file · web viewdalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional...

22
EKONOMI MAKRO “Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Pembangunan Perekonomian Nasional” Disusun Oleh : Twin Tantriyati H 0810115 PRODI : AGRIBISNIS DOSEN : Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si FAKULTAS PERTANIAN

Upload: hanga

Post on 01-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

EKONOMI MAKRO

“Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Dalam Pembangunan Perekonomian Nasional”

Disusun Oleh :

Twin Tantriyati

H 0810115

PRODI : AGRIBISNIS

DOSEN : Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

BAB I. PENDAHULUAN

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh

rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi

dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Konsep pendapatan nasional pertama

kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan

nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan

anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup

(konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli

ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah

satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat

utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross

National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap

tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional yang sering digunakan di

Indonesia sebagai acuan teori menghitung pendapatan-pendapatan yang berhubungan

dengan nasional.

Produk Domestik Bruto (GDP) : Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)

merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit

produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Produk Nasional Bruto (GNP) : Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau

PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk

suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa

yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk

hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP) : Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah

GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut

replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan

produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga

mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI) : Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)

adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh

Page 3: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP

dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak

yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak

hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI) : Pendapatan perseorangan (Personal

Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam

masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan

apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer

payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan

merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian

pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan

sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan

sebagainya.

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) : Pendapatan yang siap dibelanjakan

(Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna

membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang

disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income

(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang

bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung

ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Dalam pembangunan Ekonomi di Indonesia ada berbagai hal yang dapat

mempengaruhinya. Yang sering dianggap penting merupakan sector usaha kecil

menengah (UKM) karena sebagian besar penduduk Indonesia yang berpendidikan

rendah dan dalam indusitri UKM yang tradisional maupun modern. Di era globalisasi ini

banyak sekali pasar yang muncul di dalam negeri. Hal tersebut mengakibatkan

ancaman bagi UKM karena banyak jasa dan barang yang masuk ke dalam negeri.

Sehingga perlu diadakannya pengembangan UKM yang dirasa sangat strategis

mengangkat perekonomian rakyat.

Dengan berkembangnya perekonomian rakyat karena UKM dapat dilakukan dari

ekonomi bawah maka dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka

lapangan kerja dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan.

Page 4: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

BAB II. KERANGKA TEORI Dan TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah perekonomian telah ditinjau kembali untuk mengkaji ulang peranan

usaha skala kecil – menengah (UKM). Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya hipotesis

Page 5: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat

sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran sektor usaha kecil.

Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak perang dunia II,

sumbangan UKM ternyata tak bisa diabaikan (D.L. Birch, 1979).

Adapun dalam penghitungan jumlah pendapatan nasional sendiri sudah ditulis

dan di tetapkan yaitu sebagai berikut. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi

adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB

riil tahun kemarin (Anonima, 2011)

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk

mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan

suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki

manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur

perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk

menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa.

Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa

Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri,

Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

(Anonimb,2010)

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk

menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan

nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan

sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan

perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau

antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.(Anonimc,2011)

BAB III. DATA Dan PEMBAHASAN

Tujuan nasional yang dinyatakan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar

1945 harus diwujudkan melalui proses demokratisasi, pelaksanaan penyelenggaraan

Page 6: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

negara yang berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Penyelenggaraan

negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan

bangsa, oleh pemerintah bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah

Negara Republik Indonesia. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan

kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,

berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang

universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,

sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Pembangunan yang hanya

mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang terpusat dan tidak merata serta tidak

diimbangi kehidupan sosial, politik, ekonomi yang demokratis dan berkeadilan telah

menghasilkan fundamental pembangunan ekonomi yang rapuh.

Negara-negara berkembang yang mulai mengubah orientasinya ketika melihat

pengalaman di negara-negara industri maju tentang peranan dan sumbangan UKM

dalam pertumbuhan ekonomi. Ada perbedaan titik tolak antara perhatian terhadap UKM

di negara-negara sedang berkembang (NSB) dengan di negara-negara industri maju. Di

NSB, UKM berada dalam posisi terdesak dan tersaingi oleh usaha skala besar. UKM

sendiri memiliki berbagai ciri kelemahan, namun begitu karena UKM menyangkut

kepentingan rakyat/masyarakat banyak, maka pemerintah terdorong untuk

mengembangkan dan melindungi UKM. Sedangkan di negara-negara maju UKM

mendapatkan perhatian karena memiliki faktor-faktor positif yang selanjutnya oleh para

cendekiawan (sarjana –sarjana) diperkenalkan dan diterapkan ke NSB.

Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar yang natinya akan mampu

bersaing di dunia pasar sehingga dengan mudah akan berpengaruh pada

perekonomian nasional. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain adalah :

Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan

produk.

Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.

Page 7: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya

terhadap tenaga kerja.

Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang

berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada

umumnya birokratis.

Terdapatnya dinamisme managerial dan peranan kewirausahaan.

Peranan UKM di Indonesia

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai

sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah

penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor

tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang

diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua

departemen. 1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan; 2. Departemen Koperasi

dan UKM, namun demikian usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih

belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil

dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar.

Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit

saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja, sehingga

hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar

hampir disemua sektor, antara lain : perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian

dan industri.

Usaha skala kecil di Indonesia adalah merupakan subyek diskusi dan menjadi

perhatian pemerintah karena perusahaan kecil tersebut menyebar dimana-mana, dan

dapat memberi kesempatan kerja yang potensial. Para ahli ekonomi sudah lama

menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu karakteristik keberhasilan dan

pertumbuhan ekonomi. Industri kecil menyumbang pembangunan dengan berbagai

jalan, menciptakan kesempatan kerja, untuk perluasan angakatan kerja agi urbanisasi,

dan menyediakan fleksibilitas kebutuhan serta inovasi dalam perekonomian secara

keseluruhan.

Page 8: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian

Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama

dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,

(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan

masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya

dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak

dilanda krisis belum semuanya berhasil dipertahankan sehingga pemulihan ekonomi

belum optimal.

Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar

berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. Pada tahun 1996 data Biro

Pusat Statistik menunjukkan jumlah UKM = 38,9 juta, dimana sektor pertanian

berjumlah 22,5 juta (57,9%), sektor industri pengolahan = 2,7 juga (6,9 %), sektor

perdagangan, rumah makan dan hotel = 9,5 juta (24%) dan sisanya bergerak dibidang

lain. Dari segi nilai ekspor nasional (BPS, 1998). Nilai ini jauh tertinggal bila

dibandingkan ekspor usaha kecil negara-negara lain, seperti Taiwan (65 %), Cina 50

%), Vietnam (20 %), Hongkong (17 %), dan Singapura (17 %). Oleh karena itu, perlu

dibuat kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti antara lain: perijinan,

teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan.

Perekonomian nasional jika diukur dengan PDB telah pulih dari krisis ekonomi

pada akhir tahun 2003. Secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam PDB

mengalami kenaikan disbanding sebelum krisis, bersamaan dengan merosotnya usaha

menengah dan besar terutama pada puncak krisis ekonomi tahun 1998 dan 1999,

namun kemudian tergeser kembali oleh usaha besar. Usaha kecil telah pulih dari krisis

pada tahun 2001, dan usaha besar baru pulih dari krisis pada tahun 2003, sedang

untuk usaha menengah diperkirakan akan pulih pada tahun 2004 ini. Krisis ekonomi

mengakibatkan Indonesia tertinggal 7 tahun dibandingkan negara lain dalam

membangun daya saing perekonomian nasionalnya(Sumber: BPS dan Kementerian

Koperasi dan UKM (diolah))

Krisis ekonomi telah mengakibatkan jumlah unit usaha menyusut secara drastis

(7,42%), dari 39,77 juta unit usaha pada tahun 1997 menjadi 36,82 juta unit usaha pada

tahun 1998, dan bahkan usaha menengah dan besar mengalami penurunan jumlah unit

Page 9: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

usaha lebih dari 10%. Usaha menengah relatif yang paling lamban untuk pulih dari

krisis ekonomi, padahal usaha menengah memiliki peran strategis untuk menjaga

dinamika dan keseimbangan struktur perekonomian nasional dan penumbuhan

kehidupan yang lebih demokratis.( Sumber: BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM

(diolah))

Usaha mikro, kecil dan menengah memberikan lapangan kerja bagi 99,45%

tenaga kerja di Indonesia, dan masih akan menjadi tumpuan utama penyerapan tenaga

kerja pada masa mendatang. Selama periode 2000 – 2003, usaha mikro dan kecil telah

mampu memberikan lapangan kerja baru bagi 7,4 juta orang dan usaha menengah

mampu memberikan lapangan kerja baru sebanyak 1,2 juta orang. Pada sisi lain, usaha

besar hanya mampu memberikan lapangan kerja baru sebanyak 55.760 orang selama

periode 2000 – 2003. Hal ini merupakan bukti bahwa UMKM merupakan katup

pengaman, dinamisator dan stabilisator perekonomian Indonesia. Sumber: BPS dan

Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)

Usaha mikro dan kecil umumnya memiliki keunggulan dalam bidang yang

memanfaatkan sumberdaya alam dan padat karya, seperti: pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. Usaha menengah

memiliki keunggulan dalam penciptaan nilai tambah di sektor hotel, keuangan,

persewaan, jasa perusahaan dan kehutanan. Usaha besar memiliki keunggulan dalam

industri pengolahan, listrik dan gas, komunikasi dan pertambangan. Hal ini

membuktikan usaha mikro, kecil, menengah dan usaha besar di dalam praktiknya

saling melengkapi.

Struktur perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Jawa, Bali dan

Sumatera, khususnya DKI Jakarta. Hal ini diindikasikan oleh jumlah uang beredar,

alokasi kredit, pajak, dan alokasi sumberdaya produktif lainnya. Struktur perekonomian

nasional masih mengandung berbagai ketimpangan, dengan pertumbuhan yang masih

berpusat di Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu, perlu ada komitmen bersama untuk

menumbuhkan pusat-pusat aktivitas ekonomi di daerah melalui reformasi

pembangunan ekonomi yang mampu mengembangkan sumberdaya lokal dan

menggerakkan ekonomi rakyat yang lebih produktif dan berdaya saing.

Profil Usaha Kecil di Indonesia

Page 10: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Management FE UI tahun 1987

dapat dirumuskan profil usaha kecil di Indonesia seagai berikut :

1. Hampir setengahnya dari perusahaan kecil hanya mempergunakan kapasitas 60%

atau kurang.

2. Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan dari usaha

kecil-kecilan.

3. Masalah-masalah utama yang dihadapi :

a. Sebelum investasi masalah : permodalan, kemudahan usaha (lokasi, izin).

b. Pengenalan usaha : pemasaran, permodalan, hubungan usaha.

c. Peningkatan usaha : pengadaan bahan/barang.

4. Usaha menurunkan kerena : kurang modal, kurang mampu memasarkan, kurang

keterampilan teknis dan administrasi.

5. Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran dan pengadaan

barang.

6. 60 % menggunakan teknologi tradisional.

7. 70 % melakukan pemasaran langsung ke konsumen.

8. Untuk memperoleh bantuan perbankan, dipandang terlalu rumit dan dokumen-

dokumen yang harus disiapkan.

Alasan-alasan UKM bisa bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada

masa krisis adalah :

1. Sebagian besar UKM memperoduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan

elastitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat

pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh terhadap

permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan

juga tidak berpengaruh pada permintaan.

2. Sebagian besar UKM tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya keterpurukan

sektor perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor

ini. Berbeda dengan sektor perbankan bermasalah, maka UKM ikut terganggu

kegiatan usahanya. Sedangkan usaha berkala besar dapat bertahan. Di

Indonesia, UKM mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya

terhadap perbankan sangat rendah.

Page 11: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

3. UKM mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing, dampaknya

UKM mempunyai spesialisasi produksi yang ketat. Hal ini memungkinkan UKM

mudah untuk pindah dari usaha yang satu ke usaha lain, hambatan keluar-

masuk tidak ada.

4. Reformasi menghapuskan hambatan-hambatan di pasar, proteksi industri hulu

dihilangkan, UKM mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan

baku. Akibatnya biaya produksi turun dan efisiensi meningkat. Tetapi karena

bersamaan dengan terjadinya krisis ekonomi, maka pengaruhnya tidak terlalu

besar.

5. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal

banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Para penganggur tersebut

memasuki sektor informal, melakukan kegiatan usaha yang umumnya berskala

kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat.

Pada masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, UKM dapat bertahan dan

mempunyai potensi untuk berkembang. Dengan demikian UKM dapat dijadikan andalan

untuk masa yang akan datang dan harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang

kondusif, serta persoalan-persoalan yang menghambat usaha-usaha pemberdayaan

UKM harus dihilangkan. Konstitusi kebijakan ekonomi Pemerintah harus menempatkan

UKM sebagai prioritas utama dalam pemulihan ekonomi, untuk membuka kesempatan

kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

Selain itu juga diperhatikan bagaimana agar mapu berjalan secara dinamis.

Karena tidak dipungkiri bahwa UMKM ini masih memerlukan perhatian untuk sapai

pada taraf pendapatan Nasional.hal tersebut dikarenakan berbagai sebab, antara lain:

pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan investasi, UMKM mampu menyerap

99,45% tenaga kerja di Indonesia, Produktivitas pembentukan PDB usaha mikro dan

kecil per tenaga kerja atas dasar harga yang berlaku, Pengembangan UMKM

diharapkan akan meningkatkan stabilitas ekonomi makro, karena menggunakan bahan

baku lokal dan memiliki potensi ekspor, sehingga akan membantu menstabilkan kurs

rupiah dan tingkat inflasi, Adanya lapangan kerja dan meningkatnya pendapatan

diharapkan akan membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman dan damai;

adil dan demokratis; serta sejahtera.

Page 12: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Ada sub kelompok UKM yang memiliki sifat entrepreneurship tetapi ada pula

yang tidak menunjukkan sifat tersebut. Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship

maka kita dapat membagi UKM dalam empat bagian, yakni :

(1) Livelihood Activities : UKM yang masuk kategori ini pada umumnya bertujuan

mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku dikelompok ini tidak

memiliki jiwa entrepreneurship. Kelompok ini disebut sebagai sektor informal. Di

Indonesia jumlah UKM kategori ini adalah yang terbesar.

(2) Micro enterprise : UKM ini lebih bersifat “artisan” (pengrajin) dan tidak bersifat

entrepreneurship (kewiraswastaan). Jumlah UKM ini di Indonesia juga relatif besar.

(3) Small Dynamic Enterprises : UKM ini yang sering memiliki jiwa entrepreneurship.

Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang tadinya berasal dari kategori

ini. Kalau dibina dengan baik maka sebagian dari UKM kategori ini akan masuk ke

kategori empat. Jumlah kelompok UKM ini jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang

masuk kategori satu dan dua. Kelompok UKM ini sudah bisa menerima pekerjaan

sub-kontrak dan ekspor.

(4) Fast Moving Enterprises : ini adalah UKM tulen yang memilki jiwa entrepreneurship

yang sejati. Dari kelompok ini kemudian akan muncul usaha skala menengah dan

besar. Kelompok ini jumlahnya juga lebih sedikit dari UKM kategori satu dan dua.

Dilihat dari pembinaan yang efektif maka sebaiknya pemerintah memusatkan

perhatiannya pada UKM kategori tiga dan empat. Kelompok ini juga dapat menyerap

materi pelatihan. Tujuan pembinaan terhadap UKM kategori tiga dan empat adalah

untuk mengembangkan mereka menjadi usaha sekala menengah. Secara konseptual

penulis menganggap ada dua faktor kunci yang bersifat internal yang harus

diperhatikan dalam proses pembinaan UKM. Pertama, sumber daya manusia (SDM),

kemampuan untuk meningkatkan kualitas SDM baik atas upaya sendiri atau ajakan

pihak luar. Selain itu dalam SDM juga penting untuk memperhatikan etos kerja dan

mempertajam naluri bisnis. Kedua, manajemen, pengertian manajemen dalam praktek

bisnis meliputi tiga aspek yakni berpikir, bertindak, dan pengawasan.

Mempertimbangkan UMKM umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal

dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya,

maka pembangunan UMKM diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional.

Page 13: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika UMKM telah

menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam perekonomian nasional.

Untuk itu, pembangunan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah perlu menjadi

prioritas utama pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang.

UMKM mampu menciptakan iklim persaingan dengan usaha besar karena

UMKM dilakukan oleh banyak dari perekonomian sederhana yang notabene Indonesia

banyak yang memiliki status semacam itu. Sehingga tidak dipungkiri bahwa UMKM di

Indonesia sangatlah banyak dan beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2011. Pengertian Pendapan Nasional. www.wikipedia.com. Diakses pada

tanggal 2 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB

Page 14: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

, 2010. Manfaat Pendapatan Nasional. www.wikipedia.com. Diakses pada

tanggal 2 Oktober 2011, pukul 20.15 WIB

_______ Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil

Kementerian Koperasi dan UKM. Draf Rencana Strategis Pembangunan Koperasi dan

UMKM Periode Tahun 2005 – 2009. Jakarta, 2004.

Kementerian Koperasi dan UKM. Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM

Periode Tahun 2001 – 2004. Jakarta, 2004

Kementerian Koperasi dan UKM. Draf Rencana Program Kementerian Koperasi dan

UKM Periode Tahun 2005 – 2009. Jakarta, 2004

Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS. Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja

Penyerapan Tenaga Kerja, Nilai Tambah,dan Ekspor Usaha Kecil dan

Menengah, serta Peranannya terhadap Tenaga Kerja Nasional, PDB Menurut

Harga Berlaku dan Harga Konstan. Jakarta, 2003

Usaha Kecil Menengah Dan Koperasi, Tiktik Sartika Partomo Dan Working Paper

Series No. 9, Juni: 2004, Center For Industry And Sme Studies Faculty Of

Economics University Of Trisakti.

LAMPIRAN

Tabel 1.1 Jumlah Unit Industri Menengah/Besar dan Industri Kecil, 1991-1997

Page 15: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Tahun Industri Skala

Menengah/Besar

Industri

Skala

Kecil

Jumlah Persen

(%)

1991 16,494 0.66 2,473,76

5

99.34 2,490,25

6

100

1992 17,648 0.71 2,474,23

5

99.29 2,491,88

3

100

1993 18,219 0.73 2,478,54

9

99.27 2,496,76

8

100

1994 19,017 0.74 2,503,52

9

99.26 2,522,30

5

100

1995 21,551 0.80 2,641,33

9

99.20 2,662,66

2

100

1996 22,997 0.87 2,679,13

0

99.13 2,702,59

5

100

1997 23,386 0.71 3,543,39

7

99.30 3,566,78

3

100

Tabel 1.2 Tenaga Kerja Industri Menengah/Besar dan Industri Kecil di Indonesia

Page 16: file · Web viewDalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

Year Industri Skala Menengah-Besar

Pekerja Bagian Pertum-

(orang) (%) buhan(%)

Industri Skala

Kecil

Pekerja Bagian

Pertum-

(orang) (%)

buhan (%)

Jumlah

Pekerj

a

Pekerj

a

Bagian

(orang)

(%)

1993

1994

1995

1996

1997

3,574,

829

3,813.

670

4,174,

142

4,214,

967

4,170,

093

32.4

33.2

34.2

33.8

33.3

7.93

6.68

9.45

0.98

-1.06

7,464,

011

7,674,

687

8.016,

397

8,255,

747

8,371,

327

67.6

66.8

65.8

66.2

66.7

6.10

2.80

4.45

2.98

1.40

11,038

,820

11,458

357

12,190

.539

12,470

,714

12,541

,420

100

100

100

100

100