pakaian dalamdjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/5955f-mb-itpc-osaka-11... · impor di...
TRANSCRIPT
1
PAKAIAN DALAM
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 5
Peta Jepang ................................................................................................................... 6
I. Pendahuluan ............................................................................................................ 7
1. Pemilihan Negara .............................................................................................. 7
2. Pemilihan Produk .............................................................................................. 7
3. Profil Jepang ..................................................................................................... 8
II. Potensi Pasar Jepang .............................................................................................. 12
1. Ragam pakaian dalam produksi Jepang ........................................................... 12
2. Ukuran Pakaian dalam di Jepang ...................................................................... 20
3. Konsumsi Pakaian dalam di Jepang .................................................................. .21
4. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Jepang ......................................... 22
5. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Dunia ........................................... 25
6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Pakaian Dalam di Jepang ...................... 28
7. Saluran Distribusi Produk Pakaian dalam di Jepang……………………………32
III. Peluang Dan Strategi ............................................................................................... 33
IV. Informasi Penting ..................................................................................................... 34
1. TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia ..................................................... 34
2. Kamar Dagang Jepang ..................................................................................... 34
3. Asosiasi Tekstil Di Jepang ................................................................................ 35
4. Daftar Pameran Terkait ..................................................................................... 36
5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ....................................................................... 36
6. Referensi........................................................................................................... 37
3
Daftar Tabel
Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang
per Juni 2013…………………………………………………………………… 8
Tabel 2. Ukuran pakaian dalam wanita Jepang…………………………………………20
Tabel 3. Nomor ukuran badan wanita Jepang…………………………………………..20
Tabel 4. Konsumsi pakaian dalam di Jepang…………………………………………...21
Tabel 5. Pakaian import Jepang berdasarkan bahan rajutan dan tenunan…………..22
Tabel 6. Impor pakaian dalam tenun Jepang Januari-Desember 2011 per negara…23
Tabel 7. Impor pakaian dalam rajut Jepang Januari-Desember 2011 per negara…..24
Tabel 8. Pergerakan jumlah impor dan ekspor pakaian di dunia……………………..25
Tabel 9. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia…………………....26
Tabel 10. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia……………………...27
Tabel 11. Tarif impor untuk produk pakaian……………………………………………....28
Tabel 12. Indikator marking untuk impor produk garmen ke Jepang…………………..30
Tabel 13. Tabel indikasi serat pakaian berdasarkan Japan Textile Products………….31
Daftar Gambar
Gambar 1. Piramida populasi penduduk Jepang tahun 2013…………………………...9
Gambar 2. Estimasi penurunan populasi penduduk Jepang………………………......10
Gambar 3. Contoh jenis pakaian dalam di Jepang……………………………………...12
Gambar 4. Contoh jenis bra yang umum di Jepang…………………………………….13
Gambar 5. Contoh jenis bra………………………………………………………………..13
Gambar 6. Contoh jenis bra untuk anak-anak…………………………………………...14
Gambar 7. Contoh jenis celana dalam untuk anak-anak……………………………….14
Gambar 8. Contoh jenis pakaian dalam untuk wanita hamil…………………………...15
Gambar 9. Contoh jenis pakaian dalam untuk musim dingin…………………………..15
Gambar 10. Contoh jenis gaun malam……………………………………………………..16
Gambar 11. Contoh jenis petticoat………………………………………………………….16
Gambar 12. Contoh jenis pakaian dalam pria……………………………………………..17
Gambar 13. Contoh jenis pakaian dalam pria untuk musim dingin……………………...18
Gambar 14. Contoh variasi jenis celana dalam pria………………………………………18
Gambar 15. Contoh celana dalam anak-anak……………………………………………..19
Gambar 16. Contoh pakaian dalam anak-anak……………………………………………19
Gambar 17. Grafik konsumsi pakaian dalam di Jepang…………………………………..21
4
Gambar 18. Proporsi konsumsi pakaian dalam di Jepang tahun 2013………………….21
Gambar 19. Grafik pakaian impor Jepang berdasarkan bahan rajutan & tenunan…….23
Gambar 20. Grafik volume impor pakaian dunia…………………………………………..25
Gambar 21. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia…………………..26
Gambar 22. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia……………………27
Gambar 23. Saluran distribusi impor pakaian dalam di Jepang…………………………32
5
ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena
telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Pakaian Dalam” untuk Edisi pada bulan
November 2013 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan
gambaran kondisi dan potensi pasar Underwear di Jepang. Adapun isi dari Market Brief
ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang
disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief
disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan
impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi
pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung
Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan
komoditi Pakaian dalam Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.
Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat
bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam
menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.
Osaka, November 2013
KATA PENGANTAR
6
Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat
(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).
Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan
di bagian selatan dan China di bagian barat daya.
Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
PETA JEPANG
7
1. Pemilihan Negara
Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan
data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 (lima) tahun terakhir, yaitu periode
2008-2012, perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%.
Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun
2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar, dengan nilai
ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini
Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD
3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters
(USD 0,9 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered
panels and similar laminated wood (USD 0,7 miliar).
Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti
incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of accessories of
the motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers,
angledozers, graders, levellers (USD 0,8 miliar); motor cars & other motor vehicles
principally designed for the transport of pers ons (USD 0,8 miliar); parts, suitable for
use solely (USD 0,8 miliar).
2. Pemilihan Produk
Produk pakaian dalam Jepang merupakan produk yang memiliki variasi yang sangat
beragam dan berkualitas tinggi. Penggunaannya pun sama seperti halnya
penggunaan pakaian pada umumnya turut mengikuti perubahan musim, dimana
pada saat musim dingin masyarakat Jepang menggunakan pakaian dalam dengan
bahan yang menahan dingin, seperti polyester atau wool dan pada saat musim
panas menggunakan bahan yang dapat menahan panas seperti katun atau kaus.
Pembahasan lebih lanjut mengenai pengunaan pakaian dalam di Jepang akan
dibahas lebih rinci pada bab II.
Mengingat besarnya potensi pasar pakaian dalam di Jepang menjadikan hal ini
sebagai peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk
pakaian dalam ke Jepang.
BAB I. PENDAHULUAN
8
3. Profil Jepang
a. Geografi
Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang
dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki,
Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu
Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.
b. Pemerintahan
Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar
sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi
rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri.
Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang
terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242
kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.
c. Demografi
Populasi penduduk Jepang per Juli 2012 mencapai 127.368.088 jiwa. Data ini
menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 128.957.352 jiwa.
Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah
61.875.892 (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah
65.492.196 (51.4%).
Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin
di Jepang per June 1, 2013 (in thousands)
Age (years) Total Male Female
0-14 16453 8426 8027
15-24 12287 6297 5991
25-54 49404 24966 24439
55-64 17617 8686 8931
≥ 65 31563 13543 18020
Sumber: Japan Statistic Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications.
9
Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun 2013
Sumber: United States Census Bureau
Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan
fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang
berpusat di kota-kota besar, bahkan,sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran
pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya
industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan
ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang
berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar
Tokyo dan Osaka.
Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan
merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi
Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca
perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.
10
Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang
Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs
Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit
populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat
orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan
orang Peru-Jepang.
Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial,
terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya
biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan
generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika
dewasa.
d. Infrastruktur
Berdasarkan data tahun 2011, sebanyak 43,1 % energi di Jepang berasal dari
minyak bumi, 22,1 % batu bara, 23,2 % gas alam, 4,2 % tenaga nuklir dan 3,5 %
tenaga air serta new energy dll 3,9 %. Namun setelah gempa Tohoku menurun
menjadi 2 % (berdasarkan data Desember 2012). Kebocoran reaktor nuklir di
Fukushima yang terjadi kemudian menyebabkan sebagian besar reactor nuklir
di Jepang dinon-aktifkan dan Jepang mulai beralih ke sumber-sumber enerji non
nuklir lainnya. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat
waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk
penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan
internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport dan
Chubu Central International Airport serta untuk pelabuhan terbesarnya adalah
Nagoya Airport.
11
e. Ekonomi
Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta
termaju di dunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi
Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (Dibawah China) dan ketiga di
dunia (Selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang
inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga
walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan
berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.
Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena
Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang
menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012,
Jepang memiliki GDP perkapita $ 45.774 dan berhasil menjadi Negara ketiga
dengan nilai GDP terbesar didunia.
Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern
umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan
kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu
dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun
Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya
dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak
perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan
negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.
Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu
menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk
Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an
produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS
dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan
pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri
dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.
Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain
seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju
dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang
yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada
memenuhi kebutuhan domestiknya.
12
2.1. Ragam Pakaian Dalam Produksi Jepang
Industri pakaian dalam di Jepang seperti pada negara lainnya dibedakan
menjadi 2 (dua) kategori; yaitu pakaian dalam untuk wanita dan pakaian dalam untuk
pria. Berbeda dengan pakaian dalam untuk pria yang dibedakan berdasarkan ukuran,
pakaian dalam wanita selain dibedakan berdasarkan ukuran juga dibedakan
berdasarkan usia, sehingga terdapat pakaian dalam untuk wanita dewasa dan untuk
remaja. Untuk jenisnya pakaian dalam wanita dibedakan menjadi beberapa kategori,
seperti “non-wire bra” atau tanpa kawat dan “wire bra” atau dengan kawat, “shorts” atau
celana dalam dengan desain seperti celana pendek, dan “sanitary” atau celana dalam
pada umumnya, dan “baby doll” atau gaun tidur dengan design baby doll.
Bra Celana Dalam Pria Gaun tidur wanita
Gambar 3. Contoh Jenis Pakaian Dalam di Jepang
2.1.1. Pakaian Dalam Wanita - Bra
Di Jepang, bra memiliki banyak variasi dan jenis, contohnya dibedakan
berdasarkan fungsi dan kegunaan dari bra yang menunjang aktifitas, misalnya terdapat
bra khusus untuk kegiatan olahraga, atau terdapat “Hadaka Brassiere” yang umum
disebut naked bra yang membuat pemakainya seperti tidak menggunakan bra sehingga
terasa nyaman dan terlihat bagus saat menggunakan pakaian jenis tipis atau halus
sehingga tidak memperlihatkan bentuk bra. Selain itu juga terdapat bra yang
menunjang penampilan untuk kepercayaan diri, seperti lift-up bra yang juga populer di
kalangan wanita Jepang dengan berbagai variasi hiasan seperti renda, lace dan
manik-manik seperti payet dan pita.
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG
13
“Wire lift up bra” atau bra dengan kawat penyangga
“Sporty bra” atau bra untuk kegiatan olahraga
“Hadaka Brassiere” atau naked bra
Gambar 4. Contoh Jenis Bra yang Umum di Jepang
Selain untuk menunjang penampilan, wanita Jepang juga memperhatikan aspek
kesehatan, terbukti dengan hadirnya bra kesehatan yang khusus digunakan saat tidur
sehingga punggung tidak terbebani dan hasilnya akan memperbaiki postur tubuh
bagian belakang. Terdapat juga bra dengan kaitan depan yang memudahkan
penggunanya untuk menggunakannya.
Bra dengan kaitan di depan
Bra kesehatan saat tidur Bra dengan model cetakan depan dan renda lace
Gambar 5. Contoh Jenis Bra
Selain untuk wanita dewasa, bra juga umum digunakan oleh anak-anak
perempuan sejak usia SD dengan bra yang di Indonesia umum disebut miniset. Di
Jepang, jenis dan variasi bra khusus untuk anak-anak juga beragam seperti halnya bra
untuk wanita dewasa. Selain miniset yang pada umumnya menggunakan bahan katun
yang mudah menyerap keringat, terdapat juga bra khusus untuk olahraga dan bra
dengan berbagai fungsi seperti kaitan lepas yang juga dapat menunjang penampilan
sesuai jenis pakaian yang digunakan.
14
Sporty bra untuk anak-anak
Bra dengan kaitan lepas untuk anak-anak
Bra anak-anak yang umum menggunakan bahan katun
Gambar 6. Contoh Jenis Bra untuk Anak-anak
2.1.2. Pakaian Dalam Wanita – Celana Dalam
Untuk celana dalam bagi wanita, jenis dan motif juga beragam, pada umumnya
masyarakat Jepang menyukai hiasan renda dan pita maupun gambar-gambar kartun
yang lucu, meskipun terdapat juga dengan model dan warna yang sederhana seperti
wana hitam, putih dan abu-abu.
Sporty celana untuk anak-anak
Colorful Celana Dalam untuk anak-anak
Celana dalam anak-anak yang umumnya menggunakan bahan katun
Gambar 7. Contoh Jenis Celana Dalam untuk Anak-anak
2.1.3. Pakaian Dalam Wanita – Lainnya
Di Jepang terdapat juga pakaian dalam wanita untuk kebutuhan khusus, seperti
misalnya pakaian dalam khusus untuk wanita hamil, atau untuk musim dingin. Pakaian
dalam khusus wanita hamil ditujukan untuk kemudahan dalam pemberian ASI
sedangkan pakaian dalam untuk musim dingin pada umumnya dibedakan dari jenis
bahan yang digunakan, pada umummnya menggunakan bahan wool, dan juga bentuk
15
desain yang digunakan yang biasanya menutupi sebagian besar tubuh hingga ke perut
atau ke bagian paha agat penggunanya tetap merasa hangat pada saat musim dingin.
Bra hamil yang memudahkan pemberian asi
Celana dalam khusus untuk persalinan
Celana dalam dengan stagen setelah persalinan
Gambar 8. Contoh Jenis Pakaian Dalam Untuk Wanita Hamil
Di Jepang terdapat budaya menggunakan “haramaki” atau pembungkus perut pada
saat musim dingin untuk melindungi diri dari masuk angin atau “kaze ni naranai youni”.
Istilah masuk angin pun lazim di Jepang.
Baju dalam Celana dalam dengan “Haramaki” atau penutup perut dengan bahan wol
Celana dalam yang menutupi perut
Gambar 9. Contoh Jenis Pakaian Dalam untuk Musim Dingin
Selain bra dan celana dalam, pakaian dalam wanita juga termasuk didalamnya
baby doll atau gaun tidur dan baju dalaman untuk musim dingin. Stocking yang
digunakan hingga bagian pinggang tidak termasuk dalam analisa pakaian dalam karena
16
pada umumnya perhitungan ekspor impor perdagangan dunia untuk kategori pakaian
dalam tidak memasukkan stocking ke dalam perhitungan.
Satu set bra dan celana dalam motif binatang
Satu set baby doll dengan bra dan celana dalam
Baby doll kualitas premium dengan bahan sutra
Gambar 10. Contoh Jenis Gaun Malam
Wanita muda di Jepang pada umumnya senang menggunakan pakaian dengan jenis
rimpel atau renda-renda, sehingga penggunaan petticoat atau celana / rok dalaman
dengan rimple atau renda pada bagian bawahnya cukup popular. Model celana/rok
dalaman petticoat digunakan agar ketika pengguna menggunakan celana / rok luaran,
renda-renda yang terdapat pada petticoat bisa terlihat dari luar, sehingga menimbulkan
efek penuh dan ramai.
Petticoat rok Petticoat terusan Petticoat celana
Gambar 11. Contoh Jenis Petticoat
17
2.1.4. Pakaian Dalam Pria
Tidak seperti pakaian dalam wanita yang memiliki beragam jenis, pakaian dalam
untuk pria cukup monoton dan diwarnai dengan warna dasar seperti hitam, putih dan
abu-abu. Untuk jenisnya, celana dalam pria di Jepang pada umumnya disukai yang
berbentuk pants atau celana pendek ketat seperti gambar dibawah ini. Sedangkan
untuk kaos dalam, lebih disukai jenis T-Shirt sedangkan model singlet tidak berbentuk
seperti di Indonesia yang lebih terbuka, melainkan lebih menutupi bagian punggung
seperti gambar dibawah. Hal ini dikarenakan cuaca di Jepang yang cenderung lebih
banyak musim dingin daripada musim panas, sehingga pakaian dalam yang lebih
disukai adalah yang menutupi anggota tubuh.
Celana Dalam Pria Kaos Dalam Pria Jenis T-Shirt
Kaos Dalam Pria Jenis Singlet
Gambar 12. Contoh Jenis Pakaian Dalam Pria
Khusus untuk pakaian dalam musim dingin, pada umumnya pria Jepang
menggunakan dalaman baju yang berbentuk turtle neck sehingga menutupi seluruh
leher, namun untuk pemakaian baju formal seperti ke kantor, baju dalaman lengan
panjang dengan model v-neck atau berbentuk v pada bagian leher lebih disukai. Selain
baju dalaman, celana panjang ketat yang difungsikan untuk dalaman juga populer di
Jepang. Bahan yang digunakan untuk pakaian dalam selama musim dingin ini beragam,
mulai dari katun, polyester, hingga bahan stretch. Selain baju dan celana dalaman, pria
Jepang juga umum menggunakan “haramaki” atau pembungkus perut untuk melindungi
diri dari angin.
18
Pakaian dalam untuk musim dingin
Celana ketat pria untuk musim dingin
“Haramaki” pria dengan bahan stretch
Gambar 13. Contoh Jenis Pakaian Dalam Pria untuk Musim Dingin
Variasi jenis pakaian dalam pria juga bisa dilihat dari gambar dibawah ini.
Terdapat juga motif binatang atau warna-warna cerah dengan model yang bervariasi.
Berkaitan dengan fungsi, terdapat juga celana dalam dengan kancing dibagian depan,
dan lain sebagainya.
Celana Dalam Pria motif binatang
Celana Dalam Pria motif kotak-kotak
Celana Dalam Pria Kancing Depan
Gambar 14. Contoh Variasi Jenis Celana Dalam Pria
2.1.5. Pakaian Dalam Anak-anak
Pakaian dalam anak-anak divariasikan dengan warna-warna cerah dan
motif-motif kartun yang lucu. Untuk variasi model sama seperti pakaian dalam wanita
dan pria dewasa pada umumnya dibedakan dari jenis bahan yang digunakan untuk
musim panas dan musim dingin.
19
Celana Dalam Anak-anak Perempuan yang Disertai Popok
Celana Dalam Anak-anak Lelaki
Gambar 15. Contoh Celana Dalam Anak-anak
Pakaian dalam untuk anak-anak juga ada yang disertai popok cuci, sehingga
bisa dipakai berulang-ulang, sehingga lebih ramah lingkungan. Sedangkan celana
dalam pada umumnya memiliki model seperti pada gambar diatas, dan jarang terdapat
celana dalam model pants atau serupa celana pendek pada anak-anak.
Baju Dalam Anak-anak untuk Musim Dingin
Baju Dalam Anak-anak Model Singlet
“Haramaki” untuk Anak-anak dengan bahan wol.
Gambar 16. Contoh pakaian Dalam Anak-anak
Sama seperti halnya orang dewasa, penggunaan “haramaki” juga sangat lazim
di kalangan anak-anak. Pada umumnya “haramaki” berbahan dari wol dan bermotif lucu
dan berwarna cerah. “haramaki” ada yang berbentuk celana pendek, ada juga yang
menyatu dengan celana panjang.
20
2.2. Ukuran Pakaian Dalam di Jepang
Ukuran Pakaian dalam wanita di Jepang berkisar dari M-LL, dengan ukuran
badan nomor 7 hingga 13. Pada umumnya wanita Jepang memiliki ukuran tubuh yang
mungil dan langsing bila dibandingkan dengan negara-negara barat. Berikut table
ukuran pakaian dalam wanita di Jepang dan table ukuran badan wanita di Jepang.
Nomor Ukuran Cup Bra Celana Dalam
521 E70 M
532 E75 L
542 E80 L
553 E85 LL
621 E70 M
632 F75 L
642 F80 L
653 F85 LL
Tabel 2. Ukuran Pakaian dalam Wanita Jepang
Ukuran (cm) 7 9 11 13
Dada 80 83 86 89
Pinggul 89 91 93 95
Berat Badan 158 158 158 158
Pinggang 61-64 64-67 67-70 70-73
Tabel 3. Nomor Ukuran Badan Wanita Jepang
Sedangkan ukuran pria di Jepang lebih umum, berkisar dari ukuran S hingga 3L yang
lazim digunakan diseluruh dunia.
21
2.3.Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang
Konsumsi pakaian dalam di Jepang sempat menurun pada tahun 2009 yang mungkin
disebabkan dampak krisis ekonomi tahun 2008 yang lebih lambat berpengaruh
terhadap konsumsi pakaian dalam, namun kemudian kembali naik pada tahun 2011
sehingga diharapkan tren ini terus meningkat hingga tahun 2013.
Gambar 17. Grafik Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang
Sumber: Skala Konsumsi Rumah Tangga untuk Produk Garmen (estimasi berdasarkan survey
yand dilakukan oleh Ministry of Public Management, Home Affairs, Posts and Telecommunication)
Underwear
Consumption
Amount %
2006 9,292 11.3
2007 8,681 11.0
2008 8,685 11.2
2009 8,703 11.4
2010 8,446 11.5
2011 8,682 11.9
Tabel 4. Konsumsi Pakaian Dalam di
Jepang
Gambar 18. Proporsi Konsumsi Pakaian
Dalam di Jepang Tahun 2013
8,000
8,200
8,400
8,600
8,800
9,000
9,200
9,400
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang 2006-2011
22
Untuk proporsi konsumsi pakaian dalam di Jepang, pada tahun 2011 konsumsi masih
didominasi oleh konsumsi pakaian dalam wanita, berikut berturut-turut adalah konsumsi
pakaian dalam pria dan anak-anak.
2.4. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Jepang
Japan Import Knit Underwear
Woven Underwear
2003 Quantity 784,7 279,2
Amount 143.477 117.689
2004 Quantity 815,9 282,4
Amount 146.621 121.251
2005 Quantity 860,1 274,1
Amount 160.642 121.884
2006 Quantity 866,7 269,9
Amount 173.942 132.739
2007 Quantity 879,7 264,4
Amount 178.061 133.496
2008 Quantity 904,2 223,6
Amount 176.761 115.994
2009 Quantity 904,2 223,6
Amount 179.169 100.519
2010 Quantiy 940,5 213,7
Amount 184.523 97.484
2011 Quantiy 1.991,2 233,5
Amount 212.902 117.758
Tabel 5. Pakaian Import Jepang Berdasarkan Bahan Rajutan dan Tenunan
Sumber: The Japan Textiles Importers Association
Impor pakaian dalam, seperti halnya impor pakaian luar, dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu knit (tenun) dan woven (rajut). Di Jepang, impor pakaian dalam tenun lebih
banyak dibandingkan rajutan. Hal ini bisa dilihat dari tren impor dari tahun 2003-2011
dimana impor pakaian dalam rajut tidak pernah melebihi impor pakaian dalam tenun.
23
Gambar 19. Grafik Pakaian Import Jepang Berdasarkan Bahan Rajutan dan Tenunan
Data diolah dari The Japan Textiles Importers Association
Bila dilihat dari grafik, impor pakaian dalam tenun terus meningkat bahkan disaat impor
pakaian dalam rajut menurun pada tahun 2007-2010.
Country Knit Underwear
1,000pc Ton Value
China 850331 98148 175836
Vietnam 69962 9078 17933
Thailand 34385 3075 7570
Bangladesh 22953 3168 4814
Philippines 6858 884 1472
South Korea 3989 606 1225
Indonesia 3868 463 999
India 1582 212 357
Honduras 1294 223 197
USA 660 102 407
Kamboja 637 58 140
Egypt 423 51 177
Taiwan 343 39 88
Srilangka 198 20 111
Israel 146 8 52
Italy 123 16 183
Negara lainnya 3411 398 1341
Total Impor Dunia 1001163 116549 212902
Tabel 6. Impor Pakaian Dalam Tenun Jepang Januari-December 2011 per Negara
0
50
100
150
200
250
300
350
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Per
1 M
iyar
Yen
Impor Pakaian Dalam Jepang Tahun 2003-2011
Knit Underwear
Woven Underwear
Total
24
Untuk pakaian dalam tenun didominasi oleh China, Vietnam, Thailand dan Bangladesh
pada tahun 2011. Sedangkan Indonesia sendiri menempati posisi ke 7 dengan volume
sebesar 3.868 piece pakaian seberat 463 ton dengan nilai 999 juta yen.
Country Woven Underwear
1,000pc Ton Value
China 185544 42355 86074
Indonesia 12249 2461 4916
Vietnam 11834 3758 8329
Myanmar 9229 2724 5128
Bangladesh 9123 2600 4293
India 1123 267 1121
Laos 709 195 481
Thailand 695 205 900
Kamboja 589 140 374
Philippines 528 154 642
Malaysia 402 132 573
Srilangka 360 88 319
Italy 275 86 2073
USA 214 57 766
Turkey 100 26 333
Taiwan 89 14 54
Negara Lainnya 447 127 1382
Total Impor Dunia ke Jepang 233510 55389 117758
Tabel 7. Impor Pakaian Dalam Rajut Jepang Januari-December 2011 per Negara
Value per Juta yen
Untuk pakaian dalam rajutan, urutan pertama juga ditempati oleh negara China dengan
perbandingan volume impor yang cukup besar perbedaannya dengan urutan kedua,
negara Indonesia. Urutan kedua dan seterusnya dari impor pakaian dalam Jepang
cukup didominasi oleh negara-negara di Asia, meskipun terdapat juga negara Italia,
Amerika Serikat dan Turki yang turut mewarnai impor pakaian dalam ke Jepang.
Apabila dilihat dari data, impor pakaian dalam dari Italia memiliki jumlah dan volume
yang lebih rendah, namun apabila dilihat berdasarkan valuenya, impor pakaian dalam
rajut dari Italia mencapai 2.073 juta yen, lebih tinggi dibandingkan negara India
sehingga bisa diasumsikan bahwa produk pakaian dalam dari Italia memiliki harga yang
lebih tinggi atau bisa jadi merupakan barang dengan merek terkenal.
25
2.5. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Dunia
Di dunia, ekspor dan impor produk pakaian masih didominasi negara China, sejak
tahun 2001-2011.
Tabel 8: Pergerakan jumlah impor dan ekspor pakaian di dunia
Gambar 20. Grafik Volume Impor Pakaian Dunia
26
Apabila dilihat berdasarkan kategori pakaian dalam, berdasarkan kode HSnya, pakaian
dalam bisa dikategorikan sesuai tabel dibawah ini, diantaranya adalah ‘underpants’,
‘pajamas’, ‘bathrobes’, ‘slips’, ‘negligees’ atau pakaian rumah untuk wanita, ‘T-shirts’
dan ‘singlets’
Knit Underwear
Garment Comodity HS Code
2008 2009 2010 2011
1000pc 1 juta
yen 1000pc
1 juta
yen 1000pc
1 juta
yen 1000pc 1 juta yen
Underpants 6107.11-19 155668 26830 156668 27418 172427 30432 188656 36315
Pajamas 6107.21-29 16585 9778 15254 8502 14761 8295 16701 9895
Bathrobes 6107.91-99 1116 380 751 305 404 175 616 272
Slips 6108.11-19 3783 1596 3164 1273 2500 1001 2333 1002
Negligees, Bathrobes 6108.91-99 53027 14224 54533 13581 49651 12576 41479 10772
T-Shirts, Singlets 6109 10-020, 90-021.029 335404 68481 359979 77009 77009 81471 410938 97989
Tabel 9: Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia
Pakaian dalam jenis T-shirts dan singlets masih mendominasi impor pakaian
dalam di dunia, sedangkan untuk celana dalam, atau ‘underpants’ juga juga cukup
dominan.
Gambar 21. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
2008 2009 2010 2011
Knit Underwear Garment Comodity
T-Shirts, Singlets
Negligees, Bathrobes
Slips
Bathrobes
Pajamas
Underpants
27
Untuk pakaian dalam rajut, jenis ‘underpants’ masih mendominasi gambaran
import dunia pakaian dalam secara umum dari tahun 2008-2011.
Woven Underwear
Garment Comodity HS Code
2008 2009 2010 2011
1000pc 1 juta yen 1000pc 1 juta
yen 1000pc
1 juta
yen 1000pc 1 juta yen
Underpants 6107.11-19 82204 9740 81305 9010 72784 8009 79956 10656
Nightshirts, Pajamas 6107.21-29 10616 6691 9848 5991 9124 5475 8631 6003
Bathrobes 6107.91-99 4059 1453 3867 1375 3506 1235 3201 1329
Slips 6108.11-19 822 341 714 288 816 313 996 357
Pajamas 6107.21-29 15031 8849 13166 7468 11163 6498 9547 6352
Negligees, Bathrobes 6108.91-99 15431 5547 15471 4833 14682 4518 14873 4960
Tabel 10. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia
Gambar 22. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
2008 2009 2010 2011
Woven Underwear Garment Comodity
Negligees, Bathrobes
Pajamas
Slips
Bathrobes
Nightshirts, Pajamas
Underpants
28
2.6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Pakaian dalam di Jepang
Terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan impor
pakaian dalam ke Jepang, diantaranya adalah:
1. Terdapat 2 indikasi untuk pakaian, yaitu (1) Misleading Representations of
Country of Origin atau Perwakilan Negara yang Salah dan (2), Quality
Indication atau indikasi kualitas produk.
2. Produk imitasi yang melanggar hak cipta atau intellectual property rights
dinamakan dengan shame brand products tidak diperbolehkan untuk
diimpor.
Dalam kaitannya dengan custom tariff, pada dasarnya mengikuti preferential
rate, WTO rate, temporary rate dan general rate. Namun, preferential rate hanya
digunakan saat mengisi dokumen legal untuk negara-negara LDCs (Leased Developed
Countries) dan negara EPA (Economic Partnership Agreement). Berdasarkan data yang
diperoleh melalui Japan Custom, untuk periode 1 Januari 2013 maka tarif yang berlaku
untuk barang impor (khususnya pakaian) ke Jepang sesuai dengan chapter 61-62
untuk Indonesia. Sebagai bahan acuan, untuk tahun sebelumnya penetapan tarif yang
berlaku di Jepang adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Tarif impor untuk produk pakaian
29
Hal-hal lainnya yang berhubungan dengan custom tariff produk pakaian adalah sebagai
berikut:
1) Customs Tariff Act (sistem tarif kuota), tarif kuota diberlakukan
pada sepatu kulit, dan artikel yang terbuat dari kulit (termasuk
sarungtangan kulit). Eksportir yang menggunakan kuota akan
dikenakan tariff bea masuk rendah (primary rate). Aplikasi
permohonan kuota diajukan kepada Minister of Economic, Trade
and Industry;
2) Larangan terhadap importasi produk terkait dengan merek
palsu/tiruan, hukuman berupa denda dan penjara;
3) Foreign Exchange and Foreign Trade Act , aturan importasi
produk yang terbuat dari hewan ataupun tanaman (produk
terbuat dari kulit) berdasarkan lampiran pada Convention on
International Trade in endangered species ;
4) Wildlife Protection and Proper Hunting Act, diwajibkan
menyertakan sertifikat ekspor atau sertifikat penangkapan legal
yang dikeluarkan pemerintah eksportir bagi produk yang terbuat
dari kulit binatang; dan
5) Act on Domestic Infectius Deseases Control , bagi produk yang
terbuat dari tulang, bulu atau rambut binatang terutama jeis
hewan yang menyebarkan penyakit tertentu. Peraturan ini
mewajibkan pemerintah eskportir untuk menerbitkan sertifikat
yang menyatakan sebagai produk karantina (designated
quarratine items).
30
Sedangkan terkait penandaan produk, bisa dilihat pada table dibawah ini,
dengan beberapa spesifik untuk produk pakaian dalam dilingkari garis merah.
Tabel 12: Indication Marking untuk Impor Produk Garmen ke Jepang
31
Produk impor pakaian dalam juga harus mengindikasikan bahan yang
digunakan saat produksi, termasuk didalamnya jenis serat yang terkandung,
dengan spesifikasi detail berdasarkan table dibawah ini.
Tabel 13. Tabel Indikasi Serat Pakaian berdasarkan Japan Textile Products
Quality and Technology Center
32
2.7. Saluran Distribusi Impor Pakaian Dalam di Jepang
Gambar 23. Saluran Distribusi Impor Pakaian Dalam di Jepang
33
Karakteristik pasar pakaian dalam di Jepang bila dilihat dari analisa diatas bisa kita
simpulkan sebagai berikut:
1. Merupakan pasar dengan konsumen cerdas yang mengiginkan produk dengan
kualitas tinggi dan fungsi yang beragam dengan variasi hiasan yang menarik
sehingga permintaan terhadap pakaian dalam sendiri cukup beragam.
2. Merupakan pasar yang cukup kompetitif.
3. Sistem konsinyasi dari penjual ke retailers, yang merupakan praktek bisnis yang
cukup tradisional masih disukai di Jepang untuk beberapa sektor industri pakaian.
4. SPA atau Specialy Store Retailer atau toko yang khusus menjual produk-produk
tertentu terus meingkat, begitu juga dengan toko-toko yang khusus menjual
produk-produk pakaian dalam, sehingga kesempatan untuk mensuplai produk
pakaian dalam ke Jepang masih terbuka baik dalam skala besar maupun kecil.
5. Terdapat tren penggunaan online sales pakaian termasuk pakaian dalam melalui
SNS atau (Social Network Service) seperti Facebook yang turut dipromosikan oleh
provider smartphones. Sehingga importir pakaian harus turut mengikuti
perkembangan teknologi dan memasarkan produknya tidak hanya melalui media
penjualan tradisional, melainkan melalui webste atau SNS.
6. Penjualan melalui pasar online juga turut mempengaruhi penjualan melalui
department stores dan GMS (General Merchandise Store) yang mengalami
penurunan sejak puncaknya pada tahun 1991.
7. Merek-merek ternama masih memiliki demand yang cukup signifikan meskipun
dengan harga yang cukup tinggi.
Secara umum, berdasarkan analisa “Movements in Apparel Production, Imports and
Exports” yang dipublikasikan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry dan
Ministry of Finance State menunjukkan bahwa impor produk pakaian, termasuk pakaian
dalam pada tahun 2011 sebesar 96.4 % (naik sebesar 0.5 points dari tahun
sebelumnya), dengan impor dari negara China mengalami penurunan sebesar 2.4
points dari tahun sebelumnya menjadi 82.9 % dari penetrasi pasar. Hal ini merupakan
penurunan selama 4 tahun berturut-turut dari negara China, sehingga menjadikan
peluang bagi negara Indonesia untuk mencoba merebut pangsa pasar pakaian dalam,
terutama untuk pakaian dalam woven dimana Indonesia telah menempati posisi kedua
dalam peta impor pakaian dalam ke Jepang.
BAB III. PELUANG DAN STRATEGI
34
1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Duta Besar : Yoshinori KATORI
Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat
10350, Indonesia
Phone : (62-21) 3192-4308
Fax : (62-21) 3192-5460
Website : www.id.emb-Jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta
Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,
Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Phone : (62-21) 3192-4308
Fax : (62-21) 3192-5460
Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya
Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl.
Sumatera 93,
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Phone : (62-31) 503-0008
Fax : (62-31) 503-0007
Konsulat Jenderal Jepang - Medan
Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI
Wisma BII, 5th Floor,
Jl. Diponegoro No.
18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Phone : (62-61) 457-5193
Fax : (62-061) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang - Makasar
Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA
Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Makasar, Indonesia Phone : (62-411)
871-030, 872-323, 851-882
Fax : (63-61) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang Cabang
Denpasar
Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address :
Jl. Raya Puputan No. 170,
Renon, Denpasar, Indonesia
Phone : (62-361) 227-628
Fax : (62-21) 231-308, 265-066
2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce &
Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi,
Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan
T : (813) 3283 7523
F : (813) 3216 6497
W : www.tokyo-cci.or.jp/
Fukuyama Chamber of Commerce
and Industry 2-10-1 Nishi-machi
Fukuyama-City Hiroshima-
Prefecture 720-0067 Japan
T : (818) 4921 2345
F : (818) 4922 0100
W : www.fukuyama.or.jp/e
Hiroshima Chamber of
Commerce 44 Matomachi
5-chome, Naka-ku
Hiroshima 730 Japan
T : (818) 2222 6610
F : (818) 2211 0108
W : ww.hiroshimacci.or.jp/
Kawasaki Chamber of Commerce
and Industry 11-2, Ekimae Honcho,
Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan
T : (814) 4211 4111
F : (814) 4211 4118
W : www.kawasaki-cci.or.jp
BAB IV. INFORMASI PENTING
35
Kyoto Chamber of
Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-
agaru Karasumadori
Nakakyo-ku 604, Japan
T :(817) 5212 6450
F : (817) 5255 0428
W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/
Osaka Chamber of
Commerce & Industry
2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-
ku Osaka 540-0029 Japan
T : (816) 6944 6400
F : (816) 6944 6293
W : www.osaka.cci.or.jp/e/
Okinawa Chamber of
Commerce and Industry
15-20 Chuo 4-chome
Okinawa-shi 904 Japan
T : (819) 8938 8022
F : (819) 8938 2755
W : www.okinawacci.or.jp
Nagahama Chamber of
Commerce and Industry
10-1 Takada-cho Nagahama
Shiga 526-0037 Japan
T : (817) 4962 2500
F : (817) 4962 8001
W : www.nagahama.or.jp
3. Asosiasi Tekstil di Jepang
Name of Organization
Web Site
Japan Spinners' Association www.jsa-jp.org
Japan Chemical Fibers Association www.jcfa.gr.jp
Japan Wool Spinners' Association www5.ocn.ne.jp/~yobokai
Japan Cotton & Staple Fiber Weavers' Association www.jcwa-net.jp
Japan Silk & Synthetic Fabric Industrial Federation www.kinujinsen.com
Japan Worsted & Woollen Weavers Association www.jwwa.net
Japan Textile Finishers' Association www.nissenkyo.or.jp
Japan Wool Dyers' & Finishers' Association
Japan Knitting Industry Association www.tkf.or.jp/jkia
Japan Socks & Stockings Manufacturers Association
Japan Export Clothing Manufacturers Association
Japan Textiles Exporters Association www.jtea.or.jp
Federation of Japan Textile Fabric Wholesalers'
Association www.tafs.or.jp
Federation of Japan Yarn Twisters Association www.nenshi.or.jp
Japan Linen, Ramie & Jute Spinners' Association www.asabo.com
36
Japan Textile Dyeing & Printing Association
Japan Towel Industrial Association
Japan Net Manufacturers Association
The Japan Textiles Importers Association www.jtia.or.jp
Japan Apparel Fashion Industry Council www.jaic.or.jp
Nippon Interior Fabrics Association www.nif.or.jp
Japan Women's & Children's Wear Manufactures'
Association www.jwca.or.jp
Federation of Japan Apparel Industrial Association nippiren.com
Federation of Japan Apparel Sewing Industry Association www.jaif.org
Nihon Body Fashion Association www.nbf.or.jp
Japan Textile Evaluation Technology Council www.sengikyo.or.jp
4. Daftar Pameran Terkait – Annual Expo
Japan international fashion fair Tokyo
Tokyo Fashion Wear Expo 2013 Tokyo Japan
4th Fashion Goods and Accessories Expo web di http://www.fa-expo.jp/en/
JFW International Fashion Fair Biannually, Around January, July
5. Perwakilan Indonesia di Jepang
KBRI Tokyo
Duta Besar : Muhammad Lutfi
Atase Perdagangan : Julia Silalahi
2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,
Shinagawa-kuTokyo-to,141-0022,Japan
Phone : (+81-3) 3441-4201
Fax : (+81-3) 3447-1697
Email : [email protected]
Website : www.indonesianembassy.jp
KJRI Osaka
Acting Konsul Jenderal : Bambang
Soegianto
Resona Semba Building 6th Floor,
4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku,
Osaka 542-0081, Japan
Phone : (81-6) 6252-9826
Fax : (81-6) 6252-9872
Email: [email protected]
Website : www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka
Kepala : Rosiana C. Frederick
Wakil : Eko Priyantoro
ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center
2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,
Osaka 559-0034, Japan
Tel : 06-66155350
Fax : 06-6615-5351
Email : [email protected]
Website : http://www/itpc.or.jp
37
1. Japan Custom www.customs.go.jp
2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/
3. Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp
4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/
5. The Japan Textiles Importers Association
REFERENSI