pengaplikasian fuzzy time series chen dan fuzzy...

73
 PENGAPLIKASIAN FUZZY TIME SERIES CHEN DAN FUZZY TIME SERIES CHENG DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR SINGAPURA        SKRIPSI            Fitria Eka Setiani 11150940000028        PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

 

PENGAPLIKASIAN FUZZY TIME SERIES CHEN DAN FUZZY TIME

SERIES CHENG DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP

DOLLAR SINGAPURA        

SKRIPSI  

   

       

Fitria Eka Setiani

11150940000028

       

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

   

PENGAPLIKASIAN FUZZY TIME SERIES CHEN DAN FUZZY TIME

SERIES CHENG DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP

DOLLAR SINGAPURA  

   

Skripsi

Diajukan kepada  

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Matematika (S.Mat)

    

Oleh:

Fitria Eka Setiani

11150940000028

         

 PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

ii 

   

PERNYATAAN  

  

   

LEMBAR PENGESAHAN  

   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN  

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS  

   

PERSEMBAHAN  

  

Skripsi ini ku persembahkan untuk orang-orang yang menyayangiku, yang tidak

berhenti untuk mendoakan dan senantiasa mendukung kapanpun dan dimana pun.

Orang yang paling berhaga dalam hidupku.

Mamah, Bapak dan Adiku.        

MOTTO  

  

Berbaktilah kepada orang tua maka kemudahan akan terbuka.      

Berdoalah karena Allah selalu mendengar.

   

ABSTRAK  

  

Fitria Eka Setiani, Pengaplikasian Fuzzy Time Series Chen dan Fuzzy Time Series Cheng dalam memprediksi kurs rupiah terhadap dollar singapura . Di bawah bimbingan Dr. Nur Inayah, M.Si dan Dr. Nina Fitriyati M.Kom

  

Skripsi ini membahas mengenai prediksi kurs tengah rupiah terhadap dollar Singapura menggunakan Fuzzy time Series Chen dan Fuzzy time Series Cheng. Fuzzy Time Series Chen memprediksi tanpa melihat adanya pengulangan pada Fuzzy Logic Relation sehingga tidak memasukan adanya nilai pembobotan, sedangkan pada Fuzzy Time Series Cheng melihat adanya hubungan dan adanya pembobotan, namun pada proses prediksi, data historis sama-sama dilakukan proses peramalan berdasarkan fuzzifikasi yang telah terbentuk. Perbedaan dalam melakukan defuzzifikasi atau pembentukan untuk melakukan prediksi tersebut dapat berpengaruh pada tingkat akurasi prediksi yang dilakukan. Selain menggunakan kedua metode tersebut prediksi kurs tengah rupiah terhadap dollar Singapura dilakukan menggunakan beberapa metode konvensional: ARIMA Box-Jenkins, Analisis trend, dan Naive Approach. Hasil prediksi kurs tengah untuk bulan Juni 2019 menggunakan Fuzzy time Series Chen adalah 10452. 86 dan Fuzzy time Series Cheng adalah 10522.5.

 Kata Kunci: Kurs, Prediksi, Fuzzy Time Series Chen, Fuzzy Time Series Cheng.

vii 

   

ABSTRACT  

  

Fitria Eka Setiani, The Application of Fuzzy Time Series Chen and Fuzzy Time Series Cheng in predicting Rupiah exchange rate against Singapore Dollar. Under the guidance of Dr. Nur Inayah, M.Si and Dr. Nina Fitriyati, M.Kom

 

This reseacrh discusses the prediction of the middle exchange rate of the rupiah against the Singapore dollar using Fuzzy Chen Time Series and Cheng Fuzzy time Series. Fuzzy Time Series Chen predicts without seeing repetition in Fuzzy Logic Relations so that it does not include any weighting value, whereas in Fuzzy Time Series Cheng sees a relationship and a weighting, but in the prediction process, historical data is equally done forecasting process based on fuzzification that has been formed. The difference in defuzzifying or forming to make predictions can affect the accuracy of the predictions made. In addition to using these two methods, the prediction of the middle rate of the rupiah against the Singapore dollar is carried out using several conventional methods: ARIMA Box-Jenkins, Trend Analysis, and Naive Approach. The result of middle rate prediction for June 2019 using Chen's Fuzzy time Series is 10452. 86 and Cheng's Fuzzy time Series is 10522.5.

 Keyword: Kurs, Predicting, Fuzzy Time Series Chen, Fuzzy Time Series Cheng

viii 

   

KATA PENGANTAR    

 Assalamu’alaikum Wr. Wb

 Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya berupa keimanan, kekuatan, kesabaran, dan

kelancaran selama melakukan penelitian ini hingga akhirnya dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga

dan para pengikut-pengikutnya. Penelitian ini tersusun untuk memenuhi syarat

untuk memperoleh gelar sarjana jurusan Matematika.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya tidak luput dari kesulitan

dan hambatan, namun Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya

dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan kali ini penulis

ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesarnya kepada :

1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakltas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Suma’inna, M.Si, selaku Ketua Program Studi Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ibu

Irma Fauziah M.Sc, selaku Sekretaris program studi Matematika Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nur Inayah M.Si selaku pembimbing I dan ibu Dr. Nina Fitriyati

M.Kom, selaku pembimbing II terimakasih atas ilmu, saran dan

arahannya selama pembuatan skripsi ini hingga akhirnya skripsi isi

terselesaikan.

4. Bapak Dr. Taufik Edy Sutanto, M.Sc.Tech selaku penguji I dan Bapak

Mahmudi, M.Si, selaku penguji II, terima kasih atas kritik dan sarannya

kepada penulis selama melaksanakan seminar hasil dan sidang skripsi.

5. Kedua orang tua penulis yang tidak pernah lupa mendoakan penulis,

memberikan kasih sayang, semangat, serta dukungan moril maupun

materi sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini dan menyelesaikan

skripsi ini.

 

   

6. Adik penulis, Ario yang selalu memberi semangat selama pembuatan

skripsi.

7. Sahabat-sahabat tercinta seperjuangan matematika Hamid, Khusnul, Ery ,

Ayu, Auli, Shinta, Aldo, Vika dan Intan yang selalu memberi dukungan

dan semangat untuk penulis.

8. Teman seperjuangan topik dan dosen pembimbing, terutama Dino yang

membantu penulis dalam pembuatan skripis, Tanjung yang telah

membantu dalam berdiskusi mengenai konsep, Uu’ dan Ulfah teman

seperjuangan topik time series yang selalu memberi semangat dan

masukan di kala penulis lelah.

9. Sahabat bidadari surga Nisa dan Sulis yang selalu mengingatkan untuk

segera menyelesaikan skripsi dan memberi semangat.

10. Teman-teman angkatan 2015 Matematika UIN Jakarta yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan di masa yang akan datang. Karena menyadari bahwa penulisan ini jauh

dari kata sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

    

Ciputat, Agustus 2019    

Penulis  

            

ix 

 

   

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ..................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... iv

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .... iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3

1.4 Pembatasan Masalah ........................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

2.1 Nilai Tukar/Kurs ................................................................................................. 5

2.2 Analisis Runtun Waktu ....................................................................................... 6

2.3 Prediksi ............................................................................................................... 6

2.4 Himpunan Klasik ................................................................................................ 7

2.5 Logika dan Himpunan Fuzzy ............................................................................... 7

2.6 Fungsi Keanggotaan ............................................................................................ 8

2.7 Fuzzy Time Series ............................................................................................. 10

2.8 Akurasi Prediksi ............................................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 21

3.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 21

3.2 Metode Pengolahan Data ................................................................................. 21

3.3 Alur Penelitian ................................................................................................. 23

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 24

4.1 Deskriptif Data ................................................................................................. 24

4.2 Perhitungan Metode Konvensional Time Series .............................................. 25

4.3 Penerapan Metode Fuzzy Time Series Chen .................................................... 29

4.4 Penerapan Metode Fuzzy Time Series Cheng .................................................. 36

4.5 Perhitungan Besar Eror Metode Prediksi FTS ................................................. 45

4.6 Prediksi Kurs Periode Selanjutnya ................................................................... 46

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 47

REFERENSI ....................................................................................................... 48

LAMPIRAN ........................................................................................................ 50                                                

xi 

xii 

   

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Besar MAE dari Keempat Model ........................................................ 26 Tabel 4. 2 Kandidat Model ARIMA .................................................................... 26 Tabel 4. 3 Hasil Prediksi Periode Selanjutnya ..................................................... 29 Tabel 4. 4 Panjang Interval Chen ......................................................................... 30 Tabel 4. 5 Variabel Linguistik ............................................................................. 31 Tabel 4. 6 Fuzzifikasi Chen ................................................................................. 31 Tabel 4. 7 Fuzzy Logic Relation (FLR) Chen ....................................................... 32 Tabel 4. 8 Fuzzy Logic Relation Group (FLRG) Chen ........................................ 33 Tabel 4. 9 Rumus Prediksi Chen .......................................................................... 34 Tabel 4. 10 Hasil Prediksi Chen ........................................................................... 35 Tabel 4. 11 Frekuensi Interval Cheng .................................................................. 36 Tabel 4. 12 Frekuensi Interval setelah Proses Membagi ...................................... 37 Tabel 4. 13 Variabel Lingusitik ............................................................................ 38 Tabel 4. 14 Fuzzifikasi Cheng ............................................................................. 39 Tabel 4. 15 Fuzzy Logic Relation (FLR) Cheng .................................................. 40 Tabel 4. 16 Fuzzy Logic Relation Group (FLRG) Cheng .................................... 41 Tabel 4. 17 Pembobotan FLRG ........................................................................... 42 Tabel 4. 18 Pembobotan Dinormalisasi ............................................................... 42 Tabel 4. 19 Rumus Prediksi Cheng ...................................................................... 43 Tabel 4. 20 Hasil Prediksi Cheng ......................................................................... 44 Tabel 4. 21 Besar kesalahan FTS Chen dan FTS Cheng ..................................... 45 Tabel 4. 22 Hasil Prediksi Periode Selanjutnya ................................................... 46

xiii 

  

 DAFTAR GAMBAR

  

Gambar 2. 1 Repesentasi Kurva Segitiga ................................................................ 9 Gambar 2. 2 Representasi Kurva Trapresium ....................................................... 10 Gambar 3. 1 Alur Penelitian .................................................................................. 23 Gambar 4. 1 Plot Kurs Rupiah terhadap Dollar Singapura ................................... 24 Gambar 4. 2 Plot dari Keempat Model ................................................................. 25 Gambar 4. 3 Plot Residual .................................................................................... 27 Gambar 4. 4 Plot ACF Residual ARIMA (1,1,0) .................................................. 28 Gambar 4. 5 Plot Perbandingan Data Historis dan Prediksi FTS Chen ................ 35 Gambar 4. 6 Plot Perbandingan Data Historis dan Prediksi FTS Cheng .............. 45

 

 

   

BAB I

PENDAHULUAN

  

1.1 Latar Belakang  

Data time series adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data

yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa

hari, minggu, bulan, tahun atau periode lainnya. Data time series sangat berguna

dalam pengambilan keputusan untuk memprediksi atau meramalkan kejadian di

masa yang akan datang [1]. Untuk memproses data time series dapat digunakan

berbagai metode analisis data time series yang bertujuan untuk mementukan pola

dan keteraturan yang dapat digunakan untuk meramalkan kejadian mendatang

sesuai dengan data yang ada. Metode yang sering dijumpai ialah metode

konvensional seperti ARIMA Box-Jenkis, analisis trend, dan lain-lain. Ada pula

salah satu metode prediksi time series soft computing seperti Fuzzy Time Series

yang sering digunakan dalam memprediksi data runtun waktu. Data time series

terbagi menjadi empat tipe pola yakni pola trend, pola horizontal atau stasioner,

pola siklik dan pola seasonal atau musiman [2] . Salah satu data yang sering

digunakan untuk di prediksi ialah data keuangan, seperti nilai tukar, pajak dan

lain-lain.

Allah Swt. Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 188, yang

berbunyi :

 

Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain

diantara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan

harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta

benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”. (QS.

Al Baqarah:188)

   

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus dapat mengelola

harta (keuangan) di jalan yang benar, tidak diperintahkan untuk menggunakan

harta milik orang lain baik itu dengan cara mencuri, suap, menipu, dan

sebagainya. Sehingga pergunakanlah harta yang dimiliki dengan sebaik-baiknya

yakni dengan menabung, berinvestasi dan lain-lain. Salah satu permasalahan

dalam berinvestasi ialah perlu mengetahui bagaimana situasi keuangan atau

perekonomian di negara sendiri ataupun negara rekan, dengan begitu dapat

menanggulangi terjadinya kerugian di kemudian hari.

Salah satu hal yang mempengaruhi investasi ialah sistem kurs, kurs akan

berpengaruh pada sisi permintaan dan penawaran, dalam jangka pendeknya.

Pergerakan dari nilai tukar juga dapat berpengaruh ke berbagai sektor, salah

satunya ialah dalam sektor ekonomi. Pada September 2018 kurs rupiah tidak

berdaya di hadapan dollar Singapura. Kondisi tersebut mengakibatkan rupiah

kembali menembus posisi terlemah sepajang sejarah. Berdasarkan rilis data

terbaru yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2018, Indonesia

mengalami defisit non-migas sebesar US$160 Juta [3]. Untuk mengantisipasi

kerugian serupa, prediksi kurs antara rupiah terhadap dollar Singapura sangatlah

penting.

Penelitian menggunakan Fuzzy Time Series telah diteliti oleh Tauryawati dan

Irawan [4] untuk memprediksi data IHSG. Arumugam dan Anithakumari [5]

membandingkan metode Fuzzy Time Series dan ARIMA Box-Jenkins untuk

memprediksi data export Taiwan. Metode Fuzzy Time Series awalnya

diperkenalkan oleh Song dan Chissom [6] dalam sebuah paper pada tahun 1993

untuk memprediksi pendaftaran mahasiswa di Universitas Alabama. Metode ini

sering digunakan dalam penelitian untuk memprediksi data runtun waktu. Seiring

berkembangnya waktu pada tahun 1996 Shyi-Ming Chen menerapkan data yang

sama dengan mengoperasikan aritmatika yang disederhanakan dalam algoritma

prediksi dibandingan operasi komposisi maksimum-minumum yang rumit yang

disajikan oleh Song dan Chissom [6]. Dengan menggunakan data yang sama,

Chen [7] melakukan penelitian yang mengahasilkan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan Song and Chissom [6]. Selanjutnya Cheng [8] mempunyai

   

cara penentuan interval yang berbeda dengan algoritma Fuzzy Time Series yang

telah dikembangkan sebelumya, yakni melihat dari segi frekuensi data dari tiap

interval, memasukan semua hubungan (all relationship) pada Fuzzy Logic

Relation (FLR), memberikan bobot berdasarkan urutan dan pengulangan FLR

yang sama.

Pada penelitian ini akan dilakukan pengaplikasian Fuzzy Time Series Chen

dan Fuzzy Time Series Cheng untuk memprediksi Kurs rupiah terhadap dollar

Singapura menggunakan. Data yang digunakan adalah data rata-rata bulanan kurs

transaksi tengah rupiah terhadap dollar Singapura sebanyak 89 periode. Himpunan

keanggotaan fuzzy untuk data ini adalah kurva segitiga. Proses defuzzifikasi Chen

memprediksi kurs tanpa melihat adanya pengulangan pada Fuzzy Logic Relation

sehingga tidak memasukan adanya nilai pembobotan. Sedangkan pada proses

defuzzifikasi Cheng akan dimasukan semua hubungan dan pengulangan pada

Fuzzy Logic Relation sehingga akan ada nilai pembobotan dalam defuzzifikasi.

Akurasi prediksi kurs dari kedua metode tersebut akan dilihat menggunakan Mean

Absolute Error (MAE).

  

1.2 Perumusan Masalah  

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:  

1. Bagaimana Implementasi Fuzzy Time Series Chen dan Fuzzy Time

Series Cheng dalam memprediksi kurs rupiah terhadap dollar

singapura?

2. Bagaimana hasil prediksi kurs rupiah terhadap dollar singapura

dengan menggunakan metode Fuzzy Time Series?

  

1.3 Tujuan Penelitian  

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:  

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Fuzzy Time Series Chen

dan Fuzzy Time Series Cheng dalam memprediksi kurs rupiah

terhadap dollar singapura.

   

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil prediksi kurs rupiah terhadap

dollar singapura dengan menggunakan metode Fuzzy Time Series.

  

1.4 Pembatasan Masalah  

Agar penelitian lebih terarah dan bermanfaat maka diperlukannya

batasan masalah, dalam hal ini batasan masalahnya yaitu :

1. Data yang digunakan diperoleh dari Bank Indonesia  

2. Data yang digunakan adalah data kurs rupiah terhadap dollar

singapura dengan periode bulanan dari Januari 2012- Mei 2019.

3. Metode yang digunakan adalah metode Fuzzy Time Series Chen dan  

Fuzzy Time Series Cheng  

4. Teknik akurasi yang digunakan yakni menggunakan MAPE  

  

1.5 Manfaat Penelitian  

1. Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan Fuzzy

logic, terutama mengenai Fuzzy Time Series untuk data time series.

2. Menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan multinasional, para

investor dan lainnya dalam mengambil keputusan.

3. Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan informasi dan bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai prediksi kurs rupiah.

 

   

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

  

2.1 Nilai Tukar/Kurs  

Alat pembayaran tunai dapat dilakukan dengan menggunakan uang, baik jenis

uang logam maupun uang kertas, dalam peredarannya pun uang tersedia dalam

berbagai jenis pecahan untuk mempermudah transaksi. Namun seiring

berkembangnya zaman muncul inovasi baru dalam perubahan proses pembayaran

yakni dengan digunakannya cek dan saldo giro [9]. Dari berbagai jenis

pembayaran tersebut dibutuhkan suatu jenis mata uang, yang mana mata uang

tersebut digunakan oleh setiap masing-masing negara. Dalam sistem kurs terdapat

3 jenis kurs, yakni kurs jual, kurs beli dan kurs tengah [10]

1. Kurs jual adalah kurs yang dipakai apabila bank menjual suatu mata uang

asing. Dengan kata lain bank memiliki posisi sebagai penjual.

2. Kurs beli adalah kurs yangdipakai apabila seseorang menjual mata uang

asing sehingga bank memiliki posisi sebagai pembeli.

3. Kurs tengah adalah kurs yang berada diantara kurs jual dan kurs beli, kurs

ini merupakan hasil penjumlahan dari kurs jual dan kurs beli di bagi dua.

Kurs tengah merupakan kurs yang digunakan dalam mencatat dan

menghitung nilai konversi mata uang asing dalam laporan keuangan

perusahaan. Kurs ini yang juga digunakan oleh perusaan asing yang

beroprasi di Indonesia

Kurs penting karena mempengaruhi harga barang domestik relatif terhadap

harga barang luar negri. Disisi lain fluktuasi kurs dapat mempengaruhi inflasi,

sehingga menjadi pertimbagan penting dalam pengambilan kebijakan moneter

[11]. Apabila laju inflasi suatu negara semakin tinggi maka nilai tukar mata uang

terhadap mata uang negara lain semakin melemah. Sehingga inlasi cukup

berpengaruh dengan nilai tukar.

       

 5 

   

2.2 Analisis Runtun Waktu  

Time series (deret waktu) adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu

atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat

berupa hari, minggu, bulan, tahun dan sebagainya. Data time series sangat

berguna dalam pengambilan keputusan untuk memprediksi atau meramalkan

kejadian di masa yang akan datang. Karena diyakini pola perubahan data time

series beberapa periode masa lampau akan kembali terulang pada masa kini [1].

Metode time series merupakan metode prediksi dengan menggunakan analisa

plot, yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang akan

diperkirakan dengan variabel waktu (Univariat). Analisis runtun waktu biasa

diterapkan di bidang bisnis, industri, teknik, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial

lainnya. Dalam analisis runtun waktu data yang digunakan bisa dari berbagai

bidang, seperti dalam bidang meteoroligi seperti data suhu, curah hujan harian

ataupun tahunan, pada bidang bisnis bisa digunakan data suku bunga, harga

saham penutuan, return emas dansebagainya, dan pada bidang pertanian dapat

digunakan pengamatan seperti produksi hewan ternak dan sebagainya.

  

2.3 Prediksi  

Prediksi adalah bagian penting dari suatu analisis ekonomitrik untuk suatu

kemungkinan yang penting [5]. Prediksi diperlukan untuk mengetahui bagaimana

atau kapan suatu peristiwa akan terjadi sehingga dapat dilakukan suatu tindakan

yang tepat, prediksi juga merupakan suatu teknik atau metode yang digunakan

untuk memprakirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan

memperhatikan data masa lalu maupun data saat ini. Prediksi menggunakan data

data historis yang ada lalu mengasumsikan pola di masa lalu yang kemudian akan

terulang di masa yang akan datang, dan selanjutnya dianalisis dengan metode

tertentu. Sehingga, dapat dilihat tingkat keakuratan peramalan yang baik atau

tidak.

   

2.4 Himpunan Klasik  

Teori himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Pada

teori himpunan klasik, keberadaan suatu elemen pada suatu himpunan A, hanya

akan memiliki 2 kemungkinan keanggotaan, yaitu menjadi anggota A atau tidak

mejadi anggota A. Suatu nilai yang menunjukan seberapa besar tingkat

keanggotaan suatu elemen (x) dalam suatu himpunan (A), sering dikenal dengan

nama nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan, dinotasikan dengan

untuk x menjadi anggota A, dan untuk x bukan anggota dari A [12].

2.5 Logika dan Himpunan Fuzzy  

Fuzzy logic atau dalam bahasa Indonesia yang berarti logika fuzzy adalah

teknik atau metode yang dipakai untuk mengatasi hal yang tidak pasti pada

masalah - masalah yang mempunyai banyak jawaban. Pada dasarnya fuzzy logic

merupakan logika bernilai banyak atau multivalued logic yang mampu

mendefinisikan nilai diantara keadaan yang konvensional seperti benar atau salah,

ya atau tidak, putih atau hitam dan lain-lain. Penalaran logika fuzzy menyediakan

cara untuk memahami kinerja sistem dengan cara menilai input dan output sistem

dari hasil pengamatan. Logika fuzzy menyediakan cara untuk menggambarkan

kesimpulan pasti dari informasi yang samar-samar, ambigu dan tidak tepat. Fuzzy

logic Pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh tahun 1965 yang membahas

tentang teori himpunan fuzzy. Keunggulan dari logika fuzzy adalah konsep logika

fuzzy yang mudah dimengerti, memiliki logika yang fleksibel, dan mampu

memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks dan dapat bekerja

dengan teknik-teknik kendali secara konvensional, logika fuzzy memiliki toleransi

terhadap data-data yang tepat dan didasarkan pada bahasa yang alami [2].

Himpunan fuzzy adalah himpunan yang mendasari lahirnya logika fuzzy.

Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memeperluas jangkauan fungsi

karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada

interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukan bahwa suatu item dalam semesta

pembicara tidak hanya berada pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak

diantaranya [13].

   

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy [13]

yakni :

a. Variabel fuzzy  

Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu

sistem fuzzy, seperti penjualan, ekspor, impor dll.

b. Himpunan fuzzy  

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi

atau keadaan tertentu dalam suatu variabel.

c. Himpunan Semesta (U)  

Himpunan semesta adalah seluruh nilai yang diperbolehkan untuk

dioprasikan dalam suatu variabel fuzzy. Himpunan semesta merupakan

himpunan bilangan real yang selalu naik secara monoton dari kiri ke

kanan.

d. Domain  

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan

dalam himpunan semesta dan boleh dioprasikan dalam suatu

himpunan fuzzy . sama halnya dengan himpunan semesta, domain

selalu naik secara monoton dari kiri ke kanan.

  

2.6 Fungsi Keanggotaan  

Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menujukan pemetaan titik-titik

input data ke dalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki

interval 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan

nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi [13]. Fungsi

keanggotaan dapat di definisikan jika U, dengan adalah

himpunan semesta, maka fungsi keanggotaan yang didefinisikan oleh himpunan fuzzy A memiliki ketentuan berikut:

∶ , dengan :

 

= derajat keanggotaan  

= sub himpunan U

   

Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan [13], yakni :  

a. Representasi Kurva Segitiga  

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linier).  

  

 

Gambar 2.1 Repesentasi Kurva Segitiga

Fungsi keanggotaan :

    

 

 

b. Representasi Kurva Trapesium  

Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk kurva segitiga hanya saja

ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1

10 

  

 

 

Gambar 2.2 Representasi Kurva Trapresium   

 Fungsi keanggotaan :

     

  

 2.7 Fuzzy Time Series

 

Fuzzy Time Series merupakan suatu metode untuk prediksi data yang mana

dalam prediksinya menggunakan prinsip logika fuzzy sebagai dasarnya. Sistem

prediksinya yakni dengan menangkap pola data yang sebelumnya atau data

historis yang kemudian digunakan untuk memproyeksikan data yang datang [14].

Nilai-nilai yang digunakan dalam prediksi fuzzy time series adalah himpunan fuzzy

dari bilangan real atas himpunan semesta yang sudah ditentukan. Himpunan fuzzy

digunakan untuk menggantikan data historis yang akan diramalkan [4]. Hal lain

yang menjadi keunggulan FTS dibandingkan dengan fuzzy konvensional yaitu

adanya data historis. Pada FTS yang digunakan adalah himpunan fuzzy sebagai

suatu kelas bilangan dengan batasan yang samar, atau dengan kata lain, prediksi

dalam sistem fuzzy yang digunakan bukan nilai riil melainkan nilai linguistik.

Dengan kata lain metode FTS tidak hanya bergantung pada asumsi data stasioner

terhadap ragam ataupun rata-rata melainkan pada data historis, sedangkan metode

11 

   

time series konvensional lainnya membutuhkan lebih banyak data historis yang

menyebar normal dan adanya asumsi [15].

 

2.7.1 Fuzzy Time Series menurut Chen  

Fuzzy Time Series awalnya diperkenalkan oleh Song dan Chissom dalam

sebuah paper pada tahun 1993 untuk memprediksi pendaftaran mahasiswa di

Universitas Alabama. Namun Chen (1996) mengusulkan metode lain untuk

menerapkan operasi aritmatika yang disederhanakan dalam algoritma prediksi

daripada operasi komposisi maksimum-minumum yang rumit yang disajikan oleh

Song dan Chissom (1993). Chen sangat konvensional karena perhitungan mudah

dan kinerja prediksi yang baik. Berikut algoritma FTS menurut Chen [8] :

1. Membentuk himpunan semesta (U)

. (2. 1)

Dimana merupakan nilai tertinggi pada data, merupakan data terkecil pada data, dan merupakan bilangan positif yang di

 

tentukan oleh peneliti dalam membentuk himpunan semesta [6].  

2. Membentuk panjang interval  

Dari himpunan semesta yang telah di buat akan di bagi menjadi beberapa

interval dengan jarak yang sama.

a. Menghitung interval kelas  

Untuk membagi interval dengan jarak yang sama menggunakan

formula sturges seperti berikut :

. (2. 2) Dengan menyakatakan jumlah interval dan menyatakan banyaknya

 

data.  

b. Menentukan besar lebar interval  

Penentuan lebar interval ini di definisikan sebagai L yang dirumuskan

sebagai berikut:

. (2. 3)

12 

   

Selanjutnya dari penentuan lebar interval di atas maka universe of

discourse (U) dapat dipartisi menjadi interval dengan panjang yang

sama . dengan adalah banyaknya kelas pada U, dan yang dirumuskan sebagai berikut:

 

 

.

 

.

(2. 4)

3. Mendefinisikan fuzzifikasi  

Fuzzifikasi merupakan pemetaan nilai-nilai numerik ke dalam himpunan

fuzzy dalam himpunan semesta. Apabila sebuah data historis termasuk

pada interval , maka data tersebut di fuzifikasi ke dalam .

Mendefinisikan himpunan fuzzi berdasarkan universe of discourse (U).

Himpunan fuzzy adalah suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau

keadaan tertentu dalam suatu variabel yang memiliki derajat keanggotaan

[16]. Misalkan adalah himpunan semesta, dengan

maka variabel linguistik terhadap dapat dirumuskan sebagai berikut:

 . (2. 5)

 

 

Misalkan , ,…, himpunan fuzzy yang mempunyai nilai linguistik

dari suatu variabel linguistik, maka himpunan fuzzy didefinisikan ,

,…, pada himpunan semesta U sebagai berikut.

13 

 

      

 

.  

.  

.       

dimana adalah elemen dari himpunan semesta (U) dan bilangan yang diberi simbol “/” menyatakan derajat keanggotaan terhadap yang di mana nilainya adalah 0, 0.5 atau 1. Selanjutnya jika universe of discourse (U) adalah himpunan semesta pada

, maka suatu himpunan fuzzi dari U dengan derajat keanggotaan umumnya dinyatakan sebagai berikut:

 

dimana merupakan derajat keanggotaan dari ke . Nilai derajat keanggotaan dari didefinisikan sebagai berikut [17]:  

 

  

(2. 6)

Definisi diatas dapat digambarkan dengan aturan sebagai berikut :  

a) Aturan 1 : Jika data historis termasuk dalam , maka derajat

keanggotaan untuk adalah 1, dan adalah 0.5 dan jika bukan

dan , dinyatakan nol.

14 

   

b) Aturan 2 : Jika data historis termasuk dalam , 1 ≤ j ≤ m maka derajat

keanggotaan untuk adalah 1, untuk dan adalah 0.5 dan jika

bukan , dinyatakan nol. c) Aturan 3 : Jika data istoris termasuk dalam , maka derajat

 

keanggotaan untuk adalah 1, dan untuk adalah 0.5 dan jika bukan  

dan berarti dinyatakan nol.    

4. Fuzzy Logic Relation (FLR) dan Fuzzy Logic Relation Group (FLRG)  

Membentuk FLR berdasarkan hasil dari fuzzifikasi, yakni jika variabel

adalah suatu fuzzifikasi data historis saat ini atau current state

sebagai dan adalah suatu fuzzifikasi data historis yang selanjutnya dari data sekarang atau next state sebagai , maka berelasi dengan

 

menjadi . Selanjutnya jika FLR dengan nilai LHS (left Hand

Sides) yang sama dapat dibentuk suatu grup untuk FLRG. Contohnya

yakni apabila maka dapat dibentuk menjadi

grup . Dimana untuk semua FLR dapat dibentuk suatu

matriks FLRG.

  

5. Defuzzifikasi data prediksi  

Proses defuzzifikasi menerapkan nilai midpoint atau nilai tengah dari

interval yang sesuai untuk mendapatkan hasil . Jika maka hasil prediksi :

 

a) Kasus 1 : Jika hanya ada satu nilai FLR dalam FLRG maka hasil

defuzifikasi sama dengan nilainya yakni nilai tengah atau midpoint pada

b) Kasus 2 : Jika terdapat maka defuzzifikasi bernilai:

(2. 7)

15 

     

2.7.2 Fuzzy Time Series menurut Cheng  

Algoritma Cheng mempunyai cara yang berbeda dengan algoritma

FTS sebelumya dalam penentuan interval, yakni melihat dari segi

frekuensi data dari tiap interval dan pada FLR memasukan semua

hubungan (all relationship) dan memberikan bobot berdasarkan pada

urutan dan pengulangan FLR yang sama [8]. Berikut tahapan

algoritma fuzzy time series Cheng :

1. Membentuk himpunan semesta (U)

Dimana merupakan nilai tertinggi pada data , merupakan data terkecil pada data, dan merupakan bilangan positif yang di

 

tentukan oleh peneliti dalam membentuk himpunan semesta [6].  

2. Membentuk panjang interval  

Dari himpunan semesta yang telah di buat akan di bagi menjadi beberapa

interval dengan jarak yang sama.

a. Menghitung interval kelas  

Untuk membagi interval dengan jarak yang sama menggunakan

formula sturges seperti berikut :

Dengan menyakatakan jumlah interval dan menyatakan banyaknya

 

data.  

b. Menentukan besar lebar interval  

Penentuan lebar interval ini di definisikan sebagai L yang dirumuskan

sebagai berikut:

Selanjutnya dari penentuan lebar interval di atas maka universe of

 

discourse (U) dapat dipartisi menjadi interval dengan panjang

yang sama . dengan adalah banyaknya

16 

   

kelas pada U, dan yang dirumuskan sebagai

berikut:

.

 

.

c. Membentuk interval baru frekuensi membagi  

Membentuk interval fuzzy pada algoritma Cheng dilihat dari frekuensi

data pada universe of discourse (U) pada tahap awal, yakni apabila

jumlah data yang ada lebih besar dari jumlah rata-rata semua nilai

linguistik, harus lebih lanjut dibagi menjadi lebih kecil nilai linguistik

dengan membagi mereka menjadi dua bagian yang sama besar.

  

3. Mendefinisikan fuzzifikasi  

Mendefinisikan himpunan fuzzi berdasarkan universe of discourse (U).

Apabila sebuah data historis termasuk pada interval , maka data tersebut

di fuzifikasi ke dalam . Himpunan fuzzy adalah suatu grup yang

mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel yang

memiliki derajat keanggotaan [16]. Misalkan adalah himpunan semesta,

dengan maka variabel linguistik terhadap dapat dirumuskan sebagai berikut:

 

 

17 

   

Misalkan , ,…, himpunan fuzzy yang mempunyai nilai linguistik

dari suatu variabel linguistik, maka himpunan fuzzy didefinisikan ,

,…, pada himpunan semesta U sebagai berikut.  

         

 

.  

.  

.       

dimana adalah elemen dari himpunan semesta (U) dan bilangan yang diberi simbol “/” menyatakan derajat keanggotaan terhadap yang di mana nilainya adalah 0, 0.5 atau 1. Selanjutnya jika universe of discourse (U) adalah himpunan semesta pada

, maka suatu himpunan fuzzi dari U dengan derajat keanggotaan umumnya dinyatakan sebagai berikut:

 

dimana merupakan derajat keanggotaan dari ke . Nilai derajat keanggotaan dari didefinisikan sebagai berikut:  

 

Definisi diatas dapat digambarkan dengan aturan sebagai berikut :

18 

   

a) Aturan 1 : Jika data historis termasuk dalam , maka derajat

keanggotaan untuk adalah 1, dan adalah 0.5 dan jika bukan

dan , dinyatakan nol.

b) Aturan 2 : Jika data historis termasuk dalam , 1 ≤ j ≤ m maka derajat

keanggotaan untuk adalah 1, untuk dan adalah 0.5 dan jika

bukan , dinyatakan nol. c) Aturan 3 : Jika data istoris termasuk dalam , maka derajat

 

keanggotaan untuk adalah 1, dan untuk adalah 0.5 dan jika bukan  

dan berarti dinyatakan nol [17].    

4. Fuzzy Logic Relation (FLR) dan Fuzzy Logic Relation Group (FLRG)  

Membentuk FLR berdasarkan hasil dari fuzzifikasi, yakni jika variabel

adalah suatu fuzzifikasi data historis saat ini atau current state

sebagai dan adalah suatu fuzzifikasi data historis yang selanjutnya dari data sekarang atau next state sebagai , maka berelasi dengan

 

menjadi . Selanjutnya jika FLR dengan nilai LHS (left Hand

Sides) yang sama dapat dibentuk suatu grup untuk FLRG. Contohnya

yakni apabila maka dapat dibentuk menjadi

grup . Dimana untuk semua FLR dapat dibentuk suatu

matriks FLRG.

  

5. Menetapkan Pembobotan  

Penetapan besarnya bobot berdasarkan pada FLR yang selanjutnya

menjadi FLRG dengan memasukan seluruh hubungan pada FLR

berdasarkan pada urutan dan banyaknya pengulangan yang sama, yakni

apabila FLR memiliki current state yang sama akan digabungkan menjadi satu grup yang selanjutnya akan dibentuk suatu matriks

 

pembobotan. Matriks pembobotan yang persamaannya dapat ditulis

sebagai berikut :

19 

     

 

Dimana matriks pembobotan tersebut akan di normalisasi berdasarkan

persamaan standarisasi matriks pembobotan. Misal terdapat suatu urutan

FLR yang sama.

  , diberi bobot 1 , diberi bobot 1 , diberi bobot 2 , diberi bobot 3 , diberi bobot 4   

Dengan t menyatakan waktu.  

Dari bobot tersebut di transfer ke dalam matriks pembobotan yang telah di

normalisasi yang persamaannya ditulis sebagai berikut.  

 

Dimana adalah matriks pembobotan yang telah di normalisasi dengan

rumus sebagai berikut :

  (2. 8)

   

6. Defuzifikasi data prediksi  

Untuk memperoleh nilai hasil prediksi, matriks pembobotan yang telah

dinormalisasi menjadi tersebut kemudian dikalikan dengan nilai

tengah atau midpoint

20 

   

Dimana adalah nilai tengah atau midpoint dari tiap-tiap interval. Cara

untuk melakukan defuzifikasi data prediksi ialah sebagai berikut :

  ( ) + ( ) +... + . ( ) . (2. 9) Dengan adalah nilai tengah dari tiap-tiap interval dan adalah matriks pembobotan yang dinormalisasi.

   

2.8 Akurasi Prediksi  

Prediksi dilakukan untuk menghasilkan suatu nilai akurasi yang optimum

dan tidak memiliki tingkat kesalahan besar. Jika tingkat kesalahan yang dihasilkan

semakin kecil, maka hasil prediksi akan semakin mendekati nilai aktual yang

artinya hasil prediksi baik. Berikut kriteria akurasi yang digunakan [18]:  

 

 

. (2. 10)

Dengan :  

: data aktual pada periode t  

: Nilai prediksi pada periode t  

: jumlah data

 

   

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

  

3.1 Metode Pengumpulan Data  

Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data sekunder berupa data

dengan periode bulanan kurs transaksi tengah rupiah terhadap dollar singapura

yang diakses dari situs website http://www.bi.go.id dengan periode bulanan

mulai dari Januari 2012 sampai dengan Mei 2019 sebanyak 89 data [19]. Kurs

transaksi tengah adalah kurs yang berada diantara kurs jual dan kurs beli, kurs ini

merupakan hasil penjumlahan dari kurs jual dan kurs beli di bagi dua. Kurs tengah

merupakan kurs yang digunakan dalam mencatat dan menghitung nilai konversi

mata uang asing dalam laporan keuangan perusahaan [10].

  

3.2 Metode Pengolahan Data  

Penelitian ini menggunakan software R dan Excel dalam menganalisis data,

langkah-langkah analisis yang digunakan ialah sebagai berikut:

1. Menyiapkan data yang akan di teliti yakni data kurs transaksi tengan

rupiah terhadap dollar singapura periode Januari 2011 hingga Mei 2019.

2. Membuat plot data awal untuk melihat statistika deskriptifnya guna

melihat gambaran awal dari data apakah data memiliki pola tertentu yang

ada pada data time series.

3. Pembentukan himpunan semesta (U) untuk metode fuzzy time series chen,

dengan menggunakan persamaan (2.1)

4. Pembentukan panjang interval untuk metode fuzzy time series cheng.  

a. Menghitung interval kelas dengan formula sturges menggunakan

persamaan (2.2)

b. Menghitung lebar interval hingga diperoleh banyaknya interval

beserta masing-masing midpoint atau nilai tengah menggunakan

persamaan (2.3)

5. Melakukan fuzzifikasi metode fuzzy time series chen, pada seluruh data

historis, menggunakan persamaan (2.5) dan persamaan (2.6)

  

21 

22 

   

6. Melakukan pembentukan Fuzzy Logic Relation (FLR) dan pembentukan  

Fuzzy Logic Relation Group (FLRG) untuk fuzzy time series chen.  

7. Deffuzifikasi data prediksi metode fuzzy time series chen.  

8. Mengukur akurasi prediksi fuzzy time series chen, menggunakan

persamaan (2.10)

9. Pembentukan himpunan semesta untuk metode fuzzy time series cheng,

yakni dibentuk dengan melihat jumlah frekuensi yang berbeda dari setiap

data, yang mana frekuensi yang lebih besar dari jumlah interval data maka

akan di bagi sama besar untuk dibuat menjadi interval baru yang akan

digunakan untuk langkah selanjutnya.

10. Melakukan fuzzifikasi fuzzy time series cheng pada seluruh data historis,

menggunakan persamaan (2.5) dan persamaan (2.6)

11. Melakukan pembentukan Fuzzy Logic Relation (FLR) dan pembentukan  

Fuzzy Logic Relation Group (FLRG).  

12. Menetapkan pembobotan untuk fuzzy time series cheng.  

13. Terbentuk pembobotan yang telah dinormalisasi pada fuzzy time series

cheng, menggunakan persamaan (2.8)

14. Deffuzifikasi data prediksi.  

15. Melihat akurasi prediksi masing-masing metode, yakni metode fuzzy time

series chen dan fuzzy time series cheng, untuk menunjukan seberapa dekat

nilai yang diprediksi dengan data aktual, dengan cara melihat MAE.

16. Melakukan prediksi kurs rupiah terhadap dollar singapura untuk beberapa

periode kedepan berdasarkan data historis dari kedua metode fuzzy time

series chen dan fuzzy time series cheng.

17. Selesai .

23 

   

3.3 Alur Penelitian   

Mulai  

 

Input Data   

Deskriptif data   

Pembentukan himpunan semesta   

Pembentukan panjang interval    

Frekuensi berbeda untuk interval baru  

Fuzzifikasi Chen   

Fuzzifikasi Cheng  

\  

Pembentukan FLR dan FLRG Cheng  

Pembentukan FLR dan FLRG Chen Menetapkan pembobotan yang dinormalisasi Cheng

   

 Deffuzifikasi data prediksi

  

Menghitung akurasi prediksi   

Prediksi  

  

Selesai    

Gambar 3.1 Alur Penelitian

 

      

 4.1 Deskriptif Data

BAB IV  

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Deskriptif data dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari

data yang akan diteliti untuk dianalisa lebih lanjut. Data yang digunakan pada

penelitian ini adalah data rata-rata nilai tukar transaksi tengah rupiah terhadap

dollar singapura dengan periode bulanan, yakni dari bulan januari 2012 sampai

dengan bulan mei 2019 dengan jumlah data sebanyak 89 data pengamatan.

  

 

Gambar 4. 1 Plot Kurs Rupiah terhadap Dollar Singapura   

 Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa berdasarkan pengamatan selama

7 tahun tersebut diperoleh kurs paling tinggi terjadi pada bulan September 2018

yakni sebesar Rp.11007.74 sedangkan nilai kurs terendah terjadi pada awal

periode yakni Januari 2012 yakni sebesar Rp.7113.46. Karena data kurs rupiah

terhadap dollar singapura tidak selalu mengalami kenaikan, maka ada kalanya

kurs dari peridoe t ke peridoe t+1 mengalami penurunan misalnya pada periode ke

14 yakni pada februari 2013 yakni sebesar Rp. 7821.66 dan pada saat memasuki

maret 2013 nilai kurs menjadi Rp.7788.87 yang artinya menurun sebesar

Rp.32.79.     

24 

25 

   

Selain dilakukan prediksi dengan menggunakan Fuzzy Time Series, pada

penelitian ini juga dilakukan prediksi menggunakan metode konvensional untuk

data kurs transaksi tengah rupiah terhadap dollar singapura, maka penulis

melakukan perhitungan dengan 3 metode konvensional yakni Analisis trend,

ARIMA Box-Jenkins dan Naive approach.

  

4.2 Perhitungan Metode Konvensional Time Series  

Berikut prediksi kurs tengah rupiah terhadap dollar singapura menggunakan

Analisis trend, ARIMA Box-Jenkins dan moving average.

  

4.2.1 Analisis Trend  

Menggunakan metode analisis trend terhadap data kurs rupiah terhadap dollar

singapura dengan 4 tipe model untuk memodelkan trend, diantaranya yakni :

model linear, model kuadratik, model pertumbuhan eksponensial, dan model

kurva-s. Untuk melihat tingkat eror pada model menggunakan MAE, dari

perhitungan diperoleh hasil plot sebagai berikut :

 

Gambar 4. 2 Plot dari Keempat Model

26 

   

Berdasarkan plot dan hasil output yang diperoleh, maka besar kesalahan pada

masing-masing model adalah sebagai berikut :  

  

Tabel 4. 1 Besar MAE dari Keempat Model  

Model MAE Linear 390

Kuadratik 299 Ekponensial 412

Kurva -S 270   

Berdasarkan hasil diperoleh bahwa dari keempat model analisis trend hasil MAE terkecil ialah 270..

 

4.2.2 ARIMA Box-Jenkins  

Dengan menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins, dari proses estimasi

model, diperoleh kandidat-kandidat model berdasarkan Autocorrelation Function

(ACF), Partial Autocorrelation Function (PACF), dan Plot BIC sebagai berikut :

  

Tabel 4. 2 Kandidat Model ARIMA  

Model AIC ARIMA (0.1.1) -1793.35 ARIMA (1.1.0) -1795.56 ARIMA (0.1.2) -1789.74 ARIMA (6.1.0) -1789.18

 

 

Dari keempat model diperoleh model terbaik berdasarkan AIC terkecil adalah

ARIMA (1.1.0) yang selanjutnya akan dilakukan diagnosis model. Dengan syarat

white noise yang harus di penuhi adalah :

a. Plot Residual (residual tidak mengandung Trend tertentu/variansi konstan)  

b. Uji normalitas residual (residual normal)  

c. Uji autokorelasi residual (residual tidak ada korelasi)

Berikut hasil yang diperoleh :

a. Plot Residual

27 

  

 

 

Gambar 4. 3 Plot Residual  

Berdasarkan plot tersebut menunjukan pencaran data tidak berada dalam bidang

segiempat yang berarti bahwa pada data terdapat trend tertentu.

  

b. Uji normalitas residual  

Selanjutnya dilakukan uji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk test dan Jarque-Bera test. Diperoleh hasil :

Shapiro-Wilk normality test

data: rstandard(kurs.arima.110) W = 0.93897, p-value = 0.001094

 

  

Jarque Bera Test  

data: rstandard(kurs.arima.110) X-squared = 34.517, df = 2, p-value = 3.197e-08

Dengan menggunakan pada uji Saphiro-Wilk, nilai p-value lebih kecil dari 0.05, yaitu 0.001094 sehingga ditolak, artinya data tidak berdistribusi

 

normal. Dan juga pada Jarque-Bera test, nilai p-value lebih kecil dari 0.05 yakni

3.197e-08 sehingga ditolak , artinya data tidak berdistribusi normal.

  

c. Uji autokorelasi residual  

Selanjutnya akan dicek autokorelasi untuk melihat apakah sampel saling

berkorelasi atau tidak dengan menggunakan plot ACF dan dilakukan uji

autokorelasi dengan Ljung-Box.

28 

  

 

 

Gambar 4. 4 Plot ACF Residual ARIMA (1,1,0)

Selanjutnya dilakukan uji L-jung box dan mempreoleh hasil sebagai berikut :

Box-Ljung test  

data: rstandard(kurs.arima.110) X-squared = 11.487, df = 10, p-value = 0.3208

 

Dengan menggunakan maka yang artinya residual bersifat acak, dan karena hasil perolehan nilai p-value lebih besar dari 0.05, yaitu 0.3208

 

sehingga diterima artinya residualnya tidak saling berkorelasi.  

  

Berdasarkan diagnosis model dapat diketahui bahwa data kurs rupiah terhadap

dollar singapura tidak memenuhi asumsi white noise, yakni residual mengandung

trend tertentu dan data tidak berdistibusi normal, karena tidak memenuhi asumsi

tersebut maka hasil prediksi menggunkan ARIMA Box-Jenkins dengan model

ARIMA (0.1.2) menghasilkan MAE sebesar 1991.772.

  

4.2.3 Naive Approach  

Prediksi dengan menggunakan naive approach yakni sangat sederhana dengan

mengasumsikan bahwa permintaan di periode mendatang akan sama dengan

permintaan di periode terakhir, dirumuskan sebagai berikut [20] :

 

29 

   

Dengan adalah nilai prediksi saat ini dan adalah nilai aktual pada periode

sebelumnya. Berdasarkan rumusan diatas maka diperoleh hasil prediksi beserta

besar eror untuk 88 periode selanjutnya sebagai berikut :

  

Tabel 4. 3 Hasil Prediksi Periode Selanjutnya  

Periode Data aktual Hasil prediksi Eror 2 7198,52 7113,46 0,011816 3 7284,90 7198,52 0,011857 . . . . . . . .

87 10429,43 10496,49 0,00643 88 10500,51 10429,43 0,006769

 

  

Untuk menghitung besar kesalahan prediksi menggunakan MAE, diperoleh besar kelasalahan menggunakan naive approach sebesar 112.5108.

 

4.3 Penerapan Metode Fuzzy Time Series Chen  

Penerapan metode FTS dengan menggunakan Algoritma Chen pada data kurs

rupiah terhadap dollar singapura ialah sebagai berikut.

  

4.3.1 Pembentukan himpunan semesta  

Himpunan semesta yang terbentuk dari data historis diperoleh dengan

menggunakan persamaan (2.1). Pada data kurs rupiah terhadap dollar singapura

diperoleh nilai terbesar dan terkecil masing-masing Rp. 11007.74 dan Rp. 7113.46

dengan perolehan nilai tersebut maka peneliti menggunakan angka 3.46 sebagai

dan 2.26 sebagai yang bertujuan agar nilai himpunan semesta tersebut

mendapatkan bilangan yang bulat sehingga diperoleh

4.3.2 Pembentukan panjang interval  

Untuk penentuan panjang interval, peneliti menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menghitung interval kelas (I)

30 

   

Dalam menentukan jumlah interval kelas digunakan persamaan (2.2)

diperoleh interval kelas sebanyak maka peneliti membulatkan panjang interval menjadi 7.

 

b. Menghitung Lebar Interval (L)  

Penentuan lebar interval dengan menggunakan persamaan (2.3) sehingga

diperoleh lebar interval sebesar 557.14. Selanjutnya universe of discourse

(U) dipartisi menjadi interval dengan panjang yang sama dengan

menggunakan persamaan (2.4), diperoleh sebagai berikut:

  

Tabel 4. 4 Panjang Interval Chen  

 

No  

Interval Nilai tengah

 

Interval

1 7110.000 , 7667.143] 7388.571

2 7667.143 , 8224.286] 7945.714

3 8224.286 , 8781.429 ] 8502.857

4 8781.429 , 9338.571] 9060.000

5 9338.571 , 9895.714] 9617.143

6 9895.714 , 10452.857] 10174.286

7 10452.857 , 11010.000] 10731.429  

 

4.3.3 Fuzzifikasi Chen  

Dapat diketahui bahwa terdapat 7 interval dari sampai maka ada

asumsi sebanyak 7 fuzzy set, kemudian dari interval tersebut di definisikan fuzzy

set dengan , dengan berdasarkan persamaan (2.5) dan (2.6), maka

terbentuk variabel linguistik sebagai berikut :

  

+ 0,5 + 0/ + 0/ + 0/ + 0/ + 0/  

+ 1 + 0,5/ + 0/ + 0/ + 0/ + 0/  

+ 0,5 + 1/ + 0,5/ + 0/ + 0/ + 0/  

+ 0 + 0,5/ + 1/ + 0,5/ + 0/ + 0/

31 

   

+ 0 + 0/ + 0,5/ + 1/ + 0,5/ + 0/  

+ 0 + 0/ + 0/ + 0,5/ + 1/ + 0,5/  

+ 0 + 0/ + 0/ + 0/ + 0,5/ + 1/      

Yang di definisikan dengan :  

  

Tabel 4. 5 Variabel Linguistik  

  Sangat sangat rendah

  Sangat rendah

  Rendah

  Cukup

  Tinggi

  Sangat tinggi

  Sangat sangat tinggi  

 

Setelah dibentuk variable linguistik selanjutnya dilakukan fuzzifikasi

berdasarkan interval yang telah dibuat, fuzzifikasi ini diperoleh dengan data

historis yang dimasukan sehingga sistem menerima dan menentukan fungsi

keanggotaannya dengan mengubah variabel numerik ke dalam variabel linguistik.

Misalkan pada data pertama masuk kedalam rentang kategori yang sesuai maka

dituliskan variabel lingusitik masing-masing datanya. Dengan menggunakan

aplikasi R diperoleh hasil fuzzifikasi sebagai berikut:

  

Tabel 4. 6 Fuzzifikasi Chen  

Bulan Kurs Fuzzifikasi

Januari 2012 7113.46

Februari 2012 7198.52

Maret 2012 7284.9

. . .

32 

  

 . . .

Juni 2015 9895.12

Juli 2015 9841.42

. . .

. . .

April 2019 10429.43

Mei 2019 10500.51  

 

4.3.4 Fuzzy Logic Relation (FLR) dan FLR Group  

Setelah dilakukan fuzzifikasi selanjutnya dilakukan pembentukan Fuzzy

Logic Relation (FLR). Hubungan fuzzy logic ini diidentifikasi dari data historis

sebelumnya yang telah dilakukan proses fuzzifikasi. Jika

, maka dapat ditetapkan . Begitu seterusnya sampai akhir periode. Sehingga dengan menggunakan aplikasi R diperoleh Fuzzy Logic

 

Relation sebagai berikut :  

  

Tabel 4. 7 Fuzzy Logic Relation (FLR) Chen  

Bulan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Januari *  

 

 

Februari  

 

 

 

Maret  

 

 

 

April  

 

 

 

Mei  

 

 

 

Juni  

 

 

 

Juli  

 

 

 

Agustus  

 

 

 

September    

 

 

Oktober  

 

 

 

November  

 

 

 

Desember  

 

 

 

33 

     

Maka berdasarkan tabel di atas maka fuzzy logic relation dapat terbentuk

berdasarkan hasil fuzzifikasi yang sesuai dari langkah sebelumnya. Misalnya pada

bulan januari 2012 fuzzifikasi dan pada bulan februari 2012

fuzzifikasi maka menghasilkan hubungan untuk FLR bulan februari, begitu seterusnya hingga akhir periode. Selanjutnya untuk pembentukan

 

fuzzy logic relation group (FLRG) yaitu dengan mengelompokan setiap FLR yang

memiliki sisi kiri atau LH yang sama kemudian digabungkan ke dalam grup yang sesuai. Misalkan pada FLR terdapat hubungan

 

, maka akan terbentuk FLRG nya yakni . Sehingga diperoleh

untuk penelitian ini FLRG sebagai berikut :

  

Tabel 4. 8 Fuzzy Logic Relation Group (FLRG) Chen  

Group FLRG

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.3.5 Defuzzifikasi Data Prediksi  

Defuzifikasi data diperoleh menggunakan persamaan (2.7) maka dapat ditentukan

hasil forecasting fuzzy time series Chen, misalkan prediksi untuk bulan februari

2012, atau bulan januari mempunyai fuzzifikasi dan pada februari

mempunyai fuzzifikasi , maka hasil forecasting diperoleh dari FLR dan dapat dihitung berdasarkan FLRG , dimana mempunyai

 

relasi nilai maka hasil forecasting dapat dihitung sebagai berikut :

34 

   

Sehingga rumus Prediksi untuk data kurs dapat dituliskan dalam tabel berikut :  

  

Tabel 4. 9 Rumus Prediksi Chen  

Bulan FLRG Prediksi

Januari 2012 Tidak memiliki data

pengamatan

*

Februari 2012

. . .

. . .

September 2017

Oktober 2017

. . .

. . .

Maret 2019

April 2019

Mei 2019

 

 

Dengan menggunakan rumus yang ada pada tabel di atas, maka menggunakan

aplikasi r diperoleh hasil Prediksi menggunakan FTS Chen sebagai berikut :

35 

   

Tabel 4. 10 Hasil Prediksi Chen  

Bulan Kurs Hasil Prediksi

Januari 2012 7113.46 *

Februari 2012 7198.52 7667.143

.   .

September 2015 10176.32 10174.286

Oktober 2015 9837.47 9617.143

November 2015 9676.33 9617.143

. . .

. . .

Maret 2019 10496.49 10174.286

April 2019 10429.43 10452.857

Mei 2019 10500.51 10174.286  

 

Selanjutnya dari hasil prediksi tersebut didapatkanlah plot perbandingan dari nilai

historis kurs rupiah terhadap dollar singapura terhadap nilai prediksinya, seperti

pada gambar dibawah ini.

 

Gambar 4. 5 Plot Perbandingan Data Historis dan Prediksi FTS Chen

36 

   

Berdasarkan plot di atas terlihat bahwa antara nilai realdan hasil prediksi

memiliki perbedaan atau tingkat kesalahan yang berbeda-beda tetapi tetap

mendekati nilai aslinya.

  

4.4 Penerapan Metode Fuzzy Time Series Cheng  

Metode fuzzy time series Cheng berbeda dengan fuzzy time series Chen,

metode ini memperhitungkan adanya pembobotan dalam langkah Prediksinya.

Penerapan metode FTS dengan menggunakan Algoritma Cheng pada data kurs

rupiah terhadap dollar singapura ialah sebagai berikut.

  

4.4.1 Pembentukan Himpunan Semesta  

Penerapan fuzzy time series Cheng dalam pembentukan himpunan semesta

sama dengan proses dalam penerapan fuzzy time series Chen, yaitu dengan data

yang ada tersebut di bagi menjadi beberapa interval dengan jarak yang sama

kemudian melakukan fuzzifikasi dengan menggunakan formula srurges. Sehingga

dieproleh himpunan semesta tersebut bilangan yang bulat

Yang berbeda yakni pada proses pembagian interval, pada fuzzy time series Cheng

himpunan fuzzy dibentuk dengan melihat jumlah frekuensi yang berbeda,

kemudian setelah melihat jumlah masing-masing frekuensi dari masing-masing

interval, maka akan dibentuk interval baru yang sama besar yakni apabila jumlah

frekuensi pada suatu interval lebih dari jumlah interval data, berikut tabel

frekuensi data kurs rupiah terhadap dollar singpura.

  

Tabel 4. 11 Frekuensi Interval Cheng  

No Interval Nilai tengah Frekuensi

1 7110.000 , 7667.143] 7388.571 8

2 7667.143 , 8224.286] 7945.714 11

3 8224.286 , 8781.429 ] 8502.857 1

4 8781.429 , 9338.571] 9060.000 6

5 9338.571 , 9895.714] 9617.143 42

37 

  

 6 9895.714 , 10452.857] 10174.286 10

7 10452.857 , 11010.000] 10731.429 11  

 

Jika dilihat dari hasil frekuensi jumlah data pada semua kelas interval terdapat 4

frekuensi yang nilainya lebih besar dari panjang interval data yakni 8,11,42 dan

10 yakni pada interval , , , dan maka pada interval tersebut akan

dibentuk interval baru yakni dengan membagi interval tersebut menjadi 2 interval

yang sama besar. Misalnya pada interval yang memiliki batas bawah 7110 dan

batas atas 7667.143 maka akan dibagi menjadi interval baru 7110, 7388. 572]

dan 7388. 572 , 7667.143] begitu seterusnya hingga akhir interval, sehingga

karena terdapat 5 interval yang akan dibagi menjadi 2 interval yang sama besar

maka jumlah interval baru pada fuzzy time series Cheng menjadi 12 interval

sebagai berikut :

  

Tabel 4. 12 Frekuensi Interval setelah Proses Membagi  

 

No  

Interval Nilai tengah Frekuensi Kondisi

 

membagi

1 7110.00 , 7388.572] 7249.286 5 Kedua

2 7388.572 , 7667.143] 7527.857 3 kedua

3 7667.143 , 7945.714] 7806.429 10 kedua

4 7945.714 , 8224.286] 8085.000 1 kedua

5 8224.2861 , 8781.428] 8502.858 1 pertama

6 8781.428 , 9338.571] 9060.000 6 pertama

7 9338.571 , 9614.142] 9476.357 25 kedua

8 9614.142 , 9895.714] 9754.928 17 Kedua

9 9895.714, 10174.285] 10035.000 4 Kedua

10 10174.285 , 10452.857] 10313.561 6 Kedua

11 10452.857 , 10731.437] 10592.148 9 Kedua

12 10731.437, 11010.000] 10870.719 2 Kedua

38 

   

4.4.2 Fuzzifikasi Cheng Dapat diketahui bahwa terdapat 12 interval dari sampai maka ada

asumsi sebanyak 12 fuzzy set, kemudian dari interval tersebut di definisikan fuzzy

set dengan , dengan berdasarkan persamaan (2.5) dan (2.6), maka terbentuk variabel linguistik sebagai berikut :

 

+ 0,5 + 0/ + ... + 0/ + 0/ + 0/

+ 1 + 0,5/ + 0/ +... + 0/ + 0/ + 0/

+ 0,5 + 1/ + 0,5/ + 0/ +... + 0/ + 0/ + 0/

+ 0 + 0,5/ + 1/ + 0,5/ + 0/ +... + 0/ + 0/ + 0/

+ 0 + 0/ + 0,5/ + 1/ + 0,5/ + 0/

+...+ 0,5/ + 1/ + 0,5/ +

+ ...+ 0,5/ + 1/ +

+ ...+ 0,5/ +

+ ...+

+ ...+

+ ...

+ ...+  

Yang di definisikan dengan :  

  

Tabel 4. 13 Variabel Lingusitik  

  Sangat sangat sangat sangat rendah sekali

  Sangat sangat sangat rendah sekali

  Sangat sangat rendah sekali

  Sangat rendah sekali

  Rendah sekali

  Rendah

  Cukup

39 

  

   Tinggi

  Tinggi sekali

Sangat tinggi sekali

Sangat sangat tinggi sekali

Sangat sangat sangat tinggi sekali

 

 

Setelah dibentuk variable linguistik selanjutnya dilakukan fuzzifikasi

berdasarkan interval yang telah dibuat, fuzzifikasi ini diperoleh dengan data

historis yang dimasukan sehingga sistem menerima dan menentukan fungsi

keanggotaannya dengan mengubah variabel numerik ke dalam variabel linguistik.

Misalkan pada data pertama masuk kedalam rentang kategori yang sesuai maka

dituliskan variabel lingusitik masing-masing datanya. Dengan menggunakan

aplikasi R diperoleh hasil fuzzifikasi sebagai berikut:

  

Tabel 4. 14 Fuzzifikasi Cheng  

Bulan Kurs Fuzzifikasi

Januari 2012 7113.46

Februari 2012 7198.52

Maret 2012 7284.9

. . .

. . .

Juni 2015 9895.12

Juli 2015 9841.42

. . .

. . .

April 2019 10429.43

Mei 2019 10500.51

40 

   

4.4.3 Fuzzy Logic Relation (FLR) dan FLR Group  

Setelah dilakukan fuzzifikasi selanjutnya dilakukan pembentukan Fuzzy Logic

Relation (FLR). Hubungan fuzzy logic ini diidentifikasi dari data historis

sebelumnya yang telah dilakukan proses fuzzifikasi. Jika

, maka dapat ditetapkan . Begitu seterusnya sampai akhir periode. Sehingga dengan menggunakan aplikasi R diperoleh Fuzzy Logic

 

Relation sebagai berikut :  

Tabel 4. 15 Fuzzy Logic Relation (FLR) Cheng  

Bulan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Januari *  

 

Februari  

 

 

Maret  

 

April  

 

Mei  

 

Juni  

 

 

Juli  

 

 

Agustus  

 

 

September  

 

 

Oktober  

 

 

November  

 

 

Desember  

 

 

41 

   

Maka berdasarkan tabel di atas maka fuzzy logic relation dapat terbentuk

berdasarkan hasil fuzzifikasi yang sesuai dari langkah sebelumnya. Misalnya pada

bulan januari 2012 fuzzifikasi dan pada bulan februari 2012

fuzzifikasi maka menghasilkan hubungan untuk FLR bulan februari, begitu seterusnya hingga akhir periode. Selanjutnya untuk pembentukan

 

fuzzy logic relation group (FLRG) yaitu dengan mengelompokan setiap FLR yang

memiliki sisi kiri atau LH yang sama kemudian digabungkan ke dalam grup yang sesuai. Misalkan pada FLR terdapat hubungan

 

, maka akan terbentuk FLRG nya yakni .  

  

Tabel 4. 16 Fuzzy Logic Relation Group (FLRG) Cheng  

Group FLRG

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.4.4 Menetapkan Pembobotan dan Dinormalisasi  

Pada tahap ini akan diberikan bobot pada setiap grup yang ada pada FLRG

berdasarkan banyaknya (t) dari FLR tersebut. Misal FLR Group ke 1 yaitu

berisikan dari FLR tersebut diketahui bahwa nilai dari ada

sebanyak 4 sehingga di berikan bobot 4 pada FLR Group 1 dan ada

42 

   

sebanyak 1 sehingga di berikan bobot 1 pada FLR Group 1 tersebut yaitu

menjadi , , , . Kemudian dilakukan pembentukan pembobotan

normalisasi dengan diberikan angka pada fuzzifikasi yang sama yaitu 1=4 (dari

1) dan 2=1 (dari 2). Sehingga terbentuk matriks pembobotan yang dapat

ditulis yaitu ( )=[ 1, 2]= [4,1], sehingga dapat dituliskan menjadi , , untuk group lainnya pada tabel berikut ini:

 

  

Tabel 4. 17 Pembobotan FLRG  

Group FLRG

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selanjutnya dari pembobotan yang telah terbentuk dapat dibentuk matriks dengan

menggunakan persamaan yang kemudian akan dinormalisasi dengan

menggunakan persamaan (2.7), hasilnya seperti tabel berikut :

  

Tabel 4. 18 Pembobotan Dinormalisasi  

 

 

 

 

 

- - - - - - - -  

-  

-

43 

  

  

 

-

- - - - - - -  

-  

-

 

 

-  

-

- - - - - -  

-  

-

 

 

-  

-  

- - - - - - -  

-  

-

 

 

-  

-  

- - - - - - -  

-  

-

 

 

-  

-  

- - - - - -  

-  

-

 

 

-  

-  

- - -

- -  

-  

-

 

 

-  

-  

- - - -

 

-  

-

 

 

-  

-  

- - - - - -

 

-  

-

 

-  

-  

- - - - - -

 

-

 

-  

-  

- - - - - - -

 

- - - - - - - - - -

 

 

4.4.5 Defuzzifikasi Data Prediksi  

Untuk memperoleh nilai defuzzifikasi, dengan menggunakan persamaan

(2.8), Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat ditentukan hasil forecasting

fuzzy time series Cheng, misalkan prediksi untuk bulan februari 2012,

atau bulan januari mempunyai fuzzifikasi dan pada februari mempunyai

fuzzifikasi , maka hasil forecasting diperoleh dari FLR dan

dapat dihitung berdasarkan FLRG , dimana mempunyai nilai , maka hasil forecasting dapat dihitung sebagai berikut :

 

Sehingga rumus Prediksi fuzzy rime series Cheng yang lainnya dapat dituliskan

 

dalam tabel berikut :  

Tabel 4. 19 Rumus Prediksi Cheng  

Bulan FLRG Prediksi

Januari 2012 Tidak memiliki data *

44 

  

   pengamatan  

Februari 2012  

. . .

. . .

September 2017

Oktober 2017

. . .

. . .

Maret 2019

April 2019

Mei 2019

 

 

Dengan menggunakan rumus yang ada pada tabel di atas, maka menggunakan

aplikasi r diperoleh hasil Prediksi menggunakan FTS Cheng sebagai berikut:

  

Tabel 4. 20 Hasil Prediksi Cheng  

Bulan Kurs Hasil Prediksi

Januari 2012 7113.46 *

Februari 2012 7198.52 7305

.   .

September 2015 10176.32 10406.189

Oktober 2015 9837.47 9676.33

November 2015 9676.33 9837.21

. . .

. . .

45 

  

 Maret 2019 10496.49 10406.189

April 2019 10429.43 10522.511

Mei 2019 10517.45 10406.189  

 

Selanjutnya dari hasil prediksi tersebut didapatkanlah plot perbandingan dari nilai

historis kurs rupiah terhadap dollar singapura terhadap nilai prediksinya, seperti

pada gambar dibawah ini.

 

Gambar 4. 6 Plot Perbandingan Data Historis dan Prediksi FTS Cheng

Berdasarkan gambar plot di atas terlihat bahwa antara nilai real dan hasil

prediksi memiliki perbedaan atau tingkat kesalahan yang berbeda-beda tetapi tetap  

mendekati nilai aslinya.  

  

4.5 Perhitungan Besar Eror Metode Prediksi FTS  

Melihat besarnya kesalahan yang dihasilkan oleh model. Berikut merupakan

hasil dari nilai kesalahan atau eror pada FTS Chen dengan menggunakan Mean

Absolute Error (MAE) menggunakan persamaan (2.10).

  

Tabel 4. 21 Besar kesalahan FTS Chen dan FTS Cheng  

Error FTS Chen FTS Cheng

MAE

46 

 

     

4.6 Prediksi Kurs Periode Selanjutnya  

Berikut merupakan hasil prediksi menggunakan Fuzzy Time Series Chen dan

Fuzzy Time Series Cheng untuk periode selanjutnya yakni Juni 2019 :

  

Tabel 4. 22 Hasil Prediksi Periode Selanjutnya  

Metode Hasil Pediksi

Fuzzy Time Series Chen 10452.86

Fuzzy Time Series Cheng 10522.51  

 

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa prediksi kurs rupiah terhadap dollar

singapura periode bulanan pada bulan Juni 2019 menggunakan Fuzzy Time Series

Chen mengalami penurunan sedangkan menggunakan Fuzzy Time Series Cheng

mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.

47 

   

BAB V

PENUTUP  

  

Pada penelitian ini dilakukan pengaplikasian Fuzzy Time Series Chen dan

Fuzzy Time Series Cheng untuk melihat bagaimana hasil implementasi kedua

metode tersebut dalam memprediksi kurs tengah rupiah terhadap dollar singapura,

sebelumnya pula dilakukan prediksi menggunakan metode konvensional ARIMA

Box-Jenkins, Analisis trend, dan Naive Approach. Berikut hasil prediksi untuk

periode selanjutnya yakni Juni 2019 dan nilai MAE model dari maisng-masing-

masing metode, sebagai berikut :  

Metode Prediksi MAE

Fuzzy Time Series Chen 10452.86 210.1393

Fuzzy Time Series Cheng 10522.51 110.6356

ARIMA Box-Jenkins 10505.4 1991.772

Analisis trend 10275.3 270.000

Naive Approach 10500,51 112.5108

  

Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk memprediksi dengan

melihat faktor-faktor lain yang menyebabkan fluktuasi pada kurs tengah rupiah.

Agar dapat mengatasi kerugian-kerugian di masa yang akan datang.

48 

     

REFERENSI   

 [1] Darni Anggriani dan Lestari Handayani, "Perbandingn Model Chen dan

Model Lee pada Metode Fuzzy Time series untuk Prediks iharga Emas," Pseudocode, vol. 2, no. 1, pp. 2355 – 5920, Februari 2015.

 [2] Kristiawan Nugroho, "Model Analisis Prediksi Menggunakan Metode Fuzzy

Time Series," Jurnal AMIK JTC, vol. 12, no. 1, pp. 46-50, 2016.  

[3] Alfado Agustio. (2018, September) CNBC Indonesia. "Lagi, Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah di hadapan SGD". [Online]. www.cnbcindonesia.com. Diakses pada Juni 2019

 

[4] Mey Lista Tauryawati dan M.Isa.Irawan, "Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG," JURNAL SAINS DAN SENI POMITS, vol. 3, no. 2, pp. 2337-3539, 2014.

 [5] V. Anithakumari P. Arumugam, "Fuzzy Time Series Method for Forecasting

Taiwan Export Data," International Journal of Engeneering Trends and Technology (IJETT), vol. 4, no. 8, pp. 3342-3347, August 2013.

 [6] Qiang Song dan Brad S. Chissom, "Forecasting enrollment with fuzzy time

series - part II," Fuzzy Sets and System, no. 62, pp. 1-8, 1994.  

[7] Shyi-MingChen, "Forecasting Enrollments Based on Fuzzy Time Series," Fuzzy sets and system, no. 81, pp. 311-319, 1996.

 

 

[8] Tai-Liang Chen, Hia Jong Teoh, Chen-Han Chiang Ching-Hsue Cheng, "Fuzzy time-series based on adaptive expectation model for TAIEX forecasting," Expert system with applications, no. 34, pp. 1126-1132, 2008.

 [9] Aulia Pohan, Sistem Pembayaran: Strategi dan Implementasi di Indonesia,

Revisi ed. Jakarta, Indonesia: PT Raja Grafindo Persada, 2013.  

[10] Dian Fauzi Utami. (2019, Agustus) Finansialku.com. "Mari Mengenal apa itu Kurs Tengah Bank Indonesia dalam Kurs Bank Indonesia". [Online]. http://www.finasialku.com. Diakses pada 24 Agustus 2019.

 

[11] Frederic S. Mishkin, Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan, 8th

 

   

ed., Ika Permata Sari, Ed. Jakarta, Indonesia: Salemba Empat, 2011.  

 

[12] Sri Hartati, Agus Harjoko, Retantyo Wardoyo Sri Kusumadewi, Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), 1st ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

 [13] Idham Guswaludin Sri Kusumadewi, "Fuzzy Multi-Criteria Decizion

Making," Media Informatika, vol. 3, no. 1, pp. 25-38, Juni 2005.  

[14] Wulan Anggraini, "Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Hsu dan Double Exponentioal Smoothing pada Peramalan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika," Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, vol. 1, no. 1, pp. 153-162, Oktober 2016.

 [15] M Yoka Fathoni, "Implementasi Metode Fuzzy Time Series Cheng untuk

prediksi Kosentrasi Gas NO2 Di Udara," Jurnal Sistem Informasi Bisnis, vol. 7, no. 12, pp. 17-23, April 2017.

 [16] L. A. Zadeh, "Fuzzy Sets," Information and Control, vol. 1, no. 8, pp. 338-

353, 1965.  

[17] Samira M. BOAISHA dan Saleh M. AMAITIK, "Forecasting Model Based On Fuzzy Time Series Aproach," in International Arab Conference on Information Technology- ACIT, 2010.

 [18] Sofian Pendawa dan W Kristen Margi S, "Analisa dan Penerapan Metode

Single Exponential Smoothing untuk Prediksi Penjualan pada Periode tertentu," in SNATIF, Kudus, 2015, pp. 259-266.

 [19] (2019, Mei) Bank Indonesia. "Kurs Tengah Rupiah terhadap Dollar

Singapura". [Online]. https://www.bi.go.id/id/Default.aspx. Diakses pada 2 Juni 2019

 

[20] S.K Biswas, M.T Islam, M.R. A Beg P.K Halder, "The Implementation of Different Forecasting Techniques for Demand Forecasting in Jute Product Section in Bangladesh," in International Conference on Mechanical, Industrial and MaterialsEngineering 2015, Bangladesh, 2015, pp. 1-5.

          

49 

 

No Periode Kurs tengah 40 01/04/2015 9592.09 41 01/05/2015 9842.62 42 01/06/2015 9895.12 43 01/07/2015 9841.42 44 01/08/2015 9861.15 45 01/09/2015 10176.32 46 01/10/2015 9837.47 47 01/11/2015 9676.33 48 01/12/2015 9837.21 49 01/01/2016 9691.04 50 01/02/2016 9611.28 51 01/03/2016 9602.18 52 01/04/2016 9760.60 53 01/05/2016 9792.68 54 01/06/2016 9852.81 55 01/07/2016 9706.26 56 01/08/2016 9768.51 57 01/09/2016 9650.98 58 01/10/2016 9411.15 59 01/11/2016 9439.15 60 01/12/2016 9343.35 61 01/01/2017 9350.76 62 01/02/2017 9427.29 63 01/03/2017 9490.33 64 01/04/2017 9515.75 65 01/05/2017 9550.62 66 01/06/2017 9611.46 67 01/07/2017 9726.99 68 01/08/2017 9806.13 69 01/09/2017 9857.37 70 01/10/2017 9945.83 71 01/11/2017 9975.43 72 01/12/2017 10069.17 73 01/01/2018 10118.87 74 01/02/2018 10298.25 75 01/03/2018 10461.69 76 01/04/2018 10496.47 77 01/05/2018 10502.86 78 01/06/2018 10408.60

   

LAMPIRAN  

  

Lampiran 1 : Data yang Digunakan dalam Penelitian (Sumber: Bank Indonesia)  

 

No Periode Kurs tengah 1 01/01/2012 7113.46 2 01/02/2012 7198.52 3 01/03/2012 7284.90 4 01/04/2012 7332.96 5 01/05/2012 7372.23 6 01/06/2012 7391.12 7 01/07/2012 7495.04 8 01/08/2012 7614.03 9 01/09/2012 7766.47 10 01/10/2012 7837.05 11 01/11/2012 7871.16 12 01/12/2012 7902.22 13 01/01/2013 7886.96 14 01/02/2013 7821.66 15 01/03/2013 7788.87 16 01/04/2013 7855.20 17 01/05/2013 7817.42 18 01/06/2013 7837.41 19 01/07/2013 7946.07 20 01/08/2013 8295.52 21 01/09/2013 8982.59 22 01/10/2013 9135.80 23 01/11/2013 9307.87 24 01/12/2013 9606.56 25 01/01/2014 9569.46 26 01/02/2014 9422.85 27 01/03/2014 9014.41 28 01/04/2014 9106.99 29 01/05/2014 9209.51 30 01/06/2014 9503.20 31 01/07/2014 9402.98 32 11/08/2014 9379.40 33 01/09/2014 9416.90 34 01/10/2014 9534.07 35 01/11/2014 9387.86 36 01/12/2014 9459.06 37 01/01/2015 9405.29 38 01/02/2015 9413.56 39 01/03/2015 9491.94

     

 50 

51 

 

  

No Periode Kurs tengah 79 01/07/2018 10572.36 80 01/08/2018 10641.36 81 01/09/2018 10844.67 82 01/10/2018 11007.74 83 01/11/2018 10679.98 84 01/12/2018 10578.49 85 01/01/2019 10441.02 86 01/02/2019 10367.60 87 01/03/2019 10496.49 88 01/04/2019 10429.43 89 01/05/2019 10500.51

52 

   

Lampiran 2 : Hasil Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi FTS Chen   

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/01/2012 7113.46 * 01/02/2012 7198.52 7667.143 01/03/2012 7284.90 7667.143 01/04/2012 7332.96 7667.143 01/05/2012 7372.23 7667.143 01/06/2012 7391.12 7667.143 01/07/2012 7495.04 7667.143 01/08/2012 7614.03 7667.143 01/09/2012 7766.47 7667.143 01/10/2012 7837.05 8224.286 01/11/2012 7871.16 8224.286 01/12/2012 7902.22 8224.286 01/01/2013 7886.96 8224.286 01/02/2013 7821.66 8224.286 01/03/2013 7788.87 8224.286 01/04/2013 7855.20 8224.286 01/05/2013 7817.42 8224.286 01/06/2013 7837.41 8224.286 01/07/2013 7946.07 8224.286 01/08/2013 8295.52 9060.000 01/09/2013 8982.59 9338.571 01/10/2013 9135.80 9338.571 01/11/2013 9307.87 9338.571 01/12/2013 9606.56 9617.143 01/01/2014 9569.46 9617.143 01/02/2014 9422.85 9617.143 01/03/2014 9014.41 9338.571 01/04/2014 9106.99 9338.571 01/05/2014 9209.51 9338.571 01/06/2014 9503.20 9617.143 01/07/2014 9402.98 9617.143 11/08/2014 9379.40 9617.143 01/09/2014 9416.90 9617.143 01/10/2014 9534.07 9617.143 01/11/2014 9387.86 9617.143 01/12/2014 9459.06 9617.143 01/01/2015 9405.29 9617.143 01/02/2015 9413.56 9617.143 01/03/2015 9491.94 9617.143

53 

 

      

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/04/2015 9592.09 9617.143 01/05/2015 9842.62 9617.143 01/06/2015 9895.12 9617.143 01/07/2015 9841.42 9617.143 01/08/2015 9861.15 9617.143 01/09/2015 10176.32 9617.143 01/10/2015 9837.47 10174.286 01/11/2015 9676.33 9617.143 01/12/2015 9837.21 9617.143 01/01/2016 9691.04 9617.143 01/02/2016 9611.28 9617.143 01/03/2016 9602.18 9617.143 01/04/2016 9760.60 9617.143 01/05/2016 9792.68 9617.143 01/06/2016 9852.81 9617.143 01/07/2016 9706.26 9617.143 01/08/2016 9768.51 9617.143 01/09/2016 9650.98 9617.143 01/10/2016 9411.15 9617.143 01/11/2016 9439.15 9617.143 01/12/2016 9343.35 9617.143 01/01/2017 9350.76 9617.143 01/02/2017 9427.29 9617.143 01/03/2017 9490.33 9617.143 01/04/2017 9515.75 9617.143 01/05/2017 9550.62 9617.143 01/06/2017 9611.46 9617.143 01/07/2017 9726.99 9617.143 01/08/2017 9806.13 9617.143 01/09/2017 9857.37 9617.143 01/10/2017 9945.83 9617.143 01/11/2017 9975.43 10174.286 01/12/2017 10069.17 10174.286 01/01/2018 10118.87 10174.286 01/02/2018 10298.25 10174.286 01/03/2018 10461.69 10174.286 01/04/2018 10496.47 10174.286 01/05/2018 10502.86 10174.286 01/06/2018 10408.60 10174.286

54 

 

      

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/07/2018 10572.36 10174.286 01/08/2018 10641.36 10174.286 01/09/2018 10844.67 10174.286 01/10/2018 11007.74 10174.286 01/11/2018 10679.98 10174.286 01/12/2018 10578.49 10174.286 01/01/2019 10441.02 10174.286 01/02/2019 10367.60 10174.286 01/03/2019 10496.49 10452.857 01/04/2019 10429.43 10174.286 01/05/2019 10500.51 10452.857

55 

   

Lampiran 3 : Hasil Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi FTS Cheng   

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/01/2012 7113.46 * 01/02/2012 7198.52 7305.000 01/03/2012 7284.90 7305.000 01/04/2012 7332.96 7305.000 01/05/2012 7372.23 7305.000 01/06/2012 7391.12 7305.000 01/07/2012 7495.04 7620.714 01/08/2012 7614.03 7620.714 01/09/2012 7766.47 7620.714 01/10/2012 7837.05 7834.286 01/11/2012 7871.16 7834.286 01/12/2012 7902.22 7834.286 01/01/2013 7886.96 7834.286 01/02/2013 7821.66 7834.286 01/03/2013 7788.87 7834.286 01/04/2013 7855.20 7834.286 01/05/2013 7817.42 7834.286 01/06/2013 7837.41 7834.286 01/07/2013 7946.07 7834.286 01/08/2013 8295.52 8502.858 01/09/2013 8982.59 9060.000 01/10/2013 9135.80 9198.786 01/11/2013 9307.87 9198.786 01/12/2013 9606.56 9198.786 01/01/2014 9569.46 9493.131 01/02/2014 9422.85 9493.131 01/03/2014 9014.41 9493.131 01/04/2014 9106.99 9198.786 01/05/2014 9209.51 9198.786 01/06/2014 9503.20 9198.786 01/07/2014 9402.98 9493.131 11/08/2014 9379.40 9493.131 01/09/2014 9416.90 9493.131 01/10/2014 9534.07 9493.131 01/11/2014 9387.86 9493.131 01/12/2014 9459.06 9493.131 01/01/2015 9405.29 9493.131 01/02/2015 9413.56 9493.131 01/03/2015 9491.94 9493.131

56 

 

      

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/04/2015 9592.09 9493.131 01/05/2015 9842.62 9493.131 01/06/2015 9895.12 9771.492 01/07/2015 9841.42 9771.492 01/08/2015 9861.15 9771.492 01/09/2015 10176.32 9771.492 01/10/2015 9837.47 10406.189 01/11/2015 9676.33 9771.492 01/12/2015 9837.21 9771.492 01/01/2016 9691.04 9771.492 01/02/2016 9611.28 9771.492 01/03/2016 9602.18 9493.131 01/04/2016 9760.60 9493.131 01/05/2016 9792.68 9771.492 01/06/2016 9852.81 9771.492 01/07/2016 9706.26 9771.492 01/08/2016 9768.51 9771.492 01/09/2016 9650.98 9771.492 01/10/2016 9411.15 9771.492 01/11/2016 9439.15 9493.131 01/12/2016 9343.35 9493.131 01/01/2017 9350.76 9493.131 01/02/2017 9427.29 9493.131 01/03/2017 9490.33 9493.131 01/04/2017 9515.75 9493.131 01/05/2017 9550.62 9493.131 01/06/2017 9611.46 9493.131 01/07/2017 9726.99 9493.131 01/08/2017 9806.13 9771.492 01/09/2017 9857.37 9771.492 01/10/2017 9945.83 9771.492 01/11/2017 9975.43 10104.645 01/12/2017 10069.17 10104.645 01/01/2018 10118.87 10104.645 01/02/2018 10298.25 10104.645 01/03/2018 10461.69 10406.189 01/04/2018 10496.47 10522.511 01/05/2018 10502.86 10522.511 01/06/2018 10408.60 10522.511

57 

 

      

Periode Kurs tengah Fuzzifikasi Defuzzifikasi 01/07/2018 10572.36 10406.189 01/08/2018 10641.36 10522.511 01/09/2018 10844.67 10522.511 01/10/2018 11007.74 10731.438 01/11/2018 10679.98 10731.438 01/12/2018 10578.49 10522.511 01/01/2019 10441.02 10522.511 01/02/2019 10367.60 10406.189 01/03/2019 10496.49 10406.189 01/04/2019 10429.43 10522.511 01/05/2019 10500.51 10406.189

 

 

                                                                     

58