p0wrp0int kuliah fkumy gangguan identitas jenis sept 2012.pptx

10
GANGGUAN IDENTITAS JENIS Inu Wicaksana Jogya Institute of Mental Health (JIMH)

Upload: dewisuryandari

Post on 03-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bh

TRANSCRIPT

GANGGUAN IDENTITAS JENIS

GANGGUAN IDENTITAS JENISInu WicaksanaJogya Institute of Mental Health(JIMH)Gangguan identitas jenis kelamin (Gender Identity Disorder) ditandai oleh perasaan kegelisahan yg dimiliki seseorang terhadap jenis kelamin seksnya sendiri.Identitas Jenis Kelamin adlh keadaan psikologis yg mencerminkan perasaan dalam ( inner sense) diri seseorang sebagai laki-laki atau wanita.Identitas jenis kelamin didasarkan pada sikap, pola perilaku, atribut yg ditentukan secara kultural yg biasanya berhubungan dgn maskulinitas atau feminitas.Peran jenis kelamin adl pola perilaku eksternal yg mencerminkan perasaan dalam dari identitas jenis kelamin.Situasi ideal identitas jenis dan peran jenis kelamin sejalan seorang wanita yg memiliki peran diri sendiri sbg wanita menyatakan hal tsb pada dunia luar dgn berkelakuan sbg wanita demikian juga sebaliknya.Identitas jenis kelamin dan peran jenis kelamin harus dibedakan dari hal organ kelamin yg terbatas secara anatomis dan fisiologis misal penis pada laki2 dan vagina pd wanita.Semua istilah tersebut harus dibedakan dari Orientasi Seksual kecenderungan respons erotik ( homoseksual atau hetroseksual).Orientasi Seksual menentukan pilihan obyek seseorang (laki2 atau wanita) dan kehidupan khayalan seseorang misal khayalan erotik tentang laki2 atau wanita atau keduanya.DSM-IV : Empat diagnosis ggn identitas jenis :1) Ggn Identitas Jenis Masa Anak2) Ggn Identitas Jenis Masa Remaja atau Dewasa tipe 3) Ggn Identitas Jenis yg tidak ditentukan EtiologiFaktor BiologisPada mammalia, keadaan istirahat jaringan pada awalnya adal wanita saat janin berkembang dihasilkan laki2 dgn penambahan androgen ( khromosom Y) yg berguna unt perkembangan testis.Tanpa testis dan androgen berkembang genitalia eksternal wanita jadi maskulinitas tergantung pada androgen janin dan perinatalSteroid seks mempengaruhi ekspresi perilaku seksual pada wanita dan laki2 yg matur, yaitu testostero dapat meningkatkan libido dan agresivitas pada wanita, dan estrogen dapat menurunkan libido dan agresivitas pada laki2.Tapi, maskulinitas, feminitas, dan identitas jenis kelamin lebih merupakan hasil dari kehidupan postnatal dibandingan susunan hormonal postnatalJadi gangguan identitas jenis kelamin lebih merupakan hasil dari kehidupan postnatal, psikososial maupun keadaan hormonal. Mengapa keadaan hormon laki2 dan wanita postnatal menjadi seperti itu belum bisa dijelaskan.Faktor PsikososialAnak2 mengembangkan identitas jenis kelamin sejalan dgn asuhan perkembangan psikoseksual mereka oleh orangtua.Anak perempuan akan mengidentifikasi figur ibunya bagaimana mengidentifikasi diri dan berperan sbg wanita, dan sebaliknya anak laki2 mengidentifikasi figur bapak bagaimana berperan sebagai laki2. Semuanya peran laki2 dan wanita sesuai kultur setempat.Peran tsb dipelajari, meski penelitian menunjukkan beberapa anak laki2 secara temperamen lembut dan peka dan bbrp anak perempuan kasar dan agresif suatu sifat yg masing2 secara stereotipik dalam kultur sekarang sbg sifat feminin dan maskulin.Sigmund Freud percaya bahwa masalah identitas jenis kelamin disebabkan oleh konflik yg dialami oleh anak dlm segitiga Oedipal. Konflik tsb diisi oleh peristiwa keluarga yg nyata dan khayalan anak. Bila cinta anak pada orangtua dgn jenis kelamin berlawanan mempengaruhi identifikasinya pada orangtua dgn jenis kelamin yg sama ini akan mengganggu identitas jenis kelamin yg normal.Kualitas hubungan ibu dan anak pada tahun2 pertama kehidupan sangat penting menegakkan identitas jenis kelamin.Pada tahun2 tsb ibu memberikan kesadaran dan kebanggan anak2nya thd jenis kelamin mrk.Pada saat yg sama proses separasi-individu terjadi. Pengasuhan anak yg tidk menghargai dan bermusuhan dapat menyebabkan masalah jenis kelamin.Jika masalah tsb terjadi disertai dgn disertai dgn separasi-individu, hasilnya dapat berupa penggunaan seksualitas untuk mempertahankan hubungan yg ditandai oleh pergeseran antara kedekatan infantil yg kuat dan suatu kejauhan yg bermusuhan dan tidak menghargai.Beberapa anak terkesan bahwa mrk akan lebih dihargai jika mrk menerima identitas jenis kelamin dari jenis kelamin yg berlawanan. Penolakan dan penyiksaan anak dapat menimbulkan keyakinan bahwa mrk akan diperlakukan secara lebih baik jika mempunyai jenis kelamin yg berlawanan.Masalah identitas jenis kelamin juga dapat dipicu oleh kematian ibu, ketidakhadiran figur ibu atau bapak yg lama, atau depresi, dimana seorang anak laki2 dpt bereaksi dgn mengidentifikasi secara total dgn ibunya yaitu menjadi seorang ibu untuk menggantikan tokoh ibu.Kriteria Diagnostik Gangguan Identitas Jenis KelaminF64.0 TransseksualismeSuatu hasrat unt hidup dan diterima sebagai anggt dari kelompok lawan jenisnya, biasanya disertai dgn rasa tidak enak dan tidak sesuai dgn anatomi seksualnya, dan menginginkan unt memperoleh terapi hormonal dan pembedahan unt membuat tubuhnya semirip mungkin dgn jenis kelamin yg dinginkan.Pedoman DiagnostikUntuk menegakkan diagnosis ini identitas transseksual harus sudah menetap selama minimal 2 th, dan bukan merupakan gejala dari ggn jiwa lain spt skizofrenia, atau disertai oleh kelainan interseks, genetik atau khromosom seks. F64.1 Transvestisme Peran GandaMengenakan jenis pakaian dari lawan jenis sebagai bagian dari eksistensi dirinya unt menikmati sejenak pengalaman sbg lawan jenisnya, tapi tanpa hasrat unt mengubah jenis kelamin secara permanen atau unt diikuti dgn tindakan bedah. Tidak ada kepuasan seksual yg menyertai pemakaian pakaian lawn jenis tsb, yg membedakan gangguan ini dari transvestisme fetihistik (F65.1).

F64.1 Gangguan Identitas Jenis Kelamin Masa KanakBiasanya nampak pada anak usia dini, sebelum pubertas, ditandai oleh stres yg dalam dan permanen ttg jenis kelaminnya, bersamaan dgn hasrat unt menjadi lawan jenisnya.Terdapat kecenderunganyg menetap thd pakaian atau aktivitas lawan jenisnya dan penolakan thd jenis kelaminnya sendiri.Diagnosis ggn identitas jenis kelamin mas akanak membutuhkan adanya ggn yg menolok dari perasaan yg norml sbg laki2 atau perempunHanya ada perilaku Tomboi pada anak perempuan atau prilaku spt anak perempuan pada laki2 saja tidak cukup.Pedoman DiagnostikAdalah keinginan anak yg pervasif dan menetap unt jadi jenis kelamin lawan jenisnya, disertai penolakan thd perilaku, atribut atau pakaian yg sesuai dgn jenis kelaminnya.Yang khas adl manifestasi pertama timbul selama usia pra sekolah.Gangguan harus sdh tampak sebelum pubertas.Yang khas adl anak dengan ggn identitas jenis kelamin, menyangkal bahwa dirinya terganggu, meski mungkin mrk tertekan oleh konflik fgn keinginan orangtua atau kawan sebayanya dan oleh ejekan atau penolakan yg mrk alami.Anak laki2 lebih banyak mengalami ggn ini dibanding anak perempuan.Yang khas mulai usia pra sekolah dan seterusnya anak laki2 akan cenderung bermain dgn permainan dan aktivitas anak perempuan, dan lebih memilih untuk berpakaian spt perempuan. Namun pergantian pakaian tsb tidak menimbulkan kenikmatan seksual spt pada tranvestisme fetihistik pada orang dewasa.