overtraining syndrom
DESCRIPTION
Overtraining SyndromeTRANSCRIPT
Dr. Roman Ardian Goenardjo
Overtraining syndrom
DEFINISI:
Penurunan performa dalam jangka waktu yang lama,dapat di sertai dengan gejala
kegagalan adaptasi tubuh,dan pemulihannya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga
beberapa bulan.
KELUHAN DAN GEJALA
Tebagi menjadi dua bagian :
1. Simpatis,penurunan performa
Meningkat kan HR istirahat
Penurunan nafsu makan dan berat badan
Mudah tersinggung
Sulit tidur
2. Parasimpatis penurunan performa
Durasi tidur yang panjang
Depresi
Penurunan libido
Amenorre dan lain-lain
RESIKO
1. Penurunan performa berkepanjangan
2. Cidera
3. Sakit
4. Pensiun dini
5. Overuse (kecacatan dan kematian)
PREVALENSI
1. 60% atlet perempuan dan 64% atlet laki di cabang atletik pernah mengalami OTS dalam karir
nya.
2. 10% perenang dan atlet ketahanan mengalami OTS dalam 1 siklus latihan.
3. 91% perenang junor yang mengalami kejadian OTS dalam tahun pertama latihan kembali
dalam 3 tahun.
DIAGNOSA
1. Tidak ada gejala atau keluhan khas OTS
2. Belum ada penanda biologis spesifik untuk OTS
3. Diagnose ekslusi
TATA LAKSANA
Istirahat
- 2 minggu sampai dengan 6 bulan
- Latihan intensitas
Mengatur program latihan
Dukungan social
Mencari factor penyebab lain
- Depresi
- Obat obatan
- Nutrisi
- Penyakit
PENCEGAHAN
1. Istirahat
- Passive rest yang adekwat setidak nya 1 hari dalam seminggu tanpa possive rest,
pemulihan fisik dan dan psikis
- Tidur :
Bagian esensial dalam program pemulihan
Tidur tidak hanya memperbaiki jaringan yang rusak tetapi juga menjaga performa
system saraf
Individualized
Perasaan segar dan bugar setelah bangun
2. Nutrisi
- Intake karbohidrat >8,5 g/kg BB
Latihan intensitas tinggi menurunkan kadar glikogen otot,rasa lelah meningkat
Mempertahan kan performa dan mood,serta mempercepat pemulihan
- Intake protein
Kekurangan intake protein meningkatkan olahraga
Suplementasi asam amino tidak memperbaiki olahraga dan tidak mengurangi
kelelahan.
- Rehidrasi
- Balance energy seimbang
TIPS PENCEGAHAN:
1. Monitor performa atlet selama latihan dan kompetisi
2. Memberikan atlet kesempatan istirahat saat performa menurun atau ada nya keluhan yang
berlebihan
3. Hindari program latihan yang monoton
4. Terapkan prinsip individualisasi dalam program latihan
5. Usahakan nutrisi,hidrasi,dan istirahat yang optimal
6. Bina komunikasi dua arah antara tim medis dan atlet
7. Evaluasi keadaan psikis atlet secara rutin (POMS)
8. Medical check-up secara rutin oleh tim medis multidisiplin(dokter,ahli gizi,psikiater,dll)
9. Menjaga kerahasiaan rekam medis atlet
10. Rencanakan atlet waktu untuk pemulihan setelah sakit
11. Evaluasi atltet dengan sakit infeksi berulang (ISPA,UTI,dll)
12. Evaluasi atlet dengan riwayat penurunan performa dalam latihan atau kompetisi dim as lalu
13. Selalu pikirkankemubgkinan kelainan organic dalam temuan penurunan performa.
KESIMPULAN
Overtraining syndrome(OTS) adalah suatu kondisi kegagalan adaptasi terhadap beban latihan
yang di tandai dengan penurunan performa
Overtraining memiliki insidensi yang tinggi dan tersebar luas di berbagai cabang olah raga
Penurunan performa saat ini adalah tanda utama OTS
Deteksi dini OTS sulit dilakukan
Karena tiada nya gejala khas dan penanda spesifix
Penatalaksanaan OTS adalah istirahat dan perbaikan nutrisi
Tips dan langkah pencegahan OTS telah di rumus kan dalam consensus.