panduan pengaplikasian restraint
DESCRIPTION
Panduan Pengaplikasian RestraintTRANSCRIPT
PANDUAN PENGAPLIKASIAN RESTRAINT
DAN ISOLASI PADA PASIEN MENULAR
RS TRIMITRA CIBINONG
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian dasar restraint : ‘ membatasi gerak ‘ atau ‘ membatasi kebebasan’. Pengertian
secara internasional : restraint adalah suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang disengaja
terhadap gerakan/perilaku seseorang. Dalam hal ini, ‘ perilaku ‘ yang dimaksudkan adalah
tindakan yang direncanakan, bukan suatu tindakan yang tidak disadari/tidak disengaja/sebagai
suatu reflex Definisi restraint berlaku untuk semua penggunaan restraint di unit dalam rumah
sakit. Pada umumnya, jika pasien dapat melepaskan suatu alat yang dengan mudah, maka alat
tersebut tidak dianggap sebagai suatu restraint
Isolasi/pengasingan adalah suatu tindak pengasingan terhadap pasien didalam suatu
ruangan dimana pasien tinggal sendiri dan dicegah secara fisik untuk meninggalkan ruangan
tersebut. Isolasi hanya digunakan untuk tujuan penanganan tindakan yang membahayakan diri
sendiri dan atau orang lain.
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan
medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangi
risiko terhadap pemberi layanan kesehatan serta mampu merawat pasien menular agar tidak
terjadi atau memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita (sekresi
tubuh biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor Cerebrospinalis,
cairan synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat mengandung Virus HIV,
Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah.
BAB II
PROSEDUR PERAWATAN RUANG ISOLASI
Tujuan isolasi
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para petugas
kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah
yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput
lendir.
Alat-alat yang dipakai untuk melindungi diri antara lain pemakaian sarung tangan, Lab
jas, masker, kaca mata atau kaca penutup mata. Ruangan khusus diperlukan jika hygiene
penderita jelek. Limbah Rumah Sakit diawasi oleh pihak yang berwenang.
Universal Precaution yang di terapkan di ruang isolasi
Kewaspadaan Universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh
tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasaldari pasien
maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007). Secara garis besar, standard kewaspadaan
universal di ruang isolasi antara lain :
· Cuci tangan
· Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh, kulit tak utuh dan membrane mukosa
· Pakai masker dan apron untuk menghindari cairan tubuh atau darah yang mungkin
memercik
· Tutup luka dan lecet dengan plester tahan air
· Tangani jarum dan benda tajam dengan aman
· Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan air
· Proses instrumen dengan benar
· Lakukan pengelolaan limbah dengan benar
· Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama
· Buang sampah terkontaminasi dengan aman
· Lakukan pengelolaan alat kesehatan untuk mencegah infeksi dalam kondisi steril dan siap
pakai dengan cara dekontaminasi, pencucian alat, dan desinfeksi dan sterilisasi.
· Lakukan pemisahan alat tenun dan alat makan pasien isolasi karena dapat berpotensi sebagai
sumber infeksi.
Prosedur perawatan di ruang isolasi
1. Persiapan sarana
Sepasang sarung tangan ukuran lengan yang sesuai dengan ukuran tangan. Masker dan
alat pemeriksaan pasien yang terpisah. Alat tenun dan alat makan harus terpisah.
2. Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi
Lakukan hal sebagai berikut:
ü Lepaskan cincin, jam atau gelang, simpan perhiasan dan barang-barang pribadi lainnya
dikeluarga pasien.
3. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan
4. Kenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan
5. Kenakan masker
6. Kenakan celemek plastik/apron
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat perawatan
medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangi
risiko terhadap pemberi layanan kesehatan serta mampu merawat pasien menular agar tidak
terjadi atau memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien dan petugas kesehatan.
Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para petugas
kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah
yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput
lendir.
Prosedur perawatan ruang isolasi adalah tata cara kerja atau cara menjalankan perawatan
di ruang isolasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://soyina.blogspot.com/2012/05/perawatan-ruang-isolasi.html
snaini. 2009. Universal Precaution di Ruang Isolasi Available at:
http://indonesiabisasehat.blogspot.com/2009/07/kumpulan-informasi-tentang-infeksi.html.
Sabra L. Katz-Wise. 2006. Isolation Rooms Available at:
http://www.revolutionhealth.com/conditions/lung/tuberculosis/treat/isolation room.
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/1A%20Laplit%20garut.pdf