documentp3

3
1. cairan raksa pada alat diperiksa dan dicatat sebelum dan sesudah pengukuran, usahakan jangan sampai ada air raksa yang tertumpah. 2. Penyuntikan dimulai untuk obat secara intraperitonial, kelompok kontrol diberi PGA 3%, kelompok pembanding diberi indometasin atau asetosal, kelompok dosis uji. 3. Pada menit ke-25 disuntikan larutan karagenan pada telapak kaki kiri tikus dan untuk semuanya diberikan volume 0,05 ml. 4. Satu jam kemudian volume kaki disuntikan karagenan diukur dan dicatat. Lakukan pengukuran setiap 1 jam selama selang waktu 3 jam. Cata perbedaan volume kaki untuk setiap jamnya. 5. Hasil pengamatan dimuat dalam tabel untuk setiap kelompok. Tabel harus memuat presentase kenaikan volume kaki setiap jam untuk masing-masing tikus. Perhitungan presentase kenaikan volume kaki dilakukan dengan membandingkan terhadap volume dasar sebelum penyuntikan. 6. Selanjutnya setiap kelompok dihitung persentase rata- rata dan bandingkan yang diperoleh kelompok yang diberi obat terhadap kelompok kontrol pada jam yang sama. 7. Perhitungan dilakukan untuk pengukuran setelah 1, 2 dan 3 jam setelah penyuntikan karagenan. 8. Rumus yang digunakan sebagai berikut : %rata ratakelompok kontrolrata rata kelompok obat %ratarata kelompok kontrol x 100 A. Hasil Pengamatan

Upload: rizal-ibeel

Post on 14-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

1. cairan raksa pada alat diperiksa dan dicatat sebelum dan sesudah pengukuran, usahakan jangan sampai ada air raksa yang tertumpah.2. Penyuntikan dimulai untuk obat secara intraperitonial, kelompok kontrol diberi PGA 3%, kelompok pembanding diberi indometasin atau asetosal, kelompok dosis uji.3. Pada menit ke-25 disuntikan larutan karagenan pada telapak kaki kiri tikus dan untuk semuanya diberikan volume 0,05 ml.4. Satu jam kemudian volume kaki disuntikan karagenan diukur dan dicatat. Lakukan pengukuran setiap 1 jam selama selang waktu 3 jam. Cata perbedaan volume kaki untuk setiap jamnya.5. Hasil pengamatan dimuat dalam tabel untuk setiap kelompok. Tabel harus memuat presentase kenaikan volume kaki setiap jam untuk masing-masing tikus. Perhitungan presentase kenaikan volume kaki dilakukan dengan membandingkan terhadap volume dasar sebelum penyuntikan.6. Selanjutnya setiap kelompok dihitung persentase rata-rata dan bandingkan yang diperoleh kelompok yang diberi obat terhadap kelompok kontrol pada jam yang sama.7. Perhitungan dilakukan untuk pengukuran setelah 1, 2 dan 3 jam setelah penyuntikan karagenan.8. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

A. Hasil PengamatanA. Perhitungan 1. Pembuatan larutan PGA 3% sebanyak 100 mL 100 mL = 3 gramDosis 1 ml/200 g BB tikus9. cairan raksa pada alat diperiksa dan dicatat sebelum dan sesudah pengukuran, usahakan jangan sampai ada air raksa yang tertumpah.10. Penyuntikan dimulai untuk obat secara intraperitonial, kelompok kontrol diberi PGA 3%, kelompok pembanding diberi indometasin atau asetosal, kelompok dosis uji.11. Pada menit ke-25 disuntikan larutan karagenan pada telapak kaki kiri tikus dan untuk semuanya diberikan volume 0,05 ml.12. Satu jam kemudian volume kaki disuntikan karagenan diukur dan dicatat. Lakukan pengukuran setiap 1 jam selama selang waktu 3 jam. Cata perbedaan volume kaki untuk setiap jamnya.13. Hasil pengamatan dimuat dalam tabel untuk setiap kelompok. Tabel harus memuat presentase kenaikan volume kaki setiap jam untuk masing-masing tikus. Perhitungan presentase kenaikan volume kaki dilakukan dengan membandingkan terhadap volume dasar sebelum penyuntikan.14. Selanjutnya setiap kelompok dihitung persentase rata-rata dan bandingkan yang diperoleh kelompok yang diberi obat terhadap kelompok kontrol pada jam yang sama.15. Perhitungan dilakukan untuk pengukuran setelah 1, 2 dan 3 jam setelah penyuntikan karagenan.16. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

B. Hasil PengamatanB. Perhitungan 2. Pembuatan larutan PGA 3% sebanyak 100 mL 100 mL = 3 gramDosis 1 ml/200 g BB tikus