pangan - kementerian ppn/bappenas :: home · web viewdengan kebijaksanaan tersebut pemerintah...

35
PANGAN 171

Upload: lekiet

Post on 29-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

PANGAN

171

Page 2: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,
Page 3: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

BAB V.PANGAN.

Dalam ekonomi Indonesia; pangan, terutama beras, mem- punyai peranan yang sangat penting. Perkembangan harga beras secara langsung mempengaruhi biaya hidup masyarakat. Demikianlah maka usaha untuk menjaga kemantapan harga beras merupakan hal yang mutlak diperlukan guna menjaga stabilitas ekonomi.

Produksi beras bersifat musiman, sedang konsumsi beras hampir merata sepanjang tahun. Perbedaan antara pola pro-duksi dan pola konsumsi ini, menimbulkan adanya fluktuasi musiman dalam harga beras.

Faktor iklim dan faktor alamiyah lainnya mempunyai pe-ngaruh yang besar terhadap produksi, sedangkan kemampuan manusia untuk mempengaruhi faktor-faktor alamiyah masih terbatas. Karena itu produksi pangan setiap tahunnya meru-pakan hal yang tidak pasti, demikian pula harga beras.

Disebabkan oleh karena hal-hal tersebut di atas maka Pemerintah berketetapan untuk mempengaruhi harga beras dipasaran dengan jalan menguasai sejumlah persediaan beras agar sewaktu-waktu dapat menyalurkan kedalam masyarakat jumlah-jumlah yang sesuai dengan kebutuhan untuk kepen-tingan stabilitasi. Dengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahan-kan pada suatu tingkat yang wajar, dalam arti disatu pihak cukup tinggi untuk memberikan imbalan yang layak bagi para petani dan dapat merangsang kenaikan produksi, sedang di -pihak lain cukup rendah untuk tetap berada dalam jangkauan daya beli masyarakat banyak.

Untuk maksud tercapainya harga yang wajar tersebut maka dilahirkanlah kebijaksanaan harga terendah untuk padi dan harga tertinggi untuuk beras. Pemerintah membeli dipasaran

173

Page 4: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

apabila harga padi telah mendekati harga terendah dan men-jual dipasaran apabila harga beras telah mendekati harga ter tinggi.

Disamping berkewajiban untuk menjaga stabilitas harga beras, Pemerintah juga berkewajiban untuk menyediakan beras dipasaran bagi daerah-daerah bukan penghasil beras yang tidak menarik bagi pedagang-pedagang swasta, dan me-nyediakan beras bagi pegawai negeri serta anggauta ABRI.

Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa tujuan segala ke bijaksanaan yang disebutkan di atas itu adalah untuk men-capai sasaran-sasaran berikut:(1) menjaga harga terendah, terutama di daerah-daerah pro-

duksi selama musim panen;(2) menjaga harga teratas, terutama selama musim paceklik

dan untuk daerah-daerah yang tidak cukup produksi be-rasnya;

(3) membantu dan mendorong berkembangnya perdagangan beras yang sehat;

(4) menjamin penyediaan beras bagi golongan Anggaran: dan

(5) menjamin penyaluran beras atau bahan pangan lainnya ditempat-tempat yang tertimpa bencana alam.

Dalam tahun 1972/73 terjadi perkembangan yang agak ber-beda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun 1970/ 71 dan 1971/72 harga beras dapat dikatakan stabil dalam arti fluktuasi musiman harga beras di kota-kota maupun harga beras dan padi di pedesaan semakin dapat dibatasi, sedang harganya tidak melonjak dari tahun ketahun.

Dalam bulan-bulan menjelang akhir tahun 1972 harga beras di kota-kota maupun di desa-desa mulai meningkat secara menyolok (Tabel V - 1 dan V - 2). Hal ini menyedabkan fluk- tuasi musiman harga di dalam tahun 1972/73 menjadi bertam-bah besar. Harga rata-rata di kota-kota bulan Pebruari 1971 (musim paceklik) hanyalah sebesar 7,5% lebih tinggi dari harga rata-rata bulan Mei 1970 (musim panen), dan harga rata-rata

174

Page 5: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

TABEL V – 1HARGA BERAS BULANAN DI BEBERAPA KOTA TERPENTING

1968 – MARET 1973(Rp./Kg)

175

Page 6: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

(Lanjutan Tabel V – 1)

176

Page 7: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

(Lanjutan Tabel V – 1)

178

177

Page 8: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

GRAFIK V – 1HARGA BERAS BULANAN DI BEBERAPA KOTA TERPENTING, 1968 – MARET 1973

(Rp./Kg)

178

Page 9: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

TAREL V - 2.

HARGA BERAS BULANAN DIPASAR PEDESAAN DI JAWA

1969 - Maret 1973(RP./Kg.)

B u 1 a n 1969 1970 1971 1972 1973

Januari 34,89

51,30 44,49

45,56

87,22

Pebruari 33,43

49,39 45,76

45,70

83,23

M a r e t 32,26

44,68 43,84

44,66

77,60

A p r i 1 33,53

38,36 38,93

41,67

M e i 26,75

38,17 37,85

38,71

J u n i 27,36

38,14 36,82

38,04

J u 1 i 31,56

39,84 37,81

40,02

Agustus 36,61

41,01 38,16

42,45

September 42,23

42,02 38,89

48,08

Oktober 46,24

41,67 40,23

57,75

Nopember 48,34

42,54 41,41

69,35

Desember 50,09

43,29 42,11

84,43

bulan Pebruari 1972 adalah 9,5% lebih tinggi dari harga rata- rata bulan Mei 1971. Dilain pihak, harga rata-rata bulan Pebrua- ri 1973 di kota-kota mencapai tingkat 71,1% lebih tinggi dari harga rata-rata bulan Mei 1972 (Tabel V - 3).

179

Page 10: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

GRAFIK V – 2HARGA BERAS BULANAN DI PASAR PEDESAAN DI JAWA

(Rp./Kg)

180

Page 11: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

TABEL V – 3PERBEDAAN HARGA TERTINGGI DAN TERENDAH DENGAN HARGA RATA-RATA

DIBEBERAPA KOTA TERPENTING 1968 – 1973 (Pebruari)(Rp./Kg.)

181

Page 12: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

Perbedaan antara harga musim paceklik dan harga musim panen di daerah pedesaan dalam tahun 1970/71 dan 1971/72 masing-masing adalah sebesar 15,0% dan 18,7%. Di dalam tahun 1972/73 perbedaan itu mencapai 118,3% (lihat Tabel V - 4).

TABEL V - 4.PERBEDAAN HARGA RATA-RATA DI PASAR PEDESAAN

DI JAWA PADA MUSIM PANEN DAN PACEKLIK1969/70 - 1972/73

(Rp./Kg.)

1969/70 1970/71 1971/72 1972/73

Harga Rata-rata Musim Panen(Mei, Juni, Juli)

28,56 38,72 37,47 38,92

Harga Rata-rata Musim Pa-ceklik (Desember, Januari, Pe-bruari)

50,26 44,51 44,46 84,96

Perbedaan dalam % 75,9 15,0 18,7 118,3

Kenaikan harga beras yang terjadi selama bulan-bulan men-jelang akhir tahun 1972 disebabkan oleh karena jumlah beras yang tersedia dalam masyarakat tidak sesuai dengan kebu-tuhan yang ada, sedang persediaan beras yang dikuasai Pemerintah dalam bulan-bulan tersebut terlampau kurang untuk dapat membantu menghindarkan kenaikan-kenaikan harga yang terjadi.

Jumlah persediaam beras dalam masyarakat pada waktu itu tidak dapat mengimbangi permintaan yang ada tanpa terjadi-nya pelonjakan harga sebab dalam tahun 1972 produksi beras lebih rendah daripada tahun sebelumnya.

Dalam ketiga tahun pertama pelaksanaan Repelita pro-duksi terus menerus menanjak. Tingkat produksi setiap tahun-nya selalu mencapai atau melebihi sasaran yang ditetapkan

182

Page 13: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

dalam Repelita. Akan tetapi didalam tahun 1972 produksi beras ternyata kurang daripada tahun 1971. Hal ini terutama disebabkan oleh musim kemarau yang sangat kering dan sa-ngat panjang. Daerah-daerah yang produksinya sangat kurang sebagai akibait musim yang serupa itu terutama adalah pulau Jawa bagian Tengah, pulau Sulawesi bagian Selatan, pulau Sumatra bagian Selatan dan kepulauan Nusa Tenggara bagian Timur.

Produksi padi di pulau Jawa untuk masa Januari - Agustus 1972 masih lebih tinggi daripada produksi untuk masa yang sama dalam tahun 1971. Tetapi produksi dalam bulan-bulan berikutnya jelas sangat terpengaruh oleh keadaan iklim.

Pada permulaan tahun anggaran 1972/73 jumlah beras yang dikuasai Pemerintah meliputi 387.000 ton. Jumlah ini melebihi keperluan penyaluran untuk tiga bulan. Tetapi dalam bulan-bulan berikutnya persediaan yang ada terus merosot. Hal ini terutama disebabkan oleh pembelian beras dalam negeri yang jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya (Tabel V-5).

TABEL V - 5PEMBELIAN BERAS DALAM NEGERI DAN IMPOR BERAS

1969/70 - 1972/73(dalam ribuan ton)

1969/70 1970/71 1971/72 1972/73

Pembelian BerasDalam Negeri 206 494 532 138Impor Beras 796 764 524 1.220Bantuan Pangan (368) (635

)(484

)(600)

Komersiil (428) (129)

( 40) (620)

183

Page 14: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

Persoalan ini berhubungan dengan perubahan-perubahan di-dalam persyaratan serta tatacara pembelian yang dilakukan oleh Pemerintah. Untuk meningkatkan daya tahan beras yang dibeli oleh Pemerintah dan untuk mendorong peningkatan mutu beras yang beredar dalam masyarakat maka beras yang dibeli Pemerintah dinaikkan syaratnya. Tatacara pembelian yang di -gunakan pada permulaan tahun 1972/73 juga diubah dengan tu-juan meningkatkan kemampuan tataniaga beras dalam masya-rakat.

Perubahan syarat dan tatacara pembelian beras Pemerintah sebagai yang dikemukakan diatas ini ternyata mempunyai effek yang tidak diharapkan. Pada permulaan Agustus tahun 1972 di-putuskan untuk kembali pada syarat-syarat dan tatacara pem-belian yang diikuti tahun-tahun sebelumnya dengan harapan dapat meningkatkan jumlah pembelian dalam negeri. Tetapi harapan itu ternyata tidak terpenuhi.

Disamping meningkatkan usaha-usaha pembelian beras di-dalam negeri, dalam waktu yang bersamaan Pemerintah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengimpor beras. Demi penghematan devisa negara, pertama-tama diusahakan impor melalui bantuan beberapa negara yang tergabung dalam IGGI. Disamping itu juga diusahakan impor melalui saluran komersil. Jumlah impor dalam tahun 1972/73 tampak dalam tabel V -5 dan V - 6.

Walaupun usaha-usaha meningkatkan impor beras telah dimu-lai pagi-pagi namun baru sejak bulan-bulan Oktober - Nopember mulai berhasil didatangkan beras impor dalam jumlah-jumlah yang besar. Disamping adanya kelangkaan dalam persediaan beras dipasaran dunia, pada waktu itu juga dialami kesulitan dalam pengangkutan beras dari berbagai negara ke Indonesia. Sebagai akibat adanya kekurangan pangan yang dialami oleh berbagai negara maka jumlah kapal yang diperlukan untuk mengangkut pangan dari dan ke berbagai negara sangat besar sehingga sangat sukar untuk memperoleh kapal-kapal yang diperlukan untuk mengangkut beras dengan cepat ke Indonesia.

184

Page 15: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

TABEL V - 6

IMPOR BERAS TAHUN 1972/73.(dalam ton)

Bulan Jumlah

April 22.663Mei 1.000Juni 24.324Juli 36.292Agustus 58.689September 14.364Oktober 88.623Nopember 105.403Desember 210.874Januari 167.640Pebruari 249.980Maret 239.673

Jumlah 1.219.525

Pada waktu itu terjadi pula kericuhan perburuhan di Pakis- tan. Akibatnya pengangkutan beras dari negara itu mengalami kesulitan-kesulitan dan berlangsung sangat lambat. Untunglah kesulitan-kesulitan tersebut akhirnya teratasi.

Sebagai telah disebutkan diatas, kapal-kapal dengan muatan beras banyak sejak Oktober-Nopember mulai berdatangan di Indonesia. Dipelabuhan-pelabuhan Indonesia kapal-kapal beras diberi pelayanan utama, sehingga beras yang tiba apabila diang-gap perlu segera dapat disebarkan.

185

Page 16: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

Dalam bulan Desember 1972 Pemerintah ternyata telah berhasil memiliki beras impor dalam jumlah yang cukup, sehingga dapat mulai melaksanakan peningkatan penyaluran beras kedalam masyarakat secara besar-besaran (Tabel V - 7).

TABEL V - 7

JUMLAH DROPPING BERAS DALAM TAHUN 1972/73(dalam ton)

Bulan Jumlah

April 31.485

Mei 29.243

Juni 23.441

Juli 19.200

Agustus 23.820

September 42.382

Oktober 54.980

Nopember 72.066

Desember 109.866

Januari 141.563

Pebruari 134.283

Maret 179.735

Jumlah 862.064186

Page 17: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

Sebagai akibat dari peningkatan dropping beras tersebut har-ga beras selama triwulan ke-empat 1972/73 tidak meningkat lagi. Dibeberapa kota di Jawa dan di luar Jawa bahkan menun-jukkan penurunan-penurunan (Tabel V-1).

Dari uraian diatas jelaslah bahwa kebijaksanaan menguasai beras oleh Pemerintah mempunyai peranan yang sangat me-nentukan didalam usaha stabilitasi harga beras dan dengan demikian sangat menentukan pula terhadap biaya hidup dalam masyarakat.

Bahan makanan lain yang juga sangat membantu didalam usaha memantapkan harga beras ialah terigu. Tabel V-8 me-nunjukkan perkembangan impor tepung terigu dan biji terigu dalam tahun-tahun 1968 - 1972, sedang Tabel V-9 menggam-barkan impor biji terigu dalam tahun 1972/73.

TABEL V - 8

IMPOR TEPUNG TERIGU DAN BIJI GANDUM 1968 – 1972 (ribuan ton)

Tepung Terigu Biji Gandum Jumlah dalam Tepung terigu

1968 367 367

1969 347 347

1970 504 504

1971 229 120 316

1972 57 393 340

Page 18: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

187

Page 19: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

GRAFIK V – 3IMPOR TEPUNG TERIGU DAN BIJI GANDUM 1968 – 1972

188

Page 20: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,

TABEL V - 9

IMPOR BIJI GANDUM DALAM TAHUN ANGGARAN

1972/73(ribuan ton)

Triwulan Jumlah

April-Juni 86,86Juli-September 143,44Oktober-Desember 143,26Januari-Maret 172,76

Jumlah 546,32

Mulai tahun 1972 tampak terjadi pergeseran impor dari te-pung terigu kebiji gandum berkat perkembangan industri te-pung terigu. Dewasa ini terdapat tiga buah pabrik tepung terigu, satu di Jakarta, satu di Surabaya dan satu di Ujung Pandang. Impor biji gandum dalam tahun 1972/73 diperoleh dari bantuan luar negeri, sehingga tidak memberatkan beban devisa negara.

189

Page 21: PANGAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewDengan kebijaksanaan tersebut Pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat yang wajar,