owbat

3
Mekanisme ACE inhibitor ACE-Inhibitor menghambat perubahan AI (angiotensin 1), menjadi AII (angiotensin 2) sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu, degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE-Inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan natrium dan neretensi kalium. Pada gagal jantung kongestif, efek ini akan sangat mengurangi beban jantung dan akan memperbaiki keadaan pasien. Walaupun kadar AngI (angiotensin 1) dan renin meningkat. Namun pemberian ACE- Inhibitor jangka panjang tidak menimbulkan toleransi dan penghentian obat ini biasanya tidak menimbulkan menimbulkan hipertensi rebound. Selain itu, ACE-Inhibitor menurunkan resistensi perifer tanpa diikuti refleks takikardia. Berkurangnya produksi angiotensin II oleh ACE-Inhibitor akan mengurangi sekresi aldosteron di kortek adrenal. Akibatnya terjadi ekskresi air dan natrium, sedangkan kalium mengalami retensi sehingga ada tendensi terjadinya hiperkalemiaterutama pada gangguan fungsi ginjal. Di ginjal ACE-Inhibitor menyebabkan vasodilatasi arteri renalis sehingga meningkatkan aliran darah ginjal dan secara umum akan memperbaiki laju filtrasi glomerulus. Pada sirkulasi glomerulus, ACE-Inhibitor menimbulkan vasodilatasi lebih dominan pada arteriol eferen dibanding dengan arteriol aferen sehingga menurunkan tekanan intraglomeruler. Efek ini dimanfaatkan untuk mengurangi proteinuria pada nefrpati diabetik dan sindrom nefrotik. Dan juga untuk memperlambat progresivitas nefropati diabetik. Namun pada stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis unilateral pada ginjal tunggal ACE-Inhibitor dapat memperburuk fungsi ginjal. Penurunan tekanan filtrasi glomerulus pada keadaan stenosis arteri renalis di atas dapat menimbulkan kegagalan filtrasi. Furosemid (diuretik kuat) Dosis awal : 20-40 mg od/bid

Upload: zainul-arifin

Post on 16-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kghgygjj

TRANSCRIPT

Mekanisme ACE inhibitorACE-Inhibitor menghambat perubahan AI (angiotensin 1), menjadi AII (angiotensin 2) sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu, degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE-Inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah, sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan natrium dan neretensi kalium.Pada gagal jantung kongestif, efek ini akan sangat mengurangi beban jantung dan akan memperbaiki keadaan pasien. Walaupun kadar AngI (angiotensin 1) dan renin meningkat. Namun pemberian ACE-Inhibitor jangka panjang tidak menimbulkan toleransi dan penghentian obat ini biasanya tidak menimbulkan menimbulkan hipertensi rebound. Selain itu, ACE-Inhibitor menurunkan resistensi perifer tanpa diikuti refleks takikardia. Berkurangnya produksi angiotensin II oleh ACE-Inhibitor akan mengurangi sekresi aldosteron di kortek adrenal. Akibatnya terjadi ekskresi air dan natrium, sedangkan kalium mengalami retensi sehingga ada tendensi terjadinya hiperkalemiaterutama pada gangguan fungsi ginjal.Di ginjal ACE-Inhibitor menyebabkan vasodilatasi arteri renalis sehingga meningkatkan aliran darah ginjal dan secara umum akan memperbaiki laju filtrasi glomerulus. Pada sirkulasi glomerulus, ACE-Inhibitor menimbulkan vasodilatasi lebih dominan pada arteriol eferen dibanding dengan arteriol aferen sehingga menurunkan tekanan intraglomeruler. Efek ini dimanfaatkan untuk mengurangi proteinuria pada nefrpati diabetik dan sindrom nefrotik. Dan juga untuk memperlambat progresivitas nefropati diabetik.Namun pada stenosis arteri renalis bilateral atau stenosis unilateral pada ginjal tunggal ACE-Inhibitor dapat memperburuk fungsi ginjal. Penurunan tekanan filtrasi glomerulus pada keadaan stenosis arteri renalis di atas dapat menimbulkan kegagalan filtrasi.

Furosemid (diuretik kuat)Dosis awal: 20-40 mg od/bidDosis maksimal sehari: 600 mgLama kerja : 6 8 jamEfek samping : Hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremiaTempat kerja utama: Ansa henle asenden bagian epitel tebalCara kerja: Penghambatan terhadap kotranspor Na+/K+/Cl-

Nitrat (gliseril trinitrat, isosorbid dinitrat/mononitrat)Secara in vivo nitrat organik merupakan prodrug yaitu emnjadi aktif setelah dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO). NO akan membentuk kompleks nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enzim ini sehingga kadar cGMP meningkat. Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga terjadi relaksasi otot polos. Efek vasodilatasi pertama ini bersifat non-endothelium-dependent. Mekanisme kedua nitrat organik adalah bersifat endothelium-dependent, dimana akibat pemberian obat ini akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari endothelium yang bersifat vasodilator. Pada keadaan dimana endotelium mengalami kerusakan seperti aterosklerosis dan iskemia, efek ini hilang.Efek kardiovaskular-Vasodilatasi semua sistem vaskularberkurangnya alir balik darah ke dalam jantung penurunan preload kebutuhan oksigen miokard menurun-Tekanan vaskular paru menurun dan ukuran jantung mengecilkapasitas vena meningkathipotensi ortostatik dan sinkope efeknya kemerahan di muka dan sakit kepala berdenyut-Dilatasi arteriol (dosis tinggi)penurunan afterload-Dilatasi pembuluh darah koroner yang besar di daerah epikardial-Steal phenomenonkeadaan berkurangnya aliran darah di daerah iskemik karena terjadinya vasodilatasi pada daerah normal oleh pemberian vasodilator (arteriol), sehingga perfusi jaringan sehat menjadi lebih baik