our heritage part i by mpds

15
Our Heritage Keunikan dan Kekayaan Pelayanan Mahasiswa Page 1 Bagian I Visi dan Kontinuitas Merupakan hal yang esensial bagi kita untuk menelusuri akar dan warisan pusaka kita.Jadi kita perlu bertanya pada diri kita sendiri apa yang membuat para pendahulu kita merintis pelayanan pekabaran Injil mahasiswa di negara-negara pada tahun 1950an dan 1960an. Visi yang mencengkram dan menopang mereka berhubungan dengan Injil.Kabar baik tentang keselamatan yang telah Tuhan kerjakan untuk manusia harus diberitakan di kampus- kampus.Tidak ada nama lain (Yesus Kristus) yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4 : 12).Tetapi siapakah yang paling baik dapat mengkomunikasikan kabar baik ini kepada dunia mahasiswa yang sangat begitu membutuhkan? tanpa diragukan lagi adalah mahasiswa itu sendiri. Dengan dasar apakah kita memberitakan injil? Firman Tuhan-Alkitab.Firman Tuhan adalah fondasi dari seluruh pelayanan kita, mahasiswa hanya dapat mengenal Firman yang hidup-Yesus, melalui Firman yang tertulis-Alkitab.Salah satu harta kita dalam “warisan pusaka kita yang berlimpah” adalah saat teduh.Melalui kerja keras, darah, dan air mata, persekutuan kampus berdiri.Pengorbanan mereka mengilhami banyak orang.Setelah bertahun-tahun memiliki generasi penerus pekerja mahasiwa yang menunjukkan dedikasi semangat, dan pengorbanan. Pelayanan mahasiswa betapapun menarik dan strategisnya, tidak pernah menjadi tujuan itu sendiri.Mahasiwa akan lulus.Tantangan kita adalah apakah pelayanan kita mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia? Sudahkah kita memperlengkapi dan melatih mereka untuk melayani Tuhan dalam profesi mereka kelak? Apakah mereka memilki nilai kebajikan dan anugerah Kristiani yang akan membantu mereka dalam membangun keluarga-keluarga Kristen? Dapatkah mereka menggunakan karunia dari Tuhan untuk melayani Kerajaan-Nya dan Gereja- Nya? Jika kita hanya melatih para mahasiswa untuk menjalankan program dan aktvitas, kemungkinan kita GAGAL dalam sasaran jangka panjang untuk membawa mereka pada “ Kesempurnaan dalam Kristus” (Kol.1:28-29). Buah dari pelayanan mahasiswa harus tampak dalam kehidupan yang menyerupai Kristus dalam diri para alumni kita, serta mereka dengan setia melayani Dia di dunia dan gereja.Akhirnya kita tidak dapat mengabaikan mandat misi kita (Mat.28:19).

Upload: monang-sinaga

Post on 11-Jul-2015

151 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 1

Bagian I

Visi dan Kontinuitas

Merupakan hal yang esensial bagi kita untuk menelusuri akar dan warisan pusaka kita.Jadi kita perlu bertanya pada diri kita sendiri apa yang membuat para pendahulu kita merintis pelayanan pekabaran Injil mahasiswa di negara-negara pada tahun 1950an dan 1960an.

Visi yang mencengkram dan menopang mereka berhubungan dengan Injil.Kabar baik tentang keselamatan yang telah Tuhan kerjakan untuk manusia harus diberitakan di kampus-kampus.Tidak ada nama lain (Yesus Kristus) yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4 : 12).Tetapi siapakah yang paling baik dapat mengkomunikasikan kabar baik ini kepada dunia mahasiswa yang sangat begitu membutuhkan? tanpa diragukan lagi adalah mahasiswa itu sendiri.

Dengan dasar apakah kita memberitakan injil? Firman Tuhan-Alkitab.Firman Tuhan adalah fondasi dari seluruh pelayanan kita, mahasiswa hanya dapat mengenal Firman yang hidup-Yesus, melalui Firman yang tertulis-Alkitab.Salah satu harta kita dalam “warisan pusaka kita yang berlimpah” adalah saat teduh.Melalui kerja keras, darah, dan air mata, persekutuan kampus berdiri.Pengorbanan mereka mengilhami banyak orang.Setelah bertahun-tahun memiliki generasi penerus pekerja mahasiwa yang menunjukkan dedikasi semangat, dan pengorbanan.

Pelayanan mahasiswa betapapun menarik dan strategisnya, tidak pernah menjadi tujuan itu sendiri.Mahasiwa akan lulus.Tantangan kita adalah apakah pelayanan kita mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia? Sudahkah kita memperlengkapi dan melatih mereka untuk melayani Tuhan dalam profesi mereka kelak? Apakah mereka memilki nilai kebajikan dan anugerah Kristiani yang akan membantu mereka dalam membangun keluarga-keluarga Kristen? Dapatkah mereka menggunakan karunia dari Tuhan untuk melayani Kerajaan-Nya dan Gereja-Nya? Jika kita hanya melatih para mahasiswa untuk menjalankan program dan aktvitas, kemungkinan kita GAGAL dalam sasaran jangka panjang untuk membawa mereka pada “ Kesempurnaan dalam Kristus” (Kol.1:28-29).

Buah dari pelayanan mahasiswa harus tampak dalam kehidupan yang menyerupai Kristus dalam diri para alumni kita, serta mereka dengan setia melayani Dia di dunia dan gereja.Akhirnya kita tidak dapat mengabaikan mandat misi kita (Mat.28:19).

Page 2: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 2

Terang Bagi Bangsa-Bangsa

Ada banyak motivasi dalam pelayanan pekabaran Injil, tetapi motivasi yang paling kuat dari semuanya adalah keinginan untuk melihat nama Kristus ditinggikan dan kerajaan-Nya datang. Adapun yang menjadi inspirasi lahirnya motto Inter-Varsitiy Missionary Fellowship (Persekutuan Pekabaran Injil Antar Universitas) adalah dari kisah Daud yang melarikan diri dari Absalom.Setelah Absalom tewas dalam pertempuran, jalan bagi Daud untuk kembali terbuka lebar ketika terdengar seruan, “Mengapa kamu berdiam diri dengan tidak membawa raja kembali?” Mengabarkan Injil sampai akhir zaman untuk membawa kembali Raja-belakangan disingkat “Mengabarkan Injil Sampai Akhir Zaman.”

Terlalu sering kita hanya melihat segmen kecil dari sejarah manusia dimana kita secara pribadi terlibat.Dalam masyarakat kita yang sangat individualistis, kita tidak memiliki pandangan kosmik yang bisa kita lihat dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus dan Kolose.Paulus menceritakan seluruh pelayanannya kepada orang-orang bukan Yahudi untuk tujuan Tuhan yang besar, “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.”

Bagi Paulus adalah sepadan untuk memberikan seluruh hidupnya demi Kristus dan Gereja-Nya.Melalui gerejalah Kristus dimuliakan dan supaya oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Tuhan (Efesus 1:10; 3:10).Paulus tidak memikirkan secara individual sebaliknya ia selalu berdoa supaya gereja-gereja di seluruh bangsa dan komunitas akan menyatakan kerajaan sorga, bahkan dalam sepanjang hidupnya, ia memiliki beban untuk memelihara semua jemaat (2Korintus 11:28).

Jika suatu persekutuan ataupun pelayanan mahasiswa memenuhi tugas yang diberikan kepadanya oleh Tuhan, maka para pemimpin mahasiswa dan staf haruslah para pria dan wanita yang memiliki visi, yang bisa mengkomunikasikan panggilan mereka kepada orang lain.Panggilan akitabiah dalam Alkitab selalu dimulai dengan visi Tuhan, otoritas-Nya, dan kekudusan-Nya.Sebelum para murid bisa pergi ke seluruh dunia dan memberitakan injil, mereka harus melihat Tuhan yang telah bangkit dalam kemuliaan-Nya dan menyadari bahwa seluruh kuasa diberikan kepada-Nya dan Ia akan menyertai mereka.

Jika dalam kelompok mahasiswa kita ada kepekaan yang lebih besar akan panggilan Tuhan, kita akan melihat buah-buah yang lebih besar dari pelayanan kita di kampus.Mahasiswa Kristen perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk memikirkan bagaimana kehidupan mereka bisa memiliki arti bagi kerajaan sorga, dan seharusnya memikirkan bagaimana Tuhan ingin mereka memakai keterampilan dan talenta yang telah diberikan-Nya kepada mereka, yang sebagaimana terlukiskan melalui perumpamaan dalam Lukas 19.

Page 3: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 3

Visi dan Kontinuitas

“Salah satu bahaya besar yang dihadapi oleh pelayanan mahasiswa dan kegiatan-kegiatan Kristen lainnya adalah menjadi lembaga yang kehilangan visi;generasi penerus melanjutkan kegiatan yang ada namun kehilangan semangat yang mendasari gerakan tersebut.Nama, dukungan keuangan, dan program tetap ada, tetapi orang-orangnya tidak lagi berpegang pada visi yang sama dengan pendirinya.Mereka meneruskan tradisi hanya secara pasif bukan karena mengalami sendiri dorongan dan pimpinan Roh Kudus.Akhirnya terjadi kekecewaan, kehilangan motivasi, dan gerakan Kristen tersebut mengalami krisis atau bahkan kehancuran.”

Manusialah yang Memiliki Visi :

Visi bersifat menular, ditransmisikan dari pribadi ke pribadi.Transmisi visi melibatkan manusia, karena visi akan menjadi sesuatu yang menguasai kita, seperti sebuah impian yang kita yakini sepenuh hati..

Dalam tubuh Kristus, visi diterjemahkan sebagai kehendak Tuhan bagi kita, sehingga bersedia bekerja keras dan berkorban baginya. Demikian juga sikap Paulus atau Petrus terhadap panggilan dan pekerjaan kerasulan mereka. Manusialah yang mewujudnyatakan visi. Transmisi visi melibatkan orang-orang yang memuridkan orang lain. Transmisi visi selalu subjektif karena bersifat pribadi; hal itu bukan sesuatu yang objektif.

Proses transfer visi disadari terjadi melalui kehangatan dan sukacita persahabatan (suasana yang bersifat pribadi). Tentu saja Firman dan doa merupakan kunci dalam proses ini, tetapi suasana yang bersifat pribadi ini pun adalah salah satu kunci lainnya.

Pelayanan Mahasiswa Sebagai Bagian Dari Realita yang Lebih Luas :

Prinsip ini membuat kita memiliki pengertian tentang sejarah dan menjadi rendah hati.Berdasarkan perspektif Alkitab, dinyatakan bahwa Tuhan bekerja di seluruh dunia pada setiap waktu dan tempat, dan kita hanyalah bagian kecil dari realita tersebut.Ini tidak berarti kita tidak penting, tetapi justru menolong kita untuk melihat apa yang kita kerjakan di dalam perspektif yang benar.Hal ini juga menolong untuk menghubungkan pekerjaan kita dengan apa yang sedang apa dikerjakan orang lain di dalam tubuh Kristus. Sehingga ketika kita meninggalkan kampus dan pelayanan mahasiswa, akan terjadi suatu transisi yang alamiah di dalam diri kita untuk terjun ke dalam pekerjaan alumni, aktivitas gereja, dan bersaksi bagi Kristus di masyarakat luas yang dapat kita lihat kesinambungannya di dalam ruang dan waktu.

Tanggung Jawab Khusus Generasi Kita :

Suatu gerakan dapat berkembang dan berhasil dikarenakan adanya orang-orang yang memahami maksud kekal Tuhan dan bagaimana menerjemahkan ke dalam realita sehari-hari mereka.Berdoa atapun mendoakan di dalam Tuhan, ‘orang yang tepat pada waktu yang tepat’.Mereka memahami tugasnya dan memiliki komitmen untuk mengerjakannya.Mereka

Page 4: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 4

menjawab tuntutan zaman dan berserah kepada Tuhan untuk setiap hasil pekerjaan mereka.Mereka tidak mempunyai jaminan akan keberhasilan. Jika mereka berhasil, hal itu karena kesetiaan yang disertai kerja keras dan jerih lelah yang dilakukan dengan sukacita.

Kesinambungan bukanlah suatu pengulangan mekanis dan pasif dari gerakan generasi yang lalu, melainkan sebuah pemahaman visi yang luas dan kesadaran akan kebutuhan khusus dari suatu generasi.

Dunia mahasiwa adalah dunia yang berubah, jadi kita tidak boleh mensakralkan suatu cara dan metode tertentu hanya karena cara atau metode itu telah berhasil sebelumnya.Kita harus rendah hati dalam hal-hal yang berkaitan dengan metodologi.

Pelayanan mahasiwa yang sedang bertumbuh sangat perlu menjaga hubungan dengan alumni dan pendukung, dengan pemimpin-pemimpin gereja, dengan pimpinan universitas, dengan pers, dsb. Untuk membangun kepercayaan orang lain terhdap kita memerlukan waktu, karena itu perlu ada orang-orang yang terus mendukung pelayanan mahasiswa dalam berbagai hal.Pada setiap tingkat kepepimpinan pelayanan mahasiswa, perlu seleksi yang strategis pada mahasiswa atau alumni dari berbagai generasi.

Beberapa pelayanan mahasiswa telah mengalami kesulitan karena tim pemimpin yang seragam menghasilkan kepepimpinan yang baik, tetapi setelah mereka lulus terjadilah kekosongan mendadak yang tidak dapat langsung diisi.

Peperangan Masa Kini (The Battles Today)

Ketika generasi pemimpin yang pertama dalam suatu pergerakan hilang dan digantikan oleh generasi yang baru, secara pasti dan tidak terelakkan lagi, akan terjadi perubahan-perubahan.Bahayanya adalah bahwa perubahan-perubahan ini akan melemahkan hal yang benar-benar penting dan menuntun pada hilangnya visi yang jelas dari pergerakan tersebut.Ada banyak analogi dalam alkitab yang memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat untuk situasi seperti ini.

Visi Mula-Mula

Ketika lahirnya suatu pelayanan pertama kali, visi mula-mulanya begitu JELAS, yaitu Pekabaran Injil (termasuk misi) dan menghasilkan kesaksian yang didasarkan pada Alkitab.Ini adalah perperangan ganda, adapun perperangan tersebut, sbb:

1. Mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus 2. Tugas penginjilan di lingkungan mahasiswa yang terbuka.

Injil bukan hanya untuk dijelaskan dan dipertahankan, tetapi juga untuk diberitakan (Flp.1:16-18).

Page 5: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 5

“Engkau adalah saksi-Ku…” adalah tema yang kuat dalam perjanjian lama maupun perjanjian baru.Sebagai gerakan mahasiwa, kita adalah SAKSI. Hal ini dilihat jelas oleh hampir semua orang pada awal pelayanan kita.

Dalam perjalanan waktu, perperangan itu mungkin dalam taraf tertentu.Tanggung jawab dan kesempatan penginjilan tetap sama, tetapi sering terjadi tantangan kecil.Ada organisasi-organisasi penginjilan lain di lading yang sama dengan kita. Tidak selalu mudah dalam menemukan identitas kita dalam kaitannnya dengan organisasi-organisasi ini. Pelayanan kita biasanya meluas dan tidak lagi mudah untuk bersatu sebagai sebuah kelompok orang-orang yang dikenal secara nasional sebagaimana yang terjadi pada tahap perintisan.

Sebuah Visi untuk Masa Kini

Tujuan utama dari suatu pelayanan sebenarnya cukup mendasar, bahkan sesungguhnya tidak seharusnya diubah.Adalah hal yang SALAH untuk menjadi pengganti gereja, atau membuat persekutuan atau penyembahan sebagai yang utama, karena kegiatan ini jelas dapat dinikmati paling baik dalam komunitas yang jauh lebih besar dari sekedar lingkungan mahasiswa.

Metode-metode organisasi mungkin berubah karena semakin besarnya organisasi dan adanya faktor-faktor lain.Akan tetapi jika diskusi tentang strukur dan metode organisasi yang menjadi pusat utama, maka pengalihan perhatian dari kesederhanaan tujuan yang utama dan perselisihan antar staf/pengurus mungkin akan terjadi. Ada sebuah kebutuhan untuk secara terus-menerus saling menolong seseorang akan yang lain, supaya masing-masing pribadi merasakan getaran hak istimewa yang luar biasa sebagai saksi Tuhan di ladang ini.

Sebagai gerakan mahasiswa, kita adalah SAKSI, oleh karena itu, kita harus berjuang untuk menjaga hal-hal yang mendasar tetap mendasar dalam pelayanan kita.

Perperangan Masa Kini

Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri secara berkala, “Apa perperangan sejati yang harus dijalani hari ini?” Kita harus menyerang musuh yang sebenarnya supaya kita tidak saling menyerang satu sama lain. Kita akan tetap bersatu dan menjadi gerakan yang kuat jika kita tahu apa yang kita perjuangkan.Kita disatukan dengan berperang bagi Injil-bagi kebenaran Alkitabiah dan bagi kehidupan melawan ketidaktaan dan kompromi.

Siapa yang Berperang?

Kebijakan Musa dalam mendelegasikan tanggung jawab dan melatih Yosua, dan kebajikan Paulus dan Barnabas dalam bekerjasama dengan sebuah tim yang sebagian besar terdiri dari pekerja-pekerja muda, adalah teladan bagi kita.

Page 6: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 6

Salah satu kebijakan kunci HARUSLAH memberikan tanggung jawab yang nyata kepada para pemimpin muda sehungga mereka bisa belajar dari kesalahan dan juga keberhasilan mereka.Jika hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan, jurang yang terlalu besar antara kelompok yang lebih tua dengan pemimpin-pemimpin baru yang masih muda dan kurang berpengalaman, karena kelompok kedua “tidak mengenal perang” (Hak.3:2).Dapatkah kita member tanggung jawab yang lebih besar kepada orang-orang yang lebih muda dan bekerja dengan mereka seperti yang Musa dan Paulus lakukan?

Kita perlu bertanya apakah generasi baru yang muncul akan mengerjakan hal yang sama baiknya pada giliran mereka. Jika tidak, sebagian mungkin karena kita tidak mengajar mereka untuk berjuang.Sungguh luar biasa bagaimana pemimpin-pemimpin mahasiswa yang agak lemah bisa berubah setelah mereka memiliki tanggung jawab.

Sampai generasi muda benar-benar merasakan tekanan tanggung tanggung jawab di pundak mereka dan terdorong untuk sungguh-sungguh berdoa dan mencari kehendak Tuhan dalam pelayanan, mereka tidak akan belajar menjadi pejuang yang baik.

Menyesuaikan Tugas dengan Para Pelayan

Salah satu tugas kita adalah memberikan kepada mahasiswa dan pemimpin muda lainnya tugas yang sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Hal ini tidak berarti bahwa kita menghalangi rekan kerja kita mengembangkan kemampuannya, melainkan adalah sesuatu yang melemahkan kita jika diminta untuk memberikan pendapat tentang sesuatu yang dimengerti; hal ini akan menimbulkan kecenderungan untuk merasa hanya sebagai stempel dari generasi yang lebih tua.Sama sia-sia dan dan melemahkannya jika hanya diminta untuk mengerjakan detail-detail yang hanya membutuhkan sedikit akal sehat.Hal ini tidak bermaksud mengabaikan pelatihan kepada mereka untuk memperhatikan detail dan belajar untuk mengerjakan secara efisien dan lengkap jika mereka telah menerima sebuah tugas.

Kisah tentang Simson adalah pengingat konstan bahwa orang yang berbakat (dikarunia oleh Tuhan) tidak selalu kuat secara rohani.Perhatikan juga bahwa salah satu kualifikasi dari penatua dalam 1 Timotius adalah kehidupannya yang teruji. Kita harus waspada terhadap staf dan mahasiswa yang hanya pintar dan berbakat, karena mereka bisa menipu kita.

Kita membutuhkan orang-orang yang berbakat, tetapi pertama-tama mereka HARUS dapat diandalkan secara rohani dan bersedia untuk menundukkan segala sesuatu pada ajaran Alkitab.

Simson masa kini, akan lebih berpeluang untuk diberi kepercayaan karena ia adalah atlet Internasional, atau yang setara dengan itu, karena ia memiliki karunia akademis atau kepribadian, TETAPI Simson ternyata LEMAH seperti air dalam hal-hal yang paling penting.

Page 7: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 7

Terlalu Mudah untuk Bereakasi Berlebihan

Jika salah satu masalah pemimpin yang belum teruji adalah bahwa mereka tidak cukup keras dan tidak menyadari perlunya berdiri teguh melawan iblis dalam segala bentuknya, adalah sesuatu yang benar juga jika mereka bisa bereaksi berlebihan dalam cara yang akan menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, kepemimpinan yang lebih tua terkadang harus menahan antusiasme dari yang muda dan pada saat yang lain mendorong upaya mereka lebih teguh.Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mentaati prinsip-prinsip Alkitabiah (Hak 19-21).

Kesimpulan

1. Bahaya terbesar dalam hal visi dan kontinuitas pelayanan mahasiswa adalah kegagalan kita untuk menjaga hal-hal yang sederhana dan mendasar pada posisinya yang mendasar-dorongan untuk doa pribadi dan pemahaman Alkitab; penekanan kehidupan sebagaimana doktrin; pentingnya seluruh anggota kelompok kita untuk hidup sebagai saksi; sifat dapat dipercaya dari para pemimpin, otoritas praktis Alkitab.

2. Kita harus bisa beradaptasi dalam metode-metode organisasi seluruh anggota kelompok kita untuk hidup sebagai saksi.Kita tidak boleh hanya meneruskan program karena program tersebut berhasil pada generasi sebelumnya; tetapi program tersebut harus memiliki tujuan-tujuan dasar yang sama seperti sebelumnya.

Jika kita menaruh pikiran kedua hal ini dalam pikiran, kita akan bisa menghindari kehilangan prioritas di satu sisi dan pemfosilan belaka dari bentuk kehidupan yang lama di sisi lainnya.Pertemuan doa mahasiswa dan pemahaman Alkitab adalah penting.Di segala zaman, kesaksian hidup yang kudus sering kali menjadi demonstrasi yang pertama bagi orang-orang non-Kristen bahwa ini adalah pekerjaan Tuhan.

Setiap ada pertumbuhan, ada bahaya bahwa ada orang yang SALAH masuk ke dalam kepepimpinan dan ada bahaya untuk MENURUNKAN standar yang begitu jelas pada saat pelayanan itu masih baru dan berjuang untuk eksistensinya.

Pelayanan yang DEWASA akan belajar dari masa lalu dan akan “Memahami Waktu,” melihat bagaimana Alkitab diaplikasikan pada situasi masa kita.Pelayanan tersebut secara konsisten akan dibentuk oleh Firman Tuhan dan menerapkan Firman itu ada situasinya berubah, dan bukan hanya belajar dari sosilogi, psikologi, atau ilmu-ilmu dan gaya modern lainnya masa kini.

Page 8: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 8

Aku Punya Sebuah Impian (I Have A Dream) Saya punya sebuah impian… saya memimpikan bahwa dari dunia mahasiswa bangsa ini akan muncul secara terus menerus pria dan wanita yang mengasihi Tuhan Yesus lebih dari apapun dan membenci dosa lebih dari apapun. Pria dan wanita yang mengenal Tuhan mereka, yang menaruh perhatian pada zaman mereka sehingga dapat melayani Tuhan yang hidup dalam generasi mereka.Pertama mereka harus mengenal Tuhan mereka.Mengenal-Nya bukan hanya dengan kepala mereka tetapi juga dalam pengalaman hidup sehari-hari.Ia adalalah satu pribadi yang jelas bekerja dalam hidup mereka sehingga menjadi satu-satunya alasan yang cukup dapat menjelaskan mengapa mereka begitu berbeda dengan semua orang lain di dunia. Mereka BERBEDA sebab mereka MENGENAL Tuhan secara pribadi. Dalam Kisah Para Rasul kita diberitahu bahwa para Rasul dibebaskan daru tugas pelayanan meja supaya mereka dapat mengkhususkan diri pada pelayanan Firman.Tidaj heran bahwa Lukas menggambarkan perkembangan dan pertumbuhan gereja mula-mula dengan kata-kata ini : “Maka Firman Tuhan makin tersebar dan makin didengar oleh banyak orang” (Kis.12:24) bila gereja-gereja ingin menjadi menara kekuatan dalam kehidupan masyarakat dan bangsa, maka dibutuhkan pengkotbah-pengkotbah Injili di mimbarnya.Jiwa Injili berarti bahwa injil adalah yang paling pertama dan terutama, menjadi milik yang paling berharga. Orang-orang terbaik dibutuhkan bukan hanya di mimbar tapi juga di universitas-universitas.Dari situlah munculnya para pemimpin bangsa kita dan itulah tempat di mana orang Kristen perlu mengambil bagian bila mereka betul-betul punya perhatian atas bangsa ini.Tidak ada jalan lain untuk sampai kepada Tuhan kecuali melalui iman dan pertobatan.Akan tetapi kita percaya bahwa sekelompok kecil orang Kristen yang betul-betul ikut berperan dalam dunia perguruan tinggi akan menghasilkan dua hal, yaitu :

1. Menginjili pada hari ini orang-orang yang akan menjadi pemimpin di masa depan 2. Menolong memulihkan pendidikan perguruan tinggi yang ideal, yaitu mempersiapkan

pria dan wanita yang dapat berpikir untuk diri mereka sendiri, dan dapat memilih nilai-nilai hidup yang lebih tinggi, dan mau untuk menggunakan pendidikan mereka untuk melayani orang lain.

Dalam 1 Timotius, sebagai hasil dari pendalaman, ditemukan bahwa Tuhan memberikan segala sesuatu dengan kelimpahan untuk kita nikmati.Sehingga tidak ada salahnya untuk menjadi kaya.Tapi sikap sebenarnya dari seorang kaya terhadap kekayaannya ditunjukkan oleh seberapa yang ia berikan kepada orang lain dan seberapa yang ia gunakan untuk dirinya sendiri.

Dalam kogres penginjilan Singapura 2 tahun lalu, Petrus Octavianus dari Indonesia menjejaki kegerakan misi dari Yerusalem ke Eropa ke Amerika.Kemudian ia mengatakan bahwa focus berikutnya adalah Asia.Ini adalah satu visi yang besar.Komunis mungkin menguasai negeri ini menguasai negeri ini sebelum kita betul-betul punya kesempatan.Atau mungkin Tuhan Yesus

Page 9: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 9

sudah datang besok atau bahkan nanti malam.Kita tidak tahu, sehingga kita hidup hari ini, esok, dan dua puluh tahun lagi seolah-olah kita tidak memiliki waktu.

Dr.Isabelo Megalit, dalam kesaksiannya menyatakan seperti ini, pada Tahun 1964 ketika lulus dari kedokteran saya berkata kepada Tuhan, “Ya saya akan menghabiskan 2 atau 3 tahun di pelayanan mahasiswa.”Itu 7 tahun lalu.Sekarang saya sedang persiapkan untuk menginvestasikan seluruh waktu hidup saya kalau memang itu MENYUKAKAN Tuhan Yesus.

Milikilah juga impian ini.Ambil tempat anda di dalamnya.Berdirilah dan masuk ke dalam barisan, untuk Kristus.Berikan padaNya segala sesuatu yang sudah anda dapat.Dia layak untuk menerimanya.Biarlah Ia ditinggikan di atas segala sesuatu (Flp.2:6-11).Amin.

Pada bulan Februari 1989, editor mewancarai “Sang Pemimpi” dan berbicara dengannya tentang masalah penting “Visi dan Kontinuitas.”Pada bagian ini, tidak ada satu bagian pun yang akan diringkas atau parsial, tapi dikutip secara penuh agar tidak mengubah makna dan pesan yang disampaikan dalam wawancara. Berikut dialog dalam wawancara tersebut :

T.Dr Magalith, apa yang mengilhami penulisan “impian” ini dan mengapa hal ini ditulis? J.Ketika saya menjadi General Secretary IVCF tahun 1966, saya menjalani pendalaman Alkitab pribadi secara intensif dan sampai pada kesimpulan saya bahwa pelayanan mahasiswa ada untuk melayani Gereja, dan Gereja melayani dunia.Saya memahami “Gereja” terutama sebagai jemaat local.Jemaat local adalah struktur utama Tuhan bagi karya penebusan-Nya di dunia, dan struktur-struktur yang lain seperti pelayanan mahasiswa seharusnya membangun dan melipatgandakan jemaat local. “Impian ini adalah kotbah final dalam konvensi Misi tahun 1970, dan dimaksudkan untuk menarik respons dari mahasiswa dan para alumni muda untuk mengambil bagian di dalam Gereja dan Bangsa, Karena Tuhan memanggil semua

orang untuk melayani. T. Anda memiliki visi bahwa akan dibutuhkan 20 tahun untuk mewujudkan impian itu.Sekarang sudah hampir 20 tahun semenjak saat itu, bagaimana”impian” itu terwujud? J.Sekarang tampak jelas bahwa 20 tahun ternyata tidak cukup lama!Pada tahun 1970, mungkin saya terlalu optimis.Tetapi impian ini juga merupakan sebuah pernyataan iman, dan walaupun tidak semuanya terwujud, saya bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah terjadi-bukti dari anugerah-Nya yang berdaulat.Ia telah menghargai iman kita dengan sejumlah besar pendeta yang berasal dari pelayanan mahasiswa. Kita memiliki orang-orang di Universitas yang menjabat sebagai dekan dan professor. Banyak teolog dari generasi ini yang bangkit dari pelayanan mahasiswa. Para pembaru sosial injili masa kini juga, kurang begitu terdorong ketika mereka menyadari bahwa William

Page 10: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 10

Wilberforce membutuhkan 38 tahun untu pada akhirya membuat undang-undang untuk menghapuskan perdagangan budak. Respon pada misi antar budaya secara khusus telah meningkat bahkan sampai agak membuat frustasi karena pelayanan mahasiswa lebih memiliki kecenderungan untuk melakukan pelayanan misi ketimbang gereja-gereja kita! Tetapi perbedaan itu sekarang semakin menyempit. Saya juga merasa senang dengan jumlah keluarga-keluarga Kristen yang telah dibangun selama bertahun-tahun, karena mereka adalah dasar dari Gereja dan Bangsa. T. Aspek-aspek apa dari “impian” ini yang belum direalisasikan? J. Dua area utama yang kami gagal masuk sebagai garam di tengah-tengah masyarakat adalah dunia bisnis, dan media. Banyak pebisnis Kristen Filipina masih memisahkan keyakinan dan tingkah laku mereka.Mereka adalah orang-orang yang setia ke gereja dan pendukung yang murah hati, tetapi iman Kristen mereka tidak secara efektif mengandalikan etika bisnis mereka.Apakah ini karena godaaan uang? Saya pikir kita telah gagal dalam media karena kebanyakan orang-orang kita telah belajar menulis dan memproduksi media telah direkrut oleh penerbit-penerbit Kristen.Mungkin dalam tahap berikutnya…? T. Keyakinan apa yang harus diepegang oleh orang-orang Kristen supaya kita bisa masuk ke dalam semua lapisan masyarakat? J. kita harus menghapus pandangan bahwa hanya orang-orang berstatus pendetalah yang harus melayani, sementara yang lain “orang-orang awam,” hanyalah mendukung, atau yang lebih buruk lagi, hanya menonton!

Di dalam Alkitab, “kleros” mengacu pada orang-orang Tuhan, orang-orang yang telah dikhususkan untuk-Nya; dan “laos” berarti umat Tuhan. Kita semua adalah “kleros” dan kita semua adalah “laos.” Alkitab cukup jelas, tetapi apa yang kita lakukan tidaklah demikian. Ketika Petrus dan Yohanes menghadap Sanhedrin, mereka dianggap sebagai “orang biasa yang tidak terpelajar” (Kisah Para Rasul 4:13). Begitulah arti kata “orang awam” yang kita gunakan hari ini, dan seseorang mengusulkan mengapa kita tidak menggunakan kata-kata yang digunakan oleh Lukas dalam ayat ini?Sayangnya, kata-kata dalam ayat ini memiliki arti bodoh, dan tidak seorangpun mau disebut sebagai orang bodoh! Kita perlu meletakkan dasar yang kuat bahwa semua orang percaya dipanggil untuk melayani, sebagaimana yang Paulus ajarkan dengan jelas dalam Efesus 4:11-13. T. Apa’kesempatan-kesempatan’ istimewa yang ada di Filipina sekarang ini? J.Salah satu kesempatan yang istimewa adalah pembangunan Negara. T. Bagaimana ini berhubungan dengan panggilan Kristen kita? J. Kita perlu menanamkan bahwa Alkitab berkata sesuatu tentang pembangunan Negara.Bukan hanya tentang Israel sebagai umat Tuhan, tetapi juga tentang Singapura dan Filipina sebagai suatu negara tertentu.Mengapa orang Kristen harus terlibat? Hal ini berhubungan dengan nasionalisme.Dapatkah seorang Kristen menjadi seorang nasionalis? Banyak literature misi yang mengkritik atau menakutkan nasionalisme.Apakah jawaban

Page 11: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 11

dari pertanyaan itu adalah tidak? Tetapi jelas bagi saya bahwa jika kita tidak bisa menjadi nasionalis, maka kita tidak bisa menjadi pembangun bangsa.Meminjam istilah Samuel Escobar, kita perlu menghubungkan penginjilan dengan “pencaharian manusia akan kemerdekaan, keadilan, dan kepuasan.” Itu adalah masalah-masalah inti kebangsaan. T. Menurut Anda, apakah pelayanan mahasiswa di Asia Timur sekarang ini? J. Izinkan saya menyatakannya sekali lagi.Kita ada untuk melayani Gereja: dengan memenangkan orang-orang dunia untuk Kristus dan memasukkan mereka ke dalam kehidupan jemaat local.Tetapi kita juga melayani Gereja dengan mempersiapkan hari ini para pemimpin gereja di masa yang akan datang.Program-program latihan pemuridan dan kepepimpinan kita harus terus memandang gereja local.Bahkan ketika kita “meminjam” sementara seseorang muda dari gereja lokalnya untuk memimpin persekutuan kampus, kita harus melakukannya dengan berkonsultasi dengan pemimpin gereja local dan bekerjasama secara erat dengan mereka. Kita melayani negara juga.Karena mahasiswa bukan hanya pemimpin gereja di masa yang akan datang, melainkan juga pemimpin bangsa.Karena visi istimewa kita sebagai”pergerakan orang awam,” kita harus masuk ke dalam setiap sektor masyrakat. Sampai kita berhasil menolong semua orang percaya untuk memahami bahwa ia dipanggil untuk melayani, saat itulah kita berhasil sebagai garam dan terang dunia. T. Bagaimana mengembangkan visi yang jelas untuk pelayanan mahasiswa di masa yang akan datang?

J. Ada dua hal utama.Yang pertama adalah pemahaman terhadap sejarah.Kita perlu memahami dan menghargai tradisi injili kita.Betapa saya sangat beruntung, sebagai seorang pekerja staf yang masih muda, benar-benar bisa mengenal secara pribadi C.Stacey Woods, Profesor Wisloff, Dr.Oliver Barclay.PT.Chandapilla, dan orang-orang lain seperti mereka.Saya tahu bahwa dalam karunia bernubuat harus memahami masa sekarang supaya bisa melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.Tetapi, bagaimana kita bisa memahami masa sekarang jika kita tidak menghargai sejarah kita? Yang kedua adalah kesadaran akan zaman kita.Kita adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani generasi ini.Beberapa perperangan kita akan sama dengan yang dihadapi oleh para pendahulu kita, tetapi beberapa akan berbeda.Kita harus sepenuhnya berakar di dalam Firman Tuhan supaya kita bisa merespon dengan benar.Tetapi kita juga memahami masa sekarang!Membaca surat kabar dan mendengarkan radio, serta bergaul dengan rekan-rekan sebaya kita.Misalnya, apa implikasi dan fakta bahwa George Bush menjadi Presiden Amerika Serikat, atau bahwa Benazie Bhuto adalah perdana menteri Pakistan? Rangkullah masa lalu, pahamilah masa sekarang, dan impikan mimpi-mimpi untuk masa yang akan datang!

Page 12: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 12

Sebuah Wawancara dengan Dr.Bobby Sng Profil Dr.Booby Sng

Sekretaris Jenderal dari Persektuan Mahasiswa Injili Singapura (Fellowship of Evangelical Students, FES) dari tahun 1969 s.d 1988.

Bekerja sebagai dokter di Cameroon Highlands di Malaysia selama 6 tahun sebelum memasuki pelayanan mahasiswa purna-waktu.

Pada saat ini, sebagai sekretaris alumni dari persekutuan Alumni Kristen Singapura (Graduates Christian Fellowship, GCF).

Buku yang pernah ditulis “In His Good Time”.

T. Kapan Anda bergabung dengan FES dan sudah berapa lama?

J. Tahun 1965, saya diundang oleh FES untuk bergabung sebagai staf tetapi baru empat tahun kemudia hal ini menjadi kenyatan.Jadi saya menjadi staf FES sejak tahun 1969 hingga bulan agustus yang lalu.

T. Mengapa Anda meninggalkan profesi Anda di dunia medis dalam pelayanan mahasiswa?

J. Mungkin kata “meninggalkan” bukan kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang telah terjadi.Apakah mungkin bagi seseorang untuk meninggalkan sebagala latihan dan pengalamanya yang terdahulu?Semua itu menjadi bagian dari pembentukan mental dan emosional orang.Dan selama ini saya masih terus menaruh perhatian kepada hal-hal medis.

Bergabung dengan pelayanan mahasiswa adalah suatu hal lain.Undangan untuk bergabung itu datang ketika gambaran akan pekerjaan Tuhan secara meningkat menyita perhatian saya dan pelayanan

mahasiswa dengan jelas membentuk suatu bagian penting dalam gambaran ini.

T. Apa yang membuat Anda bertahan dalam pelayanan ini begitu lama?Bagaimana Anda begitu memahami peran pelayanan mahasiswa Injili?

J. Apakah 19 tahun begitu lama? Ternyata, perspektif waktu kita tentang waktu telah berubah. Dalam pelayanan mahasiswa kita dihadapkan dua kenyataan.Pada satu sisi, dunia mahasiswa terus berubah-sekali setiap tiga tahun.Pelayanan ini perlu mengikuti perkembangan dan membutuhkan hasil yang cepat.Pada sisi lain, kehidupan mahasiswa hanya merupakan suatu bagian kecil dalam kehidupan seseorang lagi jika dipandang dalamperspektif.Kadang-kadang dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum kita melihat dampak yang penuh dari pelayanan mahasiswa di negara kita.

Dua kenyataan ini bertolak belakang:yang satu memaksa kita untuk memiliki rencana dalam jangka pendek dan yang lainnya membuat kita berpikir jangka panjang.Semua pelayan-pelayan mahasiswa

Page 13: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 13

harus menentukan prioritas mereka dalam pandangan ini.

T. Setelah melayani mahasiswa dan alumni di berbagai negara, apa pendapat Anda tentang kontribusi unik yang diberikan pelayan mahasiswa di daerah ini kepada Gereja atau negara Asia Timur?

J. Pelayanan mahasiswa bukanlah tujaun dari pelayanan itu sendiri.Uji yang sebenarnya dari setiap kegiatan pelayanan adalah apa yang terjadi pada mahasiswa kita setelah mereka lulus? Apakah mereka terus berjalan bersama dengan Tuhan? Apakah mereka menolong perluasan kerajaan Sorga? Apakah mereka menjadikan hidup mereka berguna bagi Kristus dimana saja mereka berada?

Saya pikir adalah penting bagi setiap gerakan untuk memahami di mana letaknya dalam terang perkembangan historis bangsa itu.Menyediakan sumber daya manusia Kristen yang berkomitmen, itulah yang seharusnya kita lakukan.Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada pergi ke suatu negara dan melihat pelayanan mahasiswa di sana telah membuat suatu perbedaan bagi kehidupan gereja dan masyarakatnya.

T. Setelah pindah ke pelayanan alumni sejak tahun lalu, bagaimana Anda memanda perang yang unik dari alumni? Apa visi Anda untuk pelayanan ini?

J. Sedikit banyak, pelayanan alumni adalah suatu lanjutan yang natural dari pelayanan mahasiswa.Harapan yang diletakkan pada level mahasiswanya sekarang menghadapi ujiannya.

Dalam pelayanan alumni, sangatlah mudah untuk berpindah pelayanan yang tidak berkaitan dengan yang sebelumnya.Kita hampir dapat membenarkan pengambilan tanggung jawab akan aktivitas apa pun dengan mengatakan: “Inilah yang harus dilakukan alumni.”Saya pikir beberapa pertanyaan mendasar harus selalu ditanyakan: (a) Siapa target kita? (b) Apa saja tantangan atau masalah yang dihadapi oleh komunitas Kristen tersebut? (c) Haruskah suatu kegiatan dilaksanakan oleh gereja local, organisasi lain, atau oleh kita sendiri (antar gereja atau interdisipliner)? Pelayanan alumni di negara-negara yang berbeda akan bervariasi, dalam taraf tertentu, dalam jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Tetapi apapuun jawaban mereka, sangatlah penting untuk memandang GCF sebagai komunitas yang melayani. Yesus pernah berkata : “Kepada siapa yang diberikan banyak, dituntut banyak.”

T. Apakah Anda mempunyai pesan untuk pemimpin-pemimpin generasi kedua dan ketiga dalam pelayanan ini tentang “Visi dan Kontinuitas”?

J. Izinkan saya untuk mengatakannya secara berbeda. Ada suatu pemahaman dimana kita semua adalah pelopor. Setiap generasi mahasiswa berbeda dan para staf terus-menerus dipanggil untuk menghadapi tantangan-tantangan yang belum dihadapi olehpendahulu-pendahulu mereka.Pelayanan ini mungkin sudah ada selama beberapa decade tetapi waktu telah berubah. Kebutuhan akan semangat kepeloporan selalu ada.

Page 14: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 14

Pada sisi lain, kita juga memasuki ladang pelayanan orang lain.Orang lain telah datang sebelum kita, menentukan langkah dan arah, dan kita harus membangun di atas dasar itu, mengevaluasi situasi-situasi yang baru, yang mungkin dalam pelayanan kita perlu untuk

selalu kembali pada prinsip-prinsip yang pertama : Mengapa dan Bagaimana pelayanan ini dimulai? Apa yang sesungguhnya kita perjuangkan?

Kita perlu melihat ke belakang dan ke depan untuk visidan kontiunitas.

PENUTUP

1. Visi datang dengan melihat tujuan kekal Tuhan bagi dunia dan gerejaNya dan kesiapan untuk memberikan hidup kita bagi tujuan itu.

2. Visi datang dengan melihat kebutuha-kebutuhan spesifik dan tantangan-tantangan dalam waktu dan tempat kita, serta kemauan untuk meresponnya.

3. “Visi itu menular dan diteruskan pribadi ke pribadi.Visi harus diwujudkan dalam pribadi-pribadi dan didemonstrasikan dalam hidup mereka.

4. Kontiunitas bukanlah kontiunitas dari aktivitas-aktivitas atau organisasi melainkan untuk menghasilkan orang-orang memiliki visi dan komitmen untuk mencapai tujuan.

5. Setiap generasi harus menjalani pertandingannya sendiri dan berperang dalam perperangannya sendiri. Bukanlah pertandingan dan perperangan yang spesifik yang dapat diteruskan kepada generasi selanjutnya melainkan bagaimana menjalani pertandingan itu.

Page 15: Our heritage Part I By MPDS

O u r H e r i t a g e K e u n i k a n d a n K e k a y a a n P e l a y a n a n M a h a s i s w a

Page 15