documentp2

Upload: cecep-deni

Post on 29-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Melepas KomponenMelepas kabel bateri negative dari terminal bateri negative;Melepas konector-konektor ke komponen-komponen sebagai berikut:Fuel Pump;Injector;Air Temperatur Sensor;Throtlle Valve Position sensor;Idle Speed sensor;Manifold Presure sensor.Melepas pipa bahan bakar tekanan tinggi dari Fuek line dan pipa bahan bakar kelebihan dari Presure Regulator, dengan prosedur sebagai berikut:Menempatkan penampung dibawah konector;Mengendorkan sambungan secara perlahan-lahan;Melepaskan sambungan;

  • Tutuplah sambungan dengan penutup karet.Gambar 2.15 Melepas pipa bahan bakar tekanan tinggiMelepas Fuel Pump dari tanki bahan bakar;Melepas Saringan udara;Melepas Throtle bodyMelepas Intake manifold;Melepas fuel lineMelepas Injector.

  • Pemeriksaan komponen

    Prosedur Pemeriksaan Fuel Pump :Melepaskan konektor fuel pump;Mengukur tahanan antara terminal 1 dan 2 (Tahanan : 0,2 0,3 pada 20 C (68 F) ) dengan menggunakan Ohmmeter.Bila harga tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, fuel pump dan/atau kabelnya harus diganti.

    Gambar 2.16 Mengukur tahanan Connector Fuel Pump

  • Memeriksa bekerjanya fuel pump dengan cara menghubungkan kabel positip (+) dari baterai ke terminal 1 pada konector dan kabel (-) ke terminal 2, kemudian memeriksa fuel pump harus bekerja.

    Gambar 2.17 Pemeriksaan Kerja Fuel PumpCatatan : Test ini harus dilaksanakan dengan cepat (antara 10 detik) untuk mencegah agar coil tidak terbakar.Menempatkan fuel pump sejauh mungkin dengan bateraiMelakukan penyambungan/pemutusan arus pada sisi baterai.Menyambungkan kembali konektor fuel pump.

  • Prosedur Pemeriksaan Throttle Body pada kendaraanMemeriksa Throttle BodyGambar 2.18 Pemeriksaan Throttle BodyPeriksa bahwa Throttle Link dapat bergerak dengan lembutPeriksa Vakum pada setiap titikStart mesinPeriksa vakum dengan menggunakan jari

    Nama PortPosisi IdleSelain IdlePTdk ada VakumAda Vakum

  • Memeriksaan Throttle Position Sensor Gambar 2.19 Pemeriksaan Throttle Position Sensor

    Melepas konektor untuk Throttle position sensor.Memeriksa tahanan antara setiap terminal dengan menggunakan ohmmeter,

    Memasang kembali konektor untuk Throttle Position Sensor

  • Pemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada KendaraanMemeriksaan kerja Idle Speed Control (ISC) Valve Pada KendaraanGambar 2.20 Pemeriksaan Idle Speed ControlKondisi awalMenghubungkan terminal TE 1 dan E 1 pada check konektor dengan menggunakan SST,Setelah putaran mesin dipertahankan pada 1000 1500 rpm selama 5 detik, mesin harus kembali ke putaran idle.Bila putaran mesin tidak sesuai dengan spesifikasi, ISC valve, kabel-kabel dan ECU harus diperiksa.Melepas SST dari check conecto

  • Memeriksaan Efi Main RelayLepaskan EFI Main RelayGambar 2.21 Pemeriksaan EFI Main RelayMemeriksa hubungan EFI Main RelayMemeriksa adanya hubungan antara terminal 1 dan 2 Dengan menggunakan Ohmmeter, (Bila tidak ada hubungan gantilah relay) Memeriksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal 3 dan 5. ( Bila tidak ada hubungan, gantilah relay).Gambar 2.22 Memeriksa Hubungan EFI Main Relay

  • Memeriksa bekerjanya EFI Main RelayMemberikan tegangan baterai antara terminal 1 dan 2Mmeriksa bahwa ada hubungan antara terminal 3 dan 5 dengan menggunakan Ohmmeter (Bila tidak ada hubungan, gantilah relay) Pasangkan kembali EFI Main Relay

    Gambar 2.23 Pemeriksaan kerja EFI Main Relay

  • Memeriksaan Circuit Opening RelayLepaskan Circuit Opening RelayGambar 2.24 Melepas Circuit Opening RelayMemeriksa hubungan Circuit Opening Relay:

    Gambar 2.25 Memeriksa Circuit Opening Relay

  • Memeriksa hubungan antara terminal 1 dan 2 Dengan menggunakan ohmmeter, (Bila tidak ada hubungan, gantilah relay)Memeriksa bahwa tidak ada hubungan antara terminal 3 dan 5. (Bila terdapat hubungan, gantilah relay)Memeriksa bekerjanya Circuit Opening RelayGambar 2.26 Memeriksa Kerja Circuit Opening RelayMemberikan tegangan baterai antara terminal 1 dan 2.Memeriksa bahwa terdapat hubungan antara terminal 3 dan 5 Dengan menggunakan ohmmeter.(Bila tidak ada hubungan, gantilah relay).Memasangkan kembali Circuit Opening Relay

  • Pemeriksaan Water Temperature SensorMenguuras air pendingin mesinMelepaskan water temterature sensor Gambar 2.27 Melepas Water Temperature SensorMelepaskan konektor untuk water temperature sensor Melepaskan water temperature sensor dan gasketnya.

  • Periksa water temterature sensorMenguukur tahanan antara terminalnya. (Spesifikasi tahanan lihat grafik). Bila harga tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, gantilah water temperature sensor.Gambar 2.28 Memeriksa water temterature sensorMemasangkan kembali water temterature sensorMemasangkan kembali water temperature sensor dengan gasket baru. (Momen kekencangan : 35 N-m (350 kgf-cm, 28 ft-ldf)Menghubungkan kembali konektor untuk water temperature sensor.Mengisil kembali air pendingin mesin

  • Pemeriksaan Intake Air Temperature Sensor Melepas Intake Air Temperature Sensor

    Gambar 2.29 Melepas Intake Air Temperature SensorMemeriksa tahanan Intake Air Temperature Sensor, dengan menggunakan ohmmeter dan mengukur tahanan antara terminalnya. (Spesifikasi Tahanan : Lihat grafik). Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, gantilah sensor.Memasangkan kembali Intake Air Temperature Sensor.\ Gambar 2.30 Memeriksa Intake Air Temperature Sensor.

  • Memeriksa dan menghilangkan kode diagnosaPemeriksaan Lampu Check EngineGambar 2.31 Pemeriksaan Lampu Check EngineLampu check engine harus ON bila kunci kontak diputar ke posisi ON (mesin dalam keadaan mati).Lampu check engine harus mati setelah mesin hidup, bila masih menyala, menunjukkan system diagnosa mengindera terdapat kerusakan atau ketidak normalan dalam system diagnosa

  • Menampilkan kode DiagnosaNormal Mode (Untuk mengeluarkan kode diagnosa, lakukan sebagai berikut :Kondisi awal :Tegangan baterai 11 V atau lebih tinggi.Katup Throttle menutup penuh (titik kontak adle menutup)Transmisi pada posisi NSemua perlengkapan kelistrikan dimatikan.Gambar 2.32 Check connector

  • Memutar Kunci kontak ke ON. Jangan menghidupkan mesin.Menggunakan SST, hubungkan terminal T atau TE 1 dengan E 1 pada check konektor atau TDCLGambar 2.33 Check connectorMembacakode diagnosa yang ditunjukkan oleh jumlah kedipan lampu check engine.

    Gambar 2.34 Pemeriksaan Lampu Check Engine

  • Kode DiagnosaIndikasi kode normalLampu akan mengedip on dan of dua kali perdetikGambar 2.35 Kode Diagnosa NormalIndikasi kode malfunctionSebagai contoh, pola kedipan untuk kode 12 dan 13 ditujukan pada gambar sebelah kiri. Lampu akan off untuk saat yang lebih lama sebagai berikut :Gambar 2.36 Kode Diagnosa Tidak Normal

  • Sekali diantara digit pertama dan kedua untuk kode yang sama, 1,5 detik.Sekali diantara satu kode ke kode berikutnya, 2,5 detik.Sekali diantara seluruh kode kerusakan, 4,5 detik.

    Setelah memeriksa kode diagnosa, lepas SST dan check conector atau TDCL. Gambar 2.37 melepas SST dan check conector atau TDCL