pa leo gen

9
Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen , Eosen , dan Oligosen , dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen . Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (era Mesozoikum ) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal periode ini. GeoWhen: Paleogene Skala waktu geologi : eon dan era (dalam juta tahun) Kategori : Skala waktu geologi Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan periode Paleogen . Berdasarkan proposal terakhir dari International Commission on Stratigraphy , Neogen terdiri dari kala Miosen , Pliosen , Pleistosen , dan Holosen dan berlangsung

Upload: ade-budianto-putra

Post on 05-Jul-2015

109 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pa Leo Gen

Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian

pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara

65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri

dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh

kala Miosen pada periode Neogen.

Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang

sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam

jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri

periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan

berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan

ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan

khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini

menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan

lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan

yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin

sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal periode

ini.

GeoWhen: Paleogene

Skala waktu geologi: eon dan era

(dalam juta

tahun) 

Kategori: Skala waktu geologi

Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu

geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan

periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International

Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri

dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga

Page 2: Pa Leo Gen

saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier(nonformal) merupakan

istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.

Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode

ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai

muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi

beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah

terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin

sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-

era Kuarter (atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala waktu).

GeoWhen: Neogene

Skala waktu geologi: eon dan era

(dalam juta

tahun) 

Kategori: Skala waktu geologi

Page 3: Pa Leo Gen

Penelitian Evolusi Cekungan Paleogen - Neogen Daerah Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kendal Dan Pekalongan Jawa Tengah29 July 2009

Share

Delicious

Digg

Stumble Upon

Facebook

twitter

Penelitian evolusi cekungan bertujuan untuk mempelajari karakteristik

geometri cekungan, urutan-urutan dan sifat batuan pembawa hidrokarbon

(batuan reservoir), serta struktur dan arsitektur (geometri) cekugan.

Selanjutnya, informasi yang di dapat diperlukan untuk mengkaji atau

menemukan kemungkinan cadangan baru di dalam cekungan yang belum

berproduksi. Daerah penelitian terletak pada koordinat 109o 15’ 00”

109o 52’30” BT dan 7o07’30” - 7o30’00” LS.

 

 

Page 4: Pa Leo Gen

Peta Lokasi Daerah Penelitian

 

 

Sejak Paleogen hingga Neogen Akhir daerah daerah Banjarnegara -

Purbalingga mengalami perubahan laju sedimentasi dan penurunan

cekungan yang mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan

pengendapan. Perubahan laju penurunan dan sedimentasi diduga karena

pengaruh kekuatan tektonik dan gunungapi.

Pada Paleogen Akhir daerah Banjarnegara - Purbalingga merupakan laut

dalam yang dipengaruhi kegiatan tektonik aktif sehingga terjadi

longsoran-longsoran bawah laut yang mengakibatkan terjadinya endapan

turbidit Formasi Worawari. Pada akhir Paleogen Atas terjadi pula

longsoran-longsoran yang mengakibatkan terbentuknya endapan

olistostrom Formasi Worawari yang tersusun oleh matriks lempung dan

bongkah-bongkah batugamping numulit, batupasir kasar - sangat kasar,

serta konglomerat. Setelah itu pada umur N3 terjadi pengangkatan yang

diikuti oleh pendangkalan dan akhirnya diikuti proses erosi. Sebagai

Page 5: Pa Leo Gen

akibatnya terjadi rumpang umur antara Formasi Worawari yang paling

muda berumur N2 dengan Formasi Merawu yang berumur paling tua N4.

Peta menunjukkan posisi daerah penelitian di ujung tenggara Blok Sunda, berbatasan dengan Blok Sumba (Pubellier dkk., 2005).

Formasi Merawu (Miosen Tengah – Miosen Akhir) diendapkan sebagai

endapan pasang-surut, terdiri atas fasies dataran lumpur dan fasies

dataran pasir. Bagian atas Formasi Merawu tidak tersingkap di lapangan,

mungkin karena tertutup oleh endapan volkanik muda. Formasi Penyatan

yang tersingkap di Longkeyang, yang berumur N18-N19, diduga

merupakan bagian atas dari Formasi penyatan yang berdasarkan struktur

sedimen dan kandungan fosilnya mencirikan endapan turbidit laut dalam,

mungkin batial.

Secara tidak selaras, Formasi penyatan ditindih oleh Formasi Tapak dan

Kalibiuk. Susunan litologi dan struktur sedimen  pada Formasi Kalibiuk dan

Tapak mengindikasikan lingkungan laut dangkal hingga transisi. Formasi

Kalibiuk yang menunjukkan lebih bersifat karbonan serta lebih banyak

mengandung konglomerat diduga terbentuk pada kondisi yang lebih dekat

dengan darat dibanding Formasi Tapak. Berdasarkan fosil foraminifera

kecil, Formasi Tapak berumur N19, sementara Formasi Kalibiuk berumur

N19-N20.

Page 6: Pa Leo Gen

Perkembangan Stratigrafi Cekungan Paleogen - Neogen Dan Potensi Hidrokarbon Di Daerah Banjarnegara - Purbalingga Jawa TengahDitulis oleh S. Bachri; D.A. Agustyanto; E. Slameto / 22 April 2009

Share

Delicious

Digg

Stumble Upon

Facebook

twitter

Page 7: Pa Leo Gen

Daerah Pegunungan Serayu Utara terletak di

pinggiran Blok Sunda yang merupakan kerak benua, yang berbatasan

dengan lempeng lain (Pubellier dkk, 2005, Gambar 1). Selain terletak di

daerah busur magmatik, daerah penelitian juga terletak di kawasan

tektonik aktif, sebagaimana ditunjukkan oleh peta perkembangan zone

tunjaman (Katili, 1989, Gambar 2), serta peta lajur magmatik (Soeria-

atmadja dkk., 1994). Konsekuensi dari posisi tektonik regional tersebut

akan berdampak pada perkembangan stratigrafi dan struktur, khususnya

selama Paleogen dan Neogen.

Page 8: Pa Leo Gen

Korelasi Stratigrafi Daerah Banjarnegara dan PurbalinggaFormasi Kalibiuk secara tidak selaras ditindih oleh Formasi Ligung yang

merupakan sedimen darat dengan lensa-lensa batubara dan breksi

andesitan dengan augit dan horenblende dari Gunung Korakan

(Bemmelen, 1937). Formasi Ligung secara tidak selaras ditindih oleh

endapan Kuarter, yaitu Breksi Lembah Serayu, Batuan Gunungapi

Jembangan , serta batuan gunungapi muda.

Berdasarkan analisis sidikjari kromatografi gas , maka disimpulkan bahwa

samplel 08ED35B paling mirip dengan sampel minyak, sehingga dapat

diartikan bahwa sampel tersebut merupakan batuan induk dari rembesan

minyak di Kali Gintung.

Dari kelima sampel batulempung, hanya sampel 08ED35B yang memiliki

kerogen tipe III, dengan material organik campuran dari laut dan darat.

Page 9: Pa Leo Gen

Adapun sampel lainnya memiliki kerogen tipe II, dengan material organik

berasal dari darat.

Singkapan Formasi Worawari berupa batupasir sangat halus, kelabu kehijauan

mengalami pengkekaran intensif

Perlapisan silang-siur hummocky dan perarian sejajar pada batupasir berukuran halus (F. Merawu)