pa leo gen
TRANSCRIPT
Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian
pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara
65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri
dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh
kala Miosen pada periode Neogen.
Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang
sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam
jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri
periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan
berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan
ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan
khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini
menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan
lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan
yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin
sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal periode
ini.
GeoWhen: Paleogene
Skala waktu geologi: eon dan era
(dalam juta
tahun)
Kategori: Skala waktu geologi
Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu
geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan
periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International
Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri
dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga
saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier(nonformal) merupakan
istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.
Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode
ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai
muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi
beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah
terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin
sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-
era Kuarter (atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala waktu).
GeoWhen: Neogene
Skala waktu geologi: eon dan era
(dalam juta
tahun)
Kategori: Skala waktu geologi
Penelitian Evolusi Cekungan Paleogen - Neogen Daerah Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Kendal Dan Pekalongan Jawa Tengah29 July 2009
Share
Delicious
Digg
Stumble Upon
Penelitian evolusi cekungan bertujuan untuk mempelajari karakteristik
geometri cekungan, urutan-urutan dan sifat batuan pembawa hidrokarbon
(batuan reservoir), serta struktur dan arsitektur (geometri) cekugan.
Selanjutnya, informasi yang di dapat diperlukan untuk mengkaji atau
menemukan kemungkinan cadangan baru di dalam cekungan yang belum
berproduksi. Daerah penelitian terletak pada koordinat 109o 15’ 00”
109o 52’30” BT dan 7o07’30” - 7o30’00” LS.
Peta Lokasi Daerah Penelitian
Sejak Paleogen hingga Neogen Akhir daerah daerah Banjarnegara -
Purbalingga mengalami perubahan laju sedimentasi dan penurunan
cekungan yang mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan
pengendapan. Perubahan laju penurunan dan sedimentasi diduga karena
pengaruh kekuatan tektonik dan gunungapi.
Pada Paleogen Akhir daerah Banjarnegara - Purbalingga merupakan laut
dalam yang dipengaruhi kegiatan tektonik aktif sehingga terjadi
longsoran-longsoran bawah laut yang mengakibatkan terjadinya endapan
turbidit Formasi Worawari. Pada akhir Paleogen Atas terjadi pula
longsoran-longsoran yang mengakibatkan terbentuknya endapan
olistostrom Formasi Worawari yang tersusun oleh matriks lempung dan
bongkah-bongkah batugamping numulit, batupasir kasar - sangat kasar,
serta konglomerat. Setelah itu pada umur N3 terjadi pengangkatan yang
diikuti oleh pendangkalan dan akhirnya diikuti proses erosi. Sebagai
akibatnya terjadi rumpang umur antara Formasi Worawari yang paling
muda berumur N2 dengan Formasi Merawu yang berumur paling tua N4.
Peta menunjukkan posisi daerah penelitian di ujung tenggara Blok Sunda, berbatasan dengan Blok Sumba (Pubellier dkk., 2005).
Formasi Merawu (Miosen Tengah – Miosen Akhir) diendapkan sebagai
endapan pasang-surut, terdiri atas fasies dataran lumpur dan fasies
dataran pasir. Bagian atas Formasi Merawu tidak tersingkap di lapangan,
mungkin karena tertutup oleh endapan volkanik muda. Formasi Penyatan
yang tersingkap di Longkeyang, yang berumur N18-N19, diduga
merupakan bagian atas dari Formasi penyatan yang berdasarkan struktur
sedimen dan kandungan fosilnya mencirikan endapan turbidit laut dalam,
mungkin batial.
Secara tidak selaras, Formasi penyatan ditindih oleh Formasi Tapak dan
Kalibiuk. Susunan litologi dan struktur sedimen pada Formasi Kalibiuk dan
Tapak mengindikasikan lingkungan laut dangkal hingga transisi. Formasi
Kalibiuk yang menunjukkan lebih bersifat karbonan serta lebih banyak
mengandung konglomerat diduga terbentuk pada kondisi yang lebih dekat
dengan darat dibanding Formasi Tapak. Berdasarkan fosil foraminifera
kecil, Formasi Tapak berumur N19, sementara Formasi Kalibiuk berumur
N19-N20.
Perkembangan Stratigrafi Cekungan Paleogen - Neogen Dan Potensi Hidrokarbon Di Daerah Banjarnegara - Purbalingga Jawa TengahDitulis oleh S. Bachri; D.A. Agustyanto; E. Slameto / 22 April 2009
Share
Delicious
Digg
Stumble Upon
Daerah Pegunungan Serayu Utara terletak di
pinggiran Blok Sunda yang merupakan kerak benua, yang berbatasan
dengan lempeng lain (Pubellier dkk, 2005, Gambar 1). Selain terletak di
daerah busur magmatik, daerah penelitian juga terletak di kawasan
tektonik aktif, sebagaimana ditunjukkan oleh peta perkembangan zone
tunjaman (Katili, 1989, Gambar 2), serta peta lajur magmatik (Soeria-
atmadja dkk., 1994). Konsekuensi dari posisi tektonik regional tersebut
akan berdampak pada perkembangan stratigrafi dan struktur, khususnya
selama Paleogen dan Neogen.
Korelasi Stratigrafi Daerah Banjarnegara dan PurbalinggaFormasi Kalibiuk secara tidak selaras ditindih oleh Formasi Ligung yang
merupakan sedimen darat dengan lensa-lensa batubara dan breksi
andesitan dengan augit dan horenblende dari Gunung Korakan
(Bemmelen, 1937). Formasi Ligung secara tidak selaras ditindih oleh
endapan Kuarter, yaitu Breksi Lembah Serayu, Batuan Gunungapi
Jembangan , serta batuan gunungapi muda.
Berdasarkan analisis sidikjari kromatografi gas , maka disimpulkan bahwa
samplel 08ED35B paling mirip dengan sampel minyak, sehingga dapat
diartikan bahwa sampel tersebut merupakan batuan induk dari rembesan
minyak di Kali Gintung.
Dari kelima sampel batulempung, hanya sampel 08ED35B yang memiliki
kerogen tipe III, dengan material organik campuran dari laut dan darat.
Adapun sampel lainnya memiliki kerogen tipe II, dengan material organik
berasal dari darat.
Singkapan Formasi Worawari berupa batupasir sangat halus, kelabu kehijauan
mengalami pengkekaran intensif
Perlapisan silang-siur hummocky dan perarian sejajar pada batupasir berukuran halus (F. Merawu)