR

Oleh:

NUR ISLAMI

NIM : 102070025919

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H /2007 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

HUBUNGAN ANT ARA PRASANGKA DENGAN

KETERANCAMAN PADA ETNIS BETAWI DAN ETNIS MADURA

DI CAKUNG JAKARTA TIMUR

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

NUR ISLAMI

NIM: 102070025919

1 Di B .. awah Bimbingan

Per/iimbing 1 "'.. Pembi~g 11

,l}v,fV /~~ Prof. H ' eh n Yasun M.Si Gtzi Saloom, M.Si.

j;!!P'. 1 0 351 146

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN

KETERANCAMAN PADA ETNIS BETAWI DAN ETNIS MADURA DI

CAKUNG JAKARTA TIMUR telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 22 Januari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperolah gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 22 Januari 2007

Penguji I

Pembi

·1 Sidang Munaqasyah

angkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Ora. Zahrot/; Nih ah M.Si NIP. 150 238 773 /

Anggota:

Pengu1.·1.'i~· . . . ./

11/ f;M /

7

~ /f,/// /, ~"

Pror!rl'am an Yasun, M.Si NIP. 130 351 146

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

MOTTO

" .. . J{I<DVP }I<D}IL}1J-{<PE.<RJVJI:N<;;JI:N. .. J}I:N<}}I:N<PE.1?/Jf}1J-{<B'F/l?J{'F/N'II

<DJI:N<T}l.1(V<TVm'U'l( <B'E<RJVJI:N<} .... :M}l.1(Jl. 1\fE<J3}1J-{}I<}I}I}I:N }I<D}I <DI

'TJI:N<;;JI:N:MV .... "(S<E:MJI:N<}JI<T!!!)

"'Waliai orang-orang yang 6eriman jauftifaft l?.§6anya/(gn d"ari prasangfta, /(grena se6agian

prasangl(g itu merupa/(gn d"osa ... ". (jl[:J{ujurat: 12)

iv

Persem6anan ini acfa[a/i,

6ingff....isan cinta cfan wujucf cfo 'a cfari

k,saua orang tua cfan se{uru/i, k,sCuargaff....u.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

ABSTRAK

(C) Nur lslami

(A) F akultas Psikologi (B) J anuari 2007

(D) Hubungan Antara Prasangka dengan Keterancaman pada Etnis Betawi dan Etnis Madura di Cakung Jakarta Timur

(E) xv + 86 halaman + 3 lampiran (F) Prasangka dapat terjadi dalam hubungan berbagai kelompok, termasuk

dalam hubungan antara kelompok penduduk asli dan kelompok pendatang. Prasangka pada umumnya membawa dampak negatif, misalnya hubungan antar kelompok menjadi tidak harmonis dan bahkan menyebabkan konflik antar kelompok. Penelitian ini menggunakan kasus kelompok etnis Betawi dan kelompok etnis Madura di Cakung Jakarta Timur. Kelompok etnis Betawi merupakan penduduk asli sedangkan kelompok etnis Madura merupakan kelompok pendatang. Kedua kelompok etnis ini berulang kali terlibat konflik sehingga diduga hubungan kedua kelompok etnis tersebut di warnai dengan prasangka. Untuk mengetahui penyebab prasangka , dalam penelitian ini menggunakan teori identitas sosial dari Tajfel (1957). Menurut teori identitas sosial secara umum orang memiliki kecenderungan memandang dirinya secara positif daripada negatif. lmplikasi dari kecenderungan ini dalam tema kelompok adalah kecenderungan memandang kelompoknya sendiri lebih positif dibanding kelompok lain. Secara umum teori ini dibangun melalui tiga ide utama, yaitu kategorisasi, identifikasi dan komparasi (membandingkan) . Menurut Stephan (1999) dari studi dan sejarah mengenai hubungan antar kelompok, para peneliti dan para ahli berulang kali mengatakan bahwa ancaman dan rasa takut memiliki peranan penting dRlarn munculnya prasangka.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya hubungan yang signifikan antara prasangka dengan keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta Timur.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Jenis penelitian korelasional dan metode deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Prasangka dengan Keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta Timur. Subyek penelitian adalah kelompok etnis Betawi yang pernah berkonflik dengan kelompok

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

etnis Madura yang berada di Pedaengan Cakung Jakarta Timur dan kelompok etnis Madura yang pernah berkonflik dengan kelompok etnis Betawi yang berada di jalan Cacing Cakung Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling (sampling acak sederhana), yakni teknik sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi.

Sedangkan pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang berbentuk skala, yaitu skala Prasangka dan skala keterancaman. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment Pearson dengan menggunakan program SPSS versi 13.0.

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai r- hitung 0, 632 dengan r ta be/ 0, 195 dengan taraf signifikansi 5% dan r- tabel 0,256 dengan taraf signifikansi 1%. Bila dibandingkan maka harga r- hitung lebih besardari pada r -ta be/, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1 %. Sehingga keputusan statistiknya adalah menolak HO dan menerima Ha yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Prasangka dengan Keterancaman. Karena angka koefesien korelasi menunjukkan nilai positif (+), artinya terdapat hubungan positif antara Prasangka dengan Keterancaman. Angka koefesien korelasi menunjukkan nilai positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat searah, artinya peningkatan satu varibel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain. Atas dasar tersebut, maka diinterpretasikan bahwa semakin tinggi prasangka antar kelompok maka kelompok akan semakin sangat terancam keberadaan dirinya. Seba/iknya, semakin rendah prasangka antar kelompok, maka semakin kurang tingkat keterancaman yang dirasakan o/eh kelompok.

(G) Bahan Bacaan: 33 (1989-2006) + 9web

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang jika mengingat-Nya pasti jiwa akan terasa

sejuk (tathmain a/-qulub). Shalawat & salam bagi Rasulullah SAW, yang

kehadirannya adalah penyempurna bagi keagungan perilaku (makarim a/­

akhlaq).

Meskipun skripsi ini hanya sebagian dari persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Psikologi, tapi karya sederhana inilah yang menjadi monumen dari

sebuah episode perjalanan kehidupan penulis selama menempuh

perkuliahan strata 1 (satu) yang dihiasi dengan suka dan duka.

Akhirnya, penulis pun hanya dapat mendo'akan seraya menghaturkan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skrispsi ini, yaitu:

1. lbu Ora. Netty Hartati, M.Si., Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas nasehatnya.

2. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si., Pembantu Oekan Bidang Akademik

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas

bimbingannya.

3. Bapak Prof. Hamdan Yasun M.Si (Pembimbing I) dan Gazi Salom, M.Si

(Pembimbing II). Penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

kepada beliau berdua karena sebagian waktu dan pikirannya .

4. Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Mamah (Nur Santoso & Mas.ropah)

yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang

terbaik kepada penulis (terimakasih atas yang kalian berikan selama ini),

nenek ku tersayang (Hj. Gapun) yang slalu ada untuk penulis dan selalu

meniupkan do'a untuk penulis, Alm. Kakek "aku sudah mewujudkan

harapan mu kek". Pa'de H. Sukma dan Mama Hj. lsmilah, Mas Narto &

Ka Eni, Mas Naen & Ka Mut, terima kasih atas dukungannya, baik materiil

maupun non materiil, Uve,Dewi, Bang Uki & Diana terima kasih atas

nasehatnya yang tak ternilai , Bapak Arbi dan Mama Kunon, paman

H. Nasir Arfat & tante Hj. Titin Fatimah, om Lapan & tante Elli terima

kasih atas kebaikan kalian yang slalu memberikan motivasi dan

meniupkan doa kepada penulis, om Nanang & tante mia terima kasih

semuanya, Tante Emmah S.Sos & Om Indra Satria S.Sos makasih atas

do'a dan dukungannya. Tidak lupa untuk adik-adik kecil yang selalu

menghibur: Adli, Labib, ina (dora), Syehu, Syakur, Arini, Faizah, dan Nita.

5. Galon suami terkasih dan tercinta (Fikri Deva Ariesta S.Si) yang tiada

henti memberil<an motivasi dan sugesti kepada penulis setiap waktu.

Terima kasih atas semua yang engkau beril<an.

6. K.H. Moh. Ali Shodiqin beserta seluruh keluarga besar Pondol< Pesantren

Daarul Akhyar Ciasem Subang Jawa Barat yang selalu ada saat penulis

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

membutuhkan spirit dan telah mengajarkan indahnya kehidupan santri

kepada ku serta tak pernah henti mendoakan ku.

7. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2002/2003 yang selalu

semangat dalam belajar. Juga untuk sahabat-sahabatku Apiep, Yayah,

Jhantul, Syidar, Chatu, Uci, iis, Petty, Dwi, Yanie, Lika, Kak Nita, Ka

lmoenk, Najat, Rose, Bhabay, Tuti, Mbah Orion, Chamy, Jhali & Shanti,

armada 135 (Tj.Priuk-Ciputat) dan yang lainnya yang selalu ada walau

coba mendera. Terimakasih, semoga persahabatan ini selalu kukuh

dalam naungan-Nya.

8. Perpustakaan Umum Psikologi UIN dan Perpustakaan Umum Universitas

Indonesia yang banyak memberikan kemudahan bagi penulis dalam

mencari referensia. Orang Betawi & orang Madura Cakung Jakarta Timur

yang bersedia menjadi sampel penelitian ini. Serta semua pihak yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut membantu

terselasaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan

kalian.

Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Pada akhirnya, saya berharap skripsi ini dapat saya aplikasikan dalam

penelitian sehingga memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya dalam dunia Psikologi.

Jakarta, 22 Januari, 2007

Nur lslami

x

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL ............................................................................... .

HALAMAN PERSETUJUAN ....................... ..... ................ ... .................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................... ........... ............. ...... ........... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............. ... ................................... .......... iv

ABSTRAKSI .. .. ... .. ........ .......................... ... ..... .............................. ..... .... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFT AR ISi . .. .. ........... .. .. .. .................. ......... .. ... ... ....... ... ........ ................ xi

DAFT AR T ABEL .. ..................... .................... ............. ....... ............... ...... xv

BAB I PENDAHULUAN ·1-13

1.1. Latar Belakang Masalah ........... .. ............. ... ....................... 1

1.2. ldentifikasi Masalah ........................................... ................ 9

1.3. Perumusan Masalah ............................................... ... ... .... 10

1.4. Pembatasan Masalah ........................................................ 10

1.5. Tujuan Penelitian ............................................................... 11

1.6. Manfaat Penelitian ............................................................. 11

1.6.1. Manfaat Teoritis .................................................... 11

1.6.2. Manfaat Praktis ..................................................... 12

1. 7. Sistematika Penulisan . ............ .. ................ ...... .................. 12

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

BAB II KAJIAN TEORI 14-49

2.1. Prasangka .. .. ...... .. .. .... .. ............ ............. ............ ............... 14

2.1.1. Pengertian Prasangka .... ............... ..... .. .... .. .. ........ 14

2.1.2. Sumber-sumber Prasangka .................................. 16

2.1.2.1. Sumber Sosial ............. :........................... 16

2.1.2.2. Sumber Emosional .................................. 18

2.1.2.3. Sumber Kognitif ...................................... 19

2.1.3. Komponen Prasangka ........................................... 22

2.1.4. Terjadinya Prasangka ...... ................................. ..... 23

2.1.5. Ciri Pribadi Yang Berprasangka............................. 28

2.1.6. Usaha Mengurangi Prasangka .............................. 28

2.1.7. Prasangka Dalam Pandangan Islam...................... 29

2.1.8. Prasangka dalam Perspektif ldentitas Sosial ......... 31

2.2. Keterancaman................................................................... 33

2.2.1. Ancaman Realistik ................................................. 33

2.2.2. Ancaman Simbolik ................................................. 34

2.2.3. Kecemasan Antar Kelompok ................... .............. 35

2.2.4. Stereotip Negatif .......................................... .......... 35

2.3. Suku Betawi ......... ..... ........................................................ 37

2.4. Suku Madura..................................................................... 41

2.5. Hubungan Antara Prasangka dan Keterancaman............. 43

2.6. Kerangka Berpikir ............................................................. 45

2.7. Hipotesis Penelitian........................................................... 49

xii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 50·62

3.1. Jen is Penelitian . .. ........... ..... .......... ........ ........... ... ........... .. 50

3.2. Definisi Operasional.......................................................... 51

3.2.1. Variabel Terikat ..................................................... 52

3.2.2. Variabel Bebas ...................................................... 52

3.3. Populasi Dan Sampel .... .......... .. .............. ....... ......... ......... 53

3.4. Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 55

3.5. lnstrumen Pengumpulan Data ......................................... 55

3.6. Teknik Uji lnstrumen ........................................................ 60

3.6.1. Uji Validitas ........ ................. ................................... 60

3.6.2. Uji Reliabilitas ........................................................ 61

3.7. Teknik Analisa Data.......................................................... 62

BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 63-82

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian .......... ..................... 63

4.2. Penyajian Data ................................................................. 66

4.2.1. Uji lnstrumen ......................................................... 66

4.2.2. Uji Persyaratan ..................................................... 67

4.2.2.1. Uji Normalitas.... ............. ..... ..................... 67

4.2.2.2. Uji Homogenitas....................................... 70

4.2.3. Penyebaran Responden ....................................... 72

4.2.3.1. Pada Kelompok Etnis Betawi ................... 73

xiii

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

4.2.3.2. Pada Kelompok Etnis Madura.................. 76

4.2.4. Uji Hipotesis .. ... ................... .......... .. ... .. .. ..... ..... ..... .. 80

BAB V PENUTUP 83-88

5.1. Kesimpulan .............. ......... ...... ..................... .. ..... .. ... .. .. . ... 83

5.2. Diskusi .......... ........ ... .. ...................................... ................ 83

5.3. Saran ... . ........................................ ..... .. ...... ...... .. ... ..... ...... 86

DAFT AR PUST AKA

LAMPI RAN

xiv

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

DAFTAR TABEL

2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................................... 47

2.2 Skema Kerangka Berpikir ..... ............. ............. .......... ... ..... .............. 48

3.1 Blue Print Skala Prasangka ............. ................ ................ ............... 57

3.2 Blue Print Skala Keterancaman ... ........................... .............. ......... 59

4.1 Gambaran Umum Subyek Pada Etnis Betawi ................................ 63

4.2 Gamba ran Umum Subyek Pada Etnis Madura ................... ........... 64

4.3 Nilai Uji Normalitas Pada Etnis Betawi ........................................... 68

4.4 Nilai Uji Normalitas Pada Etnis Madura ......................................... 69

4.5 Nilai Uji Homogenitas Pada Etnis Betawi ....................................... 70

4.6 Nilai Uji Homogenitas Pada Etnis Madura ..................................... 70

4. 7 Nilai Uji Statistik Deskriptif Pada Etnis Betawi ............................... 71

4.8. Nilai Uji Statistik Deskriptif Pada Etnis Madura............................... 72

4.9. Kategorisasi Skor Skala Prasangka Pada Etnis Betawi.................. 74

4.10 Kategorisasi Skor Skala Keterancaman Pada Etnis Betawi............ 76

4.11 Kategorisasi Skor Skala Prasangka Pada Etnis Madura ................ 77

4.12 Kategorisasi Skor Skala Keterancaman Pada Etnis Madura.......... 79

4.13 Nilai Uji Hipotesis Pada Etnis Betawi .............................................. 80

4.14 Nilai Uji Hipotesis Pada Etnis Madura............................................. 81

4.15 Nilai Uji Hipotesis Pada Etnis Betawi Dan Etnis Madura ................ 81

xv

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Prasangka adalah praduga yang bisa berkonotasi positif atau negatif

terhadap suatu objek. Prasangka dalam bahasa Arab adalah dzan.

Prasangka yang berkonotasi positif disebut dengan husnuzhan sedangkan

prasangka yang berkonotasi negatif diistilahkan Suudzhan. Prasangka adalah

fenomena persepsi. Kita menerima informasi mengenai objek lalu

mempersepsikannya. Persepsi kita tentang sesuatu sangat tergantung

seberapa banyak informasi yang peroleh tentangnya. lnformasi yang sedikit

dan hanya satu sisi tentu saja akan menyebabkan persepsi seseorang

terhadap sesuatu mengalami bias. Semakin bias sebuah informasi, maka

prasangka pun semakin menjadi.

Manusia tidak bebas dari prasangka sejak lahir dari Jiang rahim hingga masuk

liang kubur. Manusia bisa berprasangka terhadap apapun mulai dari

makanan yang dimakan, pakaian yang disandang, peralatan yang diiklankan

di TV, berita yang tertulis di surat kabar, kendaraan yang ditumpangi, buku

yang dibaca hingga tokoh yang naik daun. Objek prasangka bisa hal biasa

yang dipandang nista hingga hal yang luhur dipandang agung . Manusia bisa

1

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

2

berprasangka terhadap nama, gelar, jabatan, pekerjaan dan lain-lain.

Manusia pun bisa berprasangka terhadap pakaian yang dikenakan orang lain,

kelompok tempat orang berafiliasi, rekan-rekan yang menjadi sahabat bahkan

pada aktifitas keagamaan yang digeluti (Gani Chairul, dalam http://www.mail­

archive.com/[email protected]/msg00085.html).

Di masyarakat yang multi etnik, ragam kultur, aneka bahasa, macam agama

dan keyakinan ini berpeluang untuk terpancing prasangka negatif terhadap

orang lain cukup besar. Prasangka negatif ini dalam beberapa hal mungkin

hanya memicu kelucuan saja, namun dalam tingkat yang lebih parah bisa

memicu perkelahian, pembunuhan massal hingga penghapusan etnik

tertentu.

Prasangka dapat terjadi dalam hubungan antar kelompok, misalkan saja

antar kelompok penduduk asli dengan kelompok pendatang. Permasalahan

mengenai sikap penduduk asli terhadap pendatang merupakan masalah yang

tetap relevan hingga kini karena terjadi peningkatan arus migrasi dalam

beberapa dekade belakangan ini. Diantara berbagai faktor yang

mempengaruhi arus migrasi adalah perubahan ekonomi global, konflik etnis

dan politik, peningkatan sarana komunikasi dan transportasi. Menurut

Sarwono (2006) imigrasi juga dapat menjadi sumber ketegangan antara

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

penduduk asli dan pendatang, akibat persaingan untuk mendapatkan

berbagai sumber yang sifatnya terbatas, misalnya pekerjaan.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Rystad dalam Esses (2001) mengatakan

bahwa para pendatang seringkali dijadikan sasaran kejahatan, diperlakukan

berbeda (diskriminasi) dan dibenci oleh kelompok penduduk asli. Berbagai

perlakuan tersebut tidak muncul begitu saja tetapi disebabkan oleh beberapa

faktor, yang pertama : adalah fakta bahwa kelompok pendatang kebanyakan

berasal dari daerah miskin. Faktor yang kedua : adalah kehadiran pendatang

dianggap sebagai ancaman oleh penduduk asli dalam lapangan kerja. Dan

faktor yang ketiga : adalah para pendatang tidak mau menyesuaikan diri

dengan budaya yang dominan. Berbagai faktor tersebut membuat sikap

penduduk asli terhadap pendatang seringkali bersifat negatif atau diwarnai

oleh prasangka .

Dalam masyarakat di Indonesia, salah satu contoh konflik antar penduduk

3

asli dengan kelompok pendatang adalah konflik antara kelompok etnis Betawi

dengan kelompok etnis Madura di Cakung Jakarta Timur. Konflik antara r

kedua kelompok etnis tersebut telah berlangsung lama clan terjadi berulang

kali sehingga diduga terdapat unsur prasangka yang mempengaruhi

terjadinya konflik antar kedua kelompok etnis tersebut.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

4

Sensus Penduduk tahun 2006, jumlah penduduk Provinsi OKI Jakarta

tercatatsebanyak 7.512.323 juta jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut,

tercatat 35, 16 persen adalah etnis Jawa, Betawi 27,65 persen, etnis Bugis

2,59 persen, Madura 3,57 persen, Banten 0,48 persen, Banjar 0,25 persen,

dan etnis lainnya 6,48 persen.Keragaman etnis kota Jakarta sebenarnya

telah terbentuk sejak masuknya imperialis Baral ke Indonesia pada akhir

abad ke-15. Kola Batavia yang dibentuk Verenigde Oostindische Compagnie

(VOC) pada tahun 1619 disiapkan sebagai kota dagang dari berbagai penjuru

dunia ( lneke, dalam

http://www.bamu.dikmentidki.go.id/budaya/index.php?jns=l&bg=l07&id buda

ya=25).

Dalam harian ibukota Kompas edisi Sabtu 2 Maret 2002, diberitakan telah

terjadi bentrok di Ujung Menteng, Cakung antara kelompok etnis Betawi dan

kelompok etnis Madura. Sebanyak 17 orang Iuka-Iuka terkena sabetan

senjata tajam dan pecahan botol dalam bentrokan antar dua kelompok

masyarakat yang berbeda etnis di Kelurahan Ujung Menteng, Jakarta Timur,

Kamis (28/2) malam hingga Jumat (1/3) dini hari sekitar pukul 02.00.

Menurut laporan Pusat Pengendalian Ketegangan Sosial (Pusdalgangsos)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) OKI Jakarta, bentrokan itu berawal dari

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

kejadian hari Selasa (26/2). "Berawal saling meledek masalah perempuan

antara remaja RW 02, RW 03, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatau

Cakung, Jakarta Timur yang kebetulan etnis Betawi dengan remaja RW 05,

tetangganya, yang kebetulan etnis Madura," demikian laporan

Pusdalgangsos OKI Jakarta. Pada saat itu juga perselisihan didamaikan

Lurah Ujung Menteng dan Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Cakung.

Namun, ternyata persoalan tidak selesai dan kembali meletup Jumat subuh.

Hingga Ju mat sore, kerumunan massa terlihat di beberapa sudut jalan dan

beberapa kelompok pemuda sudah menyiapkan senjata di tangan seperti

golok, celurit, dan parang. Warga semakin merasa khawatir karena tersebar

isu bakal dilakukan sweeping oleh sekelompok massa terhadap salah satu

etnis yang terlibat bentrokan.

Berbeda dengan laporan Pusdalgangsos OKI Jakarta yang menyebutkan

bentrokan bermula dari pertengkaran antar pemuda soal perempuan,

sedangkan menurut Kepala Dinas Penerangan (OISPEN) Polda Metro Jaya

menyebut bentrokan berawal dari rebutan tempat putaran kendaraan yang

biasa dijaga Pak Ogah dan setiap kendaraan yang memutar dimintai uang

minimal Rp 100.

5

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

6

Konflik yang terjadi berulang kali tersebut membawa berbagai dampak

negatif, baik bagi individu secara pribadi, bagi kelompok etnis yang .•

bersangkutan maupun bagi daerah tempat berlangsungnya konflik tersebut.

Bagi individu konflik tersebut menyebabkan kematian baik bagi dirinya sendiri

maupun orang-orang yang dekat dengannya. Selain itu individu juga

menderita kerugian baik secara materiil (kehilangan harta benda, rumah,

lahan pekerjaan dan sebagainya) maupun imateriil (perasaan terancam,

perasaan kehilangan dan terusir).

Sebagaimana yang telah disebutkan, prasangka membuat hubungan

interpersonal dengan individu anggota kelompok yang dikenai prasangka

menjadi tidak sehat. lndividu menilai, individu lain hanya berdasarkan

keanggotaanya dalam suatu kelompok tanpa didasari oleh keinginan untuk

mengenal karakteristik individu tersebut yang sebenarnya. Apabila prasangka

dibiarkan terus berkembang maka hal ini membuat hubungan antar kelompok

menjadi tidak harmonis, saling curiga dan terjadi diskriminasi. Segala sesuatu

yang berkenaan dengan outgroup dinilai secara negatif. Hal ini berarti

prasangka dalam masyarakat menjadi sesuatu yang berbahaya. Apabila

terjadi pertikaian sedikit saja antara kedua anggota kelompok yang pernah

bertikai, hal itu dapat menyulut terjadinya konflik antar kelompok yang lebih

besar.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Demikian pula halnya dengan kasus kelompok etnis Betawi dan kelompok

etnis Madura. Proses berpikir ingroup-outgroup pada masing-masing __

kelompok etnis menimbulkan prasangka antara kedua kelompok etnis

tersebut. Hubungan antar kelompok menjadi tidak sehat. Apabila terjadi

pertikaian antar individu dari kedua kelompok etnis tersebut, namun karena

terdapat prasangka yang mewarnai hubungan antar kelompok. Jadi, dapat

dikatakan bahwa prasangka memiliki peranan dalam terjadinya konflik antar

kelompok etnis Betawi dengan kelompok etnis Madura. Dampak yang

ditimbulkan oleh prasangka pada umumnya bersifat negatif maka

mempelajari prasangka dan penyebab terjadinya prasangka merupakan hal

penting.

Dari kasus tersebut dapat di simpulkan bahwa prasangka buruk itu secara

langsung dapat menimbulkan keterancaman bagi individu yang berprasangka

atau individu yang tidak berprasangka pun jadi ikut terancam jiwa dan

raganya. Menurut Stephan dalam Christanti (2003), dikatakan bahwa

perasaan terancam tersebut disebabkan oleh beberapa sumber

keterancaman yaitu keterancaman realistik, keterancaman simbolik, steriotip

negatiif dan kecemasan kelompok.

Keterancaman realistik adalah keterancaman yang dirasakan oleh kelompok

dalam hal kekuasaan politik ekonomi. Keterancaman ini biasanya terjadi

7

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

karena persaingan dalam lapangan pekerjaan atau perebutan kekuasaan

atau pengaruh dalam masyarakat. Keterancaman simbolik adalah

keterancaman yang berkaitan dengan ancaman terhadap nilai atau budaya

kelompok, akibat perbedaan budaya antara dua kelompok yang berbeda.

Stereotip negatif adalah pengetahuan atau keyakinan tertentu yang bersifat

negatif tenteng kelompok lain. Sedangkan kecemasan antar kelompok

diartikan sebagai perasaan cemas suatu kelompok sebagi akibat

kekhawatiran akan penolakan oleh kelompok lain. (Christanti, 2003)

8

Dalam kajian ilmu Psikologi terdapat banyak teori yang menerangkan

penyebab suatu kelompok memiliki prasangka terhadap kelompok lain. Salah

satunya teori identitas sosial dari Tajfel yang menganggap bahwa prasangka

terjadi karena identifikasi individu terhadap kelompoknya. Menurut Tajfel teori

identitas sosial dapat digunakan untuk menjelaskan prasangka dan konflik

antar kelompok, menurutnya individu menggunakan keanggotaan mereka

dalam suatu kelompok sebagai sumber kebanggaan diri karena keanggotaan

dalam kelompok dapat membuat diri individu memiliki identitas diri dan self

esteem. Pada saat kelompok sukses, self esteem individu akan tetap naik,

dan sebaliknya ketika kelompok gaga! maka self esteem individu ikut

terancam. lndividu merasa harus mempertinggi ketertarikan kepada

kelompoknya dan meningkatkan kekerasan kepada kelompok lain. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Duckit & Mputhing (1997), yang membuktikan

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

bahwa identifikasi individu pada kelompoknya berpengaruh terhadap sikap

individu terhadap kelompok luar (Ivana, 2001).

Selain disebabkan oleh keterancaman. Prasangka juga dapat disebabkan

oleh perbedaan individu dalam melihat posisi kelompok dalam masyarakat.

Dalam kasus kelompok etnis Betawi dengan kelompok etnis Madura,

kelompok etnis Madura merupakan kelompok etnis pendatang.

Fenomena prasangka yang terjadi antara kelompok etnis Betawi dengan

kelompok etnis Madura yang terjadi di kawasan Cakung Jakarta Timur

menarik untuk diteliti. Karena itu oleh peneliti dijadikan bahan untuk

menyusun skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan

program Strata 1 (S 1) yang peneliti tuangkan dalam judul : HUBUNGAN

ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN PADA ETNIS

BETAWI DAN ETNIS MADURA DI CAKUNG JAKARTA TIMUR

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari masalah-masalah yang telah disebutkan diatas dan juga berdasarkan

pendapat-pendapat para ahli seperti Sarwono, Esses dan berbagai sumber

lain baik itu dari dunia maya (internet) serta fenomena yang sering terjadi

saat ini, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

9

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

a. Apa sajakah penyebab (antecedence) prasangka pada etnis Betawi dan

etnis Madura di Cakung Jakarta Timur ?

10

b. Bagaimanakah efek (consequence) prasangka yang dirasakan oleh etnis

Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta Timur ?

c. Apakah terdapat hubungan antara prasangka dengan keterancaman

antara etnis Betawi dan Madura di Cakung Jakarta Timur?

d. Adakah perbedaan keterancaman antara etnis Betawi dan etnis Madura di

Cakung Jakarta Timur ?

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas penulis

merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara

prasangka dengan keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura

Cakung Jakarta Timur ?

1.4. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi penulisannya antara lain :

a. Prasangka yang di maksud adalah evaluasi negatif seseorang atau

sekelompok orang terhadap orang atau kelompok lain, semata-mata

karena orang itu merupakan anggota kelompok lain yang berbeda dari

kelompoknya.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

11

b. Subyek penelitian adalah kelompok etnis Betawi (asli) dan kelompok etnis

Madura (pendatang) yang pernah berkonflik.

c. Suku Betawi yang bertempat tinggal di daerah Pedaengan Jakarta Timur.

d. Suku Madura yang bertempat tinggal di daerah jalan Cacing Cakung

Jakarta Timur

1.5. TUJUAN PENELITIAN

Dengan mengacu kepada latar belakang dan perumusan masalah yang

dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara prasangka dengan keterancaman kelompok penduduk asli

(etnis Betawi) dan kelompok pendatang (etnis Madura) di Cakung Jakarta

Timur.

1.6. MANFAAT PENELITIAN

1.6.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan berbagai faktor

penyebab prasangka. Selain itu melalui penelitian ini juga diharapkan

dapat memperjelas hubungan antara keterancaman dan prasangka.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

1.6.2. Manfaat Praktis

a. Untuk mengetahui berbagai faktor yang dapat menyebabka_n

prasangka dalam kelompok etnis Betawi dengan kelompok etnis

Madura di Cakung Jakarta Timur.

b. Dengan mengetahui penyebab terjadinya prasangka, maka

diharapkan dapat disusun sebuah program yang dapat

meminimalkan prasangka tersebut.

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, dibuat dalam beberapa bab antara

lain :

BAB I : Berisi Pendahuluan , yang meliputi Latar Belakang Masalah,

ldentifikasi masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan

Penelitian serta Manfaat Penelitian.

BAB II : Berisi Kajian Teori yang berisi Prasangka, meliputi Pengertian

Prasangka, Sumber-sumber Prasangka, Komponen Prasangka, Terjadinya

Prasangka, Ciri Pribadi yang Berprasangka, Usaha Mengurangi Prasangka,

Prasangka dalam Pandangan Islam, Teori ldentitas Sosial, Keterancaman,

Suku Betawi, Suku Madura, Hubungan antara Prasangka dengan

Keterancaman, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian.

12

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

13

BAB Ill : Berisi Metodelogi Penelitian yang meliputi Jenis Penelitian, Defenisi

Oprasional, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, lnst~umen

Pengumpulan Data, Tehnik Uji lnstrumen dan Tehnik Analisa Data.

BAB IV : Berisi tentang Hasil Penelitian, yang meliputi Gambaran Umum

Subyek Penelitian, Penyajian Data, Uji Persyaratan dan lnterpretasi Data.

BAB V : Adalah Bab penutup yang meliputi Kesimpulan, Diskusi dan Saran.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

2.1. PRASANGKA

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1.1. Pengertian Prasangka

Menurut Nelson dalam Sarwono 2006, prasangka merupakan suatu evaluasi

negatif seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok

lain, semata-mata karena orang itu merupakan anggota kelompok lain yang

berbeda dari kelompoknya sendiri.

Sarwono (1999)mengatakan bahwa prasangka merupakan salah satu bentuk

sikap. Definisi sikap itu sendiri menurut Ajze dalam Sarwono (2006), adalah

reaksi penilaian favorable atau unfavorable dari individu terhadap benda,

individu lain, institusi atau kejadian. Berdasarkan pengertian sikap maka

prasangka dapat dikatakan merupakan penilaian individu terhadap suatu

obyek yang dapat berupa kelompok tertentu atau berupa individu lain yang

berasal dari kelompok tertentu. Hanya saja dalam hal ini sikap yang

ditunjukan bersifat negatif atau unfavorable.

Menurut Baron dan Byrne (1994): prasangka (prejudice) adalah sikap yang

biasanya negatif terhadap anggota-anggota suatu kelompok yang hanya

didasari keanggotaan mereka pada kelompok tersebut.

14

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

15

Gradasi prasangka menunjukan adanya distansi sosial antara in group dan

out group. Dengan kata lain, tingkat prasangka itu menumbuhkan jarak sosial

diantara anggota kelompok sendiri dengan anggota-anggota kelompok luar.

Prasangka bisa didefinisikan sebagai opini yang terlampau tergesa-gesa,

berdasarkan generalisasi yang terlalu cepat, sifatnya berat sebelah, dan

dibarengi proses simplifikasi (terlalu menyederhanakan) terhadap suatu

realitas.

Dalam kehidupan sehari-hari prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau

unsur afektif yang kuat. Karena sifatnya sering kaku atau fixed dan menetap

cukup lama, lebih cocok kalau disebut sebagai prasangka yang stereotip.

Prasangka sedemikian ini khususnya ditujukan pada kelompok luar.

Beberapa aliran dalam Psikologi mendefinisikan sebagai berikut (David 0.

Sears, et all, 1991 ):

1. Teori konflik realistik (realistic group conflict theories) beranggapan bahwa

prasangka timbul dari kenyataan adanya persaingan antar kelompok.

Menurut teori ini, prasangka dapat timbul dari adanya kompetisi antar

kelompok sosial. Adanya kompetisi ini melibatkan antar kelompok akan

saling melihat secara negatif yang semakin meningkat.

2. Teori kognitif (cognitive theories) beranggapan bahwa prasangka timbul

dari faktor sosial yang sederhana seperti kategorisasi dan penonjolan.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

3. Teori psikodinamika (psychidinamic theories) beranggapan bahwa

prasangka timbul dari dinamika kepribadian individu yang khas. •

16

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

prasangka merupakan sikap yang bersifat apriori yang belum tentu benar

adanya.

2.1.2. Sumber-sumber Prasangka

Prasangka memiliki berbagai fungsi, oleh karena itu prasangka dapat ditinjau

dengan menggunakan berbagai sumber. Sumber-sumber prasangka terdiri

dari sumber sosial, sumber kognitif dan sumber emosional (Herek dalam

Myers, 1999).

2.1.2.1. Sumber Sosial, meliputi :

a. Perbedaan Sosial

Menurut Myers (1999), adanya perbedaan status antar

kelompok dapat menimbulkan prasangka. Stereotip disini dapat

merasionalisasikan status-status tersebut. Stereotip dapat

menjadi alasan dan penjelasan atas adanya perbedaan status

antar kelompok dalam masyarakat.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

17

b. ldentitas Sosial

Setiap manusia mendefinisikan mereka berdasarkan kejompok

sosialnya Turner dan Tajfel dalm Myers (1999) menyatakan

bahwa manusia melakukan : (a) katagorisasi, yaitu

pengelompokan terhadap setiap individu kedalam kelompok­

kelompok serta memberikan label kepada mereka berdasarkan

kelompok-kelompok tersebut. (b) identifikasi, yaitu proses

dimana individu mengasosiasikan diri mereka dengan

kelompok-kelompoknya. (c) komparasi, yaitu proses dimana

individu membandingkan kelompoknya dengan kelompok lain.

Hal tersebut akan membagi dunia individu menjadi dua katagori

yang berbeda, yaitu dengan orang lain yang satu kelompok

dengannya (ingroup) dan orang lain yang berbeda kelompok

dengannya (outgroup). lngroup didefinisikan sebagai kelompok

individu yang memiliki rasa saling memiliki dan suatu perasaan

yang sama mengenai identitas mereka, sedangkan outgroup

didefinisikan sebagai kelompok individu yang dipersepsikan

secara nyata berbeda atau terpisah dengan ingroup

(Myers, 1999).

c. Konformitas

Menurut Feldman (1995) konformitas adalah perubahan tingkah

laku individu karena adanya keinginan untuk mengikuti

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

keyakinan dan standar orang lain. Ketika prasangka diterima

secara sosial, orang lain akan cenderung menerima apa yang

diterima oleh lingkungan mereka. Prasangka gender adalah

salah satu contoh prasangka yang banyak dipertahankan

berdasarkan konformitas.

18

d. Dukungan lnstitusi (Institutional Support)

Media komunikasi sebagai salah satu institusi, baik cetak

maupun elektronik merupakan sumber yang sangat

berpengaruh dalam berkembangnya prasangka. lndividu yang

mendapatkan informasi mengenai kelompok minoritas melalui

media akan memiliki pandangan sebatas pada gambaran yang

diberikan oleh media tersebut. Manusia cenderung untuk

mempercayai atau menilai benar terhadap sesuatu jika mereka

mendapatkan informasi tersebut melalui media.

2.1.2.2. Sumber Emosional

a. Frustasi dan Agresi

Penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang berada dalam

mood yang tidak menyenangkan akan bertingkah laku lebih

negatif pada kelompok-kelompok lain (Esses & Zanna, 1995

dalam Myers, 1999). Salah satu sumber frustasi adalah

kompetisi. Dalam Realistic group conflict theory dijelaskan

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

19

bahwa prasangka muncul ketika kelompok berkompetisi untuk

sumber yang langka.

b. Personality Dynamic

Kebutuhan akan status dan belonging : prasangka lebih sering

terjadi pada mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah

dan orang-orang yang positif self image mereka terancam.

2.1.2.3. Sumber Kognitif

a. Kategorisasi

Kategorisasi sosial merupakan suatu cara dalam

menyederhanakan dunia sosial dengan mengelompokan

berbagai hal yang ada kedalam suatu kelompok tertentu

berdasarkan kesamaan atau karakteristik yang sama. Lebih

lanjut Feldman 1995 menjelaskan proses kategori sosial dapat

menimbulkan beberapa kesalahan dalam melakukan persepsi

sosial adalah outgroup homogenity bias, yaitu persepsi individu

bahwa anggota-anggota yang berada pada kelompok outgroup

bersifat homogen atau memiliki tingkat variabilitas yang rendah.

b. Stimulus Khusus

Menurut Baron & Byrne (2000) menyatakan bahwa individu

yang berbeda dari individu lainnya serta berbagai kejadian-

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

20

kejadian yang tidak biasanya akan menaril< perhatian atau

mengubah pendapat orang lain. Hal ini terjadi karena kE}tika

seseorang terlihat menonjol didalam suatu kelompok maka ia

akan cenderung dipandang sebagai penyebab dari berbagai hal

yang terjadi (Taylor & Fiske, 1978 dalam Myers, 1999).

Seseorang yang lebih menonjol tersebut terkadang juga

mengetahui bahwa orang-orang disekeliling mereka bereaksi

terhadap perbedaan yang dimilikinya. Hal ini ditandai dengan

adanya cara memandang yang lebih buruk dari orang lain,

komentar yang tidak sensitif, serta adanya perlakuan yang

buruk (Swim & Others, 1998 dalam Myers, 1999).

c. Atribusi

Menurut Feldman dalam Myers (1999) individu yang

berprasangka secara sistematik akan menyelewengkan atribusi

mereka terhadap target prasangkanya dengan membuat

atribusi yang mernyenangkan mengenai kelompok mereka

(mayoritas) dan membuat atribusi tidak menyenagkan terhadap

anggota minoritas (yang diprasangkai). lndividu sering membuat

fundamental attribution error, yaitu kecenderungan individu

mengatribusikan perilaku orang lain pada disposisi mereka dan

mengabaikan faktor situasional. Hal ini terjadi karena individu

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

yang berprasangka lebih terfokus pada individu yang

diprasangkai daripada faktor situasi (Myers, 1999).

d. Stereotip

Definisi stereo rnenurut Lippman dan Nelson dalarn Myers

(1999) adalah kecenderungan seseorang untuk rnenganggap

orang lain atau sesuatu secara sarna (rnerniliki atribut yang

sarna) berdasarkan persarnaan ciri yang terdapat pada setiap

anggota.

Menurut Baron & Byrne dalarn Myers (1999) stereotip dapat

berbentuk positif maupun negatif. Lebih lanjut stereotip negatif

menurut Vaughn & Hoog dalam Gerungan (2000) merupakan

proses sentral dari prasangka dan diskriminasi. Lapore &

Brown dalam Gerungan (2000) juga mengatakan bahwa

terdapat hubungan antara stereotip dengan prasangka.

Prasangka ini tidak digunakan sejak lahir, prasangka ini

terbentuk selama manusia berkembang, baik dengan cara

didikan ataupun dengan cara identifikasi dengan orang lain

yang sudah berprasangka.

Dari uraian diatas dapat di peroleh kesimpulan bahwa prasangka

mempunyai fungsi heuristic (jalan pintas), yaitu langsung menilai sesuatu

tanpa memprosesnya secara terinci dalam alam pikiran (kognisi) individu.

21

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

22

Dari berbagai sumber prasangka yang diuraikan diatas juga dapat diketahui

bahwa manusia merupakan makhluk yang bisa berprasangka terhadap

apapun dan manusia cenderung mendefinisikan diri mereka berdasarkan

kelompok sosialnya, jadi, ketika prasangka itu diterima secara sosial, maka

orang lain cenderung menerima apa yang diterima oleh lingkungan mereka.

2.1.3. Komponen Prasangka

Sejalan dengan persetujuan prasangka dari para ahli diatas, Myers 1999 juga

menyatakan bahwa prasangka merupakan sikap yang didefinisikan sebagai

kombinasi yang jelas dari perasaan (feelings), Kecenderungan untuk

bertingkah laku (inclination to act), dan beliefs. Kombinasi tersebut disebut

ABC of attitudes, yang terdiri dari affect (feelings), behaviour tendency

(inclination to act) dan cognition (beliefs).

Berikut ini akan dijabarkan satu demi satu komponen sikap, yaitu (Ajze, 1998) :

a. Komponen Kognitif

Komponen ini berkaitan dengan beliefs, ide, dan konsep atau

merefleksikan pengetahuan atau pengenalan tentang obyek sikap.

Keyakinan, ide, konsep, ataupun pengetahuan terbentuk dari apa yahg

telah kita lihat atau alami. Berdasarkan pengalaman tersebut kemudian

terbentuk suatu ide, pengetahuan, dan sebagainya mengenai sifat atau

karakteristik umum dari suatu obyek. Keyakinan atau ide itu tidak selalu

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

23

akurat, karena kadang kala keyakinan atau ide terbentuk justru tanpa

adanya informasi yang tepat mengenai obyek yang dihadapi. Fungsi dari

komponen ini adalah untuk menjawab pertanyaan apa yang dipikirkan

atau dipersepsikan seseorang atau masyarakat tentang suatu obyek.

b. Komponen Afektif

Komponen ini berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang dal,am

bentuk perasaan positif maupun negatif terhadap obyek sikap. Komponen

ini akan menjawab pertanyaan tentang apa yang dirasakan seseorang

atau masyarakat terhadap suatu obyek.

c. Komponen Konatif

Komponen ini merupakan kecenderungan bertingkah laku, intensi,

komitmen, dan tindakan nyata yang mengarah pada obyek sikap. Dengan

kata lain merupakan kesediaan mental untuk melakukan perbuatan atau

tingkah laku sehubungan dengan obyek sikap. Komponen ini akan

menjawab pertanyaan bagaimana kesiapan seseorang atau masyarakat

untuk bertindak terhadap suatu obyek sikap. Sehubungan dengan

komponen konatif, Fishbein dan Ajze 1975 dalam Ajze 1998 mengatakan

bahwa setelah komponen konatif ini akan muncul perilaku nyata yang

dapat terobservasi.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka dapat diketahui

bahwa prasangka terdiri dari beberapa komponen sikap yang mal:ling­

masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri.

2.1.4. Terjadinya Prasangka

24

Prasangka tidak terjadi begitu saja tetapi terdapat berbagai faktor yang

mendorong timbulnya prasangka. Menurut Feldman (1998) menyatakan

bahwa dalam bidang Psikologi Sosial, proses terjadinya prasangka dalam diri

individu dapat di jelaskan melalui beberapa pendekatan yaitu:

a. Social Learning view

Pendekatan belajar sosal ini didasarkan pada teori belajar social yang

dikemukakan oleh Bandura. Dikatakan bahwa individu dapat memiliki

stereotip tentang kelompok tertentu dan prasangka tehaclap kelompok

tertentu melalui proses pembelajaran social. Lebih lanjut dijelaskan oleh

Kryznowsk & Stewin 1985 dalam Feldman (1998) bahwa clalam pandangan

belajar social individu membangun prasangka dan stereotip mengenai

anggota suatu kelompok tertentu sesuai dengan apa yang mereka pelajari

dari pengetahuan atau sikap individu lain terhadap anggota kelompok

tersebut. Model yang individu tiru sikapnya adalah individu lain yang ada

disekitarnya, misalnya orang tua, teman, dan guru. Dengan menggunakan

reinforcement yang diberikan kepada individu secara langsung atau

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

25

mengamati reinforcement yang diberikan kepada individu lain maka seorang

anak belajar membentuk sikap dan memperoleh pengetahuan atau kE!lyakinan

mengenai anggota suatu kelompok tertentu. Misalkan saja, apabila seorang

anak laki-laki hidup dilingkungan yang menganggap perempuan sebagai

warga kelas dua, maka terbentuk perilaku dan sikap anak terhadap

perempuan yang sama seperti orang-orang yang ada dilingkungannya.

b. The Authoritarian Personality

Menurut Adorno dalam Feldman (1998) sikap negatif terhadap individu dari

kelompok lain hanya dimiliki oleh individu yang memiliki kepribadian tertentu

yang muncul sebagai akibat pola asuh orang tua semasa individu masih kecil.

Pola asuh yang diterapkan biasanya berupa disiplin yang keras disertai

hukuman fisik bila individu melakukan kesalahan dan orang tua jarang

menampakkan afeksinya. Karena orang tua memiliki kekuasaan yang besar

maka individu tidak dapat menunjukan kemarahannya atau perasaannya

pada orang tuanya secara langsung sehingga individu menekan semua

kemarahan dan perasaannya. Dalam keadaan tersebut sering kali individu

melakukan mekanisme pertahanan diri berupa displacement yaitu

memindahkan sasaran kemarahannya tersebut kepada sasaran lain yang

dianggap lemah dan tidak bisa melawan, misalkan kelompok minoritas dalam

masyarakat. Teori ini juga menjelaskan bahwa individu yang memiliki

kepribadian authoritarian yang tinggi diprediksikan juga mempunyai tingkat

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

prasangka yang tinggi terhadap berbagai kelompok masyarakat yang

berbeda dengan diri dan kelompoknya.

c. Realistic Conflict Theory

26

Dalam teori ini Sherif mengatakan bahwa prasangka merupakan hasil atau

akibat dari kompetisi langsung terhadap sesuatu yang berharga tetapi

jumlahnya terbatas. Jadi menurut teori ini segala yang dianggap berharga

dalam hidup, misalkan pekerjaan yang bagus, lingkungan yang aman dan

nyaman serta standar kehidupan yang baik, merupakan hal yang terbatas,

dan individu harus bersaing dengan individu lain untuk mendapatkan apa

yang mereka inginkan. Menurut Simpson & Yinger 1985 dalam situasi

kompetitif tersebut apabila individu menganggap individu yang berasal dari

kelompok lain (minoritas) dapat menggagalkan usaha mereka mendapatkan

sesuatu yang berharga, maka individu akan bersikap negatif dan

berprasangka terhadap kelompok minoritas (Simpson & Vinger, 1985: Lang

Ford & Ponting, 1992: Huddy & Sears, 1993: dalam Feldman 1998). Sebagai

contoh persaingan mendapatkan pekerjaan antara penduduk asli dan

pendatang mengakibatkan timbulnya prasangka dari penduduk asli terhadap

pendatang dan sebaliknya, apabila tidak dapat tertangani dengan baik dapat

menyebabkan konflik.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

27

d. Relative Deprivasion

Relative Deprivasion terjadi apabila suatu kelompok atau individu me~asa

mengalami kekurangan sesuatu dibandingkan dengan kelompok lain yang

dianggap mendapatkan lebih. Menurut Sear & Mcconahay relative

deprivasion muncul manakala individu mengukur diri mereka dan

membandingkan dengan dunia sekitarnya, khususnya ketika mereka melihat

apa yang ditayangkan oleh telivisi. Sebagai contoh di Amerika Serikat pada

tahun '60-an, kelompok minoritas melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang

meningkat hanya menguntungkan kelompok tertentu kecuali kelompok

mereka. Pemikiran seperti itu (bahwa impian Amerika tidak dapat mereka

raih) menyebabkan munculnya kekerasan dan kejahatan diberbagai daerah

urban di Amerika Serikat. Jadi apabila masing-masing kelompok

menganggap bahwa mereka sudah mendapatkan sesuatu sesuai dengan

yang patut mereka dapatkan maka tidak akan terjadi prasangka.

Pertumbuhan prasangka dengan tidak sadar dan yang berdasarkan

kekurangan pengetahuan dan pengertian akan fakta-fakta kehidupan yang

sebenarnya dari golongan-golongan orang yang diprasangkai.

Faktor lainnya yaitu untuk kepentingan perseorangan atau golongan tertentu

yang akan memperoleh keuntungan atau rezekinya apabila mereka

memupuk prasangka social, seperti yang diuraikan oleh Prof. A. M. Rose

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

•. ,I '~, -, - .

i ii

dalam brosur UNESCO "The roots of prejudice", prasangka social deimikian

digunakan untuk mengeksploitasi golongan lain demi kemajuan --

perseorangan atau golongan sendiri ( Gerungan,2000).

2.1.5. Ciri Pribadi yang Berprasangka

Menurut Gerungan (2000) dalam penyelidikan Psikologi, terdapat beberapa

ciri-ciri pribadi orang yang mempermudah bertahannya prasangka, antara

lain:

1 . pada orang yang berciri-ciri tidak toleransi

2. pada orang yang kurang mengenal akan dirinya sendiri

3. pada orang yang kurang berdaya cipta dan tidak merasa aman,

4. pada orang yang memupuk khayalan-khayalan yang agresif dan

lain-lain.

2.1.6. Usaha mengurangi Prasangka

Usaha menghilangkan/ mengurangi prasangka dibedakan :

1. Usaha Preventif: lni berupa usaha jangan sampai orang (kelompok)

terkena prasangka. Menciptakan situasi atau suasana yang tentram,

damai, jauh dari rasa permusuhan, memperpendekjarak social (social

distance) sehingga tidak sempat timbul prasangka.

2. Usaha Curatif : Usaha menyembuhkan orang yang sudah terkena

28

prasangka. Usaha untuk menyadarkan bahwa prasangka adalah hal yang

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

29

selalu rnerugikan tidak ada hal yang bersifat positif bagi kehidupan

bersarna. (Abu Ahrnadi:1999).

3. Kontak Langsung antar kelornpok, karena ada keyakinan bahwa kontak

dapat rnenghilangkan stereotip kedekatan serta interaksi biasanya dapat

rneningkatkan rasa suka (Divid 0. Sears, 1991 ).

2.1.7. Prasangka dalam Pandangan Islam

"" :J-i_,.~.~:i-;J- ,,::I ~\,_i-f-·" ~.I ~f:.11~· (•<i '.:.·lj ~-1; ~ .Ji1·tfL -' . -' ,,.., ; ~ uP-"-! .......:....>,, ~ 01 ~ ~ Y'-4 U-, 'T. •

"~_,~~·~p 1::: ~f ~ Jf=t 0f ;_b.l;,.f ~.;J "1 ;,:1 p..,. :.'*l

Artinya :

'Wahai orang-orang yang berirnan jauhilah kebanyakan dari prasangka,

karena sebagian prasangka itu rnerupakan dosa dan janganlah karnu

mencari kesalahan orang lain dan janganlah karnu rnenggunjing sebahagian

yang lain. Sukakah salah seorang diantara karnu rnernakan daging

saudaranya yang sudah rnati, rnaka karnu rnerasa jijik kepadanya. Dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah rnaha penerirna taubat lagi

maha penyayang" (Al Hujurat:12).

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

30

Dalam firman Allah di atas, menyatakan bahwa prasangka sebagian darinya

adalah dosa. Yang dimaksud prasangka disini adalah menuduh jahat.pada

orang lain dalam kata lain berprasangka buruk.

Sesungguhnya prasangka buruk terhadap orang lain tanpa disertai fakta yang

benar. Prasangka akan mendorong manusia untuk berbuat ghibah

(menceritakan keburukan orang lain) dan membuat kerusal<an bagi orang

yang terkena sangkaan (Hasan Ayyub ;1994).

Prasangka akan menjadi dosa apabila, pertama, orang yang disangka jelek

itu orang rnuslim. Kedua, prasangka dalam hati ditetapkan menjadi tuduhan.

Ketiga, menuduh orang yang tidak perbah melakukan hal-hal yang

dituduhkan. Prasangka tidak menjadi dosa bila hanya berupa bisikan hati

sesaat (Hasan Ayyub;1994).

Prasangka dihasilkan dari perbuatan dan perkataan seseorang atau gerak­

gerik orang yang rnendapat tuduhan tertentu dari orang lain. Biasanya

prasangka timbul bila seseorang berada dalam situasi dan posisi sulit. Secara

psikologis, prasangka dapat melahirkan kecenderungan hati untuk menuduh

orang lain yang menganggap jelek diri kita (Hasan Ayyub; 1994 ). Jadi

prasangka merupakan pandangan yang subyektif terhadap orang lain.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Rasulullah saw bersabda :

Artinya:

"Jauhilah prasangka, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta''.

(Hadist Muttafaq Alaih}.

2.1.8. Prasangka dalam Perspektif ldentitas Sosial

31

Teori identitas sosial ini dikembangkan oleh Tajfel dalam upaya untuk

menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan social dan konflik antar

kelompok. Teori ini berasumsi bahwa secara umum orang memiliki

kecenderungan memandang dirinya secara positif daripada negatif. lmplikasi

dari kecenderungan ini dalam tema kelompol< adalah kecenderungan

memandang kelompoknya sendiri lebih positif dibanding kelompok lain.

Secara umum teori ini dibangun melalui tiga ide utama, yaitu kategorisasi,

identifikasi dan komparasi (membandingkan) (Sarwono, 2006).

Menurut Tajfel dan Turner dalam Lusiana (2004), hubungan antara kelompok,

masyarakat dan individu diperantarai oleh identitas sosial yang merupakan

keseluruhan dari identifikasi social yang digunakan oleh seseorang untuk

mendefinisikan dirinya. ldentitas sosial ini membahas mengenai karakteristik

dari kelompok sosial seseorang yang dapat diperoleh dari berbagai macam

keanggotaan dalam suatu kelompok sosial.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

32

Lebih lanjut Baron & Byrne (1994), mengatakan bahwa identitas sosial

tersebut merupakan proses pengelompokan diri sendiri atau orang lain

kedalam berbagai kelas I kategori social, antara lain ras, seks, agama, kelas,

kewarganegaraan dan lain-lain.

Duckitt dan Mputhing dalam Lusiana (2004 )dalam suatu penelitiannya

membuktikan bahwa identifikasi individu pada kelompoknya berpengaruh

terhadap sikap individu terhadap kelompok luarnya. Menurut Tajfel teori

identitas sosial memiliki kontribusi untuk memahami proses intragroup dan

intergroup. Teori ini menyatakan bahwa individu tidak hanya menggunakan

suatu identitas personal untuk menjadi seorang yang unik, namun juga dari

identitas sosial yang merefleksikan keanggotaanya dalam berbagai

kelompok. Khususnya identitas sosial diartikan sebagai bagian dari self

concept individu yang berasal dari pengetahuannya sebgai anggota

kelompok sosial dan keterkaitan emosi dalam keanggotaanya tersebut.

Abraham & Hogg dalam Ivana (2001) menyatakan bahwa teori identitas

sosial dapat menjelaskan prasangka, diskriminasi, perubahan social dan

konflik antar kelompok. Sementara Tajfel dan Turner 1986 menyatakan.

bahwa hirarki struktur sosial berdampak pada diskriminasi intergroup dan

strategi meraih identitas sosial.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

33

2.2. KETERANCAMAN

Karena istilah keterancaman ini belum popular dalam dunia Psilmlogi 'Clan

terdapat keterbatasan makna. Maka sebagai upaya untuk memahami

ancaman secara komprehensif, penulis menggunakan Integrated Threat

Theory yang dikemukakan oleh Stephan 1999. Menurut Stephan dari studi

dan sejarah mengenai hubungan antar kelompok, para peneliti dan para ahli

berulang kali mengatakan bahwa ancaman dan rasa takut memiliki peranan

penting dalam munculnya prasangka. Hal itu sejalan dengan pendapat

Howstone bahwa keterancaman merupakan salah satu penjelasan mengenai

terjadinya intergroup bias. Menurut Stephan dalam hubungan kelompok

terdapat empat macam ancaman, yaitu ancaman realistik, ancaman simbolik,

kecemasan dan stereotip negatif (Christanti, 2003).

2.2.1. Ancaman Realistik

Ancaman realistic merupakan bentuk ancaman yang berkaitan dengan

kekuasaan politik dan ekonomi yang dirasakan oleh suatu kelompck atau

ancaman terhadap rasa aman secara fisik dan mental terhadap anggota

suatu kelompok. Biasanya ancaman realistic merupakan faktor dominant

dalam membentuk prasangka terhadap kelompok tertentu. Konsep ancaman

realistic ini berasal dari Realistic Conflict Theory yang mengatakan bahwa

prasangka adalah hasil dari kompetisi untuk memperebutl<an sesuatu yang

berharga namun mempunyai keterbatasan jumlah (Feldman 1998 ).

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

34

Penelitian yang dilakukan oleh Hovland & Sears pada tahun 1940 (dalam

Saiwono, 1999) di beberapa Negara bagian di Amerika Serikat bagiaa

selatan dalam kurun waktu yang telah membuktikan bahwa semakin miskin

suatu daerah, semakin banyak kasus pengejaran dan pembunuhan terhadap

orang-orang kulit hitam. Ancaman realistik juga memasukan jenis ancaman

terhadap kesejahteraan kelompok, tidak hanya kompetisi atas keterbatasan

sumber.

2.2.2. Ancaman Simbolik

Ancaman simbolik adalah bentuk ancaman yang timbul karena perbedaan

moral, nilai, pandangan, norma, keyakinan dan sikap antar kelompok. Jadi

ancaman simbolik merupakan ancaman terhadap pandangan-pandangan

atau tata kehidupan suatu kelompok. Ancaman simbolik dapat menjadi

sumber prasangka karena anggota suatu kelompok merasa bahwa

pandangan dari kelompoknya yang paling benar, sehingga mereka merasa

cemas apabila pandangan atau nilai-nilai yang dipegang oleh kelompok

dipengaruhi oleh pandangan atau nilai-nilai kelompok lain. Pendapat bahwa

pandangan kelompoknya yang paling benar juga berkaitan dengan identitas

sosial individu.

Ancaman simbolik ini merupakan ancaman yang tidak dapat dilihat secara

nyata. Konsep ancaman simbolik ini berasal dari teori symbolic dan modern

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

35

racism. Namun kedua konsep tersebut memiliki perbedaan. Symbolic racism

adalah salah satu bentuk prasangka sedangkan ancaman simbolik

merupakan salah satu penyebab terjadinya.prasangka.

2.2.3 Kecemasan antar Kelompok

Berdasarkan hasil penelitian kecemasan antar kelompok kecemasan juga

memiliki hubungan dengan timbulnya prasangka karena anggota suatu

kelompok merasa takut terhadap akibat negatif yang akan diterimanya bila

melakukan interaksi dengan kelompok lain. lndividu suatu kelompok

seringkali merasakan kecemasan dalam mengadakan interaksi antar

kelompok. Kecemasan tersebut tirnbul karena mereka takut mendapatkan

perlakuan negatif dari suatu hubungan seperti ditolak, diejek atau

dipermalukan. Kecemasan ini terutama timbul apabila dua kelompok yang

berbeda mempunyai sejarah antagonis atau saling bermusuhan, jarang

melakukan kontak, bersifat etnosentris atau apabila hubungan antra dua

kelompok tersebut diwarnai rasa persaingan dimana kedudukan kedua

kelompok tersebut tidak seimbang.

2.2.4. Stereotip negatif

Stereotip merupakan dasar atau landasan bagi individu ketika individu

tersebut mengharapkan perilaku tertentu dari individu lain akibat keanggotaan

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

individu lain tersebut dalam suatu kelompok. Apabila stereotip yang timbul

adalah stereotip yang negatif maka individu dapat merasakannya sebgai

suatu ancaman karena individu percaya bahwa seseorang yang memiliki

stereotip negatif tersebut akan berperilaku negatif sesuai dengan stereotip

yang disandangnya tersebut. Dengan demikian individu akan cenderung

mempunyai prasangka dan akibatnya individu akan melakukan diskriminasi

pada individu lain yang dikenai stereotip negatif tersebut. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan Martinez dalam Stephan 1998 banyak stereotip

yang bersifat negatif yang dilekatkan pada kelompok outgroup misalnya

agresif, suka berkelahi, suka bertengkar dan lain sebagainya.

36

Blumer juga berpendapat bahwa prasangka merupakan respon dari ancaman

terhadap privileges sebuah kelompok. Ancaman tersebut pada dasarnya

muncul dari berbgai sumber yaitu; (1). Rasa superioritas, (2). Merasa

berbeda dari kelompok yang dianggap lebih rendah, (3). Merasa berhak

untuk mengklaim suatu daerah sebagai wilayahnya atau atau sebagai

penduduk asli suatu daerah, (4). Merasa takut dan curiga bahwa kelompok

lain yang dianggap lebih rendah suatu saat akan menganggu hak-hak

kelompoknya sebgai kelompok dominant (Lusiana,2004 ).

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

37

2.3. SUKU BETAWI

Orang betawi memiliki ciri khas tertentu sebagai sebuah etnik. Mereka hidup

sederhana, tidak berlebihan, dan sabar menerima keadaan dan kemudahan

yang diberikan lingkungan sekitarnya. Mereka memiliki solideritas sosial yang

tinggi dan saling menolong dengan sesama. Dalam pengambilan keputusan

di lingkungan kerabat maupun lingkungan sosial yang lebih luas, mereka

menerapkan asas mufakat. Mereka juga memiliki sifat humor, terbuka dan

egaliter serta memiliki harga diri tinggi.

Ada beberapa sikap umum masyarakat betawi yang kurang menguntungkan

bagi mereka sendiri dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang

datang. Bunyamin Ramto mengatakan bahwa masyarakat betawi kurang

memiliki sifat kompetitif (Melalatoa, 1997). Mereka merasa aman dan terjamin

hidup dalam lingkungan sendiri, serta menunjukan sikap kritis yang

emosional. Semua sifat ini berkembang karena pengaruh politik

pemerintahan kolonial Belanda. Sobari 1999 berdasarkan kajianya pada

masyarakat Betawi diperbatasan Jakarta dan Tangerang menyimpulkan

bahwa orang Betawi merupakan pekerja keras. Selain karena alasan

ekonomi mereka menganggapnya sebagai bagian dari perintah agama

(Fatchuri, 2000).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Ramto 1987 dalam Alfian 1988 mengemukakan batasan mengenai

masyarakat Betawi, yaitu :

"Masyarakat Betawi adalah kelompok masyarakat yang telah lebih dari dua

generasi dari manapun asal suku bangsanya dan menjadi pendukung

kebudayaan Betawi yang ciri utamanya mempergunakan bahasa Betawi

sebagai bahasa ibu, tinggal dan berkembang di wilayah OKI Jakarta dan

sekitarnya" (Alfian 1988).

Hal ini juga diperkuat oleh Ali Shahab 2004. seorang pengamat budaya

Betawi, ia mengatakan bahwa Betawi adalah ;

38

" ... yang kini dianggap orang Betawi adalah adalah mereka yang sudah turun

temurun beberapa generasi, lahir dan tinggal di Betawi, tanpa melihat apakah

dia keturunan Arab, Cina, Belanda, Portugis, India atau yang lainnya"

(lndri,2004).

Orang Betawi memiliki cirri khas tertentu sebagai sebuah etnis. Menurut

Narroll umumnya kelompok etnis dikenal sebagai suatu populasi yang

memiliki beberapa ciri antara lain ; (Nurlaili,2004 ).

1. Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan.

2. Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa

kebersamaan dalam suatu bentuk budaya.

3. Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

4. Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain

dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.

Ramto juga mengemukakan pembagian masyarakat Betawi kedalam dua

bagian, yaitu ; (Ali, 1998).

1. Masyarakat Betawi tengah

39

Kelompok ini meliputi wilayah yang dahulu menjadi "Gemente Batavia" minus

Tanjung Priuk dan sekitarnya atau meliputi radius kurang lebih 7 kilometer

dari Monas, antara lain seluruh Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Timur dan

sebagian Jakarta Selatan. Kelompok masyarakat Betawi ini dipengaruhi oleh

budaya melayu dan agama islam. Kelompok ini pada masa lalu mendapat

kesempatan untuk maju yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat

Betawi pinggiran sehingga mencapai kedudukan "ruling class". Hal ini

berakibat lembaga kebetawi-an didominasi oleh tokoh-tokoh kelompok ini.

Masyarakat Betawi tengah ini juga bisa disebut Betawi kota (Metro). Pada

kelompok Betawi ini pada umumnya berprofesi sebagai pegawai pemerintah

atau pedagang. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa kelompok

Betawi tengah lebih berpendidikan dan lebih modern dalam pengembangan

karier.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN
Page 56: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN
Page 57: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

2. Masyarakat Betawi Pinggiran

a. Masyarakat Betawi Pinggiran bagian Utara

Kelompok ini meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Tangerang

yang dalam kebudayaan nyata, tampak dipengaruhi oleh Cina,

misalnya gambang kromong, tari cokek dan teater lenong.

b. Masyarakat Betawi Pinggiran bagian Selatan

40

Masyarakat betawi ini berada diwilayah yang meliputi Jakarta Timur,

sebagian Jakarta Selatan, Bogar dan Bekasi , yang dipengaruhi oleh

lewat kebudayaan Jawa dan Sunda tanpa menghilangkan unsur

budaya Melayu-Betawi yang dimiliki. Anggota dari msyarakat Betawi

pinggiran ini umumnya berprofesi sebagai petani clan pekebun.

Kelompok Betawi pinggiran ini memegang kokoh nilai-nilai tradisional,

memiliki keanekaragaman perbendaharaan seni budaya yang lebih

kaya dan dinamis dibandingkan dengan kelompok lainnya, antara lain

meliputi kesenian topeng Betawi, tanjidor, rebana biang, wayang kulit,

wayang wong clan juga memiliki sebagian besar kesenian dari

masyarakat Betawi baik bagian tengah maupun utara. Masyarakat

Betawi pinggiran biasa juga disebut masyarakat Betawi Ora.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

2.4. SUKU MADURA

Suku Madura adalah suku terbesar ketiga di Indonesia, yang merupakan

7,5% dari seluruh populasi. Mereka kebanyakan bertempat tinggal dipulau­

pulau lain di tanah air. Orang Madura lebih dikenal orang karena menjual

sate, yaitu sate madura. Orang madura yang yang tinggal di pulau Madura

pada umumnya hidup dari pertanian, peternakan, industri dan pariwisata.

Para kiyai dan kaum ulama merupakan orang yang dituakan dan sangat

mempengaruhi kepemimpinan masyarakat madura.

41

Akibat tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi serta keadaan tanah

yang gersang dan tandus menyebabkan kondisi sosial ekonomi orang

Madura sangat memprihatinkan. Kegersangan tanah serta besarnya jumlah

penduduk yang menimbulkan kesulitan hidup telah menempa orang Madura

sehingga memiliki sifat yang keras, ulet, berani dan gigih dalam

memperjuangkan hidupnya. Hal inilah yang menjadikan mereka berusaha

apapun untuk mencari pekerjaan-pekerjaan baru. Sifat yang dimiliki ini

mendorong mereka untuk mencari pekerjaan-pekerjaan diluar daerah mereka

(Rahmawati,2002).

Suku Madura juga banyak di jumpai di DKI Jakarta dan tersebar di lima

wilayah ibukota Jakarta. Kebanyakan orang Madura yang tinggal di Jakarta

bekerja sebagai pengumpul besi tua dan barang-barang rongsokan. Adapula

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

42

yang bekerja sebagai pedagang klontongan, penjual sate, penjual bebek

- goreng, penjual ikan, penjual es batu, tukang parkir, nelayan dan bur[Jh

pabrik. Biasanya mereka diJakarta hidup berkelompok dengan sesama suku

Madura dan membuat kampung Madura, mereka biasanya menempati lahan­

lahan kosong di sepanjang daerah aliran sungai atau menempati tanah-tanah

kosong yang di biarkan pemiliknya, lalu mereka membangun gubuk-gubuk

sampai bangunan permanen hingga gedung bertingkat clan mereka juga tidak

lupa membangun Masjid, ini banyak dijumpai di kawasan Cakung dan Ujung

Menteng Jakarta Timur. Akan tetapi ada juga suku Madura yang hidup dan

tinggal berdampingan dengan suku Betawi atau etnis lain yang ada di

nusantara, biasanya mereka sudah memiliki rumah sendiri dan berprofesi

sebagai pedagang.

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya

yang keras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat,

disiplin dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin

pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu

orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang

melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan Larung Sesaji).

Dalam kehidupan sosial sehari-hari budaya orang madura muncul dalam

perilaku. Nilai budaya yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Madura

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

43

adalah nilai harga diri. Pengungkapan perasaan, keinginan, kehendak dan

semacamnya akan semakin memperlihatkan sosok Madura asli bila _

menyangkut harga diri. Karena bagi orang Madura, harga diri memiliki makna

dimensi sosio cultural yang berkaitan erat dengan dengan posisi dirinya

dalam struktur sosial. Posisi sosio cultural ini menentukan status serta peran­

peran dalam diri orang Madura dalam kehidupan bermasyarakat

(Rahmawati,2002).

Menurut Bisri Efendi; Yan 1995 dalam Rahmawati mengatakan bahwa jika di

bandingkan dengan suku-suku lain di Indonesia orang-orang madura dikenal

mempunyai watak keras, kadang-kadang brangasan, suka menyerang, tetapi

jujur dan mendambakan keadilan. Ungkapan terkenal yang biasanya

digunakan untuk menjuluki orang-orang dari etnis ini adalah "lunak seperti

benang, kaku seperti pikulan serta cinta kepada kejujuran dan membela

kebenaran". Suatu ungkapan yang menunjukan watak orang madura.

2.5. HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DAN

KETERANCAMAN

Penelitian yang dilakukan oleh Hovland & Sears pada tahun 1940 (dalam

Sarwono, 1999) dibeberapa Negara bagian di Amerika Serikat bagian selatan

dalam kurun waktu yang telah membuktikan bahwa semakin miskin suatu

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

daerah, semakin banyak kasus pengejaran dan pembunuhan terhadap

orang-orang kulit hitam. Dikarenakan kompetisi untuk memperebutkar:i

sesuatu yang berharga, entah itu pekerjaan atau sumber penghasilan lain

yang sifatnya terbatas.

Penelitian yang dilakukan oleh Bizman & Yunon 2001 menunjukan bahwa

perasaan terancam dipengaruhi oleh identifikasi pada kelompok. Penelitian

tersebut dilakukan di Israel dan mengunakan sejumlah penduduk Israel

sebagai partisipan penelitian (Christanti, 2003).

Howstone dalam Stephan 1999 juga mengatakan bahwa keterancaman

merupakan salah satu penjelasan mengenai terjadinya intergroup bias.

Artinya prasangka dan keterancaman memang memiliki hubungan yang

signifikan.

44

Blumer juga berpendapat bahwa prasangka merupakan respon dari ancaman

terhadap privileges sebuah kelompok. (Lusiana, 2004 ).

Berdasarkan dari berbagai penelitian terbukti bahwa keterancaman tersebut

dapat menjadi alasan bagi individu untuk membentuk prasangka terhadap

kelompok lain.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

45

2.6 KERANGKA BERPIKIR

Hubungan antara dua kelompok dalam satu wilayah dapat bersifat positif

maupun negatif yang disebabkan oleh perbedaan dan kesamaan

kepentingan yang dimiliki oleh kedua kelompok tersebut. Perbedaan

kelompok biasanya mencakup dalam hal adat istiadat, kebiasaan, cara

pandang, budaya, agama dan sebagainya. Sedangkan kesamaan

kepentingan biasanya mengenai bagaimana masing-masing kelompok

menjaga keberlangsungan kelompoknya tersebut yang dapat mengakibatkan

persaingan dalam memperebutkan berbagai sumber berharga namun

terbatas.

Perbedaan dan kesamaan kepentingan antara dua kelompok tersebut apabila

tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan prasangka antar kelompok.

Selain itu, berbagai keyakinan mengenai sifat, ciri atau perilaku kelompok

outgroup juga dapat mempengaruhi terjadinya prasangka antar kelompok.

Hal ini juga didukung oleh proses berpikir ingroup dan outgroup masing­

masing individu anggota kelompok sehingga menimbulkan berbagai macam

bias dalam melakukan penilaian yang menyangkut ingroup dan outgroup.

Jadi prasangkc,i dapat terjadi dalam hubungan antar kelompok yang

disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu untuk meneliti penyebab

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

prasangka dalam suatu hubungan antar kelompok diperlukan suatu teori

yang dapat melihat prasangka .

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa

prasangka dapat dijelaskan dengan menggunakan teori identitas sosial dari

Tajfel dan keterancaman dapat dijelaskan dengan menggunakan Integrated

threat theory dari Stephan.

46

Teori identitas sosial ini digunakan dalam upaya menjelaskan prasangka,

diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok. Menurut Tajfel

individu mengunakan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok sebagai

sumber kebanggaan diri karena keanggotaan dalam kelompok dapat

membuat individu memiliki identitas diri dan self esteem). Pada saat

kelompok sukses, self esteem individu akan akan ikut naik, dan sebaliknya

ketika kelompok gagal maka self esteem individu terancam, individu merasa

harus mempertinggi ketertarikan kepada kelompoknya dan meningkatkan

kekerasan pada kelompok lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Duckit & Mputhing 1997 yang membuktikan bahwa identifikasi

individu pada kelompoknya berpengaruh terhadap sikap individu terhadap

kelompok luarnya (Christanti, 2003).

Sedangkan menurut Stephan mengatakan bahwa ancaman dan rasa takut

memiliki peranan penting dalam munculnya prasangka. Dalam integrated

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

threat theory, Stephan 1999 dalam Christanti 2003 membagi berbagai

sumber keterancaman yaitu keterancaman realistik (misalnya karena_

persaingan berbagai sumber), keterancaman simbolik misalnya pembatasan

terhadap suatu kelompok untuk melaksanakan adat istiadatnya, kecemasan

antar kelompok dan stereotip negatif. Hal tersebut dapat dilihat dari bagan

sebagai berikut :

2.1. Skema Kerangka Berpikir

Keterancaman realistik

Keterancaman simbolik

Prasangka

Kecemasan I kelompok

Stereotip negatif

Karena terdapat perbedaan status kelompok antara kelompok etnis Betawi

dengankelompok etnis Madura maka diduga terdapat perbedaan tingkat

prasangka dan keterancaman antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan

studi literatur dan landasan teori, dikatakan kelompok penduduk asli biasanya

memiliki tingkat prasangka yang lebih tinggi, karena pendatang dianggap

sebagai keterancaman. Hal ini sekaligus menimbulkan dugaan bahwa

seharusnya tingkat keterancaman pada kelompok penduduk asli juga lebih

tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari bagan kerangka berpikir mengenai

permasalahan penelitian ini, sebagai berikut :

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

48

2.2. Skema Kerangka Berpikir

INPUT PROSES OUTPUT

• Prasangka antar Berbagai sumber • Etnis Betawi etnis tinggi keterancaman : • Etnis Madura i-. • Prasangka antar H

1. keterancaman realistik etnis rendah 2. keterancaman simbolik

3. stereotip negatif

i 4. kecemasan antar kelompok

Teori identitas sosial dari Tajfel dibangun dengan tiga dasar, yaitu : 1. Kategorisasi, yaitu pengelompokan

individu kedalam kelompok-kelompok dengan pemberian label berdasarkan kelompok-kelompok tersebut.

2. ldentifikasi, yaitu proses dimana individu mengasosiasikan diri mereka kedalam

1. ekonomi kelompok.

2. budaya . 3. Komparasi, yaitu proses dimana -

individu membandingkan kelompoknya 3. sosial

dengan kelompok lain.

Keterangan :

t : faktor yang mempengaruhi

Pada bagan diatas menggambarkan : etnis Betawi dan etnis Madura sebagai

input, yang dipengaruhi oleh identitas sosial yang terdiri dari, katagorisasi,

identifikasi dan komparasi.

Faktor-faktor yang termaktub dalam identitas sosial tersebut dapat

mengakibatkan munculnya prasangka antar etnis Betawi terhadap etnis

Madura di Cakung Jakarta Timur, baik munculnya prasangka itu tinggi

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

49

maupun rendah. Proses pembentukan prasangka antar etnis Betawi terhadap

etnis Madura ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, budaya dan sosial.

Pembentukan prasangka ini dikaitkan dengan berbagai sumber

keterancaman sebagai output. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui

hubungan dari prasangka terhadap keterancaman antara etnis Betawi dan

etnis Madura di Cakung Jakarta Timur.

2.7. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kajian pustaka yang peneliti susun dalam BAB II sebelumnya,

peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis Null ( Ho) : Tidak ada hubungan antara prasangka dengan

keterancaman pada etnis Betawi dan etnis

Madura di Cakung Jakarta Timur.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara prasangka dengan

keterancaman pada etnis Betawi dan etnis

Madura di Cakung Jakarta Timur.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu

penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor

atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan

statistika untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian, dan untuk

melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu dapat mempengaruhi

variabel lain (Creswell dalam Alsa 2003).

Dalam penulisan ini peneliti menggunakan metode deskripsi korelasional

yaitu untuk menentukan tingkat hubungan antar variabel yang berbeda dalam

suatu populasi. Proses penelitian ini diawali dengan studi literatur yang

bertujuan untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian ini sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Gay dalam Sevilla

(1993) mendefinisikan metode penelitian deskripsi adalah suatu kegiatan

pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu

penelitian.

50

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

51

3.2 DEFINISI OPERASIONAL

Penentuan varibel penelitian yang dapat diukur dan perumusan hubuAgan

antara variabel adalah dua langkah yang sangat penting dalam penelitian

sosial. Konsep-konsep hanya dapat diteliti secara empiris apabila konsep­

konsep dioprasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Varibel

adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut, atau sesuatu

yang mempunyai variasi nilai (Singarimbun & Effendi, 1995).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas

(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel

independent adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau variabel yang tidak

dapat dimanipulasi yang akan mempengaruhi variabel dependent sebagai

akibat (Gay 1976 dalam Sevilla.et a//, 1993). Sedangkan dependent

variabel(variabel terikat) adalah sering disebut sebagai variabel yang

dipengaruhi atau variabel terpengaruhi karena menurut fungsinya variabel ini

dipengaruhi oleh variabel lain (Sevilla.et all, 1993). Jadi dependent variabel

adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika

mengintroduksi pengubah, atau pengganti variabel bebas. Dalam penelitian

ini variabel bebasnya (independent variabel) adalah prasangka dan variabel

terikatnya (dependent variabel) adalah keterancaman pada etnis Betawi dan

etis Madura.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

3.2.1. Variabel Terikat

52

a. Prasangka : merupakan suatu evaluasi negatif seseorang atau

sekelompok orang terhadap orang atau kelompok lain, semata-mata

karena orang itu merupakan anggota kelompok lain yang berbeda dari

kelompoknya.

3.2.2 Variabel Bebas

a. Keterancaman Realistik : merupakan bentuk ancaman yang berkaitan

dengan kekuasaan politik dan ekonomi yang dirasakan oleh suatu

kelompok atau ancaman terhadap rasa aman secara fisil< dan mental

terhadap anggota suatu kelompok.

b. Keterancaman Simbolik : merupakan bentuk ancaman yang timbul

karena perbedaan moral, nilai, pandangan, norma, keyakinan dan

sikap antar kelompok.

c. Kecemasan antar Kelompok : perasaan takut terhadap akibat negatif

yang akan diterimanya bila melakukan interaksi dengan kelompok lain.

d. Stereotip negatif: anggapan individu mengenai karakteristik atau ciri

negatif dari suatu kelompok.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

53

3.3 POPULASI DAN SAMPEL

Gay dalam Singarimbun dan Effendi (1995) mendefinisikan populasi yaitu

sebagai kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitian.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelompok etnis Betawi dan

kelompok etnis Madura yang berada di Cakung Jakarta Timur dan pernah

terlibat konflik atau berada di daerah konflik. Berdasarkan uraian ini maka

dapat ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah kelompok etnis

Betawi Pedaengan Cakung Jakarta Timur berjumlah 425 orang, yang terdiri

dari 285 laki-laki dan 140 perempuan. Dan kelompok etnis Madura Jalan

Cacing Cakung Jakarta Timur berjumlah 415 orang, yang terdiri dari

301orang laki-laki dan 114 orang perempuan.

Sedangkan sampel menurut Ferguson (dalam Sevilla, 1993, h. 160) adalah

beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Sebagaimana

dalam Sevilla, et al., 1993 menawarkan beberapa ukuran minimum yang

dapat diterima berdasarkan tipe penelitian. Untuk metode penelitian

korelasional, jumlah sampel minimum adalah 30 subyek. Sedangkan menurut

Arikunto (2003), jumlah sampel minimal yang dapat diambil adalah 10-15%

dari jumlah populasi.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

54

Dengan demikian sampel yang diambil penelitian ini, yaitu untuk kelompok

etnis Madura, yang menjadi subyek penelitian adalah masyarakat Madura

yang pernah berkonflik dengan kelompok etnis Betawi di daerah jalan Cacing

Cakung Jakarta Timur. Jumlah subyek penelitian dari kelompok etnis Madura

sebanyak 50 orang (laki-laki 37 orang, perempuan 13 orang). Rentang usia

subyek 21-50 tahun. Tingkat pendidikan subyek dari kelompok etnis Madura

yang terendah adalah tidak tamat SMP.

Untuk kelompok etnis Betawi, subyek penelitiannya berada di Pedaengan

Jakarta Timur merupakan salah satu daerah bekas konflik. Jumlah subyek

Betawi sebanyak 50 orang (laki-laki 39 orang, perempuan 11orang). Rentang

usia subyek pada etnis Betawi adalah 21-50 tahun. Tingkat pendidikan

subyek dari etnis Betawi yang terendah adalah tamat SMP.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

55

3.4 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel adalah proses yang meliputi pengambilci.n satu

bagian dari populasi, melakukan pengamatan atas kelompok sampel,

kemudian menggeneralisasikan penemuan-penemuan pada populasi (Sevilla,

1993). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah responden yang

pernah berkonflik atau berada di daerah konflik. Sehingga teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling

(sampling acak sederhana), yakni teknik sampel yang langsung dilakukan

pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur

populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi

sampel atau untuk mewakili populasi (Margono, 2004).

3.5 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode angket berupa

pernyataan sikap (skala model Likert) untuk memperoleh data yang

berhubungan dengan sikap subjek alas pernyataan yang diberikan mengenai

kedua variabel yang diukur.

Angket merupakan metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, karena angket memuat suatu daftar pernyataan atau

pertanyaan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subyek baik secara

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti

prefrensi, keyakinan, minat, dan perilaku (lbnu Hajar, 1996).

56

Dalam hal ini peneliti menggunakan angket berbentuk skala sikap yang

diberikan secara langsung kepada subyek. Skala yang dipakai merupakan

skala model Likert dengan item pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif

(favorable) dan negatif (unfavorable). Dalam merespon item tersebut subyek

diminta untuk menunjukan kesukaannya dengan cara memilih sistem rating

katagori yang merentang dari "sangat setuju" sampai "sangat tidak setuju".

Penskoran untuk pernyataan positif dilakukan dengan memberi skor tertinggi

pada pilihan "sangat setuju" dan terendah pada pilihan "sangat tidak setuju"

dan sebaliknya untuk pernyataan negatif.

a. Butir Favorable

Sangat setuju (SS) skornya adalah 4

Setuju (S) skornya adalah 3

Tidak Setuju (TS) skornya adalah 2

Sangat tidak setuju {STS) skornya adalah 1

b. Butir Unfavorable

Sangat Setuju (SS) skornya adalah 1

Setuju (S) skornya adalah 2

Tidak Setuju (TS) skornya adalah 3

Sangat Tidak Setuju (STS) skornya adalah 4

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

57

Penggunaan alat pengumpul data tersebut dalam bentuk dua skala sikap

yaitu:

1. Skala Prasangka

Untuk memperoleh data yang berupa nilai variabel prasangka akan

digunakan alat penelitian yang disebut skala prasangka. Skala ini disusun

menggunakan skala Likert berdasarkan tolak ukur menurut Ajze 1998 (Ajze

dalam Ajze 1998), yaitu prasangka terdiri dari tiga komponen diantaranya

komponen kogniitif, komponen afektif dan komponen konatif.

Tabel 3.1

Blue Print Skala Prasangka

NO ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE JUMLAH 1 Komponen berkaitan 1,3,13,14, 7, 9, 10, 18, 19, 31

Kognitif dengan 17, 21,25, 27, 20, 22, 23, 26, beliefs, ide 33, 34, 35, 29, 32, 41, 43, dan konsep 36, 38, 39, 52 a tau 42,50 merefleksikan pengetahuan atau pengenalan tentang obyek sikap.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

58

2 Komponen Berkaitan 4, 11, 12, 47, 28, 44, 45, 46, 10 Afektif dengan 48, 49, 51

kehidupan -emosional seseorang dalam bentuk perasaan positif maupun negatif terhadap obyek sikap

Komponen Berkaitan 6,24,30,31 2, 5, 8, 15, 16, 14 3 Konatif dengan 40, 54, 37,53,55

tingkah laku, intensi, komitmen dan tindakan nyata yang mengarah pada obyek sikap

29 26 55

2. Skala Keterancaman

Untuk memperoleh data yang berupa nilai variable keterancaman akan

digunakan alat penelitian yang disebut skala keterancaman. Skala ini disusun

menggunakan skala Likert berdasarkan tolak ukur integrated threat theory

dari Stephan (Stephan 1998 dalam Christanti 2003), yaitu ancaman terdiri

atas empat bagian yakni ancaman realistik, ancaman simbolik, kecemasan

antar kelompok dan stereotip negatif.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

59

Tabel 3.2

Blue Print Skala Keterancaman

NO ASPEK INDIKATOR FAVORABLE UNFAVORABLE JUMLAH 1 Ancaman Berkaitan 1,8,9,12 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 15

Realistik dengan 11, 13, 14, 15 kekuasaan politik dan ekonomi atau ancaman kesejateraan fisik a tau an ca man terhadap rasa aman.

2 Ancaman Berkaitan 16, 19, 20, 23, 17, 18, 21, 22, 24, 15 Simbolik dengan 25,27,28,30 26,29

perbedaan moral, nilai, pandangan, norma, keyakinan dan sikap an tar kelompok.

3 Kecemasan Berkaitan 31,37,38,40 32, 33, 34, 35, 36, 10 antar dengan rasa 39 kelompok takut karena

akan mendapat perlakuan negatif

4 Stereotip Berkaitan 50, 51, 52, 53, 41, 42, 43, 44, 45, 15 negatif dengan 55 46,47,48,49,54

karakteristik a tau ciri-ciri negatif dari suatu kelompok

22 33 55

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

60

Uji coba instrumen dilakukan penulis pada kelompok etnis Betawi dan

kelompok etnis Madura yang pernah berkonflik di Sukapura Jakarta Utara,

Try out akan dilaksanakan pada 16 Desember 2006.

3.6. TEKNIK UJI INSTRUMEN

3.6.1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya (Azwar, 2003b).

Suatu alat tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya,

atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut (Azwar, 2003b). Oleh karena itu, untuk menguji

validitas dari skala yang telah dibuat, penulis menggunakan teknik

korelasi Product Moment Pearson. Adapun rurnusnya adalah (Arikunto,

2003):

r xy = { (2:¥2 -(lX)2(.i\~Y2 -(LY)2

ket:

r xy : Angka indeks korelasi "r" product moment

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

61

N : Jumlah subjek

z:XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y l:X : Jumlah skor skor item

l:Y : Jumlah skor skor total

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas, menurut Saifuddin Am;ar (2003) reliabilitas adalah konsistensi

atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh

hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum

berubah. Untuk menguji reliabilitas dari skala yang telah dibuat peneliti

menggunakan rumus a/pha-cronbach dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

s 2 = Varians skor skala x

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

62

3.7. TEKNIK ANALISA DATA

Analisa data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang-telah

terkumpul, sehingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya. Metode

analisa yang digunakan adalalah :

1. Statistik deskriptif digunakan untuk mengolah pertanyaan-pertanyaan

pendukung.

2. Menggunakan koefisien korelasi pearson product moment untuk menguji

hipotesa hubungan antara prasangka dengan keterancaman. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13.0. Rumus koefisien

korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut :

_ LXY.(LX)(LY) rxy - --;================

~[LX2 -(LX)2 / n][LY' -(LY)' In]

Keterangan :

rxy Koefisien korelasi variable x dengan variable y

l:xy Jumlah hasil perkalian skor x dengan skor y

l:x Jumlah nilai dari tiap butir

LY Jumlah nilai konstan yang diperoleh individu

N Jumlah subyek penelitian

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

BAB4

PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A

4.1 GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Gambaran umum subyek penelitian ini akan diuraikan secara rinci

berdasarkan kelompok etnis. Subyek penelitian adalah 50 orang dari

kelompok etnis Betawi Cakung Jakarta Timur dan 50 orang dari kelompok

etnis Madura Cakung Jakarta Timur.

Tabel 4.1

Gambaran umum subyek penelitian pada kelompok etnis Betawi

Latar Belak:mg Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 39 78%

Perempuan 11 22%

Usia

21 - 25 Tahun 22 44%

26-30 Tahun 17 34%

31 -40 Tahun 8 16%

41 - 50 Tahun 3 6%

Pendidikan Terakhir

SMP 15 30%

SMA 21 42%

SI 9 18%

82 5 10%

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

64

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari 50 responden dari kelompok

etnis Betawi Cakung Jakarta Timur yang diteliti, terdiri dari 39 orang..laki-laki

(78%) dan 11 orang perempuan (22%).

8edangkan berdasarkan usia, dari 50 orang kelompok etnis Betawi Cakung

Jakarta Timur yang diteliti terdiri dari 22 responden (44%) yang berusia 21-

25 tahun, 17 responden (34%) yang berusia 26-30 tahun, 8 responden (16%)

yang berusia 31-40 tahun dan 3 responden (6%) yang berusia 41-50 tahun.

Jika ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan, dari 50 orang kelompok etnis

Betawi yang diteliti terdiri dari 15 responden (30%) yang pendidikan akhirnya

8MP, 21 orang responden (42%) yang pendidikan akhirnya 8MA, 9

responden (18%) yang pendidikan akhirnya 81 dan 5 responden (10%) yang

pendidikan akhirnya 82.

Tabel 4.2

Gambaran umum subyek penelitian pada kelompok etnis Madura

Latar Belakang Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 37 74%

Perempuan 13 26%

Usia

21 - 25 Tahun 12 24%

26-30 Tahun 18 36%

31 -40 Tahun 14 28%

41 - 50 Tahun 6 12%

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Pendidikan Terakhir

Tidak tamat 8MP 27 54%

8MP 9 18%

8MA 11 22%

81 3 6%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari 50 responden dari kelompok

etnis Madura Cakung Jakarta Timur yang di teliti, terdiri dari 37 orang laki­

laki (74%) dan 13 orang perempuan (26%).

65

8edangkan berdasarkan usia, dari 50 orang kelompok etnis Madura Cakung

Jakarta Timur yang diteliti terdiri dari 12 responden (24%) yang berusia 21-

25 tahun, 18 responden (36%) yang berusia 26-30 tahun, 14 responden

(28%) yang berusia 31-40 tahun dan 6 responden (12%) yang berusia 41-50

tahun.

Jika ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan, dari 50 orang kelompok etnis

Madura yang diteliti terdiri dari 27 responden (54%) tidak tamat 8MP, 9

responrlen (18%) yang pendidikan akhirnya 8MP, 11 orang responden (18%)

yang pendidikan akhirnya 8MA dan 3 responden (6%) yang pendidikan

akhirnya 81.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

66

4.2 PENYAJIAN DATA

4.2.1. Uji lnstrumen

a. Skala Prasangka

Setelah melakukan uji coba pada 30 orang sampel penelitian (r-table 0.361 ),

skala sikap mengenai prasangka terdiri dari 1-55 item. Untuk kelompok etnis

Betawi terdapat 37 item yang valid sedangkan 18 item lainnya gugur dan

kemudian dibuang. Dari uji reliabilitas yang valid pada skala prasangka di

peroleh koefisien sebesar (a = 0,870).

Untuk kelompok etnis Madura terdapat 30 item yang valid sedangkan 25 item

lainnya tidak valid atau gugur yang kemudian dibuang. Dari uji reliabilitas

yang valid pada skala prasangka di peroleh koefisien sebesar (a= 0,730).

b. Skala Keterancaman

Setelah melakukan uji coba pada 30 orang sampel penelitian (r-table 0.361 ),

skala sikap mengenai keterancaman terdiri dari 1-55 item. Untuk kelompok

etnis Betawi terdapat 42 item yang valid sedangkan 13 item lainnya gugur

yang kemudian dibuang. Dari uji reliabilitas yang valid pada skala

keterancaman diperoleh koefisien sebesar (a =O. 893).

Untuk kelompok etnis Madura terdapat 31 item yang valid dan 14 item

lainnya tidak valid atau gugur yang kemudian dibuang. Dari uji reliabilitas

yang valid pada skala keterancaman di peroleh koefisien sebesar (a= 0, 736).

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

4.2.2. Uji Persyaratan

4.2.2.1 Uji Normalitas

67

Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya

mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak

mengikuti asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan

(Triton,2006). Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus

dilakukan dalam rangka anallisis data statistik berupa uji normalitas.

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Dalam hal ini diperhatikan tingkat kesesuaian antara

distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis

tertentu (normal, uniform atau poison). Jadi hipotesis statistiknya adalah

distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Triton, 2006).

Berdasarkan uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang

dilakukan melalui program SPSS versi 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada etnis Betawi

N

Normal Mean Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

Kolrnogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Prasangka Keterancaman

50 50

125,8000 133,52

9,26261 16,370

,114 ,100

,114 ,100

-,080 -,075

,809 ,704

,530 ,704

Hasil uji normalitas data skala prasangka kelompok etnis Betawi pada label

diatas di peroleh angka probabilitas 0,809 dengan menggunakan taraf

signifikansi alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,809 > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean

sebesar 125,80 dan standar deviasi (SD) 9,26. Sedangkan hasil uji

normalitas data skala keterancaman pada tabel diatas di peroleh angka

68

probabilitas sebesar 0,704 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5%,

maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,704 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 133,52

dan standar deviasi (SD) 16,37.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Tabel 4.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada etnis Madura

N

Normal Mean Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

prasangka keterancaman

50 50

103,68 104,86

8,185 7,895

,125 ,080

'113 ,063

-,125 -,080

,886 ,569

,412 ,902

69

Hasil uji normalitas data skala prasangka kelompok etnis Madura pada tabel

diatas diperoleh angka probabilitas 0,886 dengan menggunakan taraf

signifikansi alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,886 > 0,05

sehingga dapat di simpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean

sebesar 103,68 dan standar deviasi (SD) 8, 18. Sedangkan hasil uji

normalitas data skala keterancaman pada tabel diatas di peroleh angka

probabilitas sebesar 0,569 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% ,

maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,569 > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 104,86

dan standar deviasi (SD) 7,89.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

70

4.2.2.2 Uji Homogenitas

Pada dasarnya uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakab..sebuah

grup (data) mempunyai varians yang sama didalam grup (data) tersebut.

Tabel 4.5

Test of Homogeneity of Variances pada etnis Betawi

rasanq1 a e rns eaw1 P k t' Bt

Levene Statistic df1 df2 Sig.

12

Keterancaman etnis Betawi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,546 11 24 ,179

Dari data tabel di atas tidak ada angka signifikansi pada tingkat prasangka

etnis Betawi, maka dapat di katakan grup (data) tersebut tidak homogen.

Kemudian diketahui pula bahwa data keterancaman pada etnis Betawi adalah

0, 179 > 0.05, maka dapat dikatakan grup (data) tersebut homogen.

Tabel 4.6

Test of Homogeneity of Variances pada etnis Madura

prasangka etnis Madura

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,711 12 25 '125

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

71

Keterancaman etnis Madura

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,350 15 31 ,002

Dapat diketahui dari tabel diatas bahwa varians skala prasangka pada etnis

Madura memiliki nilai probabilitas 0, 125 > 0,05 artinya data tersebut bersifat

homogen. Sedangkan data keterancaman pada etnis Madura memiliki nilai

probabilitas 0,02 < 0,05, maka dapat dikatakan skala keterancaman pada

etnis Madura tersebut tidak homogen.

Secara umum skor hasil penelitian prasangka dengan keterancaman pada

kelompok etnis Betawi dan kelompok etnis Madura Cakung Jakarta Timur

dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.7

Descriptive Statistics pada kelompok etnis Betawi

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Prasangka 50 105,00 145,00 125,8000 9,26261

Keterancaman 50 97 162 133,52 16,370

Valid N (listwise) 50

Pada penelitian ini subyek penelitian berjumlah 50 orang, skor prasangka

pada etnis Betawi terendah adalah 105 dan skor tertinggi 145 dengan nilai

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

72

rata-rata 125,800 dan standar deviasi (SD) sebesar 9,26. Kemudian skor

terendah untuk skala keterancaman pada etnis Betawi adalah 97 dai:i skor

tertinggi 162 dengan nilai rata-rata 133,52 dan standar deviasi (SD) sebesar

16,37.

Tabel 4.8

Descriptive Statistics pada kelompok etnis Madura

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

prasangka 50 91 118 103,68 8,185

keterancaman 50 89 120 104,86 7,895

Valid N (listwise) 50

Pada penelitian ini subyek penelitian berjumlah 50 orang, skor prasangka

pada etnis Madura terendah adalah 91 dan skor tertinggi 118 dengan nilai

rata-rata 103,68 dan standar deviasi (SD) sebesar 8, 18. Kemudian skor

terendah untuk skala keterancaman pada etnis Madura adalah 89 dan skor

tertinggi 120 dengan nilai rata-rata 104,86 dan standardeviasi (SD) sebesar

7,89.

4.2.3. Penyebaran Skor Responden

Sebelum melakukan uji hipotesis, penulis menentukan kategorisasi pada

prasangka dan keterancaman terlebih dahulu. Kategorisasi yang dilakukan

menggunakan kategorisasi jenjang ordinal, yaitu menempatkan individu ke

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

kontinum berdasar atribut yang diukur (AZ>Nar, 2003).

4.2.3.1. Pada Kelompok Etnis Betawi

73

Secara teoritis, skala prasangka pada etnis Betawi terdiri dari 37 item dengan

alternatif jawaban yang diberi skor 1 s.d 4. Dengan demikian rentangan skor

terendah (minimum) yang diperoleh responden adalah 37 {hasil dari 1x 37)

dan skor tertinggi (maximum) adalah 148 {hasil dari 4 x 37) sehingga luas

jarak sebarannya adalah 148 - 37= 111. Dengan demikian setiap satuan

standar deviasinya (SD) adalah bernilai cr = 111/ 5 = 22, dan mean teoritisnya

adalah µ = 37 x 3 = 111.

Dengan demikian, responden yang memiliki skor dibawah nilai mean teoritis

adalah (111) di kategorikan rendah tingkat prasangkanya. Sedangkan

responden yang memiliki skor diatas nilai mean teoritis (111) dikategorikan

tingkat prasangkanya tinggi.

Penulis menggolongkan responden ke dalam 3 kategori diagnostik tingkat

prasangka, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan norma

kategorisasi (Azwar, 2003).

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

X < (µ - 1,0 cr)

(µ - 1,0cr) s; X < (µ + 1,0 cr)

(µ + 1,0cr) s; X

Kategari rendah

Kategari sedang

Kategari tinggi

Ket: X = Skar Respanden µ=Mean Tearitis a= Standar Deviasi

Dengan harga µ = 111 dan a = 22 akan diperoleh kategari-kategari yang

digunakan sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kategarisasi Skar Respanden Skala Prasangka pada etnis Betawi

Skar Respanden Kategarisasi Jumlah Respanden Persentase

x < [111-1,0 (22)] = 89 Rendah - -89 $ x < 133 Sedang 35 70%

x "' 133 Tinggi 15 30%

74

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada respanden yang termasuk

dalam kategarisasi skar rendah, sedangkan respanden yang termasuk dalam

kategarisasi skar sedang adalah sebanyak 35 respanden atau (70%) dan

respanden yang memiliki kategarisasi skar tinggi adalah berjumlah 15

respanden atau (30%).

Untuk skala keterancaman, penulis mengkategarisasikan kedalam tiga

kategari skar, yaitu kurang, cukup, dan sangat. Skala keterancaman pada

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

75

etnis Betawi terdiri dari 42 item dengan alternatif jawaban yang di beri skor 1

s.d 4. Dengan demikian rentangan skor terendah (minimum) yang mungkin di

peroleh responden adalah 42 (hasil dari 1 x42) dan skor tertinggi (maximum)

adalah 168 (hasil dari 4 x 42 ). Sehingga luas jarak sebarannya adalah 168 -

42 = 126 dengan demikian setiap satuan satandar deviasi (SD) bernilai a=

126/5= 25 dan mean teoritisnya adalah µ = 42 x 3 = 126.

Dengan demikian, responden yang memiliki skordibawah mean teoritis (126)

dikategorikan kurang merasa terancam, sedangkan responden yang memiliki

skor diatas nilai mean teoritis (126) dikategorikan sangat merasa terancam.

X < (µ - 1,0 cr) Kategori kurang terancam

(µ - 1,0cr) :> X < (µ + 1,0 cr)

(µ + 1,0cr) :> X

Kategori cukup terancam

Kategori sangat terancam

Ket: X = Skor Responden µ=Mean Teoritis a= Standar Deviasi

Dengan harga µ = 126 dan a= 25 akan diperoleh kategori-kategori yang

digunakan sebagai berikut:

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

76

Tabel4.10

Kategarisasi Skar Respanden Skala keterancaman pada etnis Betawi

Skar Respanden Kategarisasi Jumlah Respanden Persentase

x < [126-1,0 (25)] =101 Ku rang 2 4%

terancam

101SX<151 Cukup 40 80% terancam

x ;:: 151 Sangat 8 16% terancam

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa respanden yang kurang merasa

terancam hanya berjumlah 2 respanden atau (4%), sedangkan respanden

yang cukup merasa terancam adalah sebanyak 40 respanden atau (80%)

dan respanden yang merasa sangat terancam adalah berjumlah 8 respanden

atau (16%).

4.2.3.2. Pada Kelompok Etnis Madura

Secara tearitis, skala prasangka pada etnis Betawi terdiri dari 30 item dengan

alternatif jawaban yang diberi skar 1 s.d 4. Dengan demikian rentangan skar

terendah (minimum) yang diperaleh respanden adalah 30 (hasil da;i 1x 30)

dan skar tertinggi (maximum) adalah 120 (hasil dari 4 x 30) sehingga luas

jarak sebarannya adalah 120 - 30= 90. Dengan demikian setiap satuan

standar deviasinya (SD) adalah bernilai a= 901 5 = 18, dan mean tearitisnya

adalah µ = 30 x 3 = 90.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

77

Dengan demikian, responden yang memiliki skor di bawah nilai mean teoritis

adalah (90) dikategorikan rendah tingkat prasangkanya. Sedangkan~

responden yang memiliki skor diatas nilai mean teoritis (90) dikategorikan

tingkat prasangkanya tinggi.

Penulis menggolongkan responden ke dalam 3 kategori diagnostik tingkat

prasangka, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan norma

kategorisasi (Azwar, 2003).

X < (µ - 1,0 cr)

(µ - 1,0cr) :5 X < (µ + 1,0 cr)

(µ + 1,0cr) :5 X

Ket: X = Skor Responden

Kategori rendah

Kategori sedang

Kategori tinggi

µ=Mean Teoritis cr = Standar Deviasi

Dengan harga µ = 90 dan cr = 18 akan diperoleh kategori-kategori yang

digunakan sebagai berikut:

Tabel 4.11

Kategorisasi Skor Responden Skala Prasangka pada etnis Madura

Skor Responden Kategorisasi Jumlah Responden Persentase

x < (90-1,0 (18)] = 72 Rendah 14 28%

72 :5 x < 108 Sedang 29 58%

x 2: 108 Tinggi 7 14%

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 14 responden (28%) yang

termasuk dalam kategorisasi skor rendah, sedangkan responden yciog

termasuk dalam kategorisasi skor sedang adalah sebanyak29 responden

atau (58%) dan responden yang memiliki kategorisasi skor tinggi adalah

berjumlah 7 responden atau (14%).

78

Untuk skala keterancaman, penulis mengkategorisasikan kedalam tiga

kategori skor, yaitu kurang, cukup, dan sangat. Skala keterancaman pada

etnis Madura terdiri dari31 item dengan alternatif jawaban yang diberi skor 1

s.d 4. Dengan demikian rentangan skor terendah (minimum) yang mungkin

diperoleh responden adalah 31 (hasil dari 1 x31) dan skor tertinggi

(maximum) adalah 124 (hasil dari 4 x 31 ). Sehingga luas jarak sebarannya

adalah 124 -31 =93 dengan demikian setiap satuan satandar deviasi (SD)

bernilai a= 93/5= 17 (dibulatkan) dan mean teoritisnya adalah µ = 31x3 = 93.

Dengan demikian, responden yang memiliki skor dibawah mean teoritis (93)

dikategorikan kurang merasa terancam, sedangkan responden yang memiliki

skor diatas nilai mean teoritis (93) dikategorikan sangat merasa terancam.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

X < (µ - 1,0 a)

(µ - 1,0a) :;; X < (µ + 1,0 a)

(µ + 1,0a) :;; X

Ket: X = Skar Respanden

Kategari kurang merasa terancam

Kategari cukup terancam

Kategari sangat terancam

µ = Mean Tearitis a= Standar Deviasi

79

Dengan harga µ = 93 dan a = 17 akan diperoleh kategari-kategari yang

digunakan sebagai berikut:

Tabel 4.12

Kategarisasi Skar Respanden Skala keterancaman pada etnis Madura

Skar Respanden Kategarisasi Jumlah Respanden Persentase

x < [93,0 (17)] =76 Kurang terancam 18 36%

76:5X<110 Cukup terancam 27 54%

x <:110 Sangat terancam 5 10%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa respanden yang kurang merasa

terancam hanya berjumlah 2 respanden atau (4%), sedangkan respanden

yang cukup merasa terancam adalah sebanyak 40 respanden atau (80%)

dan respanden yang merasa sangat terancam adalah berjumlah 8 respanden

atau (16%).

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

80

4.2.4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasiproduct

moment dari pearson. Yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel

prasangka dan skor variabel keterancaman. Dengan menggunakan rumus

korelasi product moment untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua

variabel. Untuk menghitungnya dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 13.0 adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Prasangka

Keterancaman

Tabel4.13

Correlations pada etnis Betawi

prasangka

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 50

Pearson Correlation ,162

Sig. (2-tailed) ,261

N 50

keterancaman

,162

,261

50

1

50

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien antara prasangka dan

keterancaman pada kelompok etnis Betawi Cakung Jakarta Timur adalah

sebesar 0, 162, setelah dibandingkan dengan r-table untuk 50 orang, di

peroleh r-table sebesar 0,361 pada taraf signifikansi 0,01 dan 0,279 pada

taraf signifikansi 0,05. hal ini menunjukan bahwa nilai r-hitung lebih kecil dari

r-tabel pada taraf signifikansi 0,01 maupun pada taraf signifikansi 0,05.

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

prasangka

keterancaman

Tabel 4.14

Correlations pada etnis Madura

Prasangka

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 50

Pearson Correlation -,016

Sig. (2-tailed) ,909

N 50

81

Keterancaman

-,016

,909

50

1

50

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien antara prasangka dan

keterancaman pada kelompok etnis Madura Cakung Jakarta Timur adalah

sebesar -0, 16, setelah dibandingkan dengan r-table untuk 50 orang, di

peroleh r-table sebesar 0,361 pada taraf signifikansi 0,01 dan 0,279 pada

taraf signifikansi 0,05. hal ini menunjukan bahwa nilai r-hitung lebih kecil dari

r-tabel pada taraf signifikansi 0,01 maupun pada taraf signifikansi 0,05.

Tabel 4.15

Correlations prasangka dan keterancaman pada etnis Betawi dan Madura

di Cakung Jakarta Timur

Prasangka Keterancaman

Prasangka Pearson Correlation 1 ,632**

Sig. (2-tailed) ,000

N 100 100

Keterancaman Pearson Correlation ,632** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 100 100

** Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

82

Dari hasil perhilungan koefesien korelasi anlara prasangka dengan

kelerancaman diketahui r hilung sebesar 0,632. Besaran nilai koefesien

korelasi r hilung 0,632 dan r label 0, 195 pada taraf signifikansi 5% dan r label

0,256 pad a laraf signifikansi 1 %, bila dibandingkan maka harga r hilung lebih

besar daripada r label, baik pada laraf signifikansi 5% maupun 1 %. Sehingga

kepulusan slatisliknya adalah menolak Ho dan menerima H1 yang berarti

lerdapal hubungan anlara prasangka dengan kelerancaman. Karena angka

koefesien korelasi menunjukkan nilai posilif (+), artinya lerdapat hubungan

positif anlara prasangka dengan kelerancaman. Angka koefesien korelasi

menunjukkan nilai positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua

variabel lersebul bersifat searah, artinya peningkatan satu varibel akan diikuti

oleh peningkalan variabel lain.

Atas dasar tersebut, maka diinterpretasikan bahwa semakin tinggi prasangka

antar kelompok, maka kelompok akan semakin sangat terancam akan

keberadaannya. Sebaliknya, semakin rendah prasangka antar kelompok,

maka semakin kurang tingkat kelerancaman akan keberadaannya.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

5.1. KESIMPULAN

BABS

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa prasangka berhubungan dengan keterancaman. Artinya

bahwa semakin tinggi tingkat prasangka suatu etnis kepada kelompok etnis

Madura dan Betawi, maka akan semakin tinggi rasa keterancamannya

terhadap keberadaan etnis yang lain.

5.2. DISKUSI

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan prasangl<a dengan

keterancaman. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan positif yang

signifikan antara prasangka dengan keterancaman. Artinya bahwa semakin

tinggi tingkat prasangka suatu etnis kepada kelompok etnis lain, maka akan

semakin merasa sangat terancam terhadap keberadaan suatu etnis yang

ada.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Stephan (1999)

bahwa dari hasil penelitian yang di lakukan berulangkali mengatakan bahwa

ancaman dan rasa takut memiliki peranan penting dalam munculnya

83

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

prasangka hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Howstone yang

menyatakan bahwa keterancaman merupakan salah satu penjelasan.

mengenai terjadinya intergroup bias. Artinya, prasangka dan keterancaman

memang memiliki hubungan yang signifikan.

84

Prasangka dapat terjadi dalam hubungan antar kelompok, misalnya saja

antara kelompok penduduk asli dengan kelompok pendatang. Permasalahan

mengenai sikap penduduk asli terhadap kelompok pendatang merupakan

masalah yang tetap relevan hingga kini karena terjadi peningkatan arus

imigrasi dalam bebrapa dekade belakangan ini. Diantara berbagai faktor yang

mempengaruhi arus imigrasi adalah perubahan ekonomi global, konflik antar

etnis dan politik, peningkatan sarana komunikasi dan transportasi.

Menurut Sarwono (2006) mengatakan bahwa imigrasi dapat menjadi sumber

ketegangan antara penduduk asli dan pendatang, akibat persaingan untuk

mendapatkan berbagai sumber yang sifatnya terbatas, misalnya pekerjaaan.

Sejalan dengan pendapat tersebut. Menurut Simpson & Vinger 1985 dalam

Feldman 1998 situasi kompetitif tersebut apabila individu yang berasal dari

kelompok lain (minoritas) dapat menggagalkan usaha mereka, mereka akan

mendapatkan sesuatu yang berharga, maka individu akan bersikap negatif

dan berprasangka terhadap kelompok minoritas. Rystad dalam Esses (2001)

mengatakan bahwa para pendatang seringkali dijadikan sasaran kejahatah,

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

diperlakukan berbeda (diskriminasi) dan di benci oleh kelompok penduduk

asli.

85

Beberapa aliran dalam psikologi mencoba untuk menjelaskan mengenai

prasangka. Salah satunya adalah teori identitas sosial yang dikembangkan

oleh Tajfel (1957) yang berasumsi bahwa secara umum orang memiliki

kecenderungan memandang dirinya secara positif daripada negatif. lmplikasi

dari kecenderungan ini dalam tema kelompok adalah kecenderungan

memandang kelompoknya sendiri lebih positif dibanding kelompok lain.

Dikarenakan secara umum teori ini dibangun memalui tiga ide utama yakni,

kategorisasi, identifikasi dan komparasi.

Lebih lanjut Baron & Byrne (1994) mengatakan bahwa identitas sosial

tersebut merupakan proses pengelompokan diri sendiri atau orang lain ke

dalam berbagai kelas atau kategori sosial, antara lain ras, seks, agama,

kelas, kewarganegaraan, dan lain-lain.

Duckitt dan Mputhing (1997) dalam suatu penelitiannya juga membuktikan

bahwa identifikasi individu pada kelompoknya berpengaruh terhadap sikap

individu terhadap kelompok luarnya. Abraham dan Hogg (1998) juga

menyatakan bahwa teori identitas sosial dapat menjelaskan prasangka,

diskriminasi, perubahan sosial dan konflik antar kelompok.

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

86

Menurut Blumer dalam Lusiana 2004 menyatakan bahwa ancaman tersebut

pada dasarnya muncul dari berbagai sumber yaitu : (1 ). Rasa superioritas,

(2). Merasa berbeda dari kelompok yang di anggap lebih rendah, (3).merasa

berhak untuk mengklaim suatu daerah, (4). Merasa takut dan curiga bahwa

kelompok yang dianggap lebih rendah suatu saat akan mengganggu hak-hak

kelompoknya sebagai kelompok domonan.

untuk mengurangi prasangka dan keterancaman David O.Sears (1991)

berpendapat bahwa hal tersebut dapat di lakukan dengan cara melakukan

kontak langsung antar kelompok, karena ada keyakinan bahwa kontak

langsung dapat menghilangkan stereotip dan dapat menimbulkan kedekatan

dan juga interaksi, biasanya dapat meningkatkan rasa suka.

5.3. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan diskusi maka untuk

perkembangan skripsi selanjutnya penulis mencatat beberapa saran yang

dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis

membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran

teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin mengembangkan sekaligus

menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan. Sedangkan saran praktis

penulis ajukan kepada pihak etnis Betawi dan etnis Madura Cakung Jakarta

Timur.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

87

5.3.1 Saran Teoritis

Penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih dalam lingkup yan_g masih

terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan prasangka

dan keterancaman, hendaknya sampel penelitian tidak hanya

kelompok etnis Betawi dan kelompok etnis Madura tetapi juga

melibatkan aparatur negara untuk menangani konflik antar etnis

tersebut agar tidak terjadi secara berulang-ulang.

2. Untuk penelitian selanjutnya dalam pengambilan data hendaknya

dilakukan dengan wawancara dan observasi, agar tujuan hasil

penelitian lebih mendalam serta memperoleh hasil yang valid dan

reliabel

3. Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan keterancaman

hendaknya mencari definisi keterancaman secara spesifik menurut

tinjauan psikologi.

5.3.2 Saran Praktis

1. Untuk pihak kelompok etnis Betawi dan Madura di Cakung Jakarta

Timur perlu adanya peningkatan frekuensi untuk lebih sering

melakukan kontak langsung melalui acara pertemuan yang

disepakati oleh kedua kelompok etnis Betawi dan etni Madura

karena ada keyakinan bahwa kontak langsung dapat menghilangkan

Page 105: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

stereotip dan dapat menimbulkan kedekatan dan juga interaksi,

biasanya dapat meningkatkan rasa suka.

88

2. Hendaknya antara etnis Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta

Timur tidak menilai individu hanya berdasarkan keanggotaannya

dalam suatu kelompok tanpa didasari oleh keinginan untuk mengenal

karekteristik individu tersebut yang sebenarnya.

Page 106: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an.

Al-had its.

Abu Ahmadi. 1999.cet. ke-2. Psikologi Sosial.Jakarta :Rineka Cipta

Ajze,l.1998. Attitudes, Personality,and Behavior. Open University Pers

Alsa, A. 2004. Pendekatan Kuantitatif dan Kua/itatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ayyub,Hasan. As Suluhul /jtima'I fil Islam. Etika Islam. Tarmana Ahmad Qasim, H.Sofyan, Endang Suhinda (terj). 1994. Bandung: Tri Genda Karya.

Azwar,S.2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, S. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron & Byrne.1997. Social Psychologyc (9th ed). Massacussets: Allyn dan Bacon companies

Baron & Byrne.2000.Social Psychology. Massachusetts: Allyn dan Bacon Companies

David, O.S., et all. Psikologi Sosial. Edisi ke-5. Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Esses.V.M: Davidio,J.F: Jakson,L.M: Armstrong,T.L.2001. The Immigration Dilemma: The Role of Perceived Group Competition.Ethnic Prejudice, and National Identity. Journal of social Issue. Vol 57 No.3

Feldman, R.S.1998. Social Psychology.USA (2nd edition) ; Prentice Hall

Gerungan. 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hajar, lbnu. 1996. Dasar-dasr Metode Penelitian Kuntitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

89

Page 107: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

Melalatoa, M.Junus. 1997. Kebudayaan Betawi: Sistem Budaya Indonesia. Jakarta: Pamator

Myers. D.G. 1999. Social Psichology. New Jersey: Prentice Hall

Sarwono, S.W.1999. Psikologi Sosial: lndividu dan Teoti-Teori Psikologi Sosia/. Jakarta : Balai Pustaka

90

Sarwono,S.W. 2006.Psikologi Prasangka Orang di/ndonesia; Kumpulan Studi Empirik Prasangka Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Orang lndinesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Singarimbun, M & S.Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Sutrisno, Hadi. 1995. Metodo/ogi Risearch. Yogyakarta: Andi

Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi

SKRIPSI DAN TESIS

Alfian.1998. Prioritas Tipe Nilai Motivasional Orang Betawi: Studi Deskriptif Mengenai Nilai-Nilai Universal Schwartz Pada Orang Betawi. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Indonesia

Ali,Rahman,H.1998. Persepsi Orang Betawi Terhadap Sinetron Si Doe/ Anak Sekolahan. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Indonesia

Christanti,Dessy.2003.Prasangka Antar Kelompok Etnis Dayak dan Madura diTinjau Berdasarkan ltegrated Threat Theory dan Social Dominance Theory.Tesis.Fakultas Psikologi; Universitas Indonesia

Fathcuri. 2000. Hubungan Antara komitmen Beragama dengan Psychology Wellbeing Masyarakat Betawi. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Indonesia

lndri, Ysp. 2004. Hubungan Keberagamaan dan Adversity Quotient Pada Orang Betawi. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas Indonesia

lvana,N.M.2001.Hubungan Antara /dentitas Sosial dengan Prasangka Pada Siswa Seka/ah yang Terlibat Tawuran.Skripsi.Fakultas Psikologi: Universitas Indonesia

Page 108: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

91

Lusiana, Yusida. 2004. Model lntegrasi lntoleransi Politik: Pengaruh Faktor Kepribadian dan Persepsi Ancaman. Skripsi. Fakultas Psikologi : Universitas Indonesia

Rahmawati, Diana.2002. Gambaran Pengalaman Emosi Marah Pada Laki­Laki dan Perempuan Suku Madura. Skripsi. Fakultas Psikologi : Universitas Indonesia

SUMBER LAIN

http://www.bamu.dikmentidki.go.id/budaya/index.php?jns=l&bg=l07&id budaya=2 .2.) http://www.e-psikologi.com/sosial/030904.htm

http://www.gatra.com/2006-06-20/versi_ cetak.php?id=95557

http://www.incis.or.id/bab3_b.htm

http://kompas.com/kompas-cetak/0203/02/UT AMNbent01.htm

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507 /26/metro/1922879 .htm

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg00085.html

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2002/07 /18/brk,20020718-05,id .html

http://ms.wikipedia.org/wiki/Madura

Page 109: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief

idayatullah Jakarta bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai "Hubungan

1tara Prasangka dengan Keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di Cakung

1karta Timur"

Oleh karena itu saya meminta kesediaan anda untuk menjadi sampel dalam

strumen penelitian yang berupa angket.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

>- Untuk mengetahui hubungan antara prasangka dengan keterancaman pada etnis

Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta Timur.

Hasil penelitian ini bersifat rahasia sehingga identitas anda akan kami rahasia kan

1n jawaban anda tidak akan mempengaruhi apapun.

Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan anda meluangkan

iktu untuk berpartisipasi dalam penelitian.

mgan ini saya menyatakan bahwa :

1ma

nis kelamin

>ndidikan terakhir

imat

IDENTITAS SAMPEL

1nyatakan kesediaan ikut dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas

ikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, mengenai

bungan antara prasangka dengan keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di

kung Jakarta Timur.

Jakarta, 2006

( ......................................... ) -1-

Page 110: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PETUNJUK PENGISIAN

1wablah dengan memberikan tanda chek list (.,/) pada jawaban yang sesuai dengan

1rnyataan dan pendapat anda :

IS : Sangat Tidak Setuju

: Tidak Setuju

: Setuju

: Sangat Setuju

lo PERNYATAAN

Orang Madura sering mengambil lahan orang lain secara paksa. Orang Madura merasa bengga dengan keberaniannya. Menurut saya orang Madura suka menonjolkan kekayaannya. Orang Madura tidak ingin bersatu dengan orang diluar kelompoknya. Menurut saya orang Madura tidak membuka diri kepada pendatang. Saya rasa orang Madura semuanya baik hati dan tidak sombong. Menurut saya orang madura memiliki prestasi yang memuaskan. Jika Orang Madura marah mereka tidak segan-segan untuk main senjata. Orang Madura sering berperilaku tidak sopan kepada pendatang.

I Kehadiran orang Madura ditengah-tengah masvarakat sanaat menakhawatirkan. Menurut saya Orang Madura dapat meresahkan orana lain.

' Bagi orang Madura kekuasaan adalah segalanya

' Orang Madura sering membuat keributan dalam masvarakat. Orang Madura tidak pernah melakukan perlawanan kepada orana Betawi Menurut saya orang madura sangat licik dan jahat.

Menurut sava orana madura setia kawan. Orang Madura memiliki rasa solideritas yang tinggi kepada sesamanva.

STS TS s SS

.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

8 Banyak orang yang senang menjalin hubungan dengan orang Madura.

9 Orang Madura tidak mau menghormati orang lain diluar sukunya.

D Orang Madura dikenal jujur dalam berdagang -1 Orang Madura sering merugikan orang lain dalam

berdagang

2 Saya merasa takut dengan orang Madura karena mereka kasar.

3 Kebanyakan orang Madura adalah galak dan menakutkan.

4 Saya merasa cemas jika bertemu atau bertatapan denqan oranq Madura.

) Saya merasa senang hidup bertetangga dengan oranq Madura. -

l Banyak orang yang memuji orang Madura karena mereka pintar berdaqanq.

' Sa ya merasa orang madura cu rang dalam berdaaam1.

l Saya merasa resah jika harus hidup berdampingan denqan orana Madura.

) Saya ingin orang Madura tidak ada lagi agar tidak ada kerusuhan dimana-mana.

) Orang Madura senang membagikan hartanya kepada fakir miskin. Menurut sava orana madura setia kawan.

' Orang Madura memiliki rasa solideritas yang tinggi kepada sesamanva.

' Ban yak orang yang senang menjalin hubungan ' dengan orang Madura. Banyak orang Madura yang memiliki perusahaan.

' Orang Madura suka mengambil milik orang lain secara paksa.

Jika orang madura berurusan dengan aparat mereka selalu dibela. Menurut sava orana madura sanaat licik dan iahat.

Page 112: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PETUNJUK PENGISIAN

1wablah dengan memberikan tanda chek list (../) pada jawaban yang sesuai dengan

rnyataan dan pendapat anda :

·s : Sangat Tidak Setuju

NO

1

2

3 4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

: Tidak Setuju

: Setuju

: Sangat Setuju

PERNYATAAN

Orang Madura sering mengambil lahan secara oaksa. Orang Madura sering mengambil milik orang Betawi secara oaksa. Orang Madura sering mengancam orang Betawi Orang Madura sering melakukan pemerasan kepada orang Betawi. Pada saat terjdi pertikaian antara orang Madura dengan orang Betawi a pa rat hukum lebih memihak oranq Madura. Program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, secara umum Jebih menguntungkan orana Madura darioada oranq Betawi. Orang Madura dapat dengan mudah membunuh apabila terlibat masalah dengan orang Jain. Orang Madura sering melakukan tindak keiahatan vana meruaikan orana betawi. Orang Madura selalu menghormati agama lain.

Orang Madura tidak mau belajar mengenal budaya orang Betawi.

Orang Madura dapat dengan mudah membunuh apabila terlibat masalah dengan orang Jain. Dalam berusaha I berdagang orang Madura serina meniou orana. Orang Madura sering mengambil keuntungan dari orana Betawi. Orang madura Jebih mementingkan kesejahteraan kelompoknya daripada kelompok lain dalam masyarakat. Orang Madura selalu menghargai suku bangsa lain. Orang Madura hanya ingin membentuk pengajian dengan kelompoknya.

STS TS s SS

.

Page 113: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

17 Orang Madura senang membaur dengan orang Betawi.

18 Orang Madura tidak menghormati agama lain 19 Saya rasa orang Madura selalu berperilaku baik

kepada oran11 Betawi. -20 Orang madura sering membuat keributan karena

hal sepele. 21 Orang Madura tidak mau memakai ustad dari

kalanoan Betawi. 22 Sava merasa orano Madura sanoat bersahabat. 23 Sava merasa enooan den11an oran11 Madura 24 Sa ya merasa tidak aman tinggal berdekatan

denoan orano Madura. 25 Jantung say a berdebar-debar bila bertemu

dengan orang Madura. 26 Saya merasa gelisah jika bertemu I berdekatan

dengan orang Madura. -

27 Saya merasa jen11kel den11an oran11 Madura 28 Saya merasa senang bisa bertetangga dengan

orano Madura. 29 Saya merasa takut bertatapan dengan orang

Madura. 30 Say a merasa bangga bisa berteman dengan

orano Madura. 31 Kebanvakan orano Madura sikaonva kasar. 32 Semua orang Madura dikenal licik.

33 Kebanyakan oran11 Madura tidak bisa dipercaya 34 Biasanya orang Madura memiliki sifat sabar. 35 Kebanyakan orang Madura memiliki sifat keras

keoala. 36 Biasanya orang madura dikenal mau menang

sendiri. 37 Menurut sava oran11 Madura baik hatinya. 38 Rata-rata oran11 Madura memiliki rasa kesetiaan. 39 Oran11 Madura dikenal iuiur 40 Biasanya orang madura ulet dalam melakukan

pekerjaan. 41 Kebanvakan orano Madura adalah iahat 42 Orang Madura biasaya patuh dan taat pad a

aoama

Page 114: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief

layatullah Jakarta bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai "Hubungan

tara Prasangka dengan Keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di Cakung

<arta Timur"

Oleh karena itu saya meminta kesediaan anda untuk menjadi sampel dalam

!rumen penelitian yang berupa angket.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

)> Untuk mengetahui hubungan antara prasangka dengan keterancaman pada etnis

Betawi dan etnis Madura di Cakung Jakarta Timur.

Hasil penelitian ini bersifat rahasia sehingga identitas anda akan kami rahasia kan

l jawaban anda tidak akan mempengaruhi apapun.

Saya mengucapkan terimakasih alas kerjasama dan kesediaan anda meluangkan

<tu untuk berpartisipasi dalam penelitian.

1gan ini saya menyatakan bahwa :

na

3

1didikan terakhir

:erjaan

nat

IDENTIT AS SAMPEL

1yatakan kesediaan ikut dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas

:ologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, mengenai

ungan antara prasangka dengan keterancaman pada etnis Betawi dan etnis Madura di

ung Jakarta Timur.

Jakarta, 2006

( ......................................... ) -2-

Page 115: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PETUNJUK PENGISIAN

1wablah dengan memberikan tanda chek list (,,/) pada jawaban yang sesuai dengan

~rnyataan dan pendapat anda :

rs : Sangat Tidak Setuju

; : Tidak Setuju

: Setuju

; : Sangat Setuju

lo PERNYATAAN

Orang Betawi tidak ingin bersatu dengan orang diluar kelomooknva. Menurut sava orang Betawi hanya inain maju sendiri. Saya rasa orang Betawi hanya ingin hidup bersama dengan kelompoknya. Saya rasa orang Betawi semuanya baik hati dan tidak sombong. Menurut saya orang Betawi memiliki prestasi yang memuaskan. Jika Orang Betawi marah mereka tidak segan-segan untuk main senjata. Orang Betawi sering berperilaku tidak sopan kepada pendatang. Orang Betawi tidak suka bergaul dengan kelompok Madura. Kehadiran orang Betawi ditengah-tengah masyarakat sangat menakhawatirkan.

I Menurut saya Orang Betawi dapat meresahkan orang lain.

Menurut saya orang Betawi hanya mau senang sendiri.

Bagi orang Betawi kekuasaan adalah segalanya

Orang Betawi tidak pernah melakukan perlawanan kepada oranq Madura Menurut sava oranq Betawi senanq main krovok. Menurut sava orana Betawi sanaat licik dan iahat. Orang Betawi memiliki rasa solideritas yang tinggi kepada sesamanva. Orang Betawi suka mengambil milik orang lain secara paksa.

Jika orang Betawi berurusan dengan aparat mereka selalu dibela.

STS TS s SS

-

Page 116: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

19 Orang Betawi tidak mau menghormati orang lain diluar sukunya.

!O Saya merasa takut dengan orang Betawi karena mereka kasar.

!1 Kebanyakan orang Betawi adalah galak dan menakutkan.

!2 Saya merasa cemas jika bertemu atau bertatapan denoan orano Betawi.

~3 Saya merasa bangga bisa berkenalan dengan orang Betawi.

'.4 Sava merasa kaoum denoan keuletan orano Betawi '.5 Banyak orang yang memuji orang Betawi karena

mereka ointar berdaaana. 6 Sa ya merasa orang Betawi cu rang dalam

berdaaana. 7 Saya merasa resah jika harus hidup berdampingan

denaan orana Betawi. -

8 Saya ingin orang Betawi tidak ada agar tidak ada kerusuhan dimana-mana.

9 Orang Betawi senang membagikan hartanya kepada fakir miskin.

0 Orang Betawi tidak suka berkelahi dan main senjata tajam.

Page 117: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

PETUNJUK PENGISIAN

iwablah dengan memberikan tanda chek list (Y) pada jawaban yang sesuai dengan

'rnyataan dan pendapat anda :

TS : Sangat Tidak Setuju

S : Tidak Setuju

: Setuju

S : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN 1 Orang Betawi sering mengambil lahan secara

paksa. 2 Orang Betawi sering mengambil milik orang

Betawi secara paksa. 3 Orang Betawi sering menQancam oranQ Madura 4 Orang Betawi sering melakukan tindak kejahatan

vanq meruqikan oranq Madura. 5 Orang Betawi Jebih banyak memiliki peluang

untuk mendapatkan pekerjaan daripada orang Madura.

6 Program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, secara umum Jebih menguntungkan orang Betawi daripada orang Madura.

7 Orang Betawi dapat dengan mudah membunuh orang apabila terlibat dalam suatu masalah denqan oranq Jain.

8 Orang Betawi sering mengambil keuntungan dari oranq Madura.

9 Orang B etawi sering m embuat keributan karena hal sepele.

10 Orang Betawi lebih mementingkan kesejahteraan kelompoknya daripada kelompok Jain dalam masvarakat.

11 Orang Betawi tidak mau belajar mengenal budaya orang Madurai.

12 Orang Betawi tidak mau memakai ustad dari kalanQan oranq Madura.

13 Orang Betawi selalu menghargai suku bangsa lain.

14 Orang Betawi dikenal suka bermusuhan

15 Orang Betawi senang membaur dengan orang Madurai.

STS TS s SS

-

Page 118: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

16 Menurut orang Madura kebiasaan orang Betawi membosankan.

17 Saya rasa orang Betawi selalu berperilaku baik kepada orang Madurai.

18 Orang Madura menyukai kebiasaan orang -Betawi.

19 Saya merasa orang Betawi sangat bersahabat.

20 Say a merasa tidak aman tinggal berdekatan dengan orang Betawi.

21 Jantung say a berdebar-debar bila bertemu dengan orang Betawi.

22 Saya merasa gelisah jika bertemu I berdekatan dengan orang Betawi.

23 Saya merasa jengkel dengan orang Betawi

24 Saya tidak merasa cemas bila bertemu dengan oranq Betawi. -

25 Sa ya merasa takut bertatapan dengan orang Betawi.

26 Orang Betawi biasanya bodoh

27 Kebanyakan orang Betawi sikapnya kasar.

28 Orano Betawi biasanva bersikao rendah hati. 29 Semua orang Betawi dikenal licik.

30 Kebanyakan orang Betawi tidak bisa dipercaya

31 Biasanya oranq Betawi memiliki sifat sabar.

Page 119: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

0 BUTIR PERNYATAAN PRASANGKA BETAWI TOTAL ;p 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

I 1 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 123 ! 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 1 137 I 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 2 4 3 4 4 3 2 2 3 3 123 I 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 145 i 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 116 i 4 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 126

4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 133 I 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 4 127 I 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 1 2 1 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 123 ~ 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 1 4 4 3 132 I 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 114 ! 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 126 I 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 120 I 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 116 ; 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 136 ; 4 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 119 r 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 119 I 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 112 I 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 138 I 4 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 1 1 3 4 4 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 120

4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 130 I 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 2 120 i 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 143

4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 135 i 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 142 i 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 1 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 1 126

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 1 4 4 4 137 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 111 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 136 4 1 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 120 4 3 3 1 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 127 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 2 136 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 127 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 4 118 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 2 4 1 135 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 1 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 117 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 130 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 116 3 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 126 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4 2 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 1 4 4 121 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 1 125 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 130 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 141 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 105 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 118 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3 1 2 4 4 120 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 4 3 4 3 4 4 117 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 134 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 1 3 4 4 4 126 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 116

Page 120: HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16542...PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN KETERANCAMAN

KETERANCAMAN PADA ETNIS BETAWI 2

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 26 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 4

' 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 1 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 143

' 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 138

' 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 155 I 1 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 '3 4 4 4 3 3 3 135 I 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 141 I 3 4 1 3 4 4 3 3 4 4 2 4 1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 142 I 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 :J 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 141 I 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 157 I 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162

4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 149 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 147 3 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 1 3 4 4 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 140 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 155 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 4 4 1 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 131 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 124 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 1 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 135 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 3 1 4 3 4 1 1 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 134 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 148 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 129 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 133 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 144 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 157 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 161 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 151 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 155 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 147 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 149 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 136 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 139 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 149 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 1 1 2 3 135 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 123 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 3 2 1 2 2 4 1 2 2 114 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 118 1 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 121 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 124 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 133 1 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 120 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 1 4 4 3 1 2 1 4 2 2 3 3 2 2 2 2 123 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 1 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2 3 2 1 2 3 120 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 99 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 3 3 112 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 113 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 1 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1 2 3 1 2 2 4 1 2 3 114 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 123 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 2 3 105 3 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 1 3 3 2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 97 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 121 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 117 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 117