pada komunikasi

6
7/23/2019 Pada Komunikasi http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 1/6 Pada komunikasi, bidang terapan semiotika pun tidak terbatas. Adapun beberapa contoh aplikasi semiotika di antara sekian banyak pilihan kajian semiotika dalam domain komunikasi antara lain : 1. MEDIA Mempelajari media adalah adalah mempelajari makna dari mana asalnya, seperti apa, seberapa jauh tujuannya, bagaimanakah ia memasuki materi media, dan bagaimana ia berkaitan dengan pemikiran kita sendiri.Dalam konteks media massa, khusunya media cetak kajian semiotika adalah mengusut ideologi yang melatari pemberitaan. ntuk teknik ! teknik analisnya sendiri, secara garis besar yang diterapkan adalah : 1. Teknik kuantitatif "eknik ini adalah teknik yang paling dapat mengatasi kekurangan dalam objekti#itas, namun hasilnya sering kurang mantap. $iri ! ciri yang dapat di ukur dinyatakan sebagai tanda merupakan titik tolak penelitian ini.Menurut %an &oest, 1'''(:1)*+1)-, hasil analisis kuantitati selalu lebih spektakuler namun sekaligus selalu mengorbankan ketahanan uji metode ! metode yang digunakan. /. Teknik kualitatif Pada analisis kualitati, data ! data yang diteliti tidak dapat diukur secara matematis. Analisis ini sering menyerang masalah yang berkaitan dengan arti atau arti tambahan dari istilah yang digunakan. "iga pendekatan untuk menjelaskan media 0Mcair, 1''), dalam 2udibyo, /331:/+)- 1. Pendekatan Politik-Ekonomi Pendekatan ini berpendapat bah4a isi media lebih ditentukan oleh kekuatan ! kekuatan ekonomi dan politik di luar pengelolaan media. 2. Pendekatan Organisasi 5ertolak belakang dengan pendekatan politik+ekonomi, pendekatan ini menekankan  bah4a isi media diasumsikan dipengaruhi oleh kekuatan ! kekuatan eksternal di luar diri  pengelola media. 3. Pendekatan Kulturalis Merupakan pendekatan politik+ekonomi dan pendekatan organisasi. Proses produksi  berita dilihat sebagai mekanisme yang rumit yang melibatkan aktor internal media. Media pada dasarnya memang mempunyai mekanisme untuk menentukan pola dan aturan oragnisasi, tapi  berbagai pola yang dipakai untuk memaknai peristi4a tersebut tidak dapat dilepaskan dari kekuatan ! kekuatan politik+ekonomi di luar media.2ecara teoritis, media massa bertujuan menyampaikan inormasi dengan benar secara eekti dan eisien. amun, pada praktiknya apa yang disebut sebagai kebenaran ini sangat ditentukan oleh jalinan banyak kepentingan.

Upload: ankira-findoro

Post on 18-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 1/6

Pada komunikasi, bidang terapan semiotika pun tidak terbatas. Adapun beberapa contoh

aplikasi semiotika di antara sekian banyak pilihan kajian semiotika dalam domain komunikasi

antara lain :

1. MEDIA

Mempelajari media adalah adalah mempelajari makna dari mana asalnya, seperti apa,

seberapa jauh tujuannya, bagaimanakah ia memasuki materi media, dan bagaimana ia berkaitan

dengan pemikiran kita sendiri.Dalam konteks media massa, khusunya media cetak kajian

semiotika adalah mengusut ideologi yang melatari pemberitaan.

ntuk teknik ! teknik analisnya sendiri, secara garis besar yang diterapkan adalah :

1. Teknik kuantitatif 

"eknik ini adalah teknik yang paling dapat mengatasi kekurangan dalam objekti#itas, namun

hasilnya sering kurang mantap. $iri ! ciri yang dapat di ukur dinyatakan sebagai tanda

merupakan titik tolak penelitian ini.Menurut %an &oest, 1'''(:1)*+1)-, hasil analisis kuantitati selalu lebih spektakuler namun sekaligus selalu mengorbankan ketahanan uji metode ! metode

yang digunakan.

/. Teknik kualitatif 

Pada analisis kualitati, data ! data yang diteliti tidak dapat diukur secara matematis. Analisis ini

sering menyerang masalah yang berkaitan dengan arti atau arti tambahan dari istilah yang

digunakan.

"iga pendekatan untuk menjelaskan media 0Mcair, 1''), dalam 2udibyo, /331:/+)-

1. Pendekatan Politik-Ekonomi

Pendekatan ini berpendapat bah4a isi media lebih ditentukan oleh kekuatan ! kekuatan

ekonomi dan politik di luar pengelolaan media.

2. Pendekatan Organisasi

5ertolak belakang dengan pendekatan politik+ekonomi, pendekatan ini menekankan

 bah4a isi media diasumsikan dipengaruhi oleh kekuatan ! kekuatan eksternal di luar diri

 pengelola media.

3. Pendekatan Kulturalis

Merupakan pendekatan politik+ekonomi dan pendekatan organisasi. Proses produksi

 berita dilihat sebagai mekanisme yang rumit yang melibatkan aktor internal media. Media padadasarnya memang mempunyai mekanisme untuk menentukan pola dan aturan oragnisasi, tapi

 berbagai pola yang dipakai untuk memaknai peristi4a tersebut tidak dapat dilepaskan dari

kekuatan ! kekuatan politik+ekonomi di luar media.2ecara teoritis, media massa bertujuan

menyampaikan inormasi dengan benar secara eekti dan eisien. amun, pada praktiknya apa

yang disebut sebagai kebenaran ini sangat ditentukan oleh jalinan banyak kepentingan.

Page 2: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 2/6

"erdapat pemilahan atas akta atau inormasi yang dianggap penting dan yang dianggap

tidak penting, serta yang dianggap penting namun demi kepentingan sur#i#al menjadi tidak perlu

disebar luaskan. Media menyunting bahkan menggunting realitas dan kemudian memolesnya

menjadi suatu kemasan yang layak disebar luaskan.

"iga 6ona dalam teori media menurut Berger dan Luckman :

1. 7rders and practices o signiication 8 "atanan dan praktik ! praktik signiikasi.

/. 7rders and practises o po4er 8 "atanan dan praktik ! praktik kekuasaan.

(. 7rders and practises o production 8 "atanan dan praktik ! praktik produksi.

Praktik ! praktik kekuasaan media memiliki banyak bentuk 0 9ohn 5. "homson, 1'')- antara

lain:

• ekuasaan Ekonomi ;; dilembagakan dalam industri dan perdagangan.

• ekuasaan Politik ;;; dilembagakan dalam aparatur negara

• 

ekuasaan oersi ;;! dilembagakan dalam organisasi militer dan paramiliter.2. Periklanan

Dalam perspekti semiotika iklan dikaji le4at sistem tanda dalam iklan, yang terdiri atas

/ lambang yakni lambang #erbal 0bahasa- dan lambang non #erbal 0bentuk dan 4arna yang

disajikan dalam iklan-.Dalam menganalisis iklan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara

lain 05erger- :

• Penanda dan petanda

• <ambar, indeks, simbol

• =enomena sosiologi

• 2iat daya tarik yang dibuat untuk menjual produk 

• Desain dari iklan

• Publikasi yang ditemukan dalam iklan dan khayalan yang diharapkan oleh publikasi tersebut.

>ain halnya dengan model ?oland 5arthes, iklan dianalisis berdasarkan pesan yang

dikandungnya yaitu :

o Pesan >inguistik ;;;;;;;;! 2emua kata dan kalimat dalam iklan

o Pesan yang terkodekan ;;;;;; onotasi yang muncul dalam oto iklan

o Pesan ikonik yang tak terkodekan ;! Denotasi dalam oto iklan

3. Tanda NonVerbalomunikasi non#erbal adalah semua tanda yang bukan kata ! kata dan bahasa.

"anda ! tanda digolongkan dalam berbagai cara :

• "anda yang ditimbulkan oleh alam yang kemudian diketahui manusia melalui pengalamannya.

• "anda yang ditimbulkan oleh binatang

• "anda yang ditimbulkan oleh manusia, bersiat #erbal dan non#erbal.

Page 3: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 3/6

 amun tidak keseluruhan tanda ! tanda non#erbal memiliki makna yang uni#ersal. @al ini

dikarenakan tanda ! tanda non#erbal memiliki arti yang berbeda bagi setiap budaya yang

lain.Dalam hal pengaplikasian semiotika pada tanda non#erbal, yang penting untuk diperhatikan

adalah pemahaman tentang bidang non#erbal yang berkaitan dengan benda konkret, nyata, dan

dapat dibuktikan melalui indera manusia.

Pada dasarnya, aplikasi atau penerapan semiotika pada tanda non#erbal bertujuan untuk 

mencari dan menemukan makna yang terdapat pada benda ! benda atau sesuatu yang bersiat

non#erbal. Dalam pencarian makna tersebut, menurut 5udianto, ada beberapa hal atau beberapa

langkah yang perlu diperhatikan peneliti, antara lain :

• >angkah Pertama ;;+ Melakukan sur#ai lapangan untuk mencari dan menemukan objek 

 penelitian yang sesuai dengan keinginan si peneliti.

•>angkah edua ;;;+ Melakukan pertimbangan terminologis terhadap konsep !konsep pada

tanda non#erbal.• >angkah etiga ;;;+ Memperhatikan perilaku non#erbal, tanda dan komunikasi terhadap

objek yang ditelitinya.

• >angkah eempat ;! Merupakan langkah terpenting ;! menentukan model semiotika yang

dipilih untuk digunakan dalam penelitian. "ujuan digunakannya model tertentu adalah

 pembenaran secara metodologis agar keabsahan atau objekti#itas penelitian tersebut dapat

terjaga.

4. Film

=ilm merupakan bidang kajian yang amat rele#an bagi analisis struktural atau semiotika.

Van Zoest ;! ilm dibangun dengan tanda semata ! mata. Pada ilm digunakan tanda ! 

tanda ikonis, yakni tanda ! tanda yang menggambarkan sesuatu. <ambar yang dinamis dalam

ilm merupakan ikonis bagi realitas yang dinotasikannya.=ilm umumnya dibangun dengan

 banyak tanda. ang paling penting dalam ilm adalah gambar and suara. =ilm menuturkan

ceritanya dengan cara khususnya sendiri yakni, mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera

dan pertunjukannya dengan proyektor dan layar.

ardar ! "oon ;;! =ilm dan tele#isi memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis

dan tata bahasa yang berbeda. =ilm pada dasarnya bisa melibatkan bentuk ! bentuk simbol #isual

dan linguistik untuk mengkodekan pesan yang sedang disampaikan.=igur utama dalam pemikiran semiotika sinematograi hingga sekarang adalah $hristian Met6 dari Ecole des @autes

Etudes et 2ciences 2ociales 0E@E22- Paris. Menurutnya, penanda 0signiant- sinematograis

memiliki hubungan moti#asi atau beralasan dengan penanda yang tampak jelas melalui

hubungan penanda dengan alam yang dirujuk. Penanda sinematograis selalu kurang lebih

 beralasan dan tidak pernah semena.

#. Komik Kartun Karikatur

Page 4: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 4/6

2ebelum memasuki pembahasan, terlebih dahulu kita ketahui apa yang dimaksud dengan

komik, kartun, serta karikatur.omik adalah cerita bergambar dalam majalah, surat kabar, atau

 berbentuk buku yang pada umumnya mudah dicerna dan lucu. omik sendiri dikelompokkan

menjadi dua jenis yaitu, comic strips dan comic book. omik bertujuan utama menghibur 

 pembaca dengan bacaan ringan, cerita rekaan yang dilukiskan relati panjang dan tidak 

selamanya mengangkat masalah hangat meskipun menyampaikan moral tertentu. 5ahasa komik 

adalah bahasa gambar dan bahasa teks.

artun adalah sebuah gambar lelucon yang muncul di media massa, yang hanya berisikan

humor semata, tanpa memba4a beban kritik sosial apapun. Pada dasarnya, kartun

mengungkapkan masalah sesaat secara ringkas namun tajam dan humoristis sehingga tidak 

 jarang membuat pembaca senyum sendirian.

arikatur adalah deormasi berlebihan atas 4ajah seseorang, biasanya orang terkenal,

dengan mempercantiknya dengan penggambaran ciri khas lahiriyahnya untuk tujuan mengejek 02udarta,1'B-. Empat teknis yang harus diingat sebagai karikatur adalah, harus inormati dan

komunikati, harus situasional dengan pengungkapan yang hangat, cukup memuat kandungan

humor, harus mempunyai gambar yang baik. 2emula karikatur hanya merupakan selingan atau

ilustrasi belaka. amun pada perkembangannya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan

kritik yang sehat karena penyampaiannya dilakukan dengan gambar ! gambar lucu dan menarik 

 bahkan tidak jarang membuat orang yang dikritik justru tersenyum.

Tomm$ %&ristom$ ;;; 2ecara ormal proses semiosis yang paling dominan dalam

kartun adalah gabungan atau proposisi 0#isual dan #erbal- yang dibentuk oleh kombinasi tanda

argumen indeCical legisign.ntuk menganalisis kartun atau komik+kartun, seyogyanya kita

menempatkan diri sebagai kritikus agar secara leluasa dapat melakukan penilaian dan memberi

tasiran terhadap komik+kartun tersebut.

etia'an ;; omik+kartun penuh dengan perlambangan ! perlambangan yang kaya

akan makna. 2elain dikaji sebagai teks, secara kontekstual juga dilakukan yakni dengan

menghubungkan karya seni tersebut dengan situasi yang sedang menonjol di masyarakat. Dalam

 pandangan 2etia4an hal ini di maksudkan untuk menjaga signiikasi permasalahan dan sekaligus

menghindari pembiasan tasiran

(. astraantosa ;; Dalam lapangan sastra, karya sastra dengan keutuhannya secara semiotik 

dapat dipandang sebagai sebuah tanda. 2ebagai suatu bentuk, karya sastra secara tulis akan

memiliki siat kerungan. Dimensi ruang dan 4aktu dalam sebuah cerita rekaan mengandung

tabiat tanda+menanda yang menyiratkan makna semiotika.

)minudin ;; a4asan semiotika dalam studi sastra memiliki tiga asumsi :

Page 5: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 5/6

• arya sastra merupakan gejala komunikasi yang berkaitan dengan pengarang, 4ujud sastra

sebagai sistem tanda, dan pembaca.

• arya sastra merupakan salah satu bentuk pengunaan sistem tanda 0system o signs- yang

memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu.

• arya sastra merupakan akta yang harus direkonstruksikan pembaca sejalan dengan dunia

 pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.

2asaran kajian sastra secara ilmiah bukan pada 4ujud konkret 4acananya, melainkan pada

metadiscourse atau bentuk dan ciri ke4acanaan yang tidak teramati secara konkret

*unus ;! Prado+o ;+ Penelitian sastra dengan pendekatan semiotika sesungguhnya

merupakan lanjutan dari pendekatan strukturalisme. 2trukturalisme tidak dapat dipisahkan

dengan semiotika karena karya sastra merupakan struktur tanda ! tanda yang bermakna. "anpa

memperhatikan sistem tanda dan maknanya, serta kon#ensi tanda, struktur karya sastra atau

karya sastra tidak dapat dimengerti secara optimal.Dalam penelitian sastra dengan menggunakan pendekatan semiotika, tanda yang berupa indekslah yang paling banyak dicari, yaitu berupa

tanda ! tanda yang menunjukkan hubungan sebab+akibat.

Preminger ;;+ 2tudi semiotika sastra adalah usaha untuk menganalisis sistem tanda ! 

tanda. 7leh karena itu, peneliti harus menentukan kon#ensi ! kon#ensi apa yang memungkinkan

karya sastra mempunyai makna.

,. usik 

2istem tanda musik adalah oditi. 5agi semiotikus musik, adanya tanda ! tanda perantara, yakni,

musik yang dicatat dalam partitur orkestra, merupakan jalan keluar. @al ini sangat memudahkan

dalam menganalisis karya musik sebagai teks. Itulah sebabnya mengapa penelitian musik semula

terutama terarah pada sintaksis. Meski demikian, semiotika tidak dapat hidup hanya dengan

mengandalkan sintaksis karena tidak ada semiotika tanpa semantik juga tidak ada semiotika

musik tanpa semantik musik.

)art an Zoest ;! "iga kemungkinan dalam mencari denotatum musik ke arah isi tanggapan

dan perasaan :

• ntuk menganggap unsur ! unsur struktur musik sebagai ikonis bagi gejala ! gejala

neuroisiologis pendengar,

• 

ntuk menganggap gejala ! gejala struktural dalam musik sebagai ikonis bagi gejala ! gejalastruktural dunia penghayatan yang dikenal.

• ntuk mencari denotatum musik ke arah isi tanggapan dan perasaan yang dimunculkan musik 

le4at indeksial.

ntuk menganalisi musik tentu juga diperlukan disiplin lain, misalnya ethnomusicology dan

antropologi. Dalam ethnomusicology, musik dipelajari melalui aturan tertentu yang dihubungkan

dengan bentuk kesenian lainnya termasuk bahasa, agama, dan alsaah.

Page 6: Pada Komunikasi

7/23/2019 Pada Komunikasi

http://slidepdf.com/reader/full/pada-komunikasi 6/6

http://sastradududewo.blogspot.co.id/2013/01/teori-semiotik-part-2.html