outline - kp4.ugm.ac.idkp4.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/presentasi-biogas... · yang paling...
TRANSCRIPT
4/2/2017
1
REAKTOR BIOGAS SKALA KECIL
(Rumah Tangga dan Semi-Komunal)
Dr. Budhijanto Pusat Inovasi Agro Teknologi
Universitas Gadjah Mada
OUTLINE Prinsip dasar produksi biogas Berbagai tipe reaktor - Reaktor yang
memerlukan tukang profesional
- Reaktor yang bisa dibuat sendiri
Pemanfaatan dan sisten distribusi biogas Hasil samping: pupuk organik Masalah yang sering dihadapi
4/2/2017
2
PRINSIP DASAR PROSES DAN KALKULASI SEDERHANA VOLUM REAKTOR
Prinsip Dasar Produksi Biogas Bahan organik bisa dikonversi menjadi biogas dengan proses yang disebut ANAEROBIC DIGESTION Anaerobic digestion adalah proses peruraian oleh mikroorganisme/bakteri dengan syarat tidak ada oksigen sama sekali. Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang sudah ada di lingkungan kita (tidak perlu membeli). Bakteri ini tidak menyebabkan penyakit (bersifat non-patogenik) Skema proses yang terjadi digambarkan pada diagram di sebelah kanan.
4/2/2017
3
Syarat Keberhasilan Produksi Biogas
• Rutin memasukkan bahan baku (umpan) sebagai “makanan” bakteri pengurai
• Cukup air – contohnya, untuk kotoran sapi biasanya volum kotoran sapi dan air adalah berkisar 1:1 sampai 1:2
• Umpan reaktor tidak mengandung racun (misalnya sabun, cairan disinfektan, pestisida)
INGAT !!! ADA MAKHLUK HIDUP DI DALAM REAKTOR
Kalkulasi Sederhana Kebutuhan Volum Reaktor
• Rule of thumb untuk bahan baku kotoran sapi:
1. Satu ekor sapi dewasa
menghasilkan 15 kg kotoran padat/hari
2. Jumlah air 2 kali lipat jumlah kotoran sapi
3. Waktu tinggal optimal dalam reaktor biogas 30 hari
4. 1 m3 volum reaktor menghasilkan kurang lebih 0,6 m3 biogas/hari
5. Nilai kalor 1 m3 biogas (1 atm, suhu 25oC) setara dengan 0,2 liter LPG (cair) atau 0,3 liter solar.
• Contoh perhitungan: Jumlah sapi = 5 ekor Estimasi jumlah kotoran sapi = 75 kg/hari Jumlah umpan reaktor (dengan air) = 150 kg/hari (kurang lebih 150 liter/hari) Estimasi kebutuhan volum reaktor = 30 hari x 150 liter/hari = 4,5 m3
Jadi jika diinginkan seluruh kotoran sapi diolah menjadi biogas, diperlukan minimal reaktor dengan volum 4,5 m3
Estimasi produksi biogas = 0,6 x 4,5 m3
= 2,7 m3/hari (setara dengan kurang lebih 1 liter solar per hari)
4/2/2017
4
BERBAGAI TIPE REAKTOR BIOGAS
Tipe Reaktor Biogas
Tipe VERTIKAL (Dome) Tipe HORIZONTAL (Pipa)
Untuk kapasitas kecil (misalnya hanya ada 1 ekor sapi), tipe horisontal lebih menguntungkan karena lebih mudah dibuat. Untuk skala besar, konstruksi tipe horisontal menjadi lebih sulit.
4/2/2017
5
Reaktor Tipe Vertikal (Dome)
Pembuatan Reaktor dengan Pasangan Bata
Tanah digali dengan kedalaman kurang lebih 1.5-2 meter, kemudian dipasang dinding bata dan diaci agar kedap air dan kedap udara
Dibuat tutup berupa fixed dome (bisa diganti dengan floating dome juga)
Dibuat bak inlet dan outlet
Pekerjaan memerlukan keterampilan khusus, sebaiknya menggunakan tukang profesional
4/2/2017
6
Alternatif Reaktor: Ready-to-Use dari Bahan Fiber
Reaktor Tipe Horisontal (Dianggap Bentuk Pipa)
• Hanya untuk skala mini (kurang dari 5 m3).
• Cocok untuk instalasi individual (hanya untuk keperluan 1 rumah tangga).
• Bisa digunakan untuk hewan ternak kecil (misalnya kambing) dan unggas.
4/2/2017
7
Contoh Reaktor Balon (Rancangan KKN Banjarnegara 2016)
Realisasi Reaktor Balon (bisa dibuat sendiri)
Pembuatan fondasi Pembuatan bak pelindung
Instalasi yang sudah lengkap: Reaktor balon dalam bak, dilengkapi gas holder double- drum
Reaktor balon dibuat dari plastik silinder besar (bisa dibeli di toko plastik besar), dengan dua lapis plastik agar lebih kuat, ujung-ujung diikatkan ke pipa paralon.
4/2/2017
8
Pembuatan Reaktor Balon
Ujung dilekatkan pada pipa Perlu uji kebocoran dengan
udara tekan sebelum diisi umpan
Variasi Lain Reaktor Pipa
PVC 12 in (rancangan Dr. Chandra W. Purnomo – DTK UGM)
Buis Beton 80 cm (rancangan Dr. Wiratni – DTK UGM)
4/2/2017
9
Saran Pemilihan Tipe Reaktor
Tipe Vertikal/Dome • Untuk kapasitas besar (volume
minimal 5 m3), sebaiknya gunakan tukang profesional yang sudah terbiasa membuat reaktor biogas.
• Jika kapasitas kurang dari maka konstruksi pasangan bata akan sulit sehingga malah akan mahal.
• Jika ingin menggunakan tipe dome dengan ukuran kecil, disarankan menggunakan fiber (order ke perusahaan profesional).
Tipe Horisontal/Pipa
• Hanya untuk skala kecil (volume lebih kecil daripada 5 m3), biasanya hanya untuk percontohan.
• Bisa dibuat sendiri dengan plastik.
• Alternatifnya bisa menggunakan buis beton (sebaiknya menggunakan tukang profesional).
Gas Holder
• Reaktor yang kapasitasnya kurang dari 5 m3, memerlukan penyimpan gas eksternal yang disebut GAS HOLDER.
• Gas holder diperlukan karena ruang kosong di reaktor tidak cukup besar untuk menyimpan biogas.
• Tanpa gas holder pada reaktor kecil, biasanya kompor akan sering mati.
• Gas holder bisa dibuat secara sederhana dengan plastik atau drum bolak-balik dengan isian air (lihat gambar di samping)
Plastik silinder
Double drum
Cetakan fiber
4/2/2017
10
PEMANFAATAN BIOGAS DAN SISTEM DISTRIBUSI
Pemanfaatan “Tradisional”
• Sebagai bahan bakar kompor
• Sebagai bahan bakar lampu biogas
4/2/2017
11
Konteks Modern Biogas
Substitusi bahan bakar mesin (dengan modifikasi sistem injeksi bahan bakar):
1. Generator listrik
2. Mesin-mesin peternakan (alat cacah pakan dll.)
3. Pemanas air
Kemungkinan Distribusi Biogas
• Pertanyaan yang sangat sering muncul: APAKAH BIOGAS BISA DISIMPAN DALAM TABUNG GAS (SEPERTI ELPIJI)?
• Jawaban sederhana: 1. Biogas tidak bisa dicairkan seperti
elpiji pada kondisi tekanan dan suhu yang wajar.
2. Tidak efisien mendistribusikan biogas (atau yang sudah dimurnikan sebagai metana sekalipun) dalam tabung.
3. Apalagi jika reaktor biogas hanya skala kecil, maka penyimpanan dalam tabung TIDAK EKONOMIS (bahkan sampai 50 m3 masih dianggap kecil dalam konteks penabungan biogas).
4. Aspek safety kompresi gas yang mudah meledak seperti biogas, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa latar belakang teknis yang memadai
4/2/2017
12
Sistem Distribusi Biogas dengan Pemipaan
• Jika dibuat reaktor biogas semi komunal untuk rumah-rumah yang berdekatan, dimungkinkan mendistribusikan biogas dengan pipa.
• Pada radius kurang lebih 20 meter, tidak diperlukan blower.
• Jika diinginkan distribusi lebih jauh, perlu bantuan blower.
1. Ideal: reaktor adalah titik PALING RENDAH
2. Jika reaktor tidak bisa menjadi titik yang paling rendah, buat percabangan sebagai PERANGKAP AIR, secara berkala kran dibuka untuk mengeluarkan air
3. Pilihan pipa yang biasa digunakan: PVC ½ in
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI DALAM JARINGAN PEMIPAAN BIOGAS: Pipa TERISI AIR yang mengembun sehingga menyumbat airan biogas
PERANCANGAN JARINGAN PEMIPAAN JARAK DEKAT
4/2/2017
13
Saran pemipaan
• Jangan terlalu banyak belokan
• Jangan dipendam karena cenderung lebih banyak embunan dan sulit mengeluarkan air
• Jangan pakai selang transparan karena akan timbul lapisan semacam lumut yang makin tebal
• Jarak ideal: kurang dari 20 m
• Tes kebocoran secara berkala
Untuk pemipaan jauh
• Dengan bantuan blower
• Contoh: instalasi penangkapan biogas di TPA Segawe Tulungagung (milik Dinas PU Tulungagung), bisa menyalurkan landfill gas sampai ke rumah-rumah penduduk pada radius 100 meter.
4/2/2017
14
HASIL SAMPING BERUPA PUPUK
Reaktor Biogas untuk Kawasan Industri Kecil Tanpa Limbah
Contoh skenario di desa peternak susu perah: - Kotoran sapi dijadikan biogas - Biogas digunakan untuk industri derivatif susu - Slurry keluar reaktor biogas untuk pupuk pertanian organik
4/2/2017
15
Konsep bisnis pupuk modern: organik dan lokal
• Pupuk yang campurannya disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman pada daerah tertentu
• Lumpur dari reaktor biogas menguntungkan karena bentuknya sudah halus, mudah dicampur, dan mudah digranulkan
Contoh: Pupuk Granul Triple S (Site Specific and Slow-released)
dari slurry outlet reaktor biogas
A C D E F B
A. 0 % pupuk Triple-S dari lumpur biogas + 100 % pupuk NPK
B. 25 % pupuk Triple-S dari lumpur biogas + 75 % pupuk NPK
C. 50 % pupuk Triple-S dari lumpur biogas + 50 % pupuk NPK
D. 75 % pupuk Triple-S dari lumpur biogas + 25 % pupuk NPK
E. 100 % pupuk Triple-S dari lumpur biogas + 0 % pupuk NPK
F. Kontrol
Pertumbuhan Tanaman Jagung di Tanah Pasiran
4/2/2017
16
MASALAH YANG SERING DIHADAPI
Tanda-tanda Reaktor yang “sehat”
Gelembung pada lumpur
Outlet kental Tekanan stabil
4/2/2017
17
Perawatan reaktor
• Masalah yang sering dihadapi:
1. Produksi biogas menurun
2. Pembakaran kurang bagus (kurang panas, dll.)
3. Timbulnya karat pada peralatan
Penurunan produksi biogas
• Bisa diamati pada alat ukur tekanan biogas
• Jika terjadi penurunan tekanan, ada beberapa kemungkinan:
a. Pengisian tidak teratur
b. Campuran isian tidak tepat
c. Saluran bocor
4/2/2017
18
Campuran isian yang baik
• Tidak tercampur bahan serat/keras
• 1 bagian kotoran sapi dicampur dengan 1-2 bagian air
• Tidak tercampur bahan kimia (misalnya air bekas deterjen, sabun, cairan pembersih, dll.)
Upaya meningkatkan produksi biogas
• Memperhatikan persyaratan pengisian: kotoran sapi tidak tercampur bahan keras, jumlah air ideal, tidak tercampur bahan kimia
• Mengisi dengan teratur, contoh:
Ukuran 15 m3: pengisian dengan kotoran dari 10 ekor sapi (150 kg kotoran/hari + 150-300 liter air)
4/2/2017
19
Pembakaran kurang bagus
• Sering ada keluhan bahwa api biogas “kurang panas”
• Penyebab: banyak “pengotor” dalam biogas
• Pencegahan: kontrol jumlah air terikut umpan masuk ke reaktor
Penyebab terlalu banyak air
• Air pencucian kandang masuk ke reaktor: biasanya menjadi terlalu banyak air jika tidak semua kotoran sapi masuk ke reaktor
• Air hujan masuk ke reaktor
• Reaktor rembes sehingga air masuk dari tanah sekitarnya
4/2/2017
20
Contoh kurang hati-hati
Inlet tidak ditutup, mudah kemasukan Air dan barang-barang yang bisa menyumbat
MARI BERSINERGI DALAM
INOVASI UNTUK NEGERI