p1_pencucian tutup karet, vial, ampul.doc

14
PRATIKUM 1 PENCUCIAN DAN STERILISASI A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan melakukan pencucian dan sterilisasi karet, ampul dan vial, dan botol infuse. B. ALAT DAN BAHAN Alat : Autoclave Glassware Baskom kompor Bahan : Natrium karbonat 0,5% Tiipol 1% Aquadest Aquabidest Alkohol HCl 2% C. CARA KERJA a. Pencucian Tutup Karet Karet dididihkan dalam larutan teepol 1% dan Na karbonat 5% sama banyak Tindakan di atas diulang-ulang hingga larutan kelihatan jernih dan bersih Karet kemudian ditambahkan aquabidest

Upload: anggarini-dwi-putri

Post on 08-Feb-2016

1.876 views

Category:

Documents


137 download

TRANSCRIPT

Page 1: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

PRATIKUM 1

PENCUCIAN DAN STERILISASI

A. TUJUAN

Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan melakukan pencucian dan sterilisasi

karet, ampul dan vial, dan botol infuse.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat : Autoclave

Glassware

Baskom

kompor

Bahan : Natrium karbonat 0,5%

Tiipol 1%

Aquadest

Aquabidest

Alkohol

HCl 2%

C. CARA KERJA

a. Pencucian Tutup Karet

Karet dididihkan dalam larutan teepol 1% dan Na karbonat 5% sama banyak

Tindakan di atas diulang-ulang hingga larutan kelihatan jernih dan bersih

Karet kemudian ditambahkan aquabidest

Autoclave dengan suhu 110°C, 20 menit (dilakukan 1x atau 2x melihat jernih tidaknya

aquabidest rendaman setelah diautoclave 1x)

Tambahkan spiritus dilutus dan aquabidest sama banyak pada karet (direndam 1x atau 2x

tergantung jernih tidaknya cairan rendaman)

Autoclave 1x dalam kantong plastik tanpa air untuk mensterilkannya

Page 2: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

b. Pencucian Ampul dan Vial (Glassware)

Cuci ampul dan vial dengan HCl 2%

Didihkan ampul dan vial dengan campuran sama banyak tiipol 1% dan Na karbonat 0,5%

Ulangi prosedur di atas hingga larutan tetap jernih (maks. 3x)

Cuci ampul dan vial dengan aquadest

Atur container dengan teratur dan rapi dalam oven

Sterilkan pada temperatur 200°C selama 1 jam

D. DATA PERCOBAAN

Pembuatan Na Bikarbonat 0.5% sebanyak 500 mL membutuhkan Na-Bikarbonat 2.5 gr

a. Pencucian Tutup Karet

- Pendidihan dalam larutan teepol 1% dan Na karbonat 0,5% sama banyak : 1 kali

- Autoklaf dalam aaquadest : 1 kali

- Pencucian dengan spiritus dilutus dan aquabidest : 1 kali

Hasil : air rendaman jernih

- Autoklaf dalam plastik Wipack : 1 kali

b. Pencucian Ampul dan Vial (Glassware)

- Pendidihan dalam larutan tiipol 1% dan Na karbonat 0,5% sama banyak : 1 kali

- Sterilisasi dalam oven 200°C, 1 jam : 1 kali

E. PEMBAHASAN

Pencucian bertujuan untuk membersihkan pengemas atau wadah dari lemak, partikel,

bakteri dan pirogen. Bahan yang dapat digunakan dalam pencucian antara lain alkali,

detergen, Purified Water (PW), aqua demineralisasi (AD) yang disaring, non-pyrogen water

dan air untuk injeksi (WFI).

Semua bentuk sediaan yang digunakan secara parenteral, larutan tetes mata dan alat-

alat kedokteran lain yang dipakai untuk penggunaan sediaan-sediaan parenteral harus steril,

Page 3: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

bebas dari mikroorganisme hidup. Suatu cara untuk mencapai keadaan tersebut disebut

sebagai sterilisasi.

Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan, mematikan, atau menghancurkan

semua bentuk mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak, bahkan dalam bentuk

vegetatif (spora) dari suatu objek atau bahan. Dengan sterilisasi akan diperoleh objek atau

bahan yang steril

Pencucian dan sterilisasi tutup karet, ampul, dan vial penting dilakukan, karena wadah

yang digunakan untuk sediaan parenteral harus steril, bebas dari mikroorganisme hidup yang

patogen maupun yang tidak, baik dalam bentuk vegetatif maupun tidak vegetatif (spora).

Keadaan steril, bebas dari mikroorganisme hidup harus diusahakan dan dijaga sejak awal

proses pembuatan, pengemasan sampai pada saat obat digunakan oleh pasien. Dalam

praktikum ini pencucian wadah diusahakan berjalan sempurna supaya keadaan steril pada

wadah dapat dicapai.

Pada proses pencucian, baik untuk karet maupun alat gelas yang dilakukan pertama

kali adalah mencuci dengan HCl encer. Pencucian dengan asam ini bertujuan untuk

menetralkan sisa-sisa basa yang terdapat pada permukaan wadah. Struktur gelas terdiri dari

ikatan silika tetrahedral yang bersifat basa. Pada temperatur kamar, ion soda silikat dapat

berpindah tercampur dengan larutan setelah kontak dalam waktu yang lama. Hal ini dapat

terjadi karena soda silikat gelas akan mengalami hidrolisis oleh adanya air dan akan terbentuk

alkali hidroksida, yang dapat bereaksi dengan obat-obat yang dikemas di dalamnya dan pada

akhirnya dapat terjadi degradasi obat. Namun, sedikit banyaknya pembebasan alkali ini sangat

tergantung pada kualitas bahan gelas. Semakin bagus kualitas bahan gelasnya maka

pembebasan alkalinya sangat kecil terjadi sehingga obat tidak terdegradasi.

Gambar 1. Perendaman HCl encer

Tahap selanjutnya adalah merendam dengan campuran teepol 1% dan Na karbonat

0,5% lalu dididihkan. Dalam hal ini teepol merupakan deterjen yang mempunyai fungsi

ebagai surfaktan. Surfaktan ini akan mengikat lemak yang ada pada karet maupun gelas.

Lemak tersebut akan terikat pada gugus lipofilnya yaitu gugus non polarnya. Keuntungan

menggunakan tepol adalah tidak menimbulkan noda putih, karena teepol tidak mengandung

Page 4: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

asam stearat. Selain sebagai surfaktan, teepol 1% juga berfungsi untuk desinfektan dan

depirogenasi. Sedangkan natrium karbonat 0,5% berfungsi untuk menetralkan sisa-sisa asam

karena pencucian HCl pada awal proses. Pendidihan dilakukan supaya pencucian lebih efektif

karena larutan dapat mencuci semua bagian permukaan dengan adanya transfer massa dan

energi.

Gambar2. Perendaman campuran teepol 1% dan natrium 0.5%

Gambar3. pendidihan

Pendidihan dilakukan supaya pencucian lebih efektif karena larutan dapat mencuci

semua bagian permukaan dengan adanya transfer massa dan energi. Ulangi langkah tersebut

hingga hasil rendaman bersih dan jernih. Pada pratikum kali ini, hasil rendaman sudah terlihat

jernih dan bersih setelah satu kali pendidihan. Selanjutnya, alat-alat gelas dicuci dengan

aquadest. Langkah selanjutnya adalah mensterilkan glassware dengan metode panas kering

menggunakan oven pada suhu 200C selama 1 jam. Sebelum dimasukkan oven, alat-alat gelas

tersebut dimasukkan ke dalam container tertutup dari logam untuk menjaga kondisi steril

selama penyimpanan.

Adapun langkah kerja sterilisassi dengan autoklaf untuk tutup karet botol infus adalah

sebagai berikut:

Pertama kali rendam tutup karet dalam larutan HCl 2% selama 2 hari dengan tujuan

untuk menetralkan kondisi alkalis dari tutup karet. Selanjutnya rendam tutup karet dengan

Page 5: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

larutan (tepol 1% dan Na Carbonat 0,5%) selama 1 hari dengan tujuan supaya penyerapan

tepol dan Na Carbonat lebih efektif. Kedua langkah ini dilakukan untuk karet berkualitas

jelek. Bila digunakan karet kualitas baik maka langkah-langkah tersebut tidak harus

dilakukan.

Selanjutnya adalah mendidihkan karet dalam larutan (tepol 1% dan Na Carbonat

0,5%). Pada kesempatan kali ini pencucian dengan menggunakan tepol 1% dan Na Carbonat

0,5% cukup sekali hal ini disebabkan cairan sudah bersih dan jernih.

Gambar4. Pendidihan karet

Kemudian ditambah aquabidest lalu di autoklaf 110oC selama 20 menit, cukup 1x saja

karena larutan hasil autoklaf sudah jernih dan bersih. Tahap ini dimaksudkan untuk

menghilangkan partikel labil yang masih menempel pada tutup karet sehingga sebelum

dipakai partikel sudah benar-benar hilang. Selanjutnya ditambahkan spiritus dan aquabidest

sama banyak untuk membilas karet. Terakhir di autoklaf 1x lagi dalam kantung plastik tanpa

air untuk mensterilkannya.

Gambar5. sterilisasi

Setelah proses pencucian selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan sterilisasi.

Adapun metode sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi basah dan sterilisasi kering.

Untuk alat-alat yang tidak tahan dengan pemanasan tinggi, dilakukan sterilisasi basah dengan

autoklaf. Sedangkan untuk bahan pengemas yang tahan pemanasan tinggi dilakukan sterilisasi

Page 6: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

kering. Oleh karena itu, tutup vial yang terbuat dari karet, dimana karet tidak tahan

pemanasan tinggi (bisa meleleh), maka proses sterilisasinya dilakukan dengan autoklaf.

Sterilisasi dengan autoklaf 120oC selama 20 menit maksudnya adalah waktu yang

diperlukan untuk memanaskan larutan/bahan/alat sampai temperatur 120oC ditambah 20

menit dengan tetap mempertahankan temperatur pada 120oC. Sedangkan alat gelas, yaitu

berupa vial dan ampul disterilkan dengan metode panas kering, yaitu menggunakan oven pada

suhu 200oC selama 1 jam. Waktu untuk mensterilkan ini biasanya meliputi lag time yang

cukup besar agar zat-zat dapat mencapai temperatur sterilisasi dari ruang oven, merupakan

waktu pendiaman yang tepat oleh sterilisasi dan merupakan periode pendinginan agar bahan

tersebut kembali ke suhu kamar.

Prinsip dasar sterilisasi basah adalah menggunakan uap air, dimana uap air ini akan

menembus dinding sel mikroba dan mengakibatkan koagulasi protein. Sehingga mikroba akan

mati. Dengan cara ini, spora bakteri juga dapat dimusnahkan. Kelebihan sterilisasi panas

basah dibandingkan dengan sterilisasi panas kering yaitu :

1. Uap air mempunyai daya bakterisida yang lebih besar daripada panas kering. Sehingga

sterilisasi dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat.

2. Kapasitas kalor uap air lebih besar daripada kapasitas kalor udara kering. Sehingga

pemindahan kalor terjadi dengan lebih cepat.

3. Uap air menempati seluruh ruangan dengan merata.

Sterilisasi panas kering dilakukan untuk alat-alat yang tidak dapat ditembus air dengan

mudah dan alat-alat yang tahan dengan pemanasan tinggi. Misalnya vial dan ampul yang

terbiat dari bahan gelas. Pada metode ini, pemusnahan mikroba berdasarkan proses dehidrasi

dan oksidasi. Suhu yang dibutuhkan jauh lebih tinggi daripada sterilisasi panas basah.

Keuntungan sterilisasi panas kering ini adalah alat-alat yang disterilisasi tetap kering. Perlu

diperhatikan, penempatan alat-alat dalam kontainer harus sedemikian rupa sehingga sterilisasi

dapat berjalan dengan sempurna.

Page 7: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

F. KESIMPULAN

1. Bahan pengemas baik berupa gelas maupun karet sebelum digunakan sebagai wadah

sediaan parenteral harus dicuci dan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.

2. HCl digunakan untuk menetralkan sisa-sisa basa yang terdapat dalam permukaan

wadah.

3. Teepol 1 % merupakan detergen yang berfungsi sebagai

surfaktan.

4. Natrium karbonat 0,5 % merupakan basa yang berfungsi untuk menetralkan sisa asam

saat pencucian dengan HCl encer.

5. Bahan pengemas yang tidak tahan pemanasan seperti karet disterilkan dengan metode

panas basah menggunakan alat autoclave pada suhu 110C selama 20 menit atau dapat

juga dilakukan pada suhu 121C selama 15 menit.

6. Bahan pengemas yang tahan pemanasan seperti glass ware dapat disterilkan dengan

metode panas kering menggunakan oven suhu 200C selama 1 jam.

7. Hasil percobaan ini didapatkan alat gelas (ampul dan vial) serta karet penutup yang

kering, bersih dan bebas dari partikel asing.

G. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia ed III, DepKes RI, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia ed III, DepKes RI, Jakarta.

Lachman, L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Jilid 3, UI Press, Jakarta.

Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, UGM Press, Yogyakarta

Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV, UI press, Jakarta.

Page 8: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

JAWABAN PERTANYAAN

1. Sebutkan type gelas yang cocok untuk kemasan sedian steril. Jelaskan?

Tipe gelas :

a. Tipe I : borosilikate, mempunyai resistensi kimia

b. Tipe II : treated soda lime glass

c. Tipe III : soda lime glass

d. NP-glass (soda lime glass untuk penggunaan umum)

Gelas yang digunakan untuk kemasan sediaan steril adalah tipe I, tipe II dan tipe III.

Pada Tipe I dapat digunakan untuk semua jenis bahan kimia. Pada tipe II digunakan

untuk larutan steril. Pada tipe II digunakan untuk sediaan padat steril.

2. Jelaskan beberapa persyaratan tutup karet untuk sedian steril?

persyaratan tutup karet untuk sediaan steril :

a. Fisika : elastis, tidak melepaskan partikel zat warna, tahan terhadap sterilisasi

harus elastis dan cukup kenyal.

b. Kimia : tidak melepaskan zat kimia ke dalam isi atau larutan. karet juga tidak

boleh melepaskan zat warna, tidak boleh bereaksi dengan larutan, tahan

terhadap sterilisasi dan cukup kenyal, karet tidak boleh mengabsorbsi

preservatif.

3. Jelaskan cara mematikan mikroorganisme dengan sterilisasi panas kering dan panas

basah (autoclave)?

Cara mematikan microorganisme dengan sterilisasi :

a. Panas Kering

- Proses dilakukan dengan udara yang dipanaskan dalam

sterilisator udara panas pada suhu 160-200C waktu sterilisasi (waktu kerja) yang

tergantung dari suhu dapat diperoleh dari sebuah diagram atau suhu tertentu,

misalnya 180C dalam waktu 15 atau 30 menit (dalam oven)

- pemijaran : hal ini paling sederhana, cocok untuk barang yang

terbuat dari logam (jarum vaksinasi, untuk penelitian bakteriologis, Lanser untuk

vaksinasi pelindung, spatel, sendok, dsb), yang dibiarkan sampai memijar dalam

nyala api sekurang-kurangnya suhu 540C. Seluruh mikroorganisme termasuk

spora akan mati dengan cara ini, kerusakan yang dialami material alat

menyebabkan cara ini tidak dapat digunakan dalam setiap kasus

- Pengapian ( flamblier ) diartikan sebagai melakukan barang

( spatel, pinset, leburan, fusi, alat gelas) melalui nyala api, yang dapat

Page 9: P1_PENCUCIAN TUTUP KARET, VIAL, AMPUL.doc

diasumsikan hanya sebagai cara yang bersifat darurat, metodik ini tidak menjamin

bahwa mikroorganisme yang melekat pada barang , secara pasti terbunuh.

b. Panas Basah

- Autoklaf

Penanganan dilakukan dengan uap air jenuh bertekanan tinggi dalam sterilisator

uap pada daerah suhu 110-140C, waktu sterilisasi (waktu kerja) yang bergantung

dari suhu dapat diperoleh dari sebuah diagram atau ditetapkan paling tidak selama

20 menit untuk suatu suhu tertentu, minimal 120C

4. Sebutkan sifat yang kurang menguntungkan yang dimiliki oleh gelas?

a. penyimpanan harus hati-hati karena tidak tahan dari benturan keras ( dapat

pecah)

b. kurang fleksibel dalam penanganan

c. Pelepasan alkali gelas dalam banyak hal merugikan stabilitas bahan obat terlarut

(gelas diperoleh melalui leburan bersama dari soda, batukapur, dan kuarsa, tipe

gelas tertentu ( gelas kapur natrium) dapat melepaskan Na+ ke dalam air dan

mengambil ion H+ dari air.

d. Pemeriksaan gelas disajikan serbuk dan terdapat pemeriksaan terhadap

permukaan gelas

e. Harga lebih mahal.

5. Sebutkan sifat yang menguntungkan dari wadah plastik dibandingkan gelas.?

a. ringan

b. tahan terhadap pengaruh mekanis

c. fleksibel

d. transparan

e. murah

f. dapat disterilkan dengan autoklaf ( sterilisasi panas)

g. mudah dihancurkan dengan Incenerasi ( pengabuan pada suhu 800-1200C).