paper analisa hubungan internasional melalui film blood diamond

16

Click here to load reader

Upload: tamar-naomi

Post on 25-Jun-2015

361 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paper ini dibuat untuk kepentingan pengenalan mahasiswa baru untuk perkenalan dengan Hubungan Internasional. Agar lebih mudah, perkenalannya memakai Film Blood Diamond sebagai jembatan untuk menganalisa HI.

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film:

Blood Diamond

Tamar Naomi

2010330038

FISIP

Hubungan Internasional

2010

Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung 40141. Universitas Katolik Parahyangan.

Page 2: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

Surat Pernyataan

Saya menyatakan bahwa makalah ini adalah karya Saya pribadi, tidak pernah ditulis

orang lain, dan makalah ini tidak pernah dikumpulkan oleh orang lain. Kaidah penulisan

akademik sudah diikuti dalam makalah ini, sehingga makalah ini sudah bebas dari

plagiarisme.

Saya bersedia dijatuhkan sangsi berupa nilai 0 bila terbukti bahwa pernyataan tersebut

tidak benar adanya.

Bandung, 10 Mei 2010

Page 3: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

The Diamond’s Value is The Same as

Value of Humans’ Soul

Saat ini banyak pihak yang memandang uang dan kekuasaan sebagai segalanya.

Untuk meraih hal-hal yang mereka anggap segalanya itu, mereka rela menghalalkan segala

cara dan mengorbankan banyak hal. Yang jadi masalah, yang mereka korbankan adalah

nyawa-nyawa orang lain.

Untuk meraih kekuasaan ini, pertama-tama harus mempunyai uang dulu, karena uang

mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Kedua, harus mempunyai kepercayaan kelompok

tertentu atau merusak kepercayaan kelompok itu pada status quo (pemerintahan yang

sekarang). Perjalanan mencapai uang dalam jumlah besar dan merusak kepercayaan terhadap

pemerintah status quo ini ditempuh dengan cara yang tidak halal, mengorbankan nyawa

orang lain.

Berikut adalah sebuah cerita yang menggambarkan hal yang Saya maksud pada

paragraf di atas.

Saat Solomon Vandy dan anaknya tiba di daerah pemukiman mereka, pasukan RUF

sudah meluluhlantakkan pemukiman itu. Rumah-rumah hancur, banyak penduduk yang

ditembaki, dan banyak penduduk yang diculik, banyak juga penduduk yang dipotong

tangannya agar tak bisa memilih dalam pemilu nanti. Untungya Solomon sempat

menyelamatkan keluarganya agar bisa kabur dari situ. Tapi sayangnya Solomon tak bisa

kabur bersama keluarganya, ia malah tertangkap oleh pasukan RUF untuk dijadikan pekerja

paksa di pertambangan intan.

Di pihak lain, G8 sedang mengadakan rapat di Belgia. Mereka membicarakan

mengenai konflik intan yang terjadi di Sierra Leone, melihat banyaknya korban berjatuhan

karena perdagangan intan dan rasa haus kekuasaan RUF. Sebagai negara yang menjadi

konsumen utama intan, mereka ingin membuat kesepakatan untuk merendahkan permintaan

intan, dengan harapan RUF tidak lagi mengusahakan menghasilkan intan, setidaknya dengan

terlalu keras (sehingga menjatuhkan banyak korban). Di pertemuan itu, diundang juga

seorang pebisnis, Van De Kaap, untuk diminta pendapatnya dan kerja samanya dalam hal ini.

Page 4: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

Di pihak yang lain lagi, ada seorang berkulit putih, Danny Archer, yang merupakan

seorang penyelundup intan, anak buah dari pebisnis intan, Van De Kaap. Ia mencari-cari

intan ke kelompok-kelompok kulit hitam tertentu yang memang menyediakan intan untuk

diperjualbelikan secara gelap. Sayangnya saat ia melakukan tawar-menawar dengan

kelompok kulit hitam lainnya, ia malah ditangkap karena dituduh sebagai penyelundup intan.

Archer pun dipenjarakan.

Di bagian pertambangan intan yang dipegang oleh RUF, tampak banyak pria dewasa

yang bekerja untuk mencari intan, di mana jika mereka mendapatkan intan mereka harus

menyerahkannya ke pihak RUF. Pekerja yang bekerja di sebelah Solomon saat itu nekat

menyembunyikan sebutir kecil intan yang ditemukannya di dalam mulutnya. Pemimpin RUF

itu, sang Komandan, mengetahui aksi pria itu dan membunuhnya.

Di hari yang lain, saat bekerja di pertambangan itu Solomon menemukan sebuah intan

pink yang besar dan menyembunyikannya di bawah kakinya dan ketahuan oleh Komandan

dan berniat untuk segera menembaknya. Datanglah tiba-tiba pasukan dari pemerintah dengan

segala bombardirnya yang memang berniat membubarkan apa pun kegiatan RUF. Sang

Komandan pun ternyata tertembak sehingga Solomon selamat dari tembakan Sang

Komandan dan ia berhasil mengubur intannya itu. Bagaimana pun juga, Solomon ditangkap

oleh pasukan pemerintah karena berada di kawasan RUF.

Solomon, Sang Komandan, dan Danny Archer ternyata masuk dalam satu penjara. Di

penjara, Sang Komandan berteriak dengan kencang menuduh Solomon menyembunyikan

sebuah intan besar berwarna pink. Solomon tentunya mengelak, dan Sang Komandan

mengancam untuk mengambil dan membahayakan keluarganya. Percakapan antara

Komandan dan Solomon ini didengar jelas oleh Archer. Hal ini tentunya menarik perhatian

Archer yang merupakan pemburu intan untuk diselundupkan. Archer pun dikeluarkan dari

penjara oleh rekannya. Archer juga mengeluarkan Solomon dari penjara untuk

kepentingannya tersebut.

Setelah keluar dari penjara, Archer bertemu dengan seorang jurnalis perempuan

bernama Maddy Bowen. Kedok Archer sebagai penyelundup intan pun terungkap oleh

jurnalis ini yang kebetulan memang sedang meneliti mengenai konflik intan di Sierra Leone.

Maddy menyesali masalah yang terjadi bahwa Sierra Leone yang notebene mempunyai SDA

intan yang besar sudah tak mengeksport intan lagi, sementara Liberia, negara terdekat Sierra

Leone, sudah mengekspor intan dalam jumlah besar.

Page 5: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

Di lain sisi, RUF kembali meneror pemukiman warga. Aksi ini terjadi atas perintah

Komandan yang terutama ingin mencari keluarga Solomon. Putra Solomon dan beberapa

anak lelaki lainnya diculik, dan mereka dilatih untuk dijadikan pasukan RUF yang bertugas

untuk membunuh dan memborbardir secara membabibuta.

Di sisi yang lain lagi, Archer membujuk Solomon untuk bekerja sama. Archer

menawarkan untuk membantu Solomon mencari keluarganya yang hilang, dan Solomon

membantu Archer untuk menemukan lokasi tempat ia menguburkan intan pink itu. Solomon

setuju dan mereka pun pergi ke sebuah tempat pengungsian bersama Maddy. Solomon dan

istrinya, Jassie, pun menumpahkan rasa rindu mereka. Jassie juga mengaku bahwa anak

mereka, Dia Vandy, diculik oleh RUF. Solomon pun marah dan bertekad mencari anaknya

itu.

Mereka bertiga akhirnya pergi ke sebuah perkemahan tentara yang menjaga

perbatasan. Mereka ke situ dengan tujuan melewati perbatasan itu dan dapat meraih lokasi

tempat penguburan intan pink dan basecamp RUF.

Solomon dan Archer pun berhasil menapaki tempat yang ingin diraihnya. Mereka

sudah mengintip ke basecamp RUF, dan Solomon pun puas setelah melihat anaknya memang

ada di situ. Mereka juga sudah memantau kira-kira di mana tempat penguburan intan pink itu.

Archer pun langsung melapor pada teman-teman pasukannya yang juga berkulit putih tentang

koordinat di mana intan pink itu berada, agar mereka dapat membantunya untuk membasmi

RUF yang menjadi penghalang mereka ke tempat itu.

Tapi saat malam tiba, tanpa sepengetahuan Archer, Solomon menghampiri Dia untuk

membujuknya kembali pulang. Archer yang terbangun pun siaga menjaga Solomon dari

belakang. Dan benar saja, Dia tidak mau dibujuk oleh ayahnya dan malah berteriak pada

pasukan RUF yang lain untuk menghentikan Solomon. Solomon pun ditangkap oleh

Komandan dan dipaksa untuk menggali intan pink itu berada, jika tidak, keluarganya,

termasuk Dia, yang menjadi taruhannya. Untungnya pasukan dari pihak Archer langsung

datang dengan helikopternya dan memporakporandakan tempat itu, sehingga beberapa

pasukan RUF mati, termasuk Komandan.

Setelah keadaan aman, pihak pasukan helikopter menagih intan pink yang selama ini

dibicarakan tersebut. Pihak pasukan helikopter itu menahan Dia sebagai jaminan sementara

Solomon menggali intan pink itu. Ternyata Archer dan Solomon masih dalam kondisi bekerja

Page 6: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

sama berdua saja untuk memonopoli intan itu, sehingga terjadi baku hantam antara mereka

dan pasukan helikopter. Mereka menang dan dapat kabur bertiga dengan intan pink di tangan,

sayangnya Archer sempat terkena tembak. Mereka pun berjalan menuju helikopter yang

merupakan pihak teman dari Archer. Tapi Archer tak kuat lagi berjalan, hingga memutuskan

untuk tetap tinggal dan memberikan intan itu pada Solomon saja. Archer juga mengubungi

Maddy meminta bantuannya untuk mengurus kepergian Solomon ke London. Intan pink

akhirnya berada di tangan pihak Van De Kaap setelah barter dengan sejumlah uang dan

keluarga utuhnya Solomon.

Pertemuan negara-negara di Kimberley, Afrika Selatan, pada Januari 2000. Pembicara

utama pertemuan ini berkata,”Mereka bukan milik kita untuk dieksploitasi untuk

kenyamanan, perusahaan, dan konsumerisme kita. Negara dunia ketiga bukanlah negara yang

terpisah dari kehidupan kita. Mari kita dengar suara dari dunia itu, mari kita belajar dari

suaranya dan tidak mengabaikannya lagi. Kita sambut, Solomon Vandy.” Solomon pun

berpidato mengenai apa yang terjadi selama ini.

Pada Januari 2003, 40 negara menandatangani The Kimberley-Process untuk

mencegah terjadinya konflik intan lagi. Tetapi intan ilegal tetap menemukan jalannya ke

pasaran. Ini bergantung pada konsumen untuk mendesak tidak adanya konflik intan. Dan,

Sierra Leone akhirnya dalam keadaan damai.

Blood Diamond menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.

Film Blood Diamond sangat menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.

Bisa kita lihat dari aktor-aktor negara yang terlibat dalam kasus Konflik Intan ini. Ada negara

Sierra Leone yang menjadi aktor penderita. Ada negara-negara maju yang tergabung dalam

G8 yang berusaha membuat kesepakatan dan tindakan untuk menghindari Konflik Intan yang

terjadi. Ada pula negara-negara lainnya yang tergabung yang menandatangani perjanjian.

Garis besar kompleksitas hubungan internasional dalam film ini adalah sebagai

berikut :

1. Ancaman internal (pemberontak) sangat menggangu stabilitas negara Sierra Leone dan

menyita perhatian Internasional, karena menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM).

Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Pemberontak sangat merusak nilai-nilai

kemanusiaan seperti pembunuhan, penganiayaan dan mempekerjakan anak-anak dibawah

Page 7: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

umur sebagai petambang dan sebagai tentara pemberontak. Hal ini mereka lakukan untuk

meruntuhkan kepercayan rakyat pada pemerintahan yang sah, seakan-akan pemerintahan

yang sah tidak dapat memberikan kedamaian kepada rakyatnya. Pemberontak tidak

menginginkan adanya Pemilu yang sah dengan cara mengintimidasi rakyat termasuk

memotong tangan mereka. Legitimasi pemerintahan yang sah dihancurkan. Tentunya hal

ini sangat menyita perhatian dunia internasional.

2. Ketidakstabilan di dalam negara Sierra Leone sudah sangat tentu akan mempengaruhi

kestabilan di kawasan regional. Negara tetangga akan mengoptimalkan keamanan di

daerah perbatasan baik dalam hal pelarian pemberontak maupun dalam hal penyelundupan

intan. Hal ini jadi mempengaruhi negara terdekatnya, Liberia, yang menjadi jembatan

penyelundupan. Konflik intan ini juga mempengaruhi pihak pasar intan internasional dan

persekutuan negara-negara lainnya (terutama anggota G8) yang terutama dalam

mengambil keputusan bagaimana sebaiknya mengatasi konflik intan ini (yang artinya

membantu negara Sierra Leone).

3. Boikot terhadap intan Sierra Leone di pasaran internasional tentu akan merusak atau

menganggu pendapatan dari negara Sierra Leone yang sudah miskin. Hal ini akan semakin

memperburuk keadaan atau situasi dari negara tersebut. Mereka tidak bisa melanjutkan

pembangunan dan menata negara ke arah yang lebih baik. Di lain pihak boikot ini akan

menekan pemberontak dalam melakukan aksinya, termasuk untuk mendapatkan

persenjataan dari luar dan juga biaya operasional.

4. Melihat pasaran intan international yang sangat tinggi permintaannya, maka upaya

penyelundupan melalui negara tetangga seperti Liberia akan terus diusahakan. Bila intan

sudah diselundupkan ke Liberia, maka intan tersebut sudah dapat disertifikasi sebagai

hasil tambang Liberia, sehingga sah dijual ke pasaran internasional. Dengan demikian,

secara tidak langsung, Liberia akan mendapatkan untung dari konflik ini. Penjualan intan

secara langsung ke pasaran internasional tentu tidak bisa dibenarkan, bahkan secara tidak

langsung intan Sierra Leon dapat dianggap sebagai intan “haram”.

5. Ternyata pemboikotan intan Sierra Leone tak membuahkan hasil. Perdamaian yang

diharapkan di Sierra Leone tak kunjung terlaksana. Akhirnya diadakan pertemuan negara-

negara lagi dan membuat perjanjian untuk mempersempit konflik yang ada.

Demikianlah garis besarnya. Apa yang bisa didapat dari situ? Kekompleksitasan jelas

terlihat dengan banyaknya aktor negara yang terlibat dan hubungan antara yang satu dengan

Page 8: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

yang lain. Penyebab utama kekompleksitasan hubungan internasional di film ini adalah intan.

Aktor negara Sierra Leone dirugikan dari pihak internal dan eksternal karena masalah intan

ini. Pemberontakan pihak tertentu di negara itu membuat pihak internasional memutuskan

untuk memboikot intan Sierra Leone, yang artinya merugikan pihak Sierra Leone dalam hal

perekonomian negaranya.

Jadi, dilihat dari keterlibatan pihak internasional (aktor non-negara, G8, yang terdiri

dari negara-negara maju dan negara-negara lainnya yang terlibat dalam Kimberley-Process)

pada suatu peristiwa yang menimpa sebuah negara (Sierra Leone) yang juga mempengaruhi

negara lain (Liberia dan Negara-negara konsumen intan) merupakan pembuktian bahwa film

Blood Diamond menggambarkan kompleksitas hubungan internasional.

Untuk menganalisa film Blood Diamond ini, Saya akan menggunakan sudut pandang

realisme.

Realisme adalah teori pendekatan dalam Hubungan Internasional yang melihat negara

sebagai aktor yang berusaha mencari kekuasaan atau fokus pada tujuan-tujuan atau

kepentingannya sendiri. Berbeda dengan Liberalisme yang menekankan perdamaian dan

kerja sama dalam hubungan internasional, realisme menekankan pada perang dan konflik

dalam hubungan internasional1. Realisme mempunyai empat asumsi: State is a principal

actor, State is a unitary actor, State is a rational actor, dan National Security is the important

issue2.

State is a principal actor artinya negara sebagai aktor utama dalam hubungan

internasional. Realisme tidak menganggap aktor non-negara, seperti organisasi dan lembaga

masyarakat, sebagai aktor dalam hubungan internasional. Jika kita melihat film Blood

Diamond, memang aktor negara merupakan aktor dominan yang bermain di sini. Yang

menjadi objek penderita, penengah, dan objek yang tertular dampaknya adalah aktor negara.

“Pasaran internasional (mayoritas terdiri dari negara-negara maju) yang mempunyai

banyak permintaan intan secara tidak langsung mendesak negara-negara yang bersumber

daya alam intan untuk mengekspor intannya, salah satunya Sierra Leone.” Dari kutipan

tersebut bisa kita lihat keterlibatan negara-negara maju dan Sierra Leone sebagai aktor

1 Georg Sorensen, Introduction to International Relations (US. America: Oxford University Press Inc., 1999), halaman 44.2 Mark V. Kauppi, International Relations Theory 3rd edition, (US. America: Ally and Bacon, 1999), halaman10.

Page 9: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

hubungan internasional, yang merupakan aktor penting dalam hubungan internasional yang

sedang terjadi ini.

“Tapi ada pihak pemberontak, yang merupakan aktor non-negara, yang melihat

potensi Sierra Leone dalam hal intan sebagai kesempatan bagi mereka untuk menuai uang

untuk menyokong ekonomi dan peralatan mereka dalam meruntuhkan pemerintahan Sierra

Leone saat itu,dengan penyelundupan intan. Karena hal ini, G8 mengadakan pertemuan untuk

membahas bagaimana dalam menindaki konflik intan yang terjadi di Sierra Leone tersebut.”

Dalam kutipan ini ada dua aktor non-negara yang terlibat dalam peristiwa ini, yang berarti

realisme tidak memandang pihak pemberontak (RUF) dan G8 sebagai aktor yang penting

dalam hubungan internasional mengenai intan ini.

“Liberia menjadi penadah intan yang diselundupkan oleh RUF yang kemudian

mengesahkan intan-intan selundupan itu menjadi hasil alamnya. Dengan begitu, Liberia bisa

mengekspor intan ke pasaran internasional (ke negara-negara konsumen) dan intan-intan itu

merupakan barang impor dari Liberia, padahal intan-intan tersebut merupakan bagian dari

Sierra Leone.” Dari kutipan ini terdapat Liberia yang merupakan aktor negara yang

mempunyai andil besar dalam peristiwa ini dan termasuk aktor penting.

“Sekian puluh negara pun berkumpul untuk menandatangani perjanjian internasional

yang diharapkan dapat membantu keadaan Sierra Leone menjadi lebih baik.” Dalam kutipan

ini aktornya dalah negara di mana realisme menganggapnya sebagai aktor penting.

State is a rational actor artinya negara secara rasional akan berusaha memenuhi

tujuan-tujuan dan kepentingan-kepentingan negaranya dengan cara apa pun, yang terutama

seperti perang, konflik, dan agresi (jika dilihat dari sudut pandang realisme).

Poin ini mempunyai peran yang cukup signifikan dalam film ini. Negara-negara maju

bagaimana pun tetap berusaha memenuhi permintaan intan yang ada, walau pada akhirnya

hal ini berusaha dihindari pada pertemuan G8 di Belgia dan pertemuan negara-negara lain di

Afrika Selatan. Tapi tetap saja ada pihak internal negara, aktor non-negara seperti pebisnis-

pebisnis intan, yang menempuh cara apa pun untuk mendapatkan intan-intan itu. Tapi hal ini

tidak memenuhi paradigma realisme karena aktornya non-negara. Ada juga aktor non-negara

lain seperti RUF yang menempuh cara apa pun, terutama dengan perang, agresi, dan konflik,

dalam memenuhi tujuan dan kepentingan mereka. Tapi hal-hal yang mereka lakukan tidaklah

menunjang kepentingan negara, yang artinya tak memenuhi sudut pandang realisme ini.

Page 10: Paper Analisa Hubungan Internasional Melalui Film Blood Diamond

Ada pun negara Liberia yang menempuh cara tidak halal sekalipun untuk memenuhi

kepentingan negaranya. Tapi Liberia tidak menggunakan cara anarkhi seperti perang, agresi,

dan konflik untuk mencapai kepentingannya itu. Ada pula pihak kulit putih yang

menggunakan cara agresi (membasmi keberadaan pihak RUF di kawasan sungai dekat intan

pink berada) untuk memenuhi kepentingannya, tapi mereka bukanlah dari pihak negara,

meliankan pihak pebisnis. Jadi, sejauh analisis ini, belum ada peristiwa State is a rational

actor, belum ada peristiwa yang memenuhi poin ini dari sudut pandang realisme.

Tapi jika ditilik lagi, sebenarnya Sierra Leone melakukan poin itu dan memenuhi

paradigma realisme. Sierra Leone mempunyai kepentingan melindungi keamanan negaranya

dengan mencari kesempatan memborbardir setiap kali menemukan keberadaan pihak

pemeberontak itu. Cara yang dilakukan oleh aktor negara ini menggunakan agresi, sehingga

memenuhi sudut pandang realisme pada poin State is a rational actor.

National Security is important issue merupakan asumsi realisme yang dipenuhi Sierra

Leone pada film ini. Seperti yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya, Sierra Leone

berusaha melindungi negaranya dari segi keamanan dan perdamaian. Tentunya keamanan

negara merupakan hal yang penting, sampai Sierra Leone melakukan agresi pada pihak yang

mengancam keamanan negaranya.

Dengan analisa yang sudah Saya berikan di atas, bisa kita lihat betapa kompleksnya

hubungan internasional yang terjadi pada film ini. Mulai dari Sierra Leone yang dibantu oleh

sejumlah negara, Liberia yang menjadi penadah intan dari Sierra Leone untuk diekspor ke

negara-negara maju, sampai sejumlah negara yang mengadakn hubungan internasional untuk

mengatasi masalah kemanusiaan di Sierra Leone. Analisa Saya pun dilihat dari perspektif

realisme, di mana setiap negara benar-benar mengusahakan kepentingan negaranya tercapai

tanpa memikirkan bagaimana pihak atau negara lain. Hal ini terbukti dan bisa kita lihat dalam

film Blood Diamond, di mana negara-negara maju dan Liberia berusaha memenuhi tujuannya

tanpa memikirkan Sierra Leone, walau pada akhir cerita sejumlah negara mengadakan

pertemuan dan kerja sama internasional untuk membantu Sierra Leone lepas dari konflik

intan yang membahayakan nyawa manusia tersebut. Demikianlah analisa Saya terhadap film

Blood Diamond mengenai hubungan internasional.