tugas p3 f

31
Listrik dan Magnet Tim Dosen Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Materi 13

Upload: nispi-hariyani

Post on 19-Jul-2015

265 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Tugas P3F Kelompok 1

1 | P a g e

TUGAS MINGGU PERTAMA

TUGAS PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA (P3F)

ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN

A. PROGRAM TAHUNAN

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk

mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan

agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh

siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan

struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap

kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan

dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan

dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman

bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan

harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian. Komponen-komponen program

tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standar

kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.

Cara penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar adalah dengan

menghitung alokasi waktu dalam setahun berdasarkan kalender pendidikan yang diterbitkan

oleh satuan pendidikan, dan didasarkan pada jumlah minggu efektif, dan alokasi waktu mata

pelajaran per minggu dengan memerhatikan tingkat kesukaran materi, luas cakupan materi,

dan frekuensi, serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.

B. PROGRAM SEMESTER

Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-

hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. selama periode ini

diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu

kesatuan utuh. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari

program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu

yang direncanakan, dan keterangan-keterangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penentuan alokasi waktu hampir sama dengan penetapan alokasi waktu pada program

tahunan. Pelaksanaan pembelajaran pada tiap-tiap bulan didasarkan pada jumlah minggu

efektif yang ada, dan dikomunikasikan dengan memberi arsir dan keterangan-keterangan

pada kolom bulan yang disediakan.

PEKAN EFEKTIF DAN JAM EFEKTIF

Hal-hal yang diperhatikan untuk penentuan pekan efektif adalah dengan

menghitung alokasi waktu dalam setahun berdasarkan kalender pendidikan yang diterbitkan

oleh satuan pendidikan, antara lain:

1. Banyaknya pekan dalam setiap bulan

2. Jumlah pekan efektif per bulan (pekan dimana terjadi KBM)

Tugas P3F Kelompok 1

2 | P a g e

3. Jumlah pekan tidak efektif (pekan dimana tidak terjadi KBM missal HUT Sekolah, Hari

libur umum, dll)

4. Jumlahkan pekan per tahun, juga pekan efektif dan pekan tidak efektif per tahunnya.

Menentukan jumlah jam efektif per semester, hal-hal yang diperhatikan adalah:

1. Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per semester dikurangi pekan

tidak efektifnya. Contoh: pekan dalam semester ini 26 pekan, yang tidak efektif 10

pekan, maka pekan efektif adalah 26-10 = 16 pekan

2. Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan jumlah jam pelajaran

per minggu. Misal: Fisika kelas X jumlah jam per minggu 4 jam/ kelas. Maka jam

pelajaran efektif per semester adalah 16 x 4 jam pelajaran = 64 jam pelajaran.

Adapun untuk distribusi alokasi waktu, hal-hal yang diperhatikan adalah:

1. Hitung banyaknya KD dalam semester yang berjalan

2. Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada KD tersebut.

3. Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap KD berdasarkan keluasan dan

kedalamannya.

4. Jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah dilengkapi dengan bulan

dan minggu 1 semester dengan memperhatikan juga minggu/ hari tidak efektif.

C. KKM

Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan

sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam

penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria

ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:

1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas!

2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan

masing-masing aspek:

a. Aspek Kompleksitas:

Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah

KD maka nilainya semakin tinggi.

b. Aspek Sumber Daya Pendukung

Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.

c. Aspek intake

Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.

3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap

KD!

4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan

KKM mata pelajaran.

Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu-

rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu-rambu yang

dimaksud adalah :

Tugas P3F Kelompok 1

3 | P a g e

1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.

2. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.

3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara 0-100, atau rentang nilai yang

sudah ditetapkan.

4. Kreteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 %

5. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kreterian ideal (sesuai kondisi sekolah)

6. Dalam menentukan KKM haruslah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-

rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung.

7. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih sekolah.

Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan Musyawarah

Guru Bidang Studi (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari masing-masing

bidang studi.Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara,

diantaranya:

1. Dengan cara memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan (dalam bentuk %):

a. Kompleksitas: tingkat kesulitan / kerumitan)

Kompleksitas tinggi pointnya = 1

Kompleksitas sedang pointnya = 2

Kompleksitas rendah poinya = 3

b. Daya dukung : (Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)

Daya dukung tinggi pointnya = 3

Daya dukung sedang pointnya = 2

Daya dukung rendah pointnya = 1

c. Intake Siswa : (masukan kemampuan siswa)

Intake siswa tinggi pointnya = 3

Intake siswa sedang pointnya = 2

Intake siswa rendah poinnya = 1

Contoh:Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut:Kompleksitas rendah=3,

daya dukung tinggi=3, intake siswa sedang = 2, maka KKM-nya adalah (3 + 3 + 2) x 100

= 88,89 %

2. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria, yakni :

a. Kompleksitas: (tingkat kesulitan / kerumitan)

Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64

Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80

Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100

b. Daya dukung : (Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)

Daya dukung tinggi rentang nilainya = 81-100

Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80

Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64

c. Intake Siswa : (masukan kemampuan siswa)

Intake siswa tinggi rentang nilainya = 81-100

Intake siswa sedang rentang nilainya = 65-80

Intake siswa rendah rentang nilainya = 50-64

Tugas P3F Kelompok 1

4 | P a g e

Jika indikator memiliki Kreteria sebagai berikut: kompleksitas sedang, daya

dukung tinggi, dan intake sedang, maka KKM-nya adalah rata-rata setiap unsur dari

kreteria yang telah kita tentukan. (Dalam menentukan rentang nilai dan menentuikan

nilai dari setiap kreteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP).

Contoh:Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70

maka KKM-nya adalah ( 75 + 90 +70) = 78,

3. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap kreteria untuk

menetapkan nilai :

a. Kompleksitas: (tingkat kesulitan/ kerumitan)

Kompleksitas tinggi

Kompleksitas sedang

Kompleksitas rendah

b. Daya dukung: (Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)

Daya dukung tinggi

Daya dukung sedang

Daya dukung rendah

c. Intake Siswa: (masukan kemampuan siswa)

Intake siswa tinggi

Intake siswa sedang

Intake siswa rendah

Contoh:Jika indikator memiliki kriteria sebagai berikut: kompleksitas rendah,

daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga

komponen diatas hanya satu komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai

ketuntasan masimal 100 yaitu intake (sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan

kreteria ketuntasan antara 90-80. ( Pedoman penetapan KKM dari BSNP, 2006).

Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana

tingkatan-tingkatan dari komponen seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake. Hal ini

dimaksudkan agar guru bidang studi melalui MGMP atau pihak sekolah jangan sampai

salah dalam menetapkan KKM, karena bila salah dalam menentukan KKM akan sangat

merugikan pada siswa.Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran

diperoleh anak berada dibawah KKM (tidak tuntas), maka anak tersebut tidak memenuhi

syarat untuk naik kelas, bila sampai minimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas.

Artinya kompetensi dasar yang diharapkan pada siswa tersebut tidak tercapai.Untuk

komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas (kesulitan/ kerumitan) itu

dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut

Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk didalamnya memahami kompetensi yang harus

dicapai oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian

waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu pengulangan. Serta penalaran

dan kecermatan siswa yang tinggi.

Sedangkan kemampuan sumber daya pendukung, yaitu tenaga pengajar yang

memadai(sesuai dengan latar belakang keahliannya), sarana dan prasdarana pendukung

dalam bidang pendidikan, biaya manajemen, komite sekolah dan stakeholders

Tugas P3F Kelompok 1

5 | P a g e

sekolah.Terakhir intake (tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk memperoleh

gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi

penerimaan siswa baru, dari hasil raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes

seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya.

Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan

Hasil Belajar Siswa. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah siswa

tuntas atau tidak tuntas dalam pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang

diharapkan.Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan bahwa

siswa itu belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai siswa berada diatas KKM

maka siswa tersebut dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta

indikator-indikator yang dilaksanakan oleh guru.Untuk itu, sebelum melaksanakan

penilaian maka terlebih dahulu harus ditetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

terlebih dahulu.

D. SILABUS

KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Silabus pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.

1. Identitas Silabus Pembelajaran

Identitas silabus meliputi: judul, nama sekolah, kelas, semester, nama mata pelajaran,

dan tahun pelajaran.

2. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus

dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran

suatu mata pelajaran tertentu, kemempuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan

siswa untuk suatu mata pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus

dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru

mengenai target yang harus dicapai dalam pelajaran.

4. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah berupa pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa

sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai denagn

menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian

belajar. Secara umum materi ajar ini diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu fakta, konsep,

prinsip, dan prosedur.

5. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap

muka (pengalaman belajar).Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran

langsung antara guru dan siswa.Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun

mental yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi ajar, baik dilakukan

didalam maupun diluar kelas.

6. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tugas P3F Kelompok 1

6 | P a g e

Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapaian kompetensi dasar.Indikator

dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanta yang menunjukkan terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri siswa.

7. Penilaian

Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur keberhasilan belajar siswa.

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing

kompetensi dasar.

9. Sumber Belajar

Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam

proses belajar mengajar

10. Karakter

Karakter di sini maksudnya adalah nilai karakter yang diharapkan timbul/ ada dari siswa

setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan. (Namun tidak

semua silabus ada memuat ini, kecuali silabus yang dibuat untuk pembelajaran berbasis

karakter)

Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam contoh format

silabus secara horisontal atau sesuai dengan kesepakatan tim penyusun.

PENYUSUNAN PROSEDUR SILABUS

Prosedur atau langkah-langkah penyusunan silabus meliputi :

1. Identifikasi Materi Pelajaran, identifikasi materi pelajaran meliputi: nama sekolah, nama

mata pelajaran, jenjang sekolah, satuan pendidikan, kelas, semester, dan tahun pelajaran

2. Perumusan Standar Kompetensi, standar kompetensi ini dirumuskan oleh pusat

berdasarkan struktur keilmuan mata pelajaran dan kompetensi lulusan. Sementara itu,

kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Dalam mengkaji

standar kompetensi dan kompetensi dasar memperhatikan hal-hal berikut:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan materi, tidak

harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi.

b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

3. Penentuan Indikator, pada KTSP indikator dikembangkan oleh guru (sekolah). Indikator

merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan

perilaku yang dapat diukur mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Cara

merumuskan indikator adalah:

a. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indicator.

b. Keselurukan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja

yang digunakan dalam SK-KD.

c. Indikator dimulai dari tingkatan mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke

jauh dan dari konkret ke abstrak.

d. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan

melebihi kompetensi minimal sesuai dengan kpotensi dan kebutuhan peserta didik.

e. Indikator yang dikembangkan harus sesuai dengan hierarki peserta didik.

Tugas P3F Kelompok 1

7 | P a g e

4. Perumusan Materi Pokok, materi pokok merupakan butir-butir bahan pelajaran yang

dibutuhkan siswa untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Pengurutan materi pokok

dapat menggunakan pendekatan prosedural, konkret, ke abstrak, dan pendekatan

tematik. Dalam mengidentifiksi mteri pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian

kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a. Potensi peserta didik

b. Relevansi dengan karakter daerah

c. Tingkat perkembvang fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik.

d. Kebermanfaatan bagi peserta didik

e. Struktur keilmuan

f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pelajaran.

g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

h. Alokasi waktu

5. Penentuan Kegiatan Pembelajaran, kegiatan pembelajaran dalam silabus adalah bentuk

atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

fisik melaluiinteraksi antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar.

Hal-hal yang dapat diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah:

a. Memberkan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara

professional

b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara professional

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi

pembelajaran

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsure

penciri yang mencerminkanpengelolaan pengalaman belajar peserta didik.

6. Penentuan Alokasi Waktu, penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar

didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu

dengan memperhatikan tingkat kesukaran materi, luas cakupan materi, dan frekuensi,

serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.

7. Penentuan Jenis Penilaian, penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik

dilakukan berdasarkan indicator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan

nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap,

penilaian hasilkarya berupa tugas, penggunaan portofolio dan penilaian diri. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut:

a. Penilaian diarahkan untuk pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang dilakukan peserta

didik.

c. Sistem penilaian yang dilakukan adalah sistem penilaian berkelanjutan.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam

proses pembelajaran.

8. Sumber Belajar, sumber belajar adalah rujukan objek atau bahan yang digunbakan untuk

proses pembelajaran, yang berupa media cetakdan elektronik,narasumber, serta

lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya.

Tugas P3F Kelompok 1

8 | P a g e

FORMAT DAN MODEL SILABUS

Pada dasarnya tidak ada format dan model silabus yang baku. Hal ini disebabkan

banyaknya variabel yang mempengaruhi pengembangan model silabus, yang mengakibatkan

model silabus bersifat dinamis, dalam artian suatu model dapat dilaksanakan dengan baik

untuk kondisi tertentu. Oleh karena itu setiap guru diharapkan dapat mengembangkan

silabus-silabus yang sesuai dengan karakteristik pribadi guru dan kondisi lingkungan dimana

guru brtugas. Format silabus: nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar

kompetensi, kompetensi dasar dan alokasi waktu.

E. RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalahrencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas

mencakup satu KD yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan

atau lebih.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah:

1. Mengacu pada KD yang harus dikuasai siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran,

pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus.

2. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan

kecakapan hidup (life skilsl) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.

3. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan

pengalaman langsung.

4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada

sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.

KOMPONEN-KOMPONEN RPP

Komponen-komponen RPP, terdiri atas:

a. Identitas Mata Pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran

atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan (alokasi waktu).

b. Standar Kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan

dicapai pada setiap kelas dan/ atau semester pada suatu mata pelajaran.

c. Kompetensi Dasar, yaitu sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam

mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

pelajaran (SK dan KD ditulis sesuai Standar isi).

d. Indikator, yaitu perilaku yang dapat diukur dan/ atau diobservasi untuk menunjukkan

ketercapaian KD tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator

dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut:

1) Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator

2) Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati

dan diukur

3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam

KD maupun SK

Tugas P3F Kelompok 1

9 | P a g e

4) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas, Reevansi, dan

kontekstual

e. Tujuan Pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai

oleh peserta didik sesuai dengan KD dan indikator.

f. Materi Ajar, materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi.

g. Alokasi waktu, disesuaikan dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

h. Metode pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan

situasi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang

hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran,

1) Pendahuluan, kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan

untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

2) Inti, kegiatan inti adalah proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis melaui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup, penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

penilaian, dan refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut.

j. Penilaian hasil belajar, prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar

Penilaian

k. Sumber belajar, penentuannya didasarkan pada kompetensi dan KD, serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

F. EVALUASI

Evaluasi pembelajaran perlu dilakukan untuk mengetahui potensi siswa dan

mengatasi kelemahan-kelemahan yang timbul selama proses pembelajaran, sehingga pada

akhirnya guru mampu mengantarkan setiap siswa menjadi juara. Melalui evaluasi akan

ditemukan informasi hasil yang dicapai siswa selama atau setelah proses pembelajaran.

Evaluasi biasanya dilakukan dengan melakukan penilaian dengan menggunakan tes dan

nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penialaian hasil

karya berupa proyek, atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Untuk

kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, termasuk di dalamnyaIPA/

Sains/ Fisika proses evaluasi kegiatan pembelajarannya harus mengutamakan aspek dari

ranah kognitif, afektif, dan/ atau psikomotorik siswa sebagai objek tujuan pembelajaran itu

sendiri.

Jenis penilaian yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut:

a. Penilaian afektif: nontes berupa lembar observasi, sikap, minat siswa dalam proses

belajar mengajar (KBM)

b. Penilaian psikomotor: nontes berupa lembar penilaian pengamatan tentang kegiatan-

kegiatan siswa, curah gagasan idea, opini, point of view dalam kegiatan siswa dalam

mengikuti KBM

Tugas P3F Kelompok 1

10 | P a g e

c. Penilaian kognitif: Portopolio (tugas-tugas, tugas mandiri, penugasan terstruktur, atau

kegiatan mandiri tidak terstruktur) dan ulangan harian.

ASPEK KOGNITIF

Umumnya untuk membuat perangkat evaluasi kemampuan kognitif siswa secara

baik, hal apa saja yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Dapat mencakup 6 aspek kognitif atau jenjang kognitif berdasarkan taksonomi Bloom

yaitu kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis-mensintesis,

menge-valuasi, dan berkreatifitas.

2. Dapat mencakup aspek kemampuan proses yang berkaitan dengan mengingat kembali

materi yang telah dipelajari.

3. Dapat mencakup aspek kemampuan produk yang berkaitan dengan pengamatan,

pengklasifikasian, penginferensian, peramalan, pengkomunikasian, pengukuran,

penggunaan bilangan, penginterpretasian data, melakukan eksperimen, pengontrolan

variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan perumusan model.

Tabel 1. Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek kognitif

No Tingkatan Deskripsi

1 Pengetahuan

Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, teori, prosedur,dll. Contoh kegiatan belajar:

Mengemukakan arti Menentukan lokasi Mendriskripsikan sesuatu Menceritakan apa yang terjadi Menguraikan apa yang terjadi

2 Pemahaman

Arti:pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan Contoh kegiatan belajar:

Mengungkapakan gagasan dan pendapat dengan kata-kata sendiri

Membedakan atau membandingkan

Mengintepretasi data

Mendriskripsikan dengan kata-kata sendiri

Menjelaskan gagasan pokok

Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri

3 Aplikasi

Arti: Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari Contoh kegiatan:

Menghitung kebutuhan Melakukan percobaan Membuat peta Membuat model Merancang strategi

4 Analisis Artinya: menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut

Tugas P3F Kelompok 1

11 | P a g e

Contoh kegiatan belajar: Mengidentifikasi faktor penyebab Merumuskan masalah Mengajukan pertanyaan untuk mencari informasi Membuat grafik Mengkaji ulang

5 Sintesis

Artinya: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan/konsepatau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang baru Contoh kegiatan belajar:

Membuat desain

Menemukan solusi masalah

Menciptakan produksi baru,dst.

6 Evaluasi

Arti: mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat Contoh kegiatan belajar:

Mempertahankan pendapat

Membahas suatu kasus

Memilih solusi yang lebih baik

Menulis laporan,dst.

ASPEK AFEKTIF

Umumnya untuk membuat perangkat evaluasi kemampuan afektif siswa secara

baik, hal apa saja yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Harus mencakup kelima jenjang atau aspek berikut:

a. Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan).

b. Responding(menanggapi) atau partisipasi aktif.

c. Valuing (menilai atau menghargai).

d. Organization(mengatur atau mengorganisasikan).

e. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau

komplek nilai).

2. Adanya skala yang digunakan untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap

kegiatan suatu objek diantaranya skala sikap, Skala sikap dinyatakan dalam bentuk

pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau

ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan

dibagi ke dalam dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.Salah

satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam skala Likert,

pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun negatif, dinilai

oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat

tidak setuju.

Tabel 2. Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Afektif

Tingkat Contoh kegiatan pembelajaran

Penerimaan (Receiving)

Arti : Kepekaan (keinginan menerima/memperhatikan) terhadap fenomena/stimult menunjukkan perhatian terkontrol dan terseleksi Contoh kegiatan belajar :

sering mendengarkan musik

senang membaca puisi

Tugas P3F Kelompok 1

12 | P a g e

senang mengerjakan soal matematik

ingin menonton sesuatu

senang menyanyikan lagu

Responsi (Responding)

Arti : menunjukkan perhatian aktif melakukan sesuatu dengan/tentang fenomena setuju, ingin, puas meresponsi (mendengar) Contoh kegiatan belajar :

mentaati aturan

mengerjakan tugas

mengungkapkan perasaan

menanggapi pendapat

meminta maaf atas kesalahan

mendamaikan orang yang bertengkar

menunjukkan empati

menulis puisi

melakukan renungan

melakukan introspeksi

Acuan Nilai ( Valuing)

Arti : Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti Tingkatan : menerima, lebih menyukai, dan menunjukkan komitmen terhadap suatu nilai Contoh Kegiatan Belajar :

mengapresiasi seni menghargai peran menunjukkan perhatian menunjukkan alasan mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik menunjukkan simpati kepada korban pelanggaran HAM menjelaskan alasan senang membaca novel

Organisasi

Arti : mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem menentukan saling hubungan antar nilai memantapkan suatu nilai yang dominan dan diterima di mana-mana memantapkan suatu nilaimyang dominan dan diterima di mana-mana Tingkatan : konseptualisasi suatu nilai, organisasi suatu sistem nilai Contoh kegiatan belajar :

rajin, tepat waktu berdisiplin diri mandiri dalam bekerja secara independen objektif dalam memecahkan masalah mempertahankan pola hidup sehat menilai masih pada fasilitas umum dan mengajukan

saran perbaikan menyarankan pemecahan masalah HAM menilai kebiasaan konsumsi mendiskusikan cara-cara menyelesaikan konflik antar-

teman

Tabel 3. Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik

Tingkat Deskripsi

Tugas P3F Kelompok 1

13 | P a g e

I. Gerakan Refleks Arti: gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons terhadap stimulus tanpa sadar. Misalnya:melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, memegang Contoh kegiatan belajar:

mengupas mangga dengan pisau

memotong dahan bunga

menampilkan ekspresi yang berbeda

meniru gerakan polisi lalulintas, juru parker

meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angin

II Gerakan dasar (basic fundamental movements)

Arti: gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat Diperhalus melalui praktik gerakan ini terpola dan dapat ditebak Contoh kegiatan belajar:

contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar

contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat.

Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok atau mainan.

Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.

III. Gerakan Persepsi ( Perceptual obilities)

Arti : Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perseptual Contoh kegiatan belajar:

menangkap bola, mendrible bola

melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan

memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi

membaca melihat terbangnya bola pingpong

melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri

menulis alphabet

mengulangi pola gerak tarian

memukul bola tenis, pingpong

membedakan bunyi beragam alat musik

membedakan suara berbagai binatang

mengulangi ritme lagu yang pernah didengar

membedakan berbagai tekstur dengan meraba

IV. Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities)

Arti: gerak lebih efisien, berkembang melalui kematangan dan belajar

Contoh kegiatan belajar:

menggerakkan otot/sekelompok otot selama waktu tertentu

berlari jauh

mengangkat beban

Tugas P3F Kelompok 1

14 | P a g e

menarik-mendorong

melakukan push-up

kegiatan memperkuat lengan, kaki dan perut

menari

melakukan senam

melakukan gerakan pesenam, pemain biola, pemain bola

V. gerakan terampil (Skilled movements)

Arti: dapat mengontrol berbagai tingkat gerak – terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks) Contoh kegiatan belajar:

melakukan gerakan terampil berbagai cabang olahraga menari, berdansa membuat kerajinan tangan menggergaji mengetik bermain piano memanah skating melakukan gerak akrobatik melakukan koprol yang sulit

VI. Gerakan indah dan kreatif (Non-discursive communicatio)

Arti: mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan - gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien

dan indah - gerakan kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi

untuk mengkomunikasikan peran Contoh kegiatan belajar:

kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari baletr

melakukan senam tingkat tinggi

bermain drama (acting)

keterampilan olahraga tingkat tinggi

G. MEDIA PEMBELAJARAN

Media/ alat peraga berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran.

Sementara itu, dasar pertimbangan untuk memilih dan menetapkan media pelajaran yang

seharusnya digunakan adalah: (1) tingkat kematangan berpikir dan usia siswa; (2) kesesuaian

dengan materi pembelajaran; (3) keterampilan guru dalam memanfaatkan media; (4) mutu

dan teknis media yang bersangutan; (5) tingkat kesulitan dan konsep pembelajaran; (6)

alokasi waktu yang tersedia; (7) pendekatan atau strategi yang digunakan; (8) penilaian yang

akan ditepakan

LANGKAH LANGKAH MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

1. Menentukan Jenis Multimedia Pembelajaran

Dalam menentukan jenis multimedia yang digunakan, perhatikan dengan benar

yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk mengajar (presentasi) ke siswa atau

kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau

sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:

Tugas P3F Kelompok 1

15 | P a g e

a. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di

kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi

yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear

berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan

dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb.

b. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software (perangkat lunak) pembelajaran yang

dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia

pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan

tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of

thumb,pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur

assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan

masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam

Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Kita juga bisa menggunakan software

yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli

dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software

tersebut.

2. Tentukan Tema Materi Ajar

Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan

pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia.Ingat bahwa tujuan

utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman

siswa.Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah

mempersulit siswa. Ketika guru biologi ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan

supaya bisa dipahami siswa, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa

menggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan Alangkah lebih baik apabila

pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas. Ini salah satu contoh bagaimana

media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi.

3. Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran

Untuk membuat media yang tepat bagi kegiatan pembelajaran biasanya akan

meliputi salah satu dari tiga kemungkinan yaitu 1) Memilih media pembelajaran yang

sudah tersedia, 2) Merubah media yang sudah ada, dan 3) Merancang pembuatan media

yang baru

4. Menyusun Alur Cerita (Storyboard)

Susunlah alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi

ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard itu hal yang susah, bahkan

poin-poin saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah

lebih dari cukup.

5. Perumusan Materi

Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan.Sebuah

program media di dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai siswa.

6. Pelibatan siswa

Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan

kesempatan siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran.Oleh karena itu siswa

harus dilibatkan semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.

7. Evaluasi (Evaluation)

Tugas P3F Kelompok 1

16 | P a g e

Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran

yang akan dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk

memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai

kemampuan guru menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan

administrasi, dan untuk memperbaiki media itu sendiri.

PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI MEDIA

Menurut Mukminan untuk mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan

prinsip VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:

Visible : Mudah dilihat

Interesting : Menarik

Simple : Sederhana

Useful : Isinya berguna/bermanfaat

Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)

Legitimate : Masuk akal/sah

Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik

H. ABSEN KELAS

Daftar hadir merupakan daftar yang dibuat atau hanya di isi oleh guru untuk

mendata kehadiran siswa dalam pelajarannya, biasanya untuk satu tahun. Daftar hadir

biasnya berbentuk kolom dan terdiri dari kolom nomor, nama siswwa, jenis kelmin (p/l),

nomor induk siswa (NIS), hari, dan tanggal. Daftar hadir diisi dengan keterangan hadir (.), izin

(i), sakit (s), dan tanpa keterangan (A). seperti contoh yang kami lampirkan, daftar ini

berformat per satu minggu dengan mengisi setiap pergantian jam pelajaran. Selain contoh

terlampir, ada juga daftar hadir yang berformat langsung untuk satu tahun.

Ket. Contoh perangkat pembelajaran terlampir

Sumber Referensi:

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kunandar. 2011. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers.

http://panritacikal.wordpress.com/2011/12/31/panduan-pengembangan-silabus-berkarakter/

(diakses pada 15 Februari 2013).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Tejo%20Nurseto,%20M.Pd./Membuat%20Media

%20Pembelajaran%20yang%20menarik.pdf (diakses pada 17 Februari 2013)

http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/langkah-langkah-membuat-media.html (diakses pada 17

Februari 2013)

Tugas P3F Kelompok 1

17 | P a g e

TUGAS MINGGU KEDUA

SKENARIO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA

Pokok Bahasan : Listrik Dinamis

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Tanjung

Kelas/ Program : X/ IPA

Semester : 2 (dua)

Waktu : 6 x 1 Jam Pelajaran (35 Menit/ Jam Pelajaran)

I. STANDAR KOMPETENSI

7. Menjelaskan konsep dan prinsip tentang listrik dinamis dan arus listrik

dalam kehidupan sehari-hari.

II. KOMPETENSI DASAR

7.1 Dapat memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu

loop).

7.2 Dapat mengidentifikasikan penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari.

7.3 Dapat menggunakan alat ukur listrik.

III. INDIKATOR

a. Kognitif

1. Produk

Menjelaskan cara meningkatkan keterangan lampu dalam berbagai rangkaian.

2. Proses

a) Melakukan penyelidikan cara meningkatkan keterangan lampu dalam berbagai

rangkaian.

b) Mampu menganalisis berbagai alat yang menggunakan listrik AC dan DC dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Afektif

1. Karakter

a) Jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

b) Disiplin dan bertanggung jawab dalam kelompok.

c) Dapat membantu teman sekelas yang membutuhkan.

2. Keterampilan sosial

1) Berpikir kritis terhadap setiap materi yang diberikan.

2) Berani bertanya hal yang tak dipahami.

Tugas P3F Kelompok 1

18 | P a g e

3) Mampu menyumbangkan ide dalam diskusi.

4) Mampu menjadi pendengar yang baik dalam kelompok.

c. Psikomotorik

Membongkar dan merakit rangkaian listrik.

IV. MATERI POKOK

Pertemuan Ke-1 :

a. Alat ukur listrik

b. Arus listrik suatu rangkaian tertutup dapat diukur dengan alat ukur arus listrik yaitu

amperemeter.

c. Tegangan listrik suatu rangkaian tertutup dapat diukur dengan alat ukur teganggan listrik

yaitu voltmeter.

d. Cara membaca alat ukur listrik yaitu dengan cara:

Pertemuan Ke-2 :

a. Persamaan hambatan listrik dalam suatu rangkaian adalah:

b. Persamaan hambatan listrik dalam kawat dengan luas penampang:

c. Persamaan hambatan berdasarkan suhu:

Pertemuan Ke-3:

a. Hukum I Kirchhoff pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada

suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang.

b. Rumus hukum I Kirchhoff:

Pertemuan Ke-4 :

a. Hambatan pada rangkaian seri:

b. Hambatan pada rangkaian paralel:

Tugas P3F Kelompok 1

19 | P a g e

Pertemuan Ke-5 :

a. Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan yang

mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.

b. Rumus hukum Kirchhoff:

Pertemuan Ke-6:

a. Rumus energi listrik:

b. Rumus Daya Listrik:

V. STRATEGI PEMBELAJARAN

Pemahaman konsep dan Ketrampilan Proses dengan Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah, dengan menerapkan metode: Diskusi, Eksperimen, Tanya Jawab.

1. Pendahuluan

Memotivasi Siswa dan Menyampaikan Tujuan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsensi kehadiran

siswa

Guru Memotivasi siswa dengan menunjukan permasalahan Luffy yang berdebat

dengan kakeknya tentang pemasangan rangkaian listik. Masalah yang diharapkan

muncul dari siswa: meningkatkan keterangan lampu dalam berbagai rangkaian?

Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab secara klasikal tentang

besaran, satuan, dan juga alat ukur yang terkait.

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran produk, proses, psikomotor, dan

afektif.dengan menuliskannya di papan tulis dan menyampaikan pentingnya gerak,

jarak, kecepatan, percetapan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

Melalui tanya jawab, guru menggali konsep tentang arus listrik, jenis rangkaian, dan

hambatan yang mengacu pada buku siswa Fisika 1B halaman 155-217.

Guru menjelaskan keterampilan sosial yang diterapkan selama pembelajaran meliputi

bertanya, menyumbangkan ide, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi, dan

bekerja sama.

Gurumembagi siswa menjadi 3 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 2 orang anggota

heterogen, kemudian membagikan LKS.

Gurumembimbing siswa dalam kelompok untuk merencanakan sebuah eksperimen

yang mengacu pada LKS yang diperoleh masing-masing siswa pada kelompok

sebelumnya dengan mengacu pada keterampilan proses “Sekarang kalian lakukan

Tugas P3F Kelompok 1

20 | P a g e

kegiatan seperti yang tertulis di LKS!”(guru berkeliling sambil melakukan penilaian

psikomotorik dan kecakapan hidup).

Guru membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen berdasarkan rencana yang

telah mereka buat.

Guru membimbing siswa selama berdiskusi dengan cara membantu kelompok yang

mengalami kesulitan.

Guru mengembangkan dan meminta siswa menyajikan hasil karya, Memanggil satu

kelompok tertentu secara acak untuk mempersentasikan hasil dari eksperimen.

Membimbing siswa mempersentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas,

sementara kelompok yang lain diminta menanggapi. (bila ada perbedaan data siswa

dengan data yang ada pada guru, maka guru akan memberikan umpan balik) “Coba

masing-masing kelompok menuliskan hasil pengukurannya di papan tulis”(bila ada

perbedaan data siswa dengan data yang ada pada guru, maka guruakan memberikan

umpan balik)

Guru memberikan penghargaan kepada individu/ kelompok yang berprestasi.

3. Penutup

Melalui diskusi kelas, guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang Suhu dan

Kalor serta menjawab permasalahan di awal pembelajaran.

Guru membimbing siswa mengevaluasi proses pembelajaran.

Guru mengecek pemahaman siswa dengan meminta siswa mengerjakan latihan soal

secara mandiri.

Tabel 1. Kegiatan Belajar dan Aspek Life Skill yang dikembangkan

No Kegiatan Belajar Aspek Life Skill yang

dikembangkan

Pendahuluan

a. Prasyarat: menanyakan tentang perbedaan jenis dan fungsi alat ukur listrik, perbedaanarus listrik konvensional dengan arus elektron, dan persamaan hubungan kuat arus dan muatan listrik.

b. Motivasi : bagaimana meningkatkan intensitas terang lampu dalam berbagai rangkaian?

- Kesadaran diri (kesadaran eksistensi diri dan kesadaran potensi diri)

- Kecakapan akademik (Kecakapan identifikasi variable)

Kegiatan inti

a. Melakukan tanya jawab tentang konsep listrik dinamis.

b. Menggelompokkan siswa c. Pelaksanaan eksperimen

- Siswa merumuskan masalah autentik, - Siswa mengidentifikasi variabel

variabel dan definisi operasional variabel

- Siswa merancang prosedur

- Kecakapan akademik (kecakapan penguasaan konsep)

- Kecakapan sosial (kecakapan bekerja sama)

- Kecakapan akademik (kecakapan melaksanakan perco baan)

- Kecakapan memecahkan masalah

- Kecakapan sosial - Kecakapan kesadaran potensi

diri

Tugas P3F Kelompok 1

21 | P a g e

eksperimen - Siswa merancang tabel hasil

pengamatan - Siswa melakukan eksperimen - Siswa menyampaikan laporan

percobaan secara lisan dan tertulis - Siswa mendiskusikan konsep listrik

dinamis - Siswa merangkum hasil diskusi listrik

dinamis

- Kecakapan sosial - Kecakapan akademik

(Kecakapan merumuskan hipotesa)

Penutup

Tugas individu untuk mengerjakan PR.

- Kesadaran potensi diri - Kecakapan akademik - Kecakapan memecahkan

Masalah

VI. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian kognitif (tertulis / jawaban singkat)

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Arus Listrik AC dan DC?

b. Tuliskan persamaan yang berkaitan dengan listrik dinamis?

c. Apa fungsi amperemeter dan voltmeter?

d. Gambarkan rangkaian seri, paralel, dan seri-paralel untuk 3 buah lampu?

e. Sebutkan prinsip kerja dari rangkaian seri dan paralel?

2. Penilaian afektif

Petunjuk:

Lakukan pengamatan terhadap semua aspek keterampilan sosial siswa selama proses

pembelajaran, kemudian lakukan penilaian setiap individu dengan memberikan nilai (1-4)

berdasarkan rubrik yang ditentukan.

No Nama Siswa Kriteria

Nilai Total

Hasil Berpikir Kritis

Disiplin Tanggung

Jawab Afektif

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tugas P3F Kelompok 1

22 | P a g e

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

...

3. Penilaian Psikomotor

Petunjuk:

Lakukan pengamatan terhadap semua aspek keterampilan sosial siswa selama proses

pembelajaran, kemudian lakukan penilaian setiap kelompok dengan memberikan tanda

ceklist ( ) berdasarkan rubrik yang ditentukan.

No Penilaian Kelompok

Rubrik Penilaian 1 2 3 4 5 6

1 Membaca (mencari informasi dan sebagainya)

5. Siswa membaca beberapa bahan ajar dengan tertib dan seksama

4.Siswa hanya membaca satu bahan ajar dengan tertib dan seksama

3. Siswa membaca beberapa bahan ajar tetapi tidak tertib

2. Siswa hanya membaca satu bahan ajar dan tidak tertib

1.Siswa tidak membaca bahan ajar

2 Mendengarkan penjelasan guru

5. Siswa mendengar penjelasan guru dengan tertib, seksama dan membei respon

Tugas P3F Kelompok 1

23 | P a g e

4. Siswa mendengar penjelasan guru dengan tertib, seksama tetapi tidak memberi respon

3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tidak dengan seksama, tetapi ikut memberi respon

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tetapi tidak dengan seksama dan tidak tertib

1. Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru

3

Berdiskusi/kerjasama dalam kelompok

5. Semua siswa berdiskusi dengan tertib, dan ada yang memimpin diskusi dalam kelompok

4. Semua siswa berdiskusi dengan tertib, tetapi tidak ada yang memimpin diskusi dalam kelompok

3. Semua siswa berdiskusi namun tidak tertib

2. Hanya sebagian siswa yang melakukan diskusi

1. Siswa tidak ikut berdiskusi sama sekali

4

Menyampaikan pendapat kepada guru/teman

5. Siswa mengemukakan pendapat dengan jelas/ tidak berbelit-belit, sesuai dengan konteks pembicaraan, dan mampu mempertahankan pendapatnya

4. Siswa mengemukakan pendapat dengan jelas/ tidak berbelit-belit, dan sesuai dengan konteks pembicaraan, tetapi tidak mampu mempertahankan pendapatnya

3. Siswa mengemukakan pendapat dengan jelas/ tidak berbelit-belit, tetapi tidak sesuai dengan konteks pembicaraan

2. Siswa mengemukakan pendapat tetapi tidak jelas/ kata-katanya berbelit-belit, tidak sesuai dengan konteks pembicaraan

1. Siswa tidak mampu mengemukakan pendapat

5 Mengajukan pertanyaan

5. Siswa bertanya dengan serius dan pertanyaannya bersangkutan dengan materi/pelajaran yang dibahas

Tugas P3F Kelompok 1

24 | P a g e

4. Siswa bertanya dengan serius dan pertanyaannya bersangkutan dengan materi/pelajaran yang dibahas namun kata-kata yang digunakan berbelitbelit/sulit dipahami/ tidak jelas

3. Siswa bertanya dengan serius tetapi pertanyaannya tidak bersangkutan dengan materi/pelajaran yang dibahas

2. Siswa bertanya tetapi tidak serius dan pertanyaannya tidak bersangkutan dengan materi/pelajaran yang dibahas

1. Siswa tidak pernah bertanya

6 Mengerjakan soal

5. Siswa mengerjakan soal dengan benar, tepat dan sesuai langkah-langkah serta dengan cepat

4. Siswa mengerjakan soal dengan benar, tepat dan sesuai langkah-langkah, namun lambat

3. Siswa mengerjakan soal dengan benar tapi tidak sesuai langkah-langkah

2. Siswa mengerjakan soal tapi salah

1. Siswa tidak mengerjakan soal

7

Berpartisipasi dalam kegiatan untuk melaksanakan permainan

5. Semua siswa berpartisipasi dalam permainan dan semuanya melaksanakan tugas yang diberikan

4. Semua siswa berpartisipasi dalam permainan tetapi hanya sebagian siswa dalam kelompok yang melaksanakan tugas yang diberikan

3. Semua siswa berpartisipasi dalam permainan tetapi tidak melaksanakan tugas yang diberikan

2. Hanya sebagian siswa di dalam kelompok yang berpartisipasi dalam permainan

1. Siswa tidak berpatisipasi sama sekali

8 Melaksanakan permainan sesuai aturan

5. Mengikuti sesuai aturan main dengan tertib, jujur dansportif

Tugas P3F Kelompok 1

25 | P a g e

4. Mengikuti sesuai aturan main dengan jujur dan sportif tetapi tidak tertib

3. Mengikuti sesuai aturan main tetapi tidak jujur, tidak sportif, serta tidak tertib

2. Tidak mengikuti aturan main tapi tertib

1. Tidak mengikuti aturan main, tidak tertib dan rebut

Kriteria Skor :

4 = dilakukan dengan sangat baik, cepat, dan teliti

3 = dilakukan dengan baik dan tepat waktu

2 = dilakukan dengan cukup baik tetapi tidak tepat waktu

1 = dilakukan dengan kurang baik

Kriteria Penilaian

12 = nilai 100 (Istimewa)

10 – 11 = nilai 90 (baik sekali)

8 – 9 = nilai 80 (baik)

6 – 7 = nilai 70 (cukup)

4 – 5 = nilai 60 (belum tuntas)

3 = nilai 50 (tidak tuntas)

Tanjung, Februari 2017

Kepala Sekolah Guru Pengajar

AHMAD JUAN ANIDOM, M.Pd NISPI HARIYANI, M.Si NIP. 19930528 201512 001 NIP. 19930208 201406 001