overview operational trial

18
OVERVIEW PENGEMBANGAN UJI TUBERKULIN DISAMPAIKAN DALAM RANGKA SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENYUNTIKAN DAN PEMBACAAN UJI TUBERKULIN

Upload: nanang-firmannu

Post on 11-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tuberkulin

TRANSCRIPT

OVERVIEW OPERATIONAL TRIAL

OVERVIEW PENGEMBANGAN UJI TUBERKULINDISAMPAIKAN DALAM RANGKA SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENYUNTIKAN DAN PEMBACAAN UJI TUBERKULIN

LATAR BELAKANGTB salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering pada anak, terutama di daerah endemis TB

Anak yang terinfeksi TB berisiko lebih tinggi untuk menderita sakit TB berisiko TB berat (TB Milier, Meningitis TB, dll)

Infeksi laten TB anak jika tidak diobati dengan benar kasus TB Dewasa sumber penularan

TB anak belum merupakan prioritas di Program TB nasional di hampir seluruh negara di dunia

Latar belakangKendala TB Anak masalah diagnosisDiagnosis saat ini berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan radiologis.Cenderung overdiagnosisTahun 2004 IDAI sistem skoring untuk mengatasi overdiagnosisStudi validasi tentang sistem skoring 181 anak di 4 RS di Jakarta hasil sensitifitas 76%, spesifisitas 69%, nilai ramal negatif 96%, nilai ramal positif 21%

Latar belakangJoint External Monitoring Mission (JEMM) 2010 urban cenderung overdiagnosisrural cenderung underdiagnosis

Kemungkinan underdiagnosis hambatan dalam penerapan sistem skoring karena tidak semua fasyankes mempunyai fasilitas uji tuberkulin dan foto rontgen dadaTUJUANTujuan umum:

Mengetahui kemampu-laksanaan dan efektifitas penerapan uji tuberkulin dalam mendukung implementasi sistem skoring TB Anak di Fasyankes

Tujuan KhususMengetahui kemampuan-laksanaan penerapan uji tuberkulin di Fasyankes dalam hal SDM dan Sarana PrasaranaMengevaluasi efektifitas penerapan uji tuberkulin dalam manajemen TB Anak di Fasyankes dengan membandingkan jumlah kasus TB Anak yang diobati di Fasyakes sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatanMengevaluasi efektifitas penerapan uji tuberkulin dalam manajemen TB Anak di Fasyankes dengan menghitung persentase yang mangkir: Pasien tidak datang waktu dirujuk ke Fasyankes RujukanPasien tidak kembali saat pembacaan hasil

Tujuan KhususMengetahui kendala penggunaan sistem skoring Mengetahui kebutuhan larutan tuberkulin di FasyankesMembuat sistem distribusi dan pencatatan pelaporan larutan tuberkulin di Fasyankes

METODETempat pelaksanaanPengembangan pelaksanaan uji tuberkulin akan dilakukan di 7 (tujuh) Kab/ Kota serta semua BBKPM/ BKPM/ BP4 yang dipilih berdasarkan pertimbangan latar belakang epidemiologi dan berdasarkan rekomendasi dari Dokter Spesialis Anak koordinator di Provinsi Jawa Tengah. Ketujuh Kab/ Kota tersebut adalah: Kab. Batang, Kab.Pekalongan, Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kab. Purworejo, Kab. Blora, Kab. Tegal dan semua BBKPM/BKPM/BP4 di Jawa Tengah

Waktu PelaksanaanPelaksanaan pengembangan uji tuberkulin akan dilaksanakan mulai paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan sosialisasi yang disertai pelatihan penyuntikan dan pembacaan tes tuberkulin (Mei / Juni / Juli 2013)Sosialisasi yang disertai pelatihan penyuntikan dan pembacaan tes tuberkulin Persiapan pelaksanaannya dilakukan mulai Februari 2011.

MetodeWilayah Kabupaten/ KotaBelum pernah melaksanakan uji tuberkulin di Fasyankes.Lokasi mudah dicapai. Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

MetodeFasyankesDi tiap Kabupaten/Kota Pengembangan dipilih 7 (tujuh) unit Fasyankes yang telah melaksanakan strategi DOTS, yakni Rumah Sakit, dan Puskesmas , pengembangan dilakukan secara purposive dengan kriteria sebagai berikut:Fasyankes yang belum mempunyai larutan tuberkulinMemiliki 1 orang dokter umum tetapKomitmen petugas TB di Fasyankes bagusTersedia cold chainDiprioritaskan untuk Puskesmas :Yang memiliki sarana prasarana layanan Radiologi dan atau;Memiliki jarak yang dekat dengan Fasyankes lain yang memiliki fasilitas layanan Radiologi dan atau;Puskesmas yang merupakan Puskesmas stategis yang memungkinkan nantinya dapat menerima rujukan dari Fasyankes lain untuk melakukan tes tuberkulin.

STRUKTUR ORGANISASIPenanggungjawab Kasubdit TB Kemenkes RI

Koordinator PusatFocal Point Pokja TB Anak

Koordinator Logistik: Rudi Hutagalung

Anggota:Yudhi, STDrg ErwinazYusuf Said, SH

Penanggungjawab Medis: dr. Nastiti N Rahajoedr Darmawan

Anggota:Dr DaniDr Wahyuni

Penanggungjawab Data:Prof Sudijanto, dr Rina Triasih, Sulistyo, SKM

Anggota:DR BesralHelmiLestari

TINGKATPUSATPenanggungjawab Kepala Dinas Kesehatan Propinsi

Koordinator Kepala Bidang/ Kepala Seksi/

Koordinator Logistik:

Siti Juariyah, SKMYekti Irmawanti, SKM.M.Kes

Penanggungjawab Medis:

Dr. M.S. Anam, Sp. ADr. Ismiranti, Sp.A

Penanggungjawab Data:

Heri Purnomo SKM. M.Kes

TINGKATPROVINSIPenanggung JawabKepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

KoordinatorKepala Bidang/ Kepala Seksi

Penanggungjawab Medis:

Dokter Spesialis Anak yang ditunjukPenanggungjawab DataKoordinator Logistik:

Wasor kabupaten/kota

TINGKATKABUPATEN/KOTAKepala Fasyankes(Puskesmas/RSP/RS/BP4

Petugas Penyuntik Tuberkulin

Pelaksana Program TB

Tim Medis

TINGKAT FASYANKESPENTING..Mohon maafLogistik Ttuberkulin yang droping dari Provinsi ini adalah hanya digunakan untuk mendukung penegakan diagnosis TB anakTidak boleh di pergunakan untuk :TB dewasa, Logistik pemeriksaan sehat ( Keterangan Sehat)TERIMA KASIH