karbohidrat biokim.doc
DESCRIPTION
Laporan praktikum biokimia-karbohidratTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Makhluk hidup terdiri dari berbagai komponen yang sifatnya sangat kompleks
namun terorganisasi dengan baik. Mereka diperlengkapi oleh struktur molekul internal
yang rumit dan mengandung molekul – molekul yang kompleks. Salah satunya
karbohidrat.
Karbohidrat dikatakan sebagai tongkat kehidupan bagi kebanyakan organisme.
Karbohidrat dalam bentuk pati dan gula melambangkan bagian utama dari kalori yang
dikonsumsi manusia, hewan dan mikroorganisme. Karbohidrat merupakan pusat
Metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya, yang merupakan energi
Solar untuk melakukan sintesa karbohidrat dari air dan karbondioksida. Sejumlah patid
Dan karbohidrat merupakan energi pokok bagi sebagian sel nonfotosintetik pada hewan ,
Tanampan dan dunia mikrobial.
I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2. 1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami cara mengisolsi kanji / starch dari kentang
I.2. 2 Tujuan Percobaan
a. Menentukan kadar amilum dalam kentang
b. Menentukan sifat-sifat amilum jika direaksikan dalam suasana asam, basa
dan netral
I. 3 Prinsip Percobaan
Mengisolasi kanji / starch dari kentang berdasarkan pada kelarutannya
dalam air dan etanol dengan cara suspensi dan dekantasi. Uji iodida dilakukan dengan
mereaksikan amilum dengan larutan lugol dalam suasana asam, basa dan netral
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat mempunyai fungsi yang amat penting dalam kehidupan
seluruh organisme. Kabohidrat bisa dalam bentuk sederhana (monomerik) dan dalam
bentuk komponen (polimerik). Karbohidrat digolongkan juga atas karbohidrat yang tidak
dapat dicerna dan dapat dicerna. Yang dalam bentuk karbohidrat mudah dicerna adalah
pati, amilum yang strukturnya dalam bentuk alpha 1,4 dan alpha 1,6 sedangkan
karbohidrat serat biasanya berbentuk struktur beta 1,6 misalnya pektin dan selulosa.
(Anna P, 1999)
Karbohidrat merupakan salah satu makrmolekul alam yang banyak
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk
melalui reaksi antara karbondioksid dan molekul air dengan bantuan sinar matahari
dalam proses fotosintesis :
nCO2 + n H2O (CH2O)n + nO2
(Tim Dosen Kimia, 2003)
Karbohidrat yang dalam bentuk glikogen dan pati berfungsi sebagai
penyedia sementara glukosa. Polimer glukosa yang tidak larut berperan sebagai struktural
dan penyangga di dalam sel bakteri dan tanaman, dan pada jaringan pengikat hewn.
Karbohidrat lain berfungsi sebagai pelumas sendi rangka, sebagai perekat antar sel dan
ssenyawa pemberi spesifitas biologi pada permukaan sel hewan (Diene S, Colby, 1996)
Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon hidrogen dan
oksigen. Hampir seluruh karbohidrat dapat disimbolkan dengan rumus empiris. Melalui
kajian kimiawi terutama ditinjau dari segi reaksinya maka karbohidrat dapat dikatakan
sebagai polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton. Berdasarkan hasil hidrolisisnya maka
karbohidrat dibagi atas tiga golongan besar yaitu :
a. Monosakarida, atau disebut gula sederhana berupa karbohidrat yang tidak
dihidrolisis lagi menjadi molekul gula yang lebih kecil lagi. Monosakarida dapat
larut dalam air dan laarutannya manis. Yang termasuk golongan ini yaitu ;
biosa(diosa), triosa, tetros, pentosa (arabinosa, xilosa, ribosa), heksosa (glukosa,
fruktosa, galaktosa, dn manosa), heksosa (glukosa, fruktosa, galaktosa, dan
manosa).
b. Oligosakarida, yaitu di-, tri- tetra-, penta-, dan heksasakarida. Yang terpenting
secara biologis adalah disakarida, misal sakarosa, maltosa, laktosa dan selubiosa.
c. Polisakarida, Karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida, ratusan
bahkan ribuan. Polisakarida sukar larut dalam air dan larutannya berupa koloid
dan rasanya tidak manis walaupun menyerupai gula. Yang termasuk golongan ini
yaitu : amilum (tepung), glikogen, dekstrin, selulosa. (Kusnawidjaya, 1987)
Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara
Satu dengan yang lainnya melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida
menghasilkan monosakarida. Selulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang
dihubingakan melalui ikatan glikosida membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-unit
selubiosa.
Salah satu jenis polisakarida adalah pati. Pati merupakan polisakarida
Melimpah kedua setelah selulosa. Fungsi pati adalah menyimpan energi. Pati banyak
terdapat pada padi-padian, kentang, jagung, dll. Pati dapat dipisahkan menjadi dua
komponen utama berdasarkan kelarutannya bila dibubur dalam air panas yaitu amilosa
dan amilopektin. Dalam air panas rantai amilosa berbentuk heliks menyerupai kumparan,
karena adanya konfigurasi alpha pada setiap unit glukosa. Kumparan yang berbentuk
tabung ini memungkinkan terbentuknya senyawa kompleks dengan molekul-molekul
senyawa dengan molekul-molekul kecil yang dapat masuk kedalam kumparannya. Warna
biru tua sebagai kompleks yang merupakan penambahan iodium pada pati (Linder, C.
1992)
Pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat, dimana cahaya menyinari
bagian yang hijau (adanya klorofil). Kehadiran karbohidrat ini dapat ditentukan oleh
adanya reaksi yod-amilum. Daun tumbuhan yang sebelumnya disimpan dalam ruangan
gelap, ditutupi oleh kertas sablon yang bertanda A dan kemudian diletakkan di bawah
cahaya matahari dalam beberapa waktu, jika daun itu dimatikan dalam air panas dan
direaksikan dengan larutan kalium-polyyodida, tanda A akan timbul jelas pada daun itu,
setelah dicelupkan kedalam alkohol yang panas (Lehninger, 1991).
Larutan amilum (starch) jika dicampur beberapa tetes larutan lugol yaitu
larutan iod 1% dan KI 2% memberikan warna biru. Jika ditambah beberapa tetes NaOH,
mengakibatkan iod bereaksi seperti iod bebas, karena hanya diikat secara semu.
I2 + 2NaOH NaI + NaOI + H2O
Jika ditambah lagi HCl, maka akan timbul lagi warna .
NaI + NaOI + 2HCl HI + HOI + 2HCl
HOI + HI I2 + H2O
Terjadilah adisi iod oleh amilum dan memberi warna biru. Apabila larutan iod amilum
dipanaskan, terjadi penguraian ion (pelepasan iod dari amilum) (Tim Dosen Kimia,
2003).
Karbohidrat yang paling banyak dalam makanan manusia adalah
monosakarida glukosa dan fruktosa. Disakarida sukrosa (glukosa plus fruktosa), lektosa
(glukosa plus galaktosa) dan maltosa (2 unit glukosa). Karena hanya glukosa yang dapat
diabsorbsi oleh usus karbohidrat yang masih dalam bentuk lebih besar harus didegradasi
dahulu oleh enzi m pencernaan. Namun manusia tidak semua mempunyai enzim-enzim
pencernaan yan dapat memecah ikatan glikosigik dari polimer selulosa (Shernington, K.B
1992)
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III. 1. 1 Alat
Alat-alat yang dipakai pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Blender 1 buah
- Batang pengaduk 1 buah
- Botol semprot 1 buah
- Corong 1 buah
- Gegep 1 buah
- Gelas piala 500 ml 1 buah
- Gelas ukur 250 ml 1 buah
- Kain untuk penyaring
- Pipet tetes 1 buah
- Pipet skala 0,5 ml 1 buah
- Tabung reaksi 3 buah
- Neraca Ohauss 2 buah
- Penangas air 1 buah
- Erlenmeyer 250 ml 1 buah
III. 2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Kentang 75 gram
- Air suling
- Etanol 95% 40 ml
- HCl 6 M 2 tetes
- NaOH 6 M 2 tetes
- Larutan amilum 2 tetes
- Iod 0,01 M 2 tetes
- Kertas saring 1 lembar
III.3 Prosedur Kerjaa. Isolasi kanji dari kentang
Kentang
Dikupas, dicuci, dipotong
Ditimbang
Ditambahkan 200 ml aquadesDiblender dan disaring
Dibuang
Ditampung dalam gelas piala 500 mlDitambahkan 100 ml aquades dan Diaduk, diendapkan dan didekantasi
dibuang
Ditambahkan 100 ml aquadesDiendapkan, didekantasi
Kentang
75 gram kentang bersih
Cairan keruhResidu
Endapan putihCairan
Ditambahkan 50 ml etanol 95% dibuang
Didekantasi, disaring dgn kertas saring
Dibuang dikeringkan danditimbang
b. Uji iodida
Tabung
PereaksiI II III
Amilum
Air
HCl 6 M
NaOH 6 M
Iod 0,01 M
3 ml
2 tetes
-
-
1 tetes
3 ml
-
2 tetes
-
1 tetes
3 ml
-
-
2 tetes
1 tetes
CairanEndapan putih
filtrat Starch / Kanji
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
a. Isolasi kanji dari kentang
- Berat contoh (kentang) : 75 gram
- Kentang setelah diblender akan terjadi pengendapan
- Amilum dalam suspensi alkohol berwana putih dan terjadi endapan
setelah kering berwarna putih
- Berat amilum setelah kering 3,5gr
- Kadar amilum dalam contoh (kentang)
= Berat amilum setelah kering x 100%
Berat contoh
= 3,5 g x 100% = 4,6 %
75 g
b. Uji iodida untuk amilum
Perubahan Tabung I
(air)
Tabung II
(NaOH)
Tabung III
(HCl)
Warna sebelum ditambah iod 0,01 M
Warna setelah ditambah iod 0,01 M
Warna setelah pemanasan
Warna setelah didinginkan
Bening
Biru
Bening
Bening
Bening
Biru
Bening
Bening
Bening
Bening
IV. 3 Pembahasan
Amilum mempunyai komponen utama yaitu amilosa. Dalam percobaan ini
amilum yang kita peroleh dengan cara dekantasi. Dekantasi ini dilakukan dengan cara
berulang-ulang dengan menggunakan air dan langkah terakhir dengan menggunakan
alkohol. Tujuan memakai alkohol yaitu untuk membersihkan amilum dari kotoran-
kotoran berupa zat-zat organik sehingga diperoleh suatu larutan amilum yang benar-benar
murni.
Amilum yang diperoleh dari kentang pada percobaan yaitu 4,6 % sedangkan
menurut literatur kentang mengandung amilum sekitar 30%. Hasil yang diperoleh amat
sedikit ini karena ada cara dekantasi yang kurang sempurna. Amilum yang diendapkan
pada tabung reaksi belum mengendap secara keseluruhan, atau ketika menuang banyak
amilum yang ikut terbuang.
Pada reaksi kimia antara amilum dan air terlihat larutan tetap keruh.
Sedangkan pada tabung kedua di mana amilum direaksikandalam suasana asam dengan
penambahan HCl larutan tetap keruh, ketika ditambahkan larutan iod akan nampak
kebiruan. Ini disebabkan karena terbentuknya ion kompleks antara amilum dengan Iod.
Pada tabung ketiga campuran antara amilum dan Iod yang direaksikan
dalam suasana basa dengan penambahan NaOH tidak nampak perubahan warna. Hal ini
disebabkan karena amilum dan iod tidak membentuk ion kompleks dan terurai kembali
menjadi NaI + NaOI dan air
Pada tabung keempat campuran antara amilum adalah pereaksi khusu
amilum yaitu lugol. Pada pereaksi ini tidak terbentuk ion kompleks antara amilum dan lu
gol. Namun tujuan dari penambahan lugol untuk memisahkan amilum dari iod, sehingga
setelah dipanaskan dan mengalami pendinginan iod akan menguap dan yang tersisa
hanya amilum.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
1. Kadar amilum dalam kentang 4,06 %
2. Penambahan iod pada suasana asam (HCl) akan menghasilkan larutan bening,
penambahan iod pada suasana basa (NaOH) akan menghasilkan larutan berwarna
biru, dan penambahan iod pada suasana netral (Air suling) menghasilkan larutan
berwarna biru.
V. 2 Saran
Diharapkan agar air dalam laboratorium disediakan agar praktikan tidak
perlu membawa air
,
DAFTAR PUSTAKA
1. Anna P, 1999., “ Dasar Dasar Biokomia”, Yayasan Cendraasih, Jakarta
2. Kunsnawidjaja, K., 1987 “Biokimia”, Penerbit Alumni.Bandung
3. Tim Dosen Kimia, 2002, “ Kimia Dasar 2”, Tahun Pertama Bersama Universitas Hasanuddin, Makassar
4. Lehninger, 1991, “Dasar-dasar Biokimia”, Penerbit Erlangga, Jakarta
5. Shernington, K., Gaman, P. M, 1992, “Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi, UGM-Press, Jakarta