overview rpjmn 2015-2019 - kementerian · pdf fileberlandaskan negara hukum 3. ... mengatasi...

18
PEMBANGUNAN KEHUTANAN DALAM RPJMN 2015-2019 DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Kehutanan Bidang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Jakarta, 24 Agustus 2015

Upload: truongnhan

Post on 27-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBANGUNAN KEHUTANAN DALAM RPJMN 2015-2019

DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Kehutanan Bidang Pengelolaan HutanProduksi Lestari

Jakarta, 24 Agustus 2015

TRISAKTI

KEDAULATAN DALAM POLITIK

KEMANDIRIAN DALAM

EKONOMI

KEPRIBADIAN DALAM

KEBUDAYAAN

VISITERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT,

MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN DAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG

MISI1. Mewujudkan keamanan nasional yang

mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi denganmengamankan sumber daya maritim, danmencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratisberlandaskan Negara hukum

3. Mewujudkan politik luar negeri bebasaktif dan memperkuat jati diri sebagainegara maritim

4. Mewujudkan kualitas hidup manusiaIndonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negaramaritim yang mandiri, maju, kuat, danberbasiskan kepentingan nasional

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungisegenap bangsa dan memberikan rasa amankepada seluruh warga negara;

2. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran denganmemperkuat daerah-daerah dan desa dalamkerangka negara kesatuan;

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukanreformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan dayasaing di pasar Internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi denganmenggerakkan sektor-sektor strategis ekonomidomestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuatrestorasi sosial Indonesia.

9 AGENDA PEMBANGUNAN

ARAH KEBIJAKAN

UMUM PEMBANGU

NAN

Pertumbuhan Ekonomi yang

Inklusif dan Berkelanjutan

Pengelolaan dan Nilai

Tambah SDA yang

Berkelanjutan

Pembangunan Infrastruktur

Kualitas LH, Mitigasi

Bencana, dan Pengendalian

Perubahan Iklim

Landasan Pembangunan

yang Kokoh

Pemerataan Pembangunan

Daerah

Kualitas SDM dan

Kesejahteraan Rakyat

• PEMBERANTASAN TINDAKAN PENEBANGAN LIAR, PERIKANAN LIAR, DAN PENAMBANGAN LIAR

AGENDA PRIORITAS3. MEMPERKUAT

KEHADIRAN NEGARA DALAM MELAKUKAN REFORMASI SISTEM

DAN PENEGAKAN HUKU

• PENINGKATAN KETAHANAN AIR

• MELESTARIKAN SDA, LINGKUNGAN DAN PENGELOLAAN BENCANA

AGENDA PRIORITAS 7. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN

EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR

STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

Pemberantasan Tindakan Penebangan Liar

• SASARAN: Menurunnya frekuensi dan luasan penebangan liar• ARAH KEBIJAKAN:

1. Peningkatan instrumen penegakan hukum melalui (i) penyusunanSatu Peta Tematik Hutan dengan tingkat akurasi yang memadai di tingkat tapak dan untuk dasar penindakan hukum, (ii) percepatanpenyelesaian tata batas dan pengukuhan kawasan hutan, (iii) peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengawas dan penegakhukum

2. Peningkatan efektivitas penegakan hukum melalui: (i) penyederhanaan prosedur penegakan hukum kasus penebanganliar, (ii) meningkatkan proses yustisi, mencabut izin pihak yang melakukan perusakan hutan illegal, dan meningkatkan efek jerapelaku illegal, (iii) peningkatan koordinasi dalam pengawasan danpenegakan hukum dalam kawasan hutan, (iv) pembentukanlembaga Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan sesuaiUU no. 18/2013

3. Peningkatan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan: (i) penyelesaian pembangunan KPH untuk seluruh kawasan hutan, (ii) peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengamanan hutanmelalui kemitraan, termasuk pengembangan hutan adat

INDIKATOR 2014

(BASELINE)2019

Kementerian Terkait

Pemenuhan kebutuhan air sehari-hari

Kapasitas air baku

nasional

51,44 m3/det 118,6

m3/detKemen. PU

dan Perumahan

Ketersedian air irigasi

bersumber dari waduk

11% 20% Kemen. PUdan

Perumahan

Pengelolaan DAS dan catchment area:

Mengurangi lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan

seluas 2,5 juta ha Kemen LH dan

Kehutanan

Penyelesaian pengelolaan 180 DAS terpadu dan revitalisasi 4 DAS

nasionalKemen LH dan

Kehutanan

Slide - 8

Ketahanan Air

ARAH KEBIJAKAN:• Menjamin pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk kehidupan sehari-

hari bagi masyarakat.• Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif• Pemeliharaan dan pemulihan sumber air dan ekosistemnya• Meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko daya rusak air

termasuk perubahan iklim

PROGRAM PRESIDEN:1. Menjamin pemenuhan kebutuhan

dan jaminan kualitas air untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.

2. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif

3. Meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko daya rusak air termasuk perubahan iklim

INDIKATOR 2014

(baseline)2019

Kementerian Terkait

Pertumbuhan PDB pertanian (%, termasuk perikanan dan kehutanan)

n.a 4Kementan,

KKP, Kemen LH & hut

• Produksi Perkebunan (ribu ton)

(i) Kelapa Sawit 29.513 36.420 Kementan

(ii) Karet 3.204 3.810 Kementan

(iii) Kakao 817 913 Kementan

Pertumbuhan PDB perikanan (persen per tahun)

n.a 7,1 KKP

• Ekspor hasil perikanan (US$ miliar)

5 9,5 KKP

• Produk olahan hasil perikanan (juta ton)

5,2 6,8 KKP

Produksi kayu bulat HA*) (juta m3) 5,5 13 Kemen LH & Hut

Produksi kayu bulat HT*) (juta m3) 26 35 Kemen LH & Hut

Hutan Rakyat (juta m3) 3 22 Kemen LH & Hut

Pertumbuhan PDB Migas danPertambangan (%)

n.a 1,8 Kemen ESDM

Pembangunan fasilitas smelter - 30 prsh Kemen ESDM

Slide - 9

Peningkatan pendapatan petani: penguatan sektor primer untuk peningkatan industri berbasis SDA

ARAH KEBIJAKAN:1. Penguatan basis industri pertanian:• Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat• Peningkatan mutu, pengembangan standarisasi mutu hasil

pertanian, dan peningkatan kualitas pelayanan karantina danpengawasan keamanan hayati

• Pengembangan agroindustri perdesaan• Penguatan kemitraan antara petani dengan pelaku/pengusaha

pengolahan dan pemasaran • Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumber-

sumber pembiayaan, serta informasi pasar dan akses pasar• Akselerasi ekspor untuk komoditas-komoditas unggulan serta

komoditas prospektif 2. Penguatan basis industri perikanan:• Peningkatan Mutu, Nilai Tambah dan Inovasi Teknologi Perikanan• Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan• Penyempurnaan Kelembagaan• Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan3. Penguatan basis Industri hasil hutan• Meningkatkan tata kelola kehutanan (good forest governance)• Peningkatan produksi dan produktivitas sumber daya hutan• Pengembangan industri pengolahan hasil hutan kayu dan hasil

hutan bukan kayu4. Penguatasn basis industri mineral: • Meningkatkan keterpaduan pengembangan industri mineral• Memperkuat penanganan PETI dan rehabilitasi pasca tambang

PROGRAM PRESIDEN:

1. . Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif terhadap pelaku illegal logging

2. Pengembangan tata guna hutan kesepakatan

3. Pengembangan industri hasil hutan dan produk non kayu yang ramah lingkungan

4. Terselesaikannya konflik kepemilikan hak pengelolaan dan tumpang tindih perijinan

INDIKATOR 2014

(baseline)2019

Kementerian Terkait

Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan

hutan- 100% Kemen LH & Hut

Operasionalisasi KPH 120 579 Kemen LH & Hut

Indeks Kualitas LH (IKLH) - 66,5-68,5 Kemen LH & Hut

Pengelolaan Bencana

Meningkatnya ketangguhan masyarakat

dalam menghadapi bencana- - BNPB

Meningkatnya sistem peringatan dini

untuk pelayanan informasi cuaca dan

iklim, serta penanganan bencana

- - BIG

Meningkatnya kecepatan dan akurasi data dan

informasi MKG.- - BMKG

Slide - 10

Agenda: Pelestarian SDA, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

PROGRAM PRESIDEN:

1. . Mengintensifkan kerjasama internasional dalam

mengatasi masalah-masalah global seperti perubahan

iklim, penyebaran penyakit

2. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan;

3. Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang

dikelola secara berkelanjutan. Kawasan konservasi dalam

lima tahun mendatang menjadi 17 juta hektar dan

penambahan kawasan konservasi seluas 700 hektar;

4. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif

terhadap pelaku illegal logging

ARAH KEBIJAKAN:

1. Konservasi dan tata kelola hutan berkelanjutan• Melakukan percepatan pengukuhan kawasan hutan melalui penataan batas,

pemetaan dan penetapan, yang melibatkan berbagai pihak• Membentuk dan mewujudkan unit manajemen yang handal• Meningkatkan kapasitas pengelola dan sarana prasarana KPH • Membangun hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat,

termasuk masyarakat adat, dengan pemerintah pengelolaan hutan di kawasanhutan

2. Penguatan Sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup• Peningkatan kualitas lingkungan hidup• Penguatan sistem insentif dan disinsentif pengelolaan lingkungan hidup• Penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan • Penguatanpendanaan lingkungan hidup dan kerjasama kementerian/lembaga,

pemerintah daerah dan swasta

ARAH KEBIJAKAN:

3. Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana• Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM penanggulangan bencana• Menyediakan sarana dan prasarana mitigasi, kesiapsiagaan, sistem

peringatan dini dalam menghadapi bencana • Edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat tentang pengurangan

risiko bencana; • Peningkatan partisipasi dan peran serta multi-pihak dalam

penanggulangan bencana; 4. Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan• Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyampaian

informasi peringatan dini, MKG dan informasi pendukung penanganan perubahan iklim yang berkesinambungan

No. Program Kementerian Terkait

Berdikari dalam Bidang Ekonomi: Agenda Strategis 11 Penguatan Sektor Kehutanan

1.

PANGAN DAN PERTANIAN : Mengubah PP No.72 /2010 tentang Perum Perhutani yang mendudukan desa sebagai subyek hukum untuk kepemilikan dan pamanfaatan tanah dan hutan, memfokuskan core business Perum Perhutani ke pengolahan hasil hutan, SDA dan hasil pertanian rakyat, serta penyerahan tugas pengelolaan hutan kepada Kesatuan Pemangku Hutan (KPH)

Kementerian Kehutanan

2.PANGAN DAN PERTANIAN :Program Kedaulatan Pangan dan Kemandirian EkonomiInventarisasi lahan terlantar ex pertambangan

Kementerian Kehutanan, Dinas

Kehutanan (daerah), Dinas ESDM (daerah)

3.REFORMASI BIROKRASI Pilot project pengembangan model penyimpanan asset sitaan hasil kejahatantindak pidana kehutanan

Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Kehutanan

4.

REFROMASI BIROKRASIPilot project Integrasi Database Spasial Sumber Daya Alam dalam One Map Policy untuk perizinan pemanfaatan sumber daya alam dan terkait bencana alam yang dipusatkan di UKP4 didukung oleh BPN dan BIG.

BIG dan LAPAN

Quick Wins Kehutanan

11

No. Program Kementerian

Terkait

5.

PERDAGANGANMeningkatkan pengamanan perdagangan dan kebijakan nasional, indikator:Penanganan kasus dalam rangka pengamanan eksporMeningkatkan promosi citra produk ekspor (nation branding)Hilirisasi produk-produk pertanian menjadi produk agroindustry

Kementerian Kehutanan

6.

NELAYANGerakan Cinta laut dan Rehabilitasi Kawasan Pesisir di Pantura Jawa dengan 3 juta batang bakau yang melibatkan masyarakat dan anak sekolah 7,5 km sabuk pantai dan 25 km rekayasa hibrid

Kementerian LH dan Hut,

Kementerian Kelautan dan

Perikanan

7.LINGKUNGAN HIDUPPemulihan 4 DAS Kritis (Ciliwung, Citarum, Kapuas dan Siak)

Kemen LH dan Hut dan Menko

Perekonomian

8.LINGKUNGAN HIDUP: Peluncuran Program Sertifikasi Penyerahan Hak Kelola Hutan Perhutani kepada Desa Untuk Pemanfaatan olek Kelompok Petani Hutan

Kementerian LH dan Hut

9.LINGKUNGAN HIDUP: Rekrutmen dan Pelatihan Tenaga Pendamping Kelompok Petani Hutan

Kementerian LH dan Hut

Quick Wins Kehutanan

12

INTI: pengelolaan hutan secaraberkelanjutan

HUTAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PELESTARIAN SDA DAN LH

SUMBANGAN PEREKONOMIAN

- Masyarakat adat- Masyarakat sekitra

hutan- Pemanfaatan

kehati- Jasa

lingkungan/hutan

- Satu peta hutan-tapak

- Tata kelola hutan– rentang kendali

- Pelestarian kehati– habitat

- DAS

- HTI- Legalitas kayu- Hutan-energi

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN(KPH)

KPH

1. PERSOALAN TAPAK:

a. Penerapan Peta – tata ruang

b. Persoalan/konflik (illegal logging, perambahan liar, kebakaranhutan, overlap penggunaan ruang)

c. Penerapan dan pengawasan semua standar pengelolaan hutan(seperti SFM, RIL, PHPL, dan sebagainya) secara konsisten

d. Pelaksanaan: operator pengelolaan kawasan hutan, bukanregulator, pada tingkat tapak kawasan hutan.

2. PENGELOLAAN SECARA SEIMBANG

a. Peningkatan investasi dan produktivitas kawasan hutan secaralestari di tingkat lapangan/tapak

b. Keseimbangan penggunaan hutan: ekonomi-masyarakat/kemiskinan-pelestarian.

3. RENTANG KENDALI dan KEHADIRAN NEGARA

KPH

TAHUN (UNIT)

2014 2015 2016 2017 2018 2019

KPHP 80 80 153 227 287 347

KPHL 40 40 80 120 160 182

KPHK 0 20 40 60 80 100

JUM-LAH

120 140 273 407 527 629

TARGET OPERASIONALISASI KPH

KELEMBAGAAN KPH

• JUMLAH

•KUALITAS DAN KOMPETENSI

•PENEMPATANSDM

•HIERACHY: PUSAT-DAERAH: KPH

•MEKANISME KOORDINASI: PELAKSANAAN KONSEP, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, PEMANTAUAN, PENGAWASAN, RESOLUSI KONFLIK

•PENERAPAN STANDAR KPH (K,P,L)

•AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

MEKANISME/METODA

•PETA: SKALA DAN KELENGKAPAN INFORMASI

• STANDAR DAN PENEGAKANNYA

• LANDASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PENEGAKAN ATURAN

• SISTEM INFORMASI

INSTRUMEN

TERIMA KASIH