outsourcing
TRANSCRIPT
OUTSOURCING Oleh : SITI JAMILLAH
Saat ini banyak perusahaan IT outsourcing bermunculan. Hal ini disebabkan
perusahaan merasa bahwa sistem informasi sudah meruapakan kebutuhan tetpi beberapa
diantaranya menganggap bahwa sistem informasi bukanlah core competensi bisnisnya,
sehingga banyak perusahaan menggunakan siste orutsourcing untuk menghemat sumber
daya baik sumber daya manusia, perangkat keras maupun biaya, sehingga perusahaan
tersebut dapat lebih berfokus pada bisnis utamanya dan tidak terlalu menghabiskan energi
untuk memikirkan aspek pengelolaan teknologi informasi. Manfaat yang diperoleh dari
outsourcing meliputi penghematan biaya, meningkatnya fleksibilitas, kualitas layanan
yang lebih baik, dan tersedia akses terhadap teknologi baru dengan resiko yang tidak
terlalu besar bagi perusahaan.
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari
pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan
dengan cara membeli aplikasi dengan vendor. Berdasarkan data dari divii riset pm
manajemen, 73% perusahaan menggunakan metode outsourcing untuk membantu operasi
perusahaan dan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa permintaan terhadap outsourcing IT semakin meningkat. Fokus
outsourcing teknologi informasi telah berkembang mulai dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, standarisasi perangkat keras dan perangkat lunak, sampai pada solusi
total yang mengacu pada manajemen aktiva
Gambar10. Perusahaan Yang Menggunakan Tenaga Outsourcing Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008 dalam www.ppm-
manajemen.ac.id
O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan ada 10 hal penting mengenai
outsourcing seperti 10 alasan perusahaan menggunakan outsourcing, 10 faktor yang
harus iperhatikan dalam pemilihan vendor, 10 kunci sukses penerapan outsourcing dan
10 are yang paling sering di outsourcing, seperti terlihat pada Gambar
Gambar 11. Outsourcing
Sumber : O’brien dan Marakas (2009) Keputusan perusahaan untuk melakukan outsourcing dipengaruhi oleh banyak
faktor. Menurut O’brien (2009), ada beberapa alasan perusahan melakukan outsourcing
yaitu :
1. Meningkatkan fokus perusahaan.
Perusahaan dapat fokus pada masalah dan strategi utama dan umum
sedangkan pelaksanaan tugas sehari-hari yang kecil-kecil diserahkan pada pihak
ketiga, sehingga akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika menyerahkan
pengelolaan teknologi informasinya kepada perusahaan yang memiliki keahlian
khusus di bidang teknologi informasi. Dengan meningkatkan fokus pada bisnis
utamanya maka perusahaan juga akan mampu lebih meningkatkan lagi core
competence atau kompetensi utamanya.
2. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia.
Pada umumnya, perusahaan outsource mempunyai pengalaman yang cukup
banyak bekerja dengan para kliennya dalam memecahkan masalah yang mungkin
serupa atau hampir serupa. Sehingga perusahaan akan memiliki sistem yang
memeiliki keunggulan kelas dunia dalam bidangnya.
3. Mempercepat keuntungan yang diperoleh dari reengineering.
Memperbaiki proses di perusahaan sendiri untuk meniru standard perusahaan
kelas dunia memerlukan waktu yang sangat panjang dan sukar. Makin banyak
perusahaan yang mengatasi hal ini dengan melakukan outsourcing agar
mendapatkan hasil langsung dan tanpa risiko.
4. Membagi risiko.
Apabila semua aktivitas dilakukan oleh perusahaan sendiri, semua investasi
yang diperlukan untuk setiap aktivitas tersebut harus dilakukan oleh perusahaan
sendiri pula. Apabila beberapa aktivitas perusahaan dikontrakkan kepada pihak
ketiga, maka risiko akan ditanggung bersama pula.
5. Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain.
perusahaan tentu mempunyai keterbatasan dalam pemilikan sumber daya.
Tantangan yang terus-menerus harus dihadapi adalah bahwa sumber daya tersebut
harus selalu dimanfaatkan untuk memanfaatkan bidang-bidang yang paling
menguntungkan.
6. Memungkinkan tersedianya dana kapital.
Outsourcing juga bermanfaat untuk mengurangi investasi dana kapital pada
kegiatan non core. Sebagai ganti dari melakukan investasi di bidang kegiatan
tersebut, lebih baik mengontrakkan sesuai dengan kebutuhan yang dibiayai
dengan dana operasi, bukan dana investasi.
7. Menciptakan dana segar.
Outsourcing, sering kali dapat dilakukan tidak hanya mengontrakkan aktivitas
tertentu pada pihak ketiga, tetapi juga disertai dengan penyerahan/penjualan/
penyewaan aset yang digunakan untuk melakukan aktivitas tertentu tersebut. Aset
tersebut misalnya kendaraan, bengkel, peralatan angkut dan angkat dan
sebagainya. Dengan demikian, akan mengalir masuk dana segar ke dalam
perusahaan. Dana ini akan menambah likuiditas perusahaan dan dapat
dipergunakan untuk maksud-maksud lain yang lebih bermanfaat.
8. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi.
Salah satu keuntungan yang sangat taktis dari outsourcing adalah
memungkinkan untuk mengurangi dan mengendalikan biaya operasi.
Pengurangan biaya ini dapat dan dimungkinkan diperoleh dari mitra outsource
melalui berbagai hal misalnya spesialisasi, struktur pembiayaan yang lebih
rendah, ekonomi skala besar (economics of scale) dan lain-lain.
9. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri.
Perusahaan perlu melakukan outsourcing untuk suatu aktivitas tertentu karena
perusahaan tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas tersebut secara baik dan memadai.
10. Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola.
Outsourcing dapat juga digunakan untuk mengatasi pengelolaan hal atau
mengawasi fungsi yang sulit dikendalikan, misalnya birokrasi ekstern yang sangat
berbelit yang harus ditaati oleh perusahaan yang dimiliki negara dalam
menjalankan fungsi pembelian barang dan jasa, yang sulit ditembus dengan cara-
cara biasa. Hal ini mungkin dapat dipecahkan dengan mengkontrakkan saja
seluruh pekerjaan tersebut pada pihak ketiga, yang berbentuk swasta yang tidak
terikat pada birokrasi tertentu.
Dari alasan tersebut diatas, didapatkan data bahwa alasan yang paling banyak
dilakukan dikarenakan perusahaan ingin fokus tehadap core business sebesar 33,75%,
sebesar 28,75% untuk penghematan biaya, sebesar 15% untuk menjaga turn over
karyawan, sebesar 11,25% untuk memoderinsasi dunia usaha dan sisanya disebabkan
faktor lainnya.
11.25%
11.25%
15.00%
28.75%
33.75%
Lainnya, seperti: efektifitas mindpower, dll
Modernisasi dunia usaha
Turn over karyawan menjadi rendah
Penghematan biaya
Perusahaan dapat fokus terhadapcore business
Gambar 12. Alasan Menggunakan Outsourcing
Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008
Sistem outsourcing memiliki keuntungan sehingga banyak perusahaan
menggunakan jasa vendor untuk melakukan outsourcing pada perusahaannnya dalam
rangka meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan
efisien, tetapi, sistem outsourcing juga memiliki kelemahan. Keputusan perusahaan
untuk menggunakan outsourcing atau insourcing ditentukan oleh factor kemampuan
sumber daya perusahaan.
Metode outsourcing cocok digunakan jika kebutuhan pembangunan TI bukan
merupakan core competensi perusahaan tetapi proyek besar yang membutuhkan keahlian
IT yang tinggi. Selain itu, perusahaan tidak memiliki sumberdaya manusia yang
kompeten dan jika mempekerjakan staff justru menambah biayaseperti biaya operasional,
biaya kerja, tunjangan, dll. Perusahaan tidak yakin dapat merawat dan mengembangkan
fungsi IT untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang semakin tinggi, kemampuan re-
engineering, ROI, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru dan
keberlanjutan sistem.
Adapun kelebihan dan kelemahan Outsourcing dibandingkan insourcing antara lain :
A. Kelebihan Outsourcing
Perusahaan dapat fokus pada core business-nya dengan tetap menikmati nilai-nilai
positif dari sistem dan teknologi informasi.
Teknologi yang maju. IT outsourcing memberikan akses kepada organisasi klien
berupa kemajuan teknologi dan pengalaman personil.
Waktu yang digunakan menjadi lebih singkat untuk ketetapan dalam organisasi
Dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan personil IT yang handal
Biaya variabel dapat diubah menjadi biaya tetap dan membuat biaya variabel
menjadi lebih mudah diprediksi dan perusahaan dapat menentukan tingkatan
kualitas yang ingin dicapainya.
Akses kepada hak-hak intelektual dan pengalaman dan pengetahuan yang luas
karena Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini
dan pihak outsourcer memilikinya.
Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan
sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi dan ahli di bidang
tersebut. vendor dapat menyediakan solusi menggunakan personilnya,
infrastruktur, jasa pengintegrasian, dan jasa pendukung. Vendor yang
berpengalaman khususnya jenis jasa, banyak menguji sistem dan permasalahan
potensial sehingga dapat diantisipasi lebih baik.
Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi dan
transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.
Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
Meminimalkan risiko kegagalan investasi yang mahal
Katalisator dalam melakukan sebuah perubahan besar yang mungkin tidak dapat
diperoleh jika dilakukan sendiri oleh internal perusahaan.
Meminimalkan resiko melalui sharing risk kepada pihak ketiga.
Penggunaan sumber daya Sistem Informasi belum optimal. Jika ini terjadi,
perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada saat-saat
tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan
pada waktu yang lainnya
B. Kelemahan Outsourcing Antara Lain :
Tidak secara fleksibel akan mampu menangani permasalahan-permasalahan yang
unik dalam perusahaan
Rentan dapat ditiru oleh pesaing lain bila aplikasi yang dioutsourcingkan adalah
aplikasi strategik
Kesepakatan dari kontraktual outsourcing harus berjangka waktu lama untuk
menjamin keamanan data dan kelanggengan sistem yang sudah berjalan.
Memerlukan waktu, kordinasi dan biaya dalam melakukan perubahan terhadap isi
dari kesepakatan kerja sebelumnya.
Adanya kecenderungan outsourcer untuk merahasiakan sistem yang digunakan
dalam membangun sistem informasi bagi pelanggannya agar jasanya tetap
digunakan.
Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang dioutsourcekan.
Dalam kasus seperti bila aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang harus
memerlukan penanganan khusus dan cepat maka harus terlebih dahulu
menghubungi pihak vendor.
Memiliki ketergantungan kepada pihak ketiga (pengembang dan pengelola)
sehingga cukup sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang
sudah berjalan saat ini (memerlukan waktu dan tenaga).
Memungkinkan terjadinya pencurian atau hilangnya sistem dan data yang
perusahaan sehingga merugikan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi , Pengembangan Dan Pengelolaan. ANDI. Yogyakarta
Oetomo, Budi S.D. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
O’Brien, JA . Marakas, george. 2009. Management Information sistem. Ninth edition. Mc Graw Hill. Inc Boston
Ppn Riset Manajemen. 2008. outsourcing. www.ppm-
manajemen.ac.id/.../PAPER/20OUTSOURCING/20final.doc