documentp5
DESCRIPTION
Laporan P5 EldasTRANSCRIPT
BAB VI
PERCOBAAN 5
PERCOBAAN COMMON COLLECTOR
6.1 Tujuan Percobaan
1. Memahami cara merangkai rangkaian common collector
2. Memahami prinsip kerja dari common collector
3. Memahami pengaruh Rl dan amplitude pada rangkaian common collector
6.2 Alat dan Bahan
1. Audio Frequency Generator
2. Osiloskop
3. DC Power Supply
4. Resistor 1 kΩ ; 1,8 kΩ ; 82 kΩ dan 5,6 kΩ;
5. Kapasitor 100 uF
6. Transistor BC 237
7. Proto board
8. Jumper
6.3 Gambar Rangkaian
Gambar 6.1 Rangkaian Penguat Kolektor Bersama
Keterangan :
R1 = 5K6Ω
R2 = 5K6 Ω
RD = 1K8Ω
RE = 5K6Ω
RC = 5K6Ω
RL = 1K,87K Ω
C1=C2 = C3 = 100µF
6.4 Langkah Percobaan
1. Rangkai rangkaian seperti gambar rangkaian kolektor bersama seperti
Gambar 6.1
2. Nyalakan osiloskop, lalu kalibrasikan osiloskop yang tersedia
3. Sambungkan hambatan Rc dengan sumber tegangan +12 Volt
4. Beri masukan Vin pada rangkaian menggunakan audio generator dengan
frekuensi 2 KHz, kemudian mengubah posisi variasi amplitudo menjadi ke
arah kiri penuh.
5. Ukur tegangan masukan di RD dan ukur tegangan keluaran pada RL
menggunakan osiloskop.
6. Amati dan gambar gelombang yang keluar di RD dan juga variasi RL pada
osiloskop, catat tegangan masukan dan keluarnya, V/Div dan T/Div.
7. Ulangi dari langkah awal sampai langkah 6 dengan mengganti Rs
menggunakan variasi hambatan 1KΩ dan 82KΩ serta dengan variasi
amplitudo posisi tengah dan arah kanan penuh.
6.5. Data Percobaan6.5.1. Data Percobaan Rangkaian LC dengan beban RL = 1k Ω
Tabel 6.1 Hasil Pengukuran Rangkaian CC Variasi Amplitudo dengan RL = 1 kΩ
RL Frekuensi AmplitudoGelombang
masukan (Vin)
Gelombang
Keluaran (Vout)
1 kΩ 2kHz Kiri
Vpp = 32 V Vpp = 12 V
1 kΩ 2 kHz Tengah
Vpp = 140 V Vpp = 78 V
1 kΩ 2 kHz Kanan
Vpp = 280 V Vpp = 200 V
6.5.2. Data Percobaan Rangkaian LC dengan beban RL = 82k Ω Tabel 6.2 HasilPengukuran Rangkaian CC Variasi Amplitudo dengan RL= 82kΩ
RL Frekuensi AmplitudoGelombang
masukan (Vin)
Gelombang
Keluaran (Vout)
82 kΩ 2kHz Kiri
Vpp = 52 V Vpp = 22,4 V
82kΩ 2 kHz Tengah
Vpp = 136 V Vpp = 72 V
82kΩ 2 kHz Kanan
Vpp = 352 V Vpp = 192 V
6.6 Dasar Teori
Gambar 6.2 Rangkaian Untaian Hybrid
Sebagaimana kita ketahui, ada tiga jenis konfigurasi transistor sebagai
berikut:
1. Transistor dengan konfigurasi basis bersama (CB)
Pada konfigurasi ini dapat diketahui dengan melihat basis sebagai
acuan tegangan atau basis yang diketanahkan. Sebagai masukan adalah
emitter, dan sebagai keluaran adalah kolektor.
2. Transistor dengan konfigurasi emitter bersama (CE)
Dalam hal ini emitor sebagai acuan tegangan atau yang
diketanahkan, sementara sebagai masukan adalah basis, dan sebagai
keluaran adalah kolektor.
3. Transistor dengan konfigurasi kolektor bersama (CC)
Dengan kolektor sebagai ground (ditanahkan). Masukan adalah
basis, dan keluaran adalah emitter. Dalam praktikum ini akan diujikan
tentang penguat common kolektor atau lebih dikenal dengan penguat
CC.
Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor
di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai
penguat arus. Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa
seperti Common Emitor)
Mempunyai penguatan tegangan samadengan 1.
Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor.
Cocok dipakai untuk penguatpenyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.
Persamaan-persamaan untuk bati arus, hambatan masukan, bati tegangan,
dan hambatan keluaran pada pada konfigurasi Common collector:
A I=−I o
I b
=−h fc
1+hoc RL
=1+hfc
1+hoc RL
Ri=V i
I b
=hic+hrc A I RL=hic+ A I RL
AV =V o
V i
=A I RL
Ri
=Ri−hic
Ri
=1−hic
R i
Y o=hoc−h fc hrc
hic+Rs
=hoc+1+h fc
hic+R s
Pada penguat kolektor bersama sumber ac menggerakkan basis, dan
sinyal output diambil dari emitter. Karena kolektor dalam pertanahan ac,
rangkaian tersebut sering disebut penguat kolektor bersama atau pengikut
emitter.
Penguatan Arus
Dengan menggunakan rangkaian ekivalen yang disederhanakan dalam
gambar diatas, harga perkiraan dari bati arus
A I akan berkelebihan dengan
selisih kurang dari 10 persen jika hoe R L< 0,1. A I=−
Ic
I b
=1+h fc
Hambatan Masukan
Persamaan A I memberikan harga yang terlalu tinggi dengan selisih
hamper 10 persen. Berarti bahwa Ri yang dihitung menurut persamaan
hambatan masukan Ri juga merupakanperkiraan berkelebihan yang
berselisih kurang dari 10 persen. BerikutpersamaanhambatanmasukanRi .
Ri=V b
I b
=h ie+ (1+h fc ) RL
PenguatanTegangan
Ri=V b
I b
≈hic
AV =A I
RL
Ri
=−h fe RL
hie
Jika mengambil logaritma dari persamaan ini, kemudian mengambil
diferensialnya, maka akan diperoleh
dAV
AV
=dA I
A I
−dR i
Ri dengan AV =A I
RL
Ri
=−h fc RL
hic
Jika persamaan diatas digunakan untuk penentuan bati tegangan maka
kesalahan harga AV yang diperoleh itu sangat kecil akibat alas an serupa
yang digunakan dalam kasus CE.
Impedansi Keluaran
Tegangan keluaran dalam hubung terbuka dari rangkaian hybrid
adalah V S dan arus keluaran dalam hubung pendek adalah :
I=(1+hfc ) I b=(1+h fc )V s
hie+ Rs
Perhitungan tanpa Hybrid
Mencari Av
Av=VoVi
Mencari Ai
Ai= IoIi
Mencari Zo
Zo=VoIo
Mencari Zi
Zi = R1 || R2 || β (Re + Rc)
Perhitungan dengan Hybrid
Mencari Av
Av=h fc . RL∨¿ ℜ
Zi ( hoc (RL∨¿ℜ)+1 )Mencari Ai
Ai=−hfc
hoc(RL∨¿ℜ)+1
Mencari Zo
Zo=RD+hic
(RD+hic)hoc−h ic .h fc
Mencari Zi
Zi=hic−hrc . hfc (RL∨¿ℜ)1−hoc .(RL∨¿ℜ)
6.7. Analisa dan Pembahasan
6.7.1. Perhitungan Tanpa Hybrid6.7.1.1. Perhitungan pada Variasi RL = 1k Ω
Gambar 6.3 Rangkaian Penguat Kolektor Bersama Variasi 1KΩ
Posisi amplitude kiri dengan RL=1 kΩ
Perhitungan :
1. Menghitung Av
Av=VoutVin
=1232
=0.37 5
2. Menghitung Ai
I ¿=VinRd
= 321800
=0.018 A
I o=VoRL
= 121000
=0.012 A
Ai=IoIin
=0,0120,018
=0.667 A
3. Menghitung Zi
Zi=ViIi
= 320.018
=1800 Ω
4. MenghitungZo
Zo = VoIo
= 12
0,012=¿ 1000 Ω
Tabel 6.3 Hasil Perhitungan Tanpa Hybrid pada Variasi Amplitudo pada RL=1KΩ
No Amplitudo Av Ai Zi (Ω) Zo(Ω)
1 Kiri 0.375 0.667 1800 1000
2 Tengah 0,557 0.997 1800 1000
3 Kanan 0,714 0,777 1800 1000
Pada tabel diatas hasil perhitungan tanpa hybrid dengan variasi
Amplitudo pada RL= 1 K Ω mempunyai nilai Zi yang sama dan Z0 yang
sama.
6.7.1.2. Perhitungan pada Variasi RL = 82k Ω
Gambar 6.4 Rangkaian Penguat Kolektor Bersama Variasi RL 82KΩ
Posisi amplitudokiri dengan RL=82 kΩ
Perhitungan :
1. Menghitung Av
2. Av=VoutVin
=22.452
=0.43
3. Menghitung Ai
4. I ¿=VinRd
= 521800
=0.0289 A
5. I o=VoRL
= 22.482000
=0.00027 A
6. Ai=IoIin
=0,000270,028
=0.009 A
7. Menghitung Zi
8. Zi=ViIi
= 520.028
=1799 Ω
9. MenghitungZo
10. Zo = VoIo =
22.40,00027
=¿ 82000 Ω
Tabel 6.4 Hasil Perhitungan Tanpa Hybrid dengan variasi amplitudo pada RL= 82kΩ
No Av Ai Zi (Ω) Zo(Ω)
1 0.43 0.009 1799 82000
2 0,53 0,011 1800 82000
3 0,55 0,012 1800 82000
Pada hasil perhitungan tanpa hybrid dengan variasi amplitudo pada RL
(82kΩ) memiliki nilai Zi yang sama dan Z0 yang sama. Ada sedikit perbedaan
dalam hasil perhitungan yang disebabkan karena ketelitian dalam pengukuran
6.7.2. Perhitungan Dengan Hybrid
Gambar 6.5 Rangkaian Penguat Kolektor Bersama Variasi 1KΩ
Harga typical parameter-h untuk CC pada transistor BC 237:
hic : 1000 Ω
hrc : 1
hfc : -100
hoe : 0.000018
hoc : 25 µA/ V
1/hoc : 40000 Ω
Keterangan rumus :
Av : Penguatan tegangan Ai : Penguatan arus
Zo : Impedansi output, Zi : Impedansi input
6.7.2.1. Perhitungan pada Variasi RL = 1k Ω
Posisi amplitudo kiri
Contoh Perhitungan :
Mencari Av
Av=h fc . RL∨¿ ℜ
Zi ( hoc (RL∨¿ℜ)+1 )
¿−100( 1000.5600
1000+5600 )87687.31(0.000025( 1000.5600
1000+5600 )+1)¿0.947
Mencari Ai
Ai=−hfc
hoc(RL∨¿ℜ)+1
¿−(−100 )
0.000025( 1000.56001000+5600 )+1
¿97.923
Mencari Zi
Zi=hic−hrc . hfc (RL∨¿ℜ)1−hoc .(RL∨¿ℜ)
¿1000−1 (−100 )( 1000.5600
1000+5600 )1−0.000025( 1000.5600
1000+5600 )¿87687.31 Ω
Mencari Zo
Zo=RD+hic
( RD+hic ) hoc−hic . h fc
¿ 1800+1000(1800+1000 ) 0.000025−1000 (−100 )
¿0,028 Ω
Tabel 6.5 Hasil Perhitungan dengan Hybrid pada Variasi RL 1KΩ
No Amplitudo Av Ai Zi (Ω) Zo(Ω)
1 Kiri 0.947 97.923 87687.31 0,028
2 Tengah 0.947 97.923 87687.31 0,028
3 Kanan 0.947 97.923 87687.31 0,028
Pada tabel 6.5, dapat dilihat bahwa nilai Av dan Ai tidak mengalami
perubahan,dimana Av 0.947 dan Ai 97.923 meskipun amplitudonya meningkat.
Sedangkan untuk nilai Zi sendiri juga tidak mengalami perubahan sama
sekalidengan nilai87687.31 Ω, meskipun nilai amplitudonya meningkat. Sementara
untuk nilai Zo mengalami perubahan menjadi 0,028 Ω.
Pada tabel diatas hasil Av dan Ai dari segi nilai sudah sesuai dengan teori,
dimana nilai Av terletak antara 0-1 dan nilai Ai dari 0-100.Namun seharusnya
nilai Av dan Ai berubah menjadi semakin kecil seiring dengan meningkatnya
amplitudo.Untuk nilai Zi dan Zo tidak sesuai dengan teori karena nilai yang
diperolehpada perhitungan jauh berbeda dengan teori.Nilai Zi seharusnya
mendekati RD dan nilai Zo seharusnya mendekati RL.Halini bisa terjadi karena
kurang baiknya kondisi komponen dan terjadi kesalahan saat pengukuran.
6.7.2.2. Perhitungan pada Variasi RL = 82k Ω
Posisi Amplitudo kiri
Mencari Av
Av=h fc . RL∨¿ ℜ
Zi ( hoc (RL∨¿ℜ)+1 )
¿−100( 82000.5600
82000+5600 )603222.09(0.000025( 82000.5600
82000+5600 )+1)¿0.6633
Mencari Ai
Ai=−hfc
hoc(RL∨¿ℜ)+1
¿−(−100 )
0.000025( 82000.560082000+5600 )+1
¿88.41
Mencari Zi
Zi=hic−hrc . hfc (RL∨¿ℜ)1−hoc .(RL∨¿ℜ)
¿1000−1 (−100 )( 82000.5600
82000+5600 )1−0.000025( 82000.5600
82000+5600 )¿603222.09 Ω
Mencari Zo
Zo=RD+hic
( RD+hic ) hoc−hic . h fc
¿ 1800+1000(1800+1000 ) 0.000025−1000 (−100 )
¿0,028 Ω
Tabel 6.6 Hasil Perhitungan dengan Hybrid pada Variasi RL 82KΩ
No Amplitudo Av Ai Zi (Ω) Zo(Ω)
1 Kiri 0.6633 88.41 603222.09 0,028
2 Tengah 0.6633 88.41 603222.09 0,028
3 Kanan 0.6633 88.41 603222.09 0,028
Pada tabel 6.6, dapat dilihat bahwa nilai Av dan Ai tidak mengalami
perubahan, di mana Av 0.6633 dan Ai 88.41 meskipun amplitudonya meningkat.
Sedangkan untuk nilai Zi sendiri juga tidak mengalami perubahan sama sekali
dengan nilai 603222.09Ω, meskipun nilai amplitudonya meningkat. Sementara
untuk nilai Zo mengalami perubahan menjadi 0,028 Ω.
Pada tabel diatas hasil Av dan Ai dari segi nilai sudah sesuai dengan teori,
dimana Av terletak antara 0-1 dan Ai dari 0-100.Namun seharusnya nilai Av dan
Ai berubah menjadi semakin kecil seiring dengan meningkatnya amplitude.Untuk
nilai Zi dan Zo tidak sesuai dengan teori karena nilainya jauh berbeda.Nilai Zi
seharusnya mendekati RD dan nilai Zo harusnya mendekati RL.Hal ini terjadi
karena kurang baiknya kondisi komponen ataupun terjadi kesalahan saat
pengukuran.
6.7.3 Perbandingan Perhitungan Hybrid dan Tanpa Hybrid
Tabel 6.7 Perbandingan Nilai Av,Ai,Zi,Zo Perhitungan Hybrid dengan Tanpa
Hybrid pada Variasi RL 1KΩ
NoHybrid Non-Hybrid
Av Ai Zi (Ω) Zo (Ω) Av Ai Zi(Ω) Zo (Ω)
1 0.947 97.923 87687.31 0,028 0.375 0.667 1800 1000
2 0.947 97.923 87687.31 0,028 0.557 0.997 1800 1000
3 0.947 97.923 87687.31 0,028 0.714 0,777 1800 1000
Dari tabel perbandingan dengan variasi RL 1kΩ diatas dapat terlihat
bahwa hasil perhitungan hybrid dengan non-hybrid berbeda sangat jauh dimana
hasil percobaan non-hybrid seharusnya sama atau mendekati hybrid. Hal ini
disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan dan alat yang
digunakan kurang presisi.
Tabel 6.8 Perbandingan Nilai Av,Ai,Zi,Zo Perhitungan Hybrid dengan Tanpa
Hybrid pada Variasi RL 82KΩ
NoHybrid Non-Hybrid
Av Ai Zi (Ω) Zo (Ω) Av Ai Zi(Ω) Zo (Ω)
1 0.6633 88.41 603222.09 0,028 0.43 0.009 1799 82000
2 0.6633 88.41 603222.09 0,028 0.53 0.011 1800 82000
3 0.6633 88.41 603222.09 0,028 0.55 0.012 1800 82000
Dari tabel perbandingan dengan variasi RL 82KΩ diatas dapat terlihat
bahwa hasil perhitungan hybrid dengan non-hybrid berbeda sangat jauh dimana
hasil percobaan non-hybrid seharusnya sama atau mendekati hybrid. Hal ini
disebabkan oleh kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan dan alat yang
digunakan kurang presisi.
6.8 Kesimpulan
1. Pada penguatan kolektor bersama, output akan diukur dari kaki emitter
transistor dan diukur secara paralel dengan RL.
2. Penguatan tegangan (Av) pada rangkaian CCdengan perhitungan tanpa
hybrid mendekati satu. Pada percobaan, nilai Av berkisar antara 0.44-1
pada variasi RL 1K, dan 0.86-1 pada variasi 4K7.
3. Penguatan arus (Ai) pada rangkaian CC dengan perhitungan tanpa hybrid
adalah kurang dari satu. Pada percobaan, nilai Ai berkisar antara 0.8-1.8
pada variasi RL 1K, dan 0.32-0.38 pada variasi RL 4K7.
4. Pada rangkaian CC dengan perhitungan tanpa hybrid, nilai Zo akan
mendekati nilai RL dan nilai Zi akan mendekati nilai RD. Pada percobaan
nilai Zo mendekati RL, yaitu 1K dan 4K7 sesuai variasi, dan nilai Zi akan
mendekati RD yaitu 1K8.
5. Pada perhitungan tanpa hybrid, semakin tinggi amplitudo maka nilai Ai
dan Av semakin kecil
6. Pada perhitungan tanpa hybrid, semakin tinggi amplitudo nilai Zi dan Zo
tetap. Sekalipun ada perubahan hanya sedikit dan perbedaannya tidak jauh
7. Pada rangkaian CC perhitungan dengan hybrid, nilai Av, Ai, Zo, dan Zi
tidak mengalami perubahan sama sekali jika resistor beban RL yang
digunakan masih sama, meskipun amplitudo dinaikkan hasilnya akan tetap
sama.
8. Pada rangkaian CC dengan perhitungan dengan hybrid, nilai Av terletak
antara 0,9-1 dan nilai Ai terletak mendekati -100.
9. Pada rangkaian CC perhitungan dengan hybrid, nilai Av dan Ai akan
menurun seiring dengan bertambahnya nilai resistor RL. Pada percobaan
RL 4K7, nilai Av dan Ai adalah 0.8767 dan 93.995, sedangkan pada RL
1K 0.947 dan 97.923.
10. Pada rangkaian CC perhitungan dengan hybrid, nilai Zi akan meningkat
seiring dengan bertambahnya RL. Pada RL 1K, Zi adalah 87687.31
sementara untuk RL 4K7 Zi nya 273972.41,