[panas bumi] uji komplesi

Upload: robbi-hidayat

Post on 17-Oct-2015

284 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

geothermal

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    1/23

    PENGUJIAN SUMUR

    Setelah suatu sumur panas bumi selesai di bor, dilakukan

    pengujian sumur, yang biasa dilakukan adalah :

    Water Loss Test

    Gross Permeability Test

    Heating Measurement

    Discharge (output) Test

    Transient Test

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    2/23

    Uji komplesi dan Completion test, merupakan pengujian

    untuk mengetahui kedalaman zone produksi, pusat-pusat

    rekahan (feed zone) dan produktivitas sumur.

    Uji komplesi dilakukan dengan menginjeksikan air dingin

    pada laju tetap dan mengukur besar tekanan dan temperatur

    sumur untuk mengetahui profil (landaian) temperatur dan

    tekanan. Umumnya pengujian di lakukan beberapa kali dengan

    laju pemompaan yang berbeda-beda.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    3/23

    Jenis pengujian yang dilakukan pada waktu uji komplesi :

    a. Uji Hilang Air (Water Loss Test)

    Dilakukan untuk mengetahui zone-zone dimana terjadi hilang

    air ataupun zone-zone dimana fluida formasi masuk kedalamsumur, yang merupakan indikasi dari adanya feed zone

    (pusat-pusat rekahan yang dapat memproduksi fluida).

    zone-zone tersebut dapat dianalisa dari landaian tekanantemperatur dan aliran pada waktu air dipompakan dengan

    laju konstan.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    4/23

    b. Uji permeabilitas total (Gross Permeability Test)

    Dilakukan untuk mengetahui transisi tekanan setelah laju alirandiubah-ubah. Permeabilitas total di dapat dari analisa data transientersebut.

    Contoh prosedur uji komplesi sumur (New Zealand) :

    1. Turunkan Slotted Liner

    2. Bersihkan sumur dengan memompakan air dengan laju injeksi

    sekitar 20 liter/detik3. Lakukan uji hilang air pertama dengan memompakan air dengan

    rate 10 liter per detik

    4. Lakukan uji permeabilitas dengan memompakan air dengan laju10 dan 20 liter per detik

    5. Lakukan uji hilang air kedua dengan memompakan air dengan laju20 liter per detik

    6. Bila dianggap perlu di lakukan lagi uji hilang air untuk memastikanzone produksi dan kedalaman pusat-pusat tekanan

    7. Matikan pompa (warm up)

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    5/23

    Contoh analisa data uji Hilang Air.

    Menentukan pusat tekanan (feed zone) dilakukan dengan :

    Membandingkan besar tekanan di dalam sumur dan formasi

    Bila tekanan formasi > tekanan di dalam sumur, terjadi inflow

    kedalam sumur

    Bila tekanan formasi < tekanan di dalam sumur, terjadi

    outflow yaitu fluida dari dalam sumur keluar ke formasi. (liat

    gambar)

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    6/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    7/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    8/23

    Menganalisa landaian temperatur

    lihat contoh hasil pengujian pada gambar yang disederhanakan.

    Landaian A : kenaikan temperatur karena perpindahan panas

    secara konduksi dan relatif kecil. Dibagian bawah kenaikan

    temperatur tiba-tiba menunjukkan bahwa air masuk ke

    formasi.

    Landaian B : sebagian air injeksi keluar di zona bagian atas,

    air yang mengalir ke bawah berkurang sehingga temperatur

    naik lebih cepat.

    Landasan C : pada bagian atas terjadi inflow air panas dan di

    bagian bawah outflow dari sumur ke formasi.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    9/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    10/23

    Gambar berikut landaian sumur di East Mesa (a)

    Pengukuran di lakukan pada waktu injeksi, perhatikan bahwa

    landaian temperatur sama/serupa dengan contoh

    sebelumnya.

    Gambar di sebelahnya (b) adalah landaian sumur BR114

    (Breadland New Zealand), perhatikan perubahan gradiasi

    temperatur di 900 m, yang mengindikasikan zona hilang air.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    11/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    12/23

    Contoh berikut dari sumur Kawerau (New Zealand) KA-17.

    Landaian temperatur T-12, T-13 dan T-17, diukur pada saat

    sumur mencapai 1000m

    T-13 dan T-17, indikasi pusat rekahan pada 650 dan 950m

    T-18, setelah sumur diperdalam, indikasi adanya zone-zonerekahan pada 950 dan 1390m

    semua memperlihatkan di bagian bawah ada aliran keluar

    Perhatikan T-13 , disini laju injeksi lebih besar ternyatamenyebabkan hilangnya temperatur step, berarti pada lajuinjeksi yang lebih besar tekanan di dalam sumur pada 650mcukup berat sehingga menghentikan aliran masuk fluida.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    13/23

    Landaian temperatur sumur dipengaruhi

    besarnya permeabilitas batuan. Dua contoh berikut

    adalah landaian temperatur sumur yang menembus

    zone permeabilitas tinggi dan yang menembus zonepermeabilitas rendah.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    14/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    15/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    16/23

    Penentuan Produktifitas Pusat-Pusat (zone) Rekahan.

    Ditentukan dengan menggunakan prinsip kesetimbangan panas (heat

    balance) dan konsep productivity index.

    inflow rate dapat dihitung jika diketahui inflow temperatur, rate

    injeksi, temperatur injeksi, temperatur di atas dan di bawah

    kedalaman dimana terjadi aliran waktu (inflow).

    Lihat Gambar aliran fluida dalam sumur :

    Perhitungan laju komplesi dilakukan dengan laju injeksi Wi, temperatur

    injeksi Ti. Analisa tekanan & temperatur menunjukkan terjadi inflow

    di bagian atas (upper zone) dengan laju air Wfudan temperatur Tfu,

    dan bagian bawah outflow, dengan laju alir Wfi.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    17/23

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    18/23

    Pada zone bagian atas (inflow), dengan asumsi kapasitas

    fluida tetap.

    Kesetimbangan panas:

    Wi. Ti + Wfu. Tfu= Wm. Tm . . . . 1)

    Kesetimbangan Massa :

    Wm= Wi+ Wfu . . . . 2)

    Substitusi (2) ke 1 :

    Wfu = Wix (Tm. Ti) / (TfuTm)

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    19/23

    Besarnya Productivity Index masing-masing feed

    points (titik / zone dimana fluida masuk) :

    Productivity Upper Zone = PIu= Wfu/ (PfuPwu)

    Productivity Lower Zone = PIe= Wm/ (Pfe- Pwe)

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    20/23

    Contoh :

    Sumur NGA memperlihatkan aliran fluida ke arah dasar

    sumur (downflow) dari upper feed zone pada kedalaman 750m,

    dengan temperatur 226C. kedalamam sumur 1200m. Pengujian

    dilakukan 4 kali dengan rate berbeda (lihat tabel).Dari pengukuran diketahui tekanan formasi upper zone

    (Pfu) = 74 bar gauge dan lower zone Pfe = 108.3 bar gauge.

    Hitung produktivitas dan injektivitas kedua zone.

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    21/23

    Data Hasil Uji Komplesi

    Test I Test II Test III Test IV

    Laju injeksi (kg/s), Wi 14 28 42 56

    Temp. Injeksi (C), Ti 82 87 91 95

    Temp. setelah terjadi

    pencampuran (C), Tm

    164 135 121 108

    Tekanan sumur upper

    zone (bar g), Pwu

    70.5 71.1 72 72.6

    Tekanan sumur lower

    zone (bar g), Pwl

    109.7 109.9 110.3 110.6

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    22/23

    Perhitungan :

    1. Laju aliran fluida dari upper zone ke dalam sumur (inflow rate

    dari upper zone)

    Wfu = Wi(TmTi) / (TfuTm)

    Wfu = 14 (16482) / (226164)

    Wfu= 18.5 kg/s

    2. Produktivitas upper zone

    Piu= Wfu/ ( Pfu- Pwu)Piu= 18.5 / (7470.5)

    Piu= 5.3 kg/s .bar

  • 5/27/2018 [Panas Bumi] Uji Komplesi

    23/23

    3. Injektivity lower zone :

    Wm= Wi+ Wfu= 14 + 18.5 = 32.5 kg/s

    Pil= Wm/ (Pfl - Pwl)

    32.5 / (108.3109.7)

    23 kg/s .bar

    4. Hasil perhitungan

    Test I Test II Test III Test VI

    Laju injeksi (kg/s), Wi 14 28 42 56

    Inflow rate (kg/s) 18.5 14.8 12 5.1

    PI upper (kg/s .bar) 5.3 5.1 6 4.1

    PI lower (kg/s .bar) 23 27 27 25