paparan kebijakan akreditasi rs- 27 juni 2013 ( 3 )

Upload: anindiaw

Post on 15-Oct-2015

146 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan

    dr. Chairul Radjab Nasution, SpPD, K-GEH, FINASIM, FACP, M.Kes

    Pontianak, 27 Juni 2013KEBIJAKAN & DUKUNGAN KEMKES RI kepada RS dalam Persiapan Pelaksanaan Akresitasi RS Versi 2012

  • VISIMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan

    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madaniMelindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilanMenjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatanMenciptakan tata kelola kepemerintahan yang baikMISI1STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN23456NILAI - NILAIPRORAKYATINKLUSIFRESPONSIFEFEKTIFBERSIH

  • Pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan kerja sama nasional dan global

    pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NASIONAL.pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan merata dan bermutuketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.Manajemen kesehatan :akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab

  • RegulatorBPJS KesehatanPeserta Jaminan KesFasilitas KesehatanBayar iuran Penanganan keluhanPerjanjian Kerjasama Ajukan klaimPembayaran KlaimMencari PelayananMemberi PelayananRegulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll)***Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Nakes, Obat, AlkesRegulasi Tarif Pelayanan Kesehatan,Kendali Biaya & kualitas YankesPemerintahSistem RujukanSingle payer, regulated, equity

  • PETA JALAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN FASKES, NAKES, SISTEM RUJUKAN DAN INFRASTRUKTURKajian berkala tahunan elijibilitas Faskes, kredensialing, kualitas layanan dan penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomianImplementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan dan telaah utilisasi Distribusi belum merata Kualitas bervariasi Sistem rujukan belum optimal cara Pembayaran belum optimal Perluasan dan Pengembangan faskes dan nakes secara komprehensif Evaluasi dan penetapan pembayaranJumlah mencukupi Distribusi merata Sistem rujukan berfungsi optimal Pembayaran dengan cara prospektif dan harga keekonomian untuk semua pendudukKEGIATAN-KEGIATAN:Implementasi roadmap: pengembangan faskes, nakes, sistem rujukan dan infrastruktur lainnya. Penyusunan Standar, prosedur dan pembayaran faskesImplementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian*

  • *FASYANKES TINGKAT PERTAMA/PRIMER: PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, dan Fasyankes Dasar lainnya (Pemerintah dan Non Pemerintah)FASYANKES TINGKAT LANJUTRUMAH SAKIT, KLINIK UTAMA (Pemerintah dan Non Pemerintah)

  • *PENYEMPURNAAN STANDAR, PEDOMAN, AKREDITASI SISTEM RUJUKAN

  • Data RS Data RS Update dari Website Ditjen BUK pada 17 Juni 2013

    KategoriKepemilikanRS UMUMRS KHUSUS TOTALRS PUBLIKPemerintah73594829- Kemkes141832- Pemda Propinsi514192- Pemda Kabupaten43616452- Pemda Kota781391- Kementerian Lain303- TNI1135118- POLRI40141Swasta Non Profit514201715RS PRIVATSWASTA340187527BUMN60767TOTAL :1,6494892,138

  • Data RS Prop KalBar Data RS Update dari Website Ditjen BUK pada 26 Juni 2013

    KategoriKepemilikanRS UMUMRS KHUSUS TOTALRS PUBLIKPemerintah & Swasta28432- Kemkes0- Pemda Propinsi- Pemda Kabupaten- Pemda Kota- Kementerian Lain0- TNI- POLRISwasta Non ProfitRS PRIVATSWASTA347BUMNTOTAL :31839

  • Data RS Prop KalBarBerdasarkan Kelas Data RS Update dari Website Ditjen BUK pada 26 Juni 2013

    KategoriKepemilikanRS UMUMRS KHUSUS TOTALRS PUBLIKPemerintah- Kelas A1- Kelas B 4- Kelas C 10- Kelas D12- Kementerian Lain0- TNI ( Tk III & IV ) 4- POLRISwasta Non ProfitRS PRIVATSWASTABUMNTOTAL :31

  • Data RS Prop KalBarBerdasarkan Akreditasi Data RS Terakreditasi Ditjen BUK pada 26 Juni 2013

    KategoriKepemilikanRS UMUMRS KHUSUS TOTALRS PUBLIKPemerintah & Swasta Non Profit - Kls A - Kls B - Kls C - Kls D - Kementerian Lain- TNI ( Tk III &Tk IV ) - POLRISwasta Non ProfitRS PRIVATSWASTA BUMNTOTAL :18

  • KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN DI INDONESIA

  • Undang Undang Rumah Sakit Nomor:44 Tahun 2009

    Permenkes Nomor : 659/2009 Tentang RS Indonesia Kelas DuniaPermenkes Nomor : 147/2010 Tentang Perizinan Rumah SakitPermenkes Nomor : 340/2010 Tentang Klasifikasi Rumah SakitPermenkes Nomor : 012/2012 Tentang Akreditasi Rumah SakitSK Menteri Kesehatan Nomor: 428/2012 Tentang Penetapan Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi RS di IndonesiaStandar Akreditasi Rumah Sakit 2012(Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK02.04/I/2790/11)

  • STUDI KELAYAKAN &TATA RUANGRSMEMENUHI STANDAR INPUT(blm dpt memenuhi semuanya)PENETAPAN KELAS(pengelompokan RS berdasarkanFas & kmampuan yan - Kemkes)IZIN OPERASIONAL TETAP(5 thn Pemda/Kab/Kota)REGISTRASI(Pencatatan resmi - Kemkes)AKREDITASI(Pelayanan bermutu - Kemkes)IZIN MENDIRIKAN (2 thnPemda Prop/Kab/Kota)IZIN OPERASIONAL SEMENTARA(1 thn Pemda Prop/Kab/Kota)MEMENUHI STANDAR INPUT, PROSES, OUTPUT/OUTCOMEPENINGKATAN KELASPERPANJANGAN IZIN

  • KEBIJAKAN AKREDITASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA

  • Untuk Peningkatan mutu pelayanan RS wajib diakreditasi minimal 3 tahun sekaliAkreditasi RS yg dimaksud dilakukan oleh lembaga independen dr dalam/luar negeri berdasarkan standar akreditasi yg berlakuLembaga independen sbgmana dimaksud pd ayat (2) ditetapkan oleh MenteriKetentuan mengenai akreditasi RS dimaksud diatur dgn Peraturan Menteri

  • Pasal 3 :Ayat 3 RS wajib mengikuti akreditasi nasionalAyat 5 RS yg akan mengikuti akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status akreditasi nasionalAyat 7 RS terbaru yang telah memperoleh izin operasional & beroperasi minimal 2 tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi

  • Perubahan Standar Akreditasi RS

  • DATA RS TERAKREDITASI PER Desember 2012 ( Standar 2007) TOTAL : 1277 RS (92.67 %)RS operasional >2 Th 1632 Terakreditasi 78.24 %(PMK No.12/2012)

    Chart1

    45535.8832807571RSUD & vertikalRSUD & vertikalRSUD & vertikalRSUD & vertikal

    65851.8927444795SwastaSwastaSwastaSwasta

    332.6025236593BUMNBUMNBUMNBUMN

    796.2302839117TNITNITNITNI

    433.3911671924PolriPolriPolriPolri

    -

    Persentase

    Column1

    Column2

    Column3

    Column4

    46336,3%

    660 51,89 %

    32 2,5 %

    79 6,1 %

    43 3,39 %

    Sheet1

    -PersentaseColumn1Column2Column3Column4

    RSUD & vertikal45535.88

    Swasta65851.89

    BUMN332.60

    TNI796.23

    Polri433.39

    1268

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Pembagian Jumlah RS yang Terakreditasi berdasarkan Pelayanan205 RS/ 16.06%

    Chart1

    0.7361002349940

    0.103367267132

    0.160532498205

    940 RS/ 73.61%

    132 RS/ 10.33%

    Jumlah Layanan

    Column1

    Sheet1

    Jumlah LayananColumn1

    5 Yan0.7361002349940

    12 Yan0.103367267132

    16 Yan0.160532498205

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Daftar Rumah Sakit yang terakreditasi RS Versi 2012RSUP CMRS Premier BintaroRS Royal ProgressRS Premier Jatinegara RS EkaRS Puri Indah Pondok IndahRS Santa Maria PekanbaruRS Panti Nirmala, MalangRSUP Fatmawati RS Mata Undaan, SurabayaRS Hermina Bekasi

    RS PT. Chevron Pasific Indonesia, Riau

  • Perubahan Pendekatan Akreditasi RS

  • Admin & manajYan MedisGawat DarutatKeperawatanRekam MedisKamar OperasiLaboratoriumRadiologiYan Risti10. Pengendalian Infeksi11. Farmasi12. K-313. Rehabilitasi Medis14. Yan intensif15. Yan gizi16. Yan darah

    Admin & manajYan MedisGawat DaruratKeperawatanRekam MedisKamar OperasiLaboratoriumRadiologiYan RistiDalinFarmasiK-312 Pelayanan

    16 Pelayanan

    STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI 2007

  • STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI 2012Kelompok Standar Pelayanan berfokus pada pasienSASARAN II:

    SASARAN IV :MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (3 bab)

    SASARAN I:

    SASARAN III: Sasaran Keselamatan Pasien RSSTANDAR AKREDITASI RUMAH SAKITKelompok Standar Manajemen Rumah Sakit

  • II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RSIV. SASARAN PROGRAM MDGSIII. SASARAN KESELAMATAN PASIENSTANDAR AKREDITASIRSBARU (Section I: Patient-Centered Standards)(Section II: Health Care Organization Management standards)(International Patient Safety Goals (IPSG))(Chapter 1Section I) (8 Chapter) (6 Chapter) (7 Bab) (6 Bab)J.C.IEdisi 4. Thn 2011 Berfokus Pada Pasien (PCC)Kuat Pada Proses , Output & OutcomeKuat Pada Implementasi Melibatkan Seluruh PetugasKesinambungan Pelayanan

  • Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru *

    I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada PasienBab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)Bab 3. Asesmen Pasien (AP)Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)II. Kelompok Standar Manajemen Rumah SakitBab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

  • *Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

    III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah SakitSasaran I : Ketepatan identifikasi pasienSasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektifSasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuhIV. Sasaran Milenium Development GoalsSasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan IbuSasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDSSasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

  • *Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru

    StandarElemenPenilaianKelompok I161436Kelompok II153569Kelompok III624Kelompok IV319Total :3231048

  • * Pada Model tradisional dalam yan kes, dokter merupakan unit sentral/pusat dalam model yan kes

    Pedekatan yg lebih modern dlm yan kes sekarang, diterapkan dgn cepat di banyak RS di seluruh dunia, model tim interdisiplin : model ini telah menggeser semua PPK menjadi disekitar pasien berfokus pada PCC Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya bila tiba pada kontribusi setiap profesional yan kes tthd pasien dan tim

  • Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien

    Standar Akreditasi 2012 menuntut perubahan dalam BUDAYA KERJA tenaga kesehatan

    Berorientasi Kepada Pasien

  • Sasaran Keselamatan Pasien RSSasaran 1 : Ketepatan IDENTIFIKASI PasienSasaran 2 :Peningkatan KOMUNIKASI yang EFEKTIFSasaran 3 :Peningkatan Keamanan HIGH ALERT MEDICATIONSSasaran 4 :Kepastian TEPAT -> LOKASI-PROSEDUR- PASIEN OPSasaran 5 : Pengurangan Resiko INFEKSI terkait Yan KesSasaran 6 :Pengurangan RESIKO pasien JATUH

    SKALA PRIORITAS DALAM PENINGKATAN MUTU RS

    PATIENT SAFETY DALAM STANDAR AKREDITASI 2012

  • HASIL PENILAIAN AKREDITASI BARU NASIONAL

  • AKREDITASI TINGKAT DASARSasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)Hak pasien dan keluarga (HPK)Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)Millenium Development Goals (MDGs)Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Asesmen Pasien (AP)Pelayanan Pasien (PP)Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Group MayorNilai 80 %Group Minor(5 15) Nilai > 20 %

  • AKREDITASI TINGKAT MADYASasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)Hak pasien dan keluarga (HPK)Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)Millenium Development Goals (MDGs)Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Asesmen Pasien (AP)Pelayanan Pasien (PP)Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Group MayorNilai 80 %Group Minor(9 15) Nilai > 20 %

  • AKREDITASI TINGKAT UTAMASasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)Hak pasien dan keluarga (HPK)Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)Millenium Development Goals (MDGs)Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Asesmen Pasien (AP)Pelayanan Pasien (PP)Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Group MayorNilai 80 %Group Minor(13 15) Nilai > 20 %

  • Group MayorNilai 80 %AKREDITASI TINGKAT PARIPURNASasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)Hak pasien dan keluarga (HPK)Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)Millenium Development Goals (MDGs)Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Asesmen Pasien (AP)Pelayanan Pasien (PP)Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)14.Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

  • Sasaran III: Penurunan angka kesakitan TB (6 bab)Sasaran I: Penurunan angka kematian bayi & peningkatan kesehatan ibuSasaran II: Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS (6 bab)SASARAN MDGs

  • Sasaran MDGs Dalam Akreditasi RS

  • *Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu

    Standar SMDGs .1.Maksud dan TujuanRumah sakit melaksanakan PONEKProses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu dalam bentuk pelayanan obstetrik & neonatus komprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan obstetrik dan neonatus dasar (PONED) di Puskesmas

  • RS melaksanakan Penanggulangan HIV/AIDS sesuai pedoman rujukan ODHA

    PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

    *Standar SMDGs .II.Maksud dan Tujuan Kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan layanan pencegahan, pengobatan, dukungan & perawatan, shg diharapkan lebih banyak ODHA yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di RS yang ditetapkan sbg RS rujukan ODHA.

  • PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB

    *Standar SMDGs .III.Maksud dan TujuanRumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB sesuai pedoman strategi DOTSPenerapan strategi DOTS TB di RS dalam meningkatan angka:penemuan kasus (care detection rate, CDR), keberhasilan pengobatan (cure rate), dan keberhasilan rujukan (success referal rate).

  • STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT INTERNASIONAL

  • SK MENKES NOMOR 428/2012TENTANG PENETAPAN LEMBAGA INDEPENDEN PELAKSANA AKREDITASI RS DI INDONESIALembaga Independen Pelaksana Akreditasi RS di Indonesia terdiri atas : a. Komisi Akreditasi RS (KARS)b. Joint Commissions International (JCI) yang merupakan lembaga pelaksana akreditasi yang berasal dari luar negeri

  • STANDAR AKREDITASI RS INTERNASIONAL ( Edisi Ke 4)Sasaran III: Sasaran Keselamatan Pasien RSSasaran I : Sasaran II : Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Kelompok Standar Pelayanan berfokus pada pasien Standar Akreditasi JCI Edisi Kelima

  • TARGET AKREDITASI INTERNASIONALPelaksanaStandarInternasional(JCI)3456RS Sardjito - YOGYAKARTARS Fatmawati - JAKARTARS Wahidin Sudirohusodo - MakassarRS Adam Malik - SUMUTRENSTRA KEMKES 2010- 2014Indikator : Jumlah kota yg memiliki RS memenuhi standar kelas dunia (world class) sebanyak 5 kota

  • KESIMPULAN

    Akreditasi merupakan kewajiban Rumah Sakit sebagai upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit serta sebagai persiapan Rumah sakit menghadapi Universal CoverageAkreditasi Rumah Sakit merupakan upaya peningkatan MUTU pelayanan Kesehatan di RSStandar Akreditasi Rumah Sakit yang berlaku di Indonesia terdiri atas standar Akreditasi Nasional dan Standar Akreditasi Internasional JCIStandar Akreditasi Rumah Sakit Nasional menggunakan Standar Akreditasi Internasional JCI sebagai Referensi UtamaKementerian Kesehatan sedang mempersiapkan Rumah Sakit Vertikal untuk terakreditasi Internasional untuk memenuhi Target RPJMNStandar Akreditasi RS Nasional maupun Internasional menilai IMPLEMENTASI Standar bukan hanya menilai DOKUMENImplementasi Standar Akreditasi melibatkan peran seluruh SDM rumah sakit pada semua Standar yang dipersyaratkan

  • KESIMPULAN 2 6. Kewajiban Rumah Sakit sebagai upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit mampu menyampaikan program akreditasi RS ke pemilik RS , DPRD dan Bapeda setempat 7. Direktur RS beserta jajaran manajemen dan pemberi layanan serta karyawan RS mampu mengimplementasikan mutu layanan kesehatan sebagai budaya kerja di RS dan diluar RS 8. Peran Din Kes Prop / Kab / Kota perlu ditingkatkan dalam menerapkan regulasi berdasarkan pergub , perda dll dengan melibatkan Asosiasi RS , Profesi terkait diwilayahnya dalam penerapan pelayanan kesehatan yang berstandar .

  • KEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIATERIMA KASIH

    Peta Jalan Aspek Pelayanan Kesehatan:

    Pada tahun 2012 2013, kondisi fasilitas kesehatan di Indonesia masih menemui kendala terkait distribusi belum merata, kualitas bervariasi, sistem rujukan belum optimal, dan cara pembayaran belum optimal .

    Untuk mengatasi dan memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan dilakukan: penyusunan rencana aksi pengembangan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sistem rujukan dan infrastruktur perluasan dan pengembangan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan secara komprehensif evaluasi dan penetapan cara pembayaran penyusunan standar prosedur dan pembayaran fasilitas kesehatan

    Pada tahun 2014, saat dimulainya jaminan kesehatan dalam SJSN, diharapkan sisi supply sudahsiap dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta JK.

    Pada kurun waktu 2014 2018, seiring dengan perkembangan dan perluasan kepesertaan JK, pengembangan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sistem rujukan dan infrastruktur dilakukan simultan.

    Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan aspek pelayanan kesehatan: kajian berkala tahunan elijibilitas fasilitas kesehatan, kredensialing, kualitas layanan dan penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomian implementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan dan telaah utilisasi implementasi pembayaran kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian.

    Pada tahun 2019 dicapai kondisi: jumlah fasilitas kesehatan mencukupi distribusi merata sistem rujukan berfungsi optimal pembayaran dengan cara prospektif dengan harga keekonomian bagi seluruh penduduk. ***********Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy.Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.*Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy.Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.****