paper analisis karbohidrat

8
ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS KARBOHIDRAT OLEH : KELOMPOK 6 ANGGOTA : NI KADEK LULUS SARASWATI P07134013007 DESAK PUTU MEIDA LINSRA P07134013015 KADEK SRI SUMADEWI P07134013029 I PUTU BANDEM ARISTA PUTRA P07134013045 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN D-III ANALIS KESEHATAN TAHUN AKADEMIK 2014-2015

Upload: benny-tresnanda

Post on 16-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Analisis Karbohidrat

TRANSCRIPT

ANALISIS MAKANAN DAN MINUMANANALISIS KARBOHIDRAT

OLEH :KELOMPOK 6ANGGOTA :NI KADEK LULUS SARASWATIP07134013007DESAK PUTU MEIDA LINSRAP07134013015KADEK SRI SUMADEWIP07134013029I PUTU BANDEM ARISTA PUTRAP07134013045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN D-III ANALIS KESEHATANTAHUN AKADEMIK 2014-2015

PEMBAHASANA. DEFINISI KARBOHIDRATKarbohidrat merupakan senyawa organic yang mengandung unsure utama C, H, O . sumber utama karbohidrat di alam adalah hasil sintesis tumbuh-tumbuhan, seperti padi, jagung, kentang, ubi , dan sagu. Contoh senyawa karbohidrat yang berupa glukosa adalah C6 H12O6 atau C6 (H2O)6. (Panil,Zulbadar , 1998)

B. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT1. Berdasarkan gugus aktif, karbohidrat terdiri atas aldosa dan ketosa 2. Klasifikasi berdasarkan jumlah atom C, terdiri atas, Triosa (3 atom C), Tetrosa (4 atom C) Pentose (5 atom C), Heksosa (6 atom C) 3. Klasifikasi berdasarkan jumlah molekul terdiri atas monosakarida, disakarida polisakarida

C. ANALISIS KARBOHIDRAT a) Analisis Kualitatif Karbohidrat1) Uji Molisch Prinsip pada uji ini yakni bahan yang mengandung monosakarida bila direaksikan dengan H2SO4 pekat akan terhidrolisis membentuk furural. Furfural ini akan membentuk persenyawaan dengan naftol ditandai dengan terbentuknya warna violet (cincin). Oleh karena H2SO4 dapat menghidrolisis oligosakarida dan polisakarida. 2) Uji Barfoed Prinsip pada uji ini yakni monosakarida akan mereduksi reagen barfoed yang bersifat asam sehingga kekuatan hidrolisis menurun dan mengakibatkan tidak dapat mereduksi disakarida. 3) Uji benedict Prinsip pada uji ini yakni larutan CuSO4 dalam suasana alkali akandireaksikn oleh gula yang mempunyai gugus aldehida sehingga cupri oksida (CuO) tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.4) Uji Seliwanoff Prinsip dari uji ini yakni fruktosa dengan asam kuat akan mengalami dehidrasi membentuk 4 hidroksi metylfurfural. Bila ditambahkan recorsinol akan berkondensasi membentuk persenyawaan yang berwarna merah.5) Uji Iodin Prinsip pada uji ini yakni polisakarida akan membentuk reaksi dengan iodin dan memberikan warna spesifik tergantung jenis karbohidratnya. Amilosa dan iodin berwarna biru, amilopektin merah coklat, glikogen dan dextrin berwarna merah coklat.

b) Analisa Kuantitatif Karbohidrat1) Metode Luff SchoorlPrinsip analisa metode ini adalah gula dalam contoh direaksikan dengan luff school berlebih. Kelebihan luff dititrasi dengan larutan bakuNa. Thiosulfat. Pada penentuan gula cara luff school yang ditentukan bukan kuprooksida yang mengendap tetapi dengan menentukan kuprooksida dalam larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan dengan gula reduksi (titrasi sample). Banyaknya iod yang dibebaskan ekuivalen dengan titrasi menggunakan Na tiosulfat. Untuk mengetahui bahwa titrasi sudah cukup maka diperlukan indikator amilum.2) Metode EnzimatisPenentuan gula dengan cara enzimatis sangat tepet terutama untuk tinjauan penentuan gula tertentu yang ada dalam campuran berbagai macam gula. Cara kimiawi mungkin sulit untuk penentuan secara individual yang ada dalam cmpuran itu , tetapi dengan cara enzimatis ini penentuan gula tertentu tidak akan mengalami kesulitan karena tiap enzim sudah sangat spesifik untuk gula tertentu. 3) Metode KromatografiPenentuan karbohidrat dengan cara kromatografi adalah dengan mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu camouran. Isolasi karbohidrat ini berdasarkan prinsip pemisahan suatu campuran berdasarkan atas perbedaan distribusi rationya pada fase tetap dan fase bergerak. 4) Metode Anthrone Penggunaan Metode Anthrone untuk analisis total karbohidrat mulai berkembang sejak penggunaan pertama kali oleh Dreywood pada tahun 1946 untuk uji kualitatif. Dasar dari reaksi ini adalah kemampuan karbohidrat untuk membentuk turunan furfural dengan keberadaan asam dan panas, yang kemudian diikuti dengan reaksi dengan anthrone yang menghasilkan warna biru kehijauan (Sattler dan Zerban 1948) dalam Brooks et al (1986). 5) Metode Folin Metode Folin mempunyai prinsip filtrat darah bebas protein dipanaskan dengan larutan CuSO4 alkali. Endapan CuO yang dibentuk oleh glukosa akan larut dengan penambahan larutan fosfo molibdat. Larutan ini dibandingkan secara kolorimetri dengan larutan standar glukosa 6) Metode Nelson-Somogyi Metode ini didasarkan pada peristiwa tereduksinya kupri okisida menjadi kupro oksida karena adanya kandungan senyawa gula reduksi pada bahan. Metode Nelson Somogyi digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan menggunakan pereaksi tembaga-arsenol-molibdat. Dalam hal ini, pereaksi Somogyi merupakan pereaksi tembaga alkali yang mengandung Na2PO4 anhidrat dengan garam K-Na-tartrat (garam Rochelle), sedangkan pereaksi Nelson mengandung amonium molibdat H2SO4, NaHAsO4.7H2O. Dengan membandingkannya terhadap larutan standar, konsentrasi gula dalam sampel dapat ditentukan. 7) Metode Dinitrosalisilat (DNS)Metode ini digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan teknik kolorimetri. Teknik ini hanya dapat mendeteksi satu gula pereduksi, misalnya glukosa. Gugus aldehida yang dimiliki oleh glukosa akan dioksidasi oleh asam 3,5-dinitrosalisilat menjadi gugus karboksil dan menghasilkan asam 3-amino-5-salisilat pada kondisi basa dengan suhu 90-100C. Senyawa ini dapat dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.

DAFTAR PUSTAKAPanil, Zulbadar. 1998. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Jakarta :EGC.Zahro, Nurus.2013.Analisa Mutu Pangan dan Hasil Pertanian. Online. http://nuruszahro.blogspot.com/2013/10/laporan-analisa-karbohidrat.html. Diakses 2 Maret 2015.Maligan, Jaya Mahar. 2014. Kimia Pangan Analisis Karbohidrat. Program studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Universitas Barawijaya.Sattler L dan FW. Zerban. 1948.The Dreywood anthrone reaction as affected by carbohydrate structure, Science, 108:207.Sudarmadji, S. 1989.Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberti

Bottom of Form